• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia. Tbk Divisi Acess Makassar sebanyak 50 orang terpilih berdasarkan populasinya. Terdapat dua karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian ini, yaitu ; jenis kelamin, dan usia.

1. Jenis Kelamin

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas responden pria sebanyak 27 responden atau 54% dan responden wanita sebanyak 23 responden atau 46%. Secara jelas dapat terlihat dari pada table 5.1 berikut :

Tabel 5.1

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Pria 27 54%

Wanita 23 46%

Total 50 100%

Sumber : Data primer yang diolah. 2012 2. Usia

Jumlah responden berdasarkan usia, terdiri atas responden berusia 21 – 30 sebanyak 17 responden atau 34% , responden berusia 31 – 40 sebanyak 15 responden atau 30%, responden berusia 41 – 50 sebanyak 13 responden atau

(2)

26%, responden berusia ≥ 50 sebanyak 5 responden atau 10%. Secara jelas dapat terlihat dari pada table 5.2 berikut :

Tabel 5.2 Usia Responden Usia Jumlah Responden

(orang) Persentase (%) ≤ 20 0 0 % 21 – 30 17 34 % 31 – 40 15 30 % 41 – 50 13 26 % ≥ 50 5 10

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

1.2 Analisis Deskriptif 1. Audit Internal

a. Independensi

Hasil pernyataan responden mengenai independensi auditor internal terlihat pada table 5.3 :

Tabel 5.3

Independensi Auditor Internal

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Netral 6 12

Setuju 33 66

Sangat setuju 11 22

Jumlah 50 100

(3)

Berdasarkan data pada tabel 5.3, diketahui bahwa sebesar 12% responden menyatakan auditor internal perusahaan cukup mampu menjamin idepedensinya, 66% responden mampu menjamin idependensinya, dan 22 responden sangat menjamin indepedensinya dalam melakukan tugas audit internal.

b. Kemampuan profesional

Kemampuan professional auditor pada penelitian ini di ukur berdasarkan pengetahuan auditor di bidang akuntansi, pajak, dan hukum. Hasil kuesioner mengenai kemampuan professional auditor dapat terlihat pada tabel 5.4 :

Tabel 5.4

Pengetahuan Auditor Internal di Bidang Akuntansi, Pajak, dan Hukum Keterangan Jumlah Responden

(orang) Persentase (%) Sangat tidak mengetahui 0 0 Tidak mengetahui 0 0 Cukup mengetahui 4 8 Mengetahui 40 80 Sangat mengetahui 6 12 Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa sebesar 8% responden cukup memiliki kemampuan professional auditor, 80% responden memiliki kemampuan professional auditor, dan 12% responden sangat memiliki kemampuan professional di bidang akuntansi, pajak, dan hukum.

(4)

c. Lingkup pekerjaan

Lingkup perkerjaan diukur berdasarkan pernyataan responden mengenai pelaksanaan audit internal minimal enam bulan atau setahun sekali, laporan audit internal disajikan secara objektif, singkat dan jelas, serta laporan audit internal mampu memberikan arah bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Pelaksanaan audit internal dilaksanakan minimal enam bulan atau setahun sekali diukur berdasarkan pernyataan responden dapat dilihat pada tabel 5.5 :

Tabel 5.5

Audit Internal dilaksanakan minimal enam bulan atau setahun sekali Keterangan Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 4 8

Setuju 38 74

Sangat setuju 8 16

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa sebesar 8% responden menyatakan cukup setuju, 74% responden menyatakan setuju, dan 16% responden menyatakan sangat setuju agar audit internal dilaksanakan minimal enam bulan atau setahun sekali.

Laporan audit internal disajikan secara objektif, singkat dan jelas diukur berdasarkan pernyataan responden dapat dilihat pada tabel 5.6 :

(5)

Tabel 5.6

Laporan Audit Internal dilaporkan secara objektif, singkat dan jelas Keterangan Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%) Sangat tidak efektif dan

efesien

0 0

Tidak efektif dan efesien 1 2

Cukup efektif dan efesien

10 20

Efektif dan efesien 27 54

Sangat efektif dan efesien

12 24

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa sebesar 2% responden menyatakan laporan audit internal dilaporkan secara tidak efektif dan efesien, 20% responden menyatakan laporan audit internal disajikan secara cukup efektif dan efesien, 54% responden menyatakan laporan audit internal disajikan secara efektif dan efesien, dan 24% responden menyatakan laporan audit internal disajikan secara sangat efektif dan efesien.

