• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA CIANJUR: (Studi Eksperimen Dengan Single Subject Research Terhadap Anak Down Syndrome Kelas I SDLB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA CIANJUR: (Studi Eksperimen Dengan Single Subject Research Terhadap Anak Down Syndrome Kelas I SDLB."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA

BANGSA CIANJUR

(Studi Eksperimen Dengan Single Subject Research Terhadap Anak Down Syndrome Kelas I SDLB)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh

IKA KUSTIKA NIM. 1100972

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Peningkatan Kemampuan Kosakata Pada Anak Down Syndrome Melalui Media Adobe Flash Di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur

Oleh

Ika Kustika

Sebuah Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Khusus

© Ika Kustika

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

IKA KUSTIKA NIM. 1100972

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA

BANGSA CIANJUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I,

Dra. Oom Sitti Homdijah, M.Pd NIP. 196101051983032002

Pembimbing II,

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 195607221985011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

i ABSTRACT

IMPROVEMENT VOCABULARY SKILLS FOR DOWN SYNDROME CHILDREN THROUGH THE MEDIA OF ADOBE FLASH AT SLB ABC BINA BANGSA

CIANJUR

By: Ika Kustika (1100972)

This research taken from a preliminary study of the speech and language of children with Down syndrome. Based on preliminary studies that have been done, obtained information that the child belongs to the category of children with Down syndrome who has a moderate mental retardation barriers intelligence, it affects to inhibition in language skills including vocabulary skills. Subjects in this reasearch, conducted in one subject to child with down syndrome with initials is NAS who seat in first Class-C Bina Bangsa SDLB Cianjur whom has low ability. To improve vocabulary of the children with Down syndrome, researchers used adobe flash media is a medium of computer animation that appeal to children and motivate children to learn, researchers using adobe flash media which is computer-animated media that appeal to children and motivate children to learn. The purpose of this research is inproving vocabulary skills of children with down syndrome. The research method used is Single subject research using A-B-A design. Data obtained through descriptive statistic and displayed by graph. The result of research is showed that increasing the pescentage of vocabulary skills after using adobe flash media. In the phaseof baseline phase (A-1), the subject with initial NAS has showed an enhancement. The anhacement of mean level vocabulary skillson teh subject NAS seen grow up from 36% in the phase of baseline -1 (A-1), increased to 78,2% at intervention phase, and grow up again on the baseline-2 phase of 92%. Seeing the anhacement, the reseach can be concluded that the improvement level in vocabulary skills of children with Down Syndrome through adobe flash media in SDLB Bina Bangsa Cianjur.

(5)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA CIANJUR

Oleh : Ika Kustika (1100972)

Penelitian ini diangkat dari studi pendahuluan mengenai kemampuan berbicara dan berbahasa anak down syndrome. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, didapat informasi bahwa anak down syndrome termasuk kategori anak tunagrahita sedang yang memiliki hambatan kecerdasan, hal ini berpengaruh terhadap terhambatnya dalam kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan kosakata. Subjek adalah anak down syndrome berinisial NAS yang duduk di kelas I SDLB-C Bina Bangsa Cianjur yang memiliki kemampuan kosakata yang rendah, untuk meningkatkan kosakata pada anak down syndrome, peneliti menggunakan media

adobe Flashyang merupakan media animasi komputer yang menarik anak dan

memotivasi anak untuk belajar. Tujuan penelitian iniuntuk memperoleh informasi dan gambaran peningkan kemampuan kosakata anak down syndrome melaui media adobe

flash, Metode penelitian yang dipakai adalah single subject research dengan

menggunakan desain A-B-A, Data yang diperoleh melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan melalui grafik. Hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatnya presentase kemampuan kosakata setelah penggunaan media Adobe Flash. Pada fase

baseline (A-1) subjek NAS menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan mean level kemampuan kosakata pada subjek NAS terlihat kenaikannya dari 36% pada fase baseline-1 (A-1) naik menjadi 78,2% pada fase intervensi, dan meningkat kembali

pada fase baseline-2 menjadi 92%. Melihat peningkatan tersebut, maka penelitian dapat disimpulan bahwa adanya peningkatan kemampuan kosakata pada anak down

syndromemelalui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

KATA PENGANTAR ... ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ... iv

A. Latar Belakang Penelitian ... ...1

B. Rumusan Masalah ... ...5

C. Tujuan Penelititian ...5

D. Kegunaan Penelitian ... ...5

E. Struktur Organisasi ...6

BAB II MENINGKATKAN KOSAKATA MELALUI MEDIA ADOBE FLASH PADA ANAK DOWN SYNDROME ... ...8

A. Konsep Dasar Anak Down Syndrome ... ...8

B. Kosakata Anak Down Syndrome ... ...9

1. Konsep Dasar Kosakata ...9

2. Peranan Kosakata Dalam Bekomunikasi...10

3. Kosakata dan Kemampuan Mental ...11

4. Kemampuan Kosakata Anak Down syndrome ...11

C. Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Down Syndrome ... ...12

1. Media Multimedia ...12

2. Adobe Flash...13

(8)

vii

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... ...16

E. Kerangka Berfikir ... ...17

BAB III METODE PENELITIAN...19

A. Metode Penelitian ... ...19

B. Variabel Penelitian ... ...21

1. Definisi Konsep Variabel...21

2. Definisi Operasional Variabel...21

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... ...27

1. Subjek Penelitian ...27

2. Lokasi Penelitian ...28

D. Target Behavior ... ...28

E. Instrumen Penelitian ...28

1. Instrumen ...28

F. Proses Pengembangan Instrumen ...29

G. Teknik Pengumpulan Data ... ...30

H. Teknik Pengolahan Data ... ...31

I. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ...33

1. Persiapan ...33

2. Pelaksanaan ...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ...36

A. Hasil Penelitian ... ...36

1. Analisis Data ...38

B. Pembahasan ... ...43

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... ...45

A. Kesimpulan ... ...45

B. Rekomendasi ... ...45

DAFTAR PUSTAKA ... ...46 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kriteria Penilaian ...29

3.2 Daftar Tim Expert-Judgement Instrumen Penelitian ...30

(10)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

3.1 Tampilan Desain A-B-A...21

4.1 Kemampuan Kosakata Kondisi A-B-A ... .37

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Hasil Pemerolehan Kemampuan Kosakata

2. Pencatatan Data Kemampuan Kosakata

3. Analisis Data

4. Surat pengangkatan pembimbing penyususnan skripsi

5. Surat permohonan izin mengadakan penelitian (Fakultas)

6. Surat permohonan izin penelitian (UPI)

7. Surat izin penelitian Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

8. Surat balikan penelitian SLB ABC Bina Bangsa Cianjur

9. Daftar jugdement para ahli

10. Hasil jugdementpara ahli

11. Kisi-kisi Instrumen

12. Soal instrumen

13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

14. Deskripsi intervensi penelitian

15. Daftar konsultasi bimbingan skripsi

16. Dokumentasi penelitian

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya bahasa memiliki peran sentral dalam semua aspek

perkembangan, baik dalam aspek perkembangan intelektual, sosial maupun

emosional. Menurut Nida (dalam Tarigan, 2013, hlm. 1), „Keterampilan

berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan menyimak (listening

skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca ( reading skills) , keteampilan menulis (writing skills)‟. Ansori, M (2009) mengatakan bahwa

Kemampuan berbahasa seseorang dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya yang dikemukakan oleh aliran konvergensi bahwa perkembangan kemampuan bahasa seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari bawaan dan proses belajar dari lingkungan. Faktor bawaan yang kuat pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa seseorang adalah aspek kognitif. Kemampuan berbahasa seseorang banyak dipengaruhi oleh kapasitas kemampuan kognitifnya”. (hlm. 147)

Adapun faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap

perkembangan bahasa seseorang adalah besarnya kesempatan yang diperoleh

untuk melakukan proses belajar dari lingkungannya. Seseorang yang dalam

kehidupan sehari-hari banyak berinteraksi dengan lingkungan akan menunjang

terhadap kemampuan bahasanya. Sebaliknya, seseorang yang sering berinteraksi

dengan lingkungan yang miskin kemampuan bahasanya, akan cenderung terbatas

pula kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.

Pemerolehan bahasa seorang anak berbeda–beda, karena hal ini

dipengaruhi oleh faktor–faktor yang telah diuraikan di atas, anak yang memiliki

kemampuan intelektual yang rendah berbeda dalam pemerolehan bahasanya

dengan anak pada umumnya. Hal ini terjadi pada anak down syndrome yang

(14)

2

terhambatnya dalam kemampuan berbahasa diantaranya yaitu kemampuan

kosakata yang kurang. Dalam memahami anak down syndrome tidak terlepas dari

pemahaman konsep tentang anak tunagrahita karena sebagian besar anak down

syndrome termasuk anak tunagrahita.

Hasil penelitian Robert Ingall (Rochyadi, 2005) tentang kemampuan berbahasa anak tunagrahita dengan menggunakan ITPA (Illionis Test of

Psycholinguistic Abilities), menunjukkan bahwa:

1) anak tunagrahita memperoleh keterampilan berbahasa pada dasarnya sama seperti anak normal, 2) kecepatan anak tunagrahita dalam memperoleh keterampilan berbahasa jauh lebih rendah dari pada anak normal, 3) kebanyakan anak tunagrahita tidak dapat mencapai keterampilan bahasa yang sempurna, 4) perkembangan bahasa anak tunagrahita sangat terlambat dibandingkan dengan anak normal, sekalipun pada MA yang sama, 5) anak tunagrahita mengalami kesulitan tertentu dalam menguasai gramatikal, 6) bahasa tunagrahita bersifat kongkrit, 7) anak tunagrahita tidak dapat dapat menggunakan kalimat majemuk. Ia akan banyak menggunakan kalimat tunggal.

Berdasarkan paparan di atas bahwa mengembangkan kemampuan bahasa

dan bicara anak down syndrome memiliki hambatan dikarenakan faktor

intelegensi yang mempengaruhi stimulasi verbal maupun nonverbal dalam unsur

bahasa anak down syndrome. Selain itu dalam anak down syndrome memiliki

hambatan pengucapan kata tidak jelas hal ini berkorelasi dengan karakteristik

anak down syndrome secara fisik diantaranya (lidah) yang lebih tebal dan celah

yang lebar hal mempengaruhi alat bicaranya, sehingga fleksibilitas gerakan lidah

terganggu, dengan kondisi tersebut mengakibatkan anak down syndrome lebih

suka menarik tangan, menujuk, atau melakukan gesture tertentu kepada orang

sekitar ketika menginginkan sesuatu dari pada meminta objek dengan ucapan..

Berdasarkan observasi di lapangan, ditemukan salah satu anak down

syndrome di Kelas I SDLB-C ABC Bina Bangsa Cianjur yang belum dapat menyebutkan dan menunjukkan kata yang bersifat universal yaitu kata yang ada

di sekitarnya, dalam pengguna bahasa sangat terbatas ketika mengucapkan

nama–nama buah atau nama–nama binatang. Dalam pengucapan nama binatang

(15)

selain itu, ketika anak akan menyebutkan nama “Ayam” anak mengungkapkanya

dengan kata “Kukuk” mengungkapkan ciri-ciri binatang, untuk kata buah-buahan

anak sangat terbatas hanya memiliki kemampuan mengucapkan semua buah

dengan kata “Apel” mengucapkannya menjadi “pel”, hanya ujung kata yang

diucapkan, dalam pengucapannya dengan ciri – ciri nya seperti buah “Apel”,

memperagakan dengan mengangkat jari jempol tangan “Enak”, jadi untuk

kosakata buah dan kosakata binatang seolah-olah anak menyebutkan ciri nama

binatang atau buah tersebut namun tidak mengetahui nama binatang atau buah

tersebut. Selain itu anak kurang memfungsikan alat bicara, sehingga bicaranya

kaku, yang akhirnya tidak menghasilkan bunyi yang diinginkan.

Kemampuan kosakata merupakan modalitas dari kemampuan berbicara

dan berbahasa. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung pada

kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Menurut Tarigan, (2011, hlm.

2) mengemukakan bahwa “Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin

besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa”.

Kosakata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Wojowasito (1999,

hlm.193) adalah pembendaraan kata sedangkan dalam bahasa Inggris adalah

vocabulary. Kemampuan kosakata dapat dilihat dari kemampuan mengucapkan, dan mengetahui arti kata yang diucapkan dengan objek yang diwakili (decoding),

sehingga orang lain dapat memahami dengan mudah. Dengan demikian,

banyaknya kosakata yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap

kemampuan berbahasa seseorang.

Berdasarkan paparan di atas bahwa hambatan berbahasa yaitu penguasaan

kosakata yang dimiliki anak down syndrome sangat terbatas, namun seberat

apapun kondisi yang dihadapi oleh anak down syndrome, tidak tertutup

kemungkinan mereka dapat meningkatkan kosakatanya, asalkan disertai berbagai

upaya yang sungguh – sungguh oleh semua pihak, seperti diperlukan media yang

dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan kosakata. Banyak sekali

(16)

4

seperti gambar, foto, sketsa, poster, atau media audio (tv, tape recorder), media

proyeksi (film), media multimedia interaktif ( program adobe flash).

Menurut Tarigan (2013, hlm. 5) mengemukakan bahwa “berbicara dengan

bantuan alat – alat peraga (visual aids) akan menghasilkan penangkapan

informasi yang lebih baik pada pihak penyimak”. Umumnya, sang anak

mempergunakan/meniru bahasa yang didengar. Peneliti mencoba

memperkenalkan media mutimedia berbasis komputer. Suatu media yang belum

pernah dimanfaatkan sebelumnya. Berdasarkan kondisi di lapangan, pemanfaatan

terhadap media pembelajaran masih kurang apalagi media yang berhubungan

dengan teknologi komputer berbasis media multimedia seperti adobe flash.

Multimedia juga dapat mengembangkan kemampuan indera dan menarik

perhatian serta minat. Computer Technologhy Reaseach (CTR) menyatakan

bahwa “orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang

didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan

80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus.” (Munir, 2012, hlm. 6).

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia dapat

menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar dan dilakukan, sehingga

multimedia sangatlah efektif untuk menjadi alat (tools) yang lengkap dalam

proses pengajaran dan pembelajaran, salah satu contoh perangkat lunak

multimedia adalah adobe flash, program yang menggambungkan sound, animasi,

teks, grafik, navigasi, dan tampilan yang menarik, interaktif dan komunikatif.

Adobe flash ini bersifat multi-sensori karena banyak merangsang indra, sehingga dapat mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang baik, menarik perhatian dan

minat karena menggabungkan antara suara dan gerakan serta pandangan,

meningkatkan kualitas penyampaian informasi. dengan keunggulan tersebut akan

diuji cobakan kepada anak down syndrome yang memiliki kondisi

keterbelakangan dalam kecerdasan dan mengalami berbagai hambatan

perkembangan, diantaranya kemampuan kosakata yang rendah, kesalahan

pengucapan dalam konsep pemahaman, mudah bosan, dan minat belajar sangat

(17)

dipaparkan sebelumnya, sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif media

pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kosakata pada

anak down syndrome dan menarik minat anak untuk belajar.

Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti bermaksud melakukan penelitian

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Kosakata Pada Anak Down syndrome

Melalui Media Adobe Flash Di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang masalah yang

diuraikan diatas, maka yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah peningkatan kemampuan kosakata pada anak down syndrome melalui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi

dan gambaran peningkatan kemampuan kosakata anak down syndrome

melaui media adobe flash di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.

D. Kegunaan Penelitian 1) Bagi Guru

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para

pendidik dalam memilih alternatif media pembelajaran

2) Bagi Siswa

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam

meningkatkan kemampuan kosakata anak down syndrome, sehingga anak

down syndrome akan mengalami peningkatan dalam kemampuan kosakata. 3) Bagi Peneliti

Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana

dalam menambah pengetahuan dan pengalaman dari berbagai teori yang

(18)

6

E. Stuktur Organisasi Penulisan

Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri dari :

Bab I Pendahuluan :

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian, dan

E. Struktur Organisasi Penulisan.

Bab II Landasan Teori :

A. Konsep Dasar Anak Down Syndrome

B. Kosakata Anak Down Syndrome

1. Konsep Dasar Kosakata

2. Peranan Kosakata Dalam Bekomunikasi

3. Kosakata dan Kemampuan Mental

4. Kemampuan Kosakata Anak Down syndrome

C. Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Down

Syndrome

1. Media Multimedia

2. Adobe Flash

3. Kaitan Media Adobe Flash dengan Peningkatan Kosakata Anak

Down syndrome

D. Penelitian terdahulu yang Relevan

E. Kerangka Berfikir

Bab III Metode Penelitian :

A. Metode Penelitian

B. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

2. Definisi Operasional Variabel

(19)

1. Subjek Penelitian

2. Lokasi Penelitian

D. Target Behavior

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen

F. Proses Pengembangan Instrumen

G. Teknik Pengumpulan Data

H. Teknik Pengolahan Data

I. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

2. Pelaksanaan penelitian

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan :

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Data

B. Pembahasan

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

Daftar Pustaka

Lampiran

(20)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini melalui pendekatan kuantitatif, menggunakan metode

eksperimen dengan rancangan subjek tunggal atau Single Subject Research

(SSR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu

perlakuan (treatment) yang diberikan. Sunanto, J. et.all.(2006) mengemukakan

bahwa :

Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran (target behavior) dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antar individu meupun kelompok tetapi perbandingan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda (hlm 41).

Desain A-B-A memiliki tiga tahap yaitu A1 (baseline1), B (intervensi), dan

A2(baseline 2)

A1 (Baseline 1) yaitu kemampuan dasar, dalam hal ini penguasaan

kosakata tentang buah – buahan dan binatangyang ada di sekitar anak.Subjek

diperlakukan secara alami tanpa pemberian intervensi (perlakuan). Pada tahap ini

anak menyebutkan dan menunjukkan gambar yang ditunjukkan melalui media

kartu gambar, selain melalui gambar, anak diperlihatkan secara konkret (nyata)

mengenai kosakata tentang buah-buahan dan binatang di lingkungan sekitar.

terdapat dua tema yang diperkenalkan dari tema keseluruhan, yang pertama

bertemakan binatang, dan tema kedua yaitu buah–buahan, pada setiap pertemuan

selama empat atau enam sesi sampai menunjukkan data stabil, setiap sesi selama

60 menit anak diharuskan menyebutkan dan menunjukkandari gambar yang telah

(21)

B (Intervensi) , pada tahap ini, anak down syndromediberikan perlakuan,

anak diajarkan mengenal nama – nama yang terdapat dalam dua tema kosakata

yaitu kosakata buah-buahan dan binatangyang ditampilkan menggunakan

komputer atau dilengkapi bisa dilengkapi media infokus jika diperlukan sesuai

dengan situasi dan kodisi. Pada tahap ini, mula – mula anak diajarkan bagaimana

mengoprasikan komputer sehingga bisa menggunakan sendiri, anak bebas

mengatur tema yang mana dulu yang mau anak pelajari, setiap tampilan gambar

yang muncul, anak harus menyebutkan kembali nama yang dikeluarkan dari

media adobe flash, setelah selesai menyimak diteruskan pada sesi evaluasi

dimana anak harus menebak dengan cara menunjukan dan menyebutkan gambar

yang dimunculkan di layar. Setiap jawaban yang anak jawab dan menekan

tombol yang sesuai dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon

(feedback) dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah, yang akan

tampil pada setiap evaluasi tes persoal, pada setiap pertemuan dalam intervensi

ini sebanyak delapan atau 12 sesi atau sampai data menunjukkan stabil, setiap

sesi selama 60 menit, Hasilnya dimasukkan ke dalam format data intervensi

A2 (Baseline 2) yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai untuk

melihat sampai sejauh mana intervensi yang diberikan berpengaruh pada subjek..

prosedur pelaksanaan baseline 2 ini sama seperti baseline 1, dilakukan untuk

mengukur kembali kemampuan anak dalam penguasaan kosakata. Untuk

mengetahui sejauh mana intervensi yang dilakukan berpengaruh terhadap

(22)

21

Struktur dasar desain A-B-A dapat digambarkan pada grafik sebagai

berikut :

Grafik 3.1 Desain A-B-A

B. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

a. Variabel Bebas (X) atau Intervensi

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah

penggunaan media adobe flash sebagai variabel bebas (X) yaitu varibel

yang melatarbelakangi suatu perlakuan dan berpengaruh terhadap hasil

yang diinginkan

Adobe flash (dahulu bernama macromedia flash) adalah sebuah program yangdidesain khusus oleh Adobe dan programaplikasi standar

authoring tool professionalyang digunakan untuk membuat animasi

danbitmap yang sangat menarik untuk keperluanpembangunan situs web

yang interaktif dandinamis. Flash didesain dengan kemampuanuntuk

membuat animasi dua dimensi yanghandal dan ringan sehingga flash

(23)

website, CD Interaktif danyang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga

dapatdigunakan untuk membuat animasi logo,movie, game, pembuatan

navigasi pada situsweb, tombol animasi, banner, menu interaktif,interaktif

form isian, e-card, screen saver danpembuatan aplikasi-aplikasi web

lainnya (id.m.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash).

Adobe flash yang digunakan adalah program yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan anak, dan dalam program tersebut

menggabungkan audio, animasi, efek animasi, gambar menarik dan

tombol hyperlink secara otomatis, dan terdapat feedback dari setiap

jawaban anak yang diberikan, adobe flash ini menampilkan tiga menu

dalam programnya yakni level pertama beriisikan materi, level kedua

berisikan materi yang lebih mendalam, dan level ketiga yakni evaluasi

b. Variabel Terikat (Y) atau target Behavior

Variabel kedua adalah Kemampuan kosakata, kosakata sebagai

variabel terikat (Y) atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.

Kemampuan merupakan kapasitas atau potensi seseorang dalam

melakukan sesuatu untuk menguasai keahlian atau melakukan perkerjaan,

kemampuan ini dapat dikembangkan. Sedangkan pengertian

kosakataMenurut Wojowasito, (1999, hlm.193) Dalam kamus Bahasa

Indonesia kosakata adalah “Perbendaharaan kata”.Kridalaksana (dalam

Nunung Sitaresmi,1993, hlm. 127) menjelaskan bahwa kosakata sama

dengan leksikon, sedangkan yang dimaksud dengan leksikon adalah: (1)

komponen bahasa yang memuat secara informatif tentang makna dan

pemakaian kata dalam suatu bahasa, (2) kekayaan kosakata yang disusun

seseorang pembicara atau penulis, (3) daftar kata yang disusun dengan

penjelasan singkat dan praktis.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

(24)

23

Dengan demikian, kemampuan kosakata dapat diartikan sebagai

kemampuan atau potensi seseorang dalam menguasai dan

mempergunakan kata-kata atau perbendaharaan kata yang terdapat dalam

suatu bahasa.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Bebas (X) atau Intervensi

Variabel pertama dalam penelitian adalah media adobe flash

sebagai variabel bebas (X) yaitu variabel yang melatarbelakangi suatu

perlakuan dan berpengaruh terhadap hasil yang diinginkan. Variabel

bebas dikenal dengan istilah intervensi (perlakuan). Penggunaan media

adobe flash dalam penelitian ini secara operasional adalah sebagai berikut:

Bagian pertama yang muncul adalah menu tampilan utama, terdapat

dua media adobe flash yang digunakan yaitu kosakata binatangdan

kosakata buah – buahan , pada tampilan awal dilengkapi dengan animasi

dan sound untuk menarik beminat belajar anak

Materi pertama yang disajikan adalah memperkenalkan nama –

(25)

Materi selanjutnya yaitu berupa latihan, media yang ditampilkan

dalam media adobe flash kosakata binatang atau buah terdapat gambar

buah atau binatangyang ditampilkan di layar, kemudian anak menekan

tombol untuk memunculkan suara interktif, setelah itu anak menyebutkan

gambar, setiap gambar terdapat sound interaktif untuk menyebutkan buah

yang ditampilkan di layar komputer.

Tampilan selanjutnya yaitu evaluasi, pada menu ini anak

diinstruksikan untuk menunjukkan dan menyebutkan kosakata

binatangatau buah yang ditampilakan, menu ini sangat interaktif, setiap

jawaban yang anak jawab dan menekan tombol yang sesuai dengan

jawabannya, anak akan mendapatkan respon (feedback) dari komputer

yang memberikan jawaban benar atau salah, yang akan tampil pada setiap

(26)

25

Jika jawaban benar :

Jika jawaban kurang tepat :

Adapun tahap – tahapan yang akan dilakukan untuk mengetahui

penerapan media adobe flash dalam meningkatkan kosakata :

a) Memberikan tes awal untuk mengetahui sejauhmana kemampuan

jumlah kosakata awal sebelum diberikan intervensi selama 60

menit.

b) Memberikan tes untuk mengetahui progress subjek dalam

peningkatan jumlah kosakata selama diberikan intervensi selama

60 menit.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penerapan media adobe

flash untuk meningkatkan kosakata adalah sebagai berikut :

a) Anak menggunakan cara belajar menggunakan media multimedia

interaktif seperti adobe flash untuk menarik minat belajar,

diharapkan dapat konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya.

b) Anak diberikan apersepsi dan posisi duduk anak dengan peneliti.

c) Anakdiberikan pretes sebelum memulai pelajaran guru

memberikan soal kepada anak sebagai awal dalam memulai

(27)

d) Anak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru

e) Anakmemperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah

pengoprasian media adobe flash yang berisi materi tentang

kosakata binatang dan buah-buahan

f) Guru memperlihatkan gambar binatang, dan buah-buahan lalu

guru mengadakan tanya jawab melalui media adobe flash

g) Anakmengoprasikan computer (laptop) dan mempelajari satu

persatu materi yang disampaikan

h) Anak mempelajari materi kosakata binatang, mengikuti instruksi

melalui komputer dengan bimbingan guru, untuk menyebutkan

nama-nama binatang melalui media adobe flash

i) Anak mempelajari materi kosakata buah-buahan, mengikuti

instruksi melalui media adobe flash menyebutkan nama-nama

buah-buahan

j) Anak diberikan latihan, menyebutkan dan menujukkan

nama-nama buah-buahan dan nama-nama-nama-nama binatang melalui media adobe

flash

k) Evaluasi secara lisan, anak menyebutkan dan Menunjukkan

melalui media adobe flash, dalam hal ini anak memilih jawaban

yang benar, terdapat tiga pilihan, pilihan a, pilihan b, dan pilihan

c. Anak menyebutkan dan menunjukkan nama binatang atau buah

yang diinstruksikan dimunculkan melalui suara interaktif. Setiap

jawaban yang anak jawab dan menekan tombol yang sesuai

dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon (feedback)

dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah, yang

akan tampil pada setiap evaluasi tes persoal.

(28)

27

b. Variabel Terikat (Y) atau Target Behavior

Variabel kedua adalah kemampuan kosakata sebagai variabel terikat

(Y) atau variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Kemampuan kosakata terdiri dari dua aspek yaitu

menyebutkan dan menunjukkan. Terdapat 20 kosakata diantaranya

sepuluh kosakata buah (melon, mangga, apukat, pir, jeruk, pepaya, jambu,

apel, semangka, pisang), dan sepuluh kosakata binatang (katak, ayam,

singa, anjing, bebek, burung, kambing, kucing, monyet, sapi).

kemampuan kosakata pada anak down syndrome diartikan hasil dari

penelitian yang diberikan oleh peneliti, meliputi sebagai berikut :

a) Anak mampu menyebutkan nama-nama binatangdan buah

b) Anak mampu menunjukkan nama-nama binatangdan buah

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia dini di

SLB ABC Bina Bangsa Cianjur sebanyak 1 orang siswa yaitu :

Nama : NAS

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal, Lahir : Cianjur, 13 September 2006

Usia : 9 Tahun

Kelas : SDLB-C Kelas 1

Karakteristik :

Pada kasus NASbelum dapat menyebutkan dan menunjukkan kosakata

universal yaitu kosakata yang ada di sekitarnya, dalam pengguna bahasa

sangat terbatas ketika mengucapkan nama–nama buah atau nama–nama

binatangdisekitar misalnya “Singa” menjadi “Nga” disini ada pengurangan

fonem (omisi) dan selalu terjadi kesalahan makna kata karena keterbatasan

pengertian, anak lebih mengetahui ciri nama–nama binatangseperti ketika

(29)

“Kukuk” sambil diiringi dengan bahasa tubuh atau bahasa isyarat, untuk

kosakata buah – buahan anak sangat terbatas hanya memiliki kemampuan

mengucapkan semua buah dengan “Apel” dan mengucapkan dengan ciri – ciri

nya seperti buah “Apel” anak, mengangkat jari jempol tangan “Enak”, jadi

untuk kosakata buah dan kosakata binatangseolah– olah anak menyebutkan

ciri nama binatangatau buah tersebut namun tidak mengetahui nama

binatangatau buah tersebut. Selain itu anak kurang memfungsikan alat bicara,

sehingga bicaranya kaku, yang akhirnya tidak menghasilkan bunyi yang

diinginkan

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SLB ABC Bina Bangsa Cianjur

terletak di Kabupaten Cianjur

D. Target Behavior

Perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah

peningkatan kemampuan kosakata pada anak down syndrome.

E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen

Instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.” (Sugiyono, 2006.

hlm.148). instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

penelitian ini dalam bentuk tes lisan dan tes perbuatan.

Adapun langkah-langkah yang dirancang sebelum pembuatan tes

peneliti adalah sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi merupakan sebuah rancangan awal yang dibuat sebelum lebih

(30)

29

kemampuan awal subjek penelitian dalam kosakata dan disesuaikan

dengan target behavior yang ingin dicapai pada subjek. Kisi-kisi

terlampir.

b. Penyusunan Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini merupakan sarana untuk mengumpulkan

data. Penyusunan instrumen ini tentunya mengacu pada kisi-kisi

instrumen yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen tersebut berupa

butiran soal yang disesuaikan dengan indikator yang telah ditentukan

pada kisi-kisi soal. Instrumen terlampir

c. Kriterian Penilaian

Kriteria penilaian dibuat untuk menetapkan skor atau nilai hasil belajar,

sehingga dapat diketahui seberapa besar hasil atau nilai yang dicapai

oleh peserta didik penelitian. Adapun kriteria peni;aiannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Nilai Keterangan

3 Jika anak mampu menyebutkan dan menunjukkan dengan benar

2 Jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan namun 2-3 kali percobaan dengan pengulangan

1 Jika anak belum bisa menyebutkan atau menunjukkan

F. Proses Pengembangan Instrumen 1) Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 173) bahwa “Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”,

(31)

digunakan dalam penelitian ini mengenai kemampuan kosakata. Validitas tes

yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi berupa

expert-judgment.Kemudian diminta penilaian kepada para pakar dan guru, penilaian dilakukan oleh tiga orang yang terdiri dari dua orang dosen sebagai pakar, dan

satu orang guru SLB ABC Bina Bangsa Cianjur.

Kemudian data yang sudah diperoleh dinilai validitasnya

denganmenggunakan rumus :

Persentase = Jumlah yang cocok

Jumlah penilai × 100%

Tabel 3.2

Daftar Tim Expert-Judgement Instrumen Penelitian

No. Nama Ahli Jabatan Instansi Hasil

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pemberian tes secara lisan dan tes perbuatan yang diberikan kepada subjek untuk

mengetahui sejauh mana subjek mengalami hambatan pembendaharaan

kosakata.Untuk dapat melanjutkan penelitian dapat dengan memberikan

beberapa instrumen pada subjek.Pembuatan instrumen dalam penelitian ini

didasarkan pada SKKD-C1.Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(32)

31

Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pemberian tes :

1) Melakukan pengumpulan data pada Baseline-1. Data yang diperoleh dari

hasil tes mengenai pembendaharaan Kosakata. Pada tahapini dilakukan

sebanyak 4-5 kali sampai data menunjukkan stabil.

2) Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi. Pada tahap intervensi subjek

diberi perlakuan menggunakan media adobe flash. Intervensi diberikan

sebanyak 8-12 kali sampai data menunjukkan stabil.

3) Baseline-2 dilakukan setelah fase intervensi. Tahap ini dilakukan agar dapat mengetahuiapakah intervensi yang telah diberikan memberikan

peningkatan terhadap pembendaharaan kosakata pada subjekpenelitian .

Fase baseline-2 dilakukan selama 4-5 sesi sampai data menunjukkan

stabil dan setiap sesi dilakukan selama60 menit.

H. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan, kemudian data

diolah dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh

gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu

dengan menggunakan grafik.Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik

garis.Pengolahan data dengan grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas

gambaran dari pelaksanaan penelitian.

Komponen-komponen penting dalam grafik menurut Sunanto, J ( 2006,

hlm. 30) atara lain :

1) Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang

menunjukkan satuan untuk waktu ( misalnya, sesi)

2) Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan

satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran ( misalnya, skor )

3) Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y

(33)

4) Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan Y yang

menunjukkan ukuran ( misalnya, 0%, 25%, 50% dan 75% ).

5) Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi

eksperimen, misalnyabaseline atau intervensi.

6) Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya

perubahan dari kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis

putus-putus.

7) Judul Grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar

segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengolahan data sebagai berikut:

1) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -1 dari setiap subjek pada

setiap sesi.

2) Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap subjek pada

setiap sesi.

3) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -2 dari setiap subjek pada

setiap sesi.

4) Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline -1, fase

intervensi , dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

5) Menjumlah semua skor yang pada fase baseline -1, fase intervensi , dan

fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

6) Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi,

dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

7) Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara

(34)

33

Perhitungan dalam mengelolah data yaitu menggunakan presentase (%) .

Sunanto, et al. (2006, hlm. 16) menyatakan bahwa “Presentase menunjukkan

jumlah terjadinya suatu prilaku atau peristiwa dibandingkan dengan keseluruhan

kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut dikalikan denga 100%.” Alasan

menggunakan presentase karena peneliti akan mencari skor hasil tes sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan (intervensi) dengan cara jumlah skor yang benar

dibagi jumlah soal kemudian dikali 100.

Nilai = Jumlah kosakata yang dipahami x 100% keseluruhan kata

I. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan

Sebagai langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk

membantu kelancaran penelitian. Tahap – tahap persiapan pelaksanaan

sebagai berikut :

a. Pengurusan Perizinan

1) Pemohonan surat pengantar dari jurusan untuk pengangkatan dosen

pembimbing

2) Mengajukan surat pemohonan penelitian kepada dekan FIP UPI

Bandung.

3) Pemohonan surat pengantar dari fakultas kepada rektor untuk

membuat surat pengantar ke Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat Daerah Kabupaten Bandung.

4) Setelah mendapat surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat Daerah Kabupaten Bandung, kemudian

surat tersebut bersama surat penelitian dari UPI diteruskan kepada

Pemerintah Dinas Provinsi Jawa Barat

5) Dari Dinas Provinsi Jawa Barat, penulis menerima surat izin untuk

(35)

6) Pihak sekolah memberikan mandatnya kepada wakil kepala sekolah

atau guru – guru SLB ABC Bina Bangsa Cianjur untuk memberikan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

b. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan

kondisi di lapangan apakah cocok dijadikan tempat penelitian atau tidak,

terutama untuk mengetahui subjek yang akan diteliti mengenai anak down

syndrome yang memiliki hambatan berbahasa khususnya berkenaan mengenai kosakata.

c. Mempersiapkan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa alat untuk mendapatkan data

tingkat kemampuan hasil mengenai kemampuan kosakata sebelum dan

selama diberikan perlakuan dengan menggunakan media adobe flash

Hal – hal yang dipersiapkan adalah membuat tes yang sesuai

dengan kebutuhan anak, bentuk instrumen dalam penelitian ini adalah tes

lisan yaitu berupa kosakata sebanyak 20 kosakata (kosakata binatangdan

buah-buahan).

d. Pembuatan Media

Media adobe flash dibuat dengan berkonsultasi terlebih dahulu

dengan dosen pembimbing dan kepada mahasiswa ilmu komunikasi serta

guru komputer dan referensi buku mengenai pembutan media adobe

flash. Kemudian diujicobakan pada anak yang akan diteliti. Dimaksudkan untuk mengetahui layak atau tidaknya media yang akan digunakan dalam

penelitian ini

Pembuatan media dalam penelitian ini menggabungkan animasi,

dan sound yang interaktif, serta tampilan yang menarik namun sederhana

(36)

35

penelitian ini, anak bisa menggunakan sendiri, anak bebas mengatur tema

yang mana dulu yang mau dia pelajari, setiap tampilan gambar yang

muncul, anak harus menyebutkan kembali nama yang dikeluarkan dari

media adobe flash, setelah selesai menyimak diteruskan pada sesi

evaluasi dimana anak harus menebak dan menyebutkan gambar yang

dimunculkan di layar. Setiap jawaban yang anak jawab dan menekan

tombol yang sesuai dengan jawabannya, anak akan mendapatkan respon

(feedback) dari komputer yang memberikan jawaban benar atau salah,

yang akan tampil pada setiap evaluasi tes persoal. Contoh tampilan awal

dalam media adobe flash yang akan digunakan :

2. Pelaksanaan

a. Pelaksanaan Penelitian

Setelah mendapatkan izin penelitian dan waktu yang disediakan

sekolah, maka langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan pendekatan dengan subjek yang ditetapkan. Pendekatan ini

agar dalam pelakasanaan penelitian tidak merasa canggung.

2) Melaksanakan tes pada baseline 1.

3) Melaksanankan intervensi (perlakuan) dengan menggunakan adobe

flash.

4) Melaksanakan tes pada baseline 2.

(37)

b. Menyusun Jadwal Kegiatan Penelitian

Peneliti menyusun jadwal yang akan dilaksanakan dimulai dari

pengukuran baseline 1 sampai pada pelaksanaan intervensi , dan baseline

2. Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

(38)

45 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

adanya peningkatan kemampuan kosakata pada subjek NAS yang termasuk

anak down syndrome mealalui media adobe flash. Hal ini diihat dari

kemampuan awal subjek NAS dalam kemampuan kosakata sebelum

menggunakan media adobe flash, akan tetapi setelah menggunakan media

adobe flash, kemampuan kosakata subjek NAS mengalami peningkatan Hasil yang diperolehsubjeksetelahdilakukanpenelitianpadabaseline 1

(A-1), Intervensi (B), baseline 2 (A-2),subjek NAS menunjukkanadanyapeningkatan yang signifikan terlihat dari

peningkatanmean level kemampuankosakatapadasubjek NAS terdapatkenaikannyadari 36% padafasebaseline-1 (A-1) naikmenjadi 78,2%

padafaseintervensi, danmeningkatkembalipadafasebaseline-2 menjadi 92%.

Berdasarkanpengamatan yang

dilakukanbahwaadanyapeningkatankemampuan kosakata

sebelumdansesudahdilakukanperlakuanDengandemikianpertanyaan

penelitian dalampenelitianinisudahterjawab, bahwa adanya peningkatan

kemampuankosakatapadaanakdown syndromemelalui media adobe flash.

B. Rekomendasi

Berdasarkanhasilkesimpulandiatas, maka saran yang

munculadalahsebagaiberikut :

1. BagiGuru

Tesedianya komputer sebagai sarana prasarana di sekolah, bisa

dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran salah

satunya dengan menggunakan multimedia interaktif seperti media

adobe flashkepada siswa down syndromeatau tunagrahita yang memiliki hambatan dalam belajar seperti mudah bosan, minat belajar

(39)

dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan anak.

2. PenelitiSelanjutnya

Hasil penelitian ini berlaku bagi subjek pada saat penelitian

berlangsung. Untuk itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian

pada subjek lain yang lebih banyak dan beragam. Selain itu peneliti

selanjutnya dapat menerapkan media ini terhadap pembelajaran lainnya

selain kosakata, tentunya dengan program dan kreativitas yang lebih

menarik. Selain itu untuk peneliti selanjutnya yang berkenan

mengangkat kembali permasalahan yang sama, dapat meneliti

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S. (2011).PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LAMBANG BILANGAN PADA ANAK TUNARUNGU TINGKAT SEKOLAH DASAR. Skripsi.Program StudiPendidikanKhusus FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Andi. (2012). Adobe Flash Pro CS5.5 UntukPemula. Yogyakarta: CV. Andi

Ansori, M. (2009).PsikologiPembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Autum, (2009).NamakuBukan Si LambanPemudaPenyandangTunagrahita. New York. Universitas Concordia.

Delphie, Bandi. (2006). PenyebabKelainanKeterbelakangan Mental. Bandung: Rizqi Press.

Tanpanama. (Tanpatahun).Adobe Flash.DiaksesDari : Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Adobe_Flash.

Djiwandono, Soenardi. (2011). TesBahasaPeganganBagiPengajarBahasa. Malang: Indeks.

Elizabet. B. Hurlock. (1987). PerkembanganAnak. Jakarta: Erlangga.

Geniofam, (2010) .Mengasuh Dan MensukseskanAnakBerkebutuhanKhusus. Jogjakarta: Garailmu.

Imandala, I. (t.t) Perkembangan Bahasa Anak Tunagrahita. Diaskes Dari

https://pendidikankhusus.wordpress.com/2012/03/27/perkembangan-bahasa-pada-anak-tunagrahita/.

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya.

Kridalaksana.(1982). KamusLingustik. Jakarta: BalaiPustaka.

Munir, M.IT. (2012). Multimedia. Bandung: Alfabeta.

Ni Kadek, Astuti.(2010).AsasPengajaranUntukAnakTunagrahita. [Online].Http://Psibkusd.Wordpress.Com/2010/09/02/Asas-Pengajaran-Untuk-Anak-Tunagrahita/ [2 Nopember 2014].

Somantri, TS. (2007). PsikologiAnakLuarBiasa.Bandung : PT RefikaAditama.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(41)

Tarigan, G. (2011). PengajaranKosakata. Bandung: Angkasa.

Tarigan, G. (2013). BerbicaraSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

Tanpanama. (Tanpatahun).Kosakata.DiaksesDari

:http://najmadewie.blogspot.com/2012/09/kosakata.html

Tanpanama. (2012). PerkembanganBahasaPadaAnakTunagrahita.DiaksesDari :http://pendidikankhusus.wordpress.com/2012/03/27/perkembangan-bahasa-pada-anak-tunagrahita/

UPI, (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.

Wojowasito, S.(1999). Kamus Bahasa Indonesia. Malang: CV. Pengarang.

Yanti, H. (2012). PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB SEJAHTERA BOGOR. Skripsi. Program Studi Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

(42)

Penulis bernama lengkap Ika Kustika dilahirkan di Cianjur, 15 Mei 1993, merupakan

anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri, Bapak Kuswara,

AMa.Pd dan Ibu Iis Aisah, S.Pd.SD. dan mempunyai dua kakak tercinta bernama Iwa Kustiwa,

S.Pd dan Ira Kustira S.Pd. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Balungtunggal No.03 RT

01/07, Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di SD Giriwinayalulus pada tahun 2005, lalu melanjutkan sekolah menengah

pertama di SMPN 2 Cianjur dan lulus pada tahun 2008, dan kemudian melanjutkan pendidikan

di SMAN 1 Cianjur dan lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Bumi Siliwangi sebagai mahasiswa Program S1

Pendidikan Khusus. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di organisasi kampus seperti

LEPPIM (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa) bagian DEPKOMINFO

maupun aktif diluar kampus, dan menjalani bekerja di sekolah inklusi sebagai guru pendamping

khusus SLB, serta lembaga pendidikan, sambil menjalankan

kuliah,Akhirnyaatasusahapenelitidantaklepasbantuandariberbagaipihak, denganbangga,

sebagaitandabaktidanpengabdianuntuk orang tua, telahterselesaikansebuahkaryailmiah yang

berjudulPENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA PADA ANAK DOWN

SYNDROME MELALUI MEDIA ADOBE FLASH DI SLB ABC BINA BANGSA

(43)

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Kosakata

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Sasaran : Anak down syndrome kelas 1 SDLB-C di SLB Bina Bangsa Cianjur

Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan kosakata buah – buahan dan binatang

Variabel Terikat

Aspek yang

dinilai Tujuan Indikator Aspek yang diteliti

(44)
(45)

kata sapi 6. Menunjukkan

kata burung 7. Menunjukkan

kata monyet 8. Menunjukkan

kata ayam 9. Menunjukkan

kata kambing 10.Menunjukkan

kata anjing

(46)

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen Kosakata Buah-Buahan dan Kosakata Binatang

Nama : NAS

Kelas : 1 SDLB-C1

No Variabel Sub Variabel Indikator Aspek Yang diteliti

Penilaian

1 2 3

1. Kemampuan Kosakata

1.1 Kemampuan menyebutkan benda

1.1.1 Menyebutkan kata buah-buahan

1. Menyebutkan Kata Apel

2. Menyebutkan Kata Pir

3. Menyebutkan Kata Pisang

(47)

5. Menyebutkan Kata Nanas

6. Menyebutkan

KataSemangka

(48)

8. Menyebutkan Kata Melon

9. Menyebutkan Kata Pepaya

10.Menyebutkan Kata Jambu

1.1.2 Menyebutkan kata binatang

1. Menyebutkan Kata Katak

(49)

3. Menyebutkan Kata Singa

4. Menyebutkan KataBebek

5. MenyebutkanKataSapi

(50)

7. Menyebutkan KataMonyet

8. Menyebutkan KataAyam

9. Menyebutkan

KataKambing

(51)

1.1.3 Menunjukkan kata buah-buahan

1. Menunjukkan Kata Apel

2. MenunjukkanKata Pir

3. MenunjukkanKata Pisang

(52)

5. MenunjukkanKata Nanas

6. MenunjukkanKataSemangka

7. MenunjukkanKata Jeruk

(53)

9. MenunjukkanKata Pepaya

10.MenunjukkanKata Jambu

1.1.4 Menunjukkan kata binatang

1. MenunjukkanKata Katak

(54)

3. MenunjukkanKata Singa

4. MenunjukkanKataBebek

5. MenunjukkanKataSapi

(55)

7. MenunjukkanKataMonyet

8. MenunjukkanKataAyam

9. MenunjukkanKataKambing

(56)

Kriteria Penilaian :

skor 1 : jika anak belum mampu menyebutkan atau menunjukkan

skor 2 : jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan

(57)

PENCATATAN DATA KEMAMPUAN KOSAKATA ANAK DOWN SINDROM

A-1, B, A-2

Kriteria Penilaian :

Skor 1 : jika anak belum mampu menyebutkan atau menunjukkan

Skor 2 : jika anak mampu menyebutkan atau menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan

(58)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDLB C1

Kelas/Semester : I/II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 20 x 30 menit

Hari/Tanggal : 27 Maret- 7 April 2015

Tahun Pelajaran : 2014-2015

A. Standar Kompetensi Berbicara

1. Memperkenalkan nama-nama binatang

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menyebutkan nama-nama binatang di sekitar

C. Kemampuan Awal Anak

NAS

Kemampuan bebicara sudah ada seperti mengucapkan huruf vocal

A,I,U,E,O dan mengucapkan suku kata seperti BA,BI,BU,BE,BO,

namun NAS lebihsukamenariktangan, menujuk,

ataumelakukangesturetertentukepada orang

sekitarketikamenginginkansesuatudaripadamemintaobjekdenganucapan.

D. Indikator

1. Menyebutkan 10 nama binatang

2. Menyebutkan 10 nama buah-buahan

3. Menunjukkan 10 nama binatang

(59)

E. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui media adobeflash, siswa diharapkan manyebutkan 10 nama

binatang dan mengingatnya

2. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manyebutkan 10 nama

buah-buahan dan mengingatnya

3. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manunjukkan 10 nama

binatang dan mengingatnya

4. Melalui media adobe flash, siswa diharapkan manunjukkan 10 nama

buah-buahan dan mengingatnya

F. Materi Pembelajaran

Menyebutkan dan menunjunjukkan 10 nama binatang dan 10 nama

buah-buahan

1.

2.

3.

4.

APEL

PIR

PISANG

(60)

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

NANAS

SEMANGKA

SEMANGKA

MELON

PEPAYA

JAMBU

(61)

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

KUCING

SINGA

BEBEK

SAPI

BURUNG

MONYET

(62)

20.

G. MediaPembelajaran

Media :

1. Adobe Flash

2. Flash card (Kartu Kata)

H. SumberPembelajaran

1. KTSP SKKD-C1 Bahasa Indonesia

2. Buku Paket Bahasa Indonesia untuk TK

I. MetodePemberlajaran

Ceramah, Tanya jawab, Demontrasi, Pemberiantugas/penugasan

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan awal (8 menit)

 Mengkondisikansemuapesertadidik, agar

mampumengikutiKegiatanBelajarMengajar (KBM) denganbaik

 Membacadoasebelumbelajarsecarabersama-samadanmembukadengankalimatbasmalah

 Mengucapkansalam

 Mengecekkehadiranpesertadidik (mengabsenkehadiran)

 MelakukanapersepsidenganbertanyakepadasetiapPesertadidikmengenaina ma-nama di lingkungan di sekitar

(63)

 Guru menyampaikantujuanpembelajarantentangnama-nama di lingkungan sekitar

 Guru memberikanpretes :

- Sebutkanbinatang apakah ini ?

- Tunjukkan buah apel ?

Kegiatan Inti (40 Menit)

 Siswamemperhatikanmateri yang diberikanoleh guru

 Siswamemperhatikanpenjelasan guru mengenailangkah-langkahpengoprasian media adobe flash yang berisimateritentangkosakatabinatangdanbuah-buahan

 Guru memperlihatkangambarbinatang, danbuah-buahanlalu guru mengadakantanyajawabmelalui media adobe flash

 Siswamengoprasikan computer (laptop) danmempelajarisatupersatumateri yang disampaikan

 Siswamempelajarimaterikosakatabinatang,

mengikutiinstruksimelaluikomputerdenganbimbinganguru,

untukmenyebutkannama-namabinatangmelalui media adobe flash

 Siswamempelajarimaterikosakatabuah-buahan,

mengikutiinstruksimelaluimedia adobe flashmenyebutkannama-namabuah-buahan

 Siswadiberikanlatihan, menyebutkandanmenujukkannama-namabuah-buahandannama-namabinatangmelalui media adobe flash

Kegiatan akhir (12 Menit)

 Menyimpulkanmateri yang telahdiberikan

 Evaluasisecaralisan, anakmenyebutkandanmenunujukkanmelalui media adobe flash, dalamhalinianakmemilihjawaban yang benar, terdapattigapilihan, pilihan a, pilihan b, danpilihan c.

Anakmenyebutkandanmenunjukkannamabinatangataubuah yang

(64)

anakjawabdanmenekantombol yang sesuaidenganjawabannya,

anakakanmendapatkanrespon (feedback) darikomputer yang

memberikanjawabanbenaratausalah, yang

akantampilpadasetiapevaluasitespersoal.

 Melakukan Tanya jawab

 Melakukanumpanbalikkepadapesertadidik

 Memberikantugaspekerjaanrumah (PR)

 Menyampaikanpesan-pesan yang diberikankepadaseluruhpesertadidik

 Menutupkegiatanbelajardenganmembaca Alhamdulillah / doa

 Menginformasikanmateripembelajaranselanjutnya

K. Penilaian

ProsedurTes : Pretes, Posttes

JenisTes : Teslisan, Tesperbuatan BentukTes : Jawabansingkat, unjukkerja

1. Untuk menilai kemampuan siswa dalam menyebutkan 10 nama binatang

dan 10 nama binatang, digunakan kriteria sebagai berikut :  Skor 1 : Jika anak Belum mampu menyebutkan

 Skor 2 : Jika anak mampu menyebutkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan

 Skor 3 : Jika anak mampu menyebutkan dengan benar

2. Untuk menilai kemampuan siswa dalam menunjukkan 10 nama binatang

dan 10 nama binatang, digunakan kriteria sebagai berikut :

 Skor 1 : Jika anak Belum mampu menunjukkan

 Skor 2 : Jika anak mampu menunjukkan dalam 2-3 kali percobaan dengan pengulangan

 Skor 3 : Jika anak mampu menunjukkan dengan benar

Skorakhir = � � ℎ � � ℎ

(65)

InstrumenSoal : A. TesPretes

1. Sebutkan binatang apakah ini ?

2. Tunjukkanlah buah apel ?

B. Posttes

1. Sebutkanlah buah apakah ini ?

2. Sebutkanlah buah apakah ini ?

(66)

4. Sebutkanlah buah apakah ini ?

5. Sebutkanlah buah apakah ini ?

6. Sebutkanlah buah apakah ini ?

7. Sebutkanlah buah apakah ini ?

8. Sebutkanlah buah apakah ini ?

9. Sebutkanlah buah apakah ini ?

(67)

11. Sebutkanlah nama binatang apakah ini ?

12. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

13. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

14. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

15. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

16. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

(68)

18. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

19. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

20. Sebutkanlah nama binatang apakah ini?

C. Posttes

1. Tunjukkanlah buah apel ?

2. Tunjukkanlah buah pir?

(69)

4. Tunjukkanlah buah mangga?

5. Tunjukkanlah buah Nanas ?

6. Tunjukkanlah buah Semangka?

7. Tunjukkanlah buah Jeruk ?

8. Tunjukkanlah buah Melon ?

(70)

10. Tunjukkanlah buah Jambu ?

11. Tunjukkanlah binatang katak ?

12. Tunjukkanlah binatang kucing ?

13. Tunjukkanlah binatang singa ?

14. Tunjukkanlah binatang bebek ?

15. Tunjukkanlah binatang sapi ?

(71)

17. Tunjukkanlah binatang monyet ?

18. Tunjukkanlah binatang ayam ?

19. Tunjukkanlah binatang kambing ?

20. Tunjukkanlah binatang anjing

Kunci Jawaban :

A. Pretes 1. Kucing

2. Apel

B/C Posttes

1. Apel

2. Pir

3. Pisang

(72)

5. Nanas

6. Semangka

7. Jeruk

8. Melon

9. Pepaya

10.Jambu

11.Katak

12.Kucing

13.Singa

14.Bebek

15.Sapi

16.Burung

17.Monyet

18.Ayam

19.Kambing

20.Anjing

Cianjur, Maret 2015

Guru Kelas, Praktikan

(73)
(74)

Ika Kustika, 2015

Gambar

Grafik 3.1  Desain A-B-A
gambar, setiap gambar terdapat sound interaktif untuk menyebutkan buah
Tabel 3.2  Expert-Judgement Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D, selaku dosen pembimbing dan ketua Departemen Periodonsia Fakultas kedokteran gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan

Penelitian konsentrasi optimal pada obat kumur ekstrak kayu manis terhadap penurunan akumulasi plak perlu dilakukan dan penelitian mengenai penambahan- penambahan bahan lain

Ada pengaruh obat kumur ekstrak kayu manis terhadap akumulasi plak. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1

Kebutuhan akan informasi saat ini sudah semakin dirasakan manfaatnya, tidak hanya sebagai sarana yang dapat diakses dari mana dan kapan saja dengan bermodalkan akses internet dan

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork , atau untuk membagi sebuah jaringan

memahami dan menjelaskan ide / gagasan matematika yang terdapat pada gambar atau permasalahan yang diberikan Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi

Hasil Penelitian : Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di RSUD Kota Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5

Dari hasil penelitian mengenai pola penggunaan obat Golongan ACEi dan ARB pada pasien diabetes nefropati yang dilakukan di ruang Rawat Inap Departemen Penyakit