• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

019/S/PGSD-Reg/8/Juli/2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Novi Indrawati

1003477

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG

2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Oleh

Novi Indrawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Novi Indrawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak

(3)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(4)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(5)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)

Novi Indrawati (1003477)

(6)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Media Manipulatif, Pemahaman Konsep, Operasi Hitung Pecahan

ABSTRACT

THE USE OF MANIPULATIVE MEDIA TO INCREASE THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF FRACTIONAL ARITHMETIC OPERATIONAL MATERIAL IN MATHEMATICS

(Classroom Action Research the Fourth Graders of SDN 3 Cibogo Second Semester School Year 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)

Novi Indrawati (1003477)

(7)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Manipulative Media, Understanding of the Concept, Fractional

(8)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN ... 7

A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 7

1. Pengertian Matematika ... 7

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 8

3. Bilangan Pecahan dan Operasinya... 9

B. Media Manipulatif ... 14

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 14

2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 17

3. Macam-Macam Media Pembelajaran ... 18

4. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media ... 19

(9)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika... 21

7. Kelebihan dan Kekurangan Media Manipulatif ... 23

C. Pemahaman Konsep ... 23

1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 23

2. Indikator Pemahaman Konsep ... 25

D. Penelitian yang Relevan ... 26

E. Kerangka Pikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian ... 29

B. Model Penelitian ... 30

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... 33

D. Prosedur Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Pengolahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Siklus I ... 43

2. Siklus II ... 50

3. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I ke Siklus II ... 56

4. Siklus III ... 58

5. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus II ke Siklus III ... 63

6. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I sampai Siklus III ... 65

B. Pembahasan ... 67

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Manipulatif .... 67

2. Peningkatan Pemahaman Konsep Materi Operasi Hitung Pecahan ... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Rekomendasi ... 73

(10)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 78

(11)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Zaman semakin berubah sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan

teknologi yang semakin canggih. Manusia menciptakan dan menggunakan

teknologi yang berkembang sehingga manusia dituntut untuk selalu mengikuti

perkembangan zaman yang ada. Bahkan kurikulum pun dikembangkan

berdasarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara

dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong siswa untuk

mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai displin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini”.

Berdasarkan pernyataan di atas (Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2006),

maka mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mendasari

perkembangan teknologi modern. Mata pelajaran matematika perlu diberikan

kepada seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai kepada jenjang yang

lebih tinggi. Mata pelajaran matematika diberikan pada usia sekolah dasar dengan

tujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sejak dini.

Pada dasarnya, matematika merupakan sesuatu yang abstrak, begitu pula

yang ditemukan oleh siswa, mereka menganggap matematika itu abstrak apabila

guru mengajarkan matematika tidak berdasarkan kemampuan berpikir siswa yang

(12)

2

ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan

kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang masih konkret.

Berdasarkan usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan

objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran

matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat

peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga

lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal tersebut merujuk pada

kurikulum 2006 bahwa usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran

dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai

karakteristik komponen penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan media

khususnya dalam pembelajaran matematika sangatlah penting, dengan

menggunakan media yang mendukung maka pembelajaran akan sangat terbantu

sehingga siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran matematika.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi

pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun

di luar kelas, terutama membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Namun pada kenyataannya, tidak banyak guru yang

memanfaatkannya. Adanya keterbatasan media pembelajaran dan lemahnya

kemampuan guru dalam menciptakan media, membuat penerapan metode

ceramah semakin menjamur. Akibatnya konsep matematika yang diterima oleh

siswa akan semakin abstrak dan pemahaman konsep matematika siswa akan

semakin rendah yang mengakibatkan hasil belajar siswa pun rendah.

Materi operasi hitung pecahan merupakan salah satu pokok bahasan yang

masih sulit dipahami dan dikuasai oleh siswa. Ini terlihat pada nilai ulangan

harian siswa yang sebagian besar memiliki nilai yang rendah atau di bawah KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebagian besar siswa hanya mampu melakukan

operasi pecahan melalui bentuk bilangan tanpa memahaminya, sehingga ketika

dihadapkan pada masalah yang berupa soal cerita, mereka mengalami kesulitan.

(13)

3

lingkungan sekolah dan terbatasnya kemampuan guru untuk menciptakan media

pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu proses pembelajaran. Sehingga

berakibat pada kurangnya siswa dalam memahami konsep materi operasi hitung

bilangan pecahan.

Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian

dan Pengembangan (Depdikbud, 1999) dalam Heruman (2012, hlm.43)

menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk

diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran

yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya,

guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan angka, seperti pada pecahan ଵ ଶ, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menggunakan

media manipulatif untuk menjelaskan konsep operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan bilangan pecahan. Media manipulatif merupakan media yang terbuat

dari bahan-bahan yang sederhana yang mana media tersebut dapat dipegang,

dipindah-pindah, dipasang dan dibolak-balik oleh siswa. Bahan yang akan

digunakan untuk materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan

adalah white board mini dan plastik mika. Pada pelaksanaannya, white board mini

akan digunakan sebagai tempat menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan

sedangkan plastik mika merupakan lambang bilangan pecahan. Penggunaan

media manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam memahami

konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, serta

dapat menggunakan prosedur atau cara dalam menyelesaikan masalah yang

disajikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

luas permasalahan yaitu dengan mengambil penelitian yang berjudul “Penggunaan

Media Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Mata Pelajaran

(14)

4

Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten

Bandung Barat)”.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana upaya untuk

meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi

hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif?”. Masalah tersebut

dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung

pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan

dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan

menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Secara

khusus penelitian ini bertujuan untuk, sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi opersi hitung

pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo.

2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung

pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo dengan menggunakan media

manipulatif.

D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang mencakup

(15)

5

Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori baru

mengenai penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman

konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo.

Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian tindakan kelas

dan dapat dijadikan sebagai upaya bersama antara sekolah, guru, dan peneliti yang

lain dalam memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya

untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi

operasi hitung bilangan pecahan.

Manfaat praktis. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat untuk

beberapa pihak, sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai

berikut:

a. Membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung bilangan pecahan,

sehingga siswa bisa memahami prosedur penyelesaian dalam menyelesaikan

soal dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru, diharapkan hasil peneltian ini dapat memberikan manfaat, sebagai

berikut:

a. Memberikan pengetahuan baru mengenai penggunaan media manipulatif yang

dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran materi operasi hitung

bilangan pecahan.

b. Memberikan ide baru mengenai penggunaan media manipulatif yang dapat

digunakan dalam pembelajaran matematika dengan materi lain yang dapat

disesuaikan.

3. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat,

sebagai berikut:

a. Memberi gambaran mengenai penggunaan media.

b. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas siswa dalam

pembelajaran, sehingga proses belajar siswa dapat berhasil sesuai dengan

(16)

6

E.Hipotesis Tindakan

Penelitian yang hendak dilakukan, direncanakan akan terbagi menjadi tiga

siklus. Melalui siklus-siklus tersebut diharapkan terjadi peningkatan pemahaman

konsep materi operasi hitung pecahan melalui penggunaaan media manipulatif

pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: “Apabila guru menggunakan media

manipulatif dalam proses pembelajaran matematika, maka pemahaman konsep

materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo akan

meningkat”.

F. Definisi Operasional

1. Media manipulatif adalah media yang digunakan untuk membantu siswa dalam

memahami konsep atau prosedur dalam materi operasi hitung pecahan. Media

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah white board mini dan plastik

mika (warna merah dan kuning). White board mini digunakan sebagai tempat

menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan sedangkan plastik mika

warna merah melambangkan pecahan pertama dan plastik mika warna kuning

melambangkan pecahan kedua.

2. Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah siswa mampu menyatakan

ulang suatu konsep yang telah dipelajari; menerapkan konsep secara algoritma;

menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis; dan

mengaitkan berbagai konsep matematis.

3. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan atau bagian dari satuan yang utuh.

Materi operasi hitung bilangan pecahan pada penelitian ini adalah operasi

penjumlahan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama),

operasi pengurangan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama)

(17)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam

memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (classroom action research).

Menurut Arikunto (2010,hlm.130), Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari

tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.

“Penelitian- kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan- sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas- adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sehingga disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”.

Menurut Hermawan et. al. (2010, hlm.87),

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional”.

Selain itu menurut Mulyasa (2012, hlm.11),

“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran”.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan

(18)

30

dan disengaja dalam upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.

Tindakan tersebut berbentuk dalam rangkaian siklus yang mana dari setiap siklus

ada refleksi untuk tindakan selanjutnya sehingga tujuan yang peneliti harapkan

dapat tercapai. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding

kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau

lebih.

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan

peningkatan layanan guru dalam proses pembelajaran, maka tujuan itu dapat

dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan

berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

difokuskan pada tindakan-tindakan yang direncanakan guru, diujicobakan kepada

siswa, kemudian dievaluasi untuk melihat apakah tindakan yang direncanakan

oleh guru dapat memecahkan persoalan proses pembelajaran di kelas. Dengan

seperti itu, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik

pembelajaran secara efektif.

B.Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model ini merupakan model

pengembangan dari Kurt Lewin. Model ini berorientasi pada siklus spiral refleksi,

dimana di dalam satu siklus terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

2. Tindakan (acting)

3. Pengamatan atau observasi (observing)

4. Refleksi (reflecting)

Hubungan antara keempat komponen di atas menunjukkan sebuah siklus atau putaran atau kegiatan berulan. “Siklus” inilah yang sebenarnya menjadi ciri utama dalam penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilakukan

dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010,hlm.131)

(19)

31

menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu tindakan (acting) dan

pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini

kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi-mencermati

apa yang sudah terjadi- (reflecting). Dari terselesaikannya refleksi, kemudian

disusun sebuah perencanaan yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian

tindakan dan pengamatan lagi, dan begitu pula selanjutnya. Keempat langkah

tersebut merupakan stau siklus atau putaran, artinya sesudah langkah keempat,

lalu kembali ke satu dan seterusnya. Sehingga penelitian tindakan dapat

dipandang sebagai suatu siklus spiral. Berikut ini merupakan gambar dari siklus

penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto,

2010,hlm.132):

Gambar 3.1

Siklus Spiral dari Kemmis & Mc Taggart

Sumber:

Secara utuh, tidakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas

seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:

(20)

32

Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau

fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu merekam fakta yang

terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan

Yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah pengamatan sistematis yang diniati

dengan tujuan mendapatkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama.

4. Refleksi

Refleksi adalah tahapan dalam penelitian tindakan yang dilakukan secara

berulang pada akhir perlakuan pada setiap tahapan. Refleksi yaitu proses berpikir

ke belakang untuk memaknai pengalaman demi perencanaan di masa depan atau

kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah terjadi atau respon terhadap

kejadian atau aktivitas. Istilah refleksi sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika

guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

pengamat untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus merupakan daur yang berulang

yang dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di

kelas. Jumlah siklus tidak ditentukan secara pasti dalam setiap penelitian tindakan

kelas. Jangka waktu untuk suatu siklus dan langkah-langkah dalam suatu siklus

sangat tergantung pada konteks dan permasalahan, bisa jadi dalam hitungan hari

atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau bahkan tahun. Setiap

siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan

(21)

33

Pada penelitian ini siklus yang akan dilakukan adalah sebanyak tiga siklus.

Apabila pada saat pelaksanaannya peningkatan pemahaman konsep pada mata

pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan yang diharapkan sudah

tercapai, maka penelitian akan dihentikan.

C.Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat dengan waktu pelaksanaan yang digunakan untuk

penelitian dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juni 2014. Sedangkan subyek

penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 orang, dengan jumlah

siswa laki-laki 9 orang dan perempuan 13 orang.

D.Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah

sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal ini, peneliti melakukan persiapan awal untuk observasi

yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun

rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan surat izin observasi untuk sekolah yang bersangkutan.

b. Pembuatan SK penelitian.

c. Observasi langsung ke tempat.

d. Pembuatan proposal.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, yaitu sebagai berikut:

Siklus I

a. Perencanaan tindakan

1) Mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan.

(22)

34

3) Menyiapkan media pembelajaran.

4) Menyusun instrumen penelitian.

5) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk

melakukan observasi.

6) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,

alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi penjumlahan pecahan dengan

menggunakan media manipulatif (plastik mika), dengan langkah-langkah:

1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.

3) Melakukan diskusi.

4) Mempresentasikan hasil diskusi.

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif (plastik mika) dengan

pokok bahasan yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif (plastik

mika) dengan proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep

dalam pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan

(23)

35

2) Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan bersama guru

mitra.

3) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus I selesai di

laksanakan.

4) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan

selanjutnya.

5) Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang

di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.

Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyusun instrumen penelitian.

4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan

observasi.

5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,

alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan

menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:

1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.

3) Melakukan diskusi.

(24)

36

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan

yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan

proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam

pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan

belajar mengajar.

2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus II selesai di

laksanakan.

3) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan

selanjutnya.

4) Membuat rencana-rencana perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang

ditemukan setelah melakukan diskusi dengan observer.

Siklus III

a. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyusun instrumen penelitian.

4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan

(25)

37

5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,

alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan

menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:

1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif.

3) Melakukan diskusi.

4) Mempresentasikan hasil diskusi.

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan

yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan

proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam

pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan

belajar mengajar.

2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus III selesai di

laksanakan.

(26)

38

3. Penutup

a. Mengumpulkan data.

b. Mengolah dan menganalisis data.

c. Membuat laporan penelitian.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data, adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini

adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok,

metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, serta penilaian. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media manipulatif dalam

meningkatkan pemahaman konsep siswa.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah atau soal yang harus

diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS

ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk

memahami konsep matematika sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang ingin dicapai. Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman untuk

melihat pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh

guru.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Tes

Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir siklus, tes ini

digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

(27)

39

siswa sesudah pembelajaran berlangsung dan mengukur kemampuan siswa dalam

memahami konsep materi pembelajaran.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses

observasi yang mana berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan

akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini mencakup pengamatan

aktivitas guru dan siswa dalam penggunaan media manipulatif untuk

meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi

hitung pecahan dalam proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan

merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk melakukan tindakan

serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif dan analisis kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep

materi operasi hitung pecahan dengan statistika deskriptif dan hasil lembar

observasi aktivitas guru.

a. Skor hasil tes

Sebelum melakukan tes pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan

pada siswa di setiap akhir siklus, maka ditentukan pedoman penskoran untuk

setiap item soal. Aturan penskoran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

0 Siswa tidak merespon sama sekali

1 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban salah

(28)

40

20 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban benar

3 (a) 0 Siswa tidak merespon sama sekali

5 Siswa hanya membuat gambar persegi panjang atau

gambar yang dibuat salah

10 Siswa menggambarkan dan dapat melambangkan

salah satu pecahan dengan benar (hanya salah satu)

15 Siswa dapat menggambarkan dan melambangkan

kedua pecahan dengan benar, namun salah dalam

memberi warna

20 Siswa dapat menggambarkan, melambangkan

kedua pecahan dan memberi warna dengan benar

(Diadaptasi dari Randall, 1987)

b. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut yang diadaptasi

dari Sudjana (2011, hlm.109):

X = Σ�

Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas

∑N = Total nilai yang diperoleh siswa n = Jumlah siswa

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:

KB = � ≥ x 100 %

Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar

∑S≥65 = Jumlah siswa yang mendapat skor lebih besar dari atau sama

(29)

41

n = Jumlah siswa

Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas

jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 65.

