• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 KONDISI FISIK WILAYAH

2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH

Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir secara geografis terletak diantara 30 02' sampai 30 48' LS dan diantara 1040 20' sampai 1040 48' BT.

Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang dan Kabupaten Muara Enim

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OKU Timur Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih

Luas wilayah Kabupaten Ogan Ilir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 adalah 2.666,07 km2 atau 266.607 hektar dengan awal kecamatan berjumlah 6 kecamatan. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir jumlah kecamatan sebanyak 16 kecamatan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Rambang Kuang dengan luas 528,82 km2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 472,33 km2, Kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2, Kecamatan Tanjung Batu seluas 263,75 km2, Kecamatan Lubuk Keliat seluas 207,67 km2, Kecamatan Payaraman seluas 180,57 km2, dan Kecamatan Indralaya seluas 101,22 km2. Sedangkan kecamatan tersempit adalah Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya mencapai 40,85 km2 dan Kecamatan Sungai Pinang dengan luas 42,62 km2. Administrasi pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari 16 kecamatan dengan rincian luas wilayah administrasi kecamatan dan jumlah desa tampak pada Tabel II.1

.

(2)

Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Ilir

(3)

Tabel II.1

Luas Wilayah Administrasi, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

Luas Wilayah

No Kecamatan Km2 Hektar

Jumlah

Desa Jumlah Kelurahan 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Indralaya Indralaya Utara Indralaya Selatan Pemulutan Pemulutan Barat Pemulutan Selatan Tanjung Batu Payaraman Tanjung Raja Sungai Pinang Rantau Panjang Muara Kuang Rambang Kuang Lubuk Keliat Rantau Alai Kandis

101,22 472,33 100,26 116,92 66,00 61,49 263,75 180,57 70,41 42,62 40,85 300,75 528,82 207,67 62,16 50,25

10.122 47.233 10.026 11.692 6.600 6.149 26.375 18.057 7.041 4.262 4.085 30.075 52.882 20.767 6.216 5.025

17 15 14 25 11 15 19 11 15 12 12 13 13 10 13 12

3 1 - - - - 2 2 4 1 - 1 - - - - Total Kabupaten Ogan Ilir 2.666,07 266.607 227 14 Sumber : Bagian Pemerintahan Desa dalam Kab Ogan Ilir, 2009

2.1.2. IKLIM,TOFOGRAFI DAN HIDROLOGI

Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April.

Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun. Suhu udara harian berkisar antara 230 C sampai 320 Celcius. Kelembaban udara relatif harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, sampai, Indralaya Utara, Indralaya dan sebagian di Kecamatan Indralaya Selatan, sedangkan Kecamatan Tanjung Payaraman, Rambang Kuang dan Muara Kuang relatif tinggi dengan tofografi tertinggi diatas 10 meter dari permukaan air laut.

Wilayah daratan mencapai 65 % dan rawa-rawa sekitar 35 %. Rawa-rawa lebak tersebar di beberapa kecamatan, kecuali di Kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Rambang Kuang dengan rawa lebak tidak begitu luas.

(4)

Di Kabupaten Ogan Ilir dialiri oleh satu sungai besar yaitu sungai Ogan yang mengalir mulai dari Kecamatan Muara Kuang, Rantau Alai, Tanjung Raja, Indralaya Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat dan Pemulutan, serta bermuara di Sungai Musi di Kertapati-Palembang. Sedangkan sungai kecil antara lain sungai Kelekar, sungai Rambang, sungai Keramasan, sungai Kuang, dan sungai Randu. Danau yang ada merupakan danau kecil yang disebut danau Lebung Karangan yang terletak di sebelah Barat Desa Tanjung Sejaro Kecamatan Indralaya.

2.1.3. PENGGUNAAN LAHAN

Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 lahan yang sudah diusahakan mencapai 83,27 %, belum diusahakan sebanyak 13,65 % dan tanah lainnya sebesar 3,08 %.Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi peruntukan: (1) perkampungan seluas 5.329 ha atau 2 %, (2) sawah irigasi seluas 31.567 ha atau 11,84 % terletak di kawasan irigasi OK1-OK2, (3) sawah lebak seluas 24.723 ha atau 9,27 %, (4) tegalan seluas 78.406 ha atau 29,42 %, (5) kebun campuran seluas 20.557 ha atau 7,71

%, (6) perkebunan besar seluas 22.091 ha atau 8,28 % dan (7) perkebunan rakyat seluas 39.324 ha atau 14,75 %.

Tabel II.2. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009

Luas Penggunaan Lahan Tahun 2009

No Jenis Penggunaan Lahan Hektar Persen

I. Sudah diusahakan 221.997 83,26

1. Perkampungan / pemukiman 5.329 0,20

2. Sawah Irigasi (1 x 1) 31.567 11,84

3. Sawah Lebak 24.723 9,27

4. Tegalan 78.406 29,41

5. Kebun Campuran 20.557 7,71

6. Perkebunan Besar 22.091 8,28

7. Perkebunan Rakyat 39.324 14,75

II. Belum diusahakan 36.387 13,65

1. Hutan Belukar 32.333 12,12

2. Semak dan Alang-alang 4.106 1,54

III. Tanah Lainnya 8.223 3,08

1. Danau, Rawa, Polder 5.750 2,15

2. Sungai, Jalan 2.473 0,92

J u m l a h 266.607 100,00

(5)

2.1.4. JENIS TANAH

Jenis tanah didominasi oleh jenis tanah Alluvial dan jenis tanah Podsolik.

Jenis Tanah alluvial terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan dengan warna tanah kelabu atau kecoklatan, keadaan tanahnya liat, berpasir dan lembab apabila musim kering akan menjadi keras. Tanah alluvial memiliki susunan humus yang kaya bahan organik yang berasal dari endapan limpasan air sungai.

Tanah alluvial tersebar di Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat, Indralaya, Indralaya Utara, Indralaya Selatan, Tanjung Raja, Rantau Panjang, Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Muara Kuang, Lubuk Keliat dan sebagian di Tanjung Batu. Tanah podsolik terdapat di daratan yang tidak mengalami penggenangan pada musim hujan, tingkat kesuburan lebih rendah dibandingkan dengan jenis tanah alluvial.

Tabel II.3.

Rincian Jenis tanah yang ada dalam Kabupaten Ogan Ilir.

No Jenis Tanah Lokasi Kecamatan

1. Alluvial Hidromorf Endapan Liat Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Tanjung Batu, Tanjung Raja, Sungai Pinang, Rantau Panjang, Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan.

2. Alluvial Kelabu Muda Muara Kuang, Lubuk Keliat dan Rambang Kuang.

3. Assosiasi Gley Humus dan

Organosol Tanjung Raja, Rantau Panjang,

Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan.

4. Hidromorf Kelabu Muara Kuang, Lubuk Keliat, Rantau Alai, Kandis, Tanjung Raja, Rantau Panjang dan Sungai Pinang.

5. Podsolik Coklat Kekuningan/

Podsolik Merah Kuning

Tanjung Batu, Payaraman, Muara Kuang dan Rambang Kuang.

6. Assosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dengan Hidromorf Kelabu

Muara Kuang, Rambang Kuang, Indralaya Utara, dan Pemulutan Barat.

Sumber : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kab Ogan Ilir, 2009

Rincian turunan jenis tanah yang ada di Kabupaten Ogan Ilir adalah: (a) Alluvial Hidromorf Endapan Liat (Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Tanjung Batu, Payaraman, Tanjung Raja, Sungai Pinang, Rantau Panjang, Rantau Alai,

(6)

kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan), (b) Alluvial Kelabu Muda (Muara Kuang, Lubuk Keliat dan Rambang Kuang), (c) Assosiasi Gley Humus dan Organosol (Tanjung Raja, Rantau Panjang, Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan), (d) Hidromorf Kelabu (Muara Kuang, Lubuk Keliat, Rantau Alai, Kandis, Tanjung Raja, Rantau Panjang dan Sungai Pinang), (e) Podsolik Coklat Kekuningan/Podsolik Merah Kuning (Tanjung Batu, Payaraman, Muara Kuang dan Rambang Kuang), dan (f) Assosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dengan Hidromorf Kelabu (Muara Kuang, Rambang Kuang, Indralaya Utara, dan Pemulutan Barat), seperti tampak pada Tabel II.3. Sedangkan derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,5.

2.2 PEREKONOMIAN DAERAH

2.2.1PRODUK D0MESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Perdapatan perkapita dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Pendapatan perkapita atas harga berlaku dengan migas rata-rata pertumbuhan pertahunnya adalah sebesar 10,5 %, sedang pendapatan perkapita tanpa migas atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan rata-rata 10,9 % pertahun.

Tabel II.4

Pendapatan Regional Perkapita Kab. Ogan Ilir Tahun 2004-2008

Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2009

Tahun Pendapatan Perkapital Dengan Migas

Pertumb

uhan (%) Pendapatan Perkapital Tanpa Migas

Pertumbu h

an (%)

2004 4.145.719 11,05 4.060.480 10,79

2005 4.768.560 15,02 4.525.045 11,44

2006 5.189.659 8,83 5.050.746 11,61

2007 5.586.358 7,64 5.527.514 9,45

2008 6.151.726 10,12 6.154.484 11,34

2009 6.876.786 11,79 6.913.779 12,34

(7)

Untuk pendapatan perkapita dengan migas atas dasar harga konstan peningkatan pertumbuhan setiap tahun adalah sebesar 3,11 %, sedangkan jika pendapatan dengan migas dieliminir rata-rata pertumbuhannya adalah 3,14 %

Tabel II .5

Pendapatan Regional Perkapita Kab. Ogan Ilir Tahun 2004-2008

Atas Dasar Harga Konstan Tahun Pendapatan

Perkapital Dengan Migas

Pertumbuhan

(%) Pendapatan

Perkapital Tanpa Migas

Pertumbuhan (%)

2004 3.304.353 3,58 3.334.7800 3,60

2005 3.400.392 2,91 3.334.780 2,95

2006 3.504.591 3,06 3.433.187 2,95

2007 3.607.876 2,95 3.533.583 2,92

2008 3.721.576 3,15 3.652.640 3,28

2009 3.878.189 4,21 3.809.211 4,29

Sumber : BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2009

2.2.2 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan pendapatan perkapita mempunyai hubungan positif, Pada Tabel II.6 dapat dilihat pertumbuhan ekonomki akan diikuti oleh pertumbuhan pendapatan perkapita, Perlambatan pertumbuhan ekonomi akan diikuti juga oleh perlambatan pertumbuhan perkapita. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi dengan migas Kabupaten Ogan Ilir sebesar 5,07 persen diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapita sebesar 3,15 persen. Kemudian pada tahun 2009 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,29 persen yang diikuti oleh pertumbuhan pendapatan perkapita yakni sebesar 4,21 persen.

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2008 tumbuh sebesar 5,13 persen dengan pendapatan perkapita tumbuh sebesar 3,28 persen. Pada tahun 2009 terjadi pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar 5,36 persen, dengan pendapatan perkapita yang mengalami pertumbuhan juga yaitu sebesar 4,29 persen.

(8)

Tabel II .6

Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapital Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2005-2008

URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertumbuhan Ekonomi

dengan Migas 4,71 5,17 5,01 5,07 5,29

Pertumbuhan Ekonomi Tanpa

Migas 4,70 5,16 5,03 5,13 5,36

Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Dengan Migas ADHK Tahun 2000

2,91 3,06 2,95 3,15 4,21

Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Tanpa Migas ADHK Tahun 2000

2,95 2,95 3,01 3,28 4,29

Sumber ; BPS Kab. Ogan Ilir, 2009

Tabel II.7

Laju Pertumbuhan Ekonomi Persektor Atas Harga Konstan Tahun 2005-2009

Sektor Lapangan Usaha

2005 2006 2007 2008 2009

A Pertanian 4.89 4.54 2.82 1.9 2.02 3.23

B Pertambangan dan Penggalian 4.35 5.53 5.37 4.94 5.84 5.21

C Industri Pengolahan 4.16 4.5 4.73 4.05 4.1 4.31

D Listrik, Gas dan Air Bersih 5.9 11.6 25.96 7.65 8.16 11.85

E Bangunan/kontruksi 5.02 5.92 7.17 8.92 9.06 7.22

F Perdagangan, Hotel & Rest 3.8 3.96 4.12 3.77 4.23 3.98 G Pengangkutan dan Komunikasi 6.68 7.49 7.63 8.79 9.42 8.00 H

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 2.54 2.78 2.73 4.23 6.22 3.70

1 Jasa-jasa Pemerintah dan Swasta 7.56 10.69 12.38 13.46 15.01 11.82

Rata - rata 4.99 6.33 8.10 6.41 7.12 6.59

Tahun

Rata-rata

Sumber ; BPS Kab. Ogan Ilir, 2009

2.2.3 PDRB PerKapita

Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 adalah sebesar Rp. 5.474.053,- (berdasarkan PDRB dengan Migas) lebih tinggi dibandingkan pendapatan per kapita penduduk tahun 2004 yang mencapai Rp. 4.882.392,-.

(9)

6.112.793,- (berdasarkan PDRB dengan Migas). Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah sebesar Rp. 7.723.491,- (berdasarkan PDRB dengan Migas) lebih tinggi dibandingkan pendapatan per kapita penduduk tahun 2007 yang mencapai Rp. 6.819.212,-. Pendapatan per kapita penduduk (berdasarkan PDRB tanpa Migas) tahun 2008 adalah sebesar Rp. 7.535.507.,- mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 6.663.535,- dan pendapatan per kapita tahun 2006 baru mencapai sebesar Rp. 5.971.023,-.

Sedangkan pendapatan per kapita tahun 2004 baru mencapai Rp. 4.800.347,- dan tahun 2005 mencapai Rp. 5.349.560,-. Dengan demikian pertumbuhan pendapatan per kapita tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 13,09 % bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita tahun 2007 (BPS Ogan Ilir, 2009). Pertumbuhan pendapatan per kapita tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 10,78 % bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita tahun 2006. Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan tahun 2008 adalah sebesar Rp. 4.140.476,-.

Pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007 mencapai Rp. 13,3 juta,- (PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku) dan tahun 2008 meningkat menjadi Rp.

15,9 juta,-, Pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007 (Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan) mencapai Rp. 7.181.794,-, dan pendapatan per kapita rata- rata Nasional mencapai Rp. 20,9 juta,- (Dengan Migas Harga Berlaku).

0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000

2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatan per kapita Dengan Migas

Pendapatan per kapita Tanpa Migas

2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatan per kapita

Dengan Gas 5,474,053 6,112,793 6,819,212 7,723,491 8,457,402 Tanpa Migas 5,349,560 5,971,623 6,663,535 7,535,507 8,303,515

Gambar 2.2 : Grafik Perkembangan Pendapatan per kapita Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

(10)

2.2.4KOPERASI DAN PENANANAMAN INVESTASI

Pembangunan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Ogan Ilir terus digalakkan. Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sangat membatu untuk menumbuhkembangkan koperasi khususnya pertumbuhan koperasi yang bergerak disektor industri mikro, kecil dan menengah, pertanian dan perdagangan, serta mendorong koperasi yang ada menjadi koperasi mandiri. Sasaran pembangunan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ogan Ilir adalah : Meningkatnya pemahaman masyarakat dan anggota terhadap arti pentingnya berkoperasi, Tumbuhnya Koperasi baru yang semakin meningkat dan berkualitas, Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan serta kwalitas SDM bagi Koperasi dan UMKM, dan Meningkatnya jumlah Koperasi dan UMKM yang mendapatkan fasilitas permodalan.

Perkembangan Koperasi di Kabupaten Ogan Ilir cukup baik. Pada tahun 2005 jumlah Koperasi adalah 129 koperasi, meningkat menjadi 134 Koperasi tahun 2006, dan meningkat kembali menjadi 150 koperasi pada tahun 2007, pada tahun 2008 jumlah koperasi menjadi 165 koperasi, dan pada tahun 2009 jumlah Koperasi menjadi 174 unit koperasi. Dari 165 unit koperasi tahun 2008, 126 diantaranya koperasi aktif dan 39 koperasi tidak aktif, sedangkan pada tahun 2009 jumlah koperasi aktif adalah 135 unit koperasi.

Tabel II.8

Perkembangan Koperasi di Kab Ogan Ilir Tahun 2005-2009

URAIAN KOPERASI 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Unit Koperasi 129 134 150 165 174

Jumlah Anggota Koperasi

(orang) 11.252 11.932 12.336 13.164 13.166

Jumlah Koperasi Aktif 105 82 107 126 135

Jumlah Koperasi Tidak

Aktif 20 52 43 39 39

Klasifikasi Koperasi : * Klasifikasi A * Klasifikasi B * Klasifikasi C * Klasifikasi D

40 4 16 20 -

35 6 11 18 -

102 18 27 35 22

130 13 15 31 71

50 12 12 10 16

Sumber : Dinas Perindagkop Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

Perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Ogan Ilir beberapa tahun lalu cukup mampu bertahan dan dapat membantu pertumbuhan perekonomian rakyat ditengah krisis ekonomi. Tahun 2005 industri kecil baru mencapai 2.576 unit yang mampu mempekerjakan 5.171 orang dan industry menengah besar mencapai 12 usaha

(11)

unit yang mempekerjakan sebanyak 5.375 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar sebanyak 12 unit, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 1.376 orang. Pada tahun 2007 jumlah IKM meningkat menjadi 2.753 unit yang mempekerjakan sebanyak 5.453 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar sebanyak 13 unit, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 1.442 orang. Kemudian pada tahun 2008 IKM meningkat menjadi 4.329 unit yang mempekerjakan sebanyak 8.045 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar sebanyak 13 unit, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 2.225 orang. Pada tahun 2009 IKM berkembang menjadi 5.627 unit yang mempekerjakan sebanyak 9.251 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar sebanyak 17 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.505 orang.

Tabel II.9

Perkembangan Usaha Indusri Mikro Kecil, Menengah dan Besar dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2009.

No Usaha Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009 1

a b

Industri Mikro Kecil : Unit industri (unit) Jumlah Tenaga kerja

(orang)

2.658

4.783 2.710

5.375 2.753

5.453 4.329

8.045 5.627 9.251

2 a b

Industri Menengah Besar:

Unit usaha (unit) Jumlah Tenaga kerja

(orang)

11

1.262 12

1.376 13

1.422 13

2.225 17 2.505

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Jenis usaha industri baik PMA, PMDN maupun lainnya dalam skala menengah dan besar terdiri dari : Industri asam sulfat (PT Dhama Kimia Utama Tanjung Seteko), industri gas (PT Ligasin Tanjung Seteko), industri pengolahan kayu (PT Sumatra Fiber Board Tanjung Seteko), industri plastic (PT Giok Star Pegayut), industri pengolahan beras (PT Maju Jaya Pegayut), industri CPO (PT Bumi sawit Permai), industri gula pasir (PG UU Cinta Manis), dan industri listrik Tenaga Gas (PT Indonesian Power Indralaya).

Sedangkan industri kecil terdiri dari : industri pembuatan kerupuk kemplang, pembuatan ikan asin, pandai besi, pandai mas dan perak, pandai aluminium, pertukangan kayu, pembuatan tenun songket, kain tajung/gebeng/ brongsong, border dan anyaman-anyaman.

(12)

2.2.5 TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Salah satu sektor unggulan di Kabupaten Ogan Ilir adalah Potensi tanaman pangan dan hortikultura meliputi padi dan palawija, buah-buahan dan sayur-sayuran.

Perkembangan luas dan produksi dari komoditi tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2005-2009 seperti uraian dan tabel berikut.

Tabel II.10

Perkembangan Luas panen Padi dan Palawija dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

Komoditi

Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009 Perkemba

ngan Padi sawah 40.994 42.030 46.634 46.853 48.677 7.683 Padi Gogo 2.225 2.574 2.420 2.400 2.276 51 Total Padi 43.249 44.604 49.054 49.253 50.953 7.704

Jagung 347 582 1.102 841 601 254

Kedelai 22 104 21 128 38 16

Kac. Tanah

146 269 204 183 159 13

Kac. Hijau 30 28 122 56 54 24

Ubi Kayu 147 172 327 362 367 220

Ubi Jalar 53 44 110 119 136 83

Sumber: Dinas Perbuntan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Dari tabel diatas tampak bahwa luas panen tanaman padi dan palawija dari tahun 2005 sampai tahun 2009 menunjukkan kemajuan terutama luas panen padi pada tahun 2005 baru mencapai 43.249 hektar meningkat menjadi 44.604 hektar pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 49.054 hektar. Pada tahun 2008 luas panen padi tetap mengalami peningkatan menjadi 49.253 hektar dan meningkat kembali menjadi 50.963 hektar pada tahun 2009. Begitu juga dengan jumlah produksi padi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga Kabupaten Ogan Ilir masih dapat mempertahankan swasembada beras hingga saat ini bahkan dapat memberikan kontribusi penyediaan beras bagi Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Kayuagung dan kota lainnya.

(13)

Tabel II.11

Perkembangan Produksi Padi dan Palawija dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

Komoditi

Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009 Perkemba

ngan Padi sawah 148.510 157.612 182.015 185.447 199.449 50.939 Padi Gogo 5.325 7.722 6.309 6.305 6.136 811 Total Padi

153.835 165.334 188.324 191.752 205.585 51.750

Jagung 853 1.746 3.637 4.348 3.138 2.285

Kedelai 44 208 31 178 53 9

Kac. Tanah 253 538 272 248 272 19

Kac. Hijau 40 49 166 72 84 44

Ubi Kayu 2.140 2.580 4.201 4.855 5.337 3.197

Ubi Jalar 375 322 774 1.166 2.292 1.917

Sumber: Dinas Perbuntan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Beberapa komoditi tanaman pangan lain juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun seperti ubi kayu, jagung, kedele, dan ubijalar, seperti tampak pada Tabel 2.11 dan table 2.12 diatas. Pertanaman Jagung tahun 2005 mencapai 347 hektar dengan produksi 853 ton dan pada tahun 2008 luas panen mencapai 1.472 hektar dengan produksi 7.659 ton, lalu pada tahun 2009 luas panen dapat mencapai 922 hektar dengan produksi 4.766 ton. Pertanaman Kedelai tahun 2005 mencapai luas 22 hektar dengan produksi 44 ton, pada tahun 2008 mencapai luas 128 hektar dengan produksi 178 ton, dan pada tahun 2009 luas panen kedelai mencapai 176 hektar dengan produksi 245 ton.

Tanaman penting lainnya adalah ubi kayu, Pertanaman Ubi Kayu tahun 2005 masih mencapai 147 hektar dengan produksi 2.140 ton, kemudian pada tahun 2008 luas panen mencapai luas 369 hektar dengan produksi 4.855 ton, dan pada tahun 2009 luas panen ubi kayu adalah 398 hektar dengan produksi 5.337 ton.

Dari berbagai program peningkatan ketahanan pangan khususnya beras, telah mampu mempertahankan swasembada beras yang telah dicapai sejak tahun 2004 hingga Kabupaten Ogan Ilir telah mencapai Surplus Beras semakin meningkat dari tahun 2005 sampai 2009. Pada tahun 2005 surplus yang dicapai 47.161 ton beras, tahun 2006 surplus 52.200 ton beras, tahun 2007 surplus 66.388 ton beras, dan pada tahun 2008

(14)

surplus beras yang dicapai sebesar 71.433 ton, dan pada tahun 2009 surplus beras yang dicapai sebesar 77.556 ton.

Tabel II.12

Perkembangan Produksi Padi dan Surplus Beras Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

No. Komoditi Produksi Padi

(Ton GKG)

Gabah utk Pakan Ternak & Benih

(Ton)

Gabah tersedia utk Konsumsi (Ton)

Produksi Beras (Ton)

Beras utk Bahan Industri (Ton)

Beras Siap Konsumsi (Ton)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Konsumsi

(Ton) 1 Indralaya 22,990 413.82 22,576 14,268 71 14,197 43,946 5,453 2 Indralaya Utara 5,970 107.46 5,863 3,705 19 3,687 21,851 2,711 3 Indralaya Selatan 7,770 139.86 7,630 4,822 24 4,798 23,217 2,881 4 Pemulutan 28,130 506.34 27,624 17,458 87 17,371 41,182 5,110 5 Pemulutan Barat 20,190 363.42 19,827 12,530 63 12,468 14,062 1,745 6 Pemulutan Selatan 15,200 273.60 14,926 9,433 47 9,386 19,972 2,478 7 Tanjung Batu 831 14.96 816 516 3 513 44,571 5,531 8 Payaraman 1,217 21.91 1,195 755 4 752 23,859 2,961 9 Tanjung Raja 16,300 293.40 16,007 10,116 51 10,066 40,816 5,065 10 Sungai Pinang 12,633 227.39 12,406 7,840 39 7,801 25,340 3,144 11 Rantau Panjang 13,355 240.39 13,115 8,288 41 8,247 22,889 2,840 12 Muara Kuang 16,337 294.07 16,043 10,139 51 10,088 20,568 2,552 13 Rambang Kuang 1,583 28.49 1,555 982 5 978 19,836 2,461 14 Lubuk Keliat 18,518 333.32 18,185 11,493 57 11,435 18,631 2,312 15 Rantau Alai 15,354 276.37 15,078 9,529 48 9,481 16,047 1,991 16 KANDIS 11,355 204.39 11,151 7,047 35 7,012 11,980 1,487

207,733

3,739.19 203,994 128,924 645 128,279 408,761 50,723 Jumlah 2008 191,751 3,451.52 188,299 119,005 595 118,410 378,570 46,977 Jumlah 2007 188,324 3,389.83 184,934 116,878 584 116,294 372,431 49,906 Jumlah 2006 163,808 2,948.54 160,859 101,663 508 101,155 365,333 48,955 Jumlah 2005 153,835 2,769.03 151,066 95,474 477 94,966 356,983 47,836

Jumlah

Sumber; Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

2.2.6PETERNAKAN

Potensi peternakan di Kabupaten Ogan Ilir cukup besar, potensi tersebut ditunjukkan oleh data populasi dan produksi peternakan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 sampai 2009, antara lain :

a. Ternak Kerbau, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 1.372 ekor, tahun 2006 dengan populasi sebanyak 1.392 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak 1.408 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 1.646 ekor, dan tahun 2009 dengan populasi sebanyak 1.700 ekor.

b. Ternak Sapi, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 12.668 ekor, tahun 2006 dengan populasi sebanyak 13.172 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak 13.771 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 14.428 ekor, dan tahun 2009 dengan populasi sebanyak 14.498 ekor,

c. Ternak Kambing/Domba, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 3.235 ekor, tahun 2006 dengan populasi sebanyak 3.316 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak

(15)

3.417 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 3.485 ekor, dan tahun 2009 dengan populasi sebanyak 3.797 ekor,

d. Ternak Ayam BURAS, tahun 2005 populasinya sebanyak 376.600 ekor, tahun 2006 populasinya sebanyak 398.900 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 410.000 ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 127.700 ekor, dan tahun 2009 populasinya sebanyak 90.800 ekor.

e. Ternak Ayam Ras Pedaging, tahun 2005 populasinya sebanyak 313.000 ekor, tahun 2006 populasinya sebanyak 326.500 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 128.000 ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 17.800 ekor, dan tahun 2009 populasinya sebanyak 102.000 ekor.

f. Ternak Ayam Ras Petelur, tahun 2005 populasinya sebanyak 60.000 ekor, tahun 2006 populasinya sebanyak 61.000 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 38.000 ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 22.900 ekor, dan tahun 2009 populasinya sebanyak 51.300 ekor.

g. Ternak Itik, tahun 2005 populasinya sebanyak 31.7000 ekor, tahun 2006 populasinya sebanyak 33.000 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 34.000 ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 30.600 ekor, tahun 2009 populasinya sebanyak 40.000 ekor.

Dari data di atas terlihat bahwa populasi ternak terbesar yang dipelihara oleh penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah ternak unggas berupa ternak ayam kampung (Bukan RAS) sebanyak 127.700 ekor, kemudian ternak besar sapi 14.428 ekor pada tahun 2008, dan kerbau 1.646 ekor pada tahun 2008, sedangkan ayam pedaging sebanyak 17.800 ekor dan ayam petelur 22.900 ekor, dan ternak ayam RAS pedaging sebanyak 17.800 ekor, itik 30.600 ekor, dan kambing 13.323 ekor. Sedangkan pada tahun 2009 ternak terbanyak adalah ternak ayam pedaging sebanyak 102.000 ekor, ayam Bukan RAS sebanyak 90.800 ekor, itik 40.000 ekor, ayam RAS Petelur 51.300 ekor kemudian ternak besar sapi 14.498 ekor, kerbau 1.700 ekor, ternak ayam RAS pedaging sebanyak 102.000 ekor, dan kambing 14.016 ekor.

Perkembangan Total produksi daging dan telur di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2005 sampai 2009 cukup berfluktuasi. Pada tahun 2005 produksi Daging mencapai 2.327,9 ton, pada tahun 2006 meningkat menjadi 2.441,8 ton, tahun 2007 turun menjadi 1.357,6 ton, tahun 2008 kembali turun menjadi 368 ton, dan pada tahun 2009 mulai membaik naik menjadi 775,8 ton. Produksi dan produksi Telur tahun 2005 adalah 1.349,6 ton, tahun 2006 meningkat menjadi 1.393,3 ton, tahun 2007 mencapai 973,3 ton, tahun 2008 turun menjadi 562,1 ton, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan cukup baik yang mencapai 1.129,8 ton.

(16)

2.2.7 Perikanan

Potensi perikanan di Kabupaten Ogan Ilir cukup besar, potensi tersebut ditunjukkan oleh data populasi dan produksi perikanan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 yang berasal dari Ikan budidaya yang diproduksi dan sentra produksi ikan di Kabupaten Ogan Ilir antara lain :

(1) Budi daya ikan dalam kolam dengan jenis ikan Nila di Kecamatan Pemulutan dan Indralaya.

(2) Budidaya ikan dalam Keramba dengan jenis ikan Patin dan Nila di Kecamatan Tanjung Raja, Rantau Alai, Idralaya dan Kecamatan Indralaya Selatan.

(3) Budidaya Ikan sistem Mina Padi dengan jenis ikan Mas dan Nila di Kecamatan Pemulutan Selatan.

(4) Budidaya Ikan dalam Empang dengan jenis ikan Patin di Kecamatan Indralaya Selatan.

(5) Ikan Tangkap umumnya ikan Gabus, Toman, Betok, Lele, Sepat, Udang dan Baung di Kecamatan Pemulutan Selatan, Rantau Panjang, Rambang Kuang dan di Kecamatan Muara Kuang.

Total Produksi ikan tangkap dan ikan budidaya di Kab Ogan Ilir adalah :

(1) Ikan Tangkap, tahun 2005 dengan produksi 7.300 ton, tahun 2006 dengan produksi 7.224 ton, tahun 2007 dengan produksi 7.225 ton, tahun 2008 dengan produksi 7.398 ton, dan tahun 2009 dengan produksi 7.399 ton.

(2) Ikan Budidaya, tahun 2005 dengan produksi 2.507 ton, tahun 2006 dengan produksi 2.595 ton, tahun 2007 dengan produksi 2.682 ton, tahun 2008 dengan produksi 2.772 ton, dan tahun 2009 dengan produksi 2.963 ton.

Tabel II.13 . Potensi Produksi Komoditi Perikanan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 – 2009 (ton)

Uraian Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009 IKAN

TANGKAP 7.300 7.224 7.225 7.398 7.399

IKAN

BUDIDAYA 2.507 2.595 2.682 2.772 2.963

TOTAL

PRODUKSI 9.807 9.819 9.907 10.170 10.362 TOTAL

KONSUMSI 7.545 7.673 8.200 8.324 8.880

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

(17)

Total Produksi ikan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah sebesar 10.170 ton, adalah : 1). Ikan Gabus dengan produksi 2.271 ton, 2). Ikan Patin dengan produksi 1.561 ton, 3). Ikan Sepat dengan produksi 2.176 ton, 4). Ikan Nila dengan produksi 625 ton, 5). Ikan Lele dengan produksi 523 ton, dan 6). Udang dengan produksi 366 ton. Sedangkan pada tahun 2009 masing-masing jenis ikan yang diproduksi di kabupaten Ogan Ilir adalah : 1). Ikan Gabus dengan produksi 887,5 ton, 2).Ikan patin dengan produksi 1.884,7 ton, 3). Ikan Sepat dengan produksi 967 ton, 4). Ikan Nila dengan produksi 371,8 ton, 5). Ikan Lele dengan produksi 57,8 ton, dan 6). Udang dengan produksi 221,5 ton, 7) ikan tembakan dengan produksi 809,8 ton, 8) Ikan jambul 746,5 ton, 9) Ikan lampam 366,6 ton, dan 10) Ikan mas 7,8 ton.

2.2.8PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Potensi Komoditi perkebunan terluas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 masih diduduki oleh tanaman karet milik rakyat yang mencapai luas 29.301 hektar, dan kelapa sawit rakyat seluas 2.860 hektar.

Pada tahun 2009, luas tanaman karet rakyat mencapai luas 29.301 ha dan produksi 24.566,7 ton, kelapa sawit rakyat seluas 2.860 ha dan produksi 3.240 ton, luas tanaman Kelapa Dalam seluas 478 ha, dan Tebu rakyat seluas 293 ha. Perkebunan Besar yang dikelola oleh PTPN VII Unit Usaha Cinta Manis mencapai areal 13.188 hektar dan produksi 890.641 ton tebu giling, Perkebunan Besar Swasta tanaman karet dengan luas areal 6.059,7 hektar dan produksi 5.991 ton, Perkebunan Besar Swasta Kelapa Sawit mencapai areal 4.780 hektar dan produksi 81.432 ton.

Tabel II.14

Potensi Luas Areal dan Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2009

Uraian Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009 Karet Rakyat :

- Luas areal - Produksi

18.700 ha 11.620

ton

26.800 ha 17.486,9 ton

28.150,0 ha 18.140,0 ton

28.827 ha 18.384 ton

29.301 ha 24.566,7 ton Karet PBS :

- Luas Areal

- Produksi

4.888 ha 5.074

ton

7.558,8 ha 10.355,97

ton

7.558,8 ha 10.450,0

ton

6.059,7 ha 5940,3 ton

6.059,70 ha 5.991 ton

(18)

Uraian Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009 Tebu Rakyat

- Luas Areal - Produksi

207 ha 3.006

ton (gula pasir)

299 ha 12.771,9 ton (Tebu giling)

352,0 ha 19.712,0 ton (Tebu giling)

221 ha 12.376 ton (Tebu giling)

293 ha 12.391 ton (Tebu giling) Uraian Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009

Tebu PTPN VII - Luas

Areal - Produksi

13.188 ha 46.295

ton (gula pasir)

12.064 ha 851.386 ton (tebu giling)

12.410 ha 876.431 ton (tebu giling)

13.188 ha 67.000 ton (Gula pasir)

13.188 ha 890.641 ton (tebu giling) Kelapa Sawit

Rakyat - Luas

Areal - Produksi

715 ha 7.512

ton

1.715 ha 1.166,4 ton

2.815,5 ha 1.180,0 ton

2.740,5 ha 1.148,0 ton

2.860 ha 3.240 ton Kelapa Sawit

PBS

- Luas Areal - Produksi

4.524 ha 50.000

ton

4.033 ha

89.264 ton 4.033 ha

89.264 ton 4.780 ha 81.432 ton

4.780 ha 81.432 ton Kelapa Rakyat

- Luas Areal - Produksi

596 ha

151 ton 583 ha

339,9 ton 594 ha

342,0 ton 464 ha

267 ton 478 ha 342 ton

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Pembangunan sektor kehutanan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir meliputi Perhutanan Rakyat dan Usaha Industri Pengolahan Hasil Hutan, sedangkan areal hutan negara tidak terdapat di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir, kecuali areal eks lahan PT PATRATANI Bakung yang telah ditinggalkan merupakan Lahan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) yang sebagian besar sudah dipergunakan oleh masyarakat. Produksi hutan meliputi jenis kayu cerucuk untuk pertukangan, kayu karet dan kayu akasia untuk bahan baku industry kayu lapis dan industry bubur kayu Multi Density Fulp (MDF), industry Moulding dan lain-lain.

Beberapa perusahaan yang menggunakan bahan baku kehutanan di Kabupaten Ogan Ilir dengan produksi masing-masing tahun 2005 sampai 2009 tampak pada tabe lberikut.

(19)

Tabel II.15

Perkembangan perusahaan industri kehutanan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

No Uraian Th 2005

(ton) Th 2006

(ton) Th 2007

(ton) Th 2008

(ton) Th 2009 (ton) 1. PT Sumatra

Prima Pibreboard (kayu MDF)

61.279,379 50.993,457 87.806,479 76.270,029 53.542,388

2. PT Kedukan jaya (kayu panel)

475,240 317,356 247,345 186,310 - 3 PT Asialog

(Kayu Moulding)

4.752.400 1.850,939 1.317,209 695,020 216,8637 4. PT Wana

Lestari Indah (Moulding)

6.857,867 6.560,683 10.330,441 2.403,910 10.132,330 5. PT Wana Indah

Puri L (Playwood)

1.106,105 570,589 570,112 323,901 141,7475 6. CV Raja Utama

/ Davi Brother (Kayugergajian)

- - 1.820,959 1.636,825 1.349,4568

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

2.2.9 INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Industri pengolahan hasil hutan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir meliputi industri lanjutan moulding, industri soliter, industri panel, industri MDF dan industri Veneer. Ada 5 perusahaan industri pengolahan hasil hutan di daerah ini yang berusaha di Kecamatan Indralaya Utara dan Pemulutan dengan kapasitas produksi mencapai 145.100 M3. Usaha industri kerajinan rakyat di Kabupaten Ogan Ilir sangat beragam dan tersebar di seluruh kecamatan, dan sebagian besar para pengrajin berada di Kecamatan Tanjung Batu sebagai sentra industri kecil Kabupaten Ogan Ilir. Jenis kerajian industri kecil rakyat tersebut antara lain: 1) Rumah knockdown, 2) Pandai emas/perak, pandai besi, pandai aluminium, 3) pengrajin tenun songket, kain gebeng, 4) pakaian hias pengantin, 5) sulaman bordir, 6) pengolahan ikan asin, 7) pembuatan kerupuk kemplang, 8) pembuatan keramik, 9) anyam-anyaman, dan 10) aneka pembuatan makanan/kue.

Adapun rincian jenis industri kerajinan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir tampak pada Tabel II.16

(20)

Tabel II.16

Jenis Industri Kerajinan, Kapasitas Produksi dan Lokasi Usaha Tahun 2005

No

. Jenis Industri/

Kerajinan

Volum e Unit Usaha

Kapasitas Produksi/T

h Lokasi Sentra Produksi Usaha 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10 11 12 13

Rumah Knock Down Pandai Emas-Perak Pandai Besi

Pandai aluminium Tenun Songket Pakaian Hias Pengatin Ikan Asin

Kerupuk Klempang Keramik

Anyaman Purun Sulaman Bordir Pembuatan Kripik Nenas, Pisang, nangka

Pembuatan kue Kering dan Kue Basah

107 96 402

69 298

2 9 243

5 70 165

3 15

208 Unit 7.200 Buah 154.000 kodi 28.800 Buah

2.476.266 lbr 54 Stel 1.687 ton 1.458 ton 40.000 Buah 15.000 Buah 27.900 Kodi 48 ton 25 ton

Ds.TgBatu Seberang & Ds. Tg.Baru P

Desa Tanjung Batu

Desa Tg. Pinang, Limbang Jaya, Tg. Laut, Tg. Dayang, Mandi Angin

Ds. Tanjung Atap Kec. Tg. Batu Ds. Tg. Pinang, Limbang Jaya, Tg.

Laut Kec. Tg.Batu, Ds. Tg Seteko, Tlg Aur

Ds. Tanjung Batu

Ds. Indralaya , Seri Jabo Ds. TbGerinting, Indralaya, Tg Pering & Ds. Ulak Kerbau Baru, Ds Tlg Pangeran

Ds. Paya Kabung Kec Indralaya Utara

Ds. Tg. Atap Kec. Tg Batu Ds. Seritanjung Kec. Payaraman Ds. Senuro Kec Tj Batu dan Paya Besar Kec Payaraman, Tg Mas Kec Rantau Alai

Ds. Tb. Gerinting Kec Indralaya Selatan & Ds. U.Kerbau Baru Kec.

Tg Raja

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM dan PM kab Ogan Ilir, 2005

Sentra produksi industri kerajinan rakyat ini berpusat di Kecamatan Tanjung Batu, Indralaya, Indralaya Selatan dan Pemulutan Barat. Kendala utama dalam mengembangkan industri kerajinan rakyat di daerah ini antara lain : 1) masih rendahnya mutu produk dan kemasan, 2) masih rendahnya jangkauan pemasaran produk industri kecil, 3) masih rendahnya kemampuan modal para pengrajin untuk mengembangkan usahanya, dan 4) sebagian pengrajin masih merupakan buruh yang hanya menikmati upah yang diperoleh dari hasil karya tangannya. Pengembangan kegiatan industri diarahkan bagi optimalisasi kawasan industri yang ada dengan konsentrasi pengembangan jenis industri yang bersifat ramah lingkungan (green industri) dan industri yang bersifat padat teknologi dengan tetap medorong eksistensi industri kecil/home industri sebagai penggerak kegiatan ekonomi lokal.

(21)

2.2.10SUMBER DAYA ALAM

Sektor lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Ogan Ilir yang saat ini masih tetap memerlukan perhatian dari Pemerintah Daerah antara lain perusahaan yang secara nyata dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. Perusahaan- perusahaan tersebut antara lain Perusahaan Pengolah Kayu menjadi Kayu Press, Pengolahan Karet, Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Gula, Pabrik Kimia Dasar, dan lain-lain.

Setiap perusahaan ini diwajibkan untuk membuat Unit Pengolahan Limbah (UPL), dokumen AMDAL, UKL dan UPL yang secara rutin dilaporkan kepada Pemerintah Daerah tentang kondisi AMDAL yang ada di perusahaan penghasil limbah tersebut. Kawasan yang paling rentan terhadap pencemaran Lingkungan Hidup adalah kawasan yang terdapat perusahaan di pinggiran sungai Ogan, sungai Keramasan dan anak sungai Ogan lainnya. Perusahaan yang rentan mengeluarkan bahan yang dapat memberikan dampak pencemaran lingkungan tanah dan air adalah perusahaan perkebunan yang menggunakan bahan-bahan kimia tanaman, air limbah sisa pencucian produk perkebunan (karet dan kelapa sawit), buangan sisa industri pengolahan berbahan baku kayu, dan perusahaan kimia dasar. Sedangkan perusahaan yang rentan menghasilkan buangan sisa berdampak terhadap pencemaran udara adalah pabrik kimia dasar, pabrik pengolahan/pembuatan aspal jalan, perusahaan perkebunan yang melakukan pembakaran lahan dan tanaman pada saat panen, dan lain-lain.

Potensi pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir belum tergali dengan baik kecuali tambang bahan galian golongan C yang sudah dimanfaatkan dengan baik. Pasir bangunan tersebar di sepanjang sungai Ogan mulai dari Kecamatan Rantau Alai, Tanjung Raja sampai Kecamatan Pemulutan. Jumlah perusahaan besar yang beroperasi di perairan sungai Ogan tersebut ada sebanyak 14 buah perusahaan.

Sedangkan pasir bangunan di sepanjang peraiaran sungai Ogan baik yang dikelola oleh 40 usaha besar maupun usaha kecil tahun 2008 menghasilkan produksi pasir kurang lebih 350.000 Meter kubik. Pada tahun 2009 produksi pasir bangunan mencapai 10.960 meter kubik.

Kondisi pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang terdapat di Kecamatan Rambang Kuang, terdapat 9 struktur jebakan minyak yaitu struktur Ogan, Tanjung Miring Barat, Tanjung Miring Timur, Tampa, Tangai, Sialingan, Sukananti, Bunian dan Kupang dengan jumlah sumur sebanyak 154 buah sumur. Dari 154 buah sumur yang dikelola oleh PT PERTAMINA dan PT RETCO di Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir dengan jumlah sumur yang berproduksi menurut data PT PERTAMINA DOH Prabumulih adalah sebanyak 37 buah sumur. Berdasarkan data lifting realisasi produksi

(22)

minyak bumi tahun 2005 mencapai 393.150 barel, tahun 2006 dengan produksi 374.810 barel, tahun 2007 dengan produksi 321.190 barel, pada tahun 2008 produksi Minyak Bumi mencapai 358.828,19 barel atau 983 barrel per hari, terdiri dari produksi PT Pertamina sebanyak 334.321,68 barel dan PT Retco Prima Energi memproduksi minyak sebanyak 24.506,51 barel. Pada tahun 2009 dengan produksi 440.464,02 barel atau 1.206,75 barel per hari yang bersumber dari produksi PT Pertamina sebesar 343.491,71 barel, produksi PT Retco Prima Energi sebesar 17.032,79 barel, dan produksi KSO Formasi Sumatra sebesar 79.939,52 barel. Produksi tahun 2009 tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan produksi minyak bumi tahun 2008 yang mencapai 358.828,19 barel jika dibandingkan dengan produksi Minyak Bumi, namun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2004 yang mencapai 454.590,0 barel.

2.3.KONDISI SOSIAL BUDAYA DAERAH

2.3.1. KEPENDUDUKAN

Pada tahun 2009 menurut Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 416.803 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 105.768. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai 2009 juga sangat bervariatif, hal ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang fluktuatif. Pada tahun 2005 pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 1,90 persen, kemudian pada tahun 2006 pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan menjadi 2,34 persen, pada tahun 2007 mencapai 1,94 persen, pada tahun 2008 dengan jumlah penduduk Ogan Ilir mencapai 400.717 jiwa maka pertumbuhan penduduk yang dicapai adalah 2,92 persen, serta pada tahun 2009 dengan jumlah penduduk 416.803 jiwa maka pertumbuhan penduduk mencapai 4,01 % dan pertumbuhan penduduk berdasarkan kelahiran tahun 2009 adalah 1,68 %.

Komposisi jumlah penduduk tahun 2005 di Kabupaten Ogan Ilir 356.983 jiwa terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 178.427 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-laki mencapai 178.556 jiwa. Komposisi jumlah penduduk tahun 2008 dalam Kabupaten Ogan Ilir 400.717 jiwa masih didominasi oleh jenis kelamin perempuan yang mencapai 201.650 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-laki mencapai 199.067 jiwa. Pada tahun 2009 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 416.803 jiwa terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 209.094 jiwa sedangkan jenis kelamin laki- laki mencapai 207.709 jiwa. Dari tabel tersebut tampak bahwa jumlah penduduk pada

(23)

tahun 2009 sebesar 416.803 jiwa dengan kepadatan 156 jiwa/km2 meningkat dibandingkan pada tahun 2008 dengan penduduk 400.717 jiwa maka kepadatan mencapai 150 jiwa/km2.

Tabel II.17.

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

No Kecamatan Luas

Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Jumlah

Desa Jumlah Kelurahan

Indralaya 101,22 41.159 579

Indralaya Utara 472,33 32.051 64 Indralaya Selatan 100,26 23.979 250

Pemulutan 122,92 42.572 346

Pemulutan Barat 60,00 14.152 236 Pemulutan Selatan 61,49 21.362 347

Tanjung Batu 263,75 43.016 163

Payaraman 180,57 22.425 124

Tanjung Raja 70,41 45.653 648

Sungai Pinang 42,62 26.393 619

Rantau Panjang 40,85 17.894 438

Muara Kuang 300,75 18.619 62

Rambang Kuang 528,82 20.649 39

Lubuk Keliat 207,67 18.591 88

Rantau Alai 62,16 16.295 262

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16. Kandis 50,25 11.993 239

17 15 14 25 11 15 19 11 15 12 12 13 13 10 13 12

3 1 - - - - 2 2 4 1 - 1 - - - - Kab Ogan Ilir th 2009 2.666,07 416.803 156 227 14

Kab Ogan Ilir th 2008 2.666,07 400.717 150 227 14 Kab Ogan Ilir th 2007 2.666,07 389.320*) 146 227 14 Kab Ogan Ilir th 2006 2.666,07 375.333 137 227 14 Kab Ogan Ilir th 2005 2.666,07 356.983 134 159 5

Sumber : BPS dan *)Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Ogan ilir tahun 2005-2009.

Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur dengan jumlah terkecil pada tahun 2005 adalah pada usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 17.592 jiwa atau sebesar 4,92 % dan penduduk terbanyak pada kelompok umur produktif (25 tahun sampai 64 tahun ) yang mencapai 156.144 jiwa atau 43,74 %. Sedangkan Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur dengan jumlah terkecil pada tahun 2009 adalah pada usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 19.194 jiwa atau sebesar 4,60

% dan penduduk terbanyak pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) yang mencapai 201.079 jiwa atau 48,24 %.

(24)

Tabel II.18.

