• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. bahwa untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan b. bahwa untuk mewujudkan sumber daya manusia pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "a. bahwa untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan b. bahwa untuk mewujudkan sumber daya manusia pada"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2021

TENTANG

SISTEM REMUNERASI DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

PADA UNIT PELAKSANA TENIS DAERAH PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang

a.

bahwa

untuk

meningkatkan ekonomi

dan

kesejahteraan masyarakat melalui penguatan permodalan koperasi dan usaha mikro

di

Kabupaten Tangerang diperlukan sumber daya manusia pada Badan Layanan Umum Daerah Pegelola

Dana Bergulir

Koperasi

dan Usaha Mikro

Kabupaten Tangerang yang berkine{a tinggi, bertanggung jawab, dan profesional;

b.

bahwa

untuk

mewujudkan sumber daya manusia pada

Badan Layanan

Umum

Daerah Pegelola Dana Bergulir

Koperasi dan Usaha Mikro yang berkinerja

tinggr, bertanggung jawab, dan profesional perlu didukung dengan pemberian remunerasi sesuai dengan

tingkat

tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme;

c. bahwa

(2)

Mengingat

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36

Peraturan

Pemerintah Nomor

23 Tahun

2005 tentang Pengelolaan

Keuangan

Badan Layanan Umum

sebagaimana telah

diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor

74

Tahun 2Ol2 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor

23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan

Layanal Umum, pejabat pengelola, dewan pengawas, dan pegawai badan layanan umum dapat diberikan remunerasi

berdasarkan tingkat tanggung jawab dan

tuntutan

profesionalisme yang diperlukan yang

ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati;

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b,

dan

huruf c,

perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem Remunerasi pada Badan l,ayanan

Umum

Daerah

Unit

Pelaksana Teknis Daerah Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro;

1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Propinsi Djawa

Barat

(Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

4 Tahun

1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta

dan

Kabupaten Subang dengan mengubah

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Barat

(Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun

1968 Nomor

31,

Tambahan

l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang...

(3)

Menetapkan :

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang

Pemerintahan Daerah ([rmbaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah

beberapa

kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

58,

Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor

23 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO5

Nomor

48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4502l.

sebagaimana

telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor

23 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2012 Nomor

171, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor s3a0);

5.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

79

Tahun 2018 tentang Badan

layanan Umum

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O18 Nomor 1213);

MEMUTUSI(AN:

PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO.

BAB I...

(4)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal

I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1.

Pemerintahan Daerah

adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan

oleh pemerintah daerah dan

Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah

menurut

asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

dalam

sistem

dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah

yang

memimpin

pelaksanaan urllsan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah.

3.

Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

4.

Bupati adalah Bupati Kabupaten Tangerang.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan

tahunan Daerah yang ditetapkal dengan

Peraturan

Daerah.

6.

Perangkat Daerah adalah

unsur

pembantu

Bupati

dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

7.

Dinas adalah Perangkat Daerah yang menyelenggarakan

urusan Pemerintahan Daerah yang membidangi urusan Koperasi dan Usaha Mikro.

8.

Badan Pengelola Keuangan

yang

selanjutnya disingkat BPKAD adalah BPKAD Kabupaten Tangerang.

9. Badan...

(5)

9.

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh

unit

pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanal kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam

pola

pengeloiaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

10. Pola

Pengelolaan Keuangan

BLUD, yang

selanjutnya disebut PPK-BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang

memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan

untuk

menerapkan praktik bisnis yang sehat

untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat

dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum

dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur

dalam peraturan perundang-undangan,

sebagai

pengecualian

dari ketentuan

pengelolaan keuangan Daerah pada umumnya.

1 1

.

Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah organisasi

yang

melaksanakan kegiatan teknis operasional

dan/atau

kegiatan teknis penunjang tertentu pada dinas atau badan Daerah.

12.

UPID Pengelola Dana Bergulir yang selanjutnya disingkat

UPID

PDB adalah UPTD yang melaksanakan kegiatan teknis operasional

dan/atau

kegiatan teknis penunjang

tertentu selaku kuasa pengguna

anggaran/ kuasa pengguna barang yang menerapkan PPK-BLUD pada Dinas

di

Daerah,

yang

melaksanakan penyelenggaraan Dana Bergulir yang dibina oleh Dinas.

13. Aparatur...

(6)

13.

Aparatur

Sipil

Negara

yang

selanjutnya disingkat ASN adaiah profesi

bagi

pegawai negeri

sipil dan

pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang

bekefa

pada instansi pemerintah.

14.

Pegawai ASN adalah pegawai negeri

sipil dan

pegawai

pemerintah dengan

pe{anjian

kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara

lainnya dan digaji

berdasarkan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

15.

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

pembina

kepegawaian

untuk menduduki

jabatan

pemerintahan.

16.

Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Ke{a

yang

selanjutnya disingkat PPPK ada,lah warga neg€ra Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, yang

diangkat berdasarkan pe{anjian ke{a untuk jangka waktu tertentu dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan.

77.

Pejabat Pengelola UPTD PDB yang selanjutnya disebut Pejabat Pengelola adalah Pegawai ASN

dan/atau

tenaga profesional lainnya yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati

untuk

bertanggung jawab terhadap kinerja umum operasional, pelaksanaan

kebijakan fleksibilitas,

dan keuangan UPTD PDB dalam pemberian pelayanan, yang

terdiri dari

pemimpin, pejabat keuangan,

dan

pejabat

teknis, yang

sebutannya

dapat

disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada UPTD PDB.

18.

Pemimpin UPTD

PDB adalah

Pejabat Pengelola yang

bertindak selaku kuasa pengguna

anggaran/ kuasa pengguna barang pada UPTD PDB dan bertanggungjawab kepada Bupati serta berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan UPTD PDB.

19. Pejabat...

(7)

19.

Pejabat Keuangan

UPID

PDB yang selanjutnya disebut Pejabat Keuangan adalah PNS sebagai Pejabat Pengelola yang berfungsi sebagai penanggungjawab keuangan UPTD PDB.

20.

Pejabat Teknis UPTD PDB yang selanjutnya disebut Pejabat Teknis adalah Pejabat Pengelola yang berfungsi sebagai

penanggung

jawab kegiatan teknis

operasional dan pelayanan di bidangnya.

21.

Dewan Pengawas UFrID PDB yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah organ UPTD PDB yang bertugas melakukan pengawas€rn dan memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola terhadap pengelolaan UPID PDB.

22.

Sekretaris Dewan Pengawas UPID PDB yang selanjutnya

disebut Sekretaris Dewan

Pengawas

adalah

orang perorangan yang diangkat oleh Bupati untuk mendukung kelalcaran tugas Dewan Pengawas.

23.

Pegawai UPTD PDB

yang

selanjutnya disebut Pegawai

adalah Pegawai ASN dan/atau tenaga profesional lainnya yang mendukung kinerja UPTD PDB sesuai kebutuhan

UPTD PDB.

24.

Pelabat Pengelola Keuangan Daerah

yang

selanjutnya

disingkat PPKD adalah Kepala BPKAD

Kabupaten Tangerang.

25.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

selanjutnya disingkat RPJMD adalah

dokumen

perencanaan

Daerah untuk periode 5 (lima)

tahun

terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Bupati.

26.

Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada

kualifikasi,

kompetensi,

dan

kinerja secara

adil

dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna

kulit,

agama, asal usul, jenis

kelamin, status pernikahan, umur, atau

kondisi

kecacatan.

27. Remunerasi...

(8)

27.

Remunerasi adalah imbalan kerja yang diberikan dalam komponen

meliputi gaji,

honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun.

28.

Gaji adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap, yang diterima oleh Pejabat Pengelola dan Pegawai UPTD PDB setiap bulan.

29.

Honorarium

adalah imbalan kerja

berupa

uang

yang bersifat tetap, yang diterima oieh Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas setiap buian.

3O. Insentif adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan

di luar

Gaji/Honorarium, yang diterima oleh Pejabat Pengelola, Pegawai, Dewan Pengawas, dan Sekretaris Dewan Pengawas.

3 1

.

Bonus atas Prestasi adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji, tunjangan tetap, dan Insentif, atas prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah UPTD PDB memenuhi syarat tertentu.

32.

Pesangon adalah imbalan

keda

berupa uang santunan purnajabatan sesuai dengan kemampuan keuangan UPTD PDB.

33.

Pensiun adalah imbalan kerja berupa uang tabungan yang beban premi

atau iural tahunalnya

ditanggung UPTD PDB.

34.

Pag

for

Position adalah konsep pemberian Remunerasi dalam bentuk uang yang diberikan dengan besaran yang didasarkan pada posisi, lama

kerja,

pangkat/golongan, dan jabatan.

35.

Pay for Performance adalah konsep pemberian Remunerasi dalam bentuk uang yang diberikan dengan besaran yang disesuaikan denga;r capaian prestasi atau kinerja setiap individu dan atau unit kerja.

36. Pag...

(9)

36.

Pay

for

People adalah konsep pemberian Remunerasi berupa program kesejahteraan dalam bentuk manfaat yang

dapat diterima antara lain dalam bentuk

beasiswa pendidikan, pesangon, tunjangan hari raya, dan asuransi kesehatan.

37.

Sasaran Mutu adalah target dari suatu organisasi dalam melakukan suatu proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

38.

Target Mutu adalah sasaran untuk mencapai suatu tujuan sehingga tercapainya suatu kuaiitas.

39. Kontrak Kinerja adalah

dokumen kesepakatan anta.ra atasan dan bawahan tentang target kinerja dalam periode

I

(satu) tahun.

40.

Keg Perfonnance Indicatoryaflg selanjutnya disebut dengan

KPI adalah ukuran berskala dan kuantitatif

yang digunakan

untuk

mengevaluasi kineda organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi.

41.

Kehadiran adalah

suatu

kegiatan

atau rutinitas

yang

dilakukan oleh Pegawai untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak hadir dalam bekerja di suatu instansi.

42. Perrlaku adalah penilaian atas tindakan

keseharian Pegawai

melalui pernyataan dari

Pegawai

lain

di

lingkungan kerja

masing-masing

dengan

pendekatan psikologis berupa kuesioner yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertutup.

43. Kelas Jabatan adalah

kedudukan

yang

menunjukan

tingkat

seorang Pegawai

dalam rangkaian

susunan instansi pemerintah yang meskipun cukup berbeda daiam hal jenis pekerjaan, tetapi cukup setara dalam hal tingkat kesuiitan dan tanggung jawab, dan tingkat persyaratan

kualilikasi

pekerjaan,

dan digunakan

sebagai dasar penggaj ian.

44. Atasan...

(10)

44.

Atasan dari Atasan Langsung adalah pejabat atasan dari atasan langsung Pegawai yang diperiksa.

45.

Capaian Kinerja diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis.

46.

Capaian Target Realisasi adalah pengukuran atas indikator

kinerja sasaran strategis yang diukur

setelah dilaksanakan.

47.

Aktivitas Kerja adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pegawai yang berhubungan dengan tugas dan fungsi

atau

tugas-tugas

lain

yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.

48.

