Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam Upaya Pelestarian
Lingkungan Hidup Di Kota Bandung
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sabagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Geografi
Oleh
Adi Mulyana S
0907025
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam
Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota
Bandung
Oleh Adi Mulyana S
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Adi Mulyana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ADI MULYANA S
PARTISIPASI KELOMPOK MAHASISWA PENCINTA ALAM DALAM
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS
NIP 1962 0921 198603 1 005
Pembimbing II
Dr. Asep Mulyadi, M.Pd
NIP 1962 0902 199001 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Dr. Epon Ningrum, M.Pd
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
“PARTISIPASI KELOMPOK MAHASISWA PENCINTA ALAM DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG”
Oleh : Adi Mulyana S (0907025)
Bandung adalah kota besar yang memiliki permasalahan lingkungan, Hal itu menuntut pemerintah dan masyarakat untuk berperan aktif mengatasi masalah tersebut. Dalam tatanan masyarakat Bandung memiliki salah satu kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang kegiatan alam terbuka seperti petualangan dan konservasi yaitu mahasiswa pencinta alam (Mapala). Peran Mapala yang dianggap belum berkontribusi menjadi pokok bahasan yang dibatasi dalam tiga rumusan masalah, antara lain : 1) Bagaimana Profil Kelompok Mahasiswa Pencita Alam? 2) Bagaimana Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kota? 3) Bagaimana Upaya Peningkatan Peran Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota?. Berangkat dari latar belakang tersebut peneltian ini dibangun dengan jumlah sampel 40 dari 66 populasi Mapala yang ada di kota Bandung, dengan menghubungkan tingkat partisipasi Mapala berupa partisipasi pikiran, partisipasi harta, partisipasi tenaga dan partisipasi sosial dengan enam permasalahan lingkngan hidup kota Bandung yang telah di sebutkan, kemudian di analisis dengan dengan metode prosentase dan cross-tab. Hasil yang didapat bahwa pengetahuan dan sikap Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung memiliki kecendrungan positif, artinya sebagian besar dari mereka mengetahui permasalahan lingkungan hidup kota Bandung dan siap untuk berkontribusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya saja hal itu berbanding terbalik dengan tingkat partisipasi Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota, dimana kontribusi yang diberikan Mapala masih rendah. Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran kelompok mahasiswa pencinta alam terkait upaya pelestarian hidup kota diantaranya adalah optimalisasi forum komunikasi mapala, membuat acara bersama yang bertemakan lingkungan hidup, optimalisasi media sosial untuk berkampanye dan Membuka akses dengan pemerintah kota untuk bekerja sama.
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
"PARTICIPATION OF GROUP STUDENT NATURE LOVERS TO EFFORTS ENVIRONMENTAL CONSERVATION IN BANDUNG CITY "
By : Adi Mulyana S (0907025)
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Kedudukan Pencinta Alam di Lingkungan Universitas ... 12
D. Partisipasi ... 13
E. Lingkungan Hidup ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Lokasi Penelitian ... 27
B. Metode Penelitian ... 28
C. Populasi dan Sampel ... 29
1. Populasi ... 29
2. Sampel ... 31
D. Variabel Penelitian ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Alat dan Bahan Penelitian ... 35
G. Teknik Pengolahan Data ... 35
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Profil Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam ... 39
1. Berdasarkan Letak Geografis ... 62
2. Berdasarkan Waktu Pendirian ... 63
3. Berdasarkan Keilmuan ... 65
4. Berdasarkan Arah Kegiatan ... 65
B. Tingkat Pengetetahuan dan Sikap Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Terkait Masalah Lingkungan Hidup di Kota Bandung ... 66
C. Tingkat Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung ... 71
D. Upaya Peningkatan Peran Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kota Bandung ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Organisasi Pencina Alam Kota Bandung... 29
Tabel 3.2 Variabel Penelitian ... 33
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Prosentase ... 37
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Mapala ... 37
Tabel 4.1 Profil Tematik Mapala ... 59
Tabel 4.2 Sebaran Mapala Kota Bandung ... 62
Tabel 4.3 Profil Mapala Berdasarkan Waktu Pendirian ... 64
Tabel 4.4 Profil Mapala Berdasarkan Arah Kegiatan ... 66
Tabel 4.5 Pengetahuan Permasalahan Lingkungan dengan Kesiapan Mapala Untuk menanggulangi masalah lingkungan hidup d kota Bandung... 67
Tabel 4.6 Pengetahuan mengenai masalah polusi udara dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah polusi udara ... 67
Tabel 4.7 Pengetahuan mengenai masalah sampah dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah sampah ... 68
Tabel 4.8 Pengetahuan mengenai masalah banjir dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah banjir ... 68
Tabel 4.9 Pengetahuan mengenai masalah ruang terbuka hijau dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah ruang terbuka hijau ... 69
Tabel 4.10 Pengetahuan mengenai masalah kawasan Bandung Utara dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah kawasan Bandung Utara ... 69
Tabel 4.11 Pengetahuan mengenai masalah kemacetan dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah kemacetan... 70
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.13 Tingkat partisipasi pikiran terhadap permasalahan lingkungan di
kota Bandung ... 71
Tabel 4.14 Tingkat partisipasi tenaga terhadap permasalahan lingkungan di
kota Bandung ... 72
Tabel 4.15 Tingkat partisipasi harta terhadap permasalahan lingkungan di
kota Bandung ... 73
Tabel 4.16 Tingkat partisipasi social terhadap permasalahan lingkungan di
kota Bandung ... 75
Tabel 4.17 Tingkat partisipasi kelompok mahasiswa pencnta alam dalam
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan sumber daya alam dan didukung sumber daya manusia di Indonesia
menjadikan interaksi diantara keduanya menjadi tinggi. Tingginya interaksi alam
sebagai suatu lingkungan hidup dengan manusia sebagai pemeran utama pada
akhirnyaakan membentuk suatu sistem lingkungan atau yang biasa disebut
ekosistem. Dimana dalam ekosistem setiap makhluk atau benda, baik mati atau
tumbuh memiliki peran tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan mudah, jika
salah satu benda tidak berada pada fungsinya tentu sistem yang telah terjalin akan
bermasalah. Hubungan timbal-balik antar benda yang ada dalam ekosistem harus
senantiasa terjaga dengan baik kualitas maupun kuantitasnya agar tidak menimbulkan
permasalahan lingkungan.
Manusia sebagai makhluk yang dominan pada suatu ekosistem di kemukakan
Ristizona (2012) bahwa suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila
menyangkut jumlah anggota populasi, ukuran tubuhnya, dan kemampuan untuk
mengubah lingkungannya.Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah
lingkungan karena sifat anatomi dan mentalnya, oleh sebab itu manusia dapat
berkompetisi dan berhasil dengan baik mendapatkan kebutuhannya.Posisi dominan
manusia semestinya dapat memastikan kelestarian lingkungan di masa yang akan
datang jika manusia itu bijak terhadap lingkungan.
Di bumi yang kita tinggali sekarang banyak permasalahan terkait
lingkungan.Salah satunya dalam upaya yang dilakukan oleh WWF (world wildlife
2
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah yang coba di selesaikan antara lain penebangan hutan, perdagangan satwa
liar, polusi, kelangkaan air, polusi udara, perubahan iklim, erosi tanah dan lain
sebagainya. Artinya apa yang coba mereka selesaikan itu merupakan
permasalahan lingkungan yang ada di dunia. Di Indonesia sendiri masalah
lingkungan yang ada seperti penebangan hutan secara ilegal, banjir, tanah longsor,
kerusakan ekosistem laut, perubahan suhu, ketersediaan air bersih dan lainnya.
Masalah lain terjadi di kota-kota besar di Indonesia seperti kota
Bandung.Permasalahan ini muncul akibat sistem yang terjalin kurang baik seperti
banyaknya alat transportasi berbahan bakar minyak yang kurang ramah lingkungan
dan menyebabkan penipisan lapisan ozon secara regional. Permasalahan lain seperti
banjir, polusi udara, peningkatan suhu, kemacetan, pembangunan di kawasan
konservasi, sampah, kurangnya air bersih, merebaknya pemukiman kumuh dan
minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) diakibatkan pola interaksi yang tinggi antar
manusia dan lingkungan serta minimnyapartisipasi dan kepedulian manusia sebagai
pemeran utama terhadap lingkungannya.
Banjir di Kota Bandung umumnya adalah banjir cileuncang.Banjir yang
menggenang jalan-jalan umum akibat derasnya hujan dan buruknya drainase. Banjir
cileuncang kerap terjadi di jalan utama kota Bandung seperti jl. Soekarno Hatta, jl,
Pelajar Pejuang, jl. Pasirkoja, jl. Mohammad Toha, jl Antapani, dan jl.
Palasari.Kemacetan akibat banjir cileuncang sering terjadi, kemacetan yang terjadi di
Bandung tidak hanya akibat banjir, tapi akibat banyaknya volume kendaraan yang
masuk ke bandung setiap harinya bahkan di akhir pekan, hampir di setiap ruas jalan
utama dilanda kemacetan akibat akumulasi kendaraan wisatawan yang berlibur di
Bandung.
Kemacetan berdampak pada lingkungan yang kurang baik. Ilustrasinya,
3
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hari mememerlukan BBM 10 liter maka akan menghasilkan emisi karbon-dioksida
sebanyak 30 kg/hari atau 9 ton/tahun. Bisa dibayangkan jika jumlah kendaraan
bermotor di Kota Bandung di jalanan yang sering macet kita asumsikan 500.000
kendaraan, maka dari sektor transportasi Kota Bandung menyumbang emisi
karbon-dioksida ke atmosfer sebanyak 4,5 juta ton/ tahun. Semua itu berakibat pada
perubahan iklim dan peningkatan suhu bumi.
Untuk menanggulangi itu semua ada Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
dibutuhkan untuk dapat meminimalisir permasalahan lingkungan diatas.Dalam
pengendalian masalah lingkungan perkotaan peran dari RTH tak bisa dipandang
sebelah mata karena mampu mengontrol masalah lingkungan. Selain fungsi ekologis,
RTH juga memiliki peran estetika pendukung keindahan dan kenyamanan kota.
Menurut Miller dalam Nandi (2007 : 5) membagi manfaat RTH yaitu simbol sejarah
kota, arsitektur dan nilai estetis, manfaat klimatologi (mengendalikan radiasi sinar
matahari, suhu udara, kelembaban), dan manfaat rekayasa (mengurangi polusi udara,
kebisingan, erosi, fungsi hidrologi, mengurangi cahaya yang menyilaukan, dan
menetralisir limbah cair).
RTH yang dimiliki Kota Bandung baru sekitar 1700 hektar atau 8,76 % dari
idealnya menurut UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, luas RTH di suatu
kota minimal 30 persen dari total luas kota. Artinya bahwa Kota Bandung masih
berhutang 4300 hektare untuk menggenapkannya menjadi 30 % (data BPLHD).akibat
minimnya persentase RTH, setiap tahun permukaan tanah di Kota Kembang ini
menyusut sekitar 42 sentimeter. Di Babakan Siliwangi sendiri permukaan air tanah
berada pada kedudukan 14,35 meter dari sebelumnya 22,99 meter.
Kawasan Bandung Utara (KBU) merupakan kawasan yang menyuplai air
tanah bagi wilayah Cekungan Bandung.Sekitar 60% air tanah Cekungan Bandung
4
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kota Bandung 2011-2031 akan tetapi pembangunan marak dilakukan dikawasan
ini.Seperti kasus Punclut yang merupakan salah satu dari KBU, terdapat banyak
permasalahan dimana warga bersengketa dengan pihak pengembang yaitu Ciputra
dan PT Dam Utama Sakti, terkait pembangunan yang dilakukan dikawasan tersebut
padahal semestinya pemerintah tegas untuk tidak ada pembangunan disana.
Artinya bahwa selain masalah kepedulian yang masih kurang di masyarakat,
kebijakan pemerintah kota yang tidak berwawasan lingkungan bahkan cenderung
melanggar RTRW. Maka partisipasi dan kontrol dari masyarakat sangat dibutuhkan
untuk memecahkan masalah lingkungan yang ada di kota Bandung. Beberapa
permasalahan lingkungan yang ditekankan yaitu masalah polusi udara, sampah, ruang
terbuka hijau, kawasan bandung utara, banjir, dan kemacetan. Permasalahan tersebut
merupakan masalah kota Bandung yang terjadi pada saat ini dan tengah coba
diselesaikan oleh pemerintah.
Dalam setiap pembangunan atau permasalahan yang ada dalam ruang, umumnya akan
cepat terselesaikan jika semua pihak berpartisipasi dalam prosesnya. Menurut
Alastaire dalam Sugianto (2011:10). Mengungkapkan beberapa alasan tentang
pentingnya partisipasi :
1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kinerja yang dapat dicapai.
2. Dengan partisipasi pelayan atau servis dapat diberikan dengan biaya yang murah.
3. Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya. 4. Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab.
5. Partisipasi menjamin, bahwa suatu kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat telah dilibatkan
6. Partisipasi menjamin, bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar.
5
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam peraturan daerah kota Bandung no 6 tahun 2011 tentang
penyelenggaraan, perlindungan dan pengelolaan lingkugan hidup dijabarkan fungsi
dan peran masyarakat dalam proses pembangunan dalam konteks tersebut yaitu
sebagai kontrol dari program pemerintah.
Dalam kehidupan sosial, latar belakang dan status yang ada pada individu
kelompok akan berpengaruh terhadap proses pembangunan yang ada. Salah satunya
masyarakat yang berstatus sebagai mahasiswa.Mahasiswa diyakini generasi muda
yang memiliki kemampuan berfikir kritis yang tinggi dan kepedulian terhadap
lingkungan yang peka, bahkan disebut juga agen perubahan dan agen
pembangunan.Hal itu bermula dari pergerakan mahasiswa yang militan.Diawali pada
tahun 1908, pada saat itu Boedi Utomo mendirikan organisasi modern pertama yang
terdiri dari mahasiswa dan pelajar-pelajar Indonesia yang sejak itu mulai tumbuh
organisasi modern lainnya. Lalu pada tahun 1928, mahasiswa yang tergabung dalam
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesiaberkumpul untuk sama-sama merumuskan
sumpah pemuda yang sampai saat ini kita kenal. Dan pada reformasi 1998 dimana
penggulingan kekuasaan yang korup diawali dari pergerakan mahasiswa.Artinya
mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan untuk
mengawali, menjalani, dan mengawasi pembangunan.
Banyaknya sekolah sarjana dan sejenisnnya, secara otomatis menumbuh
kembangkanorganisasi mahasiswa yang hidup dikampusnya.Tuntutan untuk memiliki
soft skilltertentu, kemampuan leadership, jaringan agar menjadi individu yang unggul
di dapat di organisasi ekstra kampus.Salah satu organisasi ekstra kampus yaitu
Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA).Di Kota Bandung sendiri terdapat kurang
lebih 66 organisasi mahasiswa pencinta alam dengan rata-rata anggota aktif 30
6
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pencinta alam merupakan konsep yang hadir di tengah masyarakat Indonesia
pada tahun 1964 oleh Soe Hok Gie. Soe Hok Gie mendirikan sebuah organisasi
kampus yang bernama Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA
UI) berawal dari sana kemudian konsep pencinta alam mulai dikenal hingga
sekarang. Menurut Sarasehan Nasional Himpala ITENAS (Apudin : 2008) Pencinta
alam merupakan orang atau kelompok yang melakukan pekerjaan mencintai,
menikmati, menyelidiki, dan berpetualang dengan alam. Artinya bahwa seharusnya
para pencinta alam harus senantiasa menjaga apa yang mereka cintai yaitu alam.
Banyaknya organisasi pencinta alam se-tingkat perguruan tinggi di kota
Bandung, idealnya dapat memberikan banyak sumbangsih tenaga maupun pemikiran
terkait permasalahan dan isu-isu lingkungan yang ada seperti RTH, sampah, banjir,
kemacetandan lainnya. Partisipasi aktif dari seluruh komponen individu dalam
rangka mencapai tujuan bersama mutlak diperlukan.Melihat pada fakta melalui
pengamatan sementara peran serta mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup kota bandung dirasa masih kurang. Dalam beberapa event
lingkungan yang diadakan pemerintah maupun swadaya dari kelompok pencinta
lingkungan lain, partisipasi aktif yang diharapkan masih minim. Indikasi lain ketika
mereka melakukan kegiatan outdoor seperti pendakian gunung, biasanya selalu
terlihat sampah berserakan di jalur pendakian maupun di camping ground.
Melihat permasalahan lingkungan yang ada di Kota Bandung. Serta
pentingnya peran masyarakat dalam hal ini mahasiswa pencinta alam yang dirasa
masih kurang untuk ikut serta terhadap usaha bersama menjaga kelestarian
lingkungan maka penulis mengambil judul “Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung”.
7
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berangkat dari permasalahan yang muncul dan perlunya pembatasan kajian
dalam setiap penelitian agar tepat sasaran dan perlunya media untuk mendekati
masalah.Maka harus diajukan pertanyaan terkait permasalahan yang diteliti. Dalam
penelitian Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian
Lingkungan Hidup di Kota Bandung, penulis mengajukan dua rumusan yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana Profil Kelompok MahasiswaPencinta Alam di Kota Bandung?
2. Bagaimana Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung?
3. Bagaimana upaya peningkatan peran kelompok mahasiswa Pencinta Alam
dalam pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung.
C. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan sebuah tujuan yang pada akhirnya dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Adapun arah yang coba dicapai dalam penelitian
ini dijabarkan dalam poin-poin berikut :
1. Mendeskripsikan profil kelompok pencinta alam di Kota Bandung.
2. Mendeskripsikan Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung
3. Menemukan solusi alternatif peningkatan peran serta kelompok Pencinta
Alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung.
8
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Manfaat yang bisa didapat dari hasil penelitian setidaknya ada 3 hal utama
yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk
meningkatkan peran mapala dalam semangat menjaga lingkungan hidup.
2. Sebagai bahan masukan bagi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam
meningkatkan kegiatan yang bersifat menjaga lingkungan hidup.
3. Sebagai sumber pustaka bagi peneliti lain terkait upaya pelestarian
27
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana sistematika pengambilan
data dan proses pengolahannya serta pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan
hasil penelitian yang dapat dipercaya. Sistematika dalam bab ini meliputi lokasi
penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variabel, teknik pengumpulan dan
pengolahan data. Serta terdapat alur penelitian untuk memudahkan peneliti dan
pembaca memahami cara yang dilakukan pada penelitian ini.
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah kota Bandung. Seperti yang
banyak kita ketahui kenampakan kota Bandung yang terus mengembangkan
pusat-pusat ekonominya yang mengenyampingkan fungsi dan peran lingkungan hijaunya.
Selain itu Kota Bandung memiliki banyak lembaga pendidikan setingkat Sekolah
Menengah Atas/Sederajat dan peruguruan tinggi yang didalamnya memilki organisasi
pencinta alam. Sebagai ibu kota Jawa Barat yang mempunyai luas lahan 16.729,65
hektar, memiliki 30 kecamatan dan berbatasan dengan :
Utara : Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung
Selatan : Kabupaten Bandung
Timur : Kabupaten Bandung
Barat : Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat
Secara topografis KotaBandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas
permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan
terrendah di sebelah Selatan adalