• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

(2)

PEDOMAN PENILAIAN

PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

(3)

Kata Sambutan

Diterbitkan oleh:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

vi+ 30 hlm + foto; 21 x 28,5 cm

ISBN:

978-602-73704-2-5

Pengarah:

Ir. Harris Iskandar, Ph. D.

Penyunting:

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd

Tim Penulis:

Enah Suminah Yulianti Siantayani

Dona Paramitha Utin Ritayanti

Ali Nugraha

Desain/Layout:

Surya Evendi Rulnaidi

Kontributor:

Ebah Suhaebah Dumaria Simanjuntak

Foto-foto:

Dokumen Penulis

Sekretariat:

Amalia Khairati Yuyut Setyowati Suryani Sinulingga

PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

U

ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.

Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.

Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen. Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2015

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D.

(4)

Daftar Isi

Kata Pengantar

P

edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai den gan teori, fi losofi , dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai dengan contoh-contoh penerapannya.

Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan kajian-kajian yang melandasinya.

Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.

Jakarta, Oktober 2015

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP 195804091984022001

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... v

Apa itu Penilaian? ... 1

Mengapa perlu dilakukan penilaian? ... 1

Apa yang dinilai? ... 2

Kapan melakukan penilaian terhadap anak? ... 2

Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak? ... 3

Bagaimana melakukan proses penilaian? ... 4

Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian. ... 4

Lakukan proses pengamatan terhadap anak ... 5

Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak? ... 13

Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak? ... 14

Langkah-langkah dalam mengolah data ... 14

Kompilasi hasil penilaian data ... 17

Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak ... 19

Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua? ... 19

Etika Pelaporan ... 19

Jenis Pelaporan ... 20

Waktu Pelaporan ... 20

Bentuk Pelaporan Semester ... 20

Penutup ... 29

Daftar Pustaka ... 30 Pembinaan Pendidikan Anak Usi

(5)

Apa itu Penilaian?

Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang

sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Menilai pembelajaran bukanlah suatu tugas

yang berat bagi guru, jika dilakukan dengan cinta.

Justru pekerjaan itu akan menjadikan seorang guru

menjadi guru yang lebih baik.

Yulianti Siantajani

Mengapa perlu dilakukan penilaian?

Dalam keseharian guru bekerja bersama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi kebiasaan anak.

Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran

yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.

Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini merupakan hasil belajar yang perlu disampaikan pada orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian ini diukur berdasarkan standar PAUD yang telah ditetapkan secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan 146 tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.

Wahai para guru….,

Kenalilah apa yang menjadi minat, kekuatan dan kebutuhan anak!

Wahai para guru, pikirkanlah salah satu murid baru anda! Apakah anda ingin mengetahui:

• “Apa yang dia tahu?” • “Apa yang dia bisa?” • “Apa kebiasaannya?”

(6)

Harapannya, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan yang belum dicapai anak sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal.

Apa yang dinilai?

Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fi sik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama, perkembangan fi sik motorik (gerakan

motorik kasar dan halus, serta kesehatan fi sik), sosial emosional, komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni (kreativitas).

Enam program pengembangan yang menjadi area penilaian mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para pembaca mengingat kembali empat kompetensi inti yang merupakan penjabaran dari kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Kapan melakukan penilaian terhadap anak?

Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas anak, sejak anak datang, berbaris, mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian itu dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut penilaian autentik.

Ellen berbagi payung dengan teman

a p In T p m si

K

K

K

K

K

m b m b it n b ya

Ikko menyusun kreasi dari bentuk geometri

Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak?

Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai penilai (assessor) selain juga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsi-fungsi lainnya.Guru di sini bukan hanya satu guru, tetapi dapat melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anak belajar. Guru juga dapat menggali informasi kepada orang tua agar dapat mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.

Contoh

G uru : “Coba Aya sebutkan, benda yang mana saja yang lebih Aya sukai! Coba jelaskan, mengapa Adinda lebih menyukai benda-benda itu ?”

Aya : “Aku suka yang bulet-bulet ini yang warnanya kuning. Aku juga suka pisang, soalnya warnanya kuning.

Aya memilih benda yang disukainya

Nanta mengembalikan balok ke rak balok sesuai kelompoknya

h

d

k?

Nanta tahu mengelompokkan benda berdasarkan bentuknya

(KI 3 : pengetahuan) Nanta bisa mengelompokkan benda yang bentuknya sesuai

(KI 4: keterampilan)

Nanta memiliki kebiasaan yang baik, yaitu mau mengembalikan ke tempatnya dan bertanggung jawab terhadap permainannya (KI 1 & 2 : sikap)

(7)

Bagaimana melakukan proses penilaian?

Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian.

1. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

2. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak.

3. Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.

4. Akuntabel

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

5. Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.

6. Sistematis

Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.

7. Menyeluruh

Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.

8. Bermakna

Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orang tua, guru, dan pihak lain yang relevan.

Lakukan proses pengamatan terhadap anak.

Saat anak melakukan berbagai kegiatan, guru dapat mengamati segala hal yang dilakukan anak ataupun diucapkan anak, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak.

Dalam melakukan pengamatan, guru perlu melakukan pencatatan sebagai bukti sekaligus pengingat terhadap segala hal yang diamatinya.

Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :

Ceklis

Menentukan status perkembangan anak pada akhir periode penilaian.

Ada empat skala, yaitu :

Melakukan penilaian terhadap anak dan pembelajaran yang dilakukan anak adalah sebuah proses.

Apakah terasa rumit?

Wahai para guru…. Sesungguhnya tidaklah demikian!!!

Semakin kita terlibat aktif dalam mengamati anak dan menilai anak, kita akan semakin memahami anak. Hal ini akan membuat kita menjadi guru yang semakin baik. Guru yang kompeten.

Untuk mengamati anak, dapat dilakukan 3 teknik berikut : 1. Ceklis

2. Catatan anekdot 3. Hasil karya

BB artinya Belum Berkembang: bila anak

melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya

masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru;

BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak

sudah dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru;

BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah

(8)

Contoh

Menetapkan indikator penilaian

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Masih ingat bukan tentang Rencana Program Pengembangan Harian (RPPH) yang pernah kita pelajari bersama?

* Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula rancangan penilaian yang akan dilakukan? Nah, dalam RPPH tersebut memuat indikator pencapaian perkembangan yang akan dijadikan instrumen penilaian dalam bentuk ceklis.

Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua anak.

Contoh perilaku anak pada tingkat kemampuan “berdoa sebelum belajar”:

1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun sikapnya masih harus men-dapatkan bimbingan dan/ atau dicontohkan oleh guru

2. MB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun sikapnya masih harus diingatkan oleh guru: ”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana sikap berdoanya?”

3. BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan secara utuh, mandiri, dan konsisten tanpa harus diingatkan oleh guru lagi.

4. BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan secara utuh, mandiri, dan konsisten serta dapat mengingatkan temannya

Anak berdoa dengan bimbingan guru.

Anak terbiasa berdoa bersama.

Contoh ceklis per kelas

Format Skala Capaian Perkembangan Harian

Kelompok :………Tanggal: ………..………

No Indikator Penilaian Dona Ida Nia Adi Dst

1 Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap

ciptaan Tuhan. BSH

2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB

3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB

4 Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi

anggota tubuh. BSH

5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB

6 Terbiasa berlaku ramah. BSH

7 Terbiasa mengikuti aturan. MB

8 Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,

biru, kuning). BB

9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH

10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH

Contoh ceklis per anak

Format Skala Capaian Perkembangan Harian

Nama : Dona Kelompok : TK A

Minggu : I Bulan : September 2015

No INDIKATOR PENILAIAN TANGGAL

... ... ... ... ...

1 Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap

ciptaan Tuhan. BSH

2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB

3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB

4 Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi

anggota tubuh. BSH

5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB

6 Terbiasa berlaku ramah. BSH

7 Terbiasa mengikuti aturan. MB

8 Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,

biru, kuning). BB

9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH

10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH

Lihat

dokumen

(9)

Contoh

Ignas menumpuk 2 gelas

Ellen menangis saat datang ke sekolah

Ignas (2.5 tahun) mengambil mainan buah berbentuk stoberi dan mengisinya ke dalam 2 gelas plastik.Ia mempertemukan permukaan dua gelas secara vertikal.

Safa (5 tahun) meilah angka-angka dari dalam baki, mengambil, dan meletakkannya di meja sambil menggumam menyebutkan nama-nama bilangan.Dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12.

Catatan anekdot

Catatan anekdot digunakan untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya baik tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH.

Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak yang dicatat perkembangannya, kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak dan perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak selama berkegiatan.

Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau dibicarakan anak secara objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, tanpa memberi label misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifi k (khusus/ tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan catatan guru terkait dengan indikator yang muncul dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila disertai foto kegiatan anak.

Jika guru sedang sibuk memfasilitasi anak, dan pada saat yang bersamaan guru sempat menangkap suatu aktivitas bermakna yang dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih mudah untuk merekam berupa foto atau video. Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut ditulis lebih lengkap.

Tips sederhana menulis catatan anekdot:

• Bawa kertas kecil dan alat tulis dalam saku. • Sewaktu-waktu

diperlukan, keluarkanlah dari saku!

• Tulis kata singkat atau gambar yang mencerminkan perilaku bermakna yang sedang terjadi. Setelah anak-anak pulang, salinlah dalam buku/catatan khusus anekdot. Cukup beberapa kalimat.

Pada hari pertama setelah libur Idul Fitri selama 2 minggu, Ellen (3 tahun) datang ke sekolah dengan menangis. Guru menyambut dari gendongan orang tua dan menenangkan Ellen.

Sumber belajar:

• Wadah plastik aneka bentuk beberapa buah

• Benda-benda kecil, misalnya buah mainan, biji-bijian.

Hasil belajar:

• Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang, dan lincah.

• Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas.

• Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (apa yang terjadi jika…)

Safa mengurutkan angka

Ajaklah anak untuk bermain angka.

Sumber belajar:

• Angka-angka dari plastik. • Baki angka

Hasil belajar:

• Menyebutkan lambang bilangan 1-10

• Mengurutkan lambang bilangan

• Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi kesulitan.

(10)

Khanza dan Jesica menyusun balok-balok unit secara vertikal berbentuk lingkaran memenuhi alas balok yang b e r b e n t u k lingkaran. Ada celah selebar satu unit balok yang kosong yang memisahkan rangkaian balok berbentuk lingkaran itu. Di tengah lingkaran berdiri tumpukan balok setengah unit yang ditumpuk ke atas sebanyak 4 kolom. Pada bagian paling atas ditaruh balok rongga berbentuk segitiga yang panjangnya sama dengan panjang 4 balok setengah unit.

CATATAN ANEKDOT

Tanggal : 28 Juli 2015

Usia / Kelas : 4 tahun / TK A Nama Guru : Ibu Gema

Nama

Anak Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku

Rosa Halaman

sekolah Pk. 07.30

Rosa turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, kakinya menghentak-hentak ke lantai sambil menangis dan

berteriak.

Dona Taman

bermain Pk 07.40

Dona mengambil bola besar, melempar ke ring bola, mengambilnya, dan melemparkannya kembali berulang-ulang.

Rio Area

Keaksaraan Pk. 08.00

Rio menggunting kertas bergambar kepala, badan dan kaki. Rio menggunting di luar menggunakan tiga jari.

Aisyah Ruang

makan Pk. 08.30

Aisyah membuka bekalnya. Ada nasi dengan sayur kacang panjang dan telur. Aisyah makan nasi dan telur. Aisyah me-nutup kotak bekalnya yang masih berisi sayur kacang pan-jang. ditinggalkan di kotak bekalnya.

Misalnya :

Bangunan yang dibuat Khanza dan Jesica

Setelah guru mengamati hasil bangunan anak, guru bertanya kepada Khanza dan Jesica, siswa TK B (usia 5 tahun):

Guru : ”Bangunan apa yang sedang kalian bangun?” Khanza : ”Istana Putri.”

Guru : ”Mengapa kalian mengatakan ini istana putri?” Khanza : ”Karena di dalam istana ini tinggal putri cantik.”

(Sambil tangannya menunjuk ke bangunan tinggi di tengah lingkaran.)

Guru : ”Apa maksud diletakkan sebuah segitiga di atas rumah putri itu ?”

Khanza : ”Itu kan atapnya…”

Guru : ”Mengapa perlu diberi atas pada bagian atas rumah itu?” Jesica : ”Agar putrinya tidak kehujanan dan tidak kepanasan.” Guru : (sambil menunjuk celah di lingkaran) ”Kalau lubang

sebesar satu balok unit di sini untuk apa ya ?” Jesica : ”Itu kan pintu masuknya putri ke istananya.”

Hasil karya

Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan hasil prakarya.

Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya. Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengonfi rmasi hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut.

Penulisan beberapa catatan anekdot dapat dalam bentuk sebagai berikut:

Ajaklah anak untuk membangun balok sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Berdiskusilah dengan anak, berikan gagasan tentang konsep bangunan. Dukung anak untuk mulai merencanakan bangunan yang akan dibangunnya. Setelah selesai membangun, mintalah anak untuk bercerita tentang bangunan tersebut!

Sumber belajar: • Balok aneka bentuk • Asesoris balok

• Alas geometri untuk membangun balok Hasil belajar:

• Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.

• Berani mengemukakan pendapat.

• Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa.

• Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda dengan benda yang lain.

(11)

Sampul muka portofolio Aisyah

Logo lembaga PAUD

Nama dan alamat lembaga PAUD

Aisyah TK A

Bangunan balok karya Dewo

Karya seni Rency

Roncean rantai buatan Ino

Finger Painting

Contoh karya-karya anak lainnya:

Berikut ini adalah hasil pekerjaan guru mengumpulkan hasil karya anak.

