• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti:

Nehemyah Dadi (692014703)

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga 2019

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

1 1. Pendahuluan

Prospek sektor pariwisata dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya wisatawan asing maupun wisatawan nusantara dari tahun ke-tahun membuat kontribusi sektor pariwisata terhadap ranking devisa negara, berada di-urutan ke-empat dalam statistik ranking devisa pariwisata terhadap 11 ekspor barang terbesar tahun 2015, sebesar 12,2 juta US Dollar [1]. Meningkatnya prospek sektor pariwisata tidak terlepas dari upaya Kementrian Pariwisata Republik Indonesia yang terus meningkatkan target pembangunan pariwisata salah satu upaya yang dilakukan ialah pemasaran pariwisata melalui promosi diberbagai media baik itu media digital, cetak, maupun media ruang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Nasional 2010-2025, Kabupaten Halmahera Barat berada dalam jabaran 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) [2]. Terletak di provinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Barat merupakan kabupaten yang memiliki ragam kekayaan rempah-rempah serta daya tarik wisata yang sangat potensial.

Secara administratif Kabupaten Halmahera Barat memiliki Sembilan kecamatan yaitu: Kecamatan Ibu, Ibu Selatan, Ibu Utara, Jailolo, Jailolo Selatan, Jailolo Timur, Sahu, Sahu Timur dan Loloda. Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat antara lain, wisata alam: Pantai Disa, Pantai Gamsungi, Pantai Bataka, Pantai Tobaol, Teluk Jailolo, Pantai Tuada di Desa Tuada, Pantai Idamdehe di Desa Idamdehe, Pantai Marimbati di Lako Ake Lomo, Air terjun Goal, Talaga Rano, Air Terjun Tetala di Kecamatan Loloda, Pulau Tahofa dan Dodengo dan Gunung Gamkonora di Kecamatan Ibu. Tidak hanya wisata alam, Kabupaten Halmahera Barat juga kaya akan wisata budayanya yang patut untuk dikenal oleh masyarakat baik lokal, nasional, bahkan internasional. Objek wisata budaya yang ada di Kabupaten Halmahera Barat antara lain: Kedaton Sultan Jailolo yang terletak di Desa Soakonora, Makam Banau di Desa Tuada, Tarian Legu Salai dan upacara makan-makan adat (Orom Sasadu). Wisata bawah laut Kabupaten Halmahera Barat pun tidak kalah indah jika dibandingkan dengan wisata bawah laut lainnya seperti Teluk Jailolo dan Tanjung Rorai yang sering menjadi spot diving bagi para penyelam. Melihat begitu besarnya potensi pariwisata yang ada di kabupaten Halmahera Barat maka diperlukan adanya upaya-upaya oleh pihak terkait baik Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat maupun para pemangku kepentingan didalamnya untuk mempromosikan kekayaan alam dan potensi wisata yang ada sebagai bentuk tindak lanjut Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Barat dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada ialah dengan membuat kebijakan pelaksanaan event tahunan yaitu Festival Teluk Jailolo (FTJ) yang sudah diselenggarakan semenjak tahun 2009. Tujuan dari pelaksanaan event ini adalah untuk mempromosikan kekayaan potensi wisata bahari yaitu keindahan pantai serta kekayaan bawah laut teluk Jailolo, dan yang lebih penting lagi yakni untuk memicu perkembangan wisata, budaya dan ekonomi di Halmahera Barat [3]. Upaya lain dalam mempromosikan potensi wisata yaitu melalui media cetak serta penggunaan

(7)

2

media digital yaitu website dan jejaring sosial khususnya Instagram akan tetapi permasalahan yang muncul ialah bagaiamana calon wisatawan nusantara dan wisatawan asing bisa mengetahui potensi-potensi yang ada di kabupaten Halmahera Barat jika promosi yang dilakukan melalui berbagai media tersebut lebih terfokus pada promosi Festival Teluk Jailolo sedangkan promosi potensi wisata lainnya belum banyak dijabarkan dalam bentuk visualisasi video. Informasi yang diperoleh melalui Festival Teluk Jailolo (FTJ) diantaranya yaitu informasi wisata bahari Teluk Jailolo dan ritual atraksi budaya Sigofi Ngolo, sedangkan informasi potensi wisata lainnya yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi belum tersampaikan dengan maksimal. Informasi yang disampaikan melalui media cetak dan media ruang pun memiliki kendala jangkauan serta terbatasnya konten informasi yang disajikan.

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini akan membahas perancangan video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat untuk mempromosikan dan menginformasikan kepada calon wisatawan nusantara dan wisatawan asing tentang keragaman potensi wisata yang ada di kabupaten Halmahera Barat. Media promosi video yang dirancang menggunakan narasi dan teknik sinematografi yang dikemas dengan menarik serta audio yang bisa memberi kesan real agar dapat dinikmati oleh setiap kalangan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara" dengan tujuan Menarik wisatawan domestik maupun mancanegara melalu media promosi berbentuk video [4]. Video promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Halmahera Utara dirancang dengan menarik dan unik untuk menarik minat calon wisatawan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara telah memenuhi kriteria yang diharapkan serta dapat membantu instansi terkait untuk mempromosikan potensi-potensi wisata yang ada di kabupaten tersebut.

