Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
019/S/PGSD-Reg/8/Juli/2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Novi Indrawati
1003477
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG
2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Oleh
Novi Indrawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©Novi Indrawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)
Novi Indrawati (1003477)
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci: Media Manipulatif, Pemahaman Konsep, Operasi Hitung Pecahan
ABSTRACT
THE USE OF MANIPULATIVE MEDIA TO INCREASE THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF FRACTIONAL ARITHMETIC OPERATIONAL MATERIAL IN MATHEMATICS
(Classroom Action Research the Fourth Graders of SDN 3 Cibogo Second Semester School Year 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)
Novi Indrawati (1003477)
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: Manipulative Media, Understanding of the Concept, Fractional
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
E. Hipotesis Tindakan ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN ... 7
A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 7
1. Pengertian Matematika ... 7
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 8
3. Bilangan Pecahan dan Operasinya... 9
B. Media Manipulatif ... 14
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 14
2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 17
3. Macam-Macam Media Pembelajaran ... 18
4. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media ... 19
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika... 21
7. Kelebihan dan Kekurangan Media Manipulatif ... 23
C. Pemahaman Konsep ... 23
1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 23
2. Indikator Pemahaman Konsep ... 25
D. Penelitian yang Relevan ... 26
E. Kerangka Pikir ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Model Penelitian ... 30
C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... 33
D. Prosedur Penelitian ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 38
F. Pengolahan Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Siklus I ... 43
2. Siklus II ... 50
3. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I ke Siklus II ... 56
4. Siklus III ... 58
5. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus II ke Siklus III ... 63
6. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I sampai Siklus III ... 65
B. Pembahasan ... 67
1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Manipulatif .... 67
2. Peningkatan Pemahaman Konsep Materi Operasi Hitung Pecahan ... 70
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 72
A. Simpulan ... 72
B. Rekomendasi ... 73
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN ... 78
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Zaman semakin berubah sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan
teknologi yang semakin canggih. Manusia menciptakan dan menggunakan
teknologi yang berkembang sehingga manusia dituntut untuk selalu mengikuti
perkembangan zaman yang ada. Bahkan kurikulum pun dikembangkan
berdasarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara
dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong siswa untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai displin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini”.
Berdasarkan pernyataan di atas (Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2006),
maka mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Mata pelajaran matematika perlu diberikan
kepada seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai kepada jenjang yang
lebih tinggi. Mata pelajaran matematika diberikan pada usia sekolah dasar dengan
tujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sejak dini.
Pada dasarnya, matematika merupakan sesuatu yang abstrak, begitu pula
yang ditemukan oleh siswa, mereka menganggap matematika itu abstrak apabila
guru mengajarkan matematika tidak berdasarkan kemampuan berpikir siswa yang
2
ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan
kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang masih konkret.
Berdasarkan usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan
objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran
matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat
peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga
lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal tersebut merujuk pada
kurikulum 2006 bahwa usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai
karakteristik komponen penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan media
khususnya dalam pembelajaran matematika sangatlah penting, dengan
menggunakan media yang mendukung maka pembelajaran akan sangat terbantu
sehingga siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran matematika.
Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi
pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun
di luar kelas, terutama membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran. Namun pada kenyataannya, tidak banyak guru yang
memanfaatkannya. Adanya keterbatasan media pembelajaran dan lemahnya
kemampuan guru dalam menciptakan media, membuat penerapan metode
ceramah semakin menjamur. Akibatnya konsep matematika yang diterima oleh
siswa akan semakin abstrak dan pemahaman konsep matematika siswa akan
semakin rendah yang mengakibatkan hasil belajar siswa pun rendah.
Materi operasi hitung pecahan merupakan salah satu pokok bahasan yang
masih sulit dipahami dan dikuasai oleh siswa. Ini terlihat pada nilai ulangan
harian siswa yang sebagian besar memiliki nilai yang rendah atau di bawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebagian besar siswa hanya mampu melakukan
operasi pecahan melalui bentuk bilangan tanpa memahaminya, sehingga ketika
dihadapkan pada masalah yang berupa soal cerita, mereka mengalami kesulitan.
3
lingkungan sekolah dan terbatasnya kemampuan guru untuk menciptakan media
pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu proses pembelajaran. Sehingga
berakibat pada kurangnya siswa dalam memahami konsep materi operasi hitung
bilangan pecahan.
Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian
dan Pengembangan (Depdikbud, 1999) dalam Heruman (2012, hlm.43)
menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk
diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran
yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya,
guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan angka, seperti pada pecahan ଵ ଶ, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menggunakan
media manipulatif untuk menjelaskan konsep operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan pecahan. Media manipulatif merupakan media yang terbuat
dari bahan-bahan yang sederhana yang mana media tersebut dapat dipegang,
dipindah-pindah, dipasang dan dibolak-balik oleh siswa. Bahan yang akan
digunakan untuk materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan
adalah white board mini dan plastik mika. Pada pelaksanaannya, white board mini
akan digunakan sebagai tempat menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan
sedangkan plastik mika merupakan lambang bilangan pecahan. Penggunaan
media manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam memahami
konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, serta
dapat menggunakan prosedur atau cara dalam menyelesaikan masalah yang
disajikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
luas permasalahan yaitu dengan mengambil penelitian yang berjudul “Penggunaan
Media Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Mata Pelajaran
4
Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten
Bandung Barat)”.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana upaya untuk
meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi
hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif?”. Masalah tersebut
dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung
pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?
2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan
dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan
menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk, sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi opersi hitung
pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo.
2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung
pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo dengan menggunakan media
manipulatif.
D.Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang mencakup
5
Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori baru
mengenai penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman
konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo.
Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian tindakan kelas
dan dapat dijadikan sebagai upaya bersama antara sekolah, guru, dan peneliti yang
lain dalam memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya
untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi
operasi hitung bilangan pecahan.
Manfaat praktis. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat untuk
beberapa pihak, sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai
berikut:
a. Membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung bilangan pecahan,
sehingga siswa bisa memahami prosedur penyelesaian dalam menyelesaikan
soal dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi guru, diharapkan hasil peneltian ini dapat memberikan manfaat, sebagai
berikut:
a. Memberikan pengetahuan baru mengenai penggunaan media manipulatif yang
dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran materi operasi hitung
bilangan pecahan.
b. Memberikan ide baru mengenai penggunaan media manipulatif yang dapat
digunakan dalam pembelajaran matematika dengan materi lain yang dapat
disesuaikan.
3. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat,
sebagai berikut:
a. Memberi gambaran mengenai penggunaan media.
b. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas siswa dalam
pembelajaran, sehingga proses belajar siswa dapat berhasil sesuai dengan
6
E.Hipotesis Tindakan
Penelitian yang hendak dilakukan, direncanakan akan terbagi menjadi tiga
siklus. Melalui siklus-siklus tersebut diharapkan terjadi peningkatan pemahaman
konsep materi operasi hitung pecahan melalui penggunaaan media manipulatif
pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: “Apabila guru menggunakan media
manipulatif dalam proses pembelajaran matematika, maka pemahaman konsep
materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo akan
meningkat”.
F. Definisi Operasional
1. Media manipulatif adalah media yang digunakan untuk membantu siswa dalam
memahami konsep atau prosedur dalam materi operasi hitung pecahan. Media
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah white board mini dan plastik
mika (warna merah dan kuning). White board mini digunakan sebagai tempat
menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan sedangkan plastik mika
warna merah melambangkan pecahan pertama dan plastik mika warna kuning
melambangkan pecahan kedua.
2. Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah siswa mampu menyatakan
ulang suatu konsep yang telah dipelajari; menerapkan konsep secara algoritma;
menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis; dan
mengaitkan berbagai konsep matematis.
3. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan atau bagian dari satuan yang utuh.
Materi operasi hitung bilangan pecahan pada penelitian ini adalah operasi
penjumlahan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama),
operasi pengurangan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama)
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam
memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (classroom action research).
Menurut Arikunto (2010,hlm.130), Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari
tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.
“Penelitian- kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan- sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas- adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sehingga disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”.
Menurut Hermawan et. al. (2010, hlm.87),
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional”.
Selain itu menurut Mulyasa (2012, hlm.11),
“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan
30
dan disengaja dalam upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
Tindakan tersebut berbentuk dalam rangkaian siklus yang mana dari setiap siklus
ada refleksi untuk tindakan selanjutnya sehingga tujuan yang peneliti harapkan
dapat tercapai. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding
kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau
lebih.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan guru dalam proses pembelajaran, maka tujuan itu dapat
dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan
berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
difokuskan pada tindakan-tindakan yang direncanakan guru, diujicobakan kepada
siswa, kemudian dievaluasi untuk melihat apakah tindakan yang direncanakan
oleh guru dapat memecahkan persoalan proses pembelajaran di kelas. Dengan
seperti itu, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik
pembelajaran secara efektif.