HASIL KARYA ANAK HASIL PENGAMATAN

Karya Khanza dan Jessica “Istana Putri”

* Menggunakan balok unit, setengah unit, segitiga, dan setengah lingkaran.

* Balok unit dibuat berbentuk lingkaran sesuai dengan alas.

* Balok setengah unit ditumpuk dalam 4 kolom. * Ada segitiga pada bagian atas bangunan vertical. * Ada celah terbuka di antara ujung lingkaran. * Dua setengah lingkaran digabung menjadi

bulatan dengan benda-benda kecil di dalamnya. * Menggunakan asesoris lain seperti gelas dan

cawan, meja, dan kursi.

Karya Keela “Ikan Hiu”

* Ada bulatan dua buah yang bergabung dengan bagian panjang yang berwarna biru.

* Ada garis-garis panjang yang keluar dari bagian biru tersebut di sekelilingnya dengan setiap ujung garis memiliki bulatan kecil.

Jika memungkinkan, setelah anak melakukan proses dalam menghasilkan karya, berikanlah kesempatan pada anak untuk menikmati karya tersebut. Ajaklah anak untuk memajang karyanya sebagai bentuk apresiasi terhadap karya tersebut.

Berbagai catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portofolio untuk selanjutnya dianalisis. Hasil karya yang dianalisis dapat dipilih dari hasil karya yang terbaik (menunjukkan tingkat perkembangan tertinggi) yang diraih anak. Hasil karya tersebut bisa yang paling akhir atau dapat pula yang di tengah bulan.

Kar

ya Aisyah“P

ohon A

pel

Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak?

Semua data yang telah dikumpulkan guru selama mengamati anak, baik berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil karya perlu dikumpulkan dalam satu berkas dalam wadah yang ditata rapi. Satu anak memiliki satu wadah yang telah diberi identitas tentang anak tersebut. Kumpulan data tersebut diurutkan berdasarkan tanggal

peristiwa. Kumpulan semua informasi tersebut dinamakan portofolio. Format portofolio dapat dikembangkan oleh setiap lembaga. Sampul depan berisi foto dan identitas anak. Lembar isi berisi: foto kegiatan anak, catatan guru tentang kegiatan anak (ditulis saat mengamati anak), dan analisis Kompetensi Dasar.

Contoh sampul muka wadah portofolio satu orang anak dapat dilihat seperti berikut :

m k d i d p i p d l f

(12)

Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak?

Misalnya :

Misalnya: kemampuan Aisyah membaca doa sebelum dan sesudah makan adalah :BB, BB, BB, MB; maka Aisyah mengarah pada kemampuan MB.

3. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya guru merujuk pada rubrik penilaian.

4. Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan anekdot, dan hasil karya untuk diolah

Contoh

Data dari catatan anekdot

Nama : Aisyah Kelas : TK A

Periode : Bulan Agustus Tahun : 2015

Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & Indikator Capaian Perkembangan

3 Agt Aisyah mencicipi satu sendok makan sayur bayam, lalu

mengembalikan sendok itu ke mangkoknya. Ia diam, mengamati teman-temannya makan sayur bayam. Guru mendekati dan meminta Aisyah menghabiskan sayurnya. Aisyah

menggelengkan kepala.

2.1. Makan makanan bergizi

BB

12 Agt

Aisyah berjalan menuju ke barisan paling

belakang.

Aisyah bersama teman menunggu giliran untuk mengikuti permainan halang rintang.

2.7. Sikap mau menunggu giliran.

2.6. Mengatur diri sendiri

BSH

BSH

Dst

Ajaklah anak untuk bermain angka.

Pehtikan tahapan mengolah data anak: 1. Ikuti Langkah-langkah

dalam mengolah data 2. Kompilasi hasil penilaian

data

3. Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak

Semua data/informasi tentang anak yang telah terkumpul di dalam portofolio perlu diolah untuk dianalisis. Lakukan pengolahan secara berkala.Pengolahan bulanan perlu dilakukan agar guru dapat melakukan penilaian bulanan. Hasil pengolahan bulanan dijadikan acuan untuk melakukan penilaian semester.

Langkah-langkah dalam mengolah

data.

1. Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format ceklis (V) harian indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.

(13)

Contoh

Data dari catatan anekdot

Nama : Aisyah Kelas : TK A

Periode : Bulan September Tahun : 2015

Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & Indikator Capaian Perkembangan

2 Sept 2015

Setelah guru mengijinkan semua anak bekerja, Aisyah mengambil kertas buram yang sudah berpola. Ia mengambil kertas warna kuning, merah dan biru lalu menyobek kertas warna itu dengan kedua tangannya menjadi bagian-bagian kecil. Ia mengambil lem dan menempel serpihan kertas itu ke kertas buram berpola.