Aktivitas Utama yaitu langkah kerja

untuk

melaksanakan tugas

dan fungsi

dan/

atau

kegiatan

ditujukan

untuk

mencapai target kine4'a tahunan organisasi

dan direncanakan secara sistematis sesuai hierarki organisasi.

49. Aktivitas Tambahan yaitu langkah kerja

untuk melaksanakan pekerjaan

yang tidak

berkaitan dengan tugas dan fungsi, dilakukan

di luar

rencana organisasi,

tetapi lidak keluar dari kaitan tugas

Pegawai dalam melaksanakan perintah atasan, kebijakan, dan pelayanan.

5O. Aktivitas Pribadi adalah aktivitas Pegawai yang terdiri dari Aktivitas Utama dan Aktivitas Tambahan.

51.

Aktivitas Bawahan yaitu langkah ke{a yang dilakukan oleh bawahan yang menjadi kinerja atasan.

52.

Aktivitas Negatif adalah serangkaian aktivitas dan/atau perilaku yang meianggar peraturan yang telah ditetapkan.

53. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang

dijatuhkan kepada Pegawai

karena

melanggar

peraturan

disiplin

Pegawai.

54.

Keberatan adalah prosedur

atau cara yang

ditempuh

Pegawai

jika

merasa

tidak

puas atau kurang puas atas hasil pencapaian kinerja atau data yang berkaitan dengan kinerja pada bulan berkenaan.

55.

Hari adalah hari sesuai tanggal dalam kalender masehi.

56. Cuti...

(11)

56.

Cuti Pegawai yang selanjutnya disebut dengan Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.

57.

Apel Senin adalah Apel yang dilaksanakan setiap hari senin.

58.

Upacara Bendera adalah upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari besar nasional dan hari ulang tahun Daerah.

59.

Upacara bukan Upacara Bendera adalah upacara tanpa pengibaran bendera dalam acara kenegaraan dan acara resml.

60.

Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan.

61

.

Daftar Pemeriksaan adalah dokumen yang berisi daftar atas perhitungan kineda yang berfungsi sebagai bahan pemeriksaan yang disahkan oleh Kepala UPID PDB.

62.

Nilai Jabatan adalah

nilai

kumulatif

dari

faktor jabatan yang mempengaruhi tinggi rendahnya jabatan.

63. Analisis Jabatan merupakan sebuah

kegiatan

mengumpulkan informasi dengan mengidentifikasi tugas

dan

syarat suatu pekerjaan yang berhubungal dengan

suatu

jabatan

dan

juga

pekerjaan dengan persyaratan tertentu.

64.

Rubrik adalah suatu panduan untuk melakukan penilaian

yang konsisten dan dapat

dipertanggungjawabkan terhadap mutu pekerjaan.

65.

Badan Penyelenggara

Jaminan

Sosial Kesehatan yang selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah badan hkum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.

66.

Badan Penyelenggara

Jaminan

Sosial Ketenagakerjaan

yang selanjutnya disebut BPJS Ketenagakerjaan adalan badan hukum publik yang dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2O11 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Pasal 2...

(12)

Pasa-l 2

Konsep dasar pemberian Remunerasi meliputi:

a.

Pag

for

Position;

b.

Pag for Perfonnance; dan

c.

Pag for People.

Pasal 3

(1)

Remunerasi

diberikan

berdasarkan

tingkat

tanggung

jawab dan tuntutan profesionalisme

dengan

mempertimbangkan beberapa prinsip, yang meliputi:

a. proporsionalitas, yaitu memperhatikan

aset,

pendapatan, sumber daya manusia,

dan/atau layanan UPTD PDB;

b.

kesetaraan,

yaitu

memperhatikan Remunerasi pada penyedia layanan sejenis;

c.

kepatutan, yaitu memperhatikan nilai Jabatan yang dihasilkan dari proses Analisis Jabatan dan Evaluasi Jabatan; dan

d.

kineda,

yaitu

memperhatikan

kinerja

layanan dan kinerja keuangan.

(2)

Selain mempertimbangkan prinsip sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), pemberian Remunerasi

dapat memperhatikan indeks harga Daerah/ wilayah.

Pasal 4

Remunerasi dimaksudkan sebagai imbalan kerja Pegawai yang diberikan kepada Pejabat Pengelola, Pegawai, Dewan Pengawas,

dan Sekretaris Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas secara

optimal

dalam memberikan

layanal jasa

keuangan kepada masyarakat.

Pasal 5...

(13)

Pasal 5 Remunerasi bertujuan untuk:

a.

menghargai kinerja perorangan dalam satu tim kerja yang memerlukan kebersamaan;

b.

memberikan asas perlindungan

bagi

semua komponen dalam satu rantai nilai;

c. menumbuhkan rasa saling percaya

antarkomponen

dengan adanya

keterbukaan/

transparansi dan

dapat dipertanggungj awabkan ;

d.

meningkatkan tanggung jawab dan rasa pengabdian;

e.

meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas;

f.

meningkatkan pelayanan kepada

intemal

dan eksternal pemangku kepentingan;

g.

meningkatkan disiplin dan profesionalitas;

h.

meningkatkan kesejahteraan;

i.

mendorong perubahan kultur agar menjadi lebih positif;

j.

meningkatkan sinergi internal

untuk

mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis UPTD PDB;

k.

mendorong terbangunnya Sistem Merit yang berdasarkan profesionalisme, akuntabilitas, dan ehsiensi.

BAB II REMUNERASI

Bagian Kesatu Umum

Pasal 6

(l)

Remunerasi diberikan sesuai dengan tanggung jawab dan profesionalisme kepada:

a.

Pejabat Pengelola;

b.

Pegawai;

c.

Dewan Pengawas; dan

d.

Sekretaris Dewan Pengawas.

