• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra dan Ekstra Kampus Universitas Negeri Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra dan Ekstra Kampus Universitas Negeri Semarang."

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN KEBUDAYAAN JEPANG

DI RADIO PRO ALMA FM SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma III

untuk mencapai gelar Ahli Madya

Disusun oleh :

Nama

: Aulia Higma Rachmawati

NIM

: 2352306006

Prodi

: Bahasa Jepang D3

Jurusan

: Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Tugas Akhir Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang pada:

Hari

: Kamis

Tanggal

: 17 September 2009

Mengetahui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Rina Supriatnaningsih, M. Pd

Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Tugas Akhir

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang pada tanggal 17 September 2009.

Panitia:

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Rustono, M.Hum

Lispridona Diner, S. Pd. M. Pd

NIP.131281222

NIP. 132320166

Penguji I

Dra. Yuyun Rosliyah, M. Pd

NIP. 132062306

Penguji II

Penguji III

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Aulia Higma Rachmawati

NIM : 2352306006

Prodi : Bahasa Jepang

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini yang berjudul :

“PENGENALAN KEBUDAYAAN JEPANG DI RADIO PRO ALMA FM

SEMARANG”

Yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, yang saya hasilkan

setelah melalui penelitian, bimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua

kutipan, baik yang langsung maupun tak langsung, baik yang diperoleh dari sumber

kepustakaan, maupun dari sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai

identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya

ilmiah. Dengan demikian walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan Tugas

Akhir ini membubuhkan tanda tangan sebagai bukti keabsahannya, seluruh isi karya

tulis ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian diketemukan

ketidakberesan, saya menerima akibatnya.

Demikian harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, 17 September 2009

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk

urusan lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap

(QS.Al-Insyirah:5-8)

PERSEMBAHAN:

Tugas akhir ini ku persembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tercinta dan keluarga besarku

terima kasih atas doa serta dukungannya.

Faizal dan keluarga yang senantiasa memberikan

semangat dan dorongan untuk menyelesaikan

tugas akhir ini.

(6)

vi

ABSTRAK

Higma Rachmawati, Aulia, 2009. “Pengenalan Kebudayaan Jepang Di Radio

Pro Alma FM Semarang”. Tugas Akhir. Prodi Bahasa Jepang D3.

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas

Negeri

Semarang.

Pembimbing

Dra.

Rina

Supriatnaningsih, M.Pd dan Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA.

Radio adalah alat komunikasi yang berfungsi sebagai pendidikan dan

hiburan bagi para pendengar radio. Radio Pro Alma FM adalah radio yang terletak

di Semarang yang memunculkan program acara Jepang sejak tahun 2003, yaitu

memutarkan lagu-lagu Jepang, serta memberikan informasi-informasi tentang

Jepang baik berupa kebudayaan, perkembangan dunia

entertainment

di Jepang.

Selain itu, Radio Pro Alma FM adalah lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis

dari tanggal 06 Juli 2008-24 Agustus 2008. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan

untuk mendeskripsikan pengenalan kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma FM.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah diskriptif kualitatif, yaitu penulis menjelaskan secara singkat tentang

pengenalan kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma FM. Data dalam penulisan

Tugas Akhir ini, diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, teknik pustaka

dan teknik wawancara, yakni penulis mewawancarai salah satu staf Pro Alma FM.

Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa pengenalan

kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma FM dilakukan melalui program radio secara

on air

dan

off air

, yaitu:

1.

Program acara

on air

yaitu

J3 (J-three)

.

(7)
(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

tepat waktu. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan penyelesaian tugas

akhir ini. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1.

Prof. Dr. Rustono, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

menyusun tugas akhir.

2.

Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing dan

selaku pembimbing II yang telah memberikan ijin dan membimbing penulis

untuk menyusun tugas akhir.

3.

Dra. Rina Supriatnaningsih, M. Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan masukan dan arahan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan

dengan baik.

4.

Bapak dan ibu dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Prodi Bahasa Jepang

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

5.

Keluargaku tercinta, bapak dan ibuku yang dengan ikhlas memberikan doa

guna selesainya tugas akhir ini.

(10)

x

Ndud, Nana, Ditha, Yeshi, Listy, Ayu, Jihan, Himma, Bening, Maya, Nati,

Eko(Alm.) yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

7.

Semua teman sekelasku Prodi Bahasa Jepang dan Prodi Pendidikan Bahasa

Jepang angkatan 2006, serta para senpai yang sudah banyak membimbing dan

memberikan semangat maupun dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

8.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas

akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena itu saran dan kritik dari pembaca

sangat diharapkan. Penulis mengharapkan mudah-mudahan tugas akhir ini

bermanfaat bagi pengembangan pendidikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan

pendidikan yang berkualitas.

Semarang, 17 September 2009

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… ……….. ………...….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………... …….….ii

HALAMAN PENGESAHAN………...…...…... iii

PERNYATAAN………...…. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..……….……….. v

ABSTRAK……….…….………….…..…vi

KATA PENGANTAR……….………...…..…ix

DAFTAR ISI……….….……….……..xi

BAB I PENDAHULUAN

………….………...……...……...1

A.

Latar Belakang………...…...……....1

B.

Permasalahan………..………...…..…...…3

C. Tujuan Penelitian……….…...………...3

D. Metode Penelitian………...…...3

E.

Sistematika Penulisan………...…………...…...……...4

BAB II LANDASAN TEORI

...…... 6

A.

Sejarah Singkat Radio Pro Alma FM………..…….……...… 6

B.

Struktur Organisasi Pro Alma FM………...…...…... 9

C.

Job Description

Pro Alma FM………...……….…...……….…...…10

D.

Visi dan Misi Radio Pro Alma FM……….……..…...14

(12)

xii

BAB III PENGENALAN KEBUDAYAAN JEPANG DI RADIO PRO ALMA

FM SEMARANG

………….……….………..……..17

A.

Jenis Acara J3………..……….…….…………..……..17

B.

Kebudayaan Jepang ………..…..….…….……18

1.

Musik………...…………..…. 18

2. Insert

………..……... …….……….…….22

3. Pameran Kebudayaan Jepang …………....……….. 25

BAB IVPENUTUP

………...…..………...….….28

A.

Simpulan ….………...……...28

B.

Saran ……….………..……. 29

DAFTAR PUSTAKA

……….…..………..……...30

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

(14)

2

Di era globalisasi, para karyawan radio memerlukan sarana pendukung

seperti telepon, majalah, koran, internet, dan lain-lain yang dapat membantu

dalam memberikan informasi secara cepat dan akurat. Sehingga, mereka dapat

melakukan layanan yang lebih mudah dan dapat menunjang pengetahuan para

pendengar radio.

PT. Radio Suara UNDIP (PRO ALMA 97.7 FM) yang sering dikenal

dengan nama Pro Alma adalah stasiun radio swasta yang sudah memiliki ijin

siaran mulai April 2001 yang terletak di Annex Building GSG jalan Prof.

Sudarto SH no.1 Tembalang-Semarang. Pro Alma merupakan stasiun radio di

Semarang yang memunculkan program acara Jepang dengan memutarkan

lagu-lagu Jepang, serta memberikan informasi-informasi tentang Jepang baik

berupa kebudayaan, kebiasaan hidup sehari-hari masyarakat Jepang,

perkembangan dunia

entertainment

di Jepang, dan lain-lain. Program ini ada

sejak tahun 2003 hingga sekarang dengan nama J3 (three atau anime,

J-pop, J-rock), dan sampai saat ini masih diminati oleh para pendengar Pro

Alma khususnya pecinta Jepang.

(15)

3

B.

Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti yaitu bagaimana pengenalan kebudayaan Jepang di Radio

Pro Alma FM Semarang.

C.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan seperti tersebut

di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengenalan

kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma FM Semarang.

D.

Metode Penelitian

1.

Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini

yaitu

deskriptif kualitatif

. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis hanya

mendeskripsikan atau menjelaskan secara singkat tentang pengenalan

kebudayaan Jepang di Pro Alma FM Semarang.

2.

Sumber Data

(16)

4

3.

Objek Data

Objek data yang diambil adalah pengenalan kebudayaan Jepang di

Radio Pro Alma FM Semarang.

4.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini diperoleh

dengan menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik pustaka.

Teknik observasi digunakan untuk mengetahui pengenalan kebudayaan

Jepang di Radio Pro Alma FM Semarang secara langsung. Teknik wawancara

digunakan untuk mengetahui tentang Radio Pro Alma dan pengenalan

kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma. Teknik pustaka adalah penulis

memperoleh data dari studi pustaka yaitu dari buku-buku dan artikel dari

internet.

E.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

(17)

5

BAB II

Landasan teori yang menguraikan tentang gambaran umum

Radio Pro Alma FM, yaitu : sejarah singkat Radio Pro Alma

FM, struktur organisasi Radio Pro Alma FM ,

job description

Radio Pro Alma FM, visi dan misi Radio Pro Alma FM, dan

jenis informasi Radio Pro Alma FM.

BAB III

Pembahasan

yang

menguraikan

tentang

pengenalan

kebudayaan Jepang di Radio Pro Alma FM.

(18)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Sejarah Singkat Radio Pro Alma FM

Rintisan pendirian Radio Swasta Niaga Universitas Diponegoro telah

berlangsung sejak bulan April tahun 2001. Berbagai persyaratan pendirian

sebuah radio swasta niaga telah dipenuhi antara lain :

1.

Pendirian PT. Radio Suara UNDIP dengan Akte Pendirian Notaris Ny.

MASRURO, SH Nomor 01 tanggal 12 Mei 2001

2.

Rekomendasi Sekretaris Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor

482.2/9116 tanggal 31 Mei 2001

3.

Pengajuan

Ijin

Undang-undang

Gangguan

(IUUG/HO)

SK

no.061/100/UPT/2001 tanggal 13 September 2001

4.

Pendaftaran PT Radio Suara UNDIP pada di Direktorat Jenderal Pajak :

NPWP 02.000.146.7-508.000 dengan Klassifikasi Lapangan : Usaha Radio

dan Televisi Swasta

5.

Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tentang pendirian PT Radio

Suara UNDIP Nomor C-06888 HT.01.01.TH.2001 tanggal 29 Agustus 2001

6.

Pengajuan ijin kepada Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi

Departemen Perhubungan yang akhirnya ditolak pada sekitar bulan Juni 2002.

Kemudian setelah beberapa kali ke Jakarta, diterbitkanlah surat persetujuan

(19)

7

dengan Keputusan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi Departemen

Perhubungan tentang Ijin Siaran Percobaan (SIP) pada

Frekuensi 88,300

MHz

dengan SIP No. 238/IV.2.2/DITFREK/X/2002 tertanggal 15 Oktober

2002.

Dengan terbitnya ijin SIP maka radio swasta niaga UNDIP telah

diijinkan beroprasi di Semarang, Jawa Tengah. Akan tetapi dalam surat ijin

tersebut tertulis bahwa jika Ijin Siaran Percobaan ini telah keluar, maka ijin

ini hanya berlaku untuk 6 bulan. Jika dalam kurun waktu 6 bulan sebuah radio

yang telah diberi ijin belum juga melakukan siaran, ijin tersebut akan ditarik

kembali. Dengan persyaratan tersebut berarti dalam 6 bulan harus sudah

melakukan siaran, maka waktu terakhir siaran

Radio Suara UNDIP FM

paling lambat harus mengudara

awal April 2003

untuk diuji sampai dengan

batas pengujian

15 April 2003

.

(20)

8

akan menanggung semua peralatan maupun biaya operasional seluruhnya.

Mereka sanggup memberi bagian keuntungan sebesar 30 persen dari laba.

Pada tanggal 14 Maret, Direktur Radio RAMAKO memberikan kabar bahwa

kerjasama ini terpaksa batal, sebab grup tersebut telah disetujui “membeli”

radio lain di Jakarta yang cukup menghabiskan budget mereka. Maka Radio

Suara UNDIP kembali ditangani oleh Universitas Diponegoro pada tanggal 18

Maret 2003, yang dengan cara mengejar batas akhir siaran percobaan.

Meskipun ditanggung oleh UNDIP sebagai pemilik, tetapi modal yang akan

dikeluarkan hanya merupakan modal dalam kondisi minimal bagi sebuah

Radio Swasta Niaga (tidak termasuk

cassette player

,

CD player, computer,

dan

telephone

). Meskipun demikian, dengan semangat dan harapan seiring

berjalannya waktu dan dukungan seluruh civitas akademika sebagai

pendukung fanatik dari radio yang membawa nama besar Universitas mereka,

Radio Suara UNDIP tetap dilanjutkan.

(21)

9

B.

Struktur Organisasi Pro Alma FM

Sebagai radio swasta, radio Pro Alma merupakan badan usaha yang bernama

PT. Radio Suara UNDIP yang memiliki struktur organisasi pada umumnya.

Struktur organisasi bertujuan untuk memudahkan dalam pembagian kerja

perusahaan. Berikut ini merupakan struktur organisasi di radio Pro Alma FM :

STATION MANAGER

FINANCE MANAGER TECHNICIAN

PROGRAM DIRECTOR

MARKETING EXECUTIVE

MUSIC DIRECTOR

TRAFFIC PRODUCER NEWS DIVISION

CREATIVE & PRODUCTION

DOC& OFFICE STAFF(ADM)

(22)

10

C.

Job description

Pro Alma FM

Sesuai dengan struktur organisasi Pro Alma FM, penjabaran

tugas-tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Pro Alma FM adalah sebagai berikut :

A.

STATION MANAGER

Adalah seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program

radio secara keseluruhan. Tugas seorang

station manager

yaitu :

1.

P.O.A.C [Planning Organizing Actuating Controling]

Seorang

station manager

harus mempunyai kemampuan menuangkan ide /

pemikirannya dalam pembuatan program radio.

2.

Managing All Radio components

3.

Membantu

BRAND

4.

HIRING, MOTIVATING, TRAINING, FIRING

B.

PROGRAM DIRECTOR

Adalah seseorang yang berada di bawah komando dan melaporkan tugasnya

kepada

station manager

. Tugasnya antara lain :

1.

Menentukan

Style Radio

Style radio Pro Alma adalah

“The Spirit of Your Life”

2.

Memiliki wewenang penuh atas program radio [dengan persetujuan SM]

3.

Perencanaan Acara dan Analisa Program

4.

Penentuan

RISET radio competitor

(23)

11

6.

Membawa Sub-Divisi yang ada

[Traffic, New, produce, Creative &

Production]

C.

MUSIC DIRECTOR

Adalah seseorang yang mengoperasikan peralatan audio di stasiun radio.

1.

Labelling

2.

