• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Infusa Siwak (Salvadora persica) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Staphylococcus aureus Pada Konsentrasi dan Waktu Kontak Yang Berbeda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Infusa Siwak (Salvadora persica) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Staphylococcus aureus Pada Konsentrasi dan Waktu Kontak Yang Berbeda."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Kebersihan mulut sangat penting dijaga, sehingga diperlukan metode perawatan kebersihan mulut yang aman, efektif, dan ekonomis. Salah satu bahan alami yang sejak dahulu hingga sekarang digunakan sebagai alat pembersih rongga mulut adalah siwak (Salvadora persica). Siwak memiliki zat antibakteri yang dapat membunuh bakteri patogen utama pada manusia. Salah satu bakteri tersebut adalah Staphylococcus aureus.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh infusa siwak terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi dan waktu kontak yang berbeda. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan “post test only control group design”. Sampel penelitian ini adalah infusa siwak (Salvadora persica). Metode yang digunakan adalah metode dilusi. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Masing–masing kelompok perlakuan diberi infusa siwak dengan konsentrasi 100% dan 50%, serta waktu kontak 30 detik dan 120 detik. Kelompok kontrolnya yaitu kontrol positif dan negatif. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri pada cawan petri di tiap kelompok perlakuan.

Hasil menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah bakteri pada tiap kelompok perlakuan. Penurunan terbesar pada kelompok perlakuan dengan infusa siwak konsentrasi 100% dan waktu kontak 120 detik, yaitu sebanyak 334 CFU/ml. Sedangkan penurunan terkecil pada kelompok perlakuan dengan konsentrasi 50% dan waktu kontak 120 detik, yaitu sebanyak 395 CFU/ml.

Kesimpulannya adalah infusa siwak dapat menimbulkan hambatan yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dan waktu kontak 120 detik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

(2)

v ABSTRACT

It is particularly important to keep oral hygiene and, therefore a method to care for a safe, effective and economic oral hygiene is needed. One of natural agents which is traditionally used as cleaner of oral cavity is siwak (Salvadora persica). Siwak has antibacterial substance which enables to eliminate the main pathologic bacteria. One of those bacterias is Staphylococcus aureus.

The purpose of this study was to see the effect of siwak infuse against Staphylococcus aureus with different concentration and contact time. This study was an experimental study using the post test only control group design. The sample was siwak infuse. Method used was the method of dilution. Samples were divided into test groups and control groups. The test groups were treated with different concentrations of siwak infuse from 100% and 50%; also contact times from 30 and 120 seconds. The control groups were positive control and negative controls. Observation was made by counting the number of bacterial colonies on a petri dish in each test group.

The results shown that there is a reduction in the number of bacteria in each test group. The biggest reduction in the test group with 100% concentration of siwak infuse and the contact time of 120 seconds as many as 334 CFU/ml. While the smallest reduction in the test group with 50% concentration and the contact time of 120 seconds as many as 395 CFU/ml.

The conclusion is siwak infuse at concentration of 100% and contact time of 120 seconds causes highest inhibition to Staphylococcus aureus growth.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Landasan Teori ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 6

(4)

x BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Siwak ... 7

2.1.1 Manfaat Siwak ... 8

2.1.2 Kandungan Kimia Siwak ... 9

2.1.3 Pengaruh Siwak pada Kebersihan Mulut ... 11

2.1.3 1 Efek Antibakteri ... 11

2.1.3 2 Efek Antikariogenik ... 12

2.1.3.3 Efek pada Plak Gigi, Kesehatan Gingiva dan Status Periodontal ... 13

2.1.3 4 Kebersihan Mulut ... 13

2.2 Staphylococcus ... 14

2.2.1 Taksonomi ... 15

2.2.2 Klasifikasi ... 15

2.2.3 Morfologi ... 16

2.2.4 Distribusi ... 16

2.2.5 Fisiologi ... 17

2.2.6 Struktur Sel dan Fungsi ... 17

2.3 Staphylococcus aureus... 18

2.3.1 Habitat dan Transmisi ... 18

2.3.2 Karakteristik Bakteri Staphylococcus aureus ... 19

2.3.3 Kultur dan Identifikasi ... 19

2.3.4 Patogenesitas ... 20

(5)

xi

2.5 Infusa ... 24

2.5.1 Pengertian ... 24

2.5.2 Pembuatan Infusa ... 25

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 27

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.2.1 Desain Penelitian ... 29

3.2.2 Variabel Penelitian ... 29

3.2.3 Definisi Operasional ... 30

3.2.4 Prosedur Penelitian ... 31

3.2.4.1 Sterilisasi Alat... 31

3.2.4.2 Persiapan Bakteri Uji ... 32

3.2.4.3 Persiapan Bahan Uji ... 34

3.2.4.4 Uji Efektivitas Infusa Siwak terhadap Staphylococcus aureus……….... 36

3.2.5 Pengamatan dan Pencatatan Hasil Penelitian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

(6)

xii BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 51

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1 Faktor Virulensi Staphylococcus aureus 21

