• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada UMKM Gerabah Gedangan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada UMKM Gerabah Gedangan yang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada UMKM Gerabah Gedangan yang berlokasi di Desa Gedangan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Lokasi ini dipilih untuk dapat menghasilkan penelitian yang sesuai dengan keinginan penulis.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian explanatory research. Menurut (Wahidmurni, 2017) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai sutau cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik.

Penelitian ini akan menghasilkan sebuah pengetahuan baru dengan metode analisis kuantitatif dan mengetahui hubungan atau kedudukan antar variabel sehingga mengetahui pengaruh antar variabel pelatihan, kinerja dan kreativitas.

Uji hipotesis dapat menjelaskan pengaruh antara variabel bebas, variabel terikat dan variabel mediasi.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut (Sugiyono, 2017) adalah wilayah generalisasi objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(2)

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan di UMKM Gerabah Desa Gedangan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan bagian pengrajin atau pembuat gerabah yang berjumlah 45 karyawan.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian data dari jumlah keseluruhan yang dapat mewakili populasi. Menurut (Arikunto, 2005) apabila sebuah subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua subjek datanya sehingga penilitian tersebut merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini jumlah populasi yang diteliti kurang dari 100 maka penilitian ini menggunakan teori (Arikunto, 2005) dengan cara mengambil seluruh jumlah responden yang ada yaitu berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel penilitian ini menggunakan Teknik total sampling. Menurut (Sugiyono, 2007) Total sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel ketika jumlah populasi sama dengan jumlah sampel.

3. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut secara operasional, praktik dan nyata dalam lingkup obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. (Sugiyono, 2015) berpendapat definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat maupun nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang

(3)

telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator Item Skala

1. Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas untuk meningkatkan keahlian atau pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja yang profesional di bidangnya.

(Mangkunegara, 2007)

Instruktur Pelatihan

1. Menguasai materi pelatihan

2. Materi yang

disampaikan mudah dipahami

Skala Likert

Peserta Pelatihan

1. Memenuhi Persyaratan 2. Bersedia mengikuti

pelatihan Materi

Pelatihan

1. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai 2. Dapat mendukung

pekerjaan sehari-hari Metode

Pelatihan

1. Media simulasi yang digunakan

2. Sesuai dengan tingkat kemampuan peserta pelatihan

Tujuan Pelatihan

1. Peningkatan

kemampuan peserta pelatihan

2. Pelatihan sesuai dengan manfaat yang diperoleh 2. Kreativitas

merupakan inisiatif terhadap suatu proses atau ide yang

bermanfaat, tepat, dan bermutu, terhadap suatu tugas yang sesuai dengan pedoman atau petunjuk yang tidak lengkap sehingga dapat menemukan

Ingin Tau Memiliki sikap rasa ingin tau yang kuat

Skala Liker Optimis Memiliki perasaan yang

baik terhadap sesuatu Fleksibel Mampu beradaptasi dengan

cepat Mencari solusi

dari suatu masalah

Mampu mencari jalan keluar dari suatu masalah Orisinil Mampu melahirkan gagasan

yang baru Suka

Berimajinasi

Memiliki daya pikir untuk membayangkan yang akan terjadi

(4)

sesuatu yang baru.

(Wibowo styoro cahyo, 2013) 3.

Kinerja merupakan prestasi kerja yang dapat dilalui seseorang dalam melakukan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.

(Wanasaputra &

Dewi, 2017)

Kuantitas 1. Dapat meningkatkan kuantitas kinerja

2. Mampu mencapai target

Skala Liker Kualitas 1. Ketelitian dalam

menyelesaikan pekerjaan 2. Meminimalisir

kesalahan Ketepatan

waktu

1. Segera melaksanakan pekerjaan tepat waktu 2. Dapat mengerjakan

tugas yang dibebankan lebih baik dari waktu sebelumnya

Kehadiran 1. Intensitas kehadiran meningkat

2. Dapat meminimalisir absensi

Kemampuan Kerjasama

1. Dapat bekerja sama dengan karyawan lain 2. Dapat memberi

kontribusi pada sesama rekan kerja

D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif ialah yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian data numerik (Musianto, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa kuesioner yang kemudian dihitung melalui program aplikasi SPSS.

(5)

2. Sumber Data

Sumber data memiliki dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut (Sugiyono, 2007) data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh oleh peneliti sedangkan data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti. Pada penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan data sekunder, untuk data primernya yaitu berupa jawaban responden dalam menjawab kuisioner yang sudah diberikan dan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder yang diperoleh yaitu dari berbagai sumber yang telah tersedia misalnya buku, jurnal, dan penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah dengan dilakukannya penyebaran kuisioner oleh peneliti kepada responden yaitu karyawan UMKM Gerabah Desa Gedangan Kabupaten Lamongan dengan jenis kuisioner tertutup. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka dan dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui email.

Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu yang diperoleh dari berbagai sumber yang telah tersedia, misalnya buku, jurnal, dan penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

(6)

F. Teknik Pengukuran Data

Penelitian ini akan menggunakan teknik pengukuran variabel menggunakan skala likert untuk mengetahui nilai terdahap jawaban responden.

Menurut (Sugiyono, 2007) skala likert dapat digunakan untuk mengukur presepsi, sikap dan pendapat seseorang maupun sekelompok mengenai fenomena sosial.

Pengisian kusioner pelatihan, kinerja dan kreativitas diukur dengan menggunakan teknik pengukuran skala likert yang dilambangkan dari skala 1 sampai dengan 5.

maka dari itu jawaban responden dibagi menjadi 5 kategori seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Simbol Keterangan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Dalam tabel dijelaskan bahwa responden akan diberikan lima pilihan jawaban, setiap pilihan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS), selanjutnya pilihan tersebut akan diberikan skor dan memiliki indikasi dengan pelatihan, kreativitas dan kinerja karyawan yakni: sangat setuju (SS) skor 5 dengan indikasi sangat tinggi, setuju (S) skor 4 dengan indikasi tinggi, netral (N) skor 3 dengan indikasi cukup tinggi, tidak setuju (TS) skor 2 dengan indikasi rendah, sangat tidak setuju (STS) skor 1 dengan indikasi sangat rendah.

(7)

G. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Pengujian validitas sangat diperlukan dalam suatu penelitian, khususnya yang menggunakan kuisioner dalam memperoleh data. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan menyangkut pemahaman mengenai keabsahan antara konsep dan kenyataan empiris. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

𝑟 = 𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)

√[𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2] Keterangan:

r : Koefisien korelasi x : Skor butir

y : Skor total butir

N : Jumlah sampel (responden)

∑Y : Jumlah skor total

∑X : Jumlah skor butir

Kriteria kelayakan perhitungan ini yaitu :

a. Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(8)

2. Uji Reliabilitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara keseluruhan instrumen pada kuisioner yang disebarkan tersebut reliabel atau tidak.

Adapaun cara yang digunakan untuk mengkaji reliabilitas suatu kuesioner adalah dengan menggunakan rumus Koelisien Cronbach Alpha (Sugiyono, 2007) berikut.

𝑟𝑖 = ( 𝑘

𝑘 − 1) (∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 ) Keterangan:

𝑟𝑖 : Reliabilitas instrument 𝑘 : Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 : Jumlah varian butir 𝜎𝑡2 : Varian total

Uukuran reliabilitas adalah:

a. Apabila nilai r alpha positif dan r alpha > 0,600, maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan reliabel.

b. Apabila nilai r alpha negative dan r alpha < 0,600, maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2011) model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Sedangkan menurut (Priyatno, 2011) uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji kenormalan distribusi nilai residual. Dalam penelitian ini uji

(9)

normalitas menggunakan uji Kolmogorov - Smirnov. Dilihat dari angka probabilitasnya dimana jika probabilitas > 0,05 maka residual terdistribusi normal dan sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Jika terjadi relasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya (Ghozali, 2011). Metode untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah:

1) Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas

2) Jika tolerance value < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2011). Jika variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Menurut (Sanusi, 2011)

(10)

gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas.

Apabila masing – masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam melaksanakan penelitian melalui penyebaran kuisoner pada tahap berikutnya akan dianalisis untuk ditindaklanjuti. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) untuk memudahkan penelitian untuk analisis data yang digunakan dalam mengolah data dan menguji hipotesis pada penelitian diantaranya, yaitu :

1. Rentang skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pelatihan, kinerja dan kreativitas sebagai variabel intervening pada karyawan UMKM gerabah Desa Gedangan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Menurut (Umar, 2001) Menentukan rentang skala dengan rumus :

𝑅𝑠 = 𝑛(𝑛 − 1) 𝑚 Keterangan:

Rs : Rentang Skala

m : Jumlah Alternatif jawaban item

(11)

n : Jawaban responden

Maka rentang skala dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑅𝑠 = 45(5−1)5

= 45 𝑋 45 = 180

5

= 36

Berikut ini merupakan skala penilaian disetiap kategori variabel penelitian:

Tabel 3.3 Rentang Skala No. Rentang

Skala Pelatihan Kreativitas Kinerja Karyawan 1 45 – 81 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

2 82 – 117 Rendah Rendah Rendah

3 118 – 153 Cukup Baik Cukup Tinggi Cukup Tinggi

4 154 – 189 Baik Tinggi Tinggi

5 190 – 225 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Noor Juliansyah (2011:225), analisis jalur atau path analysis adalah “analisis jalur (path analysis) adalah keterkaitan hubungan/pengaruh antara variabel bebas, variabel intervening, dan variabel terikat di mana peneliti mendefinisikan secara jelas bahwa suatu variabel akan menjadi penyebab variabel lainnya yang biasanya disajikan dalam bentuk diagram”.

Analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(12)

Gambar 3.1

Diagram Jalur (Jalur Path) Keterangan :

X = Variabel predikator (Pelatihan) Z = Variabel intervening (Kreativitas) Y = Variabel criterion (Kinerja Karyawan) Py𝑥1 = Koefisien jalur pelatihan terhadap kinerja Py𝑥2 = Koefisien jalur pelatihan terhadap Kreativitas

Py𝑥3 = Koefisien jalur pelatihan terhadap kinerja dengan dimediasi Kreativitas

Pzy = Koefisien jalur Kreativitas terhadap kinerja

ε (epsilon) = Faktor lain yang mempengaruhi variabel dependen (diluar yang dipengaruhi yang tidak diteliti)

I. Uji Hipotesis 1. Uji T ( Uji Parsial )

Uji T atau Uji parsial digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal

Py𝑥1

𝜀

Pzy Pelatihan

(X)

Kreativitas (Z)

Kinerja (Y) Py𝑥2

Py𝑥3

(13)

(Sugiyono, 2014). Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dalam menguji hipotesis uji t atau uji parsial pada penelitian ini akan menggunakan program SPSS. Pengujian ini dilakukan dengan aplikasi SPSS dimana taraf signifikansi α adalah 5% (0,05). Dengan kriteria sebagai berikut:

a. Signifikansi t ≥ 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dalam arti tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

b. Signifikansi t < 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dalam arti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

2. Uji Mediasi

Uji Sobel digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi yaitu kreativitas. Suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel terebut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Uji Sobel dilakukan dengan menguji kekuatan pengaruh tidak langsung dari X ke Y melewati M, dimana M merupakan variabel intervening. Pengaruh tidak langsung X ke Y melewati M dihitung dengan cara mengalikan jalur X ke M (dilambangkan dengan a) dengan jalur M ke Y (dilambangkan b), sehingga dapat dilambangkan dengan (ab). Dari hasil perkalian tersebut, didapat koefisien ab adalah (c-c‟), dimana c merupakan pengaruh X terhadap

(14)

Y tanpa mengontrol M, dan c‟ merupakan pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M.

𝑆𝑎𝑏 = √𝑏2𝑆𝑎2+ 𝑎2𝑆𝑏2+ 𝑆𝑎2𝑆𝑏2 Keterangan :

Sa = Standart error X-M Sb = Standart error M-Y b = Koefisien regresi M-Y a = Koefisien regresi X-M

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung secara parsial, maka dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2018) :

𝑡 = 𝑎𝑏 𝑆𝑎𝑏

Hasil perhitungan signifikansi uji Sobel dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi jika nilai t hitung > nilai t tabel (nilai kritis).

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Rentang Skala  No.  Rentang

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang merupakan komponen fraud triangle terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement

Kebanyakan penulis dan manajer yang sukses menyarankan bahwa budaya organisasi yang kuat sangat penting bagi bisnis karena memiliki tiga faktor penting (Shahzad et al,

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Alasan Peneliti memilih tema tentang profesionalisme pustakawan ialah karena melihat pentingnya profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa