• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Oktober

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Oktober"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

10

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Oktober 2021. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas Muhammdiyah Malang.

3.2. Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini dibagi menjadi tiga yaitu alat yang digunakan pada pembuatan abu sekam, alat yang digunakan pada pembuatan abu sekam, alat yang digunakan pada pembuatan bubble pearl serta alat yang digunakan pada analisa bubble pearl. Alat yang digunakan pada pembuatan abu sekam adalah tungku tanah liat dan korek api. Alat yang digunakan pada pembuatan bubble pearl adalah wajan teflon, pisau, talenan, gelas plastik, sendok, timbangan

dapur merek (SF-400), baskom, mangkok plastik, spatula, saringan, timbangan analitik (Pioneer Ohaus PA413), Tekstur analyzer tipe (EZ-SX Shimadzu), desikator, Oven (WTC Binder 700), gelas ukur, beaker glass, pulpen, dan lembar uji organoleptik.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam padi kering berwana kuning kecoklatan yang didapatkan dari gudang selep padi terletak di desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bahan pendukung lainnya adalah tepung tapioka, gula pasir, air

(2)

3.3 Metode Penelitian

Ektrak Berdasarkan dua faktor tersebut menghasilkan kombinasi perlakuan seperti pada Tabel 2

Faktor 1: Konsentrasi abu sekam A1 : 1,5%

A2 : 2%

A3 : 2,5%

A4 : 3%

Faktor 2 : Lama perendaman (jam) P1 : 6

P2 : 12 P3 : 24

Tabel 2. Matriks Kombinasi Perlakuan

Konsentrasi Abu Sekam Lama Perendaman

P1 (6 Jam) P2 (12 Jam) P3 (24 Jam)

A1 (1,5%) A1.(P1) A1.(P2) A1.(P3)

A2 (2%) A2.(P1) A2.(P2) A2.(P3)

A3 (2,5%) A3.(P1) A2.(P3) A3.(P3)

A4 (3%) A3.(P1) A2.(P4) A4.(P3)

Keketerangan:

A1.(P1)= Konsentrasi abu sekam 1,5% (lama perendaman 6 jam) A1.(P2)= Konsentrasi abu sekam 2% (lama perendaman 6 jam) A1.(P3)= Konsentrasi abu sekam 2,5% (lama perendaman 6 jam) A1.(P4)= Konsentrasi abu sekam 3% (lama perendaman 6 jam) A2.(P1)= Konsentrasi abu sekam 1,5% (lama perendaman 12 jam) A2.(P2)= Konsentrasi abu sekam 2% (lama perendaman 12 jam) A2.(P3)= Konsentrasi abu sekam 2,5% (lama perendaman 12 jam) A2.(P4)= Konsentrasi abu sekam 2% (lama perendaman 12 jam) A3.(P1)= Konsentrasi abu sekam 1,5% (lama perendaman 24 jam)

(3)

A3.(P2)= Konsentrasi abu sekam 2% (lama perendaman 24 jam) A3.(P3)= Konsentrasi abu sekam 2,5% (lama perendaman 24 jam) A3.(P4)= Konsentrasi abu sekam 3% (lama perendaman 24 jam) 3.4 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini terbagi atas dua tahap. Tahap 1 yaitu konsentrasi pembuatan ekstrak abu merang dan lama perendaman sedangkan tahap ke 2 yaitu pembuatan Bubble pearl. kemudian dilakukan analisis kadar air, kadar abu, tekstur, warna dan

organoleptik kesukaan, kekenyalan, kenampakan

Tahap 1. Pembuatan Ekstrak Abu Merang (Setijo Pitojo dan Zumiati, 2009).

Ekstrak abu merang diperoleh dengan cara memilih merang yang telah kering benar berwarna kuning agak kecokelatan, kemudian bakar hingga menjadi abu selama 24 jam. Konsentrasi abu merang yang digunakan sebanyak 1,5%; 2%;

2,5% dan 3 % direndam dengan menggunakan air sebanya 100 ml. Perendaman dengan lama (6 jam, 12 jam dan 24 jam) hingga abu merang mengendap. Tahap selanjutnya dilakukan penyaringan antara endapan dengan supernatan menggunakan penyaring yang dilapisi dengan kertas saring, sehingga dapat dihasilkan beberapa tingkat kejernihan air.

