• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea Arabica L.) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA BOKASHI KULIT BUAH KOPI TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea Arabica L.) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA BOKASHI KULIT BUAH KOPI TUGAS AKHIR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea Arabica L.) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA BOKASHI KULIT

BUAH KOPI

TUGAS AKHIR

Oleh:

NOVIANTO DEMMALLASA 1522040283

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2018

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea Arabica L.) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA BOKASHI KULIT

BUAH KOPI

Tanggal Lulus: 2018

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Pada Berbagai Komposisi Media Bokashi Kulit Buah Kopi

Nama : NOVIANTO DEMMALLASA

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak pernah terdapat karya yang diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar Pustaka.

Pangkep, Juli 2018

Yang membuat pernyataan,

Novianto Demmallasa

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN yang maha ESA atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Pada Berbagai Komposisi Media Bokashi Kulit Buah Kopi”

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir penulis menyadari adanya campur tangan dari berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua serta segenap keluarga dan teman yang telah memberikan bantuan, baik berupa material serta spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan pengamatan Tugas Akhir hingga penyusunan laporan.

Melalui kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Ir. Darmawan, M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Bapak Dr. Junaedi, SP., M.Si. selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan.

3. Ibu Dra. Asmawati, S.P., M.Si. dan Ibu Ir. Erna Halid, M.Si selaku dosen pembimbing.

4. Ibu Dr.Zahraeni Kumalawati, S.P., M.P. dan Ibu Sitti Inderiati, S.P., M.Bio.

selaku dosen penguji.

5. Seluruh staf dosen Budidaya Tanaman Perkebunan yang selama ini mendidik kami.

Penyusunan laporan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu, penulis sangat berharap dan dengan rendah hati menerima saran dan kritikan dari pihak pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan ini

kedepannya agar lebih baik. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Pangkep, Juli 2018

Penulis

(6)

vi DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

RINGKASAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Syarat Tumbuh Kopi Arabika ... 3

2.2 Pembibitan ... 4

2.3 Pupuk Bokashi ... 4

BAB III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat ... 6

3.2 Alat dan Bahan ... 6

3.3 Metode Percobaan ... 6

3.4 Prosedur Kerja ... 6

3.5 Parameter Pengamatan ... 8

(7)

vii BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ... 9

4.2 Pembahasan ... 11

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 13

5.2 Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

LAMPIRAN ... 15

RIWAYAT HIDUP ... 22

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Hal.

Kandungan hara kulit buah kopi ... 5 Tabel 1. Kandungan hara kotoran kambing ... 5 Tabel 2. Kandungan kulit buah kopi sesudah proses pengomposan ... 5

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1 Rata-rata pertambahan diameter batang (cm) bibit

tanaman kopi...9 Gambar 2 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman (cm) bibit

tanaman kopi...10 Gambar 3 Rata-rata pertambahan jumlah daun bibit

tanaman kopi……… 11

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Dena penyusunan polybag di lapangan ... 17

Lampiran 1a. Rata-rata pengamatan diameter batang (cm) bibit tanaman kopi pada berbagai takaran media tanam tanah dan bokashi ... 18

Lampiran 1b. Analisis tabel sidik ragam diameter batang bibit tanaman kopi pada berbagai takaran media tanam tanah dan bokashi ... 18

Lampiran 2a. Rata-rata pengamatan tinggi tanaman (cm) bibit tanaman kopi pada berbagai takaran media tanam tanah dan bokashi ... 18

Lampiran 2b. Analisis tabel sidik ragam tinggi tanaman bibit tanaman kopi pada berbagai takaran media tanam tanah dan bokashi ... 18

Lampiran 3a. Rata-rata pengamatan jumlah daun bibit tanaman kopi pada berbagai media tanam tanah dan bokashi ... 19

Lampiran 3b. Analisis tabel sidik ragam jumlah daun bibit tanaman kopi pada berbagai takaran media tanam tanah dan bokashi ... 19

Lampiran 4. Pengambilan bibit tanaman kopi ... 20

Lampiran 5. Penanaman bibit tanaman kopi ke dalam polybag ... 21

Lampiran 6. Pengambilan data dilapangan ... 22

(11)

xi RINGKASAN

NOVIANTO DEMMALLASA. 1522040283 Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Pada Berbagai Komposisi Media Bokashi Kulit Buah Kopi, di bawah bimbingan Asmawati dan Erna Halid.

Percobaan ini dilaksanakan di PT Sulotco Jaya Abadi Tanah Toraja, Kecamatan Bittuang, Desa Bolokan Lembang Tiroan yang dimulai pada bulan Februari sampai Maret 2018. Percobaan ini bertujuan mengetahui efektivitas pertumbuhan bibit tanaman kopi dengan pemberian bokashi sebagai media tumbuh P0 kontrol (tanah), P1 tanah + bokashi dengan perbandingan (1:1), P2 tanah + bokashi dengan perbandingan (2:1), dan P3 tanah + bokashi dengan perbandingan (1:2). Hasil percobaan menunjukkan bahwa media tanam P3 tanah + bokashi dengan perbandingan (1:2) memiliki pertambahan diameter batang dengan(rata-rata 0,37 cm) dan jumlah daun dengan (rata-rata 2,67 helai) serta media tanam P0 kontrol (tanah) memiliki pertambahan tinggi tanaman tertinggi (rata-rata 5,03 cm).

