PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN
PENJUMLAHAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cihanjuang 1,
Kec Parongpong,Kabupaten Bandung Barat, Semester 2 TahunAjaran 2013/2014)
SKRIPSI
DisusununtukMemenuhi Salah
SatuSyaratGunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) pada Program StudiPendidikanPGSD,
FakultasIlmuPendidikan, UniversitasPendidikan Indonesia
Oleh:
VALLENT REGINA GIVANI 1003293
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
Vallent Regina Givani 1003293
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KUMON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB
POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cihanjuang 1, Kec
Parongpong. Kabupaten Bandung Barat, Semester 2 TahunAjaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. PupunNuryani, M.Pd. NIP. 196205221986032003
Pembimbing II
Sandi Budi Iriawan, M.Pd. NIP. 197910202008121002
Mengetahui, Ketua Prodi PGSD
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
KUMONTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN
PENJUMLAHAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cihanjuang 1,
Kec Parongpong,Kabupaten Bandung Barat, Semester 2 TahunAjaran 2013/2014)
Oleh:
VALLENT REGINA GIVANI 1003293
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© VALLENT REGINA GIVANI2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangPenelitian ... 1
B. RumusanMasalahPenelitian ... 3
C. TujuanPenelitian ... 3
D. ManfaatHasilPenelitian ... 4
E. DefinisiOperasional ... 5
F. HipotesisTindakan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. PembelajaranMatematika di SD ... 7
1. PengetianPembelajaran ... 7
2. PengertianMatematika... 8
3. PembelajaranMatematika di SD ... 9
4. KonsepPecahanuntukKelas IV SD ... 11
B. MetodePembelajaranKumon ... 15
1. PengertianMetodePembelajaranKumon ... 15
2. KarakteristikMetodePembelajaranKumon... 16
3. Langkah-Langkah MetodePembelajaranKumon ... 18
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. KelebihandanKelemahanMetodeKumon ... 20
C. HasilBelajar ... 21
1. PengertianHasilBelajar ... 21
2. PerubahansebagaiHasilBelajar ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. MetodePenelitian ... 24
B. SettingPenelitian ... 26
C. Waktupenelitiasn ... 27
D. ProsedurPenelitian ... 27
E. InstrumenPenelitian ... 29
F. Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. HasilPenelitian ... 33
B. Pembahasan ... 51
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 56
A. Saran ... 56
B. Rekomendasi ... 57
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KUMONTERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB
POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN
Vallent Regina Givani 1003293
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Cihanjuang 1, Kabupaten Bandung Barat, semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014. Permasalahan penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Yang menjadi kajian dalam penelitian Tindakan kelas ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan penjumlahan pecahan. Hal tersebut ditandai dengan kurangnya pemahaman terhadap konsep esensial pada mata pelajaran Matematika untuk materi Operasi Hitung Pecahan masih rendah (rata-rata kelas 57,5). Penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu Metode Pembelajaran Kumon (X) dan Hasil Belajar (Y). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gamabaran aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan metode Kumon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yang mengadaptasi model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN Cihanjuang I berjumlah 26 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes formatif pada tiap siklus dan melalui format lembar observasi. Berdasarkan analisis data observasi pelaksanaan, diperoleh informasi bahwa terjadinya aktivitas positif dengan metode pembelajaran Kumon. Hasil penilaian terhadap tes formatif siswa didapatkan data nilai rata-rata pada siklus I sebesar 75, meningkat pada siklus II yaitu 88. Sedangkan ketuntasan belajar kelas untuk siklus I yaitu 77% pada siklus II yaitu sebesar 92%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Kumon berpengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas belajar dan hasil belajar siswa. Namun demikian, hasil belajar siswa kelas IV SDN Cihanjuang 1, Kabupaten Bandung Barati tidak hanya dipengaruhi oleh metode pembelajaran Kumonsaja, ada faktor lain yang juga berpengaruh, yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Maka dari itu, diharapkan metode pembelajaran Kumon dapat senantiasa diterapkan dalam pembelajaran Matematika maupun dalam mata pelajaran lainnya.