Tahap 2. Pembuatan Bubble Pearl

Pembuatan Bubble Pearl (Mutiara tapioka) dilakukan dengan ekstrak abu sekam dan gula pasir, kedalam sebagian tepung tapioka. Kemudian, masak menggunakan api kecil sampai adonan menjadi kental. Setelah kental, campurkan adonan kedalam tepung tapioka dan kemudian diuleni hinggaa kalis. Adonan dicetak bulat dengan diameter kurang lebih 1 cm. Kemudian adonan bubble pearl yang sudah terbentuk direbus kedalam air panas selama 5 menit. Adonan ditunggu sampai mengapung

(4)

dan matang, kemudian diangkat dan ditiriskan. Bubble pearl yang sudah matang direndam menggunakan air matang yang dingin dan Bubble pearl siap untuk disajikan.

Pembuatan Ekatrak Abu Merang

Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Abu Sekam yang telah dimodivikasi

*Penambahan Abu sekam 1,5%; 2%; 2,5%; 3%

** Waktu Perendaman 6 jam; 12 jam; 24 jam

Endapan Sekam Padi

Pembakaran t= 24 Jam

Abu sekam*

Air

Pengadukan

Pengendapan**

Pemisahan Endapan

Penyaringan

Supernatan

Aplikasi pengenyal

(5)

Tahap 2 Pembuatan Bubble pearl

Gambar 4. Diagram Alir Aplikasi bubble pearl (Ambarita, 2018) yang telah dimodivikasi

Tepung Tapioka (45gr)

Pencampuran Ekstrak Abu 25%

Gula Pasir 18%

Pencetakan

Perebusan t=5 menit

Perendaman air

Bubble Pearl

Analisa Kimia:

1. Kadar Air 2. Kadar Abu Analilis Fisik:

1. Tekstur 2. Warna 3. Organoleptik

kesukaan 4. Organoleptik

kekenyalan 5. Organoleptik

kenampakan Adonan

(6)

3.5 Parameter penelitian

Parameter ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang baik pada bubble pearl dengan perlakuan lama perendaman abu merang dan konsentrasi abu

merang yang digunakan agar diterima dan diminati oleh masyarakat. Analisis dilakukan dengan beberapa metode berdasarkan kandungan yang dianalisis.

Analisis kadar air (Sudarmadji dkk., 2007), kadar abu (AOAC, 2005), tekstur (Somendrika dkk., 2010), warna (Winarno, 2007) dan organoleptik (kesukaan, kekenyalan, kenampakan)

3.5.1 Kadar Air (Sudarmadji dkk., 2007)

a. Menimbang sampel 1-2 gram dalam cawan porselen yang sudah diketahui bobotnya.

b. Mengeringkan dalam oven pada suhu 100-105o C selam 3-5 jam.

c. Mendinginkan sampel ke dalam desikator lalu ditimbang, setelah itu panaskan dalam oven kembali selama 2 jam dan dinginkan ke dalam desikator kemudian ditimbang (Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan yakni selisih penimbangan berturut-turut kurang dari 0,02 gram).

d. Menghitung kadar air dengan rumus :

3.5.2 Kadar Abu (AOAC, 2005)

a. Cawan porselen dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 1 jam.

b. Cawan porselen didinginkan selama 15 menit dalam desikator dan ditimbang.

c. Sampel sebanyak 1,5-2 gram dimasukkan kedalam cawan porselen, kemudian dimasukkan ke dalam tanur yang suhunya 600 oC selama 3 jam.

Kadar air (%) = Berat awal- Berat akhir Berat Sampel

X 100%

(7)

d. Cawan didinginkan di luar tanur, kemudian dimasukkan dalam desikator.

e. Cawan dan abu ditimbang sehingga didapat berat konstan.

f. Kadar abu dihitung dengan rumus:

3.5.3 Analisa Tekstur (Somendrika dkk., 2010)

Mutiara matang dianalisis untuk profil tekstur dengan kompresi siklus, dalam tekstur CT3 penganalisis (50 kg, Brookfield, AS). Metode untuk tekstur analisis digunakan seperti yang direkomendasikan di Brookfield's instruksi manual.

Penganalisis tekstur dilengkapi dengan a memuat sel 100 g dan perangkat lunak aplikasi (Brookfield Tekstur PRO CT). Dua kompresi berturut-turut adalah dilakukan pada setiap sampel. Kurva gaya-waktu yang dihasilkan dikembangkan untuk kekerasan, deformasi, kelengketan, kekompakan, dan kelenturan. Aksesori yang digunakan untuk semua pengukuran adalah probe TA11/1000. Setiap sampel diuji dua kali pada tes dan kecepatan kembali 0,5 mm/dtk dan kedalaman target 2 mm. Beban pemicu adalah 10,0 g, kecepatan pretest adalah 2 mm/detik, dan kecepatan data adalah 20 poin/detik.

3.5.4 Uji Warna (Colur Reader) (Winarno, 2007)

Uji warna ditentukan berdasarkan standar warna yang telah ditentukan dengan alat kolorimeter dengan tahapan sebagai berikut:

1. Sampel dimasukkan ke dalam plastik bening (PP).

2. Alat colour reader dinyalakan.

3. Pembacaan intensitas warna L, a dan b ditentukan, kemudian mencatan nilainya Kadar Abu (%) Berat abu

Berat sampel X 100%

=

(8)

3.5.5 Organoleptik (SNI 01-2346-2006)

Analisis organoleptik yang dilakukan adalah analisis hedonik. Uji organoleptik ini menggunakan atribut sensori yaitu warna dan rasa. Panelis diminta untuk memberikan penilaian terhadap atribut dari sampel dengan skala hedonik sesuai dengan deskripsi yang diberikan dan untuk ranking test, panelis diminta untuk memberikan peringkat satu sampai dengan tujuh berdasarkan atribut masing- masing sampel. Panelis yang digunakan untuk uji organoleptik adalah 20 panelis yang tidak terlatih. Skor penilaian organoleptik disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Skor Penilaian pada Analisa Organoleptik Bubble Pearl

Skor Kekenyalan Kesukaan Kenampakan

1 Sangat tidak kenyal Sangat tidak suka Sangat tidak menarik

2 Tidak Kenyal Tidak suka Tidak menarik

3 Agak tidak kenyal Agak tidak suka Agak tidak menarik

4 Netral Netral Netral

5 Agak kenyal Agak suka Agak menarik

6 Kenyal Suka Menarik

7 Sangat Kenyal Sangat Suka Sangat Menarik

Sumber: SNI 01-2346-2006 3.5.6 Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistic atau ANOVA (Analysis of Varience) pada tingkat kepercayan α= 5% untuk mengetahui perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap fisiko-kimia dan organoleptik bubble pearl. Apabila hasil uji ANOVA menunjukkan F hitung lebih besar daripada taraf 5% maka faktor memberikan pengaruh nyata terhadao parameter penelitian dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada α= 5% . Uji perlakuan menggunakan metode De Garmo.

Referensi

Dokumen terkait

Transportasi memiliki posisi yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, dan tercemin pada

Secara lebih spesifik, penelitian ini akan menunjukkan wilayah-wilayah yang telah menjadi basis usahaternak ayam ras petelur di Tasikmalaya, dan wilayah-wilayah yang

Sistem jaringan air bersih untuk kawasan dan bangunan cottage yang digunakan yaitu air bersih ditampung di bangunan utama dan dialirkan ke 2 ruang kontol yang berada di sisi

pada konsep perkiraan bobot term berdasar seberapa sering term muncul atau tidak dalam dokumen relevan dan non-relevan... •   Term dalam query dapat dilihat sebagai

Sistem Informasi Ujian Secara Online Pada Perguruan Tinggi AMIK Dian Cipta Cendikia dapat diakses dengan web browser dan berdasarkan pengujian terhadap aplikasi

Alat yang digunakan pada penelitian kali ini dibagi menjadi dua yaitu alat yang digunakan pada ekstraksi karagenan dan alat yang digunakan analisa karagenan. Alat

Ketika daya yang dihasilkan generator tidak mencapai/kurang dari daya yang dibutuhkan maka akan dilakukan pengulangan tahap mencari debit dan head pada lokasi lain,

 Warga Negara atau Penduduk atau Institusi Amerika Serikat Pengendali tidak akan mengajukan tuntutan hukum berupa apapun juga (termasuk tuntutan ganti rugi) kepada BPAM dan BPAM