(2) Remunerasi...

(14)

(21

Remunerasi sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

merupakan imbalan kerja yang diberikan dalam beberapa komponen yang meliputi:

a.

Gaji;

b.

tunjangan tetap;

c.

Insentif;

d.

Bonus atas prestasi;

e.

pesangon; dan/atau

f.

Pensiun.

Pasal 7

(1)

Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)

bersumber dari APBD dan pendapatan UPTD PDB dengan memperhatikan kemampuan keuangan UPID PDB.

(21

Remunerasi sebagaimana

dimaksud pada ayat

(21

merupakan objek pajak penghasilan yang ditanggung oleh penerima Remunerasi.

Bagian Kedua

Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai

Paragraf 1 Umum

Pasal 8

(1)

Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2\

bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai meliputi:

a.

bersifat tetap berupa Gaji;

b.

bersifat tambahan berupa:

1.

tunjangan tetap;

2.

Insentif;

3.

Bonus atas Prestasi; dan

4.

bonus lainnya; dan

c.

pesangon bagi PPPK

dan

profesional lainnya atau Pensiun bagi PNS.

Pasal 9. . .

(15)

Pasal 9

(1)

Gaji, tunjangan tetap, dan Pensiun bagi Pejabat Pengelola

dan

Pegawai

UPID

PDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a, huruf b angka 1 dan angka 3, dan

huruf c

diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Insentif bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasai 8 ayat ( 1) huruf b angka 2 diberikan sebesar selisih

dari

perhitungan

total

Remunerasi yang didapat dikurangi dengan pendapatan yang berasal dari Gaji dan tunjangan tetap.

Paragral 2

Gaji

Pasal

l0

(l)

Pejabat Pengelola dan Pegawai berhak mendapatkan Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat ( 1) huruf a yang dibayarkan setiap bulan dalam jumlah yang tetap.

(2) Gaji

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

diberikan

dengan konsep Pay for Position dengan memperhitungkan pendidikan dan lama bekerja.

(3)

Besaran

Gaji

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

disesuaikan dengan kemampuan keuangan UPaID PDB.

Pasal 11

(1)

Gaji untuk Pejabat Pengelola dan Pegawai UPTD PDB yang berasal da,ri PNS dan PPPK bersumber dari APBD.

(21

Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

merupakan Gaji Pejabat Pengelola dan Pegawai sebagai PNS atau PPPK yang

dibayarka-n sesuai dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

Pasal 12...

(16)

Pasal 12

(1)

Gaji untuk Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari dari tenaga profesional lainnya bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

{21

Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak setara dengan Gaji Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari PNS dan PPPK pada posisi yang sama, dengan memperhatikan tanggung

jawab, nilai

jabatan,

skala Kelas Jabatan, golongan, dan/atau masa kerja.

(3) Gaji

sebagaimana dimaksud pada

ayat (2)

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Paragraf 3 Tunj angan Tetap

Pasa-l 13

Pejabat Pengelola dan Pegawai berhak mendapatkan tunjangan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8

ayat (1)

huruf

b

angka

I

yang terdiri atas:

a.

tunjangan suami/istri, sebesar 10% (sepuluh perseratus);

b.

tunjangan anak, sebesar 2Vo ldua perseratus) per anak, yang bayarkan paling banyak untuk 2 (dua) orang anak;

c.

tunjangan jabatan/fungsional;

d.

tunjangan perbaikan penghasilan;

e.

tunjangan BPJS Kesehatan; dan

f.

tunjanganBPJSKetenagakerjaan.

Pasal 14

(1)

T\rnjangan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 diberikan dengan konsep Pag

for

Position yang dibayarkan setiap bulan daiam jumlah yang tetap.

(2) Tunjangan...

(17)

(2\

T\rnjangan tetap sebagaimana dimaksud pada

ayat

( 1) diberikan dengan memperhitungkan pendidikan dan lama bekefa.

(3)

Besaran tunjangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan UPTD PDB.

Pasal 15

(1)

T\-rnjangan tetap

untuk

Pejabat Pengelola

dan

Pegawai

UP|D PDB yang berasal dari PNS dan PPPK bersumber dari

APBD.

(21

T\rnjangan tetap sebagaimana dimaksud pada

ayat

(l )

merupakan tunja-ngan tetap Pejabat Pengelola dan Pegawai sebagai PNS atau PPPK yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 16

(

1)

T\rnjangan tetap untuk Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari dari tenaga profesional lainnya bersumber dari pendapatan UP|D PDB.

(2)

T\:njangan

tetap

sebagaimana dimaksud pada

ayat

( 1) diberikan paling banyak setara dengan tunjangan tetap Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari PNS dan PPPK pada posisi

yang

sama, dengan memperhatikan tanggung

jawab, nilai jabatan, skala

Kelas Jabatan, golongan, dan/atau masa kerja.

(3)

T\rnjangan tetap sebagaimana dimaksud

pada

ayat (2\

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Paragral 4...

(18)

Paragraf 4

Insentif

Pasal 17

Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat

(l)

huruf b angka 2 dibayarkan dengan konsep Pag for Performance dengan memperhitungkan Capaian Kinerja,

hari

kerja, serta jumlah hari dan jam ke{a lembur yang bersangkutan.

Pasal 18

(1)

Capaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

terdiri atas:

a.

Capaian Kineda Pemimpin UPTD PDB; dan

b.

Capaian Kinerja Pejabat Keuangan, Pej abat Teknis, dan Pegawai UPID PDB.

(21 Capaian Kinefa

Pemimpin

UPTD PDB

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a

ditetapkan berdasarkan target kinerja dan indikator kinerja yang dituangkan dalam

kontrak kine{a antara

Pemimpin UPTD PDB dengan Kepala Dinas.

