• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Studi Manajemen Waktu Aktivis Mahasiswa Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Studi Manajemen Waktu Aktivis Mahasiswa Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan dasar aktifitas untuk perubahan individu maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari pemerintahan, masyarakat, maupun keluarga. Mendapatkan pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari pendidikan formal, melainkan dapat pula diperoleh dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

Suatu kegiatan tanpa perencanaan akan terkesan kurang persiapan dan peluang kegiatan terlaksana dengan sukses tidak maksimal. Masalah perencanaan waktu dalam pembelajaran harus diperhatikan dan dimanajemen dengan baik. Pendidikan memanajemen waktu hanya dapat dipelajari dari setiap individu dan pribadi dengan lebih mengenal diri sendiri.

Mengelola waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu keunggulan dan kesuksesan. Oleh karena itu bimbingan untuk mendalami masalah waktu adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan keseharian. Persoalan waktu serta tingkat urgensinya dalam realitas, awalnya kecil dan terbatas. Akan tetapi, akan berkembang dan bergerak cepat, hingga menjadi hal nyata yang tidak mungkin dihindari atau diabaikan.

(2)

as a team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja

dengan manajemen (work with management). Di masa depan, skill tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi menemui kendala dalam membagi waktu antara akademis dan organisasi. Perilaku menunda-nunda merupakan salah satu indikasi lemahnya manajemen waktu yang dimiliki individu. Tidak optimalnya manajemen waktu yang dimiliki individu menyebabkan individu sulit mengendalikan perasaan, tingkah laku dan pikiran dalam menyelesaikan tujuan. Ketrampilan manajemen waktu dan efektifitas belajar terdapat korelasi positif. Asumsi ini ditegaskan oleh Clasessens (2007:2) menyarankan bahwa penerapan perilaku manajemen waktu adalah positif dengan pemahaman waktu kontrol, pekerjaan inteferansi, kinerja, pekerjaan akademik, kepuasan kerja kesehatan dan alokasi waktu tugas–tugas prioritas tinggi. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari sikap yang tidak produktif.

(3)

sangat penting, bahkan lebih penting. Kendati unsur lain harus ditempatkan secara sejajar untuk mencapai keseimbangan, sehingga dapat dikatakan dasar keseimbangan hidup seseorang dimulai dari kehidupan spiritualnya (kerohanian). Waktu kesehatan atau pemeliharaan diri adalah waktu untuk merawat diri agar dapat hidup dengan penampilan yang layak. Kesehatan juga berhubungan banyak dengan pikiran dan kewajiban (psikosomatis), dengan demikian selalu berpikir hanya untuk hal-hal yang positif. Waktu untuk keluarga harus menempati kedudukan yang penting, walaupun tetap diseimbangkan dengan kehidupan lainnya, namun keluarga menempati prioritas utama. Waktu bekerja adalah waktu yang digunakan manusia untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhannya, sedangkan untuk remaja, waktu kerja dapat diidentikkan dengan waktu belajar di sekolah. Waktu sosial atau waktu luang adalah waktu di luar aktifitas bekerja atau belajar maupun pemeliharaan diri. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

(4)

seperti bergaul dan bercengkrama seharian penuh dengan sesama koleganya, begadang di malam hari, dan bermain game. Hal tersebut merupakan realitas dinamika kehidupan mahasiswa yang tidak bisa dipungkiri.

Peranan manajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, karena manajemen waktu merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi belajar. Manajemen waktu yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar, sehingga di dalam belajar individu akan lebih bersemangat dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan seiring dengan hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar.

Daya saing yang dimiliki individu tergantung pada perilaku yang berorientasi pada kesempatan, selalu berkembang dan tidak membuang waktu dengan percuma. Hal yang menunjukkan adanya pemanfaatan waktu yang kurang efektif dan ketidak-disiplinan yaitu mahasiswa yang menyelesaikan program studi yang seharusnya diselesaikan 4 tahun, terpaksa diperpanjang.

(5)

Belajar seringkali diidentikkan dengan membaca sesuatu yang tertulis ataupun yang tidak tertulis sehingga dapat membawa seseorang mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Belajar dilakukan melalui pengerahan kemampuan untuk mengetahui suatu pengetahuan, menguasai suatu ketrampilan, atau mampu bersikap dengan sikap tertentu.

Matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan konsep abstrak yang disusun secara hierarki dan penalaran deduktif yang membutuhkan pemahaman secara bertahap dan beruntun. Asumsi tersebut ditegaskan Muttaqin (2009:1) matematika dikenal sebagai ilmu dedukatif, karena setiap metode yang digunakan dalam mencari kebenaran adalah dengan menggunakan metode deduktif, sedang dalam ilmu alam menggunakan metode induktif atau eksperimen. Namun dalam matematika mencari kebenaran itu bisa dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya yang benar untuk semua keadaan harus bisa dibuktikan secara deduktif, karena dalam matematika sifat, teori/dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif.

(6)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah penelitian antara lain:

1. Kurang tepatnya manajemen waktu yang digunakan mahasiswa dalam

melaksanakan kewajiban akademis dan berorganisasi, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.

2. Mahasiswa kurang memperhatikan prioritas dan komitmen dalam

mengatur waktu antara kuliah dan berorganisasi.

3. Secara umum mahasiswa beranggapan bahwa masuk dalam organisasi

akan lebih menyita waktu untuk proses pembelajaran kuliah, apalagi program pendidikan matematika yang dikenal sebagai ilmu dedukatif. C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang terkaji lebih terfokus dan terarah maka penulis membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh manajemen waktu terhadap prestasi belajar pada aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika.

2. Efektifitas pemanfaatan waktu oleh aktivis mahasiswa antara akademis (pembelajaran matematika) dan berorganisasi.

3. Hasil belajar mahasiswa dapat dilihat dari laporan perkembangan studi/indeks prestasi mahasiswa.

D. Perumusan Masalah

(7)

1. Apakah terdapat pengaruh manajemen waktu terhadap prestasi belajar pada aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika?

2. Bagaimanakah manajemen waktu mahasiswa program studi matematika

yang aktif dalam organisasi?

3. Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa program studi matematika yang

aktif dalam organisasi? 4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penilitian “studi manajemen waktu aktivis mahasiswa dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta” adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen waktu terhadap prestasi belajar

pada aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika.

2. Untuk mengetahui manajemen waktu mahasiswa program studi matematika yang aktif dalam organisasi.

3. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa program studi matematika yang aktif dalam organisasi.

4. Manfaat Penelitian

Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan ilmu tentang:

a. Pengaruh manajemen waktu terhadap prestasi belajar pada aktivis

(8)

b. Manajemen waktu mahasiswa program studi matematika yang aktif dalam organisasi.

c. Prestasi belajar mahasiswa program studi matematika yang aktif

dalam organisasi. 2. Praktis

Manfaat penelitian secara praktis

a. Studi ini dapat membantu aktivis mahasiwa dalam memanajemen

waktu untuk mendapatkan prestasi dalam pendidikan kuliah maupun berorganisasi.

b. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa umum yang takut untuk

tidak bisa mengatur waktu antara pendidikan di bangku kuliah dan berorganisasi.

c. Menambah wawasan kepada guru serta pegawai Negara, dan pekerja bisnis untuk mengetahui pentingnya manajemen waktu.

Referensi

Dokumen terkait

Beton mutu tinggi, kuat tekan lebih besar dari 40 MPa, semakin dibutuhkan karena mampu menghasilkan komponen bangunan dengan kekuatan tinggi dan dengan ukuran

Konsumsi protein kasar dan pertambahan bobot badan yang rendah dapat disebabkan karena kualitas hijauan di Jonggol yang rendah dan kandungan protein kasar ransum

Kultivar yang termasuk golongan daun panjang adalah 'Hitam Pagentan', 'Ireng Temen', dan 'Saka', kultivar yang termasuk golongan daun sedang adalah 'Bulu', 'Toraja', dan 'Cempo

Hasil penelitian kepuasan kerja karyawan menunjukkan bahwa persentase yang diperolah dari jawaban responden secara keseluruhan adalah sebesar 46,8% dari jumlah

Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain

Secara umum Kelompok Kerja mengenai revitalisasi industri, tenurial, pemberdayaan masyarakat (termasuk di dalamnya pengembangan hutan tanaman rakyat dan kemitraan)

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA.03/BOR.141.LPSE/ULP_POKJA KONSTRUKSI/LMD/VI/2016 tanggal 10 Juni 2016 untuk Pekerjaan Belanja Modal Penataan Halaman GPU

Pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa baru merupakan kebijakan yang sangat penting demi kemajuan dan berkembangnya suatu perguruan tinggi, Agar kegiatan pendidikan yang