Sedangkan menurut Depdikbud (dalam Saufi Ginting, 2013) ‘suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan secara kalsikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya’. Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013:38), sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)

Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-29% Rendah

>20% Sangat rendah

d. Menghitung peningkatan pemahaman konsep setiap siklus

Dari data hasil tes kemampuan pemahaman konsep operasi hitung pecahan

di setiap siklus pembelajaran, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan

sebagai berikut (Prabawanto, 2013):

g = ( skor tes siklus ke-i +1) – (skor tes sikls ke i)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep operasi

hitung pecahan dari setiap siklus yang telah dilakukan maka dengan menghitung

indeks gain telah dinormalisasi, dengan rumus:

<g> = � � �−�+1 − � � �−�

� � − � � �−�

Indeks gain diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang

(30)

42

Tabel 3.2

Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain <g> Kriteria

<g> ≤ = 0,3 Rendah

0,3 < <g> = 0,7 Sedang

<g> > 0,7 Tinggi

e. Menghitung persentase aktivitas guru

Berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer, diperoleh

persentase aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan rumus:

% = �� x 100%

Keterangan:

∑N = Jumlah aspek yang terlaksana selama pembelajaran n = Jumlah seluruh aspek

Apabila seluruh aspek dapat terlaksana selama pembelajaran, maka

persentase aktivitas guru selama pembelajaran adalah 100%.

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan

siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar

dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan

dengan para pengamat kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus

selanjutnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.

Data-data tersebut akan disajikan secara deskripsi dari setiap hasil penelitian

(31)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan

pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan

media manipulatif yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cibogo kec.

Lembang, kab. Bandung Barat, maka dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media

manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung

pecahan telah berlangsung dengan baik dan dilakukan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran, yang pertama

pengenalan media pembelajaran. Dalam langkah ini, guru sudah mengenalkan

media pembelajaran kepada seluruh siswa yang akan digunakan dalam

pembelajaran operasi hitung pecahan. Yang kedua yaitu demonstrasi, pada

langkah ini guru melakukan demonstrasi penggunaan media manipulatif dalam

menyelesaikan soal. Kemudian yang ketiga yaitu diskusi, siswa melakukan

diskusi dalam menyelesaikan soal LKS yang diberikan oleh guru dan harus

diselesaikan dengan menggunakan media manipulatif. Dan yang terakhir yaitu

presentasi, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Semua

langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung dan penggunaan media manipulatif dapat membantu untuk

meningkatkan pemahaman konsep pada operasi hitung pecahan serta dapat

membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan

percaya diri.

2. Pemahaman konsep pada materi operasi hitung pecahan mengalami

(32)

73

rata-rata gain yang diperoleh, dari siklus I ke siklus II sebesar 0,1 dengan

interpretasi rendah dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan

menjadi 0,29 dengan interpretasi rendah. Walapun mengalami peningkatan

dengan krteria rendah, namun jika dilihat berdasarkan rata-rata skor siswa

pada setiap siklus, maka siklus I dengan rata-rata skor sebesar 69,31

mengalami peningkatan pada siklus II, dengan rata-rata skor sebesar 72,54.

Begitu pula pada siklus III mengalami peningkatan dengan rata-rata skor

sebesar 80,90. Berdasarkan data tersebut, maka pemahaman konsep operasi

hitung pecahan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III.

Dengan demikian, penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran

matematika materi operasi hitung pecahan dapat meningkatkan pemahaman

konsep mengenai materi tersebut.

