• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK: Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SDN Tamansari V Kecamat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK: Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SDN Tamansari V Kecamat"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL SNOWBALL

THROWING PADA POKOK BAHASAN MASALAH-MASALAH SOSIAL

DI LINGKUNGAN SETEMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NENENG SANTI PURNAMA SARI

1105038

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL SNOWBALL

THROWING PADA POKOK BAHASAN MASALAH-MASALAH SOSIAL DI

LINGKUNGAN SETEMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon Tahun Ajaran 2014-2015)

Oleh

Neneng Santi Purnama Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Neneng Santi Purnama Sari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

HALAMAN PERNYATAAN

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing Pada Pokok Bahasan Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Tahun Ajaran 2014-2015)” adalah benar karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan karya orang lain, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Serang, Juni 2015

(5)

ABSTRAK

Neneng Santi Purnama Sari (2015), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing Pada Pokok Bahasan Masalah-Masalah Sosial Di Lingkungan Setempat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon Tahun Ajaran 2014-2015).

(6)

ABSTRACT

Neneng santi purnama sari (2015),Implementation of Cooperative Learning Model of Snowball Throwing on the Subject of Social Problems in the Local Environment to Improve the Learning Outcomes of Students (Research class action against learners in grade IV SDN Tamansari V city districts Cilegon academic year 2014-2015).

(7)

viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 6

B. Pembelajaran IPS di SD ... 10

C. Hasil Belajar Siswa ... 11

D. Penerapan Model Snowball Throwing dalam Pembelajaran IPS ... 12

E. Konsep Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat ... 13

F. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 17

G. Kerangka Berfikir ... 19

H. Hipotesis Tindakan ... 21

(8)

A. Metode Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 24

C. Definisi Operasional ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Teknik Analisis Data ... 29

G. Prosedur Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

B. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 62

B. Rekomendasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman observasi aktivitas belajar peserta didik pada

pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pada pembelajaran IPS konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 29

Tabel 4.1 Hasil tes pra siklus pada pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 35

Tabel 4.2 Data hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I dalam pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 41

Tabel 4.3 Hasil tes evaluasi pembelajaran IPS pada siklus I pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 43

Tabel 4.4 Data hasil observasi aktivitas belajar peserta didik pada siklus II dalam pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 49

Tabel 4.5 Hasil tes evaluasi pembelajaran IPS pada siklus II pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ... 50

Tabel 4.6 Rekapitulasi peningkatan rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran IPS dari siklus I sampai siklus II ... 54

(10)

Tabel 4.8 Rekapitulasi rata-rata hasil tes belajar peserta didik pada pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat dari pra siklus sampai siklus II ... 57

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1 Alur pelaksanaan PTK model Kemmis dan Mc. Taggart ... 24

(11)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar peserta didik ... 54

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: SK Pengangkatan Dosen Pembimbing

Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Mengadakan Observasi

Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Observasi

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 6: Gambar Media Pembelajaran Siklus I dan II

(13)

xiv

Lampiran 8: Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pra Siklus

Lampiran 9: Hasil Belajar Peserta Didik Pada Siklus I

Lampiran 10: Hasil Belajar Peserta Didik Pada Siklus II

Lampiran 11: Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar yang dilakukan di sekolah dasar adalah proses yang sifatnya kompleks, menyeluruh, dan berkesinambungan. Banyak komponen yang dapat

mendukung proses pembelajaran agar terselenggara dengan efektif. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mengelola pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada peserta didik sehingga peserta didik memiliki kemauan untuk belajar, karena peserta didiklah subjek utama dalam belajar. (Winatapura, 2003, hlm. 2.10-2.11)

Namun kenyataan yang ada di lapangan selama ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih banyak permasalahan di dalamnya. Salah satunya pada pembelajaran IPS, dimana hasil belajar peserta didik masih belum maksimal. Saat ini masih banyak guru dalam memberikan materi pelajarannya masih menggunakan metode ceramah. Walaupun proses pembelajarannya sudah dua arah, namun hanya beberapa peserta didik saja yang aktif dalam proses pembelajarannya. Disini hanya guru yang aktif sedangkan peserta didik hanya menerima informasi tanpa ada

balikan.

Dari hasil studi pendahuluan dikelas IV SDN Tamansari V Kecamatan

(15)

2

belajar. Permasalahan tersebut berimplikasi terhadap hasil belajar, sehingga lebih dari 50% peserta didik memiliki hasil belajar dibawah KKM yang sudah ditentukan yaitu 65. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti pada saat pra siklus di dapat rata-rata hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPS konsep masalah-masalah sosial ini hanya sebesar 52,5. Hal tersebut tentu masih sangat jauh dari ketuntasan belajar peserta didik.

Dalam mata pelajaran IPS khususnya pokok bahasan tentang masalah-masalah sosial di lingkungan setempat peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi dengan hanya mendengarkan penjelasan dari guru, membaca atau menyalin dari buku saja, tetapi peserta didik juga diharuskan ikut serta dalam proses pembelajaran dan menemukan sendiri konsep masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan setempat sehingga membuatnya mengerti tentang makna masalah-masalah sosial.

Karena IPS mencakup seluruh aspek-aspek sosial, maka penerapan metode mengajarnya tidak hanya bisa dengan menggunakan metode ceramah saja, namun harus digunakan juga metode-metode pembelajaran sekreatif mungkin untuk menarik perhatian siswa sehingga peserta didik tidak bosan dalam proses pembelajaran dan dapat mengeluarkan pendapat-pendapatnya.

Berdasarkan masalah diatas, perlu adanya solusi untuk perbaikan kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak yaitu dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran pada aspek kualitas dalam perubahan proses pembelajaran. Maka dari itu, salah satu model pembelajaran yang

cocok untuk pembelajaran IPS ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.

Menurut Kisworo (dalam Cahyadi,2012, hlm.6) mengemukakan model pembelajaran snowball throwing adalah :

(16)

3

Alasan memilih model pembelajaran Snowball Throwing dalam materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ini dikarenakan model pembelajaran ini adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik yang dikemas dalam permainan dalam kelas sehingga mereka merasa senang dan tidak bosan mengahadapi materi pelajaran yang disampaikan. Dalam hal ini peserta didik juga dengan mudah dan cepat meningkatkan pemahaman dan

hasil belajarnya dalam materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-harinya.

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik mengkaji permasalahan dengan penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing Pada Pokok Bahasan Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Tahun Ajaran 2014-2015)”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS seharusnya sudah mencapai KKM yang telah ditentukan. Namun kenyataan yang ada pada saat ini hasil belajar siswa masih berada dibawah KKM. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran IPS kelas IV di SDN Tamansari V ini yakni, Peserta didik kesulitan dalam menerapkan konsep masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan

setempat, kurangnya aktifitas belajar peserta didik karena materi pembelajaran IPS yang dianggap membosankan dan monoton yang dapat mempengaruhi hasil belajar

(17)

4

Fokus permasalahan utama penelitian adalah “Bagaimana penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat terhadap peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamata Pulomerak Kota Cilegon Tahun ajaran 2014/2015.

Masalah yang didapat tersebut dijabarkan ke dalam rumusan masalah yang

lebih khusus, yaitu:

1. Bagaimanakah aktivitas peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan PulomerakKota Cilegon dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat?

2. Bagaimana penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan PulomerakKota Cilegon dalam pembelajaran IPS pada Pokok Bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V

Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon dalam mengikuti pembelajaran IPSdengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

(18)

5

pembelajaran snowball throwingdalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

D. Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang ada dalam penelitian ini. Diantaranya:

1. Bagi Peserta Didik

a. Peserta didik dapat belajar dengan lebih aktif, lebih kreatif, dan menyenangkan.

b. Meningkatkan hasil belajarnya dalam pembelajaran IPS terutama materi masalah-masalah sosial di ingkungan setempat.

2. Bagi Guru

a. Guru mendapatkan cara mengajar yang kreatif dan inovatif dalam proses belajar-mengajar.

b. Guru mendapatkan suasana proses belajar-mengajar yang aktif dalam kelas. 3. Bagi Civitas Akademika PGSD

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang selanjutnya akan disebut sebagai PTK. Menurut Lewin

(dalam Tahir ,2012, hlm.77), PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamannya sendiri atau dengan

perbandingan dari guru lain. Tujuan dari PTK adalah untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, dan mengembangkan atau meningkatkan mutu pembelajaran. (Sulipan, 2010, hlm. 12).

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Warni,2008,hlm. 42), PTK juga digambarkan sebagai suatu proses pengkajian berdaur yang dinamis terdiri dari 4 aspek yaitu:

1. Perencanaan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan di laksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Tindakan (Acting) yaitu apa yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang di inginkan.

3. Observasi (Observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.

4. Refleksi (Reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PTK yaitu: 1) PTK harus tertuju mengenai hal yang terjadi dalam pembelajaran, ini berguna untuk

(20)

24

sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan, 4) PTK terjadi secara wajar tanpa merubah aturan yang sudah ditentukan, tidak merubah jadwal yang berlaku, tindakan yang dilakukan tidak merugikan siswa, 5) PTK disadari betul oleh pelakunya, sehingga yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukannya.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat dilakukannya penelitian ini adalah di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak. Peneliti memilih sekolah ini didasarkan sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti bersekolah semasa SD.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak yang berjumlahkan 42 peserta didik

diantaranya 15 orang peserta didik laki-laki dan 27 perempuan.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni: 1. Model Pembelajarn Snowball Throwing

Menurut Suprijono (dalam Anshari, 2013, hlm.1), Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke peserta didik lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

(21)

25

pertanyaan yang diremas menjadi bola kertas lalu dilempar kepada peserta didik yang lain yang kemudian akan menjawab jika terkena lemparan bola kertas tersebut.

Model pembelajaran ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut: a) Guru membentuk kelompok kecil, b) Guru memanggil ketua kelompok untuk membagikan topik yang akan dibahas dan memberitahu aturan main c) Ketua

kelompok menginformasikan materi yang telah di dapat dari guru dan menjelaskan aturan main kepada anggotanya, d) Masing-masing kelompok diberikan selembar kertas HVS untuk menuliskan 5 pertanyaan menyangkut topik tersebut dengan waktu ± 3 menit, e) Sebelum kertas dibuat seperti bola, guru memastikan semua peserta didik menyepakati pertanyaan yang telah dibuatnya, f) kertas dibuat seperti bola dan dilempar dari kelompok satu ke kelompok lainnya, g) Setelah mendapat satu bola yang berisi pertanyaan, setiapkelompok diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian dengan waktu ± 5 menit, h) Guru bertanya jawab sebagai penyimpulan materi yang baru saja dibahas, i) Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis mengenai materi yang telah dibahas.

2. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS Materi Masalah-Masalah Sosial

Menurut Winataputra, (2007,hlm. 1.10) mendefinisikan “Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai peserta didik dimana setiap

kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas”. Dalam hal ini belajar meliputi keterampilan proses, keaktifam, motivasi juga prestasi belajar.

(22)

26

Hasil belajar peserta didik dalam penelitian ini di definisikan sebagai kemampuan peserta didik setelah menerima pengalaman belajar berupa materi masalah-masalah sosial yang diperoleh melalui penilaian terhadap tes hasil belajar berupa tes tertulis. Melalui penelitian ini dharapkan hasil belajar siswa pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat ini sudah mencapai hasil yang maksimal karena menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan

menggunakan pendekatan lingkungan yang juga dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajarannya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan tes yang dilakukan terhadap peserta didik kelas VI SDN Tamansari V berkaitan dengan pemahaman konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Sumber data diperoleh dari peserta didik dan guru sebagai mitra peneliti dan seluruh komponen sekolah.

Jenis data yang di dapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif, terdiri dari: 1. Observasi. Observasi ini dilakukan dengan mengamati kegiatan pembelajaran

IPS oleh guru kelas dengan situasi asli dan observasi terhadap peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.

2. Tes. Tes ini dilakukan peneliti sebelum dan setelah peneliti menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada pembelajaran IPS konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.

E. Instrumen Penelitian

(23)

27

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013, hlm. 305).

Dalam penelitian ini juga peneliti menggunakan pedoman penelitian yaitu observasi dan tes.

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati kesesuaian antara rencana yang

telah disusun dengan pelaksanaan tindakan aktivitas guru serta respon peserta didik selama pembelajaran diamati.dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran IPS mengenai konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing.

Berikut ini merupakan pedoman observasi yang digunakan untuk proses pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu pedoman observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik pada pembelajaran IPS Pokok Bahasan Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat.

No Aspek yang di amati Indikator No. item

1.

Partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran

 Kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran

1

 Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pelajaran

2

(24)

28

4.

Keaktifan siswa dalam membuat pertanyaan dan jawaban di kertas bola salju

 Antusias siswa dalam membuat pertanyaan dan jawaban

7

 Ketepatan dan kejelasan dalam membuat pertanyaan

melempar kertas berbentuk bola. 10

6.

Kerjasama siswa dalam kelompok

 Berdiskusi dalam membuat pertanyaan

11

 Berdiskusi saat akan menuliskan jawaban

12

7.

Mengikuti tes akhir dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan jawaban

mengumpulkan jawaban tes 14 8. Menyimpulkan hasil

pembelajaran

 Peserta didik menjawab pertanyaan

guru sebelum menutup pelajaran 15

Keterangan:

Skor 4 : Lebih dari 75% peserta didik mencapai indikator observasi. Skor 3 : Lebih dari 65% peserta didik mencapai indikator obsevasi. Skor 2 : Kurang dari 65% peserta didik mencapai indikator observasi. Skor 1 : Kurang dari 45% peserta didik mencapai indikator observasi

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan , kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006 hlm.150). Tes yang diberikan disesuaikan dengan konsep pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes

(25)

29

Kompetensi dasar: Mengenal permasalahan sosial di dalamnya.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal pada pembelajaran IPS Konsep Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. (Bodgan, dalam Sugiyono, 2013, hlm.334).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sehingga proses analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(26)

30

Analisis ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis selama di lapangan

Analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Miles dan Hubermand (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337) mengemukakan aktivitas dalam analisis data dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu: a) Reduksi Data (Data Reduction), yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. b) Penyajian Data (Data Display), yaitu dilakukan dalam bentu uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan flowchart karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif. c) Conclusing Drawing/ Verivication, yaitu penarikan kesimpulan dan verivikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya.

3. Analisis setelah selesai di lapangan.

Analisis ini dilakukan setelah memasuki lapangan. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan memberikan evauasi

pembelajaran berupa tes tertulis pada akhir kegiatan. Data yang dianalisis sebelumnya terlebih dahulu dikategorikan berdasarkan fokus penelitian. Data

(27)

31

b. Cara penilaian hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS:

� � = �

+� ×

c. Nilai rata-rata kelas:

� � � � − � � � =� � � � ��

� ��

G. Prosedur penelitian

Dalam proses pelaksanaan PTK dibuat beberapa siklus tindakan yang dimulai dari prasiklus dan dilanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya hingga tujuan yang diinginkan tercapai. Siklus merupakan proses perubahan yang tahap-tahapnya berulang kembali. (Yusnandar dan Nur’aini, 2009,hlm.74).

Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam PTK:

PRA SIKLUS

Observasi Refleksi

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi SIKLUS I

Tindakan SIKLUS II Refleksi

Perencanaan

(28)

32

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart

(dalam Warni, 2008, hlm.42)

Prosedur penelitian yang akan dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Warni,2008,hlm.42). Untuk lebih jelasnya pola kegiatan PTK dalam penelitian ini digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

REFLEKSI

Peneliti dengan guru menganalisis kelemahan dalam pembelajaran

berdasarkan hasil tes.

OBSERVASI

Mengamati kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru kelas sesuai dengan situasi asli dan memberikan tes

SIKLUS I

Membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada pembelajaran IPS masalah-masalah di lingkungan setempat.

(29)

33

Bagan 3.2

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing Pada Pokok Bahasan Masalah-Masalah

Sosial di Lingkungan Setempat

Modifikasi Alur PTK Model Kemmis dan Mc. Tagart (dalam Warni, 2008, hlm. 42)

Berdasarkan bagan di atas, penelitian ini meliputi kegiatan pra siklus, siklus I, dan seterusnya hingga pembelajaran di anggp berhasil.

1. Prasiklus a. Observasi

Dalam kegiatan observasi ini, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas sesuai situasi asli.

b. Refleksi

Setelah melakukan observasi, peneliti memberikan tes atau evaluasi

terhadap peserta didik dan kemudian menganalisis kelemahan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui hasil tes.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam kegiatan perencanaan ini peneliti memilih suatu model pembelajaran yang kreatif, dan inovatif dan dilanjutkan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran yang dianggap sesuai yaitu Snowball Throwing.

(30)

34

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Snowball Throwing pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di

lingkungan setempat. c. Observasi

Sejalan dengan melaksanakan pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan siswa selama mengikuti pelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing. d. Refleksi

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini guna menerapkan pembelajaran kooperatif model snowball throwing pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat terhadap peserta didik kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak dapat ditarik kesimpulan yaitu aktivitas peserta didik meningkat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata aktivitas belajar peserta didik mulai dari siklus I sebesar 2,13 meningkat pada siklus II menjadi 3,73. Sehingga

penerapan model pembelajaran snowball throwing ini dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Penerapan model pembelajaran snowball throwing pada proses pembelajaran ini juga dapat meningkatkan hasil tes belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan rata-rata hasil tes belajar peserta didik dari pra siklus sebesar 52,5 mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 66,62 dan lebih meningkat lagi pada siklus II menjadi 80,12. Dengan ketuntasan belajar peserta didik pada pra siklus sebanyak 10%, siklus I 82,5%, dan siklus II sebanyak 100%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data dalam penelitian ini, peneliti merekomendasikan model pembelajaran snowball throwing ini kepada:: 1. Guru kelas sebagai bahan untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta

(32)

63

2. Kepala sekolah, agar diterapkan sebagai bahan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah guna meningkatkan hasil belajar peserta didik dan menciptakan guru yang profesional.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha.dkk. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Annisa. (2013). Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing. Jakarta: Rineka Cipta

Anshari. (2013). ModelPembelajaran Efektif. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Budi, E. (2011). Model Pembelajaran Snowball Throwing. [online]. Tersedia: http://raseko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-snowball-throwing.html [Februari 2013]

Cahyadi. (2012). Model-Model Pembelajaran. Jogjakarta: Diva Press

Dahlan, A. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung : PT Bina Sarana Pustaka Dimiyati, dan Mudjiono. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Jakarta: PT Rineka

Cipta

Ekawarna. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group.

Hardiyanti. (2012). Model-Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Pusat Perbukuan Depatemen Pendidikan Nasional.

Ischak, S.U.,dkk. (2003). Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Iskandar, S. (2008). Kemampuan Pembelajaran dan Keinofatifan Guru. Jurnal Pendidikan dasar UPI (9).

Kurniasih, S. (2010). Penggunaan Model Snowball Throwing Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Konsep Struktur Permukaan Bumi di Kelas V SD Negeri Ciinjuk 2 Pandeglang. Skripsi pada Jurusan PGSD. FIP UPI. Serang. Tidak Diterbitkan.

Nasution, N & Adi S. (2005). Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Purwanto. (2010). Evaluasi Belajar Siswa. Jakarta: Bumi Aksara

Retno, H. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(34)

65

Rosyadi. (2013). Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Dengan Model Snowball Throwing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ujungtebu Kecamatan Curug Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Serang. Tidak Diteritkan.

Saefudin, A & Ika B. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Samatowa. (2009). Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Sudjana, N. (1987). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sulipan. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Sumardi. (2010). Proses Pembelajaran Pendidikan IPS di SD yang Bercirikan Konkrit dan Manipulatif. Jurnal Pendidikan Dasar UPI, I(2).

Suprijono. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Sutrisno, B. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tahir. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Taufik, A. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

TIM DOSEN UPI. (2012). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Warni. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo, SW & Mulyadi HP. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.

Winataputra. (2003). Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra. (2007). Evaluasi Pengajaran: Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

(35)

66

Yusnandar, E & Nur’aini. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Serang : Ikhwan Mandiri Press.

Gambar

Tabel 4.6 Rekapitulasi peningkatan rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran IPS dari siklus I sampai siklus II  .......................
Tabel 4.8 Rekapitulasi rata-rata hasil tes belajar peserta didik pada
Gambar Media Pembelajaran Siklus I dan II
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik pada pembelajaran IPS
+3

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan oleh Kasno,dkk.(2003), menunjukkan bahwa dari 1.577 contoh tanah sawah di Sumatera Barat dan Selatan, Kalimantan Selatan mencapai angka di atas 2 %, karena tergolong

Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian Pre Test and Post Test Group yang bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar minat dan hasil

Iriawan mengajak PJU Polda Bali, Staf Asops dan seluruh anggota yang berada di Polres Karangasem untuk makan bersama menikmati apa yang beliau masak bersama Polwan dan Bhayangkari

Perpaduan gaya pada elemen pembentuk ruang dan elemen transisi interior gereja sangat variatif yaitu Art & Craft, Art Nouveau, Art Deco, Nieuwe Bouwen,

Pada saat inisialisasi yang dilakukan modul adalah memberi tegangan pada pin heater sensor ditandai dengan nyala berkelip cepat LED hijau dimodul sensor agar sensor bisa

Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendah leverage perusahaan tidak menghalangi perusahaan untuk memberikan informasi mengenai perusahaan dengan pelaporan

Dalam prespektif agency theory, aktivitas penghindaran pajak dapat memfasilitasi kesempatan manajerial untuk melakukan tindakan oportunisme dengan memanipulasi

suction pile seperti juga pile untuk piling mempunyai bagian berongga yang kosong dibagian tengah pipa. Perbedaan secara fisik terutama karena diameternya yang lebih besar secara