Kata kunci:Bokashi, bibit kopi, pertumbuhan

(12)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi arabika (Coffea arabica L.) merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).

Indonesia merupakan negara penghasil kopi keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolumbia. Produksi kopi di Indonesia terus mengalami penurunan, yaitu dari 698 016 ton pada tahun 2008 menjadi 685 089 ton pada tahun 2014. Produktivitas kopi Arabika pada tahun 2008 sekitar 783 kg/ha/tahun meningkat menjadi 920 kg ha/tahun pada tahun 2014. Produktivitas tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan potensi hasil yang mampu dicapai yaitu di atas 1 500 kg/ha/tahun (Ditjenbun, 2014).

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi Arabika adalah karena tanaman kopi sudah kurang produktif atau umurnya sudah tua. Selain itu, budidaya kopi umumnya diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat dan rata- rata kopi di Indonesia masih berupa peninggalan para orang tua dan tidak adanya niat untuk mengembangkan tanaman kopi yang dapat menaikkan produksi dan menambah nilai ekonomis bagi para petani (Pahlevi, 2014).

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan produksi kopi adalah tersedianya bibit yang bermutu baik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta tersedia saat dibutuhkan. Bibit yang bermutu baik, merupakan

(13)

2

salah salah satu faktor penentu produksi sehinggga diperlukan pengelolaan bibit yang baik agar mencapai standar mutu yang seharusnya.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengelolaan bibit adalah dengan pemberian pupuk untuk memacu pertumbuhannya. Anjuran untuk kembali ke pertanian organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan, dilakukan dengan pemberian pupuk organik di pembibitan. Pemberian pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kulit kopi dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit tanaman kopi saat masih di pembibitan.

1.2 Tujuandan Kegunaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk menunjukkan pengaruh pupuk bokashi + tanah dengan takaran yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit kopi Arabika. Kegunaannya adalah untuk menambah wawasan bagi mahasiswa dan menjadi bahan informasi bagi masyarakat dalam penerapan penggunaan pupuk organik kulit kopi untuk pertumbuhan bibit kopi.

(14)

3

II.TINJAUAN PUSTAKA

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia.

Selanjutnya, tanaman kopi menyebar ke benua Eropa oleh seorang yang berkebangsaan Belanda dan terus dilanjutkan ke wilayah jajahannya yaitu Indonesia (Panggabean, 2011).

2.1 Syarat Tumbuh Kopi Arabika a. Iklim

Kopi arabika sangat baik ditanam didaerah dengan ketinggian tempat 850-2000m diatas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 1250- 3000mm/tahun, dan terdapat bulan kering selama 1-5 bulan . Suhu lingkungan juga memengang peranan yang penting untuk pertumbuhan bunga dari tanaman kopi,oleh karena itu kopi arabika memerlukan suhu rata-rata tahunan 16-22 c0 (PTPN XII, 2013).

b. Angin

Tanaman kopi tidak tahan terhadap goncangan angin kencang, lebih–

lebih di musim kemarau. Angin dapat pula mempertinggi penguapan air.

c. Tanah

Tanah yang cocok untuk ditanami kopi arabika yaitu jenis tanah bertekstur tanah remah, dengan derajat struktur kuat, porositas dan permeabilitas tanah baik dan tidak berbatu. Kandungan nitrogen total dalam tanah diatas

(15)

4

0,20%.Kopi Arabiaka memerlukan tanah yang agak masam dengan pH sekitar 5,5-6,5 (PTPN XII, 2013).

2.2 Pembibitan

Pembibitan merupakan cara perbanyakan bahan tanaman. Metode dan teknik pembibitan yang baik akan menghasilkan bibit yang subur dengan pertumbuhan yang lebih baik. Perbanyakan kopi arabika ada dua cara yakni, generatif diperbanyak melalui biji dan vegetatif melalui stek, sambung dan kultur jaringan.

Secara umum kopi arabika lebih banyak menggunakan cara generatif (bibit semai) yang diperoleh dengan cara menyemaikan benih. Selama proses perkecambahan. Benih muncul dari tanah dengan bentuk membungkuk dan berdiri tegak dengan mengangkat kotyledon yang masih tertutup oleh kulit ari.

Pertumbuhan pada tingkat demikian disebut serdadu. Selanjutnya kotyledon terangkat seolah-olah masih melekat, kemudin terpisah, tumbuh sekeping daun yang disebut kepelan. Semai dalam tingkat ini berumur 2-3 bulan selanjutnya dapat dipindahkan ke pembibitan.

2.3 Pupuk Bokashi

Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisme 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik atau kompos dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat. Bahan pembuatan pupuk bokashi yang digunakan adalah kulit kopi, kotoran kambing dan EM4 (Syafira, 2012).