Tabel 4.1 Jumlah koloni bakteri pada tiap kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol ……… 39

Tabel 4.2 Jumlah koloni bakteri setelah pemberian

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

Gambar 2.1 Siwak……… 8

Gambar 2.2 Alat Infundasi ...………. 26

Gambar 3.1 Alat–alat Penelitian ....……….… 28

Gambar 3.2 Batang Siwak………...…... 29

Gambar 3.3 Hasil pembiakan pada medium Manitol Salt Agar (MSA) ………... 33

Gambar 3.4 Gambaran Mikroskopis Staphylococcus aureus ………... 34

Gambar 3.5 Simplisia Siwak………... 35

Gambar 3.6 Infusa Siwak 10% yang akan diuapkan ... 36

Gambar 3.7 Skema Alur Penelitian ... 38

(9)

xv

No Teks Halaman

Gambar 4.2 Hasil pada Kontrol Positif (+) yang menunjukkan jumlah koloni bakteri yang

tidak dapat dihitung …………...………. 41

Gambar 4.3 Hasil Kontrol Negatif (-) tidak menunjukkan adanya pertumbuhan koloni

(10)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 Ethical Approval ……… 51

Lampiran 2 Inform Concent …..……… 52

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kebersihan mulut sangat penting dijaga karena memiliki pengaruh utama dari kualitas dan kesejahteraan hidup, sehingga diperlukan metode perawatan kebersihan mulut yang aman, efektif, dan ekonomis. Terdapat metode-metode yang berbeda untuk menjaga kebersihan mulut, yaitu secara mekanik dan kimiawi.1 Siwak merupakan salah satu bahan alami yang digunakan sebagai sikat gigi tradisional dari dulu hingga sekarang.2 Tumbuhan ini mempunyai peran penting pada promosi kebersihan mulut, sehingga World Health Organization (WHO) merekomendasikannya pada tahun 2000 dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifannya.1

(12)

2

Salah satu bakteri yang merupakan bakteri patogen utama pada manusia adalah Staphylococcus aureus. Sifat bakteri ini pyogenik sehingga dapat menyebabkan abses

pada kulit dan organ lainnya.4 Salah satu abses yang sering terjadi pada rongga mulut adalah abses periapikal, dengan manifestasi umum dari penyakit gigi yaitu infeksi pada jaringan pulpa karena trauma atau karies sehingga pulpa tersebut nekrosis.5,6 Staphylococcus aureus dapat dijumpai pada infeksi dentoalveolar, seperti abses pada

gigi dalam jumlah kecil yaitu sekitar 0,7-15%, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dengan abses gigi yang parah.7,8

Pada sebagian kasus infeksi penggunaan antibiotik sangat diperlukan, tetapi apabila berlebihan dapat menyebabkan Staphylococcus aureus resisten karena adanya perubahan genetik.9 Oleh karena itu, perlu dicari alternatif lain untuk memanfaatkan kembali bahan alami bagi kesehatan dan pada penelitian ini menggunakan siwak. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lilis Suryani (2007) yang berjudul “Uji Kadar Hambatan Minimal Ekstrak Batang Siwak (Salvadora persica) terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro” menunjukkan bahwa KHM dan KBM siwak

(13)

3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah infusa siwak memiliki pengaruh dalam mengendalikan pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi dan waktu kontak yang berbeda?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh infusa siwak terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi dan waktu kontak yang berbeda.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat akademik dan manfaat praktik yang akan diuraikan sebagai berikut:

1.4.1Manfaat Akademik

Manfaat akademik penelitian ini adalah menambah ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian lain mengenai pengaruh infusa siwak terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

1.4.2 Manfaat Praktik

(14)

4

bahan alami untuk pencegahan terjadinya penyakit pada rongga mulut yang terinfeksi dengan mengendalikan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

1.5Landasan Teori

Infeksi odontogenik dapat menyebar melalui dua cara, yaitu pertama dengan melibatkan pertumbuhan bakteri dan inflamasi pada ruang antara gigi dan gingiva, dimana dapat menyebabkan destruksi ligament periodontal dan erosi tulang. Dan cara kedua dari terbentuknya karies, dimana bakteri dapat masuk ke dalam gigi dan menyebar ke apeks (akar gigi), sehingga dapat menyebabkan terjadinya abses periapikal.5