Laporan audit internal mampu memberikan arah bagi manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat dilihat pada tabel 5.7 :

Tabel 5.7

Laporan Audit Internal Mampu Memberikan Arah bagi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan

Keterangan Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

(6)

Cukup setuju 9 18

Setuju 30 60

Sangat setuju 11 22

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa sebesar 18% responden menyatakan cukup setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 22% responden menyatakan sangat setuju bahwa laporan audit internal mampu memberikan arah bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

d. Pelakasanaan kegiatan pemerikasaan

Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan internal (audit internal) pada penelitian ini diukur berdasarkan tindak lanjut auditor internal atas hasil auditnya, audit internal dapat menilai ketaatan terhadap prosedur dan kebijakan, dan audit internal dapat mempengaruhi penilaian terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan.

Tindak lanjut auditor internal atas hasil auditnya diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.8 :

Tabel 5.8

Tindak Lanjut Audit Internal atas Hasil Auditnya Keterangan Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Sangat tidak penting 0 0

Tidak penting 0 0

Cukup penting 10 20

Penting 23 46

Sangat penting 17 34

Jumlah 50 100

(7)

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa sebesar 20% responden menyatakan cukup penting, 46% responden menyatakan penting, dan 22% responden menyatakan sangat penting bahwa auditor internal perlu melakukan tindak lanjut atas hasil auditnya.

Audit internal dapat menilai ketaatan terhadap prosedur dan kebijakan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.9 :

Tabel 5.9

Audit Internal dapat Menilai Ketaatan Terhadap Prosedur dan Kebijakan Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 6 12

Setuju 29 58

Sangat setuju 15 30

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa sebesar 12% responden menyatakan cukup setuju, 58% responden menyatakan setuju, dan 30% responden menyatakan sangat setuju bahwa audit internal dapat menilai ketaatan terhadap prosedur dan kebijakan.

Audit internal dapat mempengaruhi penilaian terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.10 :

Tabel 5.10

Audit Internal dapat Mempengaruhi Penilaian terhadap Pelaksanaan Prosedur yang Telah Ditetapkan

(8)

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 4 8

Setuju 30 60

Sangat setuju 16 32

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa sebesar 8% responden menyatakan cukup setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 32% responden menyatakan sangat setuju bahwa audit internal dapat mempengaruhi penilaian terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan.

e. Manajemen bagian audit internal

Manajemen bagian audit internal dalam penelitian ini diukur berdasarkan kebijakan mengenai peningkatan mutu telah dijalankan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh direksi dan peraturan perusahaan, perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, kebijakan kepegawaian dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten terhadap tugasnya, serta sosialisasi penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas produksi.

Kebijakan mengenai peningkatan mutu telah dijalankan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh direksi dan peraturan

(9)

perusahaan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.11 :

Tabel 5.11

Kebijakan Mengenai Peningkatan Mutu telah Dijalankan Sesuai dengan Rencana dan Prosedur yang telah Ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan

Perusahaan Keterangan Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 11 22

Setuju 19 38

Sangat setuju 20 40

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa sebesar 22% responden menyatakan cukup setuju, 38% responden menyatakan setuju, dan 40% responden menyatakan sangat setuju bahwa kebijakan mengenai peningkatan mutu telah dijalankan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh direksi dan peraturan perusahaan.

Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.12 :

Tabel 5.12

Perusahaan Memiliki Struktur Organisasi yang Jelas tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Keterangan Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

(10)

Tidak setuju 1 2

Cukup setuju 8 16

Setuju 29 58

Sangat setuju 12 24

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui bahwa sebesar 2% responden menyatakan tidak setuju, 16% responden menyatakan cukup setuju, 58% responden menyatakan setuju, dan 24% responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Kebijakan kepegawaian dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten terhadap tugasnya diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.13 :

Tabel 5.13

Kebijakan Kepegawaian dalam Upaya Mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten terhadap Tugasnya

Keterangan Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 9 18

Setuju 32 64

Sangat setuju 9 18

Jumlah 5 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.13 diketahui bahwa sebesar 18% responden menyatakan cukup setuju, 64% responden menyatakan setuju, dan 18%

(11)

responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan memiliki kebijakan kepegawaian dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten terhadap tugasnya.