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran,
dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Pada pembelajaran
matematika, pemahaman terhadap konsep-konsep esensial sangat penting.
Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial yang baik akan membuat peserta didik
menempatkan konsep-konsep tersebut dalam sistem memori jangka panjang (long
term memory) dan dapat menggunakannya untuk berpikir pada tingkatan yang lebih
tinggi (higher level thinking) seperti pemecahan masalah dan berpikit kreatif.
Pemahaman konsep-konsep esensial yang baik semestinya akan mempermudah
mereka dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kenyataannya saat ini di kelas IV SDN Cihanjuang 1 masih jauh dari kondisi
ideal tersebut. Pemahaman terhadap konsep esensial pada mata pelajaran Matematika
untuk materi Operasi Hitung Pecahan masih rendah (rata-rata kelas 57,5). Selain itu
jumlah peserta didik yang berhasil mencapai dan melampaui KKM kurang dari 70%.
Jumlah peserta didik yang berhasil mencapai dan melampaui KKM yang kurang dari
70% ini menyebabkan guru harus melakukan pembelajaran remedial secara klasikal.
Kemudian, belum lagi pada kondisi sebenarnya banyak peserta didik yang tidak
mampu mengikuti pembelajaran namun tetap bisa naik kelas seakan mendapatkan “nilai kasihan” dari guru. Jika hal seperti ini terus terjadi maka pemahaman mereka tidak akan terbentuk secara utuh untuk dapat melanjutkan pembelajaran pada materi
selanjutnya yang hakikatnya merupakan materi ajar yang lebih kompleks.
Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman peserta didik tentang
materi Operasi Hitung Pecahan sehingga berakibat pada rendahnya nilai rata-rata
2
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berkaitan dengan FPB dan KPK, yang mungkin saja peserta didik belum
memahami betul FPB dan KPK, 2) metode dan strategi pembelajaran yang digunakan
masih belum cukup untuk memfasilitasi pemerolehan pemahaman bagi peserta didik.
Keadaan seperti ini sangat dimungkinkan karena guru di SD tersebut hanya
menerapkan metode pembelajaran konvensional dan belum memberikan metode
pembelajaran yang tepat untuk melatih kemampuan siswa dalam pembelajaran
matematika. Guru menerapkan metode pembelajaran konvensional yaitu metode
ceramah pada pembelajaran Operasi Hitung Pecahan. Pada metode ceramah guru
memaparkan secara lisan informasi atau materi pembelajaran kepada siswa, dan siswa
menyimak pemaparan guru mengenai meteri pembelajaran Operasi Hitung Pecahan.
Metode pembelajaran konvensioal ini membuat siswa bosan dalam mengikuti
pembelajaran karena. Kondisi ini apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk
terhadap kualitas pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas IV di SDN
Cihanjuang 1. Padahal, materi Operasi Hitung Pecahan ini merupakan salah satu
materi esensial dalam kurikulum. Hal ini tercermin dari selalu termuatnya materi ini
dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk ujian semester ataupun ujian
nasional.
Salah satu alternatif pemecahan masalah di atas yang mungkin untuk
dilaksanakan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran matematika dengan
menerapkan metode pembelajaran kumon. Pada metode pembelajaran kumon siswa
terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang
setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya. Dengan
pengerjaan latihan dan pengulangan dalam metode pembelajaran kumon ini
memungkinkan peserta didik untuk menggunakan konsep-konsep saat berpikir pada
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kumon terhadap Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Sub Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan”.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Apakah penerapan metode pembelajaran
kumon dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di
kelas IV SDN Cihanjuang 1 pada pokok bahasan Penjumlahan Pecahan?”
Untuk menjawab masalah tersebut, maka disusunlah beberapa pertanyaan
penelitian yang mengarahkan jawaban terhadap permasalahan utama penelitian
tersebut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan metode pembelajaran Kumon di kelas IV SDN
Cihanjuang 1 dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan penjumlahan
pecahan?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cihanjuang 1 setelah
menerapkan metode pembelajaran Kumon dalam pembelajaran matematika pada
pokok bahasan penjumlahan pecahan?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan penjumlahan pecahan dalam pembelajaran matematika di kelas
IV SDN Cihanjuang 1. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1. mendeskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran Kumon di kelas IV SDN
Cihanjuang 1 dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan penjumlahan
4
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cihanjuang 1 setelah
menerapkan metode pembelajaran Kumon dalam pembelajaran matematika pada
pokok bahasan penjumlahan pecahan.