Penelitian ke-dua yaitu “Dampak Video Promosi Wonderful Indonesia A Visual Journey Through Banyuwangi Terhadap Perubahan Persepsi Citra Destinasi Banyuwangi “. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui persepsi responden terhadap citra destinasi sebuah daerah sesudah dan sebelum diberikan perlakuan atau tindakan eksperimental. Tindakan eksperimental yang dimaksudkan ialah menonton video promosi yang berjudul Wonderfull Indonesia A Visual Journey Through Banyuwangi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa responden memiliki perbedaan citra persepsi terhadap Banyuwangi setelah menonton video promosi yang ditayangkan [5].

Promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan [6]. Pengertian promosi menurut Buchari Alma adalah jenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen [7].

(8)

3

Media, secara harfiah memiliki arti perantara atau pengantar. Association for education and communication technologi (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang di pergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Sedangkan menurut Education Association (NEA) [8] mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik, sehingga dapat dikatakan pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan perasaan bagi penggunanya.

Video Promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasilnya lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek yang dipromosikan tersebut [9].

Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita). Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.

Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage) [10].

Pariwisata berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 2009 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah [11].

Promosi Wisata adalah upaya untuk memicu kemungkinan penjualan wisata, yang meliputi seluruh kegiatan yang direncanakan termasuk dalamnya penyebaran informasi sehingga dapat dikatakan bahwa promosi pariwisata merupakan variabel kunci dalam rencana strategi pemasaran pariwisata yang dimiliki [12].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan perancangan video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat melalui proses pengumupulan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi serta kajian literatur. Data yang diperoleh selanjutnya dielaborasi menjadi acuan dalam perancangan video. Selain metode penelitian, terdapat juga strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu linear strategy. Linear strategi ialah menetapkan urutan

(9)

4

logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya [13].

Gambar 1 Strategi perancangan video promosi pariwisata Kab.HalBar

Terdapat empat tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu identifikasi masalah pengumpulan data, perancangan, dan pengujian.

a. Indetifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan cara menelusuri informasi promosi potensi wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat. Hasil penelurusan melalui studi kepustakaan dan kajian literatur berupa artikel ilmiah serta portal resmi pemerintah daerah setempat diperoleh beberapa hal mengenai upaya promosi yang telah dilakukan instansi terkait sejauh ini, yaitu : pertama, event tahunan utama sebagai ajang promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat ialah melalui Festival Teluk Jailolo (FTJ) event ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata bahari dan atraksi budaya lokal guna menarik minat calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Halmahera Barat. Tahun 2019 Festival Teluk Jailolo diselenggarakan pada tanggal 24 – 26 Juni 2019. Kedua, portal informasi resmi pesona wisata Kabupaten Halmahera Barat diakses melalui situs jelajahihalbar.com situs ini berisi informasi potensi wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat beserta akses akomodasi dan transportasi, namun belum menyertakan video promosi pariwisata dan juga beberapa informasi lain yang belum diperbaharui. Ketiga, media lain yang digunakan untuk promosi dan informasi yaitu Instagram. Informasi yang didapat dari Instagram umumnya ialah agenda Festival Teluk Jailolo dan kegiatan dari Dinas Pariwisata.

Setelah melalui penelusuran informasi ditahap awal, selanjutnya dilakukan wawancara dengan kepala bidang promosi dan pemasaran Kabupaten Halmahera Barat yaitu bapak M Fadli Abukasim, S.STP untuk mengetahui promosi pariwisata yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat mendapatkan hasil yaitu promosi yang dilakukan untuk setiap tahun ialah Festival Teluk Jailolo yang telah masuk dalam 100 agenda utama Wonderfull Indonesia agenda yang telah ditetapkan oleh kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif setiap tahunnya, berikutnya yaitu pembentukan generasi pesona Indonesia (GenPi) Kabupaten Halmahera Barat merupakan komunitas muda-mudi milenial sebagai penggerak promosi pariwisata di Halmahera Barat dan untuk promosi dan informasi pariwisata Halmahera Barat bisa diakses disitus jelajahihalbar.com dan Instagram.

Identifikasi Masalah

Pengumpulan

Data Perancangan

Video Pengujian

(10)

5 b. Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu, data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat dan masyarakat setempat, sebagai sumber informasi utama akan digunakan untuk perancangan video promosi.

Informasi dari dinas yaitu potensi wisata unggulan yang ada di kabupaten Halmahera Barat diantaranya:

1) Wisata Alam: Teluk Jailolo, Ekspedisi Burung Bidadari, Air Terjun Kahatola, dan Hutan Mangrove.

2) Wisata Bahari

• Pantai Tuada, pantai Tuada berada di desa Tuada tepatnya di belakang pemukiman warga, pantai yang luas dengan pasir halus memiliki pemandangan yang indah.

• Pantai Bobo, menikmati panorama yang indah sekaligus berenang dan berendam air hangat dengan akses lancar. Pantai Bobo berada dipusat sumber panas bumi ini sehingga juga patut dikunjungi.

• Pulau Babua, pulau kecil diperairan teluk Jailolo yang memiliki pantai dan pemandangan yang menakjubkan menjadikan Pulau Babua sebagai spot diving favorit dan juga sering menjadi tempat diadakan ritual adat Sigofi Ngolo (membersihkan laut), yaitu ritual masyarakat setempat. Diakses melalui jalur laut dan tersedia cottage bagi pengunjung.

• Pulau Pastofiri, tepat didepan desa Tauro, kecamatan Jailolo terdapat objek wisata pulau kecil yang dapat kita jumpai saat air surut. Pemandangan bawah laut yang tak kalah menarik, pulau Pastofiri juga perlu ditambahkan dalam destinasi wisata yang mestinya dikunjungi. Untuk dapat pergi ke Pulau Pastofiri, pengunjung akan menggunakan speed boat atau perahu tradisional masyarakat sekitar 30 menit.

