Pembentukan KarakterAnak Bangsa Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra lndonesia
Retno
Winarni
Revitalisasi Perguruan Tinggi sebagai Wahana Pengembangan Jiwa Wirausaha: Perspektif Sosio-Kultural
Ali
lmron
A.M.Landasan Filosofis Pembelajaran Seni Rupa: Prinsip-prinsip Edukatif yang Harus Dipedomani Bagi Calon Pendidik Seni Rupa dl Sekolah Umum Slamet
Subiyantoro
Wacana Khotbah Jumat sebagai Pengembangan Bahan Ajar
[/ata
Kuliah "Analisis Wacana" di Perguruan TinggiKundharu Saddhono
danSoepomo Poedjosoedarmo
Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Mata Kuliah Gambar Perspektif
Mulyanto
Simulasi dan Penganalisa Data Praktikum Mesin Atwood Menggunakan Macromedia Flash MX Praktikum Fisika Dasar I
Dewanto
Harjunowibowo
danSukarmin
Pemanfaatan Telaah Kualitatif dan Kuantitatif sebagai Prasyarat Penyeleksian ltem Tes Pilihan Ganda dalam Penyelesaian Tugas Akhir
(Skripsi)di
LPTKElvin
Yusliana
Ekawati danSurantoro
Mengenali Mahasiswa yang Bermasalah dan Upaya Pemecahannya
SriWiyanti
Pengaruh Konseling Penulisan Karya llmiah Terhadap Kreativitas Mahasiswa dalam Penelitian yang lnovatif
Sri
Sumarni
danAnis
RahmawatiLnruonsRru
Ftosorrs
PeireELA,ARAru Serur Rupa:
Pnrrusrp-pRrNSrp
EourATrF
vANG
HARUS
DrpeooMANr
BAGI
Cnlou
Peruotolx
Seu
Rupn
ol
Seroun
Uuuna
Slamet
Subiyantoro
Fakultas Keguruan
dan llmu
Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Ema i I
:
s.subiya
nto@a hoo.com
ABSTRACI: Visual art
teaching
in general andvocational school
is notsame.
h isespecially
related to purposes, processes and instruction patterns. Thb realitycauses <ritrerent perspective in
applicatlon
of instruction s)4stem in each school. This papergves enlightenment
for Msual art teacher candidate that the general school stresses art leaming on a process andproduct
Skill
ofthe visual art product
is notthe
only purpose.lt
isdifferent from vocational
school,visual
art
means product.
Productof
art
is
moreimportant
than
process. Thepurpces of
visual art learning in general school are increasing sensitivity, creativity, fluency in expression in thematerialaspect
(product) andimmaterial
aspect (process).Key wotds: general school, visual
art, sensitivity,
creativity, expressionPENDAHULUAN
Sebutan
pehjaran
seni rupa
secaratermi-nologi dahulu
dan
sekarangtelah
mengahmi
pergeseran. Dahulu
pelajaran seni rupa
hbih
dikenal
dengan sebutan
seni
meng-gamba4,
sekarang
dikenal
dengan
istilah
seni
rqpq.4&
dua hal yang membedakan
kedua
i#hh
teEsebut Pertam4
sebutan
meng-gambar
hbih
dikaitkan
dengan
menyangkut
kecakapan
teknis.
Kedua,
sebutan
menggambar terkesan
bersifat
meniru
ahm
sehingga
pengertiannya
hbih
sempit
dan
tidak bertalian
dengan aspek
ekspresi.
Maka kemudian sekarang ini
bbih dikenal
dengan
seni rupa,
di
mana
keberadaannya
dilawankan
dengan
pelajaran
menggambar
yang
dinilai bbih
teknis, apahgi penekanan
karyanya sifabrya
tipologi
visual
Maka
pengertian
sekarang, sebutan
seni rupa
atau
ba[kan
pula seni budaya
hbih
bersifat
h$-utuhan
kejiwaan anak
dan
tentr
ekBresi
hbih
dipentingkan
dari
pada
teknik.
Hal
ini
membawa
konsekuensi
pada
penghargaan yang bbih terhadap subjektivitas
individu
setiap anak
dalam
melahirkan
karya
baik
secara
proses
maupun hasil
Seni
rupa dahm
praktik pembehjarannla
senantiasa
terkait
dengan
htar behkang
ciri
institrsionalnya.
Cara
pandang
ini
menyang-kut
paradigma pembelajarannya, karena
bertalian
dengan
aspek kedudukan
sub-stansi
tersebut. Tentu
kedudukan suatu
mata pelajaran sangat mempengaruhi
perlakuan cara mencapai
tujuan berikut
pandangan
filosofisnya
(Sutopo,
2008
2)
Kedudukan mata
pehiaran
seni
rupa
di
sekohh umum tidak
sama
&ngan keberadaan
di
sekolah yang
bersifat khusus seperti
halnya
sekolah
yang orientasinya
hanya
pada soal seni.
Sekohh umum
mencakup
bermacam jenjang
muhi dari
Pendidikan
Anak Usia
Dini
(PAUD)/Taman
Kanak-kanak
(TKJ,
SD,
SMB dan SMU. Perbedaan
ini
membawa konsekuensi
tersendiri baik
dari
segi
out
put
yang akan
dihasilkan,
ln
put, prosedur
rekruitnen,
maupun
sistem
pembelajarannya. Perbedaan
tersebut
berdampak
pada
penekanan yang juga
menghendaki berbeda
puh
antara
sekolah
umum
dan
sekolah
kejuruan
atau khusus.
Pada
sekolah
umum
kedudukan pelajaran
seni rupa, ditempatkan
sebagai
media
pendidikan
dahm
arti
luas
(Read
t970:1)
Dalam
instihrsi
sekolah
kejuruan
atau
khusus,
kedudukan
materi seni
rupa
merupakan bidang
garapan
inti
atau
poko(
karena
seni sebagai
[rjuan.
Sekolah
khusus yang dimaksud adalah
sekolah