PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA
BANGSA CIANJUR
(Studi Eksperimen Dengan Single Subject Research Terhadap Anak Down Syndrome Kelas I SDLB)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus
Oleh
IKA KUSTIKA NIM. 1100972
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Peningkatan Kemampuan Kosakata Pada Anak Down Syndrome Melalui Media Adobe Flash Di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur
Oleh
Ika Kustika
Sebuah Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Khusus
© Ika Kustika
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
IKA KUSTIKA NIM. 1100972
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA
BANGSA CIANJUR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I,
Dra. Oom Sitti Homdijah, M.Pd NIP. 196101051983032002
Pembimbing II,
Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 195607221985011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
i ABSTRACT
IMPROVEMENT VOCABULARY SKILLS FOR DOWN SYNDROME CHILDREN THROUGH THE MEDIA OF ADOBE FLASH AT SLB ABC BINA BANGSA
CIANJUR
By: Ika Kustika (1100972)
This research taken from a preliminary study of the speech and language of children with Down syndrome. Based on preliminary studies that have been done, obtained information that the child belongs to the category of children with Down syndrome who has a moderate mental retardation barriers intelligence, it affects to inhibition in language skills including vocabulary skills. Subjects in this reasearch, conducted in one subject to child with down syndrome with initials is NAS who seat in first Class-C Bina Bangsa SDLB Cianjur whom has low ability. To improve vocabulary of the children with Down syndrome, researchers used adobe flash media is a medium of computer animation that appeal to children and motivate children to learn, researchers using adobe flash media which is computer-animated media that appeal to children and motivate children to learn. The purpose of this research is inproving vocabulary skills of children with down syndrome. The research method used is Single subject research using A-B-A design. Data obtained through descriptive statistic and displayed by graph. The result of research is showed that increasing the pescentage of vocabulary skills after using adobe flash media. In the phaseof baseline phase (A-1), the subject with initial NAS has showed an enhancement. The anhacement of mean level vocabulary skillson teh subject NAS seen grow up from 36% in the phase of baseline -1 (A-1), increased to 78,2% at intervention phase, and grow up again on the baseline-2 phase of 92%. Seeing the anhacement, the reseach can be concluded that the improvement level in vocabulary skills of children with Down Syndrome through adobe flash media in SDLB Bina Bangsa Cianjur.
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA CIANJUR
Oleh : Ika Kustika (1100972)
Penelitian ini diangkat dari studi pendahuluan mengenai kemampuan berbicara dan berbahasa anak down syndrome. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, didapat informasi bahwa anak down syndrome termasuk kategori anak tunagrahita sedang yang memiliki hambatan kecerdasan, hal ini berpengaruh terhadap terhambatnya dalam kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan kosakata. Subjek adalah anak down syndrome berinisial NAS yang duduk di kelas I SDLB-C Bina Bangsa Cianjur yang memiliki kemampuan kosakata yang rendah, untuk meningkatkan kosakata pada anak down syndrome, peneliti menggunakan media
adobe Flashyang merupakan media animasi komputer yang menarik anak dan
memotivasi anak untuk belajar. Tujuan penelitian iniuntuk memperoleh informasi dan gambaran peningkan kemampuan kosakata anak down syndrome melaui media adobe
flash, Metode penelitian yang dipakai adalah single subject research dengan
menggunakan desain A-B-A, Data yang diperoleh melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan melalui grafik. Hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatnya presentase kemampuan kosakata setelah penggunaan media Adobe Flash. Pada fase
baseline (A-1) subjek NAS menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan mean level kemampuan kosakata pada subjek NAS terlihat kenaikannya dari 36% pada fase baseline-1 (A-1) naik menjadi 78,2% pada fase intervensi, dan meningkat kembali
pada fase baseline-2 menjadi 92%. Melihat peningkatan tersebut, maka penelitian dapat disimpulan bahwa adanya peningkatan kemampuan kosakata pada anak down
syndromemelalui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... ... i
KATA PENGANTAR ... ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... ... iv
A. Latar Belakang Penelitian ... ...1
B. Rumusan Masalah ... ...5
C. Tujuan Penelititian ...5
D. Kegunaan Penelitian ... ...5
E. Struktur Organisasi ...6
BAB II MENINGKATKAN KOSAKATA MELALUI MEDIA ADOBE FLASH PADA ANAK DOWN SYNDROME ... ...8
A. Konsep Dasar Anak Down Syndrome ... ...8
B. Kosakata Anak Down Syndrome ... ...9
1. Konsep Dasar Kosakata ...9
2. Peranan Kosakata Dalam Bekomunikasi...10
3. Kosakata dan Kemampuan Mental ...11
4. Kemampuan Kosakata Anak Down syndrome ...11
C. Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Down Syndrome ... ...12
1. Media Multimedia ...12
2. Adobe Flash...13
vii
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... ...16
E. Kerangka Berfikir ... ...17
BAB III METODE PENELITIAN...19
A. Metode Penelitian ... ...19
B. Variabel Penelitian ... ...21
1. Definisi Konsep Variabel...21
2. Definisi Operasional Variabel...21
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... ...27
1. Subjek Penelitian ...27
2. Lokasi Penelitian ...28
D. Target Behavior ... ...28
E. Instrumen Penelitian ...28
1. Instrumen ...28
F. Proses Pengembangan Instrumen ...29
G. Teknik Pengumpulan Data ... ...30
H. Teknik Pengolahan Data ... ...31
I. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ...33
1. Persiapan ...33
2. Pelaksanaan ...35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ...36
A. Hasil Penelitian ... ...36
1. Analisis Data ...38
B. Pembahasan ... ...43
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... ...45
A. Kesimpulan ... ...45
B. Rekomendasi ... ...45
DAFTAR PUSTAKA ... ...46 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kriteria Penilaian ...29
3.2 Daftar Tim Expert-Judgement Instrumen Penelitian ...30
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
3.1 Tampilan Desain A-B-A...21
4.1 Kemampuan Kosakata Kondisi A-B-A ... .37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Hasil Pemerolehan Kemampuan Kosakata
2. Pencatatan Data Kemampuan Kosakata
3. Analisis Data
4. Surat pengangkatan pembimbing penyususnan skripsi
5. Surat permohonan izin mengadakan penelitian (Fakultas)
6. Surat permohonan izin penelitian (UPI)
7. Surat izin penelitian Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
8. Surat balikan penelitian SLB ABC Bina Bangsa Cianjur
9. Daftar jugdement para ahli
10. Hasil jugdementpara ahli
11. Kisi-kisi Instrumen
12. Soal instrumen
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
14. Deskripsi intervensi penelitian
15. Daftar konsultasi bimbingan skripsi
16. Dokumentasi penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya bahasa memiliki peran sentral dalam semua aspek
perkembangan, baik dalam aspek perkembangan intelektual, sosial maupun
emosional. Menurut Nida (dalam Tarigan, 2013, hlm. 1), „Keterampilan
berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan menyimak (listening
skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca ( reading skills) , keteampilan menulis (writing skills)‟. Ansori, M (2009) mengatakan bahwa
Kemampuan berbahasa seseorang dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya yang dikemukakan oleh aliran konvergensi bahwa perkembangan kemampuan bahasa seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari bawaan dan proses belajar dari lingkungan. Faktor bawaan yang kuat pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa seseorang adalah aspek kognitif. Kemampuan berbahasa seseorang banyak dipengaruhi oleh kapasitas kemampuan kognitifnya”. (hlm. 147)
Adapun faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan bahasa seseorang adalah besarnya kesempatan yang diperoleh
untuk melakukan proses belajar dari lingkungannya. Seseorang yang dalam
kehidupan sehari-hari banyak berinteraksi dengan lingkungan akan menunjang
terhadap kemampuan bahasanya. Sebaliknya, seseorang yang sering berinteraksi
dengan lingkungan yang miskin kemampuan bahasanya, akan cenderung terbatas
pula kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.
Pemerolehan bahasa seorang anak berbeda–beda, karena hal ini
dipengaruhi oleh faktor–faktor yang telah diuraikan di atas, anak yang memiliki
kemampuan intelektual yang rendah berbeda dalam pemerolehan bahasanya
dengan anak pada umumnya. Hal ini terjadi pada anak down syndrome yang
2
terhambatnya dalam kemampuan berbahasa diantaranya yaitu kemampuan
kosakata yang kurang. Dalam memahami anak down syndrome tidak terlepas dari
pemahaman konsep tentang anak tunagrahita karena sebagian besar anak down
syndrome termasuk anak tunagrahita.
Hasil penelitian Robert Ingall (Rochyadi, 2005) tentang kemampuan berbahasa anak tunagrahita dengan menggunakan ITPA (Illionis Test of
Psycholinguistic Abilities), menunjukkan bahwa:
1) anak tunagrahita memperoleh keterampilan berbahasa pada dasarnya sama seperti anak normal, 2) kecepatan anak tunagrahita dalam memperoleh keterampilan berbahasa jauh lebih rendah dari pada anak normal, 3) kebanyakan anak tunagrahita tidak dapat mencapai keterampilan bahasa yang sempurna, 4) perkembangan bahasa anak tunagrahita sangat terlambat dibandingkan dengan anak normal, sekalipun pada MA yang sama, 5) anak tunagrahita mengalami kesulitan tertentu dalam menguasai gramatikal, 6) bahasa tunagrahita bersifat kongkrit, 7) anak tunagrahita tidak dapat dapat menggunakan kalimat majemuk. Ia akan banyak menggunakan kalimat tunggal.
Berdasarkan paparan di atas bahwa mengembangkan kemampuan bahasa
dan bicara anak down syndrome memiliki hambatan dikarenakan faktor
intelegensi yang mempengaruhi stimulasi verbal maupun nonverbal dalam unsur
bahasa anak down syndrome. Selain itu dalam anak down syndrome memiliki
hambatan pengucapan kata tidak jelas hal ini berkorelasi dengan karakteristik
anak down syndrome secara fisik diantaranya (lidah) yang lebih tebal dan celah
yang lebar hal mempengaruhi alat bicaranya, sehingga fleksibilitas gerakan lidah
terganggu, dengan kondisi tersebut mengakibatkan anak down syndrome lebih
suka menarik tangan, menujuk, atau melakukan gesture tertentu kepada orang
sekitar ketika menginginkan sesuatu dari pada meminta objek dengan ucapan..
Berdasarkan observasi di lapangan, ditemukan salah satu anak down
syndrome di Kelas I SDLB-C ABC Bina Bangsa Cianjur yang belum dapat menyebutkan dan menunjukkan kata yang bersifat universal yaitu kata yang ada
di sekitarnya, dalam pengguna bahasa sangat terbatas ketika mengucapkan
nama–nama buah atau nama–nama binatang. Dalam pengucapan nama binatang
selain itu, ketika anak akan menyebutkan nama “Ayam” anak mengungkapkanya
dengan kata “Kukuk” mengungkapkan ciri-ciri binatang, untuk kata buah-buahan
anak sangat terbatas hanya memiliki kemampuan mengucapkan semua buah
dengan kata “Apel” mengucapkannya menjadi “pel”, hanya ujung kata yang
diucapkan, dalam pengucapannya dengan ciri – ciri nya seperti buah “Apel”,
memperagakan dengan mengangkat jari jempol tangan “Enak”, jadi untuk
kosakata buah dan kosakata binatang seolah-olah anak menyebutkan ciri nama
binatang atau buah tersebut namun tidak mengetahui nama binatang atau buah
tersebut. Selain itu anak kurang memfungsikan alat bicara, sehingga bicaranya
kaku, yang akhirnya tidak menghasilkan bunyi yang diinginkan.
Kemampuan kosakata merupakan modalitas dari kemampuan berbicara
dan berbahasa. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung pada
kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Menurut Tarigan, (2011, hlm.
2) mengemukakan bahwa “Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin
besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa”.
Kosakata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Wojowasito (1999,
hlm.193) adalah pembendaraan kata sedangkan dalam bahasa Inggris adalah
vocabulary. Kemampuan kosakata dapat dilihat dari kemampuan mengucapkan, dan mengetahui arti kata yang diucapkan dengan objek yang diwakili (decoding),
sehingga orang lain dapat memahami dengan mudah. Dengan demikian,
banyaknya kosakata yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa seseorang.
Berdasarkan paparan di atas bahwa hambatan berbahasa yaitu penguasaan
kosakata yang dimiliki anak down syndrome sangat terbatas, namun seberat
apapun kondisi yang dihadapi oleh anak down syndrome, tidak tertutup
kemungkinan mereka dapat meningkatkan kosakatanya, asalkan disertai berbagai
upaya yang sungguh – sungguh oleh semua pihak, seperti diperlukan media yang
dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan kosakata. Banyak sekali
4
seperti gambar, foto, sketsa, poster, atau media audio (tv, tape recorder), media
proyeksi (film), media multimedia interaktif ( program adobe flash).
Menurut Tarigan (2013, hlm. 5) mengemukakan bahwa “berbicara dengan
bantuan alat – alat peraga (visual aids) akan menghasilkan penangkapan
informasi yang lebih baik pada pihak penyimak”. Umumnya, sang anak
mempergunakan/meniru bahasa yang didengar. Peneliti mencoba
memperkenalkan media mutimedia berbasis komputer. Suatu media yang belum
pernah dimanfaatkan sebelumnya. Berdasarkan kondisi di lapangan, pemanfaatan
terhadap media pembelajaran masih kurang apalagi media yang berhubungan
dengan teknologi komputer berbasis media multimedia seperti adobe flash.
Multimedia juga dapat mengembangkan kemampuan indera dan menarik
perhatian serta minat. Computer Technologhy Reaseach (CTR) menyatakan
bahwa “orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang
didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan
80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus.” (Munir, 2012, hlm. 6).
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia dapat
menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar dan dilakukan, sehingga
multimedia sangatlah efektif untuk menjadi alat (tools) yang lengkap dalam
proses pengajaran dan pembelajaran, salah satu contoh perangkat lunak
multimedia adalah adobe flash, program yang menggambungkan sound, animasi,
teks, grafik, navigasi, dan tampilan yang menarik, interaktif dan komunikatif.
Adobe flash ini bersifat multi-sensori karena banyak merangsang indra, sehingga dapat mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang baik, menarik perhatian dan
minat karena menggabungkan antara suara dan gerakan serta pandangan,
meningkatkan kualitas penyampaian informasi. dengan keunggulan tersebut akan
diuji cobakan kepada anak down syndrome yang memiliki kondisi
keterbelakangan dalam kecerdasan dan mengalami berbagai hambatan
perkembangan, diantaranya kemampuan kosakata yang rendah, kesalahan
pengucapan dalam konsep pemahaman, mudah bosan, dan minat belajar sangat
dipaparkan sebelumnya, sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif media
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kosakata pada
anak down syndrome dan menarik minat anak untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti bermaksud melakukan penelitian
dengan judul “Peningkatan Kemampuan Kosakata Pada Anak Down syndrome
Melalui Media Adobe Flash Di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang masalah yang
diuraikan diatas, maka yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah peningkatan kemampuan kosakata pada anak down syndrome melalui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
dan gambaran peningkatan kemampuan kosakata anak down syndrome
melaui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.
D. Kegunaan Penelitian 1) Bagi Guru
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para
pendidik dalam memilih alternatif media pembelajaran
2) Bagi Siswa
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan kosakata anak down syndrome, sehingga anak
down syndrome akan mengalami peningkatan dalam kemampuan kosakata. 3) Bagi Peneliti
Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana
dalam menambah pengetahuan dan pengalaman dari berbagai teori yang
6
E. Stuktur Organisasi Penulisan
Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri dari :
Bab I Pendahuluan :
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian, dan
E. Struktur Organisasi Penulisan.
Bab II Landasan Teori :
A. Konsep Dasar Anak Down Syndrome
B. Kosakata Anak Down Syndrome
1. Konsep Dasar Kosakata
2. Peranan Kosakata Dalam Bekomunikasi
3. Kosakata dan Kemampuan Mental
4. Kemampuan Kosakata Anak Down syndrome
C. Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Down
Syndrome
1. Media Multimedia
2. Adobe Flash
3. Kaitan Media Adobe Flash dengan Peningkatan Kosakata Anak
Down syndrome
D. Penelitian terdahulu yang Relevan
E. Kerangka Berfikir
Bab III Metode Penelitian :
A. Metode Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep Variabel
2. Definisi Operasional Variabel
1. Subjek Penelitian
2. Lokasi Penelitian
D. Target Behavior
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
F. Proses Pengembangan Instrumen
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Teknik Pengolahan Data
I. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan :
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Data
B. Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
19 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini melalui pendekatan kuantitatif, menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan subjek tunggal atau Single Subject Research
(SSR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu
perlakuan (treatment) yang diberikan. Sunanto, J. et.all.(2006) mengemukakan
bahwa :
Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran (target behavior) dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antar individu meupun kelompok tetapi perbandingan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda (hlm 41).
Desain A-B-A memiliki tiga tahap yaitu A1 (baseline1), B (intervensi), dan
A2(baseline 2)
A1 (Baseline 1) yaitu kemampuan dasar, dalam hal ini penguasaan
kosakata tentang buah – buahan dan binatangyang ada di sekitar anak.Subjek
diperlakukan secara alami tanpa pemberian intervensi (perlakuan). Pada tahap ini
anak menyebutkan dan menunjukkan gambar yang ditunjukkan melalui media
kartu gambar, selain melalui gambar, anak diperlihatkan secara konkret (nyata)
mengenai kosakata tentang buah-buahan dan binatang di lingkungan sekitar.
terdapat dua tema yang diperkenalkan dari tema keseluruhan, yang pertama
bertemakan binatang, dan tema kedua yaitu buah–buahan, pada setiap pertemuan
selama empat atau enam sesi sampai menunjukkan data stabil, setiap sesi selama
60 menit anak diharuskan menyebutkan dan menunjukkandari gambar yang telah
B (Intervensi) , pada tahap ini, anak down syndromediberikan perlakuan,
anak diajarkan mengenal nama – nama yang terdapat dalam dua tema kosakata
yaitu kosakata buah-buahan dan binatangyang ditampilkan menggunakan
komputer atau dilengkapi bisa dilengkapi media infokus jika diperlukan sesuai
dengan situasi dan kodisi. Pada tahap ini, mula – mula anak diajarkan bagaimana
mengoprasikan komputer sehingga bisa menggunakan sendiri, anak bebas
mengatur tema yang mana dulu yang mau anak pelajari, setiap tampilan gambar
yang muncul, anak harus menyebutkan kembali nama yang dikeluarkan dari
media adobe flash, setelah selesai menyimak diteruskan pada sesi evaluasi
dimana anak harus menebak dengan cara menunjukan dan menyebutkan gambar
yang dimunculkan di layar. Setiap jawaban yang anak jawab dan menekan
tombol yang sesuai dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon
(feedback) dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah, yang akan
tampil pada setiap evaluasi tes persoal, pada setiap pertemuan dalam intervensi
ini sebanyak delapan atau 12 sesi atau sampai data menunjukkan stabil, setiap
sesi selama 60 menit, Hasilnya dimasukkan ke dalam format data intervensi
A2 (Baseline 2) yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai untuk
melihat sampai sejauh mana intervensi yang diberikan berpengaruh pada subjek..
prosedur pelaksanaan baseline 2 ini sama seperti baseline 1, dilakukan untuk
mengukur kembali kemampuan anak dalam penguasaan kosakata. Untuk
mengetahui sejauh mana intervensi yang dilakukan berpengaruh terhadap
21
Struktur dasar desain A-B-A dapat digambarkan pada grafik sebagai
berikut :
Grafik 3.1 Desain A-B-A
B. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep Variabel
a. Variabel Bebas (X) atau Intervensi
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah
penggunaan media adobe flash sebagai variabel bebas (X) yaitu varibel
yang melatarbelakangi suatu perlakuan dan berpengaruh terhadap hasil
yang diinginkan
Adobe flash (dahulu bernama macromedia flash) adalah sebuah program yangdidesain khusus oleh Adobe dan programaplikasi standar
authoring tool professionalyang digunakan untuk membuat animasi
danbitmap yang sangat menarik untuk keperluanpembangunan situs web
yang interaktif dandinamis. Flash didesain dengan kemampuanuntuk
membuat animasi dua dimensi yanghandal dan ringan sehingga flash
website, CD Interaktif danyang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga
dapatdigunakan untuk membuat animasi logo,movie, game, pembuatan
navigasi pada situsweb, tombol animasi, banner, menu interaktif,interaktif
form isian, e-card, screen saver danpembuatan aplikasi-aplikasi web
lainnya (id.m.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash).
Adobe flash yang digunakan adalah program yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan anak, dan dalam program tersebut
menggabungkan audio, animasi, efek animasi, gambar menarik dan
tombol hyperlink secara otomatis, dan terdapat feedback dari setiap
jawaban anak yang diberikan, adobe flash ini menampilkan tiga menu
dalam programnya yakni level pertama beriisikan materi, level kedua
berisikan materi yang lebih mendalam, dan level ketiga yakni evaluasi
b. Variabel Terikat (Y) atau target Behavior
Variabel kedua adalah Kemampuan kosakata, kosakata sebagai
variabel terikat (Y) atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
Kemampuan merupakan kapasitas atau potensi seseorang dalam
melakukan sesuatu untuk menguasai keahlian atau melakukan perkerjaan,
kemampuan ini dapat dikembangkan. Sedangkan pengertian
kosakataMenurut Wojowasito, (1999, hlm.193) Dalam kamus Bahasa
Indonesia kosakata adalah “Perbendaharaan kata”.Kridalaksana (dalam
Nunung Sitaresmi,1993, hlm. 127) menjelaskan bahwa kosakata sama
dengan leksikon, sedangkan yang dimaksud dengan leksikon adalah: (1)
komponen bahasa yang memuat secara informatif tentang makna dan
pemakaian kata dalam suatu bahasa, (2) kekayaan kosakata yang disusun
seseorang pembicara atau penulis, (3) daftar kata yang disusun dengan
penjelasan singkat dan praktis.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
23
Dengan demikian, kemampuan kosakata dapat diartikan sebagai
kemampuan atau potensi seseorang dalam menguasai dan
mempergunakan kata-kata atau perbendaharaan kata yang terdapat dalam
suatu bahasa.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas (X) atau Intervensi
Variabel pertama dalam penelitian adalah media adobe flash
sebagai variabel bebas (X) yaitu variabel yang melatarbelakangi suatu
perlakuan dan berpengaruh terhadap hasil yang diinginkan. Variabel
bebas dikenal dengan istilah intervensi (perlakuan). Penggunaan media
adobe flash dalam penelitian ini secara operasional adalah sebagai berikut:
Bagian pertama yang muncul adalah menu tampilan utama, terdapat
dua media adobe flash yang digunakan yaitu kosakata binatangdan
kosakata buah – buahan , pada tampilan awal dilengkapi dengan animasi
dan sound untuk menarik beminat belajar anak
Materi pertama yang disajikan adalah memperkenalkan nama –
Materi selanjutnya yaitu berupa latihan, media yang ditampilkan
dalam media adobe flash kosakata binatang atau buah terdapat gambar
buah atau binatangyang ditampilkan di layar, kemudian anak menekan
tombol untuk memunculkan suara interktif, setelah itu anak menyebutkan
gambar, setiap gambar terdapat sound interaktif untuk menyebutkan buah
yang ditampilkan di layar komputer.
Tampilan selanjutnya yaitu evaluasi, pada menu ini anak
diinstruksikan untuk menunjukkan dan menyebutkan kosakata
binatangatau buah yang ditampilakan, menu ini sangat interaktif, setiap
jawaban yang anak jawab dan menekan tombol yang sesuai dengan
jawabannya, anak akan mendapatkan respon (feedback) dari komputer
yang memberikan jawaban benar atau salah, yang akan tampil pada setiap
25
Jika jawaban benar :
Jika jawaban kurang tepat :
Adapun tahap – tahapan yang akan dilakukan untuk mengetahui
penerapan media adobe flash dalam meningkatkan kosakata :
a) Memberikan tes awal untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
jumlah kosakata awal sebelum diberikan intervensi selama 60
menit.
b) Memberikan tes untuk mengetahui progress subjek dalam
peningkatan jumlah kosakata selama diberikan intervensi selama
60 menit.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam penerapan media adobe
flash untuk meningkatkan kosakata adalah sebagai berikut :
a) Anak menggunakan cara belajar menggunakan media multimedia
interaktif seperti adobe flash untuk menarik minat belajar,
diharapkan dapat konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya.
b) Anak diberikan apersepsi dan posisi duduk anak dengan peneliti.
c) Anakdiberikan pretes sebelum memulai pelajaran guru
memberikan soal kepada anak sebagai awal dalam memulai
d) Anak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru
e) Anakmemperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah
pengoprasian media adobe flash yang berisi materi tentang
kosakata binatang dan buah-buahan
f) Guru memperlihatkan gambar binatang, dan buah-buahan lalu
guru mengadakan tanya jawab melalui media adobe flash
g) Anakmengoprasikan computer (laptop) dan mempelajari satu
persatu materi yang disampaikan
h) Anak mempelajari materi kosakata binatang, mengikuti instruksi
melalui komputer dengan bimbingan guru, untuk menyebutkan
nama-nama binatang melalui media adobe flash
i) Anak mempelajari materi kosakata buah-buahan, mengikuti
instruksi melalui media adobe flash menyebutkan nama-nama
buah-buahan
j) Anak diberikan latihan, menyebutkan dan menujukkan
nama-nama buah-buahan dan nama-nama-nama-nama binatang melalui media adobe
flash
k) Evaluasi secara lisan, anak menyebutkan dan Menunjukkan
melalui media adobe flash, dalam hal ini anak memilih jawaban
yang benar, terdapat tiga pilihan, pilihan a, pilihan b, dan pilihan
c. Anak menyebutkan dan menunjukkan nama binatang atau buah
yang diinstruksikan dimunculkan melalui suara interaktif. Setiap
jawaban yang anak jawab dan menekan tombol yang sesuai
dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon (feedback)
dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah, yang
akan tampil pada setiap evaluasi tes persoal.
27
b. Variabel Terikat (Y) atau Target Behavior
Variabel kedua adalah kemampuan kosakata sebagai variabel terikat
(Y) atau variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Kemampuan kosakata terdiri dari dua aspek yaitu
menyebutkan dan menunjukkan. Terdapat 20 kosakata diantaranya
sepuluh kosakata buah (melon, mangga, apukat, pir, jeruk, pepaya, jambu,
apel, semangka, pisang), dan sepuluh kosakata binatang (katak, ayam,
singa, anjing, bebek, burung, kambing, kucing, monyet, sapi).
kemampuan kosakata pada anak down syndrome diartikan hasil dari
penelitian yang diberikan oleh peneliti, meliputi sebagai berikut :
a) Anak mampu menyebutkan nama-nama binatangdan buah
b) Anak mampu menunjukkan nama-nama binatangdan buah
C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia dini di
SLB ABC Bina Bangsa Cianjur sebanyak 1 orang siswa yaitu :
Nama : NAS
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal, Lahir : Cianjur, 13 September 2006
Usia : 9 Tahun
Kelas : SDLB-C Kelas 1
Karakteristik :
Pada kasus NASbelum dapat menyebutkan dan menunjukkan kosakata
universal yaitu kosakata yang ada di sekitarnya, dalam pengguna bahasa
sangat terbatas ketika mengucapkan nama–nama buah atau nama–nama
binatangdisekitar misalnya “Singa” menjadi “Nga” disini ada pengurangan
fonem (omisi) dan selalu terjadi kesalahan makna kata karena keterbatasan
pengertian, anak lebih mengetahui ciri nama–nama binatangseperti ketika
“Kukuk” sambil diiringi dengan bahasa tubuh atau bahasa isyarat, untuk
kosakata buah – buahan anak sangat terbatas hanya memiliki kemampuan
mengucapkan semua buah dengan “Apel” dan mengucapkan dengan ciri – ciri
nya seperti buah “Apel” anak, mengangkat jari jempol tangan “Enak”, jadi
untuk kosakata buah dan kosakata binatangseolah– olah anak menyebutkan
ciri nama binatangatau buah tersebut namun tidak mengetahui nama
binatangatau buah tersebut. Selain itu anak kurang memfungsikan alat bicara,
sehingga bicaranya kaku, yang akhirnya tidak menghasilkan bunyi yang
diinginkan
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur
terletak di Kabupaten Cianjur
D. Target Behavior
Perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah
peningkatan kemampuan kosakata pada anak down syndrome.
E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen
Instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.” (Sugiyono, 2006.
hlm.148). instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian ini dalam bentuk tes lisan dan tes perbuatan.
Adapun langkah-langkah yang dirancang sebelum pembuatan tes
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi instrumen
Kisi-kisi merupakan sebuah rancangan awal yang dibuat sebelum lebih
29
kemampuan awal subjek penelitian dalam kosakata dan disesuaikan
dengan target behavior yang ingin dicapai pada subjek. Kisi-kisi
terlampir.
b. Penyusunan Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini merupakan sarana untuk mengumpulkan
data. Penyusunan instrumen ini tentunya mengacu pada kisi-kisi
instrumen yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen tersebut berupa
butiran soal yang disesuaikan dengan indikator yang telah ditentukan
pada kisi-kisi soal. Instrumen terlampir
c. Kriterian Penilaian
Kriteria penilaian dibuat untuk menetapkan skor atau nilai hasil belajar,
sehingga dapat diketahui seberapa besar hasil atau nilai yang dicapai
oleh peserta didik penelitian. Adapun kriteria peni;aiannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Nilai Keterangan
3 Jika anak mampu menyebutkan dan menunjukkan dengan benar
2 Jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan namun 2-3 kali percobaan dengan pengulangan
1 Jika anak belum bisa menyebutkan atau menunjukkan
F. Proses Pengembangan Instrumen 1) Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 173) bahwa “Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”,
digunakan dalam penelitian ini mengenai kemampuan kosakata. Validitas tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi berupa
expert-judgment.Kemudian diminta penilaian kepada para pakar dan guru, penilaian dilakukan oleh tiga orang yang terdiri dari dua orang dosen sebagai pakar, dan
satu orang guru SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.
Kemudian data yang sudah diperoleh dinilai validitasnya
denganmenggunakan rumus :
Persentase = Jumlah yang cocok
Jumlah penilai × 100%
Tabel 3.2
Daftar Tim Expert-Judgement Instrumen Penelitian
No. Nama Ahli Jabatan Instansi Hasil
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemberian tes secara lisan dan tes perbuatan yang diberikan kepada subjek untuk
mengetahui sejauh mana subjek mengalami hambatan pembendaharaan
kosakata.Untuk dapat melanjutkan penelitian dapat dengan memberikan
beberapa instrumen pada subjek.Pembuatan instrumen dalam penelitian ini
didasarkan pada SKKD-C1.Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31
Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pemberian tes :
1) Melakukan pengumpulan data pada Baseline-1. Data yang diperoleh dari
hasil tes mengenai pembendaharaan Kosakata. Pada tahapini dilakukan
sebanyak 4-5 kali sampai data menunjukkan stabil.
2) Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi. Pada tahap intervensi subjek
diberi perlakuan menggunakan media adobe flash. Intervensi diberikan
sebanyak 8-12 kali sampai data menunjukkan stabil.
3) Baseline-2 dilakukan setelah fase intervensi. Tahap ini dilakukan agar dapat mengetahuiapakah intervensi yang telah diberikan memberikan
peningkatan terhadap pembendaharaan kosakata pada subjekpenelitian .
Fase baseline-2 dilakukan selama 4-5 sesi sampai data menunjukkan
stabil dan setiap sesi dilakukan selama60 menit.
H. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan, kemudian data
diolah dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh
gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu
dengan menggunakan grafik.Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik
garis.Pengolahan data dengan grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas
gambaran dari pelaksanaan penelitian.
Komponen-komponen penting dalam grafik menurut Sunanto, J ( 2006,
hlm. 30) atara lain :
1) Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang
menunjukkan satuan untuk waktu ( misalnya, sesi)
2) Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan
satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran ( misalnya, skor )
3) Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y
4) Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan Y yang
menunjukkan ukuran ( misalnya, 0%, 25%, 50% dan 75% ).
5) Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi
eksperimen, misalnyabaseline atau intervensi.
6) Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya
perubahan dari kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis
putus-putus.
7) Judul Grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar
segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.
Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengolahan data sebagai berikut:
1) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -1 dari setiap subjek pada
setiap sesi.
2) Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap subjek pada
setiap sesi.
3) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -2 dari setiap subjek pada
setiap sesi.
4) Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline -1, fase
intervensi , dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
5) Menjumlah semua skor yang pada fase baseline -1, fase intervensi , dan
fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
6) Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi,
dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
7) Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara
33
Perhitungan dalam mengelolah data yaitu menggunakan presentase (%) .
Sunanto, et al. (2006, hlm. 16) menyatakan bahwa “Presentase menunjukkan
jumlah terjadinya suatu prilaku atau peristiwa dibandingkan dengan keseluruhan
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut dikalikan denga 100%.” Alasan
menggunakan presentase karena peneliti akan mencari skor hasil tes sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan (intervensi) dengan cara jumlah skor yang benar
dibagi jumlah soal kemudian dikali 100.
Nilai = Jumlah kosakata yang dipahami x 100% keseluruhan kata
I. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan
Sebagai langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk
membantu kelancaran penelitian. Tahap – tahap persiapan pelaksanaan
sebagai berikut :
a. Pengurusan Perizinan
1) Pemohonan surat pengantar dari jurusan untuk pengangkatan dosen
pembimbing
2) Mengajukan surat pemohonan penelitian kepada dekan FIP UPI
Bandung.
3) Pemohonan surat pengantar dari fakultas kepada rektor untuk
membuat surat pengantar ke Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Daerah Kabupaten Bandung.
4) Setelah mendapat surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Daerah Kabupaten Bandung, kemudian
surat tersebut bersama surat penelitian dari UPI diteruskan kepada
Pemerintah Dinas Provinsi Jawa Barat
5) Dari Dinas Provinsi Jawa Barat, penulis menerima surat izin untuk
6) Pihak sekolah memberikan mandatnya kepada wakil kepala sekolah
atau guru – guru SLB ABC Bina Bangsa Cianjur untuk memberikan
bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
b. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan
kondisi di lapangan apakah cocok dijadikan tempat penelitian atau tidak,
terutama untuk mengetahui subjek yang akan diteliti mengenai anak down
syndrome yang memiliki hambatan berbahasa khususnya berkenaan mengenai kosakata.
c. Mempersiapkan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa alat untuk mendapatkan data
tingkat kemampuan hasil mengenai kemampuan kosakata sebelum dan
selama diberikan perlakuan dengan menggunakan media adobe flash
Hal – hal yang dipersiapkan adalah membuat tes yang sesuai
dengan kebutuhan anak, bentuk instrumen dalam penelitian ini adalah tes
lisan yaitu berupa kosakata sebanyak 20 kosakata (kosakata binatangdan
buah-buahan).
d. Pembuatan Media
Media adobe flash dibuat dengan berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dosen pembimbing dan kepada mahasiswa ilmu komunikasi serta
guru komputer dan referensi buku mengenai pembutan media adobe
flash. Kemudian diujicobakan pada anak yang akan diteliti. Dimaksudkan untuk mengetahui layak atau tidaknya media yang akan digunakan dalam
penelitian ini
Pembuatan media dalam penelitian ini menggabungkan animasi,
dan sound yang interaktif, serta tampilan yang menarik namun sederhana
35
penelitian ini, anak bisa menggunakan sendiri, anak bebas mengatur tema
yang mana dulu yang mau dia pelajari, setiap tampilan gambar yang
muncul, anak harus menyebutkan kembali nama yang dikeluarkan dari
media adobe flash, setelah selesai menyimak diteruskan pada sesi
evaluasi dimana anak harus menebak dan menyebutkan gambar yang
dimunculkan di layar. Setiap jawaban yang anak jawab dan menekan
tombol yang sesuai dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon
(feedback) dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah,
yang akan tampil pada setiap evaluasi tes persoal. Contoh tampilan awal
dalam media adobe flash yang akan digunakan :
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Penelitian
Setelah mendapatkan izin penelitian dan waktu yang disediakan
sekolah, maka langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
1) Melakukan pendekatan dengan subjek yang ditetapkan. Pendekatan ini
agar dalam pelakasanaan penelitian tidak merasa canggung.
2) Melaksanakan tes pada baseline 1.
3) Melaksanankan intervensi (perlakuan) dengan menggunakan adobe
flash.
4) Melaksanakan tes pada baseline 2.
b. Menyusun Jadwal Kegiatan Penelitian
Peneliti menyusun jadwal yang akan dilaksanakan dimulai dari
pengukuran baseline 1 sampai pada pelaksanaan intervensi , dan baseline
2. Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
45 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
adanya peningkatan kemampuan kosakata pada subjek NAS yang termasuk
anak down syndrome mealalui media adobe flash. Hal ini diihat dari
kemampuan awal subjek NAS dalam kemampuan kosakata sebelum
menggunakan media adobe flash, akan tetapi setelah menggunakan media
adobe flash, kemampuan kosakata subjek NAS mengalami peningkatan Hasil yang diperolehsubjeksetelahdilakukanpenelitianpadabaseline 1
(A-1), Intervensi (B), baseline 2 (A-2),subjek NAS menunjukkanadanyapeningkatan yang signifikan terlihat dari
peningkatanmean level kemampuankosakatapadasubjek NAS terdapatkenaikannyadari 36% padafasebaseline-1 (A-1) naikmenjadi 78,2%
padafaseintervensi, danmeningkatkembalipadafasebaseline-2 menjadi 92%.
Berdasarkanpengamatan yang
dilakukanbahwaadanyapeningkatankemampuan kosakata
sebelumdansesudahdilakukanperlakuanDengandemikianpertanyaan
penelitian dalampenelitianinisudahterjawab, bahwa adanya peningkatan
kemampuankosakatapadaanakdown syndromemelalui media adobe flash.
B. Rekomendasi
Berdasarkanhasilkesimpulandiatas, maka saran yang
munculadalahsebagaiberikut :
1. BagiGuru
Tesedianya komputer sebagai sarana prasarana di sekolah, bisa
dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran salah
satunya dengan menggunakan multimedia interaktif seperti media
adobe flashkepada siswa down syndromeatau tunagrahita yang memiliki hambatan dalam belajar seperti mudah bosan, minat belajar
dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak.
2. PenelitiSelanjutnya
Hasil penelitian ini berlaku bagi subjek pada saat penelitian
berlangsung. Untuk itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
pada subjek lain yang lebih banyak dan beragam. Selain itu peneliti
selanjutnya dapat menerapkan media ini terhadap pembelajaran lainnya
selain kosakata, tentunya dengan program dan kreativitas yang lebih
menarik. Selain itu untuk peneliti selanjutnya yang berkenan
mengangkat kembali permasalahan yang sama, dapat meneliti
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, S. (2011).PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LAMBANG BILANGAN PADA ANAK TUNARUNGU TINGKAT SEKOLAH DASAR. Skripsi.Program StudiPendidikanKhusus FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan.
Andi. (2012). Adobe Flash Pro CS5.5 UntukPemula. Yogyakarta: CV. Andi
Ansori, M. (2009).PsikologiPembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Autum, (2009).NamakuBukan Si LambanPemudaPenyandangTunagrahita. New York. Universitas Concordia.
Delphie, Bandi. (2006). PenyebabKelainanKeterbelakangan Mental. Bandung: Rizqi Press.
Tanpanama. (Tanpatahun).Adobe Flash.DiaksesDari : Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Adobe_Flash.
Djiwandono, Soenardi. (2011). TesBahasaPeganganBagiPengajarBahasa. Malang: Indeks.
Elizabet. B. Hurlock. (1987). PerkembanganAnak. Jakarta: Erlangga.
Geniofam, (2010) .Mengasuh Dan MensukseskanAnakBerkebutuhanKhusus. Jogjakarta: Garailmu.
Imandala, I. (t.t) Perkembangan Bahasa Anak Tunagrahita. Diaskes Dari
https://pendidikankhusus.wordpress.com/2012/03/27/perkembangan-bahasa-pada-anak-tunagrahita/.
Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya.
Kridalaksana.(1982). KamusLingustik. Jakarta: BalaiPustaka.
Munir, M.IT. (2012). Multimedia. Bandung: Alfabeta.
Ni Kadek, Astuti.(2010).AsasPengajaranUntukAnakTunagrahita. [Online].Http://Psibkusd.Wordpress.Com/2010/09/02/Asas-Pengajaran-Untuk-Anak-Tunagrahita/ [2 Nopember 2014].
Somantri, TS. (2007). PsikologiAnakLuarBiasa.Bandung : PT RefikaAditama.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Tarigan, G. (2011). PengajaranKosakata. Bandung: Angkasa.
Tarigan, G. (2013). BerbicaraSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.
Tanpanama. (Tanpatahun).Kosakata.DiaksesDari
:http://najmadewie.blogspot.com/2012/09/kosakata.html
Tanpanama. (2012). PerkembanganBahasaPadaAnakTunagrahita.DiaksesDari :http://pendidikankhusus.wordpress.com/2012/03/27/perkembangan-bahasa-pada-anak-tunagrahita/
UPI, (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.
Wojowasito, S.(1999). Kamus Bahasa Indonesia. Malang: CV. Pengarang.
Yanti, H. (2012). PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB SEJAHTERA BOGOR. Skripsi. Program Studi Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Penulis bernama lengkap Ika Kustika dilahirkan di Cianjur, 15 Mei 1993, merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri, Bapak Kuswara,
AMa.Pd dan Ibu Iis Aisah, S.Pd.SD. dan mempunyai dua kakak tercinta bernama Iwa Kustiwa,
S.Pd dan Ira Kustira S.Pd. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Balungtunggal No.03 RT
01/07, Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Penulis menyelesaikan
pendidikan dasar di SD Giriwinayalulus pada tahun 2005, lalu melanjutkan sekolah menengah
pertama di SMPN 2 Cianjur dan lulus pada tahun 2008, dan kemudian melanjutkan pendidikan
di SMAN 1 Cianjur dan lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Bumi Siliwangi sebagai mahasiswa Program S1
Pendidikan Khusus. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di organisasi kampus seperti
LEPPIM (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa) bagian DEPKOMINFO
maupun aktif diluar kampus, dan menjalani bekerja di sekolah inklusi sebagai guru pendamping
khusus SLB, serta lembaga pendidikan, sambil menjalankan
kuliah,Akhirnyaatasusahapenelitidantaklepasbantuandariberbagaipihak, denganbangga,
sebagaitandabaktidanpengabdianuntuk orang tua, telahterselesaikansebuahkaryailmiah yang
berjudulPENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN
SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Kosakata
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Sasaran : Anak down syndrome kelas 1 SDLB-C di SLB Bina Bangsa Cianjur
Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan kosakata buah – buahan dan binatang
Variabel Terikat
Aspek yang
dinilai Tujuan Indikator Aspek yang diteliti
kata sapi 6. Menunjukkan
kata burung 7. Menunjukkan
kata monyet 8. Menunjukkan
kata ayam 9. Menunjukkan
kata kambing 10.Menunjukkan
kata anjing
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen Kosakata Buah-Buahan dan Kosakata Binatang
Nama : NAS
Kelas : 1 SDLB-C1
No Variabel Sub Variabel Indikator Aspek Yang diteliti
Penilaian
1 2 3
1. Kemampuan Kosakata
1.1 Kemampuan menyebutkan benda
1.1.1 Menyebutkan kata buah-buahan
1. Menyebutkan Kata Apel
2. Menyebutkan Kata Pir
3. Menyebutkan Kata Pisang
5. Menyebutkan Kata Nanas
6. Menyebutkan
KataSemangka
8. Menyebutkan Kata Melon
9. Menyebutkan Kata Pepaya
10.Menyebutkan Kata Jambu
1.1.2 Menyebutkan kata binatang
1. Menyebutkan Kata Katak
3. Menyebutkan Kata Singa
4. Menyebutkan KataBebek
5. MenyebutkanKataSapi
7. Menyebutkan KataMonyet
8. Menyebutkan KataAyam
9. Menyebutkan
KataKambing
1.1.3 Menunjukkan kata buah-buahan
1. Menunjukkan Kata Apel
2. MenunjukkanKata Pir
3. MenunjukkanKata Pisang
5. MenunjukkanKata Nanas
6. MenunjukkanKataSemangka
7. MenunjukkanKata Jeruk
9. MenunjukkanKata Pepaya
10.MenunjukkanKata Jambu
1.1.4 Menunjukkan kata binatang
1. MenunjukkanKata Katak
3. MenunjukkanKata Singa
4. MenunjukkanKataBebek
5. MenunjukkanKataSapi
7. MenunjukkanKataMonyet
8. MenunjukkanKataAyam
9. MenunjukkanKataKambing
Kriteria Penilaian :
skor 1 : jika anak belum mampu menyebutkan atau menunjukkan
skor 2 : jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan
PENCATATAN DATA KEMAMPUAN KOSAKATA ANAK DOWN SINDROM
A-1, B, A-2
Kriteria Penilaian :
Skor 1 : jika anak belum mampu menyebutkan atau menunjukkan
Skor 2 : jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDLB C1
Kelas/Semester : I/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 20 x 30 menit
Hari/Tanggal : 27 Maret- 7 April 2015
Tahun Pelajaran : 2014-2015
A. Standar Kompetensi Berbicara
1. Memperkenalkan nama-nama binatang
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menyebutkan nama-nama binatang di sekitar
C. Kemampuan Awal Anak
NAS
Kemampuan bebicara sudah ada seperti mengucapkan huruf vocal
A,I,U,E,O dan mengucapkan suku kata seperti BA,BI,BU,BE,BO,
namun NAS lebihsukamenariktangan, menujuk,
ataumelakukangesturetertentukepada orang
sekitarketikamenginginkansesuatudaripadamemintaobjekdenganucapan.
D. Indikator
1. Menyebutkan 10 nama binatang
2. Menyebutkan 10 nama buah-buahan
3. Menunjukkan 10 nama binatang
E. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media adobeflash, siswa diharapkan manyebutkan 10 nama
binatang dan mengingatnya
2. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manyebutkan 10 nama
buah-buahan dan mengingatnya
3. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manunjukkan 10 nama
binatang dan mengingatnya
4. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manunjukkan 10 nama
buah-buahan dan mengingatnya
F. Materi Pembelajaran
Menyebutkan dan menunjunjukkan 10 nama binatang dan 10 nama
buah-buahan
1.
2.
3.
4.
APEL
PIR
PISANG
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
NANAS
SEMANGKA
SEMANGKA
MELON
PEPAYA
JAMBU
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
KUCING
SINGA
BEBEK
SAPI
BURUNG
MONYET
20.
G. MediaPembelajaran
Media :
1. Adobe Flash
2. Flash card (Kartu Kata)
H. SumberPembelajaran
1. KTSP SKKD-C1 Bahasa Indonesia
2. Buku Paket Bahasa Indonesia untuk TK
I. MetodePemberlajaran
Ceramah, Tanya jawab, Demontrasi, Pemberiantugas/penugasan
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (8 menit)
Mengkondisikansemuapesertadidik, agar
mampumengikutiKegiatanBelajarMengajar (KBM) denganbaik
Membacadoasebelumbelajarsecarabersama-samadanmembukadengankalimatbasmalah
Mengucapkansalam
Mengecekkehadiranpesertadidik (mengabsenkehadiran)
MelakukanapersepsidenganbertanyakepadasetiapPesertadidikmengenaina ma-nama di lingkungan di sekitar
Guru menyampaikantujuanpembelajarantentangnama-nama di lingkungan sekitar
Guru memberikanpretes :
- Sebutkanbinatang apakah ini ?
- Tunjukkan buah apel ?
Kegiatan Inti (40 Menit)
Siswamemperhatikanmateri yang diberikanoleh guru
Siswamemperhatikanpenjelasan guru mengenailangkah-langkahpengoprasian media adobe flash yang berisimateritentangkosakatabinatangdanbuah-buahan
Guru memperlihatkangambarbinatang, danbuah-buahanlalu guru mengadakantanyajawabmelalui media adobe flash
Siswamengoprasikan computer (laptop) danmempelajarisatupersatumateri yang disampaikan
Siswamempelajarimaterikosakatabinatang,
mengikutiinstruksimelaluikomputerdenganbimbinganguru,
untukmenyebutkannama-namabinatangmelalui media adobe flash
Siswamempelajarimaterikosakatabuah-buahan,
mengikutiinstruksimelaluimedia adobe flashmenyebutkannama-namabuah-buahan
Siswadiberikanlatihan, menyebutkandanmenujukkannama-namabuah-buahandannama-namabinatangmelalui media adobe flash
Kegiatan akhir (12 Menit)
Menyimpulkanmateri yang telahdiberikan
Evaluasisecaralisan, anakmenyebutkandanmenunujukkanmelalui media adobe flash, dalamhalinianakmemilihjawaban yang benar, terdapattigapilihan, pilihan a, pilihan b, danpilihan c.
Anakmenyebutkandanmenunjukkannamabinatangataubuah yang
anakjawabdanmenekantombol yang sesuaidenganjawabannya,
anakakanmendapatkanrespon (feedback) darikomputer yang
memberikanjawabanbenaratausalah, yang
akantampilpadasetiapevaluasitespersoal.
Melakukan Tanya jawab
Melakukanumpanbalikkepadapesertadidik
Memberikantugaspekerjaanrumah (PR)
Menyampaikanpesan-pesan yang diberikankepadaseluruhpesertadidik
Menutupkegiatanbelajardenganmembaca Alhamdulillah / doa
Menginformasikanmateripembelajaranselanjutnya
K. Penilaian
ProsedurTes : Pretes, Posttes
JenisTes : Teslisan, Tesperbuatan BentukTes : Jawabansingkat, unjukkerja
1. Untuk menilai kemampuan siswa dalam menyebutkan 10 nama binatang
dan 10 nama binatang, digunakan kriteria sebagai berikut : Skor 1 : Jika anak Belum mampu menyebutkan
Skor 2 : Jika anak mampu menyebutkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan
Skor 3 : Jika anak mampu menyebutkan dengan benar
2. Untuk menilai kemampuan siswa dalam menunjukkan 10 nama binatang
dan 10 nama binatang, digunakan kriteria sebagai berikut :
Skor 1 : Jika anak Belum mampu menunjukkan
Skor 2 : Jika anak mampu menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan
Skor 3 : Jika anak mampu menunjukkan dengan benar
Skorakhir = � � ℎ � � ℎ
InstrumenSoal : A. TesPretes
1. Sebutkan binatang apakah ini ?
2. Tunjukkanlah buah apel ?
B. Posttes
1. Sebutkanlah buah apakah ini ?
2. Sebutkanlah buah apakah ini ?
4. Sebutkanlah buah apakah ini ?
5. Sebutkanlah buah apakah ini ?
6. Sebutkanlah buah apakah ini ?
7. Sebutkanlah buah apakah ini ?
8. Sebutkanlah buah apakah ini ?
9. Sebutkanlah buah apakah ini ?
11. Sebutkanlah nama binatang apakah ini ?
12. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
13. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
14. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
15. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
16. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
18. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
19. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
20. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?
C. Posttes
1. Tunjukkanlah buah apel ?
2. Tunjukkanlah buah pir?
4. Tunjukkanlah buah mangga?
5. Tunjukkanlah buah Nanas ?
6. Tunjukkanlah buah Semangka?
7. Tunjukkanlah buah Jeruk ?
8. Tunjukkanlah buah Melon ?
10. Tunjukkanlah buah Jambu ?
11. Tunjukkanlah binatang katak ?
12. Tunjukkanlah binatang kucing ?
13. Tunjukkanlah binatang singa ?
14. Tunjukkanlah binatang bebek ?
15. Tunjukkanlah binatang sapi ?
17. Tunjukkanlah binatang monyet ?
18. Tunjukkanlah binatang ayam ?
19. Tunjukkanlah binatang kambing ?
20. Tunjukkanlah binatang anjing
Kunci Jawaban :
A. Pretes 1. Kucing
2. Apel
B/C Posttes
1. Apel
2. Pir
3. Pisang
5. Nanas
6. Semangka
7. Jeruk
8. Melon
9. Pepaya
10.Jambu
11.Katak
12.Kucing
13.Singa
14.Bebek
15.Sapi
16.Burung
17.Monyet
18.Ayam
19.Kambing
20.Anjing
Cianjur, Maret 2015
Guru Kelas, Praktikan
Ika Kustika, 2015