Mengatur

Play List Radio

3.

mengatur perputaran lagu

“Traffic”

4.

Chart Top 40 & CHR [Contemporary Hits Radio]

5.

Mencari lagu-lagu yang dibutuhkan dan menentukan kualitas kelayakan

On Air

lagu

6.

Satu-satunya orang yang berhak memasukkan lagu, ID, Iklan, dll ke dalam

Playlist Radio

D.

MARKETING EXECUTIVE

1.

Membuat

Price List

untuk setiap Program Radio

2.

Mengadakan Visitasi ke instansi-instansi untuk selling Program

3.

Menangani periklanan dan

Sponsorship

4.

Lobbying

dan

Barganing

Harga dengan

Client

5.

Mengatur perputaran dan penempatan Iklan dan

Spot

6.

Menjaga hubungan dengan relasi, instansi, dan

client

(24)

12

8.

Mengarsip semua bukti iklan, perjanjian kerjasama, dan bukti

penanyangan iklan.

9.

Monitoring

iklan-iklan di

radio competitor

E.

FINANCE MANAGER

1.

Purchasing

[pengadaan barang]

2.

Membayar tagihan-tagihan dan gaji karyawan

3.

Menyusun Laporan Keuangan Bulanan

4.

Membayar Menentukan tarif iklan [koordinasi dengan

Marketing

Executive

]

5.

Managing Radio Income

[Mengatur, mengelola, dan mengawasi

pendapatan radio]

F.

TECHNICIAN

1.

Bertanggungjawab atas seluruh

asset material radio

2.

General check-up

setiap 1 minggu sekali untuk peralatan teknis

3.

Melakukan DATA COVERAGE area siaran

4.

Melakukan perbaikan apabila ada kerusakan

G.

TRAFICC & PROGRAM

1.

Mengontrol program acara berdasarkan instruksi PD

2.

Berhubungan dan bekerjasama dengan

Creative & Production

3.

Positioning Announcer and Schedulling

(25)

13

1.

Mengontrol dan bertanggung jawab atas jalannya acara yang

diproduserinya

2.

Menyediakan Materi siaran

[Info, Dummies, Script,dll.]

3.

Membuat laporan perkembangan acara

4.

Menyeleksi penyiar sesuai dengan acara yang diproduseri

5.

Memberikan laporan kualitas penyiar pada PD

I.

NEWS DIVISION

1.

Bertanggung jawab atas setiap informasi yang disampaikan di Radio

2.

Bertugas mensuplai info dan berita

3.

Bertanggung jawab atas siaran

relay-DW

dan

Asia Calling

4.

Bertanggung jawab atas siaran

Re-Broadcast DW

J.

CREATIVE & PRODUCTION OFFICER

1.

Bertanggung jawab sebagai

Team Leader “Creative Team Radio”

2.

Membuat Promo Acara

[Off Air & On Air]

3.

Melakukan pembuatan

Iklan/Spot/Jingle

[berdasarkan Order]

4.

Membuat

insert-insert

untuk setiap program

5.

Pembuatan ID Station [berdasarkan kesepakatan PD, MD, dan SM]

6.

Editing Recording

dari

Reporter

K.

ANNOUNCER

(26)

14

2.

Memandu acara sesuai instruksi

Producer

3.

Bertanggung jawab atas perputaran iklan dan acaranya.

4.

Bertanggung jawab untuk mencari pengganti YANG SESUAI apabila

berhalangan hadir

L.

DOCUMENT & OFFICE [ADM]

1.

Bertanggung jawab terhadap surat masuk & keluar [termasuk CD Label]

2.

Bertanggung jawab atas dokumen-dokumen siaran

3.

Menerima Tamu yang datang dan mendatanya

D.

Visi dan Misi Radio Pro Alma FM

Dalam menentukan program siaran, pangsa pasar dan operasional

Radio Suara UNDIP, maka visi dan misi radio menjadi sangat penting artinya

dalam menjalankan bisnis radio swasta niaga. Dalam pengelolaan Radio Suara

UNDIP, visi dan misi-nya ditetapkan sebagai berikut :

VISI : Menjadi sarana pendidikan informal, dan hiburan kepada masyarakat

melalui siaran radio untuk terciptanya masyarakat Madani, sekaligus

menjadi sumber dana tambahan bagi Universitas Diponegoro.

MISI : 1. Ikut berperan aktif dalam pendidikan informal masyarakat

2. Memberikan sarana hiburan kepada masyarakat

3. Mengeratkan tali silaturahmi antara sivitas akademika, alumni dan

masyarakat

(27)

15

Dari visi, misi tersebut di atas, maka Radio Suara Undip harus mampu

menterjemahkannya dalam program-program siarannya. Tanpa terjemahan

yang jelas dari program siarannya maka mustahil visi dan misi tersebut bisa

tercapai.

E.

Jenis Informasi Radio Pro Alma FM

Menurut hasil wawancara penulis kepada salah satu karyawan Pro

Alma, ada beberapa jenis informasi radio yang merupakan standart radio Pro

Alma, yaitu sebagai berikut :

1.

Spot

, yaitu sebuah iklan berbentuk rekaman yang dilengkapi dengan

sound effect

(efek suara) dan musik sebagai

backsound

(suara latar).

Iklan jenis ini dapat menghasilkan uang (iklan komersial). Contoh:

Spot

Iklan Suara Semarang

Book Fair

2009.

2.

Adlibs

, yaitu iklan yang dibaca penyiar pada waktu siaran (iklan baca).

Iklan ini dibacakan secara langsung tanpa musik maupun

sound effect

.

Contoh: iklan baca Seminar

Enteurpreneurship

(Seminar Wirausaha

UNDIP)

3.

Insert

, yaitu informasi singkat berbentuk rekaman mengenai berbagai

hal dengan durasi 3 menit (iklan / informasi ini tidak menghasilkan

uang). Iklan ini juga dilengkapi dengan

sound effect

dan musik sebagai

(28)

16

(29)

17

BAB III

PENGENALAN KEBUDAYAAN JEPANG

DI RADIO PRO ALMA FM SEMARANG

A.

Jenis Acara J3

J3

(dibaca J-three, singkatan dari J-pop, J-rock, J-anime) adalah acara

kebudayaan Jepang khusus untuk

Proalmania

(sebutan untuk para pendengar Pro

Alma) mengenai musik, informasi tentang festival budaya, kehidupan sehari-hari

masyarakat Jepang serta membahas perkembangan dunia

entertainment

di Jepang

dalam acara yang disiarkan secara

on air

di Radio Pro Alma FM Semarang.

Persentase musik di acara J3 hampir 70%, sisanya adalah informasi, meliputi sejarah,

tempat-tempat wisata, berita artis serta teknologi terbaru Jepang. Musik yang diputar

harus dari artis Jepang atau dari kebangsaan lain yang membawakan lagu berbahasa

Jepang seperti BoA, Younha, Tohoshinki yang merupakan artis Korea yang juga

membawakan lagu berbahasa Jepang. J3 disiarkan setiap hari Minggu pada jam 8

hingga 10 malam. Format acara J3 adalah 1 jam pertama khusus memutarkan musik

J-anime, baru kemudian J-pop lalu J-rock maupun visual kei yang diselingi dengan

pembacaan sms dari para pendengar, informasi-informasi tentang kebudayaan Jepang

dan informasi dunia

entertainment

di Jepang.