(3)

Capaian Kineda Pejabat Keuangan, Pejabat Teknis, dan Pegawai UPTD PDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b ditetapkan

berdasarkan

target kinerja

dan indikator

kine{a

yang dituangkan dalam kontrak kinerja dengan atasan langsungnya.

(4)

Penyrrsunan kontrak kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2\ dan ayat (3) dan penetapan persetujuan kinerja

Pemimpin UPID PDB dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 19...

(19)

Pasal 19

(1)

Dalam hal Capaian Kinerja Pejabat Pengelola atau Pegawai

melebihi target yang ditetapkan dalam

kontrak

kinerja

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) dan ayat (3), Pemimpin UPID PDB dapat memberikan Insentif atas kelebihan Capaian Kinerja.

(2)

Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

imbalan kerja berupa uang yang bersifat

tambahan pendapatan di luar Gaji.

(3)

Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan setiap

3

(tiga)

bulan

sekali dengan mempertimbalgkan kemampuan keuangan UPTD PDB.

(41

Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Pasal 20

(1)

Pejabat Pengelola

dan

Pegawai dapat diberikan Insentif berupa:

a.

uang makan;

b.

uang lembur; dan

c.

uang makan lembur.

(2\

lnsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari

PNS serta PPPK dan tenaga profesional lainnya

Pasal 2 1

(1)

Uang makan bagi Pejabat Pengelola

dan

Pegawai yang berasal

dari

PNS

diberikan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Uang makan bagi Pejabat Pengelola

dan

Pegawai yang berasal dari PPPK dan tenaga profesional lainnya diberikan berdasarkan Keputusal Pimpinan UPTD PDB.

(3) Uang...

(20)

(3)

Uang makan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(21 diberikan sesuai dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan mengenai pemberian uang makan kepada PNS, dengan besaran paling banyak sama dengan

Pej abat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari PNS dalam Kelas Jabatan yang sama.

Pasal 22

Uang makan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Pasal 23

(1)

Uang lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)

huruf b

diberikan sebagai kompensasi bagi Pejabat Pengeiola

dan

Pegawai

yang

melakukan

kerja

lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang.

(21

Uang makan lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20

ayat (1)

huruf

c merupakan kompensasi bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai yang telah bekerja lembur paling singkat 2 (dua) jam secara berturut-turut, yang diberikan paiing tinggi 1 (satu) kali per hari.

(3) Uang lembur dan uang malan lembur bagi

Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari PPPK dan tenaga profesional lainnya diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundan g-undangan.

(41 Uang lembur dan uang makan lembur bagi

Pejabat

Pengelola dan Pegawai yang berasai

dari

PNS diberikan berdasarkan Keputusan Pemimpin UPTD PDB dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian

uang lembur

kepada PNS yang diberikan dengan besaran paling banyak setara dengan Pejabat Pengelola

dan

Pegawai

yang

berasal

dari

PNS dengan Kelas Jabatan yang sama.

Pasal 24 ...

(21)

Pasal 24

Uang lembur dan uang makan lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Pasal 25

Daftar perhitungan pembayaran uang makan, uang lembur, dan uang makan lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2I

dan Pasal 23 dibuat dalam Keputusan Pemimpin UPID PDB.

Paragraf 5 Bonus atas Prestasi

Pasal 26

(1)

Bonus atas Prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b angka 3 diberikan berdasarkan konsep Pay for People.

(21

Bonus atas Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan dalam hal:

a.

Pejabat Pengelola

dan

Pegawai

yang

melakukan publikasi jurnal ilmiah internasionai; dan

b.

Pejabat Pengelola

dan

Pegawai yang terlibat dalam

ke{a sarna penelitian, pendidikan,

dan/atau pengabdian kepada masyarakat.

(3)

Pemberian Bonus atas Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a

bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

(41

Pemberian Bonus atas Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b

bersumber dari pendapatan UPTD PDB yang bersumber dari kontrak kerja sama tersebut.

(5)

Pemberian insentif tambahan sebagaimana dimaksud pada

ayat (21 sampai dengan

ayat

(4) dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan

UPID

PDB

dan terpenuhinya Capaian Kinerja Pejabat Pengelola dan Pegawai bersangkutan.

Paragraf 6. . .

(22)

Paragraf 6 Bonus Lainnya

Pasal 27

(1)

Bonus lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b angka 4 diberikan berdasarkan konsep Pag

for

People.

(21 Bonus lainya

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

meliputi remunerasi ke- 13 (ketiga belas) dan tunjangan hari raya.

(3)

Remunerasi ke-13 (ketiga belas) dan tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada

ayat

(2) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4)

Pemberian bonus lainnya bersumber pada pendapatan UPTD PDB.

Paragraf 7 Pesangon

Pasal 28

(1)

Pesangon sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8

ayat (1)

huruf c

dapat diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari PPPK dan profesional lainnya, yang dibayarkan pada saat

akhir

masa jabatan Pejabat

Pengelola atau Pegawai yang bersangkutan.

(21

Pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan meialui pengikutsertaan Pejabat Pengelola

dan

Pegawai dalam program asuransi atau tabungan pensiun.

(3)

Premi asuransi

atau iuran

tahunan tabungan pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling tinggi 25o/o (dua

puluh lima

peseratus) dari

jumlah

gaji dalam

I

(satu) tahun, yang pembayarannya ditanggung oleh UPTD PDB.

(4) Pembayaran...

(23)

(4\

Pembayaran premi asuransi atau iuran tahunan tabungan pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Paragraf 8 Pensiun

Pasal 29

Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c

diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal

dari

PNS sesuai dengan ketentuan

peraturan

perundang- undangan.