B.Rekomendasi

Untuk menindak lanjuti pembelajaran matematika mengenai operasi

hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif, peneliti memberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika penting

sekali bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sebagai

alat bantu dalam pembelajaran, salah satunya adalah media manipulatif yang

digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Selain media manipulatif

plastik mika, guru juga bisa menemukan media pembelajaran lain yang dapat

dijadikan sebagai fasilitas siswa dalam memahami suatu konsep dan juga untuk

meningkatkan profesionalisme guru sehingga kualitas pembelajaran akan

meningkat dan lebih baik. Selain itu, guru juga harus memperhatikan alokasi

waktu sehingga kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana, seperti presentasi

hasil kerja siswa, memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dapat

dilaksanakan serta guru harus menjelaskan langkah penggunaan media

(33)

74

tersebut bertujuan agar siswa menjadi lebih fokus dan kegiatan pembelajaran

menjadi lebih kondusif.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media manipulatif untuk

meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas

IV SDN 3 Cibogo perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya agar dapat

memperoleh hasil yang benar-benar optimal. Selain itu, diharapkan juga dapat

mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang lain

(34)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Afrilianto, M. (2012) Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, 1 (2), hlm. 192-202.

Arifin, S. (2010) Media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi

operasi pecahan. [Online]. Tersedia di:

http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html?m=1 [Diakses 7 Maret 2014].

Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian: suatu pendekatan realistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmarani, D. (2012) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). [Online]. Tersedia di: http://dianasmarani.blogspot.com/2012/01/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Departemen Pendidikan Nasional. (2009) Bahan 02 pendidikan & pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Jakarta: Depdikbud.

Ginting, S.M. (2011) Kriteria ketuntasan individu dan kalsikal siswa. [Online]. Tersedia di: http://blognyaalul.blogspot.com/2011/03/kriteria-ketuntasan-individu-dan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Heruman. (2012) Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(35)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim, M. M. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan melalui pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas iv sd gugus xiii kecamatan pangalengan. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karso, dkk. (2008) Pendidikan matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kilpatrick, J. dkk. (2001) Adding it up: helping children learn mathematics. Washington DC: National Academy Press.

Kurniawan, D. (2011) Pembelajaran terpadu: teori,praktik dan penilaian. Bandung: CV. Pustaka Cendikia Utama.

Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhsetyo, G. (2011) Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa. (2012) Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Y. (2008) Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Randall, C. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council Of Teachers Of Mathematics , Inc: Virginia 22091.

(36)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilana, R dan Riyana, C. (2008) Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tim Pengembang Kurikulum. (2011) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Tandilling, E. (2011) Peningkatan pemahaman dan komunikasi matematis serta kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi pq4r dan bacaan refutation text. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusup, G.A. (2010) Peningkatan hands on activity dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Skripsi, Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia.

____________. (________) Operasi pada bilangan pecahan. [Online]. Tersedia di: file.upi.edu/_/operasi_pada_bilangan_pecahan [Diakses 13 Maret 2014].

.( ) Preview. [Online]. Tersedia:

http://dc371.4shared.com/doc/9R7RqTN0/preview_html_m54f4bef7.png

[Diakses 1 mei 2014]

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Spiral dari Kemmis & Mc Taggart
Tabel 3.1 Aturan Penskoran Item Tes
gambar yang dibuat salah
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Undang-Undang Nomor 1 PNPS tahun 1965 tentang Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama/ harus tetap dipertahankan// Pencabutan Undang-Undnag ini akan

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada PUS di Desa Suka dame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010.. Karya Tulis Ilmiah

Sidang Paripurna Dewan sendiri/ tak mampu memutus satu kata sepakat// Suara Dewan/ terbelah// Usulan membentuk panitia angket untuk menyelidiki gagalnya pembangunan

Sahabat MQ/ realitas menunjukkan/ bahwa pelanggaran HAM/ kerap kali terjadi pada rekan-rekan/ yang selama ini bekerja pada sektor Pekerja rumah tangga// Terjadi fenomena

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari – Desember 2013 yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik”,

Sahabat MQ/ penetapan peraturan mengenai nikah siri/ harus dilihat secara komperehensif/ mengingat banyak faktor yang menyebabkan praktik tersebut terjadi di

[r]

Variabel yang diteliti adalah sistem pemeliharaan intensif, sistem pemeliharaan semi-intensif, sistem pemeliharaan ekstensif, bentuk perkandangan berlantai tanah, dan