(30)

18

B. Kebudayaan Jepang

Kebudayaan Jepang yang diperkenalkan di Radio Pro Alma FM adalah

sebagai berikut :

1.

Musik

Musik Jepang saat ini mulai memasuki Indonesia, tidak hanya radio-radio di

Jakarta, Bandung, Yogyakarta, bahkan di stasiun-stasiun radio Semarang-pun

juga mulai terdapat program acara Jepang secara

on air

. Seperti : Prambors

Shibuya yang disiarkan di radio Prambors, Iro-iro di Trax FM, Jikan di RRI,

dan J3 di Pro Alma FM. Macam musik Jepang antara lain :

a.

J-pop

J-pop atau J-Pop (singkatan dari Japanese pop) adalah istilah yang

digunakan untuk merujuk kepada musik populer Jepang. Istilah J-pop

digunakan untuk membedakannya dari

enka

dan musik rakyat

min’yo

.

(31)

19

Penyanyi

enka

sebagian besar mengenakan kimono walaupun tidak

sedikit penyanyi

enka

yang mengenakan pakaian ala Barat.

Berdasarkan lirik atau cara penyanyi menyanyikan lagu, penulisan

kata “Enka” dalam bahasa Jepang berarti lagu percintaan yang

romantis untuk lagu bernada kecewa karena patah hati.

Min’yo

adalah

genre

tradisional musik Jepang. Istilah merupakan

penjabaran dari Jerman kata “Volkslied” (lagu rakyat) dan hanya

digunakan selama dua puluh abad. Jepang tradisional designations

merujuk kepada lebih kurang sama genre termasuk

Inaka Bushi

(Lagu

Rakyat),

Inaka Buri

(Tune Negara),

Hina Uta

(Lagu Pedesaan) dan

sejenisnya, namun untuk kebanyakan dari orang-orang yang

menyanyikan lagu tersebut hanya menyebutnya

Uta

(Lagu). Fungsi

lain dari

min’yo

hanya sebagai hiburan, seperti tarian iringan, atau

sebagai komponen dari agama ritual.

(32)

20

b.

J-Rock

J-Rock atau

Japanese rock

digunakan untuk menyebut

genre

musik

rock yang ada di Jepang. Aliran musik J-Rock menjadi populer di

Indonesia berkat kepopuleran penayangan

anime

di televisi dengan

lagu tema (

soundtrack

) yang dibawakan penyanyi dan kelompok

musik Jepang.

Di pengujung ‘80-an, Jepang dilanda demam

manga

dan

anime.

Saat

itu, bahkan sampai kini, banyak manga dan anime yang beredar dan

ditayangkan televisi lokal. Ada Samurai-X, Saint Seiya, Doraemon,

Sailormoon, sampai Detective Conan. Semuanya menawarkan cerita

yang menarik untuk disimak. Khusus

anime

, tak hanya ceritanya tetapi

juga

soundtrack

-nya sangat digemari.

(33)

21

dimainkan band atau penyanyi asal Jepang yang bisa dikategorikan

J-Rock.

c.

Visual Kei

Visual Kei merupakan penggabungan dari kata Visual (bahasa Inggris),

dan Kei (bahasa Jepang) yang mempunyai arti “gaya”. Jika komunitas

Punk berasal dari London, maka Visual Kei berasal dari Jepang.

Visual Kei mengacu pada sebuah gerakan dalam J-Rock yang popular

pada sekitar tahun 1990-an. Di Jepang, penggemar band Visual Kei

sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan

secara luas dalam

merchandise

anggota band itu sendiri.

Anggota band Visual Kei sering memakai

make-up

yang mencolok,

dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan

pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat

rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki, anggota

sering memakai

make-up

dan pakaian yang dapat dianggap sebagai

(34)

22

Band Visual Kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual,

tidak mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan

musik rock, hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin,

Plastic Tree;musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi

Dix Mois, Rentrer en Soi; Light Rock dan Pop seperti L’arc~en~ciel,

Glay, Shazna; dan musik heavy metal dan ballads seperti X Japan,

Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun. Dengan mengambil

genre

dalam arti yang luas, sebagian besar memutuskan memainkan

beberapa jenis musik rock. Secara luas gerakan ini telah dimulai oleh

X Japan pada tahun 1980-an, yang mengangkat tren dari pemanfaatan

visual shock

untuk mendapatkan pengakuan dalam kancah musik

independen.

Lagu-lagu dari band Visual Kei banyak dipakai sebagai lagu tema

anime

dan permainan video, sehingga keberhasilan anime dan

permainan video di luar Jepang turut menyaret kepopuleran band

Visual Kei di luar Jepang.

2.

Insert

(35)

23

a.

Japan Corner

Japan corner

adalah rekaman informasi yang berisi tentang

kebudayaan Jepang. Proses pembuatan rekaman ini menggunakan

buku atau catatan yang berisi tentang informasi kebudayaan Jepang,

kemudian direkam dalam bentuk suara dengan menggunakan bahasa

Jepang dan bahasa Indonesia disertai dengan sedikit efek suara

lagu-lagu Jepang.

Japan corner

ini hanya berdurasi kurang lebih satu menit.

Japan corner

ini termasuk jenis informasi radio yaitu

insert.

Berikut ini adalah contoh jenis

insert

:

Judul :

OJIGI (cara membungkukkan badan)

Durasi : 1 menit 22 detik

(36)

24

kebiasaan berjabat tangan dalam masyarakat Jepang. Walaupun,

mereka sedang memperkenalkan diri, sedang saat bertemu tamu,

maupun

sedang

berpamitan.”

(musik)~japan

corner~japan

corner~presented by~sembilan tujuh point tujuh~pro alma~ the spirit

of your life (

backsound musik ending

)

b.

Inspiring Story Japan

Inspiring Story Japan

adalah rekaman tentang kata mutiara/

kata-kata bijak dalam bahasa Jepang. Proses pembuatan ini sama dengan

proses pembuatan

Japan corner

, hanya saja

Inspiring Story Japan

ini

memuat tentang kata-kata mutiara/kata-kata bijak dalam bahasa

Jepang dengan terjemahannya, sehingga, hanya berdurasi kurang dari

satu menit saja.

Berikut ini adalah contoh jenis insert :

Judul : INK 9 (inspirasion no kotoba 9)

Durasi : 34 detik

(37)

25

3.

Pameran Kebudayaan Jepang

Pro Alma mengadakan pameran kebudayaan Jepang pada tanggal 24 Agustus

2008 bertempat di lokasi studio Pro Alma secara

off air

. Acara ini diberi nama

“PRO ALMA AISHITERU”, sebagian besar pengunjung adalah para

pendengar setia Radio Pro Alma FM dan anak-anak SMA yang menyukai

tentang segala hal yang berhubungan dengan Jepang.

a.

Tujuan Diadakan Pameran Kebudayaan Jepang

Tujuan diadakan pameran kebudayaan Jepang yaitu memperkenalkan

kebudayaan Jepang terhadap pendengar radio Pro Alma FM agar dapat

mengetahui beberapa kebudayaan yang ada di Jepang. Pameran ini

ditujukan untuk orang-orang yang ingin mengetahui kebudayaan yang

ada di Jepang dengan cara melihat langsung beberapa kebudayaan

yang Pro Alma perkenalkan.

b.

Isi dan Hasil Pameran Kebudayaan Jepang

Pameran kebudayaan Jepang ini mengadakan acara :

1). Nonton Bareng

(38)

26

tentang kebudayaan Jepang di Indonesia, selalu memutarkan film-film

terbaru yang ada di Jepang.

Sen To Chihiro No Kami Kakushi

dan

Detective Conan The Movie 2

memang bukan termasuk film terbaru

saat diadakan acara “PRO ALMA AISHITERU”, akan tetapi film

tersebut belum pernah diputar di Semarang, maka Pro Alma

memutarkan film tersebut.

2). Demo

Yukata

atau Pakai

Yukata

Acara ini adalah acara yang ramai atau banyak didatangi oleh para

pengunjung. Di acara ini, pengunjung diperbolehkan memakai

yukata

,

baik laki-laki maupun perempuan. Para pengunjung sangat antusias

sekali untuk berfoto dengan memakai

yukata

. Saat ada acara tentang

kebudayaan Jepang, pasti menggunakan acara demo

yukata

untuk

memperkenalkan ciri khas kebudayaan Jepang.

Yukata

adalah salah

satu pakaian adat Jepang.

3). Pameran Permainan Jepang dan Gambar-gambar Jepang

(39)

27

(40)

28

BAB IV

PENUTUP

A.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Radio Pro Alma FM

Semarang, penulis menyimpulkan bahwa pengenalan kebudayaan Jepang di Radio

Pro Alma FM Semarang dilakukan dengan melakukan program radio secara

on air

dan

off air

.

1.

Program acara

on air

J3

adalah program acara kebudayaan Jepang yang terdiri dari musik, informasi

tentang festival budaya, kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang serta

membahas perkembangan dunia

entertainment

di Jepang dalam acara yang

disiarkan secara

on air

di Radio Pro Alma FM Semarang.

2.

Program acara

off air

Selain melalui program acara J3 yang disiarkan secara

on air

, Pro Alma juga

mempunyai alternative lain untuk menyampaikan dan memperkenalkan

kebudayaan Jepang melalui program acara secara

off air

yang diberi nama

“Proalma Aishiteru”. Dalam acara inilah informasi dan beberapa kebudayaan

Jepang dapat diberikan dan dipamerkan secara langsung kepada masyarakat

Semarang dan sekitarnya.

(41)

29

B.

SARAN

(42)

30

DAFTAR PUSTAKA

Stokkink.1997.

Penyiar Radio Profesional

.Yogyakarta: Kanisius

Tim.2003.

Proposal Realisasi Radio Suara Universitas Diponegoro

.Semarang

http://id.wikipedia.org/wiki/J-Rock

(43)

31

ANGKET WAWANCARA

Narasumber

: Kartika Puji Rahayu

Jabatan

: Assistant Manager PT. Radio Suara Undip (Pro Alma 97.7 FM)

Daftar pertanyaan wawancara adalah sebagai berikut

:

1.

Bagaimana keadaan Radio Pro Alma FM saat ini? Apakah masih dibawah kendali

Undip atau sudah terlepas dari Undip?

2.

Jenis informasi apa sajakah yang ada di Radio Pro Alma FM?

3.

Program acara seperti apakah yang disiarkan dalam acara J3?

4.

Bagaimana format acara J3 tersebut?

(44)

Aulia Higma Rachmawati

2352306006

ProAlma FM

(45)

1.

オを聞い

い 人

ためにコ ュ

ニケー ョン機 教育やエンター

メン

機能す

2. ProAlma FM

00 年

ンに日本

番組を現

オ あ

3. ProAlma FM

00 年 月 日

00 年 月

日ま 筆者

研究職 た所

(46)

Pro Alma FM

オ 日本

文化

紹介を説

(47)

ク プ

フ ク

Pro Alma FM

オ 日本

文化

紹介につい 簡略

に説

気象台

直接に r A

aFM

オ 日本

文化

紹介を知

ンタビュー

ProAlma

FM

オ 日本

文化

紹介

r A

FM

オについ 知

図書的

ンターネッ

ータを取

(48)

研究結果

air

番組

ff air

番組

Pro

Alma FM

オ 日本

文化を紹介す

つま

n air

番組

J3 j-three

ff air

番組

Pro Alma Aishiteru

(49)
(50)

KARAKTERISTIK AKSI DEMONSTRASI

YANG DILAKUKAN OLEH AKTIVIS ORGANISASI

KEMAHASISWAAN INTRA DAN EKSTRA KAMPUS

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada

Universitas Negeri Semarang

Oleh

Tur Santoso NIM 3401404009

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

(51)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I

Drs. Setiajid, M.Si

NIP 19600623 198901 1 001

Dosen Pembimbing II

Moh. Aris Munandar, S.Sos., MM NIP 1972724 200003 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Drs. Slamet Sumarto, M.Pd NIP 19610127 198601 1 001

(52)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Tanggal :

Penguji Skripsi

Drs. Sunarto, M.Si NIP 19630612 198601 1 002

Anggota I

Drs. Setiajid, M.Si

NIP 19600623 198901 1 001

Anggota II

Moh. Aris Munandar, S.Sos., MM. NIP 1972724 200003 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Subagyo, M.Pd NIP19510808 198003 1 003

(53)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 25 Agustus 2009

Tur Santoso NIM 3401404009

(54)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Seonggok kemanusiaan sedang terkapar, siapakah yang bertanggungjawab terhadapnya? bila semua pihak menghindar, biarlah Aku yang menanggungnya,

seluruhnya atau sebagian.” (Rahmat Abdullah)

“Sesungguhnya seorang muslim belum sempurna ke-Islamannya kecuali jika ia menjadi politikus, mempunyai pandangan jauh ke depan dan memberikan perhatian penuh kepada persoalan bangsanya. Ke-Islaman seseorang menuntutnya

untuk memberikan perhatian kepada persoalan-persoalan bangsa.” (Hasan Al Banna)

Dengan mengucap syukur dengan segala tuntunan-Nya dan sholawat kepada Muhammad SAW Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Orang Tuaku, “Alm. Bapak Suharto Slamet dan Mamak Sodiyah”

Semoga Allah menyayangi kalian melebihi kasih sayang kalian kepadaku Do’akan Aku agar menjadi anak yang sholih,

Saudara-saudaraku “Kang Gito, Yu Tarmuti, Kang Birin, Yu Uti”

Semoga menjadi kelurga yang sakinah,

Sang Murobbi; Abah Supriyadi, Abah Untung, Abah Idris, Abah Maryanto, Abah Eko dan Abah Solikin

Syukron Jazakumullah atas Tarbiyahnya,

Ikhwah Fillah dan para Aktivis Mahasiswa

Kobarkan semangat, tegakkan keadilan, bangun Indonesia penuh berkah,

“My Nightingale” Semoga rekanan ini terus terukir indah.

(55)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dapat diselesaikannya penulisan skripsi yang berjudul “Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra dan Ekstra Kampus Universitas

Negeri Semarang” dengan lancar. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Melalui skripsi ini penulis banyak belajar tentang aktivitas partisipasi politik mahasiswa serta bagaimana kepedulian para aktivis mahasiswa terutama para aktivis mahasiswa Unnes terhadap persoalan yang ada di masyarakat untuk berjuang membantu mencari solusi dan perbaikan terhadap kondisi yang tidak diharapkan oleh masyarakat secara umum.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang membantu langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, antara lain penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Subagyo, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Drs. Slamet Sumarto, M. Pd., Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. 4. Drs. Setiajid, M. Si, Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar dan tekun

membimbing dan memberikan ilmu dan nasihat kepada penulis.

(56)

5. Moh. Aris Munandar, S. Sos., MM., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta berbagi pelajaran berharga dan pengalamannya saat menjadi aktivis mahasiswa.

6. Drs. Sunarto, M.Si., Dosen Penguji Utama Skripsi ini yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis. 7. Para pimpinan Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan Unnes yang telah

banyak membantu pengumpulan data peneltian dalam penulisan skripsi ini. 8. Rekan seperjuangan kampus, Agus, Gery, Tony, Eko, Miftah, Andi, Wargo,

Evy, Eti, Sumbini, Ismun, Elyna, Tiara, Purwa, Ani, dan ikhwah sekalian

Jazakumullah atas hikmah yang kalian ajarkan.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Akhirnya besar harapan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif di dalam dunia pendidikan lebih khusus pendidikan politik mahasiswa.

Semarang, Agustus 2009

Penyusun

(57)

SARI

Santoso, Tur. 2009. Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra dan Ekstra Kampus Universitas Negeri Semarang. Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang. Drs. Setiajid, M.Si. dan Moh. Aris Munandar, S.Sos.,MM. 85h.

Kata Kunci: Karakteristik, Aktivis Mahasiswa, Aksi Demonstrasi

Aksi demonstrasi menjadi sarana yang paling sering digunakan para aktivis mahasiswa pada perannya dalam partisipasi politik. Para mahasiswa yang terlibat aktif dalam aksi demonstrasi memiliki ciri-ciri antara lain; 1) aktif dalam organisasi kemahasiswaan atau kepemudaan; 2) mempunyai keberanian menyampaikan pendapat; 3) cukup mempunyai pengetahuan, sikap, nilai-nilai, pengalaman dan kepribadian untuk berpendapat; dan 4) mempunyai empati terhadap persoalan yang berkembang.

Hampir setiap isu yang berkembang bisa menjadi bahan isu untuk melakukan aksi demonstrasi. Namun kecenderungan tidak ada kerjasama, koordinasi dan koalisi dalam mengusung sebuah isu bersama dalam aksi demonstrasi terutama terlihat perbedaan antara aktivis organisasi kemahasiswaan intra kampus dengan aktivis organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. Sehingga yang terjadi adalah mereka seakan-akan menjadi terkotak-kotak dan mengurusi kepentingannya masing-masing.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes? Dengan penekanan yang lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes, dengan penekanan yang lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi.

Populasi penelitian ini adalah aktivis mahasiswa Unnes pada tahun 2009 yang berjumlah 545. Pengambilan sampel yang berjumlah 136 aktivis mahasiswa dilakukan dengan Stratifield Proportional Random Sampling dan Area Probability Sample. Fokus penelitian ini adalah karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes, dengan penekanan yang lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi dengan analisis kuantitatif dan kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik aksi demonstrasi yang dilakukan oleh aktivis mahasiswa adalah (1) tidak ada fokus perhatian suatu isu dalam aksi demonstrasi, namun pada urutan isu fokus perhatian, pada aktivis Ormawa intra kampus menempatkan isu lokal internal perguruan tinggi pada

(58)

urutan kedua setelah isu nasional politis kemudian diikuti isu-isu yang lainnya, sedangkan pada aktivis Ormawa ekstra kampus menempatkan isu lokal internal perguruan tinggi pada urutan terakhir setelah isu-isu yang lainnya. (2) tingkat partisipasi keikutsertaan dalam aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra kampus dengan kriteria “Rendah” lebih rendah dibanding aktivis Ormawa ekstra kampus dengan kriteria “Sedang”.

Saran bagi mahasiswa pada umumnya bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang ingin terjun dalam dunia aktivis mahasiswa serta memberikan gambaran tentang salah satu bentuk partisipasi politik mahasiswa. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa aktivis mahasiswa memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya, sehingga membutuhkan bantuan dan dukungan yang positif dari berbagai pihak.

(59)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah... 1 1.2.Rumusan Masalah ... 5 1.3.Tujuan Penelitian ... 5 1.4.Manfaat Penelitian ... 6 1.5.Penegasan Istilah ... 6 1.6.Sistematika Skripsi ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1.Landasan Teori ... 8 2.1.1. Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa ... 8

(60)

2.1.2. Aktivis Mahasiswa ... 19 2.1.3. Kebebasan Mengeluarkan Pendapat ... 24 2.1.4. Aksi Demonstrasi sebagai Bentuk Partisipasi Politik ... 28 2.1.5. Faktor-Faktor Pendorong Partisipasi Politik ... 35 2.2.Kerangka Berfikir ... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Metode Pendekatan ... 41 3.2.Metode Penentuan Objek ... 41 3.3.Fokus Penelitian ... 45 3.4.Metode Pengumpulan Data ... 45 3.5.Analisis Instrumen Penelitian ... 49 3.6.Teknik Analisis Data ... 53 3.7.Prosedur Penelitian ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian ... 55 4.1.1. Gambaran Umum Aktivis Mahasiswa Unnes ... 55 4.1.2. Isu dan Aksi Demonstrasi dalam Pandangan Aktivis

Mahasiswa ... 58 4.1.3. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Unnes terhadap

Isu-Isu Aksi Demonstrasi ... 64 4.1.4. Tingkat Partisipasi Keikutsertaan Aktivis Mahasiswa

Unnes dalam Aksi Demonstrasi ... 68 4.2.Pembahasan ... 72

(61)

4.2.1. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Unnes ... 72 4.2.2. Aktivis Mahasiswa Unnes dalam Aksi Demonstrasi ... 77

BAB V PENUTUP

5.1.Simpulan ... 82 5.2.Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(62)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik ... 32 2. Tabel 3.1. Daftar Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Kampus

Unnes Tahun 2009 ... 42 3. Tabel 3.2. Sampel Penelitian Aktivis Mahasiswa Unnes ... 44 4. Tabel 4.1. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Ormawa Intra Kampus .... 66 5. Tabel 4.2. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Ormawa Ekstra Kampus . 66 6. Tabel 4.3. Frekuensi Keikutsertaan Aktivis Ormawa Intra Kampus

dalam Aksi Demonstrasi ... 69 7. Tabel 4.3. Frekuensi Keikutsertaan Aktivis Ormawa Ekstra Kampus

dalam Aksi Demonstrasi ... 70

(63)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. Hierarkhi Partisipasi Politik ... 32 2. Gambar 2.2. Skema Kerangka Berfikir Penelitian ... 40 3. Gambar 3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawancara ... 47 4. Gambar 4.1. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56 5. Gambar 4.2. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah ... 57

(64)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-Surat Penelitian.

Lampiran 2 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan Pedoman Wawancara). Lampiran 3 Perhitungan Validitas Item Soal Instrumen.

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Instrumen. Lampiran 5 Daftar Responden Penelitian.

Lampiran 6 Daftar Aksi Demonstrasi yang pernah dilakukan oleh Aktivis Mahasiswa Unnes.

Lampiran 7 Klipping Aksi Demonstrasi Aktivis Mahasiswa dalam Media Massa.

(65)

Lampiran 1

(66)

Lampiran 2

Instrumen Penelitian

(Kisi-Kisi Kuesioner, Kuesioner dan

(67)

Lampiran 3

Perhitungan Validitas

(68)

Lampiran 4

(69)

Lampiran 5

(70)

Lampiran 6

Daftar Aksi Demonstrasi yang Pernah

(71)

Lampiran 7

Klipping Aksi Demonstrasi Mahasiswa

(72)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kaum muda, baik mahasiswa maupun bukan, dalam sejarah kehidupan politik bangsa Indonesia memiliki tempat tersendiri sebagai salah satu komponen strategis yang senantiasa tampil di depan. Sejak masa reformasi bergulir, peran kaum muda begitu menentukan seiring dengan geliat demokrasi yang semakin bergerak cepat bahkan meninggalkan kesiapan masyarakat dalam menyambutnya.

Mahasiswa adalah aset bangsa, agenda yang mereka perjuangkan sangat populis dan realistis. Mahasiswalah yang bisa membangkitkan semangat perlawanan rakyat terhadap rezim tiran. Mahasiswalah yang bisa mengawal reformasi hingga ke titik tujuan. Rakyat menaruh harapan atas kekuatan intelektual dan kekuatan aksi yang mahasiswa miliki.

Amien Rais (1997:100) dalam bukunya Suksesi dan Keajaiban Kekuasaan, mengomentari para pemuda sebagai berikut;

” Pesan itu adalah bahwa mereka ingin melihat perubahan dan penyegaran kehidupan bangsa. Mereka anak muda bangsa itu, ingin mengatakan bahwa mereka menolak kemapanan atau status-quo yang mereka nilai sudah karatan di sana sini. Ada karat korupsi-kolusi, ada karat pelecehan penegakan hukum, ada karat kesenjangan sosial yang makin tajam, dan sejumlah karat lain yang bagi mereka sudah cukup membuat pengap kehidupan.”

Dengan kekuatan intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi

(73)

2

wacana dan peristiwa dalam lingkup lokal hingga internasional. Begitu juga dengan kemudahan akses literatur ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang pada tujuan akhirnya akan menentukan ideologi atau sistem hidup yang akan dijalaninya. Buku-buku yang ia baca, informasi yang ia terima, tokoh-tokoh yang ia ajak bicara, adalah beberapa faktor utama yang kelak sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya.

Selain kekuatan intelektual yang identik dengan aktivitas ilmiah, mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk menguatkan potensi kepekaan sosial politiknya.

Disebut kepekaan sosial karena mahasiswa pada dasarnya adalah bagian dari rakyat. Apapun yang terjadi pada rakyat maka mahasiswa akan turut juga merasakannya. Kenaikan harga BBM, harga bahan pokok, listrik, dan air misalnya akan memberi ekses terhadap aktivitas kuliah. Disebut kepekaan politik, karena gejolak sosial yang terjadi umumnya selalu merupakan hasil efek samping dari aktivitas politik, semisal disahkannya suatu Undang-Undang. Undang-Undang Ketenagakerjaan misalnya akan mempengaruhi kesejahteraan dan taraf hidup para buruh.

(74)

3

Berbagai metode dapat dilakukan. Dari bentuk pendampingan, advokasi, public hearing, audiensi dengan pemerintah dan legislatif, hingga aksi demonstrasi. Demonstrasi adalah alternatif metode dalam menyuarakan pendapat, khususnya jika dilaksanakan pada rezim yang anti demokratis dan tiran.

Aksi demonstrasi menjadi sarana yang paling sering digunakan pada masa sekarang ini. Namun dengan maraknya aksi demonstrasi yang hampir setiap hari dapat kita jumpai membuat masyarakat seakan mulai jenuh karena tidak melihat hasil riil dari aksi tersebut. Hingga terkadang bermunculan stigma negatif dari masyarakat yang menilai aksi demonstrasi percuma dilakukan, bahkan dinilai aksi demonstrasi hanya untuk kepentingan politik praktis hingga aksi demonstrasi bayaran pun kerap dilontarkan masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Martien Herna Susanti dan AT Sugeng Priyanto (2006: 24) menyimpulkan bahwa para mahasiswa yang terlibat aktif dalam aksi demonstrasi memiliki ciri-ciri antara lain; 1) aktif dalam organisasi kemahasiswaan atau kepemudaan; 2) mempunyai keberanian menyampaikan pendapat; 3) cukup mempunyai pengetahuan, sikap, nilai-nilai, pengalaman dan kepribadian untuk berpendapat; dan 4) mempunyai empati terhadap persoalan yang berkembang.

(75)

4

yang lebih dalam menyampaikan pendapat, begitu pula lebih mempunyai pengetahuan, sikap, nilai-nilai, pengalaman dan kepribadian untuk berpendapat, disamping itu lebih memiliki empati terhadap persoalan yang muncul di masyarakat serta tergerak untuk bertindak dibanding mahasiswa pada umumnya.

Aksi demonstrasi kerap kali dilakukan oleh para aktivis mahasiswa. Hampir setiap issu yang berkembang bisa menjadi bahan issu untuk melakukan aksi demonstrasi. Namun apakah di antara aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para aktivis memiliki karakteristik yang sama? Apalagi terjadi kecenderungan tidak ada kerjasama, koordinasi maupun koalisi dalam mengusung sebuah issu bersama dalam aksi demonstrasi terutama terlihat perbedaan antara aktivis mahasiswa organisasi kemahasiswaan intra kampus dengan aktivis mahasiswa organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. Sehingga yang terjadi adalah mereka seakan-akan menjadi terkotak-kotak dan mengurusi kepentingannya masing-masing.

(76)

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimanakah karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes? Dengan penekanan yang lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi.

1.3. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes, lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

(77)

6

1.4.2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa aktivis mahasiswa memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya, sehingga membutuhkan bantuan dan dukungan yang positif dari berbagai pihak.

1.5. Penegasan Istilah

Judul dalam penelitian ini adalah “Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra Dan Ekstra Kampus Universitas Negeri Semarang”. Untuk menjelaskan jalannya penelitian maka perlu ada batasan operasional agar orang lain yang berkepentingan dalam penelitian ini mempunyai persepsi yang sama dengan peneliti. Batasan operasional yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: 1.5.1. Aktivis Mahasiswa Unnes adalah mahasiswa yang berstatus sebagai mahasiswa Unnes yang berkecimpung di dalam organisasi kemahasiswaan atau menjadi fungsionaris atau pengurus organisasi kemahasiswaan, baik organisasi kemahasiswaan intra kampus maupun organisasi kemahasiswaan ekstra kampus di lingkungan Unnes.

(78)

7

1.6. Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan skripsi, bagian isi skripsi dan bagian akhir skripsi.

[image:78.612.135.510.228.581.2]

Bagian pendahuluan skripsi meliputi halaman judul, sari, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan daftar lampiran.

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori dan hipotesis yang berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan. Bab III Metode Penelitian yang berisi metode pendekatan, metode penentuan objek yang berisi populasi dan sampel, fokus penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas dan teknik analisis data serta prosedur penelitian. Bab IV Hasil dan Pembahasan yang merupakan capaian yang diinginkan dalam penelitian ini, dan Bab V Penutup yang berisi simpulan dan saran.

(79)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa

2.1.1.1. Munculnya Gerakan Mahasiswa di Berbagai Negara

Dalam perubahan sosial di berbagai negara, peran gerakan mahasiswa adalah komplek dan penting, meski tidak selalu menentukan. Mereka lebih sering mencerminkan perubahan kekuasaan di antara kelas-kelas. Demonstrasi dan gerakan mahasiswa memainkan peran yang cukup penting dalam penggulingan Peron di Argentina pada tahun 1955; kejatuhan Perez Jimenez di Venezuela pada tahun 1958; perlawanan yang sukses terhadap Diem di Vietnam pada tahun 1963; kerusuhan massif melawan Perjanjian Keamanan Jepang-AS di Jepang pada tahun 1960, yang memaksa pengunduran diri pemerintah Kishi; gerakan anti Soekarno pada tahun 1966; kejatuhan Ayub Khan di Pakistan pada tahun 1956; demonstrasi Oktober untuk kebebasan yang lebih besar di Polandia pada tahun 1956; Revolusi Hongaria tahun 1956; dan gerakan untuk pembebasan di Cekoslovakia pada tahun 1968.

Gerakan mahasiswa dapat menjadi bagian dari gerakan sosial ataupun berkembang menjadi gerakan politik, yang membedakan adalah pelakunya, yaitu para mahasiswa yang merupakan kelompok generasi muda yang kritis dan memiliki intelektualitas karena merupakan kelompok yang

(80)

9

mampu mengenyam pendidikan sampai taraf tinggi. Mahasiswa juga mampu merepresentasikan barometer yang sangat sensitif yang secara setia merefleksikan animo bergerak masyarakat.

Kemunculan gerakan mahasiswa dimulai sejak munculnya universitas-universitas pertama di dunia. Mahasiswa di Bologna dan Paris selama Abad pertengahan adalah sumber utama ketegangan. Kerusuhan adalah fenomena umum di banyak universitas. Martin Luther mendapatkan dukungan besar dari mahasiswa Wittenberg dan universitas di Jerman lainnya. Bahkan Martin Luther dipaksa menahan mahasiswa agar protes mereka tidak terlalu jauh hingga menyerang Paus dan Kaisar.

(81)

10

Isu pendidikan yang menjadi awal revolusi Perancis 1986 berkembang lebih maju menjadi perombakan sistem pendidikan dan sistem politik. Slogan yang terkenal adalah: Kekuasaan Ada Di Jalan Bukan Di Parlemen! Ini adalah sebuah fenomena yang membuat pemerintahan Barat menggigil, ini adalah penolakan atas institusi-institusi politik yang sangat elitis dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua mereka.

Radikalisasi gerakan mahasiswa di era 1960an memiliki akarnya pada krisis imperialisme di satu sisi dan krisis yang dialami Stalinisme dan Sosial Demokrasi di sisi lain. Imperialisme sejak tahun 1950an akhir telah menghadapi banyak tantangan. Berbagai macam perlawanan gerakan Kiri terjadi, seperti di Algeria, Indocina, Kuba, Korea. Di negeri imperialis sendiri muncul beberapa perlawanan, di Amerika Serikat muncul gerakan Afro-Amerika. Sementara itu dalam bidang ekonomi, di negeri-negeri imperialis terjadi ekspansi luar biasa dalam kapasitas produksi dan kompetisi antara kekuatan industri besar untuk memperebutkan pasar semakin intensif.

(82)

11

2.1.1.2. MunculnyaGerakanMahasiswadiIndonesia.

Kaum terpelajar Indonesia muncul seiring dibangunnya sekolah-sekolah oleh Belanda pada abad ke 18. Pada tahun 1819, Belanda membangun sekolah Militer di Semarang, kemudian sekolah-sekolah umum seperti Sekolah Tinggi Leiden (1826), Institut Bahasa Jawa Surakarta (1832), Sekolah Pegawai Hindia Belanda di Deflt (1842) dan Sekolah Guru Bumiputera di Surakarta (1852). Sekolah-sekolah tersebut diperuntukkan bagi anak-anak Belanda dan pegawai tinggi Pribumi. Baru pada tahun 1871 dikeluarkan UU Pendidikan pertama yang membuka akses pendidikan bagi kaum Pribumi.

Hingga tahun 1920an tidak terdapat universitas di Hindia Belanda. Hanya Pribumi kaya, umumnya Bupati, yang mampu mengirim anak mereka belajar di Eropa. Perguruan tinggi pertama muncul pada tahun 1920, yakni Sekolah Tinggi Teknik Bandung. Ini disusul dengan Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta pada tahun 1924.

(83)

12

perlawanan terhadap para pedagang-pedagang Cina, tetapi juga digunakan sebagai front untuk melawan semua bentuk pernghinaan terhadap rakyat bumiputera.

Ketika para mahasiswa Indonesia di Belanda kembali ke tanah air, mereka mempraktekan ide-ide mereka dengan membuat Study Clubs untuk berdiskusi dengan pimpinan-pimpinan partai dan intelektual. Salah satu

study club tersebut adalah Algemeene Study Club di Bandung yang didirikan pada tahun 1925 oleh Ir. Soekarno. Pada tahun 1930 hampir semua perkumpulan pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam Indonesia Muda. Ketika Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 terjadi pelarangan semua kegiatan yang berbau politik dan membubarkan semua organisasi pelajar dan mahasiswa, serta partai politik. Banyak perguruan tinggi ditutup. Jumlah mahasiswa sendiri sangatlah kecil, pada waktu itu hanya 637 orang. Angka lain menyebutkan sekitar 387 orang. Sedangkan Joseph Fischer menyatakan, jumlah sarjana Indonesia pada permulaan masa kemerdekaan adalah 1.100 orang.

Kondisi yang sangat represif itu, membuat mahasiswa dan pemuda memilih kegiatan berkumpul dan bersiskusi di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah kemerdekaan adalah Asrama ”Angkatan Baru Indonesia” (Menteng 31), Asrama ”Fakultas Kedokteran” dan Asrama ”Indonesia Merdeka” (Kebon Sirih).

(84)

13

serta Ibu Fatmawati dan Guntur kemudian membawanya ke Rengasdengklok. Tindakan ini diambil karena Soekarno dan Hatta ragu-ragu menyatakan kemerdekaan saat jepang telah kalah.

Tanggal 1 September 1945, para pemuda yang telah berjasa mempersiapkan kemerdekaan mendirikan sebuah organisasi bernama Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang diketuai oleh Wikana yang bertujuan untuk menyatukan pemuda-pemuda yang sebelumnya tergabung dalam sebuah komite aksi. Disamping itu juga berdiri Barisan Buruh Indonesia (BBI), Barisan Rakyat (Bara), dan Seniman Indonesia Muda (SIM).

Gambar

gambar dan daftar lampiran.
Tabel 2.1. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik
Gambar 2.2.
Tabel 3.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dan meningkatkan kemampuan

Melakukan perawatan bayi secara bersamaan akan membantu orang tua memiliki peran yang. sama dalam

- Pengklasifikasian usaha restoran bintang bintang 1, bintang 2, & bintang 3, restoran non bintang, dan rumah makan diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha LSU Bidang Pariwisata

Oleh Karena itu penulis akan melakukan penelitian tentang analisis NDVI wilayah Pesisir pantai aceh dengan membandingkan hasil Analisis Indeks Vegetasi Aceh pada saat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (i) Pelaksanaan penumbuhan budi pekerti melalui pola pembiasaan di SMP Negeri 2 Pattallassang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa,

Menurut Phahlevi (2013) dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi sawah di Kota Padang Panjang, disimpulkan bahwa: 1) Luas

imunisasi- Ada sebagian kecil masyarakat yang menolak anaknya diimunisasi – Tugas rangkap petugas – Kompetensi petugas kesehatn belum optimal – Perencanaan kurang

Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS di kalangan orang muda (usia 15-24 tahun) pada populasi umum, dari 11,4 persen