(16)

5

Kandungan C-organik kulit buah kopi adalah 4,53%, kadar nitrogen 2.98%, fosfor 0.18% dan kalium 2.26%. Selain itu, kopi juga mengandung unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Cu dan Zn (Ditjen perkebunan, 2006). Kandungan hara kotoran kambing (Syafira, 2012) tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan hara kotoran kambing

Kandungan (%)

Kadar air Bahan organik

C

64 31 0,86%

N P2O5

K2O CaO

32,00%

0.4 0.25

0.4

Rasio C/N 37,20

Kandungan hara kulit buah kopi setelah proses penguraian (Syarifa, 2012) disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan hara kulit buah kopi sesudah proses penguraian

Kandungan (%)

C 1,43%

N 34,53%

Rasio C/N 24,5

P2O5 0,25%

K2O 3,03%

(17)

6

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2018, di PT Sulotco Jaya Abadi Tanah Toraja, Kecamatan Bittuang, Desa Bolokan Lembang Tiroan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu skop, cangkul, gerobak, karung, terpal, solet, gembor, mangkuk plastik ukuran 500 g, polibag ukuran 20 cmx30 cm.

Bahan-bahan berupa kotoran kambing, kulit buah kopi, EM4, air, bibit kopi umur 3 bulan.

3.3 Metode Percobaan

Percobaan ini disusun dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK), dengan 4 perlakuan yaitu P0 = tanah (Kontrol), P1 = 1 tanah + 1 bokashi, P2 = 2 tanah + 1 bokashi, P3 = 1 tanah +2 bokashi. Kemudian dari empat perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdapat 8 unit polybag sehingga jumlah keseluruhan adalah 24 polybag/percobaan.

3.4. Prosedur Kerja a. Pembuatan bokashi

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk bokashi yaitu kulit buah kopi, kotoran kambing, EM4 dan air. Proses pembuatan bokashi adalah: pertama-tama kulit buah kopi dan kotoran kambing dicampur sampai merata,kemudian ditambahakan 20 liter airdan 1 botol EM4 lalu diaduk dengan merata. Setelah itu, campuran ditutup dengan terpal tebal dan disimpan selama ±

(18)

7

21 hari. Pembuatan bokashi dianggap berhasil apabila warnanya coklat kehitaman, remah, dan tidak berbau.

b. Pembuatan media tanam

Polybag diisi dengan tanah dan bokashi sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan lalu disusun dengan rapi berdasarkan denah rancangan percobaan. Setelah itu, dilakukan pelabelan pada masing-masing polybag dan disusun sesuai dengan perlakuan dan ulangan yang telah ditetapkan.

c. Penanaman bibit kopi

Bibit yang digunakan adalah bibit yang dicabut dari tempat pembibitan dan diseleksi terlebih dahulu, yaitu yang pertumbuhannya normal dan seragam.

Penanaman bibit dilakukan dengan menggunakan solet pada polybag yang telah siap dan sudah dibuat lubang pada bagian tengahnya sebagai tempat penanaman bibit.

d. Pemasangan naungan

Pemberian naungan dilakukan dengan tujuan mengatur sinar matahari dan menjaga kelembaban tanah pada polybag. Naungan yang digunakan ialah beang, yaitu tumbuhan semacam semak yang tidak mudah rusak dan lapuk serta mudah didapatkan.

e. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan gembor.

Penyiangan dilakukan apabilah ada gulma di sekitar tanaman tersebut, dengan cara mencabut gulma secara perlahan agar akar tanaman tidak terganggu.

(19)

8 3.5 Parameter Pengamatan

Pengambilan data awal dilakukan sesaat setelah penanaman bibit di polybag. Data awal terdiri atas diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun.

Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu dengan 3 kali pengamatan. Parameter yang diamati:

1. Diameter batang (cm)

Diameter batang diukur pada bagian pangkal batang yang paling besar, menggunakan jangka sorong dengan interval 2 minggu.

2. Tinggi Tanaman (cm)

Mengukur tinggi tanaman dimulai dari pangkal batang hingga ujung daun dengan interval 2 minggu.

3. Jumlah daun (helai)

Menghitung jumlah daun yang terbentuk sempurna dengan interval 2 minggu.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam industri ritel tidak ada produk pengganti yang dapat menggantikan posisi produk CV Talaga Makmur karena produk yang dijual perusahaan sama dengan

Megono merupakan makanan khas dari daerah pantura Jawa Tengah, agar produk baru tersebut dapat diterima oleh masyarakat, diperlukan packaging atau kemasan yang yang menarik

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir

Melalui hasil kesimpulan tersebut, walaupun hasil yang diperoleh sudah mencapai 80-90%, namun masih dapat dilakukan variasi kombinasi yakni dengan mendahulukan kata yang

Rangkuman tingkat akurasi dari British Standard dan pengembangan metode evaluasi kekuatan profil baja SHS yang menerima interaksi beban memusat dan momen lentur

Tabel 5 memperlihatkan bahwa pemberian berbagai jenis pupuk organik yang disertai dengan pupuk urea menghasilkan lilit umbi berbeda tidak nyata, tetapi pada

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan judul

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perbandingan