D.Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis hasil penelitian ini berkontribusi dalam hal memperkaya metode
pembelajaran yaitu metode pembelajaran kumon yang guru terapkan di saat proses
pembelajaran di kelas. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan bagaimana
sebaiknya pengarahan dan bimbingan guru terhadap siswanya di kelas untuk bisa
menyimak dan menyerap teori yang diberikan dan untuk mengungkapkan ide
mendapatkan pemahaman yang benar dalam materi pelajaran Penjumlahan Pecahan.
2. Manfaat Praktis
A.Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah dengan adanya penelitian ini akan menambah
wawasan peneliti dalam pembelajaran matematika khususnya Operasi Hitung
Penjumlahan Pecahan serta mendorong peneliti untuk terus menggunakan metode
pembelajaran yang beragam untuk proses belajar mengajar
B.Manfaat bagi guru
Semoga dengan keberhasilan penggunaan metode pembelajaran kumon untuk
pembelajaran matematika yaitu Operasi Hitung Penjumlahan Pecahan akan
membantu guru untuk menyampaikan dan memberikan materi-materi lainnya dalam
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mempunyai pengalaman belajar yang tidak sedikit agar penguasaan matematis
yang siswa miliki bertambah dan meluas di setiap kegiatan pembelajaran.
C.Manfaat bagi siswa
Keberhasilan ini akan memberikan manfaat bagi siswa, yaitu sebagai berikut.
Siswa mulai menyenangi pembelajaran matematika.
Matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang membuat minat belajar siswa menjadi menurun melainkan menjadi antusias.
Dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga menyebabkan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Operasi Hitung Penjumlahan Pecahan.
D.Manfaat bagi peneliti lain
Diharapkan penelitian ini selain bermanfaat bagi peneliti sendiri, guru dan
siswa, akan memberikan manfaat juga bagi peneliti-peneliti lain. Semoga dengan
keberhasilan penelitian ini dapat memberikan rangsangan-rangsangan bagi
peneliti-peneliti lain untuk lebih mengembangkan peneliti-penelitian ini untuk materi-materi
matematika lainnya.
E.Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran atau pandangan yang berbeda pada penelitian
ini, peneliti mengemukakan penjelasan dalam rangka menyamakan persepsi
mengenai variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian ini. Variabel-variabel
tersebut diantaranya :
1. Metode Pembelajaran Kumon
Huda (2013, hlm. 189) menjelaskan bahwa:
6
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.
Adapun dalam penilitian ini metode pembelajaran kumon yaitu metode
pembelajaran mandiri dan menggunakan workbook Kumon yang telah terprogram
secara sistematis dengan karakter khas Kumon yaitu small steps. Tidak seperti
worksheet Kumon yang tidak bisa digunakan secara bebas karena merupakan license
franchise Kumon Indonesia, workbook Kumon telah diterbitkan secara bebas dan
sudah bisa didapatkan di toko buku terdekat. Kumon pada penelitian ini memegang
teguh karakteristik Kumon lainnya yaitu cara belajar perseorangan dengan memulai
belajar pada tingkatan yang tepat dengan menggunakan workbook grade 4, dimana
setiap siswa maju dengan kemampuannya sendiri. Pembimbing Kumon memberikan
dukungan kepada setiap individu siswa dalam mengembangkan kemampuan belajar
mandiri. Siswa dibiasakan untuk menyelesaikan lembar latihan dan lembar PR-nya
secara rutin. Adanya reward dan punishment dengan pengumpulan poin akan
membiasakan siswa belajar dan mengerjakan lembar kerjanya dengan baik dan
disiplin.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Surya (2003: 25) mengungkapkan bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang melingkupi aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik.” Hasil belajar adalah sebuah perubahan perilaku. Sejalan dengan itu hasil belajar menurut Bloom yang dikutip oleh Surya (2003: 25) menyebutkan bahwa “Ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.” Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan siswa pada aspek kognitif setelah mengikuti kegiatan belajar yang diperoleh melalui
tes tertulis yang dilakukan pada setiap akhir siklus dalam pembelajaran Matematika
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pokok bahasan Penjumlahan Pecahan pada penelitian ini terdiri dari penjumlahan
pecahan berpenyebut berbeda dan penjumlahan pecahan desimal.