Sosialisasi penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas produksi diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.14

Tabel 5.14

Sosialisasi Penggunaan Teknologi Informasi dalam Aktivitas Produksi Keterangan Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup setuju 5 10

Setuju 32 64

Sangat setuju 13 26

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa sebesar 10% responden menyatakan cukup setuju, 64% responden menyatakan setuju, dan 26% responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan telah melakukan sosialisasi penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas produksi.

2. Manajemen Mutu

Manajemen mutu dalam penelitian ini di ukur berdasarkan efektifitas dan efisiensi aktivitas manajemen mutu, pelaksanaan audit internal terhadap manajemen mutu, pengaruh audit internal terhadap aktivitas mutu

(12)

perusahaan, pengaruh audit internal terhadap peningkatan efektifitas manajemen mutu perusahaan, dan pengaruh audit internal terhadap penilaian pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.

Efektifitas dan efisiensi aktivitas manajemen mutu diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.15 :

Tabel 5.15

Efektifitas dan Efisiensi Aktivitas Manajemen Mutu

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Sangat tidak efektif dan

efisien

0 0

Tidak efektif dan efisien 0 0

Cukup efektif dan efisien 7 14

Efektif den efisien 26 52

Sangat efektif dan efisien 17 34

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.15 diketahui bahwa aktivitas manajemen mutu yang dilaksanakan perusahaan sebesar 14% responden menyatakan cukup efektif dan efisien, 52% responden menyatakan efektif dan efisien, dan 34% responden menyatakan sangat efektif dan efisien.

Pelaksanaan audit internal terhadap manajemen mutu diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.16 :

Tabel 5.16

Pelaksanaan Audit Internal terhadap Manajemen Mutu

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

(13)

Setuju 25 50

Sangat setuju 17 34

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.16 diketahui bahwa sebesar 16% responden menyatakan cukup setuju, 50% responden menyatakan setuju, dan 34% responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan telah melaksanakan audit internal terhadap manajemen mutu.

Pengaruh audit internal terhadap aktivitas mutu perusahaan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.17 :

Tabel 5.17

Pengaruh Audit Internal terhadap Aktivitas Mutu Perusahaan Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak berpengaruh 0 0

Tidak berpengaruh 0 0

Cukup berpengaruh 9 18

Berpengaruh 28 56

Sangat berpengaruh 13 26

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.17 diketahui bahwa pengaruh audit internal terhadap aktivitas mutu perusahaan, sebesar 18% responden menyatakan cukup berpengaruh, 56% responden menyatakan berpengaruh, dan 26% responden menyatakan sangat berpengaruh.

(14)

Pengaruh Audit internal terhadap peningkatan efektifitas manajemen mutu perusahaan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.18 :

Tabel 5.18

Pengaruh Audit Internal terhadap Peningkatan Efektifitas Manajemen Mutu Perusahaan

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak berpengaruh 0 0

Tidak berpengaruh 0 0

Cukup berpengaruh 3 6

Berpengaruh 34 68

Sangat berpengaruh 13 26

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.18 diketahui bahwa pengaruh audit internal terhadap peningkatan efektifitas manajemen mutu perusahaan, sebesar 6% responden menyatakan cukup berpengaruh, 68% responden menyatakan berpengaruh, dan 26% responden menyatakan sangat berpengaruh.

Pengaruh audit internal terhadap penilaian pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan diukur berdasarkan pernyataan responden dapat terlihat pada tabel 5.19 :

Tabel 5.19

Pengaruh Audit Internal terhadap Penilaian Pelaksanaan Prosedur-Prosedur yang Telah Ditetapkan Perusahaan

Keterangan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Sangat tidak berpengaruh 0 0

Tidak berpengaruh 0 0

(15)

Berpengaruh 27 54

Sangat berpengaruh 19 38

Jumlah 50 100

Sumber : Data primer yang diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5.19 diketahui bahwa pengaruh audit internal terhadap penilaian pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, sebesar 8% responden menyatakan cukup berpengaruh, 54% responden menyatakan berpengaruh, dan 38% responden menyatakan sangat berpengaruh.