3) Spot snorkeling dan diving, Halmahera Barat juga mempunyai spot-spot diving yang mempesona. Salah satu biota laut yang jarang ditemukan dapat ditemukan didaerah Halmahera Barat pada kedalaman 5 Meter yakni Mandarin Fish. Ada tiga area diving yang dibagi di Halmahera Barat, yaitu Area Teluk Jailolo, Area Sidangoli dan Area Loloda.

4) Wisata Sejarah, objek wisata sejarah, seperti makam Kapitan Banau di Desa Bukumatiti, gua Jepang, Benteng Saboega, dan Masjid Tua. Gua Jepang merupakan gua persembunyian dan perlindungan tentara Jepang pada tahun 1942-1945. Masjid Tua Gamlamo merupakan tempat sholat Sultan mempunyai keunikan yakni, dihalaman masjid terdapat sebuah Meriam.

(11)

6

5) Wisata Budaya, wisata budaya yang terdapat di Kabupaten Halmahera Barat, yaitu: 1) Menanam Padi Huma, merupakan prosesi penanaman padi Huma (berusia 3 bulan 65 sampai 80 hari) yang ber-asaskan budaya kerja secara bersama. 2) Rumah Adat Sasadu, Sasadu adalah rumah adat Suku Sahu Halmahera Barat. 3) Pesta Makan Bersama di rumah adat Suku Sahu (Orom Sasadu), Orom Sasadu adalah pesta adat Suku Sahu untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen, acara makan bersama dan menari bersama. 4) Legu Salai, Merupakan tarian turun temurun dari leluhur Suku Sahu yang sudah ada jauh sebelum Rumah Adat Suku Sahu (Sasadu), biasa ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu kesultanan dan pada acara syukur panen.

Data berikutnya yaitu jumlah kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir yang diperoleh dari dinas pariwisata kabupaten Halmahera barat seperti dijelaskan dalam table 1 [14].

Tahun (Year)

Wisatawan (Tourist) Domestik

(Domestic) Mancanegara

(Foreigner) Jumlah

(Total)

2018 17,426 552 17978

2017 6684 323 7007

2016 6833 159 6992

2015 2663 123 2786

2014 3998 102 4100

Tabel 1 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2014-2018

Selain informasi jumlah kunjungan wisatawan, juga diperoleh data akomodasi yang merupakan sarana pendukung pariwisata. Di Kabupaten Halmahera Barat, pada tahun 2018 terdapat 26 penginapan, sementara untuk hotel berbintang masih belum tersedia. Penginapan tersebut terletak di Kecamatan Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu Timur, Ibu, dan Loloda. Tabel 2 merupakan data jumlah penginapan dan jumlah kamar berdasarkan kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat.

Kecamatan Penginapan Kamar Tempat Tidur

Jailolo 15 273 305

Jailolo Selatan 6 55 57

Sahu Timur 2 10 10

Ibu 2 15 19

Loloda 1 5 10

Halmahera Barat 26 358 401

Tabel 2 Jumlah Penginapan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2018

(12)

7

Pengumpulan data sekunder merupakan data pendukung untuk melengkapi data primer, data sekunder diperoleh melalui portal kajian literatur dan studi kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan baik data primer maupun dan sekunder selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk bahan perancangan video promosi.

Setelah melalui tahapan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan sasaran (target audience) yang terdiri dari target demografis yaitu: laki-laki dan perempuan, berusia 20-35 tahun dengan tingkat pendidikan minimal SMA sederajat dengan status ekonomi sosial menengah keatas. Dari sisi geografis yaitu: masyarakat yang berada di kabupaten Halmahera Barat dan propinsi Maluku Utara, sedangkan dari sisi psikografis yaitu: masyarakat yang gemar berwisata terutama pada objek wisata alam dan sejarah.

c. Perancangan Video

Tahap perancangan media terdiri dari tiga tahapan yaitu pra-produksi, produksi dan pasca-produksi. Pada tahap pra-produksi dilakukan pemilihan konsep video, perancangan storyline, treatment dan storyboard. Tahap produksi, dilakukan pengambilan gambar dan perekaman suara (audio) berupa ambience suasana dilokasi wisata. Tahap terakhir dari perancangan video yaitu pasca-produksi ditahap ini dilakukan proses penataan editig, penambahan narasi dan backsound agar selaras dengan konsep yang telah direncanakan.

Pra-produksi, ditahap ini dilakukan pemilihan konsep perancangan video.

Konsep yang digunakan dalam video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat ialah video promosi menggunakan pendekatan persuasif. Konsepnya ialah menceritakan keindahan panorama alam yang eksotis, peninggalan sejarah, dan atraksi budaya lokal masyarakat setempat. Keunggulan yang ditonjolkan yaitu

Video Dubbing

Revisi Ya

Tidak

Pra Produksi

Produksi

Pasca Produksi

Konsep

Treatment Storyboard

Evaluasi

Hasil

Storyline

Gambar 2 Perancangan Video Promosi

(13)

8

keindahan Teluk Jailolo, pulau Sosota di Kecamatan Loloda, dan upacara adat

“Orom Sasadu” yakni pesta makan-makan dirumah adat suku Sahu.

Storyline, storyline merupakan kejadian-kejadian yang dirangkai menjadi sebuah cerita yang menarik [15]. Konsep storyline dijelaskan sebagai berikut:

Video dimulai dengan menampilkan sinar matahari, kemudian menampilkan keindahan gunung dan teluk Jailolo, selanjutnya menampilkan patung Saloi Sirimoi yang merupakan symbol pemersatu masyarakat Halmahera Barat tampak dari depan dan belakang, selanjutnya aktivitas masyarakat dan gunung jailolo tampak dari kejauhan, kemudian menampilkan Landmark Welcome To Halbar dan Jailolo City kemudian pelabuhan jailolo tampak atas dan berikutnya menampilkan talent yang sedang mengendarai transportasi tradisional yaitu Bentor, kemudian menampilkan rempah-rempah yaitu buah Pala dan Cengkih, berlanjut pada pesta panen padi kemudian menampilkan aktivitas nelayan sedang melaut berikutnya menampilkan talent di rumah adat Sasadu Lamo sedang melihat bentuk dan keunikan motif rumah Sasadu, selanjutnya menampilkan talent yang sedang menelusuri kawasan hutan manggrove di Desa Gamtala, berikutnya yaitu pantai Rappa Pelangi di Desa Bobanehena dan Cottage yang ada di pinggir pantai lalu menampilkan taman makam pahlawan kapitan Banau, selanjutnya menampilkan Air Terjun Tamo, dan mangrove di tepi pantai di Desa Tuada serta tarian Legu Salai di landmark Jailolo City, kemudian keindahan pulau Sosota di kecamatan Loloda, keindahan bawah laut (underwater) Halmahera Barat berlanjut ke upacara makan bersama Orom Sasadu dan keceriaan anak-anak dan sebagai penutup menampilkan timelapse matahari terbenam dan logo wonderfull indonesia Halmahera Barat.

Treatment, treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan- adegan disuatu tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [16]. Treatment perancangan video dijelaskan sebagai berikut:

Scene 1 (MS) Ext: (day)

Fade In, Menampilkan sinar matahari Scene 2 (ELS, WS, LS) Ext: (day)

Menampilkan pemandangan alam keindahan gunung Jailolo, landmark welcome to Halbar dan Jailolo City, dan speedboat serta perahu yang berlalu lalang

Cut to

Scene 3 (MS) Int: (day)

Menampilkan talent sedang mengendarai transportasi tradisional Bentor Cut to

Scene 4 (CU, BCU) Int: (day)

Menampilkan kekayaan alam rempah-rempah Halmahera Barat yakni buah Pala dan Cengkih

Cut to

(14)

9 Scene 5 (MS) Int: (day)

Menampilkan Acara adat pesta panen padi ladang dan tarian Legu-Legu Cut to

Scene 6 (LS, WS) Int: (day)

Menampilkan aktivitas nelayan yang sedang melaut Cut to

Scene 7 (FS) Ext: (day)

Menampilkan talent yang sedang mengunjungi rumah adat Sasadu dan wisata alam Hutan Bakau dan talent yang sedang menikmati suasana alamnya

Cut to

Scene 8 (FS) Ext: (day)

Menampilkan keindahan pantai Rappa Pelangi, dan Cottage di Desa Bobanehena

Cut to

Scene 9 (FS) Ext: (day)

Menampilkan makam pahlawan Kapitan Banau dan talent yang sedang berkunjung di makam

Cut to

Scene 10 (FS) Ext: (day)

Menampilkan air terjun Tamo di Desa Akediri dan desa wisata hutan Bakau tanjung pejuang di desa Tuada

Cut to

Scene 11 (FS) Ext: (day)

Menampilkan penari yang sedang membawakan tarian penyambuatan Legu Salai di landmark Jailolo City

Cut to

Scene 12 (MLS, MS) Ext: (day)

Menampilkan upacara adat makan bersama di rumah adat Sasadu / Orom Sasadu

Cut to

Scene 13 (MS, FS) Ext: (day)

Menampilkan keceriaan anak-anak berlari diatas jembatan di desa Bobanehena

Scene 14 (WS) Ext: (day)

Timelapse matahari terbenam di desa Tuada dan logo Wonderfull Indonesia

Cut to

Scene 15 (MS, FS) Ext: (day)

(15)

10

Closing Video, Menampilkan logo UKSW, FTI, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat.

Storyboard adalah naskah yang dituangkan dalam bentuk gambar mengikuti urutan cerita/storyline. Storyboard merupakan serangkaian sketsa gambar dibuat persegi panjang untuk menjelaskan urutan alur dari cerita dalam video [17].

Storyboard video dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 3 Storyboard video promosi pariwisata kabupaten Hamahera Barat

No Scene Shoot/angle/mo

ving Time

line Deskripsi

1 Medium

Shoot/Low

Angle/Still 00:00 - 00:07

Fade In, Menampilkan sinar matahari

2 Extreme Long

Shoot/Eye Level/Still, LS/EA/Follow

00:08 00:58

Menampilkan keindahan gunung Jailolo, landmark welcome to Halbar dan Jailolo City

3 Medium

Shoot/Eye

Level/Still 00:59 01:04

Menampilkan talent yang sedang mengendarai transportasi tradisional Bentor

4 Close Up

Shoot/High Angle/still, Sliding Right

01:05 01:22

Menampilkan kekayaan alam rempah-rempah Halmahera Barat yakni buah Pala dan Cengkih

5 Full Shoot/Eye

Level/ Still 01:23 01:34

Menampilkan Acara adat Pesta Panen Padi Ladang

6 Long Shoot/Eye

Level/Still 01:35 01:44

Menampilkan aktivitas nelayan yang sedang melaut

7 Full Shoot/Low

Angle/Sliding Right, Medium

Shoot/Follow Through

01:45 02:16

Menampilkan rumah adat Sasadu dan wisata alam Hutan Bakau dan talent

(16)