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

2009 (jiwa)*) No Kelompok Umur

Laki-Laki Perem-puan Jumlah 1 0 – 14 tahun 46.275 54.310 100.585 2 15 – 24 tahun 61.306 45.685 106.991 3 25 – 54 tahun 78.275 83.039 161.314 4 55 – 64 tahun 11.987 13.551 25.538 5 65 thn ke atas 9.866 12.509 22.375

Jumlah 207.709 209.094 416.803

Tabel II.19.

Jumlah dan Perkembangan Penduduk masing-masing Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

KECAMATAN 2005 2006 2007 2008 2009

INDRALAYA 39.963 41.192 41.785 43.591 44.301

INDRALAYA UTARA 18.736 20.109 20.511 21.495 22.206 INDRALAYA SELATAN 20.397 21.078 21.316 22.454 23.979

PEMULUTAN 37.004 37.508 40.154 40.774 41.589

PEMULUTAN BARAT 12.772 12.943 13.684 13.971 14.152 PEMULUTAN SELATAN 15.680 15.890 18.238 18.581 21.362 TANJUNG BATU 41.087 41.105 42.616 44.285 44.856

PAYARAMAN 18.889 19.572 22.846 23.520 24.197

TANJUNG RAJA 38.131 38.893 39.066 39.421 42.210 SUNGAI PINANG 23.603 24.042 23.631 24.287 26.393 RANTAU PANJANG 17.367 17.996 22.059 22.640 23.138 MUARA KUANG 17.836 18.157 20.016 20.316 20.820 RAMBANG KUANG 16.534 16.693 18.387 19.022 20.649 LUBUK KELIAT 16.621 16.784 17.781 18.598 18.663 RANTAU ALAI 11.794 12.538 15.282 15.798 16.295

KANDIS 10.569 10.833 11.948 11.966 11.993

Jumlah Kab Ogan Ilir 356.983 365.333 389.320 400.717 416.803 Pertumbuhan 1,90 % 2,34 % 1,94 % 2,92 % 4,01 %

Keterangan : *) Pertumbuhan Angka kelahiran penduduk tahun 2009 = 1,68 % (6.754 jiwa) Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab Ogan Ilir, 2010

Komposisi perkembangan penduduk berdasarkan jenis kelamin dan jumlah mata pilih pada akhir tahun 2009 untuk pemilihan umum kepala daerah tahun 2010 per kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir dengan jumlah mencapai 292.140 orang.

(25)

Berdasarkan pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 yang mencapai 356.983 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,90 % dan jumlah penduduk tahun 2006 yang mencapai 365.333 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 2,34 %, tahun 2007 mencapai 389.320 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,94 %, tahun 2008 mencapai 400.717 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 2,93 % dan tahun 2009 mencapai 416.803 jiwa dengan pertumbuhan penduduk mencapai 4,01 % dan pertumbuhan kelahiran mencapai 1,68 % atau 6.754 jiwa yang lahir selama tahun 2009.

2.3.2. TENAGA KERJA

Pertumbuhan penduduk berakibat pada meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja), dengan demikian jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga akan meningkat. Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2005 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 169.877 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 150.212 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 19.665 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 98.767 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2005 mencapai 60,05 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 5,51 %. Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2006 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 188.789 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 153.904 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 34.885 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 97.527 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2006 mencapai 64,87 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 9,77 %.

Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2007 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 199.221 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 186.634 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 12.587 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 100.725 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2008 mencapai 66,42 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 6,32 % Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2008 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 212.320 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 199.250 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 10.952 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 110.257 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2008 mencapai 65,82 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 5,43 %.

(26)

Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2009 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 213.572 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 204.860 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 8.712 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 110.908 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2009 mencapai 66,41 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 4,08 % atau 8.712 orang. Keadaaan tingkat pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 seperti pada gambar grafik berikut.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja atau tenaga kerja. Pendekatan ini didasarkan pada bahwa tidak semua tenaga kerja melakukan aktivitas utamanya dengan bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sebagian bersekolah, mengurus rumah tangga, atau sementara tidak bekerja.

Tabel II. 20

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2004-2008

Uraian Tahun

2005 Tahun

2006 Tahun

2007 Tahun

2008 Tahun 2009 Penduduk Usia Kerja (org) 268.644 286.316 299.946 322.577 324.480 Angkatan kerja (org) 169.877 188.789 199.221 212.320 215.487 Bukan Angkatan kerja (org) 98.767 97.527 100.725 110.257 108.993 Tenaga Kerja yang Bekerja

(org)

150.212 153.904 186.634 200.792 206.775

Pencari Pekerjaan (org) 19.665 34.885 12.587 11.528 8.712 Tk Partisipasi Angk Kerja

(TPAK)

60,05 64,87 66,42 65,82 66,41

Angka Pengangguran ( % )*) 5,51 9,77 6,32 5,43 4,08 Sumber : *) Angka sementara, BPS dan Dinas Duk Capil Kab Ogan Ilir, 2006-2010

(27)

Perkembangan tingkat pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 - 2008 seperti pada gambar grafik berikut.

2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Pengangguran (jiwa) 19,665 34,885 12,587 10,952 8,712

Gambar 2.3. Grafik Perkembangan Jumlah Pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

2005 2006 2007 2008 2009

Angka Pengangguran (%) 5.51 9.77 6.32 5.43 4.08

Gambar 2.4. Grafik Perkembangan Angka Pengangguran

penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

Dari tabel diatas tampak bahwa jumlah pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2006 sebanyak 34.885 jiwa atau 9,77 % mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2005 yang mencapai 19.665 jiwa atau 5,51 %, sedangkan jumlah pengangguran tahun 2007 mencapai 12.587 jiwa atau 6,32 % mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran tahun 2006 yang mencapai 9,77 % atau 34.885 jiwa. Pada tahun 2008, jumlah pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir turun menjadi 10.952 jiwa atau 5,43 % dari penduduk usia kerja.

Gambar

Gambar 2.1  Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Ilir
Tabel II.2. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009
Tabel  II.3.
Tabel II.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu-ibu hamil anak pertama di Rumah

Selanjutnya melakukan identifikasi proses bisnis yang sedang berjalan, mengidentifikasi proses nasabah mengajukan pinjaman kredit hingga proses pencairan,

Ketika tombol reset ditekan, sistem pada memory RAM nya dilakukan pengosongan sehingga sejenak sistem akan berhenti dan mulai bekerja kembali dari awal hingga

Untuk penelitian lebih lanjut perlu dikembangkan dengan menggunakan besar sampel yang lebih banyak dan memperhatikan lintas sosial budaya, berbagai faktor yang mempengaruhi

Gambar 4.10Tanggapan Responden Atas Dapat Bekerja Lebih Baik Setelah Mengikuti Program Pelatihan ...127. Gambar 4.11Tanggapan Responden Atas Dapat Memenuhi Target Mutu

Inti dari pembelajaran kontekstual ( contextual teaching and learning ) adalah membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan.. nyata

1.Anjir, Hargorejo, Kokap, Kulonprogo 2.Giripurwo, Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo 3.Grigak, giripurwo, girimulyo , Kulonprogo 4.Kalibuko, Kalirejo, Kokap, Kulonprogo