Paragraf 8

Batasan Jumlah Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis.

Pasal 3O

Remunerasi

bagi

Pejabat Keuangan

dan

Pejabat Teknis ditetapkan paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen)

dari Remunerasi Pemimpin UP|D PDB.

Bagian Ketiga

Remunerasi Bagi Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas

Pasal 3 1

Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) bagi Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas diberikan dalam bentuk Honorarium sebagai imbalan kerja yang berupa uang, bersifat tetap, dan diberikan setiap bulan.

Pasal 32. . .

(24)

Pasal 32

(1)

Honorarium sebagaimana

dimaksud dalam Pasal

31

diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a.

Honorarium Ketua Dewan Pengawas ditetapkan paling banyak 40% (empat puluh perseratus) dari Gaji dan tunjangan tetap Pemimpin UPTD PDB;

b.

Honorarium anggota Dewan Pengawas ditetapkan paling banyak 36% (tiga puluh enam perseratus) dari Gaji dan tunjangan tetap Pemimpin UPTD PDB; dan

c.

Honorarium Sekretaris Dewan Pengawas ditetapkan paling

tinggi

15% (lima belas persen)

dari

Gaji dan T\rnjangan Pemimpin UPID PDB.

(2) Honorarium

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Pasal 33

Selain Remunerasi berupa Honorarium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, kepada Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas UPTD PDB dapat memberikan Remunerasi berupa:

a.

Remunerasi ke-

l3

(ketiga belas);

b.

tunjangan hari raya; dan

c.

kepesertaan jaminan sosial.

Pasal 34

(

1)

Remunerasi

bulan

ke-

13 (ketiga belas)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf a dibayarkan paling tinggi

I

(satu) kali Remunerasi yang telah dibayarkan pada bulan sebelum pembayaran Remunerasi ke- 13 (tiga belas) dengan memperhatikan kemampuan keuangan UPID PDB.

(21

Remunerasi ke- 13 (ketiga belas) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

(3)

Remunerasi bulan ke-13 (ketiga belas) ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin UPID PDB.

Pasal 35. . .

(25)

Pasal 35

(1)

T\rnjangan hari raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal

33 huruf b diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21

Ttrnjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari pendapatan UPTD PDB.

Pasal 36

Remunerasi berupa kepesertaan jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal

33 huruf c

diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 37

Ketentuan lebih lanjut

mengenai

tata cara

pemberian Remunerasi

kepada

Pejabat Pengelola,

Dewan

Pengawas, Sekretaris

Dewan

Pengawas,

dan

Pegawai

diatur

dalam Peraturan Bupati.

BAB III

PERHITUNGAN INSENTIF

Bagian Kesatu Umum

Pasal 38 Insentif ditentukan berdasarkan:

a.

indikatorpenilaian;

b.

kelas jabatan;

c.

poin indeks Rupiah; dan

d.

Capaian Kine{a.

Bagian Kedua...

(26)

Bagian Kedua Indikator Peniiaian

Pasal 39

(i)

Indikator penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

huruf a meliputi:

a.

pengalaman dan masa kerja;

b.

keterampilan, ilmu pengetahuan, dan Perilaku;

c.

risiko kerja;

d.

tingkatkegawatdaruratan;

e.

jabatan yang disandang; dan

f.

hasil/capaiankinerja.

(2)

Selain indikator penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penetapan Insentif bagi Pemimpin UPTD PDB, mempertimbangkan faktor:

a. ukuran dan jumlah aset yang dikelola,

tingkat pelayanan, serta produktivitas;

b.

pelayanan sejenis;

c.

kemampuan pendapatan; dan

d.

kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

Bagian Ketiga Kelas Jabatan

Pasal 40

(1)

Kelas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

huruf b merupakan faktor penentu besaran Insentif yang diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai.

(21

Kelas

Jabatan

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

ditentukan melalui analisis jabatan.

(3)

Kelas Jabatan bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai beserta nilai jabatannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 41.--

(27)

Pasal 41

Pedoman evaluasi

jabatan dan

penentuan Kelas Jabatan Pejabat Pengelola dan Pegawai ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keempat Poin Indeks Rupiah

Pasal 42

(1)

Poin indeks Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

huruf c indeks yang dikalikan dengan nilai jabatan untuk mendapatkan besaran Insentif.

(2)

Poin indeks Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan realisasi pendapatan UPID PDB setiap bulan.

Pasal 43

(l)

Poin indeks Rupiah diperoleh dari hasil pembagian atas

pagu

anggaran Remunerasi

dengan konsep Pag for

Performance dengan total nilai jabatan.

(21 Remunerasi dengan konsep Pag for

Performance sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

merupakan pemberian Remunerasi berupa Insentif.

Pasal 44

(

1)

Poin indeks Rupiah

untuk

perhitungan besaran Insentif

kinerja yang diterima

Pejabat Pengelola

dan

Pegawai

disesuaikan dengan kemampuan keuangan UPID PDB.

(2)

Poin indeks Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) darr ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Bupati.

(28)

Bagian Kelima Capaian Kinerja

Pasal 45

(1)

Capaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf d merupakan capaian terhadap kontrak kinerja yang dibuat Pej abat Pengelola dan Pegawai pada awal menjabat atau awal tahun anggaran.

(21

Besaran Insentif Pejabat Pengelola dan Pegawai ditentukan berdasarkan Capaian Kinerja sesuai dengan nilai jabatan pada Kelas Jabatan yang bersangkutan.