Abses periapikal dihasilkan dari infeksi jaringan pulpa yang menyebabkan pulpa menjadi nekrosis, terbentuk ketika bakteri dan produk toksiknya masuk ke jaringan periapikal melalui foramen apikal dan menyebabkan inflamasi akut dan pembentukan pus. Pus nantinya akan keluar dari dinding kamar pulpa dan saluran akar melalui foramen apikal.5,8 Dinding saluran akar yang nekrosis menjadi tempat kolonisasi bakteri anaerob.8

(15)

5

aureus, salah satu enzim yang menyerupai protein adalah koagulase yang memiliki

hubungan yang sangat baik dengan patogenesitas karena memiliki potensi untuk invasif.4,10,11

Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa siwak memiliki efek antibakteri yang kuat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus (Al Lafi dan Ababneh).1 Siwak memiliki efek antibakteri yang bermanfaat untuk mencegah atau mengobati penyakit periodontal.12 Pada penelitian Farooqi (1968) menunjukkan adanya kandungan benzy-lisothiocyanate (BITC) dari akar siwak, dan juga menemukan saponin, tannin, silika dan sejumlah kecil resin, dan trimetilamine. Selain itu terdapat substansi kimia lainnya yang terkandung dalam siwak seperti alkaloid, klorida, fluor (dalam jumlah besar), sulfur, vitamin C, flavanoid, dan sterol.13 Benzy-lisothiocyanate (BITC) menunjukkan memiliki aktivitas bakterisidal spektrum luas

dan menghambat pertumbuhan dan produksi asam bakteri.1 Alkaloid yang terdapat pada siwak (Salvadora persica) adalah salvadorine, yang akan menghasilkan trimetilamin pada pembelahan hidrolitik. Salvadorine tersebut memiliki efek bakterisidal.13 Dan selain itu, substansi kimia lainnya yang memiliki efek antibakteri pada siwak adalah sulfur dan tannin.12,13

(16)

6

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium secara in vitro. Sampel penelitian berasal dari Staphylococcus aureus yang diisolasi dari pus pada pasien abses periapikal yang belum mendapatkan perawatan endodontik.

Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

(17)

46 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan simpulan bahwa infusa siwak dapat menimbulkan hambatan yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dan waktu kontak 120 detik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus..

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode ekstraksi dan jenis pelarut yang berbeda untuk menghasilkan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode disc diffusion untuk menentukan aktivitas zat antibakteri.

(18)

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Halawany, HS. A Review On Miswak (Salvadora persica) and Its Effect On Various Aspects of Oral Health. The Saudi Dental Journal. [serial online] 2012 [cited 22 April 2013]; 63-69. Available from: URL: http://www. saudidentaljournal.com/article/S1013-9052%2812%2900018-1/ abstract

2. Shetty, RM. Comparative Study to Assess The Effect of Chewing Stick and Toothbrush On Oral Hygiene and Periodontal Status Among Indian Population. International Journal of Public Health Dentistry. [serial online] 2010 [cited 22 April 2013]; 6-12. Available from: URL: http://journal gateway.com/index.php/ijphd/article/view/V1I1a2/PDF

3. Batwa, Mohammed. The Effectiveness of Chewing Stick Miswak On Plaque Removal. Saudi Dental Journal; [serial online] 2006 [cited 22 April 2013]; 18 (3): 125-133. Available from: URL: http://repository.ksu.edu.sa/jspui/bits tream/123456789/7637/1/The%20effectiveness%20of%20chewing%20stick2 0miswak%20on%20plaque%20removal.pdf

4. Spicer, W.J. Clinical Bacteriology, Mycology and Parasitology: an Illustrated Colour Text. London: Churchill Livingstone. 2000: h: 28-29.

5. Shama, Sherif A. Periapical Abscess of the Maxillary Teeth and Its Fistulizations: Multi-detector CT Study. Alexandria Journal of Medicine; [serial online] 2012 [cited 14 May 2013]; 1-7. Available from: URL: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090506812001066

6. Matthews, Debora C. Sutherland, Susan. Basrani, Bettina. Emergency Management of Acute Apical Abscesses In the Permanent Dentition: A Systematic Review of the Literature. Journal of the Canadian Dental Association; [serial online] 2003 [cited 14 May 2013]; 69 (10): 660-660i. Available from: URL: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=apical% 20abscess%20journal%20pdf&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CC8QFjA A&url=http%3A%2F%2Fwww.cda-adc.ca%2Fjcda%2Fvol-69%2Fissue-10% 2F660.pdf&ei=7kOSUb2tAtDtrQf7hICIBg&usg=AFQjCNGXe-UTO0bt4Z4 HsEpKTXWSlxV0oA&bvm=bv.46471029,d.bmk

(19)

48

Analysis of Clinical Laboratory Data. British Dental Journal; [serial online] 2003 [cited 14 May 2013]; 195(12): 701-703. Available from: URL: http://eprints.gla.ac.uk/175/

8. Robertson, D. Smith, AJ. The Microbiology of the Acute Dental Abscess. Journal of Medical Microbiology; [serial online] 2009 [cited 14 May 2013]; 58: 155-162. Available from: URL: http://jmm.sgmjournals.org/content/ 58/2/155.long

9. Brooks, GF. Butel, JS. Morse, SA. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika, 2005: 317-327.

10.Samaranayake. L. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier; 2006, h: 118-120.

