PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA
(studi komparatif ex post facto terhadap siswa SMA LabSchool kelas XI di Kota Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, non olahraga dan
tidak mengikuti ekstrakurikuler)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga
oleh Toto Setiadi 1200955
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITSAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA
Oleh Toto Setiadi
S.Psi UPI Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Olahraga
© Toto Setiadi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila ditemukan pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2015
Yang Membuat Pernyataan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT Rabb
alam raya ini, yang telah mendesain episode terbaik dalam hidup setiap
hamba-Nya. Salah satu episode terbaik itu adalah terselesaikannya tesis ini dan semua itu
tidak lain adalah karena Rahmat dan Kuasa Allah SWT. Shalawat serta salam
semoga senantiasa selalu tercurah kepada Nabi yang utama, dan teladan sempurna
umat manusia yang pernah ada, baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu
‘alaihi wassalam, pada keluarga, sahabat, tabi’in hingga akhirnya kepada umatnya
diakhir zaman yang senantiasa masih melanjutkan sunnahnya, semoga kita
termasuk didalamnya. Aamiin.
Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat dalam meraih kelulusan
Magister Pendidikan Progam Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana
UPI. Harapan penulis adalah semoga dengan karya tulis ini, kini dan kelak ada
beberapa manfaat yang bisa tumbuh dari tulisan yang masih jauh dari bentuk
sempurna ini.
Tesis ini berisi mengenai gambaran tentang pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler (baik olahraga maupun bukan olahraga) terhadap fenomena
perilaku agresi siswa kelas XI SMA. Fenomena perilaku agresi yang marak terjadi
pada siswa SMA coba penulis ungkap melalui sudut pandang aktivitas kegiatan
fisik yang tertuang dalam kegiatan ekstrakurikuler. Harapannya akhirnya adalah
marak terjadi pada kalangan siswa SMA. Semoga alternatif solusi ini bisa
menjadikan pengurangan kasus-kasus tawuran selanjutnya.
Menyadari sebagai manusia yang penuh keterbatasan, maka penulis
terbuka untuk segala krtikan dan saran pada tesis ini. Semoga karya ini bisa
menjadi awalan atau sebuah bagian tersendiri yang bermanfaat. Aamiin.
Alhamdulillah
Bandung, Januari 2015
UCAPAN TERIMA KASIH
Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Begitu pula
dengan tesis ini yang bisa berakhir dituliskan bukan hanya karena daya dan upaya
penulis seorang, dibalik penulisannya terdapat berbagai bantuan dari banyak
pihak, sehingga karya tulis ini pada akhirnya bisa dinikmati. Pada kesempatan kali
ini penulis ingin bersyukur atas rahmat Allah swt, karena takdir dari-Nya penulis
bisa menyelesaikan karya tulis tesis ini. Bila Aoyama Ghoso mengatakan tak
perlu alasan khusus untuk menolong, maka hal ini bisa berlaku pula untuk terima
kasih, tampaknya tak perlu alasan yang khusus untuk mengapresiasi dan
mengucapakan ucapan terima kasih, terutama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Adang Suherman, MA selaku Ketua Progam Studi
Pendidikan Olahraga sebagai pimpinan yang selalu mengayomi, dan
menumpukan harapan agar penulis bisa terus berjuang menyelesaikan
tesis ini hingga selesai.
2. Bapak Dr. Yudi Hendrayana, M.Kes selaku Ketua Progam Studi
Pendidikan Olahraga yang baru, yang tetap menjaga motivasi penulis
dalam menyelesaikan akhir tesis ini hingga berakhir manis
3. Bapak Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D sebagai dosen pembimbing pertama
tesis yang telah meluangkan waktu dari kesibukannya untuk
membimbing, menyumbangkan ide, memberikan teguran, senyuman,
4. Bapak Prof. Dr. H.J.S. Husdarta, M.Pd selaku dosen pembimbing tesis
yang telah banyak membantu meluangkan waktunya agar dalam
menulis tesis ini semangat penulis bisa terus menyala hingga tak ada
kegelapan yang membuat redup.
5. Bapak Dr. Nuryadi, M.Pd sebagai penguji dalam sidang tesis, yang
turut memverifikasi dan memberikan saran bagi perkembangan tesis ini,
sehingga bisa menjadi lebih baik
6. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, Mas Rudi dan teh Rita, Ario dan Arini,
bagian terbaik untuk mulai mengukir sejarah dalam catatan bersama
kalian. Serta anggota baru keluarga, Vina Fauziah sang isteri tercinta,
fase ini memang luar biasa, begitu pula pada kisah selanjutnya pada
yang akan segera datang dan bergabung dalam sejarah kita.
7. Seluruh dosen Progam Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana
UPI yang setia mencurahkan ilmu dan cintanya pada mahasiswa dengan
berbagi banyak hal yang bermanfaat dan berharga.
8. Ibu Rulli dan rekan selaku pegawai Tata Usaha Progam Studi
Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana UPI yang telah sangat
berjasa memberikan bantuan dalam hal administrasi sehingga
mempermudah dan mempercepat penyelesaian tesis ini.
9. Ibu Teti selaku kepala sekolah dari SMA Lab.school yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA Lab.School
10. Seluruh rekan dikelas B POR “12 Pak Arif, Pak Olih, Bang Cokro,
Vicki, Gita, Messa, Bobi, Didik, Rajip, Pulung, Iyan, Irwan, Deni,
semua adalah sepertemanan yang seperjuangan yang sepenuhnya
semoga selalu sehat, dan sepertinya ucapan selanjutnya adalah
terimakasih.
11. Semua pihak yang berperan sebagai tim sukses dalam tesis ini, yang
terus berdoa tanpa minta untuk diketahui atau diminta, karena salah satu
doa yang diterima adalah doa orang yang mendoakan orang lain, tanpa
orang tersebut mengetahui sedang didoakan, nama kalian memang
rahasia, semoga apa yang kalian doakan akan terjadi dan berwujud
kembali ke diri kalian. Setiap orang yang kita temui mempunyai hal
yang tidak kita ketahui, jadi kita harus belajar kepada dia (Mario
Teguh), maka saya ucapakan terimakasih kepada beberapa nama yang
telah memberikan hal yang baru, dalam tesis ini, dalam episode ini.
Mungkin nama kalian tidak mampu saya sebutkan semuanya, namun
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Toto Setiadi (1200955). Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler olahraga,
ekstrakurikuler bukan olahraga dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap perilaku agresi siswa (studi komparatif ex post facto terhadap siswa SMA Lab.School kelas XI di Kota Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, non olahraga dan tidak mengikuti ekstrakurikuler). Tesis Prodi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana UPI, Bandung (2015)
Fenomena tawuran dikalangan pelajar, tiap tahun masih sering terjadi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat agresivitas pelajar sangat tinggi. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan agresivitas yang tinggi tersebut adalah dengan menyalurkan ke dalam aktivitas lain yang positif dan dapat diterima seperti kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa terhadap fenomena perilaku agresi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain ex post facto. Tempat dilakukan penelitian ini adalah SMA Lab.School UPI Bandung, dengan populasi siswa kelas XI sebanyak 186 siswa dan sample yang diambil sebanyak 124 siswa, yang terbagi kedalam tiga kategori kelompok yaitu kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga, dan kelompok siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Instrument yang digunakan adalah Aggresion Questionery Bush and Perry. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 16, dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga memiliki tingkat agresivitas paling rendah, dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga. Sedangkan kelompok yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki tingkat agresivitas yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh sebagai media penyalur terhadap fenomena perilaku agresi pada siswa. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi fenomena perilaku agresi yang salah satu wujudnya beruapa aksi tawuran antarpelajar dapat dilakukan dengan menganjurkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Toto Setiadi (1200955). The effect of participating in sport extracurricular activities, non-sport extracurricular activities and not participating in any extracurricular activities on students aggressive behavior (ex post facto comparative study on high school students class XI Lab School Bandung, participating in sport extracurricular, non-sport extracurricular and not participating in extracurricular). Physical Education program, School of Post Graduate UPI, Bandung (2015).
The phenomenon of affray or fight among students is still common. This shows that the aggressiveness level of the students is very high. One way to overcome this high aggressiveness is providing students with alternative activities which are positive and acceptable such as extracurricular activities. This study is aimed at obtaining the data on the relationship between extracurricular activities and the phenomenon of aggressive behavior. The method used in this research is quantitative with ex post facto design . This research was conducted at Lab School UPI Bandung (high school), with 186 class XI students as the population. A number of 124 students were taken as research sample and divided into three groups: students participating in sport extracurricular, students participating in non-sport extracurricular, and students not participating in any extracurricular activities. The instrument used is Aggression Questionery Bush and Perry. The result is analyzed using SPSS 16, the ANOVA test. The result shows that the group of students who participate in extracurricular sport has the lowest level of aggressiveness, compared with the group of students who follow non-sport extracurricular activities. Whereas those who do not participate in any extracurricular activities have a high level of aggressiveness. These results indicate that extracurricular activities have an influence as positive alternative to the phenomenon of aggressive behavior among students. The result concludes that in order to reduce the aggressive behavior phenomenon such as students affray, students are suggested to participate in extracurricular activities.
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR HAK CIPTA ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
UCAPAN TERIMAKASIH ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Rumusan Pertanyaan Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
F. Struktur Organisasi Tesis ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 11
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ... 11
a) Fungsi Ekstrakurikuler ... 11
b) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ... 12
c) Ekstrakurikuler Olahraga dan Non Olahraga ... 13
d) Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Labschool ... 14
2. Perilaku Agresi ... 17
a) Definisi Agresi... 17
b) Perspektif Teori Agresi... 18
c) Mengurangi Perilaku Agresi ... 20
d) Perilaku Agresi dalam Olahraga ... 22
3. Hubungan Kegiatan ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi.. 24
4. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Labschool UPI Terhadap Perilaku Agresi siswa…………..……...…... 24
B. Penelitian yang Relevan ... 26
C. Kerangka Pikir/Asumsi ... 29
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/Sampel dan Sampling ... 33
B. Alur Penelitian ... 36
C. Metode Penelitian... 37
D. Definisi Operasional... 38
E. Instrumen Penelitian... 38
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40
G. Teknik Pengumpulan Data... 44
H. Analisis Data... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
1. Deskripsi Data ... 46
2. Uji Normalitas ... 47
3. Uji Homogenitas ... 49
4. Uji Hipotesis ... 50
B. Diskusi Temuan ... 51
C. Limitasi Penelitian ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 61
B. Rekomendasi ... 61
C. Limitasi ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Ragam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Labschool ... 16
3.1 Variabel dan subvariabel Perilaku Agresi ... 38
3.2 Instrumen Perilaku Agresi... 39
3.3 Validitas per item pertanyaan... 41
3.4 Item Pertanyaan yang valid dan tidak ... 42
3.5 Reliabilitas melalui cronbach’s alpha ... 43
3.6 Tingkat Reliabiltas Alpa ... 43
3.7 Kategori rentan nilai perilaku ... 44
4.1 Deskripsi data per kelompok ... 46
4.2 Skor Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 47
4.3 Skor Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov per kelompok ... 48
4.4 Skor sig. atau probabilitas chi square ... 48
4.5 Skor sig. uji Homogenitas Data ... 49
4.6 Skor Anova Uji Hipotesis ... 50
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2.1 Teori Dorongan Agresi ... 19
2.2 Teori Modern Agresi ... 20
3.1 Bagan Alur Penelitian ... 36
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran Halaman
A Surat-surat ... 68
B Instrumen dan Hasil Uji Coba Instrumen ... 78
C Instrumen dan Data Penelitian ... 99
D Hasil Uji Statistika Data Penelitian ... 107
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tiap tahun fenomena tawuran antarpelajar di Indonesia masih sering
terjadi dan terus bertambah. Menurut Munthe (2013) pada tahun 2013, kasus
tawuran meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2012. Hal ini
diperkuat dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas
PA), bahwa sepanjang 2013 terjadi sebanyak 255 kasus tawuran, jumlah
tersebut jauh lebih tinggi ketimbang kasus tawuran pelajar pada 2012, yakni
147 kasus.
Kasus tawuran antarpelajar tersebut kadang tidak hanya menyebabkan
kerugian materi, tetapi bahkan bisa merenggut korban jiwa. Pada sebuah
berita menyebutkan sehari setelah pemakaman korban tawuran antara SMA
70 dan SMA 6 Jakarta dilakukan, terjadi kembali tawuran dan menelan
korban jiwa kembali (Nitibaskara, 2012). Hal ini menandakan para pelajar
seakan tidak takut akan dampak dari tawuran tersebu, serta dan memberikan
efek jera.
Pada akhir tahun 2013 kasus tawuran terjadi di Sukabumi. Pada kasus
kali ini menelan korban jiwa siswa yang tidak terlibat tawuran. Pada saat
tawuran terjadi korban adalah siswa yang berada dilokasi kejadian, karena
merasa takut lalu berlari untuk menyelamatkan dirinya (Winarno, 2013).
Kasus yang terjadi di Sukabumi ini dialami oleh 4 orang siswa yang
bermaksud menghindari tawuran dengan cara melompat ke sungai, akan
tetapi mereka malah tewas terseret arus yang saat itu sedang besar.
Potensi tawuran antarpelajar ini rawan terjadi di kota-kota besar,
termasuk Bandung. Mantan walikota Bandung Dada Rosada,
mengkhawatirkan potensi kasus tawuran tersebut akan terjadi di kota
2
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Yulianti, 2012). Kekhawatiran yang serupa pun dirasakan oleh Wakil Kepala
Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat, Ajun Komisaris Besar
Dadang Hartanto yang merasa khawatir jika kasus tawuran antar-pelajar yang
merenggut korban jiwa di Jakarta beberapa waktu lalu terjadi di Bandung
(Kuswandi, 2012).
Pada peristiwa tawuran didalamnya didominasi oleh perilaku agresi.
Menurut Baron dan Byrne (2005 hlm.136) Pada dasarnya perilaku agresi itu
bertujuan untuk menyakiti makhluk hidup lain. Hal ini tentunya akan sangat
merugikan bagi kedua belah pihak yang sedang terlibat, karena keduanya
akan berupaya untuk saling menyerang dan menyakiti lawannya, bahkan
pelaku tak segan untuk membunuh lawannya. Mengacu kepada teori Freud,
hal ini merupakan wujud dari insting agresif. Insting ini mendorong manusia
menghancurkan manusia lain, berupa tingkah laku agresif yang mengandung
kebencian, ditandai kepuasan yang diperoleh karena lawan menderita, luka,
atau mati, dan yang memberikan kepuasan dengan melihat lawan gagal
mencapai objek yang diinginkan (Nitibaskara, 2012).
Keadaan ini sungguh ironis, karena pelaku kasus tawuran tersebut bisa
dikategorikan kepada kelompok remaja yang tergolong masih pelajar dan
hampir 90% berada pada tingkat SMA (Pikiran-rakyat.com 2012). Hal ini
menunjukan mereka yang terlibat tawuran adalah mereka yang bersekolah.
Padahal sekolah sebagai lembaga yang mendidik siswa, tentunya tidak
mengajarkan kepada para siswanya untuk melakukan tawuran, tetapi kasus
tawuran ini kerap terjadi dikalangan pelajar.
Secara perkembangan biologis menurut Hurlock (1980, hlm.212)
mengatakan bahwa pada masa remaja (SMA) dianggap periode “badai dan
tekanan”, suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar. Berarti karena adanya perubahan fisik dan
kelenjar tersebut membuat emosi yang mudah meledak, sehingga bila tidak
3
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain faktor biologis karena perubahan hormon dalam tubuh, ada
juga pengaruh lain yang bisa menyebabkan tawuran bisa terjadi diantara
pelajar. Menurut Rahmawati (Rudi, 2013) penyebab tawuran antarpelajar
adalah adanya tradisi kekerasan yang diwariskan oleh pelajar angkatan
sebelumnya, selanjutnya ketidakseimbangan jumlah penduduk dan tata ruang
kota dan terakhir adalah kesamaan jalur transportasi antarsekolah.
Pendapat lain adalah dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok (Julaikah, 2013) yang menilai, bahwa salah satu faktor
penyebab tawuran antar-pelajar masih marak terjadi adalah karena sarana
ruang kreasi atau kreatifitas sebagai wadah penyaluran dan penyampaian
emosi para pelajar masih minim. Wahana penyaluran ekspresi bagi remaja
masih kurang sehingga, tawuran menjadi pilihan salah yang diambil pelajar
dalam berekspresi tersebut. Selain kurangnya wahana penyaluran ekspresi ada
kemungkinan penyebab tawuran ini adalah karena sistem pendidikan atau
kurikulum yang belum tepat bagi para pelajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh (Pratomo, 2013) yang
menyampaikan akan membuat kurikulum baru untuk mengurangi masalah
tawuran tersebut.
Menghadapi kasus tawuran pihak berwajib dan terkait sudah
melakukan tindakan antisipatif dan kuratif, meskipun pada kenyataan kasus
ini masih tetap terjadi, seolah-olah sulit untuk berhenti. Diperlukan kerjasama
yang sinergi dari semua pihak untuk menanggulangi permasalahan tawuran,
baik itu pemerintah, sekolah dan orang tua. Pemerintah sebagai pengatur
kebijakan pendidikan, sekolah sebagai pihak penyelenggara pendidikan dan
orang tua sebagai pendukung pelaksana pendidikan.
Salah satu hal penting dalam pendidikan, adalah kurikulum. Bila
berkaca kepada kurikulum pendidikan yang telah berjalan di Indonesia. Pada
setiap periode waktu tertentu, kurikulum di Indonesia sering mengalami
4
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perubahan tersebut menuju kepada arah yang lebih baik. Bila dicermati
terhadap perubahan kurikulum tersebut, sebagian besar isi kurikulum tersebut
lebih mengutamakan kepada aspek kognitif siswa, padahal seorang siswa
tidak hanya terdiri atas kognitif saja, disana ada unsur-unsur lain yang perlu
perhatian khusus untuk dikembangkan. Sehingga pada setiap mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah, hanya kognitif siswa saja yang dikembangkan,
sedangkan unsur lainnya belum berkembang secara optimal. Menurut
Kartono (2013, hlm.124) perubahan kurikulum tersebut membingungkan para
siswa dan mengganggu proses belajar siswa. Akibatnya siswa menjadi jemu
dalam belajar, cepat jenuh, dan lelah secara psikis. Perasaan jenuh tersebut
akan memancing siswa untuk melampiskan rasa frustasinya. Bila tidak
difasilitasi dengan benar maka akan muncul aksi yang negatif dari siswa
tersebut.
Diantara semua mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut,
beruntung masih ada pelajaran pendidikan jasmani, yang bukan hanya
menyentuh aspek domain kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik,
sehingga pendidikan jasmani ini bisa dikatakan sebagai mata pelajaran yang
komplit, dalam menyentuh seluruh aspek domain pembelajaran yang ada
pada diri siswa. Bailey (dalam Suherman 2013) mengatakan bahwa
pendidikan jasmani dan olahraga memiliki dua keuntungan utama yaitu
keuntungan fisik dan edukasi, keuntungan fisik meliputi : kebugaran,
keterampilan gerak, dan kebiasaan melakukan aktivitas fisik (gaya hidup
aktif), sedangkan keuntungan edukasi meliputi : sosial, afektif, dan kognitif.
Salah satu domain pembelajaran yang perkembangannya difasilitasi
oleh pendidikan jasmani adalah afektif. Domain inilah yang kemudian
menjadi sumber tingkah laku, karena berwujud nyata dalam perilaku
kehidupan sehari-hari. Apabila dihubungkan dengan kasus tawuran tadi, ada
kemungkinan karena aspek afektif jarang terperhatikan sehingga kasus
5
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disebabkan karena kurangnya pengembangan domain afektif pada siswa
ketika belajar disekolah.
Pada pelajaran pendidikan jasmani guru mengajarkan materi
pembelajaran lewat gerak, permainan atau olahraga. Hal ini berarti
menunjukan bahwa setiap gerakan, permainan atau cabang olahraga tertentu
yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik (Husdarta, 2011a hlm.7). Semua
alat pendidikan yang dipakai dalam pendidikan jasmani mempunyai empat
kategori tujuan (Bucher dalam Suherman 2009 hlm.7) yaitu : perkembangan
fisik, perkembangan gerak, perkembangan mental dan perkembangan sosial.
Setiap aspek kategori tujuan perkembangan tersebut tentunya akan memberi
manfaat yang berbeda bagi diri siswa. Salah satu manfaat yang didapat yang
berkaitan dengan kasus diatas adalah bahwa penjas bisa menyalurkan energi
yang berlebihan (Paturusi, 2012 hlm.19), sehingga energi lebih yang ada
dalam diri siswa bisa tersalurkan secara positif lewat aktivitas gerak, daripada
aktivitas tawuran atau aktivitas ini sebagai media katarsis siswa.
Bila hanya mengandalkan jam pendidikan jasmani yang hanya satu
kali pertemuan per pekan dan hanya dengan durasi 2 x 45 menit dari mata
pelajaran tersebut, hal ini belum cukup untuk menunjang kebutuhan siswa.
Oleh karena itu untuk bisa mendukung kebutuhan fisik, idealnya siswa pun
melakukan aktivitas fisik luar jam sekolah. Salah satu media yang bisa
memfasilitasi kebutuhan tersebut adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler,
yang dilaksanakan diluar jam sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa
bisa memenuhi kebutuhan akan geraknya, meningkatkan kebugaran
tubuhnya, menyalurkan bakat dan potensi dalam dirinya. Selain itu pula siswa
pun akan terlatih untuk menjalani kebiasaan hidup aktif.
Berdasarkan Permendikbud (2013) kegiatan ekstrakurikuler
menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda, seperti
perbedaan sense (rasa) akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan
6
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.
kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah, biasanya beragam, tidak
terpaku hanya pada satu jenis saja. Apabila kegiatan ekstrakurikuler tersebut
dikelompokan berdasarkan jenis aktivitasnya, maka bisa dibagi menjadi
ekstrakurikuler olahraga dan bukan olahraga. Ekstrakurikuler olahraga
tentunya berupa satu kecabangan dari olahraga, yang utamanya didominasi
oleh aktivitas fisik. Sedangkan untuk ekstrakurikuler non olahraga, tentunya
tidak mengutamakan aktivitas fisik dan psikomotorik. Mengacu kepada
pendapat sebelumnya tentang keutamaan pelajaran pendidikan jasmani dalam
membina aspek afektif siswa. Olahraga adalah salah satu alat dalam
pembelajaran pendidikan jasmani. Berarti pembinaan aspek afektif dalam
kegiatan ekstrakurikuler olahraga pun termasuk didalamnya.
Aktivitas olahraga yang diwadahi dalam kegiatan ekstrakurikuler, bisa
menjadi media untuk melepaskan potensi agresivitas dalam diri siswa. Karena
olahraga adalah salah satu media yang memperbolehkan perilaku agresi
dilakukan secara langsung didepan publik. Adanya pengecualiaan ini
diharapkan bisa meredakan perilaku agresi siswa yang bisa terjadi dalam
bentuk tawuran.
Berbeda dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bukan
olahraga, didalamnya dominasi aspek fisik kurang dan memungkinkan
potensi agresi siswa tidak tersalurkan secara nyata. Begitu pula dengan siswa
yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang tidak memiliki media
untuk mengekspresikan dirinya. Sehingga potensi perilaku agresi hanya
terpendam didalam dirinya.
Adanya dua jenis aktivitas kegiatan ekstrakurikuler yang akan diteliti
dalam penelitian ini, maka peneliti bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut
7
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
khususnya terhadap fenomena perilaku agresi siswa. Apakah kegiatan
ekstrakurikuler bisa menjadi media dalam menyalurkan agresivitas siswa,
sehingga peristiwa tawuran pelajaran yang sering terjadi bisa berkurang.
Mengacu kembali kepada tujuan awal dari permendikbud tentang kegiatan
ekstrakurikuler, disana disebutkan ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh
dari siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, yaitu : belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, melatih kerjasama dengan
orang lain, dan menemukan serta mengembangkan potensinya. Adanya
manfaat tersebut pada akhirnya diharapkan bisa menjadi media untuk
menyalurkan fenomena perilaku agresi yang terjadi pada siswa. Maka melalui
kegiatan ekstrakurikuler diharapkan perilaku agresi tersebut bisa disalurkan,
sehingga kasus tawuran bisa menurun bahkan mungkin menghilang.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Tawuran yang merupakan wujud perilaku agresi menjadi
permasalahan utama yang dibahas dalam latar belakang. Peristiwa tawuran
terjadi karena berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa, lingkungan dan
sistem. Salah satu faktor berpotensi mendukung tawuran tersebut adalah
kurikulum pendidikan yang berlaku. Kurikulum yang lebih mengedepankan
aspek kognitif menjadi alasan siswa kurang terasah dalam aspek psikomotor,
sehingga kurang dalam gerak dan kurang pula dalam kebiasaan hidup aktif.
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang diidentifikasi adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara meredam potensi perilaku agresi pada siswa agar
peristiwa tawuran bisa menurun
2. Bagaimanakah hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler sebagai media
untuk menyalurkan potensi perilaku agresi siswa
3. Bagaimanakah karakteristik kegiatan ekstrakurikuler yang efektif dalam
8
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. RUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
Mengacu dari identifikasi masalah, rumusan pertanyaan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi perilaku agresi siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga dibandingkan dengan siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga dan siswa yang tidak mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler ?
2. Kegiatan ekstrakurikuler apakah yang lebih efektif dalam menyalurkan
fenomena perilaku agresi siswa ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan kepada rumusan masalah penelitian, tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui potensi perilaku agresi siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga dibandingkan dengan siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga dan siswa yang tidak mengikut
kegiatan ekstrakurikuler.
2. Mengetahui jenis kegiatan ekstrakurikuler yang lebih efektif sebagai
media dalam menyalurkan fenomena perilaku agresi siswa.
E. MANFAAT PENELITIAN
Fenomena tawuran yang sering ada membuat pihak sekolah dan orang
tua menjadi resah, sehingga untuk menghilangkan keresahan atas perilaku
agresi ini, dibutuhkan suatu alternatif solusi. Berdasarkan hal tersebut urgensi
9
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Teoritis:
Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang hubungan perilaku
agresi siswa dengan keaktifan siswa dalam berolahraga, atau siswa yang
memiliki kebiasan hidup aktif. Penelitian ini pula bisa menjadi gambaran
awal bagi penelitian selanjutnya, mengenai aktivitas olahraga dalam
mengurangi perilaku negatif. Penelitian ini pun bisa memberikan
informasi dan bahan referensi kepada pihak yang berkepentingan dalam
mengembangkan keilmuan pendidikan jasmani dan olahraga seperti guru
pendidikan jasmani, lembaga FPOK, atau lembaga lainnya sebagai
rujukan untuk dilakukan penelitian lebih jauh terkait hubungan aktivitas
olahraga khususnya dalam aktivitas siswa, kegiatan ekstrakurikuler siswa
dan perilaku agresi baik dilingkungan sekolah, rumah atau masyarakat.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya perilaku
agresi yang berdampak negatif kepada diri siswa, atau pihak lain yang
terkait dengan perilaku agresi siswa. Termasuk pula didalamnya yaitu
kasus tawuran antara siswa. Sehingga penelitian ini bisa menjadi alternatif
solusi menangani kasus tawuran yang terjadi, yaitu mengalihkan siswa
untuk aktif dalam kegiatan yang bersifat positif yaitu kegiatan
ekstrakurikuler. Selain itu pula semoga dengan mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler diharapkan bisa meningkatkan dan mengembangkan
karakter positif siswa, sehingga siswa tidak terlibat dalam aktivitas yang
negatif atau merugikan pihak lain.
F. STRUKTUR ORGANISASI TESIS
Penulisan dan penyusunan penelitian ini (tesis) berdasarkan kepada
buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah UPI (2013) yang telah
disesuaikan dengan kebijakan dari progam studi pendidikan olahraga Pasca
10
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah Penelitian
C. Rumusan Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Struktur Organisasi Tesis
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
A. Studi Literatur, Pendapat Ahli, Teori (Statue of The Art)
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir/Asumsi
D. Hipotesis
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/Sampel
B. Alur Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Proses Pengembangan Instrumen
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Analisis Data
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN POPULASI/SAMPEL PENELITIAN DAN SAMPLING 1. Lokasi
Lokasi penelitian ini berada di Kota Bandung. Tepatnya akan
dilakukan di SMA Labschool Jl. Setiabudi No.229. Sekolah ini memiliki
beberapa kegiatan ekstrakurikuler, baik olahraga maupun non olahraga.
Hal ini untuk mendukung penelitian ini yang mengambil subjek penelitian
siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini.
2. Populasi
Populasi untuk penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI.
Berdasarkan kepada data yang didapat dari sekolah, terdapat 186 siswa
kelas XI, yang terbagi dalam enam kelas. Berdasarkan jumlah tersebut
kemudian akan dibuat menjadi tiga kelompok penelitian yaitu siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler olahraga, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
non olahraga, dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun jumlah dari masing-masing kelompok adalah kelompok ekskul
olahraga sebanyak 35 siswa, kelompok ekskul bukan olahraga sebanyak
71 siswa dan kelompok tidak mengikuti ekskul sebanyak 80 siswa.
3. Sampel dan Sampling
Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMA Labschool kelas XI,
yang ditentukan berdasarkan teknik nonprobability sampling. Menurut
Sugiyono (2013 hlm.84) nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada
34
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun teknik yang digunakan adalah sampling purposive, yaitu
cara yang digunakan dalam pemilihan sampel lebih kepada kesesuaian
penelitian dengan kondisi tempat penelitian. Menurut Sugiyono (2013
hlm.85) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini akan ada tiga kelompok yang
akan diteliti, yaitu siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler olahraga,
siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler non olahraga, dan siswa yang
tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Masing-masing kelompok
tersebut akan diambil sampel yang disesuaikan dengan jumlah kelompok
penelitian, berdasarkan kepada rumus dari Slovin (Maksum 2012 hlm.63)
S = N / 1+ Ne2
Keterangan :
S = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = taraf kesalahan
umlah sampel yang akan diteliti berdasarkan kepada rumusan
diatas adalah sebagai berikut.
S = N / 1+ Ne2
S = 186 / 1+ 186 (0,05)2
S = 186 / 1+ 186 0.0025
S = 186 / 1.465
S = 126.96
S = 127
Berarti jumlah sampel yang akan diteliti berjumlah sebesar 127
35
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedalam tiga kelompok penelitian, yaitu kelompok ekskul olahraga,
kelompok ekskul bukan olahraga dan kelompok tidak mengikuti ekskul.
Berdasarkan kepada rumusan Sugiyono (2013 hlm.90) dapat diketahui
bahwa jumlah sampel per kelompok adalah sebagai berikut :
S = St P/T
Keterangan :
S= sample per kelompok
St = sample yang diambil dari populasi
P = jumlah anggota kelompok dalam populasi
T = Total populasi
Berdasarkan kepada rumus ini, maka dapat diketahui bahwa jumlah
sampel yang diambil dari tiap kelompok untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Kelompok ekskul olahraga S = St P/T
S = 127 . 35/186
S = 23.89
S = 24
Kelompok ekskul bukan olahraga S = St P/T
S = 127. 71/186
S = 48.47
36
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok tidak mengikuti ekskul S = St P/T
S = 127 . 80/186
S = 54.62
S = 55
B. ALUR PENELITIAN
Penelitian ini berencana akan dilaksanakan di kota Bandung. Waktu
penelitian ini dimulai adalah pada bulan Mei 2014. Pada penelitian ini dimulai
dengan mendatakan jumlah populasi kemudian dilanjutkan dengan
menentukan sampel untuk masing-masing kelompok. Setelah sampel untuk
masing-masing kelompok telah siap, dilakukan pengambilan data. Setelah data
diperoleh dilakukanlah proses analisis terhadap data tersebut. Akhir dari
penelitian ini adalah penentuan kesimpulan berdasarkan kepada data yang
[image:31.595.99.526.471.797.2]telah dianalisis. Bila digambarkana maka alur penelitian akan tampak sebagai
gambar dibawah ini.
EKSKUL OLAHRAGA
(KELOMPOK 1)
EKSKUL NON OLAHRAGA
(KELOMPOK 2)
TIDAK EKSKUL
KELOMPOK 3
KESIMPULAN PENGAMBILAN DATA
SAMPEL POPULASI
37
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Bagan Alur Penelitian
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis
expost-facto. Menurut Ali (2010 hlm.72) Penelitian expost-facto adalah penelitian yang pada prakteknya peneliti tidak melakukan control langsung terhadap
variabel bebas, sebab manifestasinya telah terjadi karena dia inheren atau
tidak dapat dimanipulasi. Menurut Nasir (Affari, 2011 hlm 99) tujuan dari
penelitian expost-facto adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang
dikumpulkan telah selesai berlangsung. Adapun gambaran dari desain
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2
Desain Penelitian (Fraenkel et.al 2012)
Keterangan :
X1 : kegiatan ekstrakurikuler olahraga
X2 : kegiatan ekstrakurikuler non olahraga
X3 : tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
O : perilaku agresi
X1 O
X2 O
38
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemilihan metode penelitian expost-facto dikarenakan peneliti tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap variabel bebas, yaitu
kegiatan ekstrakurikuler. Peneliti tidak bisa menentukan siswa untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, tetapi peneliti bisa melakukan
pengambilan data berdasarkan aktivitas yang telah siswa lakukan dari
kegiatan ekstrakurikuler yang telah mereka pilih.
D. DEFINISI OPERASIONAL
Pada penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (Y) yaitu
perilaku agresi. Menurut Baron and Byrne (2005, hlm.136) agresi adalah
tingkah laku yang diarahkan kepada tujuan menyakiti makhluk hidup lain
yang ingin menghindari perlakuan semacam itu. Berdasarkan kepada
pernyataan tersebut ada empat subvariabel dalam perilaku agresi menurut
Buss and Perry (1992) yaitu : agresi fisik, agresif verbal, amarah dan
[image:33.595.176.444.513.622.2]permusuhan.
Tabel.3.1
Varibel dan Subvariabel Perilaku Agresi
Variabel Subvariabel
Perilaku Agresi
Agresi fisik
Agresif verbal
Amarah
Permusuhan
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Berdasarkan kepada definisi operasional, pada penelitian ini
39
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan sebagai alat untuk mengukur perilaku agresi pada siswa. Instrumen
tersebut berdasarkan kepada aggression questionnaire dari Buss dan Perry
(1992) yang telah peneliti sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penelitian.
Menurut Buss dan Perry perilaku agresi mempunyai empat aspek yaitu agresi
fisik, agresif verbal, amarah dan permusuhan.
Perumusan instrumen perilaku agresi mengacu kepada pendapat Buss
dan Perry. Varibel perilaku agresi diturunkan kedalam empat subvariabel,
yang selanjutnya akan dibuat menjadi indikator, lalu berujung kepada item
pernyataan. Adapun gambaran instrument tersebut tergambar pada tabel 3.2
[image:34.595.108.556.359.706.2]berikut :
Tabel.3.2
Instrumen Perilaku Agresi
Variabel Subvariabel Indikator Pernyataan
Perilaku agresi
Agresi fisik
Memukul
Kadang saya tidak bisa menahan diri untuk menyerang orang lain
Jika ada yang memukul saya, maka saya akan membalasnya Jika ada seseorang yang mendorong, maka saya akan memukulnya
Saya berpikir tidak ada alasan yang masuk akal ketika saya memukul orang lain
Berkelahi
Bila dibandingkan dengan rata-rata orang lain pada umumnya saya berkelahi lebih banyak
Jika untuk memperoleh hak saya harus berkelahi maka akan saya lakukan
Ketika diprovokasi ada kemungkinan saya akan memukul orang lain
Mengancam Saya pernah mengancam orang yang saya kenal
Merusak Ketika saya menjadi sangat marah maka saya akan merusak suatu barang
Agresi verbal
Mengungkapkan ketidaksetujuan
Saya berbicara terus terang kepada teman saya ketika saya tidak sependapat dengan mereka
Saya sering merasa diri saya sering tidak setuju dengan orang lain
Keras kepala Saya tidak dapat menerima alasan lain ketika saya berbeda pendapat dengan orang lain
Menentang atau berdebat
Ketika ada seseorang yang mengganggu saya, maka saya akan katakan apa yang ada dalam pikiran saya tentang orang tersebut
Menentang atau berdebat Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang suka berdebat atau menentang
Amarah Stabilitas emosi
Saya cepat marah tetapi cepat pula redanya Saya adalah seorang yang mudah emosional
40
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
marah Kadang saya merasa seperti bubuk mesiu yang siap untuk meledak
Beberapa teman mengatakan bahwa saya cepat marah
Mengatur emosi
Terkadang saya berlebihan dalam suatu hal tanpa alasan yang jelas
Saya mempunyai masalah dalam mengatur amarah
Permusuhan
Iri hati
Saya terkadang mengganggu orang lain dengan perasaan iri
Saat ini saya merasa hidup kurang adil bagi saya
Kebencian Saya heran, mengapa kadang-kadang saya menjadi benci akan sesuatu hal
Prasangka buruk
Orang lain selalu terlihat mau merusak saya
Saya tahu bahwa teman saya membicarakan saya dibelakang saya
Saya curiga berlebihan terhadap orang yang tak dikenal tetapi ramah terhadap saya
Kadang saya merasa teman-teman menertawakan saya dibelakang mereka
Ketika ada orang yang berbuat baik, saya heran dan bertanya apa yang mereka inginkan
F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan instrument pengukuran perilaku agresi dari Buss dan Perry
(1992), yang telah disesuikan dengan kebutuhan penelitian. Sebelum
instrument tersebut digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk
mengetahui tingkat validitas dan realibilitasnya dalam penelitian. Pengujian
instrument dilakukan terhadap siswa Madrasah Aliyah Al-Inayah (setingkat
SMA) kelas XI dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa.
Instrumen yang telah diujicobakan kemudian dipakai untuk
mengambil data dalam penelitian. Instrumen tersebut setelah diujicoba
dilakukan perbaikan dan penyesuaian agar instrumen yang dipakai bisa
mengambil data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun hasil
pengembangan instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
41
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses validitas instrument pada penelitian ini menggunakan perhitungan
SPSS versi 16 dengan menggunakan uji person product moment dengan
nilai α = 0.05. Hasil nilai r hitung yang diperoleh melalui perhitungan SPSS
tersebut akan dibandingkan dibandingkan dengan nilai r tabel. Selain itu
validitas instrument ini akan diuji pula dengan cara membandingkan tiap
item pertanyaan yang akan dikorelasikan dengan nilai probabilitas sebesar
0,05. Sehingga nilai validitas dari tiap item dalam instrument yang ada
bisa diketahui. Berikut ini adalah nilai validitas dari tiap item pertanyaan
[image:36.595.131.517.467.733.2]berdasarkan analisis SPSS tercantum pada tabel 3.3.
Tabel.3.3
Validitas per item pertanyaan
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
No.1 48.73 210.170 .477 .905
No.2 48.44 213.956 .475 .905
No.3 48.89 214.327 .460 .905
No.4 49.66 216.225 .367 .907
No.5 49.92 216.754 .392 .906
No.6 49.10 211.352 .428 .906
No.7 49.31 209.429 .589 .903
No.8 49.24 212.136 .421 .906
No.9 49.05 209.352 .519 .904
No.10 47.92 226.247 -.009 .912
No.11 48.67 218.499 .345 .907
No.12 49.35 216.383 .423 .906
42
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No.14 49.04 211.529 .494 .905
No.15 48.30 209.811 .530 .904
No.16 48.60 205.458 .623 .902
No.17 48.62 209.038 .566 .904
No.18 48.90 206.352 .589 .903
No.19 49.05 206.198 .607 .903
No.20 48.76 209.182 .560 .904
No.21 48.85 208.817 .560 .904
No.22 49.50 209.667 .602 .903
No.23 48.98 215.784 .292 .909
No.24 48.25 210.728 .499 .905
No.25 49.24 206.151 .675 .902
No.26 48.26 212.640 .510 .905
No.27 49.02 212.523 .477 .905
No.28 48.63 209.988 .547 .904
No.29 48.93 211.711 .458 .905
Sedangkan untuk melihat nilai validitas dari tiap item pertanyaan di
angket bisa dilihat pada perhitungan per item dari tabel 3.4. Tingkat validitas
item pertanyaan dilihat dari angka yang ada pada kolom Corrected Item-Total
Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item ( nilai r hitung ) di bandingkan dengan nilai r tabel . Apabila nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel maka item tersebut valid (r hitung > r tabel) dengan
menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan N = 50 didapatkan r
[image:37.595.132.518.111.381.2] [image:37.595.134.517.112.382.2]tabel sebesar 0,279.
Tabel.3.4
item pertanyaan yang valid dan tidak valid
Item N=50 r
hitung r tabel = 0,279 ; α=0,05 ; N=50 Keputusan
no.1 .477 >0,279 Valid
no.2 .475 >0,279 Valid
no.3 .460 >0,279 Valid
no.4 .367 >0,279 Valid
no.5 .392 >0,279 Valid
[image:37.595.144.498.594.711.2]43
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
no.7 .589 >0,279 Valid
no.8 .421 >0,279 Valid
no.9 .519 >0,279 Valid
no.10 -.009 <0,279 Tidak valid
no.11 .345 >0,279 Valid
no.12 .423 >0,279 Valid
no.13 .356 >0,279 Valid
no.14 .494 >0,279 Valid
no.15 .530 >0,279 Valid
no.16 .623 >0,279 Valid
no.17 .566 >0,279 Valid
no.18 .589 >0,279 Valid
no.19 .607 >0,279 Valid
no.20 .560 >0,279 Valid
no.21 .560 >0,279 Valid
no.22 .602 >0,279 Valid
no.23 .292 >0,279 Valid
no.24 .499 >0,279 Valid
no.25 .675 >0,279 Valid
no.26 .510 >0,279 Valid
no.27 .477 >0,279 Valid
no.28 .547 >0,279 Valid
no.29 .458 >0,279 Valid
2. Reliabilitas
Adapun untuk proses reliabiltas instrument pada penelitian ini
menggunakan uji cronbach’s alpha dengan nilai α = 0.05. hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut selanjutnya nilai r hitung tersebut akan
dibandingkan dengan nilai r tabel. Sehingga bisa diperoleh kesimpulan akhir
mengenai tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas
[image:38.595.142.498.109.498.2]tersebut tercantum pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel.3.5
44
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.908 29
Nilai dari pengujian reliabilitas instrument penelitian ini
berdasarkan kepada uji cronbach’s alpha adalah 0,908. Bila dibandingkan dengan r tabel yaitu sebesar 0,281 nilai dari r hitung lebih besar dari r tabel .
Maka dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angket ini reliabel.
Mengacu kepada tingkatan reliabilitas alat tes, maka alat tes ini berada
tingkatan sangat reliablitas. Tingkatan nilai reliable tersebut adalah sebagai
[image:39.595.215.443.403.536.2]berikut (Arikunto 2013 hlm 89) :
Tabel.3.6
Tingkat Reliabilitas Alpha
Alpha Tingkat reliabilitas
0,00 – 0,19 Kurang reliable 0,20 – 0,39 Agak reliable 0,40 – 0,59 Cukup reliable 0,60 – 0,79 Reliable 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah dengan angket. Penulis akan menyebarkan angket kepada responden
yang telah dipilih dalam kelompok penelitian, kemudian responden akan
menjawab angket yang diberikan oleh peneliti sesuai dengan petunjuk yang
tersedia pada lembar angket tersebut. Proses pengumpulan data dilakukan
sekali, hal ini menunjukan seolah-olah telah diberikan perlakuan, sesuai
45
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaruh aktivitas yang diikuti siswa dalam kelompok tersebut terhadap
perilaku siswa yang mana dalam penelitian ini adalah fenomena perilaku
agresi.
H. ANALISIS DATA
Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah perilaku agresi. Data
tersebut akan dikumpulkan dengan menggunakan skala likert, karena dalam
penelitian ini objek yang akan diukur adalah perilaku (Sugiyono 2013
hlm.93). Adapun untuk penyusunan jawaban tiap item dibuat menjadi 3
jenjang, hal ini dikerenakan subjek pada penelitian ini masih anak-anak, yang
belum dewasa (Azwar 2006 hlm.33). Ketiga kategori untuk perilaku agresi
tersebut adalah : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD) jarang (JR)
[image:40.595.126.505.434.554.2]dan tidak pernah (TP), seperti yang digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel.3.7
Kategori Rentan Nilai perilaku
INTENSITAS
SANGAT
SETUJU
(SS)
SETUJU
(ST)
NETRAL (N) TIDAK
SETUJU
(TS)
SANGAT
TIDAK
SETUJU (STS)
Pola
skor
4 3 2 1 0
Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil perhitungan angket akan
diolah dengan program SPSS 16 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji normalitas data
2. Uji homogenitas data
3. Uji hipotesis, adapun teknik analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah ANOVA One Way.
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kepada pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan
yang diperoleh dari hasil analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisa data dari penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan yang
signifikan.
2. Berdasarkan kepada skor rata-rata perbandingan antara kelompok
menunjukan bahwa fenomena perilaku agresi siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga lebih rendah bila dibandingkan dengan
kelompok siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bukan olahraga dan
kelompok siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
3. Kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga
memiliki skor rata-rata agresi rendah dibandingkan kelompok
ekstrakurikuler bukan olahraga dan tidak mengikuti ekstrakurikuler. Hal
ini menunjukan berarti kegiatan ekstrakurikuler olahraga efektif dalam
menyalurkan potensi perilaku agresi pada siswa.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, beberapa rekomendasi
yang dapat penulis berikan bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian
ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Melihat adanya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler, terutama
ekstrakurikuler olahraga yang berdampak positif bagi siswa. Maka
selayaknya pihak sekolah mengharuskan siswa untuk mengikuti kegiatan
62
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih aktif dan membentuk karakter positif, sehingga bisa terhindar dari
kegiatan yang negatif.
2. Bagi Pemerintah
Mengingat pentingnya kegiatan ekstrakurikuler tersebut, pihak
pemerintah bisa ikut berpartisipasi dengan cara membuat event/ acara
perlombaan yang memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Selain
itu pula pemerintah bisa menyediakan sarana berupa tempat untuk
beraktivitas tersebut, yang berada diluar sekolah.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat bisa ikut mendorong siswa-siswa untuk aktif dalam kegiatan
positif baik itu berupa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun
kegiatan yang diluar sekolah yang bermuatan positif. Hal ini agar siswa
terhindar dari kegiatan yang tidak berguna dan meresahkan masyarakat.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Mengingat ada beberapa poin yang didapat dari keterbatasa penelitian ini.
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan judul ini bisa dilakukan pada lingkungan atau populasi yang
memiliki agresivitas tinggi (sering terjadi tawuran) dengan populasi yang
lebih memadai dan juga menggunakan metode eksperimen.
C. LIMITASI
Berdasarkan kepada kesimpulan dan rekomendasi, peneliti menyadari
bahwa ada beberapa ketidaksempurnaan dalam penelitian ini. Hal tersebut
menjadikan limitasi dalam penelitian ini. Limitasi atau kelemahan dalam
penelitian ini berdasarkan kepada kesimpulan terletak pada hasil data yang
diambil berdasarkan analisa statistik.
Hasil yang menyatakan bahwa kelompok siswa yang mengikuti
63
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa lain menjadi limitasi penelitian ini. Berdasarkan limitasi tersebut bisa
dibuat menjadi rekomendasi sebagai berikut :
1. Pemilihan Sampel yang digunaan dalam penelitian ini, supayabisa
mewakili karakteristik yang sedang diteliti (agresi). Selain itu pula
penelitian pun bisa dilakukan dengan partisipan yang lebih banyak
kuantitasnya.
2. Penggunaan instrument yang lebih disesuaikan dengan karakteristik siswa,
64
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Affari, L. (2011). Dampak Aktivitas Bersepeda terhadap Kesehatan Mental Emosional : Studi Kasus pada Komunitas Pekerja Bersepeda Bike to work Bandung. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.
Antonius, D. (2004). Aggressive Behavior and Affective Processing In Video Game Players. The Id : Graduate Faculty, Psychology Society Bulletin Volume 2 No.1 pg.79-88.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baron, AR & Byrne, D. (2002). Psikologi sosial. Edisi pertama. Jakarta: Erlangga.
Benzies, K., Anne K, L., Magill-Evans, J. (2009) Immediate and Sustained Effects of Parenting on Physical Aggression in Canadian Children Aged 6 Years and Younger. Canadian Journal of Psychiatry pg.55-64. Proquest.
Buss, AH and Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and social Psychology vol 63, no 3. page 452-459. The American Psychological Assosiation.
Cookley, J. (2004). Sports in Society Issues and Controversies. Eight edition. New York : McGraw-Hill.
Fraenkel et al. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New York : McGraw Hill
Fromm, E. (2010). Akar Kekerasan. Alih bahasa Imam Muttaqin. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Giriwijoyo, S. dan Zafar S.,D. (2012). Ilmu kesehatan Olahraga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
65
Toto Setiadi, 2014
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Alih bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.
Husdarta, J.S. (2011a). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta.
Husdarta, J.S. (2011b). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta.
Husdarta, J.S. dan Kusmaedi, N (2010). Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik (Olahraga dan Kesehatan). Bandung : Alfabeta
Julaikah, N. (2013). Ahok: Tawuran pelajar marak karena ruang kreativitas kurang. [online] tersedia : http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-tawuran-pelajar-marak-karena-ruang-kreativitas-kurang.html diakses 7 Maret 2014.
Kartono, K. (2013) Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Krahe, B. (2005). Perilaku Agresi. Alih bahasa :Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kusumawati, M (2011) Dampak Kegiatan ekstrakurikuler olahraga terhadap perilaku sosial. Tesis : Universitas Pendidikan Indonesia.
Kuswandi, R. (2012). Polisi Khawatir Tawuran Pelajar Terjadi di Bandung. [online] tersedia :
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/09/13434524/Polisi.Khawatir.T awuran.Pelajar.Terjadi.di.Bandung. diakses 23 April 2014
Maksum, A. (2012) Metodelogi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Munthe, J. (2013). 2013, Tawuran Pelajar Meningkat Tajam. [online] tersedia :
http://sinarharapan.co/index.php/news/read/29900/2013-tawuran-pelajar-meningkat-tajam.html diakses 7 Maret 2014.
Nashori, F. (2005) Psikologi Sosial Islam. Bandung : Refika Aditama
Nitibaskara, T.R.R. (2012). Kompleksitas Tawuran Pelajar. [online] tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/02/11592356/Kompleksitas.Tawura n.Pelajar diakses 7 Maret 2014.
Gambar
Dokumen terkait
Langkah strategis membudayakan berpikir dan beperilaku illmiah dapat dilakukan dengan: (1) membentuk komunitas-komunitas diskusi para peneliti dan ilmuwan, yang sebisa mungkin
Berdasarkan uraian di atas, dapat disampaikan beberapa masalah sebagai berikut: (a) formulasi kombinasi ekstrak sambiloto dan meniran menjadi sediaan nanoemulsi yang
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan kadar gula darah (KGD) pada responden yang melakukan olahraga aerobik dengan
Didalam pembuatan program tersebut, penulis berharap dapat memberikan solusi mengenai masalah pembuatan aplikasi penjualan Celluler yang digunakan dalam aktivitas penjualan.
TRADISI HAJAT LEMBUR AMPIH PARE DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MEMBUAT MODEL PELESTARIAN TRADISI LISAN PADA MASYARAKAT Universitas
TRADISI HAJAT LEMBUR AMPIH PARE DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MEMBUAT MODEL PELESTARIAN TRADISI LISAN PADA MASYARAKAT.. Universitas
Pengaruh penggunaan alginat dengan viskositas yang berbeda serta pengaruh penambahan PEG 2% terhadap pelepasan obat dari cangkang kapsul dalam sediaan
Penelitian lain yang erat kaitannya dengan penelitian tradisi hajat lembur ampih pare dilakukan oleh Isnendes (2013) yang mengupas struktur dan fungsi upacara ngalaksa