F. Hipotesis Tindakan
Jika metode pembelajaran Kumon diterapkan secara tepat dalam pembelajaran
matematika pada sub pokok bahasan Penjumlahan Pecahan di kelas IV SDN
Cihanjuang 1 Kecamatan Perongpong Kabupaten Bandung Barat maka hasil belajar
24
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya, sehingga permasalahan yang sedang diteliti dapat
dipecahkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2012, hlm. 3).
Sedangkan Ebbut menyebutkan bahwa:
“Penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan-tindakan
tersebut” (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12). “Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar menjadi
meningkat” (Wardani, dkk. 2006, hlm. 4).
Penelitian Tindakan Kelas bagi guru merupakan suatu proses pencermatan
dalam kegiatan belajar mengajar berupa tindakan yang terjadi secara disengaja, hal
ini sejalan dengan pendapat menurut Suharsimi (2006, hlm. 3) yang menyatakan
bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Sedangkan John Elliot menyatakan yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya.
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari beberapa pengertian para ahli di atas, maka ditarik kesimpulan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru dengan
tindakan-tindakan yang dilakukan selama pembelajaran dengan tujuan untuk
memperbaiki aktivitas guru dan aktivitas siswa, sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan
Pemilihan metode penelitian ini dimaksudkan karena Penelitian Tindakan Kelas
dapat meningkatkan kepekaan siswa dan guru sebagai pendidik dalam kegiatan
belajar dan mengajar. Guru menjadi kreatif dalam melakukan upaya pembaharuan
dan adaptasi dari berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dikembangkannya.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
PTK, dengan 4 kegiatan utama atau tahapan, meliputi plan (perencanaan), action
(tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Secara garis besar
prosedur tindakan penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi.
Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan penelitian ini adalah model
PTK dari Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm 66). Model ini
menggunakan empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
dalam satu sistem yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah berikutnya.
Model inilah yang dijadikan acuan peneliti dalam merancang penelitian.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Jika pada
siklus pertama menunjukan hasil yang kurang signifikan, maka penelitian akan
dilanjutkan dengan melakukan tindakan siklus berikutnya. Siklus akan berhenti ketika
26
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Metode Kemmis dan Taggart
(dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66)
B.Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, subyek penelitian,
waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut:
Pelaksanaan Observasi
Refleksi 1
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi II
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Cihanjuang 1 kab. Bandung
Barat untuk mata pelajaran matematika.
2. Subyek penelitian
Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cihanjuang 1
tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang, terdiri dari 12
siswa perempuan dan 14 siswa laki—laki.
C.Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester kedua tahun ajaran 2013/2014 yaitu
bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Penentuan waktu penelitian mengacu
pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
D.Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada metode yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah
sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini, peneliti melakukan persiapan awal untuk observasi
yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun rincian
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Pembuatan surat izin observasi untuk sekolah yang bersangkutan
Pembuatan SK penelitian
Observasi langsung ke tempat
Pembuatan instrumen
28
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian terdiri tiga siklus, yaitu sebagai berikut:
Rencana Tindakan Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan skenario pembelajaran (RPP) yang
berdasarkan pada identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. RPP yang dibuat adalah tentang pembelajaran operasi hitung
penjumlahan pecahan dengan metode pembelajaran Kumon.
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas dengan
metode pembelajaran kumon dalam pembelajaran pembelajaran operasi hitung
penjumlahan pecahan sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang
telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh
diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga
dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.
3. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamatihasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan terhadap siswa. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui
ada-tidaknya perubahan yag terjadi dengan adanya pelaksanaan pembelajaran dengan
metode pembelajaran kumon dalam pembelajaran pengurangan dan penjumlahan
pecahan yang sedang berlangsung. Dengan aktivitas observasi diharapkan bisa
mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran.
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru kelas IV SDN Cihanjuang 1 dapat melakukan revisi
perbaikan terhasap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa
saja yang telah dicapai, serta apa saja yang belum dicapai, serta apa yang perlu
diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.
Rencana Tindakan Siklus II
Pada siklus II, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada
tindakan siklus I. Tindakan dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kajian dan
kesimpulan hasil analisis data refleksi pada siklus I. Hasil kajian tersebut berpengaruh
pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi data, analisis serta refleksi,
sehingga ditemukan suatu solusi yang ideal guna perbaikan tindakan.
E.Instrumen penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah :
a. Instrumen Pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) addalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
RPP mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi pokok yang akan disampaikan, metode pembelajaran yang
30
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber pembelajaran dan yang terakhir adalah penilaian pembelajaran. RPP
digunakan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Kumon.
2) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa adalah lembar yang berisi tugas yang harus dilakukan
peserta didik. Lembar kerja siswa ini digunakan untuk mengetahui pemahaman
peserta didik dalam proses pembelajaran sifat-bangun datar. LKS ini dibuat
sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memahami dan mengerjakan LKS
tersebut. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif dan seluruh peserta
didik dapat memahami konsep-konsep yang sedang dipelajari.
b. Instrumen Pengumpulan Data
1) Lembar Tes
Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar tes akhir siklus
untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
2) Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan teknik pengamatan terhadap objek atau situasi
yang sedang diteliti. Lembar observasi digunakan selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Penilaian dan pengisian lembar observasi berdasarkan kepada
aspek-aspek penilaian yang diharapkan muncul dalam kegiatan pembelajaran matematika
dengan metode pembelajaran Kumon. Data penilaian lembar observasi yang
mengungkap aktivitas guru dan siswa dijadikan sebagai bahan refleksi untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya
F. Analisis Data
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data hasil observasi yang diperoleh dari setiap siklus dirangkum dan
diinterpretasikan untuk menentukan kesesuaian dari keterlaksanaan pembelajaran
yang terlaksana dengan pembelajran yang memang seharusnya terjadi.
2. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif,
maka dilakukan analisis gain ternormalisasi dari skor pra penelitian dan skor
tes formatif tiap siklus. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebelum dilakukan pengolahan data, semua butir jawaban pada soal-soal di setiap
siklus diperiksa dan diberi skor, menghitung skor rata-rata kelas dan menghitung
presentase ketuntasan hasil belajar.
a. Menghitung Skor Rata-Rata
Mean atau rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan
banyaknya subjek. Secara sederhana rumusnya adalah:
= ∑� �
Purwanto (dalam Iswanto, 2012, hlm. 31)
Keterangan:
x : Nilai rata-rata kelas
32
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menghitung Ketuntasan Belajar berdasarkan KKM
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya peningkatan persentase
ketuntasan belajar siswa melalui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan pada mata pelajaran matematika untuk kelas IV SD Negeri Cihanjuang I
yaitu sebesar 57. Siswa dapat dikatakan mencapai ketuntasan belajar bila sudah
mencapai nilai KKM. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan
menggunakan rumus:
P =∑siswa yang tuntas belajar
∑��� � × 100%
(Sumber: Aqib, 2011 , hlm. 4)
Gambar 3.2
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)
Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi
>80% Sangat tinggi
60-79% Tinggi
40-59% Sedang
20-39% Rendah
>20% Sangat Rendah
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi dan pembahasan mengenai
penerapan metode Kumon terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika pada sub pokok bahasan penjumlahan pecahan, maka dapat dikemukakan
simpulan dan saran terkait dengan penelitian ini.
1. Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
pembelajaran penjumlahan pecahan dapat meningkat dengan penerapan metode
belajar Kumon. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perencanaan
pembelajaran diawali dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada pembelajaran,
merencanakan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran,
menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi pada penelitian pada tiap
siklus, menyusun RPP penjumlahan pecahan dengan metode Kumon. Rencana
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Kumon, pembelajaran pun memiliki
karakteristik pembelajaran Kumon di mana peneliti juga harus menyiapkan lembar
latihan Kumon. Perancanaan untuk tiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada
beberapa perbedaan. Perbedaaan pada setiap siklus tergantung pada hasil refleksi dari
hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga pembelajaran pada siklus
selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik.
2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjumlahan pecahan mengalami
peningkatan setelah siswa mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Kumon. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas pada
57
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang meningkat. Skor rata-rata pada siklus I adalah 75. Siswa yang memperoleh skor
lebih dari 75 ada 15 orang, ini berarti presentase ketuntasan belajar pada siklus I
adalah 58%. Adapun ketuntasan individu berdasarkan KKM yang diberlakukan dari
pihak sekolah maasih adanya 6 siswa yang belum tuntas karena skornya di bawah 57.
Dan skor rata-rata pada siklus II adalah sebesar 88.84615, siswa belum mencapai skor
rata-rata kelas ini berarti ketuntasan belajar klasikal pada siklus II sebesar 70%.
Adapun presentase ketuntasan belajar siswa berdasarkan KKM sekolah adalah
sebesar 92%, dikarenakan masih ada 2 orang siswa yang belum mencapai skor di atas
57. Berdasarkan pada pelaksanaan belajar siswa dalam dua siklus penelitian tindakan
kelas yang dilakukan peneliti, maka pembelajaran matematika sub pokok bahasan
penjumlahan pecahan dengan metode kumon dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B.Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
Bagi guru, penerapan metode Kumon perlu dijadikan alternatif metode
pembelajaran dalam upaya meningkatkaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika. Dengan menerapkan metode pembelajaran Kumon, guru dapat melatih
siswa untuk berpikir, memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuannya
sendiri. Karena dengan menerapkan metode pembelajaran Kumon yang menekankan
pada belajar secara mandiri, siswa dapat terbiasa menyelesaikan persoalan dengan
mudah karena siswa sudah terbiasa mengerjakan lembar latihan Kumon yang
memiliki karakteristik meningkat sedikit demi sedikit di tiap perkembangannya. Di
samping itu, agar proses pembelajaran dengan metode Kumon dapat terlaksana
dengan baik, maka peneliti mengajukan rekomendasi bagi sesama guru yang akan
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan metode Kumon sebaiknya dilaksanakan dengan memperhatikan
pemilihan materi yang akan diberikan kepada siswa. Karena metode Kumon lebih
optimal jika digunakan untuk materi-materi pelajaran yang memerlukan latihan
berulang, seperti halnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Memulai pembelajaran dengan menyampaikan kontrak kelas, karena dengan ini siswa
akan bersemangat dalam menyelesaikan latihannya. Pembelajaran memerlukan
kecepatan guru dalam memeriksa dan memberikan skor pada setiap lembar latihan
siswa, dengan itu diperlukan persiapan kunci jawaban dan ketelitian guru dalam
memeriksa jawaban siswa. Dalam memunculkan karakter metode pembelajaran
Kumon yang menekankan rasa mandiri siswa dalam belajar, guru harus sepenuhnya
memberikan kepercayaan kepada siswa dalam membimbing siswa menyelesaikan
lembar latihannya dengan penuh percaya diri.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hasil
belajar penjumlahan pecahan di SD agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Peneliti pun dapat menggunakan gambaran metode pembelajaran Kumon dan
penerapannya dan hasil penelitian untuk diijadikan bahan referensi dalam penelitian
59
Vallent Regina Givani, 2014
Penerapan Metode Pembelajaran KUMON terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika SUB Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Herman, Tatang. Karlimah dan Komariah. (2009). Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI Press
Laksmi, Dewi. dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press
Heruman. (2007). Metode Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Huda, Miftahul. (2013). Metode-Metode Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kesuma, Wijaya. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2011). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya
T.N. (2013). Saya Memilih Kumon. (2013). Jakarta: PT. KIE INDONESIA.
Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Universitas Pendidikan Indonesia, Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika di SD.
[online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/METODE_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MATEMATIKA.p df