Pasal 46

Kontrak kine{a sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) terdiri atas:

a. kontrak kine{a operasional UFTD PDB

yang

mempertimbangkan indikator kinerja keuangan, kinerja mutu, dan manfaat bagi masyarakat/pengguna jasa; dan

b. kontrak kinerja Pejabat

Pengelola,

yang

merupakan

kontrak yang

menyatakan sasaran

kerja dan

target Capaian Kineda

yang meliputi

operasional, keuangan,

mutu

sumber daya manusia, sarana prasarana dan tata

kelola yang baik, serta dampak atau manfaat

bagi ma syarakat/ pengguna jasa.

Bagian Keenam...

(29)

Bagian Keenam

Mekanisme dan Prosedur Penilaian Kinerja

Paragraf 1

Umum

Pasal 47

(1)

Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan Capaian Kinerja pada tingkat individu dan tingkat

unit atau

organisasi,

mulai dari

perencanaan dengan memperhatikan ta-rget,

capaian, hasil dan manfaat yang dicapai, serta Perilaku Pegawai.

(21

Komponen penilaian kinerja meliputi:

a.

Aktivitas Pribadi;

b.

Aktivitas Bawahan;

c.

Perilaku; dan

d.

kehadiran.

(3)

Aktivitas Pribadi sebagaimana dimaksud pada

ayat

(2) huruf a meliputi Aktivitas Utama dan Aktivitas Tambahan.

Paragraf 2

Perhitungan atas Komponen Insentif

Pasal 48

Besaran Insentif penilaian kinerja terdiri atas:

a.

Insentif penilaian kinerja, dengan bobot 757o (tujuh puluh

lima

perseratus)

dari

1007o (seratus perseratus) dari Capaian Kinerja setiap bulannya dikalikan dengan Nilai Jabatan;

b. Insentif penilaian Perilaku, dengan bobot 5%

(lima perseratus)

dari

100% (seratus perseratus)

dari

Capaian Kinerja setiap bulannya dikalikan dengan Nilai Jabatan;

dan

c. Insentif...

(30)

C Insentif penilaian kehadiran, dengan bobot 2O%o (dua puluh perseratus)

dari

100% (seratus perseratus)

dari

Capaian Kinerja setiap bulannya dikalikan dengan Nilai Jabatan.

Paragraf 3 Penilaian Kinerja

Pasal 49

(1)

Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf a ditetapkan berdasarkan target dan keluaran sesuai dengan sasaran

mutu,

target

mutu,

dan

Rubrik

sesuai dengan KPI Setiap Pegawai.

(2) KPI

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1)

merupakan penilaian

kinerja individu

yang

diturunkan dari

target

divisi atau target mutu yang

mengacu

pada

target organisasi atau sasaran mutu per tahun yang ditetapkan berdasarkan RPJMD.

(3)

Bobot penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikategorikan sebagai berikut:

a. bobot penilaian 100-90

(seratus

sampai

dengan sembilan puluh), dikategorikan

baik

sekali, dengan

nilai

100% (seratus perseratus);

b. bobot penilaian

89-7O (delapan

puluh

sembilan sampai dengan

tujuh puluh),

dikategorikan baik, dengan nilai 80% (delapan puluh perseratus);

c.

bobot penilaian 69-50 (enam puluh sembilan sampai dengan

lima puluh),

dikategorikan

cukup,

dengan nilai 50% (lima puluh perseratus); dan

d.

bobot penilaian <49 (lebih kecil sama dengan empat puluh sembilan), dikategorikan kurang baik, dengan n:.lai 25o/o (dua puluh lima perseratus).

(41

Format penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan UPID PDB.

Paragraf 4 ...

(31)

Paragraf 4 Penilaian Perilaku

Pasal 50

(1)

Penilaian Perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48

huruf b

menggunakan

formulir

penilaian Perilaku yang

berisi

12 (dua belas) pernyataan penilaian, diantaranya berupa:

a.

kualitas kerja;

b.

kuantitas kerja;

c.

inisiatif;

d.

disiplin;

e.

tanggung jawab;

f.

motivasi;

g.

kerja sama;

h.

pemahaman terhadap tugas;

i.

penyesuaian diri;

j.

kepemimpinan;

k.

pemecahan masalah; dan

l.

pengambilankeputusan.

(21

Bobot penilaian Perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketegorikan sebagai berikut:

a.

baik sekali, dengan nilai 100% (seratus perseratus);

b.

baik, dengan

nilai

90% (sembilan puluh perseratus);

c.

cukup, dengan

nilai

8O% (delapan puluh perseratus);

dan

d. kurang baik, dengan nilai

7 OVo

(tujuh

puluh perseratus).

Paragraf 5.. .

(32)

Paragraf 5 Penilaian Kehadiran

Pasal

5I

Penilaian kehadiran sebagaimana dimal<sud dalam Pasal 48

huruf c

merupakan penilaian terhadap kepatuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai terhadap ketentuan hari dan jam kerja.

Paragraf 6

Penilaian Kinerja Bagi Pemimpin UPTD PDB

Pasal 52

Capaian peniiaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 sampai dengan Pasal 51 bagi Pemimpin UPID PDB dianggap tercapai 1007o (seratus perseratus)

dari

keseluruhan elemen penilaian kinerja.

Paragral 7

Formulasi Penetapan Besaran Insentif

Pasal 53

(1)

Penetapan

besaran Insentif ditentukan

berdasarkan

formula berupa perkalian antara hasil nilai

jabatan

realisasi capaian dengan poin indeks Rupiah.

(21 Hasil nilai jabatan realisasi capaian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil perkalian antara 1007o

(seratus

perseratus)

dikalikan dengan

dengan penjumlahan dari besaran penilaian

kine{a

sebagaimana

dimaksud dalamm Pasal

48 dikalikan

dengan capaian

target realisasi.

BAB IV...

