• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI

EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA

(studi komparatif ex post facto terhadap siswa SMA LabSchool kelas XI di Kota Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, non olahraga dan

tidak mengikuti ekstrakurikuler)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga

oleh Toto Setiadi 1200955

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITSAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI

EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA

Oleh Toto Setiadi

S.Psi UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Olahraga

© Toto Setiadi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila ditemukan pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015

Yang Membuat Pernyataan

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT Rabb

alam raya ini, yang telah mendesain episode terbaik dalam hidup setiap

hamba-Nya. Salah satu episode terbaik itu adalah terselesaikannya tesis ini dan semua itu

tidak lain adalah karena Rahmat dan Kuasa Allah SWT. Shalawat serta salam

semoga senantiasa selalu tercurah kepada Nabi yang utama, dan teladan sempurna

umat manusia yang pernah ada, baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu

‘alaihi wassalam, pada keluarga, sahabat, tabi’in hingga akhirnya kepada umatnya

diakhir zaman yang senantiasa masih melanjutkan sunnahnya, semoga kita

termasuk didalamnya. Aamiin.

Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat dalam meraih kelulusan

Magister Pendidikan Progam Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana

UPI. Harapan penulis adalah semoga dengan karya tulis ini, kini dan kelak ada

beberapa manfaat yang bisa tumbuh dari tulisan yang masih jauh dari bentuk

sempurna ini.

Tesis ini berisi mengenai gambaran tentang pengaruh kegiatan

ekstrakurikuler (baik olahraga maupun bukan olahraga) terhadap fenomena

perilaku agresi siswa kelas XI SMA. Fenomena perilaku agresi yang marak terjadi

pada siswa SMA coba penulis ungkap melalui sudut pandang aktivitas kegiatan

fisik yang tertuang dalam kegiatan ekstrakurikuler. Harapannya akhirnya adalah

(6)

marak terjadi pada kalangan siswa SMA. Semoga alternatif solusi ini bisa

menjadikan pengurangan kasus-kasus tawuran selanjutnya.

Menyadari sebagai manusia yang penuh keterbatasan, maka penulis

terbuka untuk segala krtikan dan saran pada tesis ini. Semoga karya ini bisa

menjadi awalan atau sebuah bagian tersendiri yang bermanfaat. Aamiin.

Alhamdulillah

Bandung, Januari 2015

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Begitu pula

dengan tesis ini yang bisa berakhir dituliskan bukan hanya karena daya dan upaya

penulis seorang, dibalik penulisannya terdapat berbagai bantuan dari banyak

pihak, sehingga karya tulis ini pada akhirnya bisa dinikmati. Pada kesempatan kali

ini penulis ingin bersyukur atas rahmat Allah swt, karena takdir dari-Nya penulis

bisa menyelesaikan karya tulis tesis ini. Bila Aoyama Ghoso mengatakan tak

perlu alasan khusus untuk menolong, maka hal ini bisa berlaku pula untuk terima

kasih, tampaknya tak perlu alasan yang khusus untuk mengapresiasi dan

mengucapakan ucapan terima kasih, terutama penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Adang Suherman, MA selaku Ketua Progam Studi

Pendidikan Olahraga sebagai pimpinan yang selalu mengayomi, dan

menumpukan harapan agar penulis bisa terus berjuang menyelesaikan

tesis ini hingga selesai.

2. Bapak Dr. Yudi Hendrayana, M.Kes selaku Ketua Progam Studi

Pendidikan Olahraga yang baru, yang tetap menjaga motivasi penulis

dalam menyelesaikan akhir tesis ini hingga berakhir manis

3. Bapak Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D sebagai dosen pembimbing pertama

tesis yang telah meluangkan waktu dari kesibukannya untuk

membimbing, menyumbangkan ide, memberikan teguran, senyuman,

(8)

4. Bapak Prof. Dr. H.J.S. Husdarta, M.Pd selaku dosen pembimbing tesis

yang telah banyak membantu meluangkan waktunya agar dalam

menulis tesis ini semangat penulis bisa terus menyala hingga tak ada

kegelapan yang membuat redup.

5. Bapak Dr. Nuryadi, M.Pd sebagai penguji dalam sidang tesis, yang

turut memverifikasi dan memberikan saran bagi perkembangan tesis ini,

sehingga bisa menjadi lebih baik

6. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, Mas Rudi dan teh Rita, Ario dan Arini,

bagian terbaik untuk mulai mengukir sejarah dalam catatan bersama

kalian. Serta anggota baru keluarga, Vina Fauziah sang isteri tercinta,

fase ini memang luar biasa, begitu pula pada kisah selanjutnya pada

yang akan segera datang dan bergabung dalam sejarah kita.

7. Seluruh dosen Progam Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana

UPI yang setia mencurahkan ilmu dan cintanya pada mahasiswa dengan

berbagi banyak hal yang bermanfaat dan berharga.

8. Ibu Rulli dan rekan selaku pegawai Tata Usaha Progam Studi

Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana UPI yang telah sangat

berjasa memberikan bantuan dalam hal administrasi sehingga

mempermudah dan mempercepat penyelesaian tesis ini.

9. Ibu Teti selaku kepala sekolah dari SMA Lab.school yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA Lab.School

10. Seluruh rekan dikelas B POR “12 Pak Arif, Pak Olih, Bang Cokro,

Vicki, Gita, Messa, Bobi, Didik, Rajip, Pulung, Iyan, Irwan, Deni,

(9)

semua adalah sepertemanan yang seperjuangan yang sepenuhnya

semoga selalu sehat, dan sepertinya ucapan selanjutnya adalah

terimakasih.

11. Semua pihak yang berperan sebagai tim sukses dalam tesis ini, yang

terus berdoa tanpa minta untuk diketahui atau diminta, karena salah satu

doa yang diterima adalah doa orang yang mendoakan orang lain, tanpa

orang tersebut mengetahui sedang didoakan, nama kalian memang

rahasia, semoga apa yang kalian doakan akan terjadi dan berwujud

kembali ke diri kalian. Setiap orang yang kita temui mempunyai hal

yang tidak kita ketahui, jadi kita harus belajar kepada dia (Mario

Teguh), maka saya ucapakan terimakasih kepada beberapa nama yang

telah memberikan hal yang baru, dalam tesis ini, dalam episode ini.

Mungkin nama kalian tidak mampu saya sebutkan semuanya, namun

(10)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Toto Setiadi (1200955). Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler olahraga,

ekstrakurikuler bukan olahraga dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap perilaku agresi siswa (studi komparatif ex post facto terhadap siswa SMA Lab.School kelas XI di Kota Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, non olahraga dan tidak mengikuti ekstrakurikuler). Tesis Prodi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana UPI, Bandung (2015)

Fenomena tawuran dikalangan pelajar, tiap tahun masih sering terjadi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat agresivitas pelajar sangat tinggi. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan agresivitas yang tinggi tersebut adalah dengan menyalurkan ke dalam aktivitas lain yang positif dan dapat diterima seperti kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa terhadap fenomena perilaku agresi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain ex post facto. Tempat dilakukan penelitian ini adalah SMA Lab.School UPI Bandung, dengan populasi siswa kelas XI sebanyak 186 siswa dan sample yang diambil sebanyak 124 siswa, yang terbagi kedalam tiga kategori kelompok yaitu kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga, dan kelompok siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Instrument yang digunakan adalah Aggresion Questionery Bush and Perry. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 16, dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga memiliki tingkat agresivitas paling rendah, dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga. Sedangkan kelompok yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki tingkat agresivitas yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh sebagai media penyalur terhadap fenomena perilaku agresi pada siswa. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi fenomena perilaku agresi yang salah satu wujudnya beruapa aksi tawuran antarpelajar dapat dilakukan dengan menganjurkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

(11)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Toto Setiadi (1200955). The effect of participating in sport extracurricular activities, non-sport extracurricular activities and not participating in any extracurricular activities on students aggressive behavior (ex post facto comparative study on high school students class XI Lab School Bandung, participating in sport extracurricular, non-sport extracurricular and not participating in extracurricular). Physical Education program, School of Post Graduate UPI, Bandung (2015).

The phenomenon of affray or fight among students is still common. This shows that the aggressiveness level of the students is very high. One way to overcome this high aggressiveness is providing students with alternative activities which are positive and acceptable such as extracurricular activities. This study is aimed at obtaining the data on the relationship between extracurricular activities and the phenomenon of aggressive behavior. The method used in this research is quantitative with ex post facto design . This research was conducted at Lab School UPI Bandung (high school), with 186 class XI students as the population. A number of 124 students were taken as research sample and divided into three groups: students participating in sport extracurricular, students participating in non-sport extracurricular, and students not participating in any extracurricular activities. The instrument used is Aggression Questionery Bush and Perry. The result is analyzed using SPSS 16, the ANOVA test. The result shows that the group of students who participate in extracurricular sport has the lowest level of aggressiveness, compared with the group of students who follow non-sport extracurricular activities. Whereas those who do not participate in any extracurricular activities have a high level of aggressiveness. These results indicate that extracurricular activities have an influence as positive alternative to the phenomenon of aggressive behavior among students. The result concludes that in order to reduce the aggressive behavior phenomenon such as students affray, students are suggested to participate in extracurricular activities.

(12)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR HAK CIPTA ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

UCAPAN TERIMAKASIH ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Pertanyaan Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 11

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ... 11

a) Fungsi Ekstrakurikuler ... 11

b) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ... 12

c) Ekstrakurikuler Olahraga dan Non Olahraga ... 13

d) Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Labschool ... 14

2. Perilaku Agresi ... 17

a) Definisi Agresi... 17

b) Perspektif Teori Agresi... 18

c) Mengurangi Perilaku Agresi ... 20

d) Perilaku Agresi dalam Olahraga ... 22

3. Hubungan Kegiatan ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi.. 24

4. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Labschool UPI Terhadap Perilaku Agresi siswa…………..……...…... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Pikir/Asumsi ... 29

(13)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel dan Sampling ... 33

B. Alur Penelitian ... 36

C. Metode Penelitian... 37

D. Definisi Operasional... 38

E. Instrumen Penelitian... 38

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40

G. Teknik Pengumpulan Data... 44

H. Analisis Data... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Deskripsi Data ... 46

2. Uji Normalitas ... 47

3. Uji Homogenitas ... 49

4. Uji Hipotesis ... 50

B. Diskusi Temuan ... 51

C. Limitasi Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 61

C. Limitasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(14)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Ragam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Labschool ... 16

3.1 Variabel dan subvariabel Perilaku Agresi ... 38

3.2 Instrumen Perilaku Agresi... 39

3.3 Validitas per item pertanyaan... 41

3.4 Item Pertanyaan yang valid dan tidak ... 42

3.5 Reliabilitas melalui cronbach’s alpha ... 43

3.6 Tingkat Reliabiltas Alpa ... 43

3.7 Kategori rentan nilai perilaku ... 44

4.1 Deskripsi data per kelompok ... 46

4.2 Skor Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 47

4.3 Skor Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov per kelompok ... 48

4.4 Skor sig. atau probabilitas chi square ... 48

4.5 Skor sig. uji Homogenitas Data ... 49

4.6 Skor Anova Uji Hipotesis ... 50

(15)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

2.1 Teori Dorongan Agresi ... 19

2.2 Teori Modern Agresi ... 20

3.1 Bagan Alur Penelitian ... 36

(16)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-lampiran Halaman

A Surat-surat ... 68

B Instrumen dan Hasil Uji Coba Instrumen ... 78

C Instrumen dan Data Penelitian ... 99

D Hasil Uji Statistika Data Penelitian ... 107

(17)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

(18)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tiap tahun fenomena tawuran antarpelajar di Indonesia masih sering

terjadi dan terus bertambah. Menurut Munthe (2013) pada tahun 2013, kasus

tawuran meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2012. Hal ini

diperkuat dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas

PA), bahwa sepanjang 2013 terjadi sebanyak 255 kasus tawuran, jumlah

tersebut jauh lebih tinggi ketimbang kasus tawuran pelajar pada 2012, yakni

147 kasus.

Kasus tawuran antarpelajar tersebut kadang tidak hanya menyebabkan

kerugian materi, tetapi bahkan bisa merenggut korban jiwa. Pada sebuah

berita menyebutkan sehari setelah pemakaman korban tawuran antara SMA

70 dan SMA 6 Jakarta dilakukan, terjadi kembali tawuran dan menelan

korban jiwa kembali (Nitibaskara, 2012). Hal ini menandakan para pelajar

seakan tidak takut akan dampak dari tawuran tersebu, serta dan memberikan

efek jera.

Pada akhir tahun 2013 kasus tawuran terjadi di Sukabumi. Pada kasus

kali ini menelan korban jiwa siswa yang tidak terlibat tawuran. Pada saat

tawuran terjadi korban adalah siswa yang berada dilokasi kejadian, karena

merasa takut lalu berlari untuk menyelamatkan dirinya (Winarno, 2013).

Kasus yang terjadi di Sukabumi ini dialami oleh 4 orang siswa yang

bermaksud menghindari tawuran dengan cara melompat ke sungai, akan

tetapi mereka malah tewas terseret arus yang saat itu sedang besar.

Potensi tawuran antarpelajar ini rawan terjadi di kota-kota besar,

termasuk Bandung. Mantan walikota Bandung Dada Rosada,

mengkhawatirkan potensi kasus tawuran tersebut akan terjadi di kota

(19)

2

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Yulianti, 2012). Kekhawatiran yang serupa pun dirasakan oleh Wakil Kepala

Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat, Ajun Komisaris Besar

Dadang Hartanto yang merasa khawatir jika kasus tawuran antar-pelajar yang

merenggut korban jiwa di Jakarta beberapa waktu lalu terjadi di Bandung

(Kuswandi, 2012).

Pada peristiwa tawuran didalamnya didominasi oleh perilaku agresi.

Menurut Baron dan Byrne (2005 hlm.136) Pada dasarnya perilaku agresi itu

bertujuan untuk menyakiti makhluk hidup lain. Hal ini tentunya akan sangat

merugikan bagi kedua belah pihak yang sedang terlibat, karena keduanya

akan berupaya untuk saling menyerang dan menyakiti lawannya, bahkan

pelaku tak segan untuk membunuh lawannya. Mengacu kepada teori Freud,

hal ini merupakan wujud dari insting agresif. Insting ini mendorong manusia

menghancurkan manusia lain, berupa tingkah laku agresif yang mengandung

kebencian, ditandai kepuasan yang diperoleh karena lawan menderita, luka,

atau mati, dan yang memberikan kepuasan dengan melihat lawan gagal

mencapai objek yang diinginkan (Nitibaskara, 2012).

Keadaan ini sungguh ironis, karena pelaku kasus tawuran tersebut bisa

dikategorikan kepada kelompok remaja yang tergolong masih pelajar dan

hampir 90% berada pada tingkat SMA (Pikiran-rakyat.com 2012). Hal ini

menunjukan mereka yang terlibat tawuran adalah mereka yang bersekolah.

Padahal sekolah sebagai lembaga yang mendidik siswa, tentunya tidak

mengajarkan kepada para siswanya untuk melakukan tawuran, tetapi kasus

tawuran ini kerap terjadi dikalangan pelajar.

Secara perkembangan biologis menurut Hurlock (1980, hlm.212)

mengatakan bahwa pada masa remaja (SMA) dianggap periode “badai dan

tekanan”, suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari

perubahan fisik dan kelenjar. Berarti karena adanya perubahan fisik dan

kelenjar tersebut membuat emosi yang mudah meledak, sehingga bila tidak

(20)

3

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain faktor biologis karena perubahan hormon dalam tubuh, ada

juga pengaruh lain yang bisa menyebabkan tawuran bisa terjadi diantara

pelajar. Menurut Rahmawati (Rudi, 2013) penyebab tawuran antarpelajar

adalah adanya tradisi kekerasan yang diwariskan oleh pelajar angkatan

sebelumnya, selanjutnya ketidakseimbangan jumlah penduduk dan tata ruang

kota dan terakhir adalah kesamaan jalur transportasi antarsekolah.

Pendapat lain adalah dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama atau Ahok (Julaikah, 2013) yang menilai, bahwa salah satu faktor

penyebab tawuran antar-pelajar masih marak terjadi adalah karena sarana

ruang kreasi atau kreatifitas sebagai wadah penyaluran dan penyampaian

emosi para pelajar masih minim. Wahana penyaluran ekspresi bagi remaja

masih kurang sehingga, tawuran menjadi pilihan salah yang diambil pelajar

dalam berekspresi tersebut. Selain kurangnya wahana penyaluran ekspresi ada

kemungkinan penyebab tawuran ini adalah karena sistem pendidikan atau

kurikulum yang belum tepat bagi para pelajar. Hal ini sesuai dengan pendapat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh (Pratomo, 2013) yang

menyampaikan akan membuat kurikulum baru untuk mengurangi masalah

tawuran tersebut.

Menghadapi kasus tawuran pihak berwajib dan terkait sudah

melakukan tindakan antisipatif dan kuratif, meskipun pada kenyataan kasus

ini masih tetap terjadi, seolah-olah sulit untuk berhenti. Diperlukan kerjasama

yang sinergi dari semua pihak untuk menanggulangi permasalahan tawuran,

baik itu pemerintah, sekolah dan orang tua. Pemerintah sebagai pengatur

kebijakan pendidikan, sekolah sebagai pihak penyelenggara pendidikan dan

orang tua sebagai pendukung pelaksana pendidikan.

Salah satu hal penting dalam pendidikan, adalah kurikulum. Bila

berkaca kepada kurikulum pendidikan yang telah berjalan di Indonesia. Pada

setiap periode waktu tertentu, kurikulum di Indonesia sering mengalami

(21)

4

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan tersebut menuju kepada arah yang lebih baik. Bila dicermati

terhadap perubahan kurikulum tersebut, sebagian besar isi kurikulum tersebut

lebih mengutamakan kepada aspek kognitif siswa, padahal seorang siswa

tidak hanya terdiri atas kognitif saja, disana ada unsur-unsur lain yang perlu

perhatian khusus untuk dikembangkan. Sehingga pada setiap mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah, hanya kognitif siswa saja yang dikembangkan,

sedangkan unsur lainnya belum berkembang secara optimal. Menurut

Kartono (2013, hlm.124) perubahan kurikulum tersebut membingungkan para

siswa dan mengganggu proses belajar siswa. Akibatnya siswa menjadi jemu

dalam belajar, cepat jenuh, dan lelah secara psikis. Perasaan jenuh tersebut

akan memancing siswa untuk melampiskan rasa frustasinya. Bila tidak

difasilitasi dengan benar maka akan muncul aksi yang negatif dari siswa

tersebut.

Diantara semua mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut,

beruntung masih ada pelajaran pendidikan jasmani, yang bukan hanya

menyentuh aspek domain kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik,

sehingga pendidikan jasmani ini bisa dikatakan sebagai mata pelajaran yang

komplit, dalam menyentuh seluruh aspek domain pembelajaran yang ada

pada diri siswa. Bailey (dalam Suherman 2013) mengatakan bahwa

pendidikan jasmani dan olahraga memiliki dua keuntungan utama yaitu

keuntungan fisik dan edukasi, keuntungan fisik meliputi : kebugaran,

keterampilan gerak, dan kebiasaan melakukan aktivitas fisik (gaya hidup

aktif), sedangkan keuntungan edukasi meliputi : sosial, afektif, dan kognitif.

Salah satu domain pembelajaran yang perkembangannya difasilitasi

oleh pendidikan jasmani adalah afektif. Domain inilah yang kemudian

menjadi sumber tingkah laku, karena berwujud nyata dalam perilaku

kehidupan sehari-hari. Apabila dihubungkan dengan kasus tawuran tadi, ada

kemungkinan karena aspek afektif jarang terperhatikan sehingga kasus

(22)

5

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebabkan karena kurangnya pengembangan domain afektif pada siswa

ketika belajar disekolah.

Pada pelajaran pendidikan jasmani guru mengajarkan materi

pembelajaran lewat gerak, permainan atau olahraga. Hal ini berarti

menunjukan bahwa setiap gerakan, permainan atau cabang olahraga tertentu

yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik (Husdarta, 2011a hlm.7). Semua

alat pendidikan yang dipakai dalam pendidikan jasmani mempunyai empat

kategori tujuan (Bucher dalam Suherman 2009 hlm.7) yaitu : perkembangan

fisik, perkembangan gerak, perkembangan mental dan perkembangan sosial.

Setiap aspek kategori tujuan perkembangan tersebut tentunya akan memberi

manfaat yang berbeda bagi diri siswa. Salah satu manfaat yang didapat yang

berkaitan dengan kasus diatas adalah bahwa penjas bisa menyalurkan energi

yang berlebihan (Paturusi, 2012 hlm.19), sehingga energi lebih yang ada

dalam diri siswa bisa tersalurkan secara positif lewat aktivitas gerak, daripada

aktivitas tawuran atau aktivitas ini sebagai media katarsis siswa.

Bila hanya mengandalkan jam pendidikan jasmani yang hanya satu

kali pertemuan per pekan dan hanya dengan durasi 2 x 45 menit dari mata

pelajaran tersebut, hal ini belum cukup untuk menunjang kebutuhan siswa.

Oleh karena itu untuk bisa mendukung kebutuhan fisik, idealnya siswa pun

melakukan aktivitas fisik luar jam sekolah. Salah satu media yang bisa

memfasilitasi kebutuhan tersebut adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler,

yang dilaksanakan diluar jam sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa

bisa memenuhi kebutuhan akan geraknya, meningkatkan kebugaran

tubuhnya, menyalurkan bakat dan potensi dalam dirinya. Selain itu pula siswa

pun akan terlatih untuk menjalani kebiasaan hidup aktif.

Berdasarkan Permendikbud (2013) kegiatan ekstrakurikuler

menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda, seperti

perbedaan sense (rasa) akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan

(23)

6

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja

sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.

kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah, biasanya beragam, tidak

terpaku hanya pada satu jenis saja. Apabila kegiatan ekstrakurikuler tersebut

dikelompokan berdasarkan jenis aktivitasnya, maka bisa dibagi menjadi

ekstrakurikuler olahraga dan bukan olahraga. Ekstrakurikuler olahraga

tentunya berupa satu kecabangan dari olahraga, yang utamanya didominasi

oleh aktivitas fisik. Sedangkan untuk ekstrakurikuler non olahraga, tentunya

tidak mengutamakan aktivitas fisik dan psikomotorik. Mengacu kepada

pendapat sebelumnya tentang keutamaan pelajaran pendidikan jasmani dalam

membina aspek afektif siswa. Olahraga adalah salah satu alat dalam

pembelajaran pendidikan jasmani. Berarti pembinaan aspek afektif dalam

kegiatan ekstrakurikuler olahraga pun termasuk didalamnya.

Aktivitas olahraga yang diwadahi dalam kegiatan ekstrakurikuler, bisa

menjadi media untuk melepaskan potensi agresivitas dalam diri siswa. Karena

olahraga adalah salah satu media yang memperbolehkan perilaku agresi

dilakukan secara langsung didepan publik. Adanya pengecualiaan ini

diharapkan bisa meredakan perilaku agresi siswa yang bisa terjadi dalam

bentuk tawuran.

Berbeda dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bukan

olahraga, didalamnya dominasi aspek fisik kurang dan memungkinkan

potensi agresi siswa tidak tersalurkan secara nyata. Begitu pula dengan siswa

yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang tidak memiliki media

untuk mengekspresikan dirinya. Sehingga potensi perilaku agresi hanya

terpendam didalam dirinya.

Adanya dua jenis aktivitas kegiatan ekstrakurikuler yang akan diteliti

dalam penelitian ini, maka peneliti bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut

(24)

7

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khususnya terhadap fenomena perilaku agresi siswa. Apakah kegiatan

ekstrakurikuler bisa menjadi media dalam menyalurkan agresivitas siswa,

sehingga peristiwa tawuran pelajaran yang sering terjadi bisa berkurang.

Mengacu kembali kepada tujuan awal dari permendikbud tentang kegiatan

ekstrakurikuler, disana disebutkan ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh

dari siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, yaitu : belajar dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, melatih kerjasama dengan

orang lain, dan menemukan serta mengembangkan potensinya. Adanya

manfaat tersebut pada akhirnya diharapkan bisa menjadi media untuk

menyalurkan fenomena perilaku agresi yang terjadi pada siswa. Maka melalui

kegiatan ekstrakurikuler diharapkan perilaku agresi tersebut bisa disalurkan,

sehingga kasus tawuran bisa menurun bahkan mungkin menghilang.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Tawuran yang merupakan wujud perilaku agresi menjadi

permasalahan utama yang dibahas dalam latar belakang. Peristiwa tawuran

terjadi karena berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa, lingkungan dan

sistem. Salah satu faktor berpotensi mendukung tawuran tersebut adalah

kurikulum pendidikan yang berlaku. Kurikulum yang lebih mengedepankan

aspek kognitif menjadi alasan siswa kurang terasah dalam aspek psikomotor,

sehingga kurang dalam gerak dan kurang pula dalam kebiasaan hidup aktif.

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang diidentifikasi adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana cara meredam potensi perilaku agresi pada siswa agar

peristiwa tawuran bisa menurun

2. Bagaimanakah hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler sebagai media

untuk menyalurkan potensi perilaku agresi siswa

3. Bagaimanakah karakteristik kegiatan ekstrakurikuler yang efektif dalam

(25)

8

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. RUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

Mengacu dari identifikasi masalah, rumusan pertanyaan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana potensi perilaku agresi siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler olahraga dibandingkan dengan siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga dan siswa yang tidak mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler ?

2. Kegiatan ekstrakurikuler apakah yang lebih efektif dalam menyalurkan

fenomena perilaku agresi siswa ?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan kepada rumusan masalah penelitian, tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui potensi perilaku agresi siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler olahraga dibandingkan dengan siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler bukan olahraga dan siswa yang tidak mengikut

kegiatan ekstrakurikuler.

2. Mengetahui jenis kegiatan ekstrakurikuler yang lebih efektif sebagai

media dalam menyalurkan fenomena perilaku agresi siswa.

E. MANFAAT PENELITIAN

Fenomena tawuran yang sering ada membuat pihak sekolah dan orang

tua menjadi resah, sehingga untuk menghilangkan keresahan atas perilaku

agresi ini, dibutuhkan suatu alternatif solusi. Berdasarkan hal tersebut urgensi

(26)

9

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Teoritis:

Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang hubungan perilaku

agresi siswa dengan keaktifan siswa dalam berolahraga, atau siswa yang

memiliki kebiasan hidup aktif. Penelitian ini pula bisa menjadi gambaran

awal bagi penelitian selanjutnya, mengenai aktivitas olahraga dalam

mengurangi perilaku negatif. Penelitian ini pun bisa memberikan

informasi dan bahan referensi kepada pihak yang berkepentingan dalam

mengembangkan keilmuan pendidikan jasmani dan olahraga seperti guru

pendidikan jasmani, lembaga FPOK, atau lembaga lainnya sebagai

rujukan untuk dilakukan penelitian lebih jauh terkait hubungan aktivitas

olahraga khususnya dalam aktivitas siswa, kegiatan ekstrakurikuler siswa

dan perilaku agresi baik dilingkungan sekolah, rumah atau masyarakat.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya perilaku

agresi yang berdampak negatif kepada diri siswa, atau pihak lain yang

terkait dengan perilaku agresi siswa. Termasuk pula didalamnya yaitu

kasus tawuran antara siswa. Sehingga penelitian ini bisa menjadi alternatif

solusi menangani kasus tawuran yang terjadi, yaitu mengalihkan siswa

untuk aktif dalam kegiatan yang bersifat positif yaitu kegiatan

ekstrakurikuler. Selain itu pula semoga dengan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler diharapkan bisa meningkatkan dan mengembangkan

karakter positif siswa, sehingga siswa tidak terlibat dalam aktivitas yang

negatif atau merugikan pihak lain.

F. STRUKTUR ORGANISASI TESIS

Penulisan dan penyusunan penelitian ini (tesis) berdasarkan kepada

buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah UPI (2013) yang telah

disesuaikan dengan kebijakan dari progam studi pendidikan olahraga Pasca

(27)

10

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah Penelitian

C. Rumusan Pertanyaan Penelitian

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi Tesis

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

A. Studi Literatur, Pendapat Ahli, Teori (Statue of The Art)

B. Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Pikir/Asumsi

D. Hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel

B. Alur Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen

G. Teknik Pengumpulan Data

H. Analisis Data

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

(28)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN POPULASI/SAMPEL PENELITIAN DAN SAMPLING 1. Lokasi

Lokasi penelitian ini berada di Kota Bandung. Tepatnya akan

dilakukan di SMA Labschool Jl. Setiabudi No.229. Sekolah ini memiliki

beberapa kegiatan ekstrakurikuler, baik olahraga maupun non olahraga.

Hal ini untuk mendukung penelitian ini yang mengambil subjek penelitian

siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sesuai dengan tujuan dari

penelitian ini.

2. Populasi

Populasi untuk penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI.

Berdasarkan kepada data yang didapat dari sekolah, terdapat 186 siswa

kelas XI, yang terbagi dalam enam kelas. Berdasarkan jumlah tersebut

kemudian akan dibuat menjadi tiga kelompok penelitian yaitu siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler olahraga, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

non olahraga, dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Adapun jumlah dari masing-masing kelompok adalah kelompok ekskul

olahraga sebanyak 35 siswa, kelompok ekskul bukan olahraga sebanyak

71 siswa dan kelompok tidak mengikuti ekskul sebanyak 80 siswa.

3. Sampel dan Sampling

Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMA Labschool kelas XI,

yang ditentukan berdasarkan teknik nonprobability sampling. Menurut

Sugiyono (2013 hlm.84) nonprobability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi

setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada

(29)

34

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun teknik yang digunakan adalah sampling purposive, yaitu

cara yang digunakan dalam pemilihan sampel lebih kepada kesesuaian

penelitian dengan kondisi tempat penelitian. Menurut Sugiyono (2013

hlm.85) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini akan ada tiga kelompok yang

akan diteliti, yaitu siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler olahraga,

siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler non olahraga, dan siswa yang

tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Masing-masing kelompok

tersebut akan diambil sampel yang disesuaikan dengan jumlah kelompok

penelitian, berdasarkan kepada rumus dari Slovin (Maksum 2012 hlm.63)

S = N / 1+ Ne2

Keterangan :

S = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = taraf kesalahan

umlah sampel yang akan diteliti berdasarkan kepada rumusan

diatas adalah sebagai berikut.

S = N / 1+ Ne2

S = 186 / 1+ 186 (0,05)2

S = 186 / 1+ 186 0.0025

S = 186 / 1.465

S = 126.96

S = 127

Berarti jumlah sampel yang akan diteliti berjumlah sebesar 127

(30)

35

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedalam tiga kelompok penelitian, yaitu kelompok ekskul olahraga,

kelompok ekskul bukan olahraga dan kelompok tidak mengikuti ekskul.

Berdasarkan kepada rumusan Sugiyono (2013 hlm.90) dapat diketahui

bahwa jumlah sampel per kelompok adalah sebagai berikut :

S = St P/T

Keterangan :

S= sample per kelompok

St = sample yang diambil dari populasi

P = jumlah anggota kelompok dalam populasi

T = Total populasi

Berdasarkan kepada rumus ini, maka dapat diketahui bahwa jumlah

sampel yang diambil dari tiap kelompok untuk penelitian ini adalah

sebagai berikut :

 Kelompok ekskul olahraga S = St P/T

S = 127 . 35/186

S = 23.89

S = 24

 Kelompok ekskul bukan olahraga S = St P/T

S = 127. 71/186

S = 48.47

(31)

36

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Kelompok tidak mengikuti ekskul S = St P/T

S = 127 . 80/186

S = 54.62

S = 55

B. ALUR PENELITIAN

Penelitian ini berencana akan dilaksanakan di kota Bandung. Waktu

penelitian ini dimulai adalah pada bulan Mei 2014. Pada penelitian ini dimulai

dengan mendatakan jumlah populasi kemudian dilanjutkan dengan

menentukan sampel untuk masing-masing kelompok. Setelah sampel untuk

masing-masing kelompok telah siap, dilakukan pengambilan data. Setelah data

diperoleh dilakukanlah proses analisis terhadap data tersebut. Akhir dari

penelitian ini adalah penentuan kesimpulan berdasarkan kepada data yang

[image:31.595.99.526.471.797.2]

telah dianalisis. Bila digambarkana maka alur penelitian akan tampak sebagai

gambar dibawah ini.

EKSKUL OLAHRAGA

(KELOMPOK 1)

EKSKUL NON OLAHRAGA

(KELOMPOK 2)

TIDAK EKSKUL

KELOMPOK 3

KESIMPULAN PENGAMBILAN DATA

SAMPEL POPULASI

(32)

37

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Bagan Alur Penelitian

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis

expost-facto. Menurut Ali (2010 hlm.72) Penelitian expost-facto adalah penelitian yang pada prakteknya peneliti tidak melakukan control langsung terhadap

variabel bebas, sebab manifestasinya telah terjadi karena dia inheren atau

tidak dapat dimanipulasi. Menurut Nasir (Affari, 2011 hlm 99) tujuan dari

penelitian expost-facto adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan

menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang

dikumpulkan telah selesai berlangsung. Adapun gambaran dari desain

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2

Desain Penelitian (Fraenkel et.al 2012)

Keterangan :

X1 : kegiatan ekstrakurikuler olahraga

X2 : kegiatan ekstrakurikuler non olahraga

X3 : tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

O : perilaku agresi

X1 O

X2 O

(33)

38

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan metode penelitian expost-facto dikarenakan peneliti tidak

memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap variabel bebas, yaitu

kegiatan ekstrakurikuler. Peneliti tidak bisa menentukan siswa untuk

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, tetapi peneliti bisa melakukan

pengambilan data berdasarkan aktivitas yang telah siswa lakukan dari

kegiatan ekstrakurikuler yang telah mereka pilih.

D. DEFINISI OPERASIONAL

Pada penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (Y) yaitu

perilaku agresi. Menurut Baron and Byrne (2005, hlm.136) agresi adalah

tingkah laku yang diarahkan kepada tujuan menyakiti makhluk hidup lain

yang ingin menghindari perlakuan semacam itu. Berdasarkan kepada

pernyataan tersebut ada empat subvariabel dalam perilaku agresi menurut

Buss and Perry (1992) yaitu : agresi fisik, agresif verbal, amarah dan

[image:33.595.176.444.513.622.2]

permusuhan.

Tabel.3.1

Varibel dan Subvariabel Perilaku Agresi

Variabel Subvariabel

Perilaku Agresi

Agresi fisik

Agresif verbal

Amarah

Permusuhan

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Berdasarkan kepada definisi operasional, pada penelitian ini

(34)

39

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan sebagai alat untuk mengukur perilaku agresi pada siswa. Instrumen

tersebut berdasarkan kepada aggression questionnaire dari Buss dan Perry

(1992) yang telah peneliti sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penelitian.

Menurut Buss dan Perry perilaku agresi mempunyai empat aspek yaitu agresi

fisik, agresif verbal, amarah dan permusuhan.

Perumusan instrumen perilaku agresi mengacu kepada pendapat Buss

dan Perry. Varibel perilaku agresi diturunkan kedalam empat subvariabel,

yang selanjutnya akan dibuat menjadi indikator, lalu berujung kepada item

pernyataan. Adapun gambaran instrument tersebut tergambar pada tabel 3.2

[image:34.595.108.556.359.706.2]

berikut :

Tabel.3.2

Instrumen Perilaku Agresi

Variabel Subvariabel Indikator Pernyataan

Perilaku agresi

Agresi fisik

Memukul

Kadang saya tidak bisa menahan diri untuk menyerang orang lain

Jika ada yang memukul saya, maka saya akan membalasnya Jika ada seseorang yang mendorong, maka saya akan memukulnya

Saya berpikir tidak ada alasan yang masuk akal ketika saya memukul orang lain

Berkelahi

Bila dibandingkan dengan rata-rata orang lain pada umumnya saya berkelahi lebih banyak

Jika untuk memperoleh hak saya harus berkelahi maka akan saya lakukan

Ketika diprovokasi ada kemungkinan saya akan memukul orang lain

Mengancam Saya pernah mengancam orang yang saya kenal

Merusak Ketika saya menjadi sangat marah maka saya akan merusak suatu barang

Agresi verbal

Mengungkapkan ketidaksetujuan

Saya berbicara terus terang kepada teman saya ketika saya tidak sependapat dengan mereka

Saya sering merasa diri saya sering tidak setuju dengan orang lain

Keras kepala Saya tidak dapat menerima alasan lain ketika saya berbeda pendapat dengan orang lain

Menentang atau berdebat

Ketika ada seseorang yang mengganggu saya, maka saya akan katakan apa yang ada dalam pikiran saya tentang orang tersebut

Menentang atau berdebat Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang suka berdebat atau menentang

Amarah Stabilitas emosi

Saya cepat marah tetapi cepat pula redanya Saya adalah seorang yang mudah emosional

(35)

40

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

marah Kadang saya merasa seperti bubuk mesiu yang siap untuk meledak

Beberapa teman mengatakan bahwa saya cepat marah

Mengatur emosi

Terkadang saya berlebihan dalam suatu hal tanpa alasan yang jelas

Saya mempunyai masalah dalam mengatur amarah

Permusuhan

Iri hati

Saya terkadang mengganggu orang lain dengan perasaan iri

Saat ini saya merasa hidup kurang adil bagi saya

Kebencian Saya heran, mengapa kadang-kadang saya menjadi benci akan sesuatu hal

Prasangka buruk

Orang lain selalu terlihat mau merusak saya

Saya tahu bahwa teman saya membicarakan saya dibelakang saya

Saya curiga berlebihan terhadap orang yang tak dikenal tetapi ramah terhadap saya

Kadang saya merasa teman-teman menertawakan saya dibelakang mereka

Ketika ada orang yang berbuat baik, saya heran dan bertanya apa yang mereka inginkan

F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian

ini menggunakan instrument pengukuran perilaku agresi dari Buss dan Perry

(1992), yang telah disesuikan dengan kebutuhan penelitian. Sebelum

instrument tersebut digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk

mengetahui tingkat validitas dan realibilitasnya dalam penelitian. Pengujian

instrument dilakukan terhadap siswa Madrasah Aliyah Al-Inayah (setingkat

SMA) kelas XI dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa.

Instrumen yang telah diujicobakan kemudian dipakai untuk

mengambil data dalam penelitian. Instrumen tersebut setelah diujicoba

dilakukan perbaikan dan penyesuaian agar instrumen yang dipakai bisa

mengambil data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun hasil

pengembangan instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

(36)

41

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses validitas instrument pada penelitian ini menggunakan perhitungan

SPSS versi 16 dengan menggunakan uji person product moment dengan

nilai α = 0.05. Hasil nilai r hitung yang diperoleh melalui perhitungan SPSS

tersebut akan dibandingkan dibandingkan dengan nilai r tabel. Selain itu

validitas instrument ini akan diuji pula dengan cara membandingkan tiap

item pertanyaan yang akan dikorelasikan dengan nilai probabilitas sebesar

0,05. Sehingga nilai validitas dari tiap item dalam instrument yang ada

bisa diketahui. Berikut ini adalah nilai validitas dari tiap item pertanyaan

[image:36.595.131.517.467.733.2]

berdasarkan analisis SPSS tercantum pada tabel 3.3.

Tabel.3.3

Validitas per item pertanyaan

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

No.1 48.73 210.170 .477 .905

No.2 48.44 213.956 .475 .905

No.3 48.89 214.327 .460 .905

No.4 49.66 216.225 .367 .907

No.5 49.92 216.754 .392 .906

No.6 49.10 211.352 .428 .906

No.7 49.31 209.429 .589 .903

No.8 49.24 212.136 .421 .906

No.9 49.05 209.352 .519 .904

No.10 47.92 226.247 -.009 .912

No.11 48.67 218.499 .345 .907

No.12 49.35 216.383 .423 .906

(37)

42

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.14 49.04 211.529 .494 .905

No.15 48.30 209.811 .530 .904

No.16 48.60 205.458 .623 .902

No.17 48.62 209.038 .566 .904

No.18 48.90 206.352 .589 .903

No.19 49.05 206.198 .607 .903

No.20 48.76 209.182 .560 .904

No.21 48.85 208.817 .560 .904

No.22 49.50 209.667 .602 .903

No.23 48.98 215.784 .292 .909

No.24 48.25 210.728 .499 .905

No.25 49.24 206.151 .675 .902

No.26 48.26 212.640 .510 .905

No.27 49.02 212.523 .477 .905

No.28 48.63 209.988 .547 .904

No.29 48.93 211.711 .458 .905

Sedangkan untuk melihat nilai validitas dari tiap item pertanyaan di

angket bisa dilihat pada perhitungan per item dari tabel 3.4. Tingkat validitas

item pertanyaan dilihat dari angka yang ada pada kolom Corrected Item-Total

Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item ( nilai r hitung ) di bandingkan dengan nilai r tabel . Apabila nilai r hitung lebih

besar dari nilai r tabel maka item tersebut valid (r hitung > r tabel) dengan

menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan N = 50 didapatkan r

[image:37.595.132.518.111.381.2] [image:37.595.134.517.112.382.2]

tabel sebesar 0,279.

Tabel.3.4

item pertanyaan yang valid dan tidak valid

Item N=50 r

hitung r tabel = 0,279 ; α=0,05 ; N=50 Keputusan

no.1 .477 >0,279 Valid

no.2 .475 >0,279 Valid

no.3 .460 >0,279 Valid

no.4 .367 >0,279 Valid

no.5 .392 >0,279 Valid

[image:37.595.144.498.594.711.2]
(38)

43

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

no.7 .589 >0,279 Valid

no.8 .421 >0,279 Valid

no.9 .519 >0,279 Valid

no.10 -.009 <0,279 Tidak valid

no.11 .345 >0,279 Valid

no.12 .423 >0,279 Valid

no.13 .356 >0,279 Valid

no.14 .494 >0,279 Valid

no.15 .530 >0,279 Valid

no.16 .623 >0,279 Valid

no.17 .566 >0,279 Valid

no.18 .589 >0,279 Valid

no.19 .607 >0,279 Valid

no.20 .560 >0,279 Valid

no.21 .560 >0,279 Valid

no.22 .602 >0,279 Valid

no.23 .292 >0,279 Valid

no.24 .499 >0,279 Valid

no.25 .675 >0,279 Valid

no.26 .510 >0,279 Valid

no.27 .477 >0,279 Valid

no.28 .547 >0,279 Valid

no.29 .458 >0,279 Valid

2. Reliabilitas

Adapun untuk proses reliabiltas instrument pada penelitian ini

menggunakan uji cronbach’s alpha dengan nilai α = 0.05. hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut selanjutnya nilai r hitung tersebut akan

dibandingkan dengan nilai r tabel. Sehingga bisa diperoleh kesimpulan akhir

mengenai tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas

[image:38.595.142.498.109.498.2]

tersebut tercantum pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel.3.5

(39)

44

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 29

Nilai dari pengujian reliabilitas instrument penelitian ini

berdasarkan kepada uji cronbach’s alpha adalah 0,908. Bila dibandingkan dengan r tabel yaitu sebesar 0,281 nilai dari r hitung lebih besar dari r tabel .

Maka dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angket ini reliabel.

Mengacu kepada tingkatan reliabilitas alat tes, maka alat tes ini berada

tingkatan sangat reliablitas. Tingkatan nilai reliable tersebut adalah sebagai

[image:39.595.215.443.403.536.2]

berikut (Arikunto 2013 hlm 89) :

Tabel.3.6

Tingkat Reliabilitas Alpha

Alpha Tingkat reliabilitas

0,00 – 0,19 Kurang reliable 0,20 – 0,39 Agak reliable 0,40 – 0,59 Cukup reliable 0,60 – 0,79 Reliable 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah dengan angket. Penulis akan menyebarkan angket kepada responden

yang telah dipilih dalam kelompok penelitian, kemudian responden akan

menjawab angket yang diberikan oleh peneliti sesuai dengan petunjuk yang

tersedia pada lembar angket tersebut. Proses pengumpulan data dilakukan

sekali, hal ini menunjukan seolah-olah telah diberikan perlakuan, sesuai

(40)

45

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh aktivitas yang diikuti siswa dalam kelompok tersebut terhadap

perilaku siswa yang mana dalam penelitian ini adalah fenomena perilaku

agresi.

H. ANALISIS DATA

Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah perilaku agresi. Data

tersebut akan dikumpulkan dengan menggunakan skala likert, karena dalam

penelitian ini objek yang akan diukur adalah perilaku (Sugiyono 2013

hlm.93). Adapun untuk penyusunan jawaban tiap item dibuat menjadi 3

jenjang, hal ini dikerenakan subjek pada penelitian ini masih anak-anak, yang

belum dewasa (Azwar 2006 hlm.33). Ketiga kategori untuk perilaku agresi

tersebut adalah : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD) jarang (JR)

[image:40.595.126.505.434.554.2]

dan tidak pernah (TP), seperti yang digambarkan pada tabel berikut ini :

Tabel.3.7

Kategori Rentan Nilai perilaku

INTENSITAS

SANGAT

SETUJU

(SS)

SETUJU

(ST)

NETRAL (N) TIDAK

SETUJU

(TS)

SANGAT

TIDAK

SETUJU (STS)

Pola

skor

4 3 2 1 0

Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil perhitungan angket akan

diolah dengan program SPSS 16 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji normalitas data

2. Uji homogenitas data

3. Uji hipotesis, adapun teknik analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah ANOVA One Way.

(41)

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kepada pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan

yang diperoleh dari hasil analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisa data dari penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan yang

signifikan.

2. Berdasarkan kepada skor rata-rata perbandingan antara kelompok

menunjukan bahwa fenomena perilaku agresi siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler olahraga lebih rendah bila dibandingkan dengan

kelompok siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bukan olahraga dan

kelompok siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga

memiliki skor rata-rata agresi rendah dibandingkan kelompok

ekstrakurikuler bukan olahraga dan tidak mengikuti ekstrakurikuler. Hal

ini menunjukan berarti kegiatan ekstrakurikuler olahraga efektif dalam

menyalurkan potensi perilaku agresi pada siswa.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, beberapa rekomendasi

yang dapat penulis berikan bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian

ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Melihat adanya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler, terutama

ekstrakurikuler olahraga yang berdampak positif bagi siswa. Maka

selayaknya pihak sekolah mengharuskan siswa untuk mengikuti kegiatan

(42)

62

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih aktif dan membentuk karakter positif, sehingga bisa terhindar dari

kegiatan yang negatif.

2. Bagi Pemerintah

Mengingat pentingnya kegiatan ekstrakurikuler tersebut, pihak

pemerintah bisa ikut berpartisipasi dengan cara membuat event/ acara

perlombaan yang memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Selain

itu pula pemerintah bisa menyediakan sarana berupa tempat untuk

beraktivitas tersebut, yang berada diluar sekolah.

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat bisa ikut mendorong siswa-siswa untuk aktif dalam kegiatan

positif baik itu berupa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun

kegiatan yang diluar sekolah yang bermuatan positif. Hal ini agar siswa

terhindar dari kegiatan yang tidak berguna dan meresahkan masyarakat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengingat ada beberapa poin yang didapat dari keterbatasa penelitian ini.

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan judul ini bisa dilakukan pada lingkungan atau populasi yang

memiliki agresivitas tinggi (sering terjadi tawuran) dengan populasi yang

lebih memadai dan juga menggunakan metode eksperimen.

C. LIMITASI

Berdasarkan kepada kesimpulan dan rekomendasi, peneliti menyadari

bahwa ada beberapa ketidaksempurnaan dalam penelitian ini. Hal tersebut

menjadikan limitasi dalam penelitian ini. Limitasi atau kelemahan dalam

penelitian ini berdasarkan kepada kesimpulan terletak pada hasil data yang

diambil berdasarkan analisa statistik.

Hasil yang menyatakan bahwa kelompok siswa yang mengikuti

(43)

63

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa lain menjadi limitasi penelitian ini. Berdasarkan limitasi tersebut bisa

dibuat menjadi rekomendasi sebagai berikut :

1. Pemilihan Sampel yang digunaan dalam penelitian ini, supayabisa

mewakili karakteristik yang sedang diteliti (agresi). Selain itu pula

penelitian pun bisa dilakukan dengan partisipan yang lebih banyak

kuantitasnya.

2. Penggunaan instrument yang lebih disesuaikan dengan karakteristik siswa,

(44)

64

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Affari, L. (2011). Dampak Aktivitas Bersepeda terhadap Kesehatan Mental Emosional : Studi Kasus pada Komunitas Pekerja Bersepeda Bike to work Bandung. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.

Antonius, D. (2004). Aggressive Behavior and Affective Processing In Video Game Players. The Id : Graduate Faculty, Psychology Society Bulletin Volume 2 No.1 pg.79-88.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Baron, AR & Byrne, D. (2002). Psikologi sosial. Edisi pertama. Jakarta: Erlangga.

Benzies, K., Anne K, L., Magill-Evans, J. (2009) Immediate and Sustained Effects of Parenting on Physical Aggression in Canadian Children Aged 6 Years and Younger. Canadian Journal of Psychiatry pg.55-64. Proquest.

Buss, AH and Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and social Psychology vol 63, no 3. page 452-459. The American Psychological Assosiation.

Cookley, J. (2004). Sports in Society Issues and Controversies. Eight edition. New York : McGraw-Hill.

Fraenkel et al. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New York : McGraw Hill

Fromm, E. (2010). Akar Kekerasan. Alih bahasa Imam Muttaqin. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Giriwijoyo, S. dan Zafar S.,D. (2012). Ilmu kesehatan Olahraga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

(45)

65

Toto Setiadi, 2014

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, Ekstrakurikuler Bukan Olahraga Dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Terhadap Perilaku Agresi Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Alih bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.

Husdarta, J.S. (2011a). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta.

Husdarta, J.S. (2011b). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta.

Husdarta, J.S. dan Kusmaedi, N (2010). Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik (Olahraga dan Kesehatan). Bandung : Alfabeta

Julaikah, N. (2013). Ahok: Tawuran pelajar marak karena ruang kreativitas kurang. [online] tersedia : http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-tawuran-pelajar-marak-karena-ruang-kreativitas-kurang.html diakses 7 Maret 2014.

Kartono, K. (2013) Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresi. Alih bahasa :Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kusumawati, M (2011) Dampak Kegiatan ekstrakurikuler olahraga terhadap perilaku sosial. Tesis : Universitas Pendidikan Indonesia.

Kuswandi, R. (2012). Polisi Khawatir Tawuran Pelajar Terjadi di Bandung. [online] tersedia :

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/09/13434524/Polisi.Khawatir.T awuran.Pelajar.Terjadi.di.Bandung. diakses 23 April 2014

Maksum, A. (2012) Metodelogi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press

Munthe, J. (2013). 2013, Tawuran Pelajar Meningkat Tajam. [online] tersedia :

http://sinarharapan.co/index.php/news/read/29900/2013-tawuran-pelajar-meningkat-tajam.html diakses 7 Maret 2014.

Nashori, F. (2005) Psikologi Sosial Islam. Bandung : Refika Aditama

Nitibaskara, T.R.R. (2012). Kompleksitas Tawuran Pelajar. [online] tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/02/11592356/Kompleksitas.Tawura n.Pelajar diakses 7 Maret 2014.

(46)

Gambar

gambar dibawah ini.
Tabel.3.1 Varibel dan Subvariabel Perilaku Agresi
Tabel.3.2 Instrumen Perilaku Agresi
Tabel.3.3 Validitas per item pertanyaan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Langkah strategis membudayakan berpikir dan beperilaku illmiah dapat dilakukan dengan: (1) membentuk komunitas-komunitas diskusi para peneliti dan ilmuwan, yang sebisa mungkin

Berdasarkan uraian di atas, dapat disampaikan beberapa masalah sebagai berikut: (a) formulasi kombinasi ekstrak sambiloto dan meniran menjadi sediaan nanoemulsi yang

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan kadar gula darah (KGD) pada responden yang melakukan olahraga aerobik dengan

Didalam pembuatan program tersebut, penulis berharap dapat memberikan solusi mengenai masalah pembuatan aplikasi penjualan Celluler yang digunakan dalam aktivitas penjualan.

TRADISI HAJAT LEMBUR AMPIH PARE DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MEMBUAT MODEL PELESTARIAN TRADISI LISAN PADA MASYARAKAT Universitas

TRADISI HAJAT LEMBUR AMPIH PARE DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MEMBUAT MODEL PELESTARIAN TRADISI LISAN PADA MASYARAKAT.. Universitas

Pengaruh penggunaan alginat dengan viskositas yang berbeda serta pengaruh penambahan PEG 2% terhadap pelepasan obat dari cangkang kapsul dalam sediaan

Penelitian lain yang erat kaitannya dengan penelitian tradisi hajat lembur ampih pare dilakukan oleh Isnendes (2013) yang mengupas struktur dan fungsi upacara ngalaksa