B.Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model ini merupakan model
pengembangan dari Kurt Lewin. Model ini berorientasi pada siklus spiral refleksi,
dimana di dalam satu siklus terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (acting)
3. Pengamatan atau observasi (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Hubungan antara keempat komponen di atas menunjukkan sebuah siklus atau putaran atau kegiatan berulan. “Siklus” inilah yang sebenarnya menjadi ciri utama dalam penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilakukan
dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010,hlm.131)
31
menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu tindakan (acting) dan
pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini
kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi-mencermati
apa yang sudah terjadi- (reflecting). Dari terselesaikannya refleksi, kemudian
disusun sebuah perencanaan yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian
tindakan dan pengamatan lagi, dan begitu pula selanjutnya. Keempat langkah
tersebut merupakan stau siklus atau putaran, artinya sesudah langkah keempat,
lalu kembali ke satu dan seterusnya. Sehingga penelitian tindakan dapat
dipandang sebagai suatu siklus spiral. Berikut ini merupakan gambar dari siklus
penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto,
2010,hlm.132):
Gambar 3.1
Siklus Spiral dari Kemmis & Mc Taggart
Sumber:
Secara utuh, tidakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas
seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
32
Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau
fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan
Yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.
3. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah pengamatan sistematis yang diniati
dengan tujuan mendapatkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama.
4. Refleksi
Refleksi adalah tahapan dalam penelitian tindakan yang dilakukan secara
berulang pada akhir perlakuan pada setiap tahapan. Refleksi yaitu proses berpikir
ke belakang untuk memaknai pengalaman demi perencanaan di masa depan atau
kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah terjadi atau respon terhadap
kejadian atau aktivitas. Istilah refleksi sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika
guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan
pengamat untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Dalam penelitian tindakan kelas siklus merupakan daur yang berulang
yang dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di
kelas. Jumlah siklus tidak ditentukan secara pasti dalam setiap penelitian tindakan
kelas. Jangka waktu untuk suatu siklus dan langkah-langkah dalam suatu siklus
sangat tergantung pada konteks dan permasalahan, bisa jadi dalam hitungan hari
atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau bahkan tahun. Setiap
siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
33
Pada penelitian ini siklus yang akan dilakukan adalah sebanyak tiga siklus.
Apabila pada saat pelaksanaannya peningkatan pemahaman konsep pada mata
pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan yang diharapkan sudah
tercapai, maka penelitian akan dihentikan.
C.Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat dengan waktu pelaksanaan yang digunakan untuk
penelitian dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juni 2014. Sedangkan subyek
penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 orang, dengan jumlah
siswa laki-laki 9 orang dan perempuan 13 orang.
D.Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, peneliti melakukan persiapan awal untuk observasi
yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun
rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan surat izin observasi untuk sekolah yang bersangkutan.
b. Pembuatan SK penelitian.
c. Observasi langsung ke tempat.
d. Pembuatan proposal.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, yaitu sebagai berikut:
Siklus I
a. Perencanaan tindakan
1) Mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan.
34
3) Menyiapkan media pembelajaran.
4) Menyusun instrumen penelitian.
5) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk
melakukan observasi.
6) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,
alat dan bahan yang akan digunakan).
b. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran materi operasi penjumlahan pecahan dengan
menggunakan media manipulatif (plastik mika), dengan langkah-langkah:
1) Pengenalan media manipulatif.
2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.
3) Melakukan diskusi.
4) Mempresentasikan hasil diskusi.
c. Observasi atau pengamatan
1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas
penelitian.
2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif (plastik mika) dengan
pokok bahasan yang berlangsung.
3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif (plastik
mika) dengan proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep
dalam pembelajaran materi operasi hitung pecahan.
4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan
evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan
35
2) Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan bersama guru
mitra.
3) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus I selesai di
laksanakan.
4) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan
selanjutnya.
5) Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang
di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.
Siklus II
a. Perencanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2) Menyiapkan media pembelajaran
3) Menyusun instrumen penelitian.
4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan
observasi.
5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,
alat dan bahan yang akan digunakan).
b. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan
menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:
1) Pengenalan media manipulatif.
2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.
3) Melakukan diskusi.
36
c. Observasi atau pengamatan
1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas
penelitian.
2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan
yang berlangsung.
3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan
proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam
pembelajaran materi operasi hitung pecahan.
4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan
evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan
belajar mengajar.
2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus II selesai di
laksanakan.
3) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan
selanjutnya.
4) Membuat rencana-rencana perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang
ditemukan setelah melakukan diskusi dengan observer.
Siklus III
a. Perencanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.
2) Menyiapkan media pembelajaran.
3) Menyusun instrumen penelitian.
4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan
37
5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,
alat dan bahan yang akan digunakan).
b. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan
menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:
1) Pengenalan media manipulatif.
2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.
3) Melakukan diskusi.
4) Mempresentasikan hasil diskusi.
c. Observasi atau pengamatan
1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas
penelitian.
2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan
yang berlangsung.
3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan
proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam
pembelajaran materi operasi hitung pecahan.
4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan
evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan
belajar mengajar.
2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus III selesai di
laksanakan.
38
3. Penutup
a. Mengumpulkan data.
b. Mengolah dan menganalisis data.
c. Membuat laporan penelitian.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data, adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini
adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok,
metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media
pembelajaran, serta penilaian. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media manipulatif dalam
meningkatkan pemahaman konsep siswa.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah atau soal yang harus
diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS
ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk
memahami konsep matematika sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ingin dicapai. Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman untuk
melihat pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir siklus, tes ini
digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
39
siswa sesudah pembelajaran berlangsung dan mengukur kemampuan siswa dalam
memahami konsep materi pembelajaran.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses
observasi yang mana berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan
akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini mencakup pengamatan
aktivitas guru dan siswa dalam penggunaan media manipulatif untuk
meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi
hitung pecahan dalam proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan
merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk melakukan tindakan
serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif.
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep
materi operasi hitung pecahan dengan statistika deskriptif dan hasil lembar
observasi aktivitas guru.
a. Skor hasil tes
Sebelum melakukan tes pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan
pada siswa di setiap akhir siklus, maka ditentukan pedoman penskoran untuk
setiap item soal. Aturan penskoran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
0 Siswa tidak merespon sama sekali
1 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban salah
40
20 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban benar
3 (a) 0 Siswa tidak merespon sama sekali
5 Siswa hanya membuat gambar persegi panjang atau
gambar yang dibuat salah
10 Siswa menggambarkan dan dapat melambangkan
salah satu pecahan dengan benar (hanya salah satu)
15 Siswa dapat menggambarkan dan melambangkan
kedua pecahan dengan benar, namun salah dalam
memberi warna
20 Siswa dapat menggambarkan, melambangkan
kedua pecahan dan memberi warna dengan benar
(Diadaptasi dari Randall, 1987)
b. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut yang diadaptasi
dari Sudjana (2011, hlm.109):
X = Σ�
Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
∑N = Total nilai yang diperoleh siswa n = Jumlah siswa
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:
KB = � ≥ x 100 %
Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar
∑S≥65 = Jumlah siswa yang mendapat skor lebih besar dari atau sama
41
n = Jumlah siswa
Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas
jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 65.
Sedangkan menurut Depdikbud (dalam Saufi Ginting, 2013) ‘suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan secara kalsikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya’. Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013:38), sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)
Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi
>80% Sangat tinggi
60-79% Tinggi
40-59% Sedang
20-29% Rendah
>20% Sangat rendah
d. Menghitung peningkatan pemahaman konsep setiap siklus
Dari data hasil tes kemampuan pemahaman konsep operasi hitung pecahan
di setiap siklus pembelajaran, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan
sebagai berikut (Prabawanto, 2013):
g = ( skor tes siklus ke-i +1) – (skor tes sikls ke i)
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep operasi
hitung pecahan dari setiap siklus yang telah dilakukan maka dengan menghitung
indeks gain telah dinormalisasi, dengan rumus:
<g> = � � �−�+1 − � � �−�
� � − � � �−�
Indeks gain diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang
42
Tabel 3.2
Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain <g> Kriteria
<g> ≤ = 0,3 Rendah
0,3 < <g> = 0,7 Sedang
<g> > 0,7 Tinggi
e. Menghitung persentase aktivitas guru
Berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer, diperoleh
persentase aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan rumus:
% = �� x 100%
Keterangan:
∑N = Jumlah aspek yang terlaksana selama pembelajaran n = Jumlah seluruh aspek
Apabila seluruh aspek dapat terlaksana selama pembelajaran, maka
persentase aktivitas guru selama pembelajaran adalah 100%.
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan
siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar
dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan
dengan para pengamat kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus
selanjutnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.
Data-data tersebut akan disajikan secara deskripsi dari setiap hasil penelitian
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan
pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan
media manipulatif yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cibogo kec.
Lembang, kab. Bandung Barat, maka dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media
manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung
pecahan telah berlangsung dengan baik dan dilakukan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran, yang pertama
pengenalan media pembelajaran. Dalam langkah ini, guru sudah mengenalkan
media pembelajaran kepada seluruh siswa yang akan digunakan dalam
pembelajaran operasi hitung pecahan. Yang kedua yaitu demonstrasi, pada
langkah ini guru melakukan demonstrasi penggunaan media manipulatif dalam
menyelesaikan soal. Kemudian yang ketiga yaitu diskusi, siswa melakukan
diskusi dalam menyelesaikan soal LKS yang diberikan oleh guru dan harus
diselesaikan dengan menggunakan media manipulatif. Dan yang terakhir yaitu
presentasi, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Semua
langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung dan penggunaan media manipulatif dapat membantu untuk
meningkatkan pemahaman konsep pada operasi hitung pecahan serta dapat
membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan
percaya diri.
2. Pemahaman konsep pada materi operasi hitung pecahan mengalami
73
rata-rata gain yang diperoleh, dari siklus I ke siklus II sebesar 0,1 dengan
interpretasi rendah dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan
menjadi 0,29 dengan interpretasi rendah. Walapun mengalami peningkatan
dengan krteria rendah, namun jika dilihat berdasarkan rata-rata skor siswa
pada setiap siklus, maka siklus I dengan rata-rata skor sebesar 69,31
mengalami peningkatan pada siklus II, dengan rata-rata skor sebesar 72,54.
Begitu pula pada siklus III mengalami peningkatan dengan rata-rata skor
sebesar 80,90. Berdasarkan data tersebut, maka pemahaman konsep operasi
hitung pecahan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III.
Dengan demikian, penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran
matematika materi operasi hitung pecahan dapat meningkatkan pemahaman
konsep mengenai materi tersebut.
B.Rekomendasi
Untuk menindak lanjuti pembelajaran matematika mengenai operasi
hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif, peneliti memberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika penting
sekali bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sebagai
alat bantu dalam pembelajaran, salah satunya adalah media manipulatif yang
digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Selain media manipulatif
plastik mika, guru juga bisa menemukan media pembelajaran lain yang dapat
dijadikan sebagai fasilitas siswa dalam memahami suatu konsep dan juga untuk
meningkatkan profesionalisme guru sehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat dan lebih baik. Selain itu, guru juga harus memperhatikan alokasi
waktu sehingga kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana, seperti presentasi
hasil kerja siswa, memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dapat
dilaksanakan serta guru harus menjelaskan langkah penggunaan media
74
tersebut bertujuan agar siswa menjadi lebih fokus dan kegiatan pembelajaran
menjadi lebih kondusif.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media manipulatif untuk
meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas
IV SDN 3 Cibogo perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya agar dapat
memperoleh hasil yang benar-benar optimal. Selain itu, diharapkan juga dapat
mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang lain
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Afrilianto, M. (2012) Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, 1 (2), hlm. 192-202.
Arifin, S. (2010) Media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi
operasi pecahan. [Online]. Tersedia di:
http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html?m=1 [Diakses 7 Maret 2014].
Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian: suatu pendekatan realistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asmarani, D. (2012) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). [Online]. Tersedia di: http://dianasmarani.blogspot.com/2012/01/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html [Diakses 5 Juni 2014].
Departemen Pendidikan Nasional. (2009) Bahan 02 pendidikan & pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Jakarta: Depdikbud.
Ginting, S.M. (2011) Kriteria ketuntasan individu dan kalsikal siswa. [Online]. Tersedia di: http://blognyaalul.blogspot.com/2011/03/kriteria-ketuntasan-individu-dan.html [Diakses 5 Juni 2014].
Heruman. (2012) Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ibrahim, M. M. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan melalui pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas iv sd gugus xiii kecamatan pangalengan. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.
Karso, dkk. (2008) Pendidikan matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kilpatrick, J. dkk. (2001) Adding it up: helping children learn mathematics. Washington DC: National Academy Press.
Kurniawan, D. (2011) Pembelajaran terpadu: teori,praktik dan penilaian. Bandung: CV. Pustaka Cendikia Utama.
Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhsetyo, G. (2011) Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mulyasa. (2012) Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munadi, Y. (2008) Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.
Randall, C. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council Of Teachers Of Mathematics , Inc: Virginia 22091.
Indrawati, Novi. 2014
PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Susilana, R dan Riyana, C. (2008) Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Tim Pengembang Kurikulum. (2011) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Tandilling, E. (2011) Peningkatan pemahaman dan komunikasi matematis serta kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi pq4r dan bacaan refutation text. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Yusup, G.A. (2010) Peningkatan hands on activity dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Skripsi, Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia.
____________. (________) Operasi pada bilangan pecahan. [Online]. Tersedia di: file.upi.edu/_/operasi_pada_bilangan_pecahan [Diakses 13 Maret 2014].
.( ) Preview. [Online]. Tersedia:
http://dc371.4shared.com/doc/9R7RqTN0/preview_html_m54f4bef7.png
[Diakses 1 mei 2014]