3.3-4.3. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas.

3.6-4.6 Mengenal warna

BSH

BSH

10 Sept 2015

Aisyah duduk berdampingan dengan Keela yang

membawa segelas jus sayur dengan tiga buah ceri di atasnya. Aisyah mengambil sebuah gelas plastic kecil dari rak lalu menyodorkan ke Keela. Keela menuang jus sayur ke gelas Aisyah. Aisyah berkata, “mau ceri nya juga satu.” Lalu Aisyah minum satu teguh jus sayur dan mengunyah buah cerinya. Sisa jus sayur dibiarkan di dalam gelas.

2.1.Makan makanan bergizi

2.10. Mengucapkan terimakasih

MB

BSH

Contoh

Contoh data dari hasil karya.

Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti. Semakin guru mampu melihat dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut. Hubungkan dengan indikator pada KD, dan tuliskan capaian perkembangan kemampuan anak terhadap karya tersebut.

Data dari Hasil Karya

Nama : Aisyah Kelas : TK A

Periode : Bulan September Tahun: 2015

No Hasil Karya &

Pengamatan KD & Indikator

Capaian Perkembangan

1 3.6-4.6

* Mengenal nama buah “apel” * Mengenal benda berdasarkan

ukuran (apelnya banyak, apel besar)

3.8-4.8

* Mengenal lingkungan alam ada pohon, gunung, sungai dan batu

3.15-4.15

* Menampilkan hasil karya seni dalam bentuk gambar

BSH

BSH

BSH

BSB

2 Dst

Kompilasi hasil penilaian data.

(14)

KOMPILASI DATA

Nama : Aisyah Kelas : TK A

Periode : Bulan September Tahun: 2015

Program Pengembangan

Kompetensi

& Indikator Ceklis

Catatan Anekdot Hasil Karya Capaian Akhir

Nilai agama & moral

2.1 Terbiasa

Melakukan kegiatan kebersihan diri

MB MB MB

3.3-4.3 Mengenal anggota tubuh dan fungsinya

BSH BSH BSH BSH

3.3-4.3 Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas

BSH BSH BSH BSH

3.4-4.4 Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat

MB MB MB

Sosial emosional

2.5 Berani menge-muka kan pendapat dan keinginan

BB BB BB

Kognitif

3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya

BSH MB BSH BSH

3.7 Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus mereka

MB BSH BSH BSH

Bahasa

2.14 Terbiasa ramah

menyapa siapapun BSB BSB BSB

3.10 – 4.10 Mencerita-kan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih banyak

BSH BSH BSH BSH

Dst

Contoh

Mengisi Data ke dalam Penilaian

Perkembangan Anak

Setelah semua data dianalisis langkah selanjutnya semua data dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan, juga digunakan untuk mencatat perkembangan anak selama satu semester.

Untuk mengisi kolom penilaian bulanan dan hasil akhir semester, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisis.

2. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim, penilaian ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang menangani anak, sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali.

3. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu indikator bisa muncul data berulang-ulang dengan tingkat pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian perkembangan, digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak :BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya kemampuan anak berkembang ke arah sangat baik.

Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua?

Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan

dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan guru saat akan menulis laporan perkembangan anak.

Etika Pelaporan

Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fi sik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.

Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data

Tampilan sampul muka Buku Laporan Perkembangan Anak di KB & TK Bukit Aksara Semarang

n n i n n n

(15)

atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, oleh karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut:

1. Keadaan anak waktu belajar secara fi sik, sosial, dan emosional. 2. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD. 3. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak. 4. Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan

mengembangkan anak lebih lanjut.

Jenis Pelaporan

Pelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi laporan insidental dan laporan berkala.

1. Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik yang ditetapkan satuan PAUD.

2. Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.

Waktu Pelaporan

Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).

Bentuk Pelaporan Semester

Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester.Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik.

Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.

Tata cara penulisan laporan

Tata cara dalam penulisan laporan

1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat positif dan santun

2. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak secara nyata (bersumber pada data autentik, tidak mengada-ada)

3. Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai BSH dan BSB di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan

4. Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk

mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih dalam BB dan MB

5. Laporan bersifat personal (individual) yang menggambarkan perilaku khusus anak di kelas

Tips mudah menuliskan narasi pada laporan perkembangan anak.

Tips mudah menuliskan narasi di laporan perkembangan anak.

1. Peganglah kompilasi data anak. Ini merupakan input yang utama dalam menuliskan laporan.

Apabila simpulan akhir adalah BSH dan BSB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan kekuatan dan kompetensi anak.