(33)

BAB IV

SISTEM INFORMASI REMUNERAS]

Bagian Kesatu

Tugas dan Peran Pejabat Pengelola dan Pegawai dalam Sistem Informasi Remunerasi

Pasal 54

(1)

Tugas dan peran Pejabat Pengelola

dan

Pegawai dalam

sistem informasi

Remunerasi

ditentukan

berdasarkan kedudukan yang bersangkutan dalam UPTD PDB.

(21

Tugas darr peran sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

meliputi:

a.

Pemimpin UPID PDB, mempunyai tugas melakukan penilaian Perilaku Pejabat Keuangan

dan

pejabat

teknis;

b.

Pejabat Keuangan mempunyai

tugas

melakukan penilaian Perilaku bendahara UPTD PDB dan Pegawai yang meiaksanakan tugas ketatausahaan pada UPTD PDB;

c.

pejabat teknis mempunyai tugas melakukan penilaian Perilaku Pegawai yang melaksanakan tugas pelayanan teknis pada UPTD PDB;

d.

Kepala Divisi mempunyai tugas:

1

.

mengisi Aktivitas Pribadi pada sistem informasi Remunerasi; dan

2. melakukan penilaian Perilaku staf

bawahan divisi pada divisi yang dipimpin; dan

e.

staf pada UPID PDB mempunyai tugas:

1

.

mengisi Aktivitas Pribadi pada sistem informasi Remunerasi; dan

2.

melakukan penilaian Periiaku sesama staf.

Bagian Kedua...

(34)

Bagian Kedua Pengisian Rubrik

Pasal 55

(1)

Setiap Pegawai UPTD PDB

wajib

mengisi

Rubrik

pada

sistem informasi

Remunerasi

sesuai dengan

rincian kegiatan Target Mutu yang sudah ditetapkan.

(21

Waktu pengisian Rubrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

mulai pukul

16.00 WIB sampai dengan pukul 07.30 WIB hari berikutnya.

(3)

Apabila pengisian

Rubrik dilakukan

pada

hari

Sabtu, Minggu, maupun hari libur lainnya, dapat dilakukan tanpa mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (21.

(4)

Dalam hal sistem sistem informasi Remunerasi mengalami gangguan teknis,

waktu

pengisian

Rubrik

ditambahkan sejumlah

hari te{adinya

gangguan

teknis pada

hari berikutnya.

Pasal 56

(

1)

Batas

waktu

pengisian

Aktivitas

Pribadi dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal Aktivitas Pribadi dilakukan.

(21

Dalam hal realisasi Aktivitas Pribadi dilakukan pada akhir bulan berjalan, pengisiannya

tidak

melebihi

akhir

bulan

yang berkenaan.

Bagian Ketiga MANAJEMEN WAKTU

Paragraf 1 Hari dan Jam Kerja

Pasal 57

(1)

Setiap Pegawai

wajib

menaati ketentuan

hari

dan jam ke{a.

(2) Ketentuan...

(35)

(21

Ketentuan hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. hari kerja

bedumlah

5

(lima)

hari dalam 1

(satu) minggu, yakni hari Senin sampai dengan hari Jumat;

b.

jam kerja efekrif berjumlah 35 (tiga puluh lima) jam di luar jam istirahat, sebagai berikut:

l. hari Senin

sampai dengan

hari

Kamis, jam masuk

ke{a

dimulai

pukul

O8.00 WIB sampai dengan

pukul

16.00 WIB, dengan

jam

istirahat

pukul

12.00 WIB sampai dengan

pukul

13.00 WIB; dan

2. hari Jumat, jam masuk kerja dimulai

pukul 07.30

WIB

sampai dengan

pukul

16.0O WIB, dengan

jam

istirahat

pukul

11.30 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

(3) Dalam hal bulan

Ramadhan, pengaturan

jam

kerja sebagaimana

dimaksud pada ayat 12) huruf

b,

dilaksanakan dengan mengacu

pada

ketentuan yang berlaku.

Paragraf 2 Presensi

Pasal 58

(1) Presensi masuk kantor dimulai

pukul

07.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, dengan kategori sebagai berikut:

a.

melakukan presensi pukul 07.00 WIB sampai dengan

pukul

08.OO WIB dikategorikan masuk

kerja

tepat waktu; dan

b.

melakukan presensi pukul O8.01 WIB sampai dengan

pukul

10.00 WIB dikategorikan masuk kerja tidak tepat waktu atau terlarnbat.

(2) Presensi. ..

Referensi

Dokumen terkait

Puan ini digunakan sebagai tempat sirih pada upacara adat dan kehidupan sehari-hari.Berdasarkan gambar 9 motif Puan tersebut merupakan bentuk Puan yang berasal

Dilihat dari hasil analisis dan olah data yang dilakukan, maka pembahasan yang dapat di simpulkan dari penelitian ini adalah Gereja Huria Kristen Batak Protestan

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya sebagai Petugas Pembuat LHP- KB pada PT. telah mengajukan permohonan pemeriksaan dan pengesahan LHP

Satuan PAUD Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang dapat. dilaksanakan secara terintegrasi

Sementara itu Deynara Septin Dwi Putri, yang meneliti pencemaran timbal dalam air terhadap kesehatan ternak dan manusia, juga meraih predikat sebagai wisudawan

Dari hasil perlakuan pada kelompok eksperimen terlihat bahwa stimulus berupa pembacaan surat Yasiin melalui mp3 menghasilkan reaksi dan respon positif berupa penurunan

Berdasarkan data tersebut, permasalahan sistem jaringan ventilasi tambang yang timbul di Blok Cikoneng adalah bahwa pasokan aliran udara bersih yang masuk ke

Once the action is executed, the Battle View goes to either turn mode or observation mode, depending on whether the next character belongs to the user or the other player.. It is