11

yang sedang menikmati suasana alamnya

8 Full Shoot/Low

Angle/Sliding Right, Sliding

Left

02:17 02:26

Menampilkan keindahan pantai Rappa Pelangi, dan Cottage di Desa Bobanehena

9 Full Shoot/Eye

Level/Follow

Through 02:27 02:36

Menampilkan makam pahlawan Kapitan Banau dan Talent yang sedang

berkunjung

10 Full Shoot/Eye

Level / Pedestal, Full Shoot/Eye

Level/Follow Through

02:37 02:48

Menampilkan Air Terjun Tamo di Desa Akediri dan wisata Tanjung Pejuang di Desa Tuada

11 Full Shoot/Eye

Level / Pedestal, Full Shoot/Eye

Level/Follow Through

02:49 03:03

Menampilkan tarian

penyambuatan Legu Salai di landmark Jailolo City

12 Medium

Shoot/Eye Level / Follow, Full

Shoot/Eye Level/Still

03:04 03:30

Menampilkan keindahan bawah laut Halbar dan upacara adat Orom Sasadu

13 Medium

Shoot/Eye Level / Follow,

Medium Shoot/Eye Level/Follow

03:31 03:45

Menampilkan keceriaan anak- anak berlari diatas jembatan di Desa Bobanehena

14 Wide Shoot/Eye

Level / Still, Close Up/Eye

Level/Still

03:46 04:05

Timelapse matahari

terbenam di Desa Tuada dan logo Wonderfull Indonesia 15

04:06 04:09

Closing Video, Menampilkan logo Pemerintah Daerah

Kabupaten Halmahera Barat, FTI, dan UKSW.

(17)

12

Produksi, Proses produksi merupakan proses pengambilan gambar, alur pengambilan gambar mengikuti rancangan storyboard mulai dari jenis shoot, sudut pengambilan gambar, dan pergerakan kamera. Lokasi shoot bertempat di spot wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat menyesuaikan dengan konsep perancangan video.

Pasca Produksi

Tahap terakhir dari perancangan video yaitu, pasca produksi. Pada tahap ini, dilakukan editing video. Editing video terdiri dari dua tahapan yaitu offline editing dan online editing.

Offline editing, yaitu proses menyunting video atau memisahkan, memotong, dan menyatukan adegan sesuai kebutuhan untuk membentuk satu kesatuan alur cerita.

Gambar 3 Offline Editing

Setelah offline editing selanjutnya masuk ke tahap online editing yaitu proses penambahan efek seperti efek transisi, color grading, penambahan teks dan judul video.

Gambar 4 Online Editing

Tahap akhir dari pasca produksi yaitu penambahan backsound dan narasi video. Tujuan dari penambahan backsound adalah untuk mendukung suasana video, sedangkan penambahan narasi/voice over adalah untuk memperjelas penyampaian informasi dalam video. Penambahan backsound dan narasi video dapat dilihat pada Gambar 7.

(18)

13

Gambar 5 Penambahan backsound

Pemilihan backsound mengikuti nuansa dan suasana pada video oleh karena itu jenis musik instrumental orchestra adalah jenis musik yang dipilih untuk mendukung kesan yang dibangun dalam video.

4. Hasil dan Pembahasan

Setelah melalui tahapan perancangan, maka diperoleh hasil akhir berupa video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat yang dijelaskan sebagai berikut:

Scene 1, merupakan scene pembuka video yaitu fade in sinar matahari dibalik dedaunan. Scene 1 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Scene 1

Scene 2, menggambarkan suasana pemandangan alam kabupaten Halmahera Barat seperti keindahan gunung Jailolo diambil menggunakan jenis shot extreme long shot, wide shot memperlihatkan gunung jailolo tampak dari kejauhan, dan landmark welcome to Halbar, kemudian landmark Jailolo City. Scene 2 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Scene 2

Scene 3, medium shoot menampilkan talent sedang mengendarai transportasi tradisional Bentor menggunakan jenis pergerakan still cam dan track out. Scene 3 dapat dilihat pada Gambar 8.

(19)

14 Gambar 8 Scene 3

Scene 4, menampilkan kekayaan alam rempah-rempah Halmahera Barat yakni buah Pala dan Cengkih. Scene 4 dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Scene 4

Scene 5, full shoot, menampilkan Acara adat pesta panen padi ladang dan tarian Legu-Legu. Scene 5 dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Scene 5

Scene 6, long shoot, menampilkan aktivitas nelayan yang sedang melaut.

Scene 6 dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Scene 6

Scene 7, full shoot,menampilkan talent yang sedang mengunjungi rumah adat Sasadu dan Full Shoot wisata alam Hutan Bakau jenis pergerakan kamera menggunakan teknik sliding right dan follow through mengikuti talent yang sedang menikmati suasana alamnya. Scene 7 dapat dilihat pada Gambar 12.