5.3 Skala Peranan Audit Internal dalam Menunjang Manajemen Mutu Untuk melihat skala peranan audit internal dalam menunjang manajemen mutu, maka digunakan tabel di bawah ini :

Persentase

Variabel Peranan Audit Internal dalam Menunjang Implementasi Manajemen Mutu a. 0% - 25% b. 26% - 50% c. 51% - 75% d. 76% - 100% Tidak Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Sumber : Champion (1990:301)

(16)

Data yang digunakan untuk menilai peranan audit internal dalam menunjang manajemen mutu adalah hasil kuesioner yang disebar oleh peneliti. Hasil penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut :

Jumlah Responden Nilai rata-rata

50 4,24

Sumber : Data Primer yang diolah.2011

Dari hasil kuesioner tersebut, maka kita dapat menghitung besar persentasenya sebagai berikut :

Persentase = Nilai Rata-Rata x 100% Nilai maksimal = 4,24 x 100% 5

= 84,8 %

Dari perhitungan tersebut, maka kita dapat melihat bahwa peranan audit internal dalam menunjang manajemen mutu sebesar 84,8%, sehingga dalam skala ini dapat dikatakan audit internal sangat berperan dalam menunjang implementasi manajemen mutu pada PT. Telkom Indonesia, Tbk.

5.4 Analisis Regresi Linear Sederhana 5.4.1 Analisis Model

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh audit internal terhadap manajemen mutu pada PT. Telkom Indonesia, Tbk.

(17)

Hasil analis regresi linear sederhana dari program SPSS ver.15 dapat dilihat pada tabel 5.1 :

Tabel 5.1

Hasil Perhitungan Regresi

Variabel Penelitian Koefisien Regresi Nilai t Signifikansi

(Constan) 1,460 4,958 0,000 Audit Intenal 0,661 8,880 0,000 R 0,668 R2 0,446 F test 38,821 F Sig 0,000 Sumber : Data Primer yang diolah. 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang telah diolah ke dalam tabel 5.1 terlihat koefisien regresi variabel audit internal terhadap manajemen mutu, sehingga model persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 1,460 + 0,661X

Dimana model persamaan regresi sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) sebesar 1,460 , hal ini berarti bahwa apabila nilai dari variabel Audit Internal di obyek penelitian sama dengan nol, maka tingkat atau besarnya variabel Manajemen mutu di lokasi tersebut sebesar 1,460.

2. Koefisien regresi Audit Internal (X) sebesar 0,661 artinya jika Audit Internal mengalami peningkatan sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan Manajemen Mutu sebesar 0,661.

(18)

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji adanya peranan antara audit internal terhadap peningkatan manajemen mutu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji-F. Untuk mengetahui besarnya pengaruh audit internal terhadap manajemen mutu digunakan analisis koefesien determinasi (R²).

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari pada alpha (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,000 < 0,05. Dengan demikian terlihat bahwa variabel audit internal berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen mutu, sehingga hipotesis menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Koefisien Determinasi (R²)

Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besarnya persentase pengaruh variabel audit internal terhadap manajemen mutu. Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada table 5.1, maka koefisien determinasi atau R square (R2) = 0,446 atau 44,6%. Hal ini berarti audit internal memiliki pengaruh sebesar 44,6% terhadap manajemen mutu, selebihnya sebesar 55,4% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Gambar

Tabel 5.2  Usia Responden  Usia  Jumlah Responden

Referensi

Dokumen terkait

Dari 47 responden, sebagian besar atau ada 4 responden menyatakan sangat setuju, 16 responden menyatakan setuju, 21 responden menyatakan netral, 3 responden menyatakan

Berdasarkan nilai tersebut maka dapat diketahui bahwa jawaban responden memiliki kecenderungan cukup setuju terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa apabila tarif

Pada tabel 4.31 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab “Sangat Tidak Setuju” mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi

No. Berdasarkan data jawaban responden pada tabel 4.41 diketahui bahwa jawaban sangat setuju yaitu sebesar 31,3%, setuju sebesar 42,5%, cukup setuju sebesar 25%,

Dari tabel di atas menunjukkan 12 responden menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, 25 responden bersikap netral, 11 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 orang, sangat setuju sebanyak 78 orang, cukup sebanyak 20 orang,

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 63% responden menyatakan Sangat Setuju dan atau Setuju, sedangkan sebesar 37% responden menyatakan Tidak Setuju dan atau

Berdasarkan tabel tersebut hasil rata-rata responden sebagian besar memberikan jawaban atau menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pemberdayaan petani