• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA

FLASHCARD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B1 TK Negeri Pembina

Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Resti Nurfaidah

1009927

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

Halaman Hak Cipta________________________________________________

MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK

MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA

FLASHCARD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B1 TK Negeri Pembina

Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Resti Nurfaidah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

©RESTI NURFAIDAH 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)
(4)
(5)

Resti Nurfaidah, 2015

Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard ABSTRAK

Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard

Oleh : Resti Nurfaidah

1009927

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang. Permasalahan yang sering di temukan adalah sebagian besar anak belum mampu menyebutkan istilah kekerabatan, kata ibu seringkali diucapkan dalam bahasa sunda yaitu ambu. Saat menyebutkan nama-nama bagian tubuh, kata betis menjadi bitis, kata dagu, bahu, dan punggung seringkali tertukar dan salah menafsirkan. Ketika menyebutkan kata kerja pokok, kata melihat menjadi ngeliat, mendengar menjadi ndengar. Begitu pula saat menyebutkan kata keadaan pokok, anak masih belum mengerti apa yang di maksud dengan malas, senang, dan sedih. Observasi penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kosakata Bahasa Indonesia seringkali dilakukan tanpa adanya media dan metode yang dapat mengembangkan kosakata anak. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Setiap tindakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang yang berjumlah 21 orang anak. Data observasi awal sebelum tindakan menunjukkan anak yang berada dalam kategori baik (B) sebanyak 19 %, anak yang berada dalam kategori cukup (C) sebanyak 28 %, dan anak yang berada dalam kategori kurang (K) sebanyak 53 %. Pada siklus 1 anak yang berada dalam kategori baik mencapai 34 %, anak yang berada dalam kategori cukup mencapai 44 %, dan anak yang berada dalam kategori kurang mencapai 22 % . Pada siklus 2 anak yang berada dalam kategori baik mencapai 76 %, anak yang berada dalam kategori cukup mencapai 24 % dan sudah tidak terdapat anak yang berada pada kategori kurang. Rekomendasi bagi guru adalah hendaknya menstimulasi penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui pemilihan metode yang bervariatif dan pemilihan media yang tepat.

(6)

v

ABSTRACT

IMPROVING VOCABULARY INDONESIAN CHILDREN THROUGH METHODS CONVERSING WITH MEDIA

FLASHCARD

By : Resti Nurfaidah

1009927

This research is motivated still low Indonesian vocabulary kindergarten children in group B1 State Trustees Sadang Attack. Problems are often found is most children have not been able to mention the term kinship, mother often said Sundanese language is spoken in ambu. When mentioning the names of body parts, said shank into Bitis, said chin, shoulders, and back are often confused and misinterpreted. When mentioning the principal verb, the word look into Seeing, hearing becomes ndengar. Similarly, when mentioning the word principal circumstances, children still do not understand what is the purpose of lazy, happy, and sad. Observational study showed that Indonesian vocabulary activities are often carried out without the presence of media and methods that can develop a child's vocabulary. The purpose of this research is to improve the vocabulary of Indonesian children through methods conversing with flashcard media. The method used is the method of action research. Each action consists of the planning, execution, observation or observation, and reflection. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Subjects in this study group B1 kindergarten children Sadang Attack of Trustees of State, which has 21 children. Initial observation data before action shows children who are in either category (B) by 19%, children who are in the category of pretty (C) as much as 28%, and children who are in the poor category (K) as much as 53%. In cycle 1 children in both categories reached 34%, children who are in the category quite reach 44%, and children who are in the category of less than 22%. In cycle 2 children in both categories reached 76%, children who are in the category quite reached 24% and there is no child in the poor category. Recommendations for the teacher is to stimulate vocabulary should Indonesian children through a varied selection of methods and the selection of appropriate media.

(7)

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi... 8

BAB II LANDASAN TEORI... ... 10

A. Konsep Kosakata... 10

1. Pengertian kosakata... 10

2. Karakteristik dan Perkembangan kosakata... 10

3. Upaya Meningkatkan Kosakata pada Anak Taman Kanak-Kanak 12

B. Konsep Metode Bercakap-cakap... 14

1. Metode Pembelajaran... 14

2. Metode Bercakap-cakap... 15

C. Konsep Media Pembelajaran Flashcard... 20

1. Media Pembelajaran... 20

2. Media Flashcard... 21

(8)

E. Penelitian yang Relevan... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian... 28

B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 29

C. Desain Penelitian... 29

D. Penjelasan Istilah... 38

E. Instrumen Penelitian... 40

F. Teknik Pengumpulan Data... 41

G. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil Penelitian... 48

1. Gambaran Kondisi Awal Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Menggunakan Metode bercakap-cakap dengan Media Flashcard 48

2. Gambaran Pelaksanaan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 51

3. Gambaran Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Setelah Menggunakan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard... 67

B. Pembahasan... 76

1. Gambaran Kondisi Awal Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Menggunakan Metode bercakap-cakap dengan Media Flashcard 76

2. Gambaran Pelaksanaan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 78

3. Gambaran Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Setelah Menggunakan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard... 80

(9)

viii

A. Simpulan... 83

B. Rekomendasi... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 90

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rencana Kegiatan Harian... 33

3.2 Kisi-kisi Instrumen . ... 40

3.3 Lembar Pedoman Observasi Kosakata Bahasa Indonesia Anak ... 42

3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Sebelum Tindakan diterapkan ... 45

3.5 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Setelah Tindakan diterapkan ... 46

4.1 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum Tindakan (Kondisi Awal) ... 49

4.2 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum Tindakan (Kondisi Awal) ... 50

4.3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Tiap Siklus ... 52

4.4 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 1 ... 54

4.5 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 2 ... 55

4.6 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 3 ... 57

4.7 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 1 ... 61

4.8 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 2 ... 63

4.9 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 3 ... 64

4.10 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 68

4. 11 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 69

4. 12 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 70

4. 13 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 71

(11)

x

4. 15 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia anak Kondisi

Awal, Siklus 1, dan Siklus 2... 74

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum

Tindakan (Kondisi Awal) ... 51

4. 2 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 70

4. 3 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 72

4.4 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kondisi

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(13)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A. 1 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing

A. 2 Surat Izin Melakukan Penelitian

A. 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran B

B. 1 Media Flashcard sebelum dan setelah perubahan ukuran

B. 2 Skenario Pembelajaran

B. 3 Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

B. 4 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran C

C. 1 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak

C. 2 Pedoman Wawancara dengan Guru Sebelum dan Setelah Tindakan

C. 3 Studi Dokumentasi

Lampiran D

D. 1 Lembar Bimbingan Skripsi

(15)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan proses pembelajaran, serta mengatasi permasalahan kosakata

Bahasa Indonesia anak yang terjadi di lapangan. PTK dapat didefinisikan

sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru

yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang

lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksi

tindakan secara kolaboratif dan partisifatif yang bertujuan untuk memperbaiki

atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui

suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. PTK adalah penelitian

tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan

permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata

guru dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kunandar, 2008:44-45).

Selain itu menurut Syamsudin dan Damaianti (2009:193), PTK adalah

bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya,

kita tidak melakukan penelitian ini secara sendiri, tetapi akan berkolaborasi

dan berpartisipasi dengan sejawat yang berminat sama dalam hal

permasalahan penelitian, misalnya atau dengan kawan, dosen, atau dengan

kepala sekolah yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya melaksanakan

PTK itu. Secara partisipatif kita bekerjasama dengan mereka, sebagai mitra

peneliti, langkah demi langkah.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin

dicapai yaitu memperoleh gambaran yang jelas tentang meningkatkan

kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan

(16)

29

oleh peneliti dan guru kelas. Guru sebagai pelaksana tindakan, dan peneliti

sebagai observer atau pengamat selama kegiatan berlangsung.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di TK Negeri Pembina Sadang Serang

Jl. Sadang Serang No. 11 Bandung.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

anak-anak dari kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung

yang terdiri dari 21 anak dengan komposisi 9 anak laki-laki dan 12 anak

perempuan.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc

Taggart. Menurut Sukardi (2012 : 7-8), model ini dikembangkan oleh

Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart pada 1988. Mereka menggunakan

empat komponen penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu

dengan langkah berikutnya. Secara singkat dapat digambarkan sebagai

berikut :

Bagan 3. 1

Siklus Model Kemmis dan Mc Taggart

Obse

Act

Plan

Obse

Act

(17)

30

Sumber : Sukardi (2012 : 8)

1. Perencanaan

a. Kegiatan siklus 1

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus 1, peneliti

dan guru menyusun suatu rencana kegiatan yang akan diberikan

kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan

yang ditemukan dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak

melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

b. Kegiatan siklus 2

Apabila belum tercapainya aktifitas anak yang maksimal pada

kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 1, peneliti dan guru menyusun

suatu rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 2 yang akan

diberikan kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan

kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I dalam meningkatkan

kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap

dengan media flashcard.

Dalam pelaksanaannya peneliti dan guru memutuskan akan

menghentikan siklus apabila hasil observasi penguasaan kosakata

Bahasa Indonesia anak berada kategori baik dengan tingkat

keberhasilan mencapai 75 %. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Bentri (2005:10) bahwa Indikator keberhasilah apabila telah mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75 %.

Peneliti dan guru melakukan persiapan untuk melaksanakan perbaikan

melalui 2 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi.

2. Pelaksanaan

Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas

B1 di TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung yang dilaksanakan

pada bulan Desember 2014. Sebelum melaksanakan penelitian

tindakan kelas pada setiap siklusnya, peneliti dan guru membuat

(18)

31

melaksanakan tindakan. Skenario pembelajaran tersebut adalah sebagai

berikut:

Skenario Pembelajaran

Siklus 1 dan 2

a. Perencanaan

Kelompok : B1

Tema : Diri Sendiri

1) Tujuan

Anak dapat menyebutkan kosakata Bahasa Indonesia (kosakata

dasar)

2) Indikator

Menyebutkan istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh,

kata ganti (diri,petunjuk), kata bilangan pokok, kata kerja

pokok, kata keadaan pokok, dan benda-benda universal.

3) Media Pembelajaran

Flashcard 18 keping

4) Metode

Siklus 1 pertemuan 1, 2, 3 dan siklus 2 pertemuan 1, 2, 3 pada

kegiatan pembukaan, istirahat dan penutup lebih dominan

menggunakan metode menyanyi, tanya jawab, demonstrasi dan

bermain. Pada kegiatan inti lebih memfokuskan pada

penggunaan metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

Langkah-langkah penggunaan metode bercakap-cakap tidak

dicantumkan secara rinci dalam penelitian ini karena metode

bercakap-cakap dilaksanakan secara fleksibel hanya bobotnya

berbeda dalam setiap runtutan kegiatan yang di laksanakan pada

setiap pertemuan.

5) Organisasi Kelas

(19)

32

6) Langkah-langkah Kegiatan

a) Pembukaan

(1) Guru mempersiapkan alat dan media yang diperlukan

dalam kegiatan bercakap-cakap dengan media flashcard

(2) Guru mengajak anak berbaris di depan kelas

(3) Guru mengajak anak berdo’a sebelum belajar,

mengucapkan salam, dan menyanyikan lagu pembukaan

(4) Guru mengadakan tanya jawab mengenai tema diri

sendiri dan sub tema mengenal diri sendiri.

(5) Guru memberikan informasi kegiatan yang akan

dilakukan hari ini dengan memperlihatkan media

flashcard tentang istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh, kata ganti (diri, petunjuk), kata bilangan pokok,

kata kerja pokok, dan kata keadaan pokok.

b) Inti

(1) Flashcard yang sudah di susun, dipegang oleh guru

setinggi dada dan menghadap ke depan anak.

(2) Guru memperlihatkan flashcard tersebut, anak diberikan

kesempatan untuk mengamati dan menebak isi gambar.

(3) Guru mengajak anak bercakap-cakap dan menyebutkan

satu persatu flashcard tersebut dan anak diminta

mengulang apa yang disebutkan oleh guru.

(4) Guru mengobservasi anak dalam kegiatan

bercakap-cakap dengan media flashcard selama pelaksanaan

kegiatan.

c) Istirahat

(1) Bermain bebas di dalam dan di luar kelas

(2) Mencuci tangan, berdo’a dan makan

d) Penutup

(20)

33

(2) Guru mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang

telah dilakukan.

(3) Guru mengajak anak menyanyikan lagu penutup,

berdoa sebelum pulang, dan mengucapkan salam.

7) Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengobservasi

sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Kelompok : B 1

Semester : I

Tema/Sub tema : Diri Sendiri

Tabel 3. 1

Indikator Kegiatan

(21)
(22)
(23)
(24)

37

sebelum

dan

sesudah

melaksa

nakan

kegiatan

sesuai

dengan

keyakina

nnya

(NAM)

berdoa

pulang, dan

salam

dan

anak

erva

si

Dalam pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah merancang

teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran, mengobservasi selama

kegiatan berlangsung dan guru yang melaksanakan tindakan, agar peneliti

dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang

menjadi tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan

peningkatan prestasi belajar yang lebih baik terutama dalam penguasaan

kosakata Bahasa Indonesia anak.

3. Pengamatan atau Observasi

Untuk mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian ini

maka peneliti menggunakan instrumen penilaian perkembangan anak yaitu

melalui pengamatan (observasi). Setelah kedua siklus dilakukan, peneliti

juga akan melaksanakan penilaian. Hasil yang di dapat pada pembelajaran

siklus 1 pada pertemuan 1 sampai 3 akan dimasukkan ke dalam instrumen

penilaian. Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 kegiatan perbaikan

dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pertemuan 1 sampai 3. Untuk

mengetahui hasil dari perbaikan pembelajaran peneliti melakukan

pengamatan atau observasi untuk pengumpulan data dengan lembar

instrumen penilaian dalam kategori baik (B), cukup (C), K (kurang). Baik

(25)

38

guru. Cukup (C) apabila anak dapat melakukan kegiatan dengan benar

dengan sedikit bantuan guru. Kurang (K) apabila anak belum dapat

melakukan kegiatan dengan benar atau masih memerlukan stimulasi dari

guru.

4. Refleksi

Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan, dan pengamatan atau

observasi maka langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan refleksi,

yaitu apakah melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard

dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak. Dari

hasil refleksi ini untuk menemukan kelemahan-kelamahan dan

kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran sehingga mengetahui dan dapat

memperbaikinya dan masalah yang ditemukan di dalam proses belajar

mengajar khususnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak tercapai

dan berhasil seoptimal mungkin melalui tindakan perbaikan pembelajaran.

D. Penjelasan Istilah

Untuk membatasi istilah dalam penelitian yang dilakukan, maka

peneliti memandang perlu untuk memberikan penjelasan mengenai hal-hal

yang berkenaan dengan judul penelitian, yaitu :

1. Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau

merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata dalam bahasa

inggris disebut vocabulary, kosakata seseorang didefinisikan sebagai

himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau

semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut

untuk menyusun kalimat baru (Tarigan dalam Kusumawati, 2012: 13).

Kosakata dasar (basic vocabulary) adalah kata-kata yang tidak mudah

berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain

(Tarigan, 2011:3-4). Kosakata dasar terdiri atas:

a. Istilah kekerabatan ; misalnya: ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek,

(26)

39

b. Nama-nama bagian tubuh ; misalnya: kepala, rambut, mata, telinga,

hidung, mulut, bibir, gigi, lidah, pipi, leher, dagu, bahu, tangan, jari,

dada, perut, pinggang, paha, kaki, betis, telapak, punggung, darah,

napas.

c. Kata ganti (diri, petunjuk) ; misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita,

mereka, ini, itu, sini, situ, sana.

d. Kata bilangan pokok ; misalnya : satu, dua, tiga, empat, lima, enam,

tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, sebelas, dua belas,

seratus, dua ratus, seribu, dua ribu, sejuta, dua juta.

e. Kata kerja pokok ; misalnya : makan, minum, tidur, bangun,

berbicara, melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja,

mengambil, menangkap, lari.

f. Kata keadaan pokok ; misalnya : suka, duka, senang, susah, lapar,

kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat, cepat, lambat,

besar, kecil, banyak, sedikit, terang, gelap, siang, malam, rajin,

malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, mati.

g. Benda-benda universal ; misalnya : tanah, air, api, udara, langit,

bulan, bintang, matahari, binatang, tumbuh-tumbuhan.

2. Metode bercakap-cakap merupakan kegiatan bercakap-cakap atau bertanya

jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak lainnya.

bercakap-cakap dilaksanakan dalam bentuk : bercakap-cakap bebas,

bercakap-cakap menurut tema dan bercakap-cakap menurut gambar seri

(Djoehaeni, 2008:7).

3. Media flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks atau

simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang

berhubungan dengan gambar itu. Flashcard dapat digunakan untuk

melatih anak dalam mengeja dan memperkaya kosakata. Flashcard

biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar

kecilnya kelas yang dihadapi (Arsyad, 2002: 119). Peneliti menggunakan

18 flashcard pada penelitian ini, berisi kosakata tentang istilah

(27)

40

punggung), kata ganti diri atau petunjuk (sini, sana), kata bilangan pokok

(delapan belas, sembilan belas), kata kerja pokok (berbicara, mendengar,

menangkap), kata keadaan pokok ( senang, rajin, malas) dan benda-benda

universal (tanah, air).

E. Instrumen Penelitian

Tabel 3. 2

INDIKATOR ITEM

(28)

41

misalnya: sini,

sana

4. Kata

bilangan

pokok;

d. Menyebutkan

kata bilangan

pokok

delapan belas,

(29)

42

senang, rajin,

malas

7.

Benda-benda

universal

g. Menyebutkan

benda-benda

universal

7) Anak dapat

menyebutkan

benda-benda

universal ;

misalnya :

tanah, air

Sumber : Tarigan (2011 : 3-4)

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan

teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

observasi non partisipatif, dimana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan.

Peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses

tindakan yang dilakukan oleh guru. Obsevasi ini dipergunakan untuk

mengumpulkan data tentang kosakata Bahasa Indonesia anak melalui

metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

Tabel 3. 3

Lembar Pedoman Observasi Kosakata Bahasa Indonesia Anak

Nama Anak : Hari :

Siklus : Tema :

VARIAB

EL

DIMENSI

VARIABEL

INDIKATOR ITEM

PERNYATA

AN

PENILAI

AN

(30)
(31)
(32)

45

3). K (kurang) :Anak belum dapat melakukan kegiatan dengan benar atau

masih memerlukan stimulasi dari guru

(33)

46

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan

data tentang kondisi awal dan tingkat keberhasilan dalam meningkatkan

kosakata bahasa indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan

media flashcard setelah tindakan diterapkan. Wawancara dilakukan

kepada guru kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang .

Tabel 3. 4

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina

Sadang Serang Bandung Sebelum Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut ibu, apakah yang dimaksud

dengan metode bercakap-cakap?

2 Apakah selama ini ibu banyak

memberikan kesempatan kepada

anak untuk bercakap-cakap?

3 Apakah ibu pernah menggunakan

metode bercakap-cakap dengan

media flashcard dalam kegiatan

pembelajaran kosakata Bahasa

Indonesia?

4 Apa hambatan yang selama ini

ditemui dalam mengembangkan

kosakata Bahasa Indonesia anak?

Tabel 3. 5

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina

Sadang Serang Bandung Setelah Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah metode bercakap-cakap

dengan media flashcard yang digunakan telah mampu

(34)

47

Indonesia anak TK Negeri Pembina

Sadang Serang?

2 Bagaimana respon anak terhadap

pembelajaran kosakata bahasa

indonesia melalui metode

bercakap-cakap dengan media flashcard?

3 Adakah hambatan yang dirasakan

dalam mengembangkan kosakata

Bahasa Indonesia anak melalui

metode bercakap-cakap dengan

media flashcard?

4 Apakah ada saran terhadap

penerapan metode bercakap-cakap

melalui media flashcard dalam

meningkatkan kosakata Bahasa

Indonesia anak?

3. Studi Dokumentasi

Sesuatu yang bisa menggambarkan suatu kejadian bisa dengan

foto-foto, slide atau video.

G. Teknik Analisis Data

Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan

pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus

permasalahan yang telah dirumuskan. Nasution (1992) mengklasifikasikan

tahapan – tahapan tersebut, sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan pola. Dengan

(35)

48

jelas, dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, mencarinya bila diperlukan. Adapun data-data yang direduksi

adalah data-data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Display Data

Display data yaitu membuang gambaran dari data yang

bertumpuk-tumpuk, baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu, untuk

mempermudah mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam hal ini, data

yang telah direduksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel atau matrik agar

mudah dipahami dan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi Data

Data yang sudah diperoleh dianalisis dan disimpulkan lalu

(36)

87

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PTRaja Grafindo Persada.

Belina, M. (2011). Deskripsi Penguasaan Kosakata Anak Taman Kanak-kanak

melalui Teknik Mind Map. Bandung : Tidak di terbitkan.

Bentri, A. (2005).Usulan Penelitian Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.

Padang : LPTK UNP

Djoehaeni, H. (2008). Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

Bandung : Tim Penyusun Naskah Guru TK PGTK UPI.

Dhieni, N. (2008). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Fathurrohman, P., Sutikno, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Refika Aditama.

Gunarti, W, dkk. (2010) Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar

Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Harianti, D. (1994). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Hermawan, A. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Hendrayani, T. (2013). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab

melalui Media Flaschard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada.

Kurniasih, N. (2010). Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK melalui

Pemanfaatan Media Foto. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kusumawati, R, E. (2012). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda

(37)

88

Lestari, I. (2011). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak

Taman Kanak-Kanak melalui Metode Simulation Game dengan Media Flashcard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Moeslichatoen .(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT

Asdi Mahasatya.

Montolalu, BEF, dkk. (2007). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nugraha, A. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta : Universitas

Terbuka.

PerMendikNas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kepala

Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

Pratisi, W, D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks.

Puspita, N .(2009). Pengaruh Pemberian Stimulasi Metode Bercakap-cakap

terhadap Kreativitas Menggambar Anak Taman Kanak-kanak. Bandung : Tidak diterbitkan.

Soedjito. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Syamsudin., Damaianti, V, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan

Penggunaannya. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Tarigan, H, G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.

Yulianingsih, L. (2010). Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK

ditinjau dari Jenis Kelamin. Bandung : Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT

Remaja Rosda Karya.

Yusuf, S-Sugandhi, N, M.(2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Zaman, B., dkk. (2007). Media dan Sumber belajar TK. Jakarta : Universitas

(38)

89

Zubaedah. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Metode

Gambar

gambar
Tabel 3. 2
Tabel 3. 3
Tabel 3. 5

Referensi

Dokumen terkait

PT KAI memiliki jaringan luas yang terdiri dari sekitar 12 Daerah Operasi (DAOP) se- Indonesia, maka menjadikan persaingan dari setiap Daop yang berpartisipasi dalam

Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer telah memenuhi standar kelayakan ditinjau berdasarkan: (1) kompetensi pada kepala laboratorium komputer semua aspek telah

Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja guru PKN dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SMP Negeri di Kota Semarang.. Sekolah

Untuk mengetahui karakteristik penderita abortus inkompletus di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan tahun 2010 – 2011, dilakukan penelitian dengan desain case series dan

Sampai saat ini Lembaga Pemasyarakatan belum menunjukkan hasil yang optimal dalam membina narapidana, belum ada korelasi yang cukup signifikan antara lamanya sanksi pidana

Dengan spesifikasi tersebut, ternyata video card ini memiliki kemampuan yang cukup baik, karena dari pengujian yang telah kami lakukan ternyata nilai yang mampu dihasilkan tidak

Waktu fermentasi terbaik 28 hari urin sapi sebagai pupuk organik cair dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit karet pada pengamatan tinggi tanaman, diameter batang,

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa sumber pesan yang berasal dari operator atau instansi yang memiliki kredibilitas akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap SMS