Apabila simpulan akhir adalah BB dan MB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan rekomendasi bagi anak. Harapannya orang tua dan guru membantu menstimulasi untuk waktu-waktu yang akan datang.

2. Berikan pengantar pada paragraf PENDAHULUAN. Tuliskan hal-hal umum tentang anak, misalnya kehadiran, dan kepibadian anak).

3. Tuliskan 6 program pengembangan (nilai agama & moral, fi sik motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif dan seni). Dalam tiap program

pengembangan masukkan kompetensi dasar yang telah diberikan. Jangan lupa tulis pula indikator-indikator yang muncul dari kompetensi dasar tersebut. Apabila ada fakta-fakta dari catatan anekdot atau hasil karya, masukkanlah untuk membuktikan kompetensi anak tersebut. Jika memiliki foto, lampirkanlah…. !

MUDAH BUKAN ?

(16)

Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK

TRIWULAN PERTAMA TAHUN AJARAN 2015/ 2016

“KB & TK BUKIT AKSARA SEMARANG”

Nama : Ratu Aisyah Arsy Tanggal lahir : 11 Juni 2011

Kelas : TK A Kelompok : Hiu

Pendahuluan

Mengikuti perkembangan ananda pada awal tahun ajaran baru ini, sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kemandirian ananda semakin tampak ketika tiba di sekolah. Ananda telah terbiasa dengan segala rutinitas yang ada di sekolah. Tingkat kehadiran ke sekolah sangat tinggi, hanya 1 kali dalam tengah semester ini ananda tidak hadir ke sekolah. Ia datang dengan ceria setiap pagi.

Perkembangan Nilai Agama & Moral

Perkembangan agama dan moral Ananda berkembang sesuai dengan harapan. Beberapa perkembangan agama yang dicapai antara lain mengenal dan mempercayai Tuhan melalui Ciptaan-Nya. Hal ini tampak ketika ananda mampu menyebutkan fl ora dan fauna laut sebagai ciptaan Tuhan yaitu ikan hiu, cumi-cumi, ubur-ubur, kuda laut, bintang laut, lumba-lumba dan terumbu karang. Selain itu ananda juga mampu memimpin doa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, ketika mengikuti Holy Morning. Ananda juga mampu melafalkan Surat Al- Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Alaq, Al-Kausar, Al-Kafi run dan Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi).

Ananda juga mampu melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa. Setiap pagi, ia telah menyiapkan diri bersama teman-teman untuk mengikuti kegiatan pagi. Hal ini terlihat

ketika Ananda mengikuti

gerakan berdoa dan melafalkan ayat-ayat suci Alquran sesuai petunjuk guru. Ananda adalah anak yang memiliki moral yang baik. Ia berperilaku santun, sabar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan terbiasa mengucapkan terima kasih setelah dibantu atau diberi sesuatu oleh teman atau guru.

Perkembangan Fisik Motorik

Perkembangan motorik berkembang sesuai dengan harapan. Ia mampu menggunakan otot-otot besarnya pada tangan dan kaki secara terkontrol dalam merangkak, meniti di atas papan titian dan berayun melewati halang rintang.

Koordinasi otot-otot tangan dan mata berkembang sesuai usianya. Ananda mampu

merobek kertas dan menempelkannya di atas kertas HVS menjadi bentuk orang. Tangan mungil ananda merobek kertas menjadi bagian kecil-kecil kemudian ditempel di kertas putih. Ia

mampu menggunakan kuas dan krayon untuk menggambar dan melukis. Tangan mungil ananda juga tampak luwes ketika bermain meronce huruf. Ananda mampu memasukkan benang ke dalam lubang balok huruf tanpa mengalami kesulitan.

Ananda juga mulai menunjukkan perkembangan yang berarti dalam hal hidup sehat. Awalnya ananda tampak ragu untuk makan sayur, namun karena dukungan teman dan guru, ananda akhirnya mau mencoba makan sayur sebagai sumber makanan bergizi. Ananda juga mampu menolong

(17)

Karena itu, mohon orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan perilaku hidup sehat Ananda dengan memotivasi agar gemar makan sayur di rumah. Membawakan bekal berupa kreasi sayur dan makanan sehat lainnya dapat menjadi rekomendasi untuk meningkatkan perkembangan fi sik Ananda.

Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial emosional ananda berkembang sesuai dengan harapan. Beberapa perkembangan yang tercapai antara lain ananda memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan. Ananda mampu mentaati aturan yang telah disepakati bersama ketika bermain seperti saling berbagi mainan, menggunakan tangan dan kaki dengan baik dan membereskan mainan setelah selesai digunakan. Ananda juga memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar untuk melatih kedisiplinan. Hal ini tampak ketika ananda mau menunggu

giliran dengan berbaris rapi ketika hendak melakukan suatu kegiatan. Ananda juga memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab, peduli kepada teman dan bekerja sama dalam bermain atau membereskan alat-alat main setelah selesai menggunakannya.

Perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri ananda tampak mulai berkembang. Dengan demikian, diharapkan orang tua semakin memberi kesempatan dan memotivasi ananda untuk lebih berani tampil di depan umum dan lingkungan sosialnya. Dapat juga dengan memberikan kepercayaan dan

tanggung jawab pada tugas-tugas sederhana yang dapat ananda kerjakan sendiri.

Perkembangan Bahasa.

Perkembangan bahasa ananda berkembang sesuai dengan harapan. Ananda mampu menyimak instruksi guru dengan memberikan respon yang tepat. Kemampuan menyimak petunjuk yang diberikan guru juga tampak ketika ia membuat karya dari kertas buram yang sudah diberi pola kemudian disobek menjadi bagian-bagian kecil membentuk tubuh manusia lengkap. Ananda mampu mengerjakan tugas tersebut dengan baik.

Ananda mampu bercerita kepada guru tentang apa yang dibuatnya. Baik saat selesai membangun karya dari balok-balok atau karya dari cat dan kertas. Hampir setiap ananda mendapatkan kesempatan untuk bercerita, ia menceritakan karya tangan

yang dibuatnya.

“Aku buat nahkoda…” Saat bermain peran di Sentra Drama, ananda membangun komunikasi secara wajar dengan teman-teman mainnya.

Perkembangan bahasa lainnya yang tampak, antara lain ananda mampu menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya. Ananda mampu meronce huruf-huruf yang ada di kartu namanya, dan berusaha merangkainya sesuai dengan urutan huruf dengan bantuan guru. Hal ini menunjukkan kemampuan membaca dan menulis mulai berkembang.

Pada dasarnya perkembangan bahasa ananda berkembang baik, baik bahasa reseptif ataupun bahasa ekspresif. Untuk pengenalan terhadap keaksaraan, sesuai usianya, ananda boleh diajak mengenali bunyi huruf-huruf yang ada di sekitarnya.

Perkembangan Kognitif

(18)

menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif. Suatu saat, pada jam makan snack, ada teman yang tidak mendapatkan kursi. Ananda langsung berinisiatif mengambil kardus dan mengatakan kepada teman tersebut untuk uduk di kardus itu. Ananda juga mengenal lingkungan sosialnya, seperti pekerjaan (profesi) yang menjadi pembahasan dalam tema triwulan pertama ini tentang laut. Ananda menyebutkan jenis pekerjaan seperti nelayan, nahkoda, polisi laut, dan penjual ikan.

Ananda mampu menyajikan berbagai hasil karya yang berhubungan dengan lingkungan alam dalam bentuk gambar. Ananda mampu menggambar

pohon apel dan menyebutkan bagian-bagian pohon apel yaitu buah apel. Selain itu ananda juga mampu menyebutkan gunung, sungai dan batu-batuan yang merupakan bagian dari lingkungan alam. Ananda juga mengenal dan mampu menyebutkan nama-nama binatang laut seperti: ikan hiu, lumba-lumba, penyu, paus, cumi-cumi dan ikan buntal. Ananda mampu menyebutkan ciri-ciri ikan antara lain mata, ekor dan sirip. Selain itu, ananda juga mengenali bagian tubuh cumi-cumi yang disebut tentakel.

Perkembangan Seni

Perkembangan seni ananda berkembangan sesuai harapan. Ananda mampu menunjukkan kreatifi tas dalam berbagai karya. Ananda mampu menciptakan pola tersendiri dan unik ketika

membuat orang-orangan dari kertas buram yang sudah diberi pola sebelumnya. Setelah selesai, ananda menggunakan replika orang-orangan yang dibuatnya untuk bermain drama tentang nahkoda di laut. Ananda meletakkan

replika orang tersebut di dalam kapal yang sudah dibuatnya terlebih dahulu bersama kelompoknya dan memainkannya seolah-olah ada nelayan dan nahkoda sedang naik kapal di lautan.

Apresiasi seni ananda juga tampak ketika ananda menggambar pohon apel menggunakan krayon. Ananda membuat bentuk unik sesuai dengan kreasinya sendiri yang mewakili pohon apel dan buahnya yang ada di gunung dan sungai. Setelah selesai menggambar

ananda menempelkan kertas gambarnya pada sebuah frame yang sudah disediakan. Kemudian ananda menempelkan hasil karyanya ke papan untuk memajang hasil karya. Ananda tampak puas telah menyelesaikan

gambarnya dan memajang hasil karyanya di tempat umum supaya dinikmati oleh teman-teman.