(20)

15

Gambar 12 Scene 7

Scene 8, long shoot, menampilkan keindahan pantai Rappa Pelangi, dan Cottage di Desa Bobanehena dengan jenis pergerakan kamera sliding right dan sliding left. Scene 8 dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Scene 8

Scene 9, full shoot, menampilkan makam pahlawan Kapitan Banau dan talent yang sedang berkunjung di makam dengan jenis pergerakan kamera yaitu follow through. Scene 9 dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Scene 9

Scene 10, full shoot,menampilkan air terjun Tamo di Desa Akediri dan desa wisata Hutan Bakau Tanjung Pejuang di Desa Tuada dengan menggunakan jenis shoot wide shoot dan pergerakan kamera track in. Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Scene 10

Scene 11, full shoot, menampilkan penari yang sedang membawakan tarian penyambuatan Legu Salai di landmark Jailolo City dengan jenis pergerakan kamera pedestal dan track in. Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 16.

(21)

16

Gambar 16 Scene 11

Scene 12, full shoot, menampilkan keindahan bawah laut / underwater Halmahera Barat dan upacara adat makan bersama di rumah adat Sasadu / Orom Sasadu. Scene 12 dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Scene 12

Scene 13, full shoot, follow through, menampilkan keceriaan anak-anak berlari diatas jembatan di desa Bobanehena. Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Scene 13

Scene 14, wide shoot.Timelapse matahari terbenam di desa Tuada dan logo Wonderfull Indonesia Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 19 Scene 14

Scene 15, merupakan scene penutup medium shoot menampilkan logo PEMDA Kabupaten Halmahera Barat, UKSW, dan FTI. Scene 9 dapat dilihat pada Gambar 20.

(22)

17

Gambar 20 Scene 15

Implementasi perancangan media digunakan pada situs utama jelajahi Halmahera Barat (jelajahihalbar.com). Implementasi perancangan media, dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21 Implementasi perancangan media situ situs jelajahihalbar.com

Selain pada situs utama jelajahihalbar.com, hasil perancangan video juga dapat diterapkan pada official chanel youtube pesona Halmahera Barat yang dimiliki oleh dinas pariwisata. Hasil perancangan untuk konten youtube dapat dilihat pada gambar 22.

Gambar 22 Implementasi perancangan media channel youtube

Pengujian, Pengujian kualitatif pertama dilakukan kepada Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat mendapatkan hasil, secara keseluruhan, video sudah memenuhi kriteria sebagai video promosi pariwisata dari sisi informasi sudah menggambarkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Halmahera barat, kemudian konten yang ada sudah mewakili pesan yang hendak di sampaikan oleh dinas pariwisata kabupaten

(23)

18

Halmahera Barat, namun terdapat kekurangan yaitu informasi tentang oleh- oleh/cinderamata khas dari Halbar belum ditambahkan, dan belum menampilkan informasi hotel secara mendetail karena dalam video hanya sekilas menampilkan cottage di pantai Rappa Pelangi Bobanehena, masukan berikut pula secara teknis oleh bapak M. Fadli Abukasim, S.STP, yaitu terlalu banyak footage timelapse alangkah baiknya jika dipersingkat saja, kemudian color correction perlu sedikit diperhalus.

Pengujian kedua dilakukan kepada pelaku industri kreatif videografi (cinematographer) dan digital media yaitu BRIDSTUDIO dalam hal ini bapak Benedictus Ridho Junaldi, selaku praktisi videografer untuk mengetahui teknik pengambilan gambar dan kualitas konten video apakah sudah memenuhi syarat sebagai video promosi, selain itu untuk mendapatkan masukan sebagai bahan evaluasi. Bentuk pertanyaan untuk praktisi videografi dan digital media dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Pertanyaan pengujian praktisi videografer

Pertanyaan Jawaban /

Tanggapan 1. Apakah Teknik pengambilan gambar seperti pergerakan kamera dan

sudut pengambilan gambar dalam video sudah memenuhi standar dan aturan yang benar ?

2. Tanggapan terhadap kualitas pencahayaan dalam video

3. Apakah penggunaan talent dalam video, secara ekspresi dan pose yang diperagakan sudah sesuai dan tepat ?

4. Apakah pemilihan backsound yang menggunakan jenis musik instrumental orchestra dalam video sudah sesuai ?

5. Apakah penggunaan narasi dalam video sudah sesuai dan dapat memperjelas pesan yang hendak disampaikan ?

6. Tanggapan terhadap pelafalan voice over dalam video apakah sudah tersampaikan dengan baik dan jelas ?

7. Apakah transisi yang digunakan dalam video sudah sesuai dan menarik ?

8. Tanggapan terhadap tone warna yang digunakan dalam video sudah sesuai dan dapat mendukung kesan keramahan dan kehangatan yang ingin disampaikan.

9. Apakah video dapat menarik minat calon wisatawan yang menonton baik calon wisatawan asing maupun wisatawan nusantara ?

10. Apakah video layak untuk dijadikan media promosi bagi instansi dalam hal Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat ?

Hasil pengujian yang diperoleh dari praktisi videographer secara garis besar dapat disimpulkan yaitu secara teknis pengambilan gambar dan pergerakan kamera sebagian besar sudah memenuhi standar akan tetapi pada beberapa scene terlalu monoton dan tidak ada variasi. Tanggapan selanjutnya untuk pencahayaan natural sudah sesuai, untuk pemilihan jenis musik instrumental orchestra tidak ada masalah akan tetapi sebaiknya dibicarakan dengan pihak dinas untuk menggunakan musik

(24)

19

tidak berlisensi agar tidak dikenakan Copyright, transisi dalam video masih bisa di kembangkan lebih baik lagi karena yang ditampilkan dalam video kurang variatif.

Tone warna dalam video sudah sesuai dan konsisten. Secara keseluruhan video promosi yang dikembangkan dapat menarik minat calon wisatawan untuk berkunjung, dan layak untuk dijadikan media promosi pariwisata alternatif bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat. Sebagai bahan masukan perlu diberikan subtitle/terjemahan narasi dalam video agar informasi yang diperoleh semakin jelas.

Pengujian ketiga dilakukan kepada calon wisatawan dengan kriteria responden belum pernah berkunjung ke kabupaten Halmahera Barat, yang diwakili oleh 34 responden yang memiliki hobi traveling, pengujian kepada calon wisatawan dilakukan dua kali yaitu pertama mengukur pengetahuan responden terhadap Kabupaten Halmahera Barat dan ke-dua yaitu mengukur persepsi responden setelah menonton video apakah memiliki ketertarikan terhadap potensi dan atraksi wisata yang ada di Halmahera Barat melalui video yang ditayangkan. Bentuk pertanyaan pengujian kuesioner untuk calon wisatawan dapat dilihat pada Tabel 3.

Kuesioner pertama diberikan kepada 34 responden sebelum menonton tayangan video promosi pariwisata kabupaten Halmahera Barat

Pertanyaan Sebelum Menonton Video Pilihan Jawaban 1. Saya senang bepergian/berwisata disuatu tempat SS S R TS STS 2. Saya tertarik untuk mengunjungi seluruh tempat wisata yang ada di

Indonesia SS S R TS STS

3. Saya mengetahui bahwa Indonesia memiliki potensi pariwisata yang

sangat besar SS S R TS STS

4. Saya pernah mendengar/mendapatkan informasi tentang Kabupaten

Halmahera Barat SS S R TS STS

5. Saya pernah menelusuri informasi melalui berbagai media, yang

berkaitan dengan Kabupaten Halmahera Barat SS S R TS STS 6. Saya pernah melihat gambar ataupun menonton video yang berisi

informasi tentang potensi pariwisata Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS 7. Saya mengetahui Kabupaten Halmahera Barat memiliki banyak

potensi wisata SS S R TS STS

8. Saya mengenal budaya, masyarakat, dan lingkungan yang ada di

Kabupaten Halmahera Barat SS S R TS STS

9. Saya mengetahui cinderamata dan atraksi wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS 10. Saya pernah berkunjung ke Kabupaten Halmahera Barat SS S R TS STS

Tabel 4 Pertanyaan pengujian calon wisatawan sebelum menonton video Tabel 6 Hasil perhitungan kuesioner responden sebelum menonton video Pertanyaan A B C D E TOTAL Persentase

(%) Keterangan

1 29 4 1 34 96.47 SANGAT SETUJU

(25)

20

Hasil perhitungan kuesioner pertama dengan jumlah responden sebanyak 34, mendapatkan hasil yaitu, untuk pertanyaan nomor 1-3 variabel senang berwisata dan pengetahuan akan potensi pariwisata di Indonesia, nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebanyak 94,50 % atau responden sangat senang berwisata. Untuk pertanyaan nomor 4-6 variabel pengetahuan dan informasi akan kabupaten Halmahera Barat diperoleh nilai rata-rata sebesar 60% atau setuju bahwa responden mengetahui dan mendapatkan informasi tentang Halmahera melalui kegiatan pentas seni budaya IICF di kampus UKSW dan sebagiannya lagi melalui penelusuran diinternet, sisanya tidak mengetahui secara spesifik tentang Halmahera Barat. Untuk pertanyaan nomor 7 variabel pernah berkunjung ke Halmahera Barat sebanyak 31,17% atau belum pernah berkunjung ke Halmahera Barat, sedangkan pertanyaan nomor 8-10 variabel mengenal potensi wisata dan cinderamata di Halmahera Barat diperoleh hasil rata-rata yaitu 51.56% atau ragu-ragu dengan kata lain responden belum mengetahui secara sepesifik cinderamata dan potensi wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat.

Kuesioner kedua diberikan setelah responden menonton tayangan video promosi pariwisata kabupaten Halmahera Barat untuk mengetahui tingkat ketertarikan terhadap kabupaten Halmahera Barat dan promosi yang terdapat dalam video.

Tabel 7 Pertanyaan pengujian calon wisatawan setelah menonton video

Pertanyaan Sesudah Menonton Video Pilihan Jawaban 1. Tayangan “Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera

Barat” sangat menambah wawasan saya terhadap potensi pariwisata yang ada di Indonesia, khususnya propinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS

2. Setelah menonton tayangan “Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat” saya menjadi tertarik untuk berkunjung ke Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS

3. Tayangan “Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat” menambah wawasan saya tentang potensi pariwisata, dan atraksi wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS

4. Tayangan “Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat” menambah wawasan saya tentang kehidupan masyarakat, dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS

5. Tayangan “Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat” menambah wawasan saya tentang souvenir/cinderamata khas Halmahera Barat

SS S R TS STS

2 21 8 5 34 89.41 SANGAT SETUJU

3 30 4 34 97.64 SANGAT SETUJU

4 5 9 9 9 2 34 63.52 SETUJU

5 4 5 12 7 6 34 56.47 RAGU-RAGU

6 5 8 9 6 6 34 60 SETUJU

7 1 4 7 22 34 31.17 TIDAK SETUJU

8 6 10 9 5 4 34 65.29 SETUJU

9 5 9 11 9 34 45.88 RAGU-RAGU

10 2 12 10 10 34 43.52 RAGU-RAGU

(26)

21

6. Informasi yang terdapat dalam “Video Promosi Pariwisata

Kabupaten Halmahera Barat” mudah dipahami dan dimengerti SS S R TS STS 7. Video yang telah dirancang sudah layak menjadi media promosi

baru bagi instansi/Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat. SS S R TS STS 8. Video yang telah dirancang sangat menarik dan dapat menarik

minat calon wisatawan untuk berkunjung dan berwisata di Kabupaten Halmahera Barat

SS S R TS STS

Tabel 8 Hasil perhitungan kuesioner responden setelah menonton video

Hasil perhitungan kuesioner kedua yaitu, untuk pertanyaan nomor 1-4 variabel ketertarikan terhadap Halmahera Barat, wawasan potensi wisata dan kearifan lokal, serta kehidupan masyarakat di Halmahera Barat diperoleh nilai rata- rata yaitu 92.64% atau sangat setuju, dengan kata lain responden tertarik dan memahami potensi wisata dan kearifan lokal kabupaten Halmahera Barat melalui tayangan video yang disajikan. Untuk pertanyaan nomor 5 mengetahui persepsi wawasan cinderamata/souvenir khas dari Halmahera Barat mendapatkan hasil 59.41% atau ragu-ragu yang artinya responden belum memperoleh informasi tentang cinderamata didalam tayangan video. Untuk pertanyaan nomor 6-10 mengetahui persepsi responden apakah video sudah layak menjadi media promosi dan dapat menarik minat calon wisatawan untuk berkunjung, diperoleh nilai rata- rata sebesar 91.76% atau sangat setuju yang artinya bahwa video sudah layak menjadi media promosi alternatif dan dapat menarik minat calon wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Halmahera Barat.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa video promosi pariwisata kabupaten Halmahera Barat dapat menarik minat calon wisatawan, dapat memberikan informasi potensi wisata kepada calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Halmahera Barat. Informasi dan konten yang dikembangkan dalam video sudah sesuai dengan apa yang hendak disampaikan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Halmahera Barat serta video yang telah dikembangkan dapat menjadi media promosi alternatif bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat.

Pertanyaan A B C D E TOTAL Persentase

(%) Keterangan

1 26 8 34 95.29 SANGAT SETUJU

2 22 10 2 34 91.76 SANGAT SETUJU

3 23 11 34 93.52 SANGAT SETUJU

4 19 13 2 34 90 SANGAT SETUJU

5 5 6 8 13 2 34 59.41 RAGU-RAGU

6 21 10 2 1 34 90 SANGAT SETUJU

7 26 7 1 34 94.11 SANGAT SETUJU

8 21 11 2 34 91.17 SANGAT SETUJU

(27)

22 6. Daftar Pustaka

[1] Ranking Devisa Pariwisata Terhadap 11 Ekspor Barang Terbesar, Tahun 2011 – 2015, http://www.kemenpar.go.id/userfiles/devisa2011- 2015.pdf. (Diakses tanggal 17 Januari 2019)

[2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025, https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/17379/PP0502011.pdf.

(Diakses tanggal 20 Januari 2019)

[3] Ibrahim, Rahmat (2015), E-Diplomacy Dalam Upaya Internasionalisasi Potensi Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat, http://eprints.umm.ac.id/21503/2/jiptummpp-gdl-rahmatibra-39496-2- babi.pdf, Universitas Muhammadiyah Malang. (Diakses tanggal 17 Januari 2019)

[4] Karimang, Stieve Recaldo (2011). Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara

[5] Darmawan, Eki Wibisono (2018). Dampak Video Promosi Wonderful Indonesia A Visual Journey Through Banyuwangi Terhadap Perubahan Persepsi Citra Destinasi Banyuwangi

[6] Djaslim, Saladin dan Yevis M., 2002, Statistik Daerah Kabupaten Halmahera Barat 2017. Bandung: Linda Karya

[7] Buchari Alma., 2006, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

[8] Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Hal. 12

[9] Sidik Permana, Yasa., 2012, Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulo Progo. Yogyakarta: AMIKOM.

[10] Semedhi, Bambang (2011). Sinematografi-Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia

[11] Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata

(28)

23

[12] Gromang, Frans dan Oka Yoeti.2003. Manajemen Kepariwisataan di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media

[13] Sarwono, Jonathan (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta: Andi.

[14] Statistik Daerah Kabupaten Halmahera Barat 2019, https://halbarkab.bps.go.id/publication/download.html? (Diakses tanggal 9 September 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis hubungan antara kebersihan kuku dengan kejadian cacingan diperoleh sebanyak 31 anak atau 77,5 persen kelompok kasus yang mengalami cacingan memiliki kuku

Berdasarkan penelitian terdahulu dari kelima penelitian di atas, penelitian ini memiliki topik penelitian yang sama yaitu akuntansi aset biologis yang sesuai dengan Standar

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Dalam peletakan booster pump pada onshore pipeline JOB PPEJ yang dipasang secara paralel dengan jumlah total sebanyak 2 buah.. Letak Booster

Prinsip dasar pengobatan asma pada ibu hamil adalah memberikan terapi optimal sehingga dapat mempertahankan asma yang telah terkontrol bertujuan untuk mempertahankan kesehatan

Hulmansyah, Huda, dan Bayu, Analisis Pengaruh Kepemimpinan ... menunjukkan nilai koefisien estimasi standar antar variabel laten dan nilai t signifikansi setelah dilakukan

Nilai sig dari hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 1 menunjukkan nilai 0,000 dengan tingkat signifikan <0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel independen

Mata pelanggan adalah alat indera pertama yang digunakan dalam menilai pelayanan rumah makan/ restoran. Oleh karena itu, dipastikan para pramusaji harus enak