11.Jawetz, Melnick, Adelberg’s. Medical Microbiology. 24th ed. McGraw-Hill Company: 2007; h: 224-230.

12.Poureslami, Hamidreza. The Effects of Plants Extracts On Dental Plaque and Caries. University of Medical Sciences. [serial online] 2012 March [cited 22 April 2013]; 14: 395-402. Available from: URL: http://www.intechopen.com/ books/contemporary-approach-to-dental-caries/early-childhood-caries

13.Ra’ed Sadhan & Khalid Almas. Miswak (Chewing Stick): A Cultural and Scientific Heritage. 11th ed. Saudi Dental Journal: Saudi Arabia; 1999: 80-88. [serial online] 2006 [cited 2013 April 22]. Available from: URL: http://repository.ksu.edu.sa/jspui/bitstream/123456789/7086/1/Miswak%20% 28chewing%20stick%29%20a%20cultural%20and%20scientific%20heritage. pdf

(20)

49

15.Ezoddini F & Ardakani. Efficacy of Miswak (Salvadora persica) in Preventing Dental Caries. [serial online] 2010 [cited 2013 April 22] (2010.25074): [499-503]. Available from: URL: http://www.academia.edu/1838817/ Efficacy _of_Miswak_salvadora_persica_in_preventing_dental_caries

16.Almas K & Al-Zeid Z. The Immediate Antimicrobial Effect of a Toothbrush and Miswak on Cariogenic Bacteria. The Journal of Contemporary Dental Practice. [serial online] 2005 [cited 2013 April 22] 5(1): 1-9. Available from: URL: http://www.maleave.co.jp/import/miswak/clinical%20study.pdf

17.Burnett. G. Oral Microbiology and Infectious Disease: a Textbook for Students and Practitioners of Dentistry. The Williams & Wilkins Company: 1962; h: 551-571.

18.William Burrows. Textbook of Microbiology. 17th ed. University of Chicago: Philadelphia and London. W.B Saunders Company: 1959; h: 398-407.

19.Schaechter. M. Encyclopedia of Microbiology. 3rd ed. San Diego State University: San Diego. h: 295-303.

20.PS, Fahriya & MS, Shofi. Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba Dari Tanaman Yodium (Jatropha multifida Linn) Sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami. [serial online] 2011 [cited 2013 April 22]; 1-7. Available From: URL: http://eprints.undip.ac.id/36753/

21.Kusdarwati, Rahayu. Sari, Ludira. Mukti, AT. Daya Antibakteri Ekstrak Buah Adas (Foeniculum vulgare) terhadap Bakteri Micrococcus luteus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan: [serial online] 2010 [cited 2013 April 26]: 2 (1): 31-35. Available from: URL: http://journal.lib.unair.ac.id/ index.php/JIPK/article/download/607/612

(21)

50

23.Hargono, Djoko. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986; h: 8-10.

24.Nimah, Shofiatun. Uji Bioaktvitas Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus. Jurnal

Gambar

Gambar 2.1 Siwak………………………………………

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan Alsintan dan Jumlah Tenaga Kerja Bidang (Studi Kasus di Kecamatan7. Jenggawah, Kabupaten Jember) adalah benar-benar hasil karya sendiri,

Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25

Dalam indeks Treynor, kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari.

Kewajiban memberikan nafqah oleh suami kepada isterinya yang berlaku dalam fiqih didasarkan kepada prinsip pemisahan harta antara suami dan istri.prinsip ini

Penambahan Komposisi Cu, Pb dan Sn dapat meningkatkan sifat mekanik bahan yang meliputi kekuatan tarik dan kekerasan permukaan (sifat mekanis seperti kekuatan tarik, kekerasan

Karena persamaan yang kedua dalam teorema di atas tidak ekivalen dengan persamaan yang pertama, maka penyelesaian dari persamaan yang kedua harus diisikan dalam

Seramai 3 orang pensyarah dan 10 orang pelajar telah menjalani lawatan akademik di Fakulti Sains pada 8-12 November 2018. FIRST YEAR EXPERIENCE 2018 (FYE), DEPARTMENT OF CHEMISTRY

Pengujian dilakukan dengan memberi masukan berupa data yang diterima dari untai EKG yang kemudian dilakukan proses untuk mendeteksi puncak tiap detak