Hal ini menunjukkan bahwa ananda mampu menunjukkan karya dan aktivitas seni menggunakan berbagai media. Karya dan aktivitas seni ananda juga tampak ketika ananda berperan seolah-olah sebagai seorang nelayan, ananda mampu berinteraksi dengan meja yang dibalik yang ia gunakan untuk mewakili sebuah perahu. Ananda juga membuat sendiri alat pancing dari kertas koran dan tali. Sesekali ananda memperagakan gerakan seorang nelayan yang sedang melempar pancing ke laut saat mencari ikan.

(19)

Penutup

Pada umumnya, pencapaian perkembangan ananda hingga akhir triwulan pertama ini berkembang sesuai harapan. Kemandirian, tanggung jawab dan kreativitas ananda berkembang sesuai usianya. Harapan kami pada triwulan berikutnya, ananda semakin mampu mengembangkan ide-ide kreatifnya dan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah ada. Juga semakin menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik seiring dengan kesukaannya terhadap makanan yang berasal dari sayur. Semoga guru dan orang tua dapat senantiasa bekerja sama dalam memberikan stimulasi-stimulasi yang dapat memaksimalkan potensi, bakat, dan kreativitasnya demi perkembangan yang optimal.

Semarang, 10 Oktober 2015

Kepala Sekolah, Guru Wali,

Ninuk Helista, S. Psi Gemma Mirda C, S. Psi

Komentar Orang Tua

……… ……… ……… ……… ………

Semarang, ………

(Orang Tua/ Wali)

Penutup

Kemampuan belajar anak di lembaga pendidikan, khususnya di lembaga PAUD perlu ketahui dengan seksama melalui penilaian yang efektif.Penilaian yang efektif adalah penilaian yang berlangsung terus-menerus dan dilakukan secara komprehensif.Hal ini sesuai dengan perkembangan anak yang bersifat dinamis dan terus mengalami proses. Untuk selanjutnya hasil dari penilaian menjadi rujukan dalam melakukan perencanaan pembelajaran selanjutnya.Dengan demikian pembelajaran menjadi suatu siklus antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan yang berlangsung secara terus-menerus.

Guru yang memahami perkembangan anak menjadi syarat mutlak agar pendidik dapat melakukan penilaian dengan baik. Kerjasama antar guru serta orang tua akan memberikan gambaran yang utuh terhadap anak dalam pengumpulan berbagai bukti tentang perkembangan anak.

Anak yang berkembang secara optimal akan menjadi anak yang berpotensi untuk menjadi anak yang matang dalam setiap tahap dan aspek perkembangannya. Dengan demikian diharapkan bahwa anak dapat memasuki tingkat pendidikan selanjutnya sesuai dengan kematangan usia dan kemampuannya, menjadi anak yang kompeten dan berkepribadian.

Ayah dan Ibu Guru...,

Yuk temani aku bermain.

Lihatlah, aku sekarang sudah

(20)

Daftar Pustaka

Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Dodge,Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.

Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.

Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011.

http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessment for learning/Kei TuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx

Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works, EarlychildhoodNews, University of Wisconsin, 2007.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.

National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education, Children’s Services Central, New South Wales, 2012.

Sekolah Bukit Aksara, Semarang, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak, http://www.bukitaksara.sch.id

Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson

Merrill Prentice Hall, New Jersey, Columbus, 2005.

Alamat Tim Penulis

Enah Suminah (email: enahsuminah@kemdikbud.go.id) Yulianti Siantayani (email: yulie_aksara@yahoo.com) Dona Paramitha (email: donaparamitas@gmail.com) Utin Ritayanti (email: u_teen@yahoo.com)

Referensi

Dokumen terkait

Semoga pedoman ini dapat memberi inspirasi pada para Guru PAUD tentang bagaimana menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dengan pengelolaan pembelajaran

Penilaian Pem belajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di KB Cerdas Sukorejo Kendal ... M odel Penelitian yang Dit aw arkan

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Penga- laman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

Untuk menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Satuan PAUD harus menyusun cakupan materi pembelajaran setiap

Ada beberapa langkah dalam metode discovery yaitu (1) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (2) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (3)

Pendidikan demikian berpengaruh kepada perkembangan seorang manusia baik emosi, intelektual maupun sosial, dengan demikian pendidikan anak usia dini dalam Islam merupakan

Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak didik dalam suatu bidang pengembangan.. Standar kompetensi ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan

aspek yang melingkupi perkembangan anak usia dini antaa lain Perkembangan Fisik-Motorik Perkembanga n Kognitif Perkembanga n Bahasa Perkembanga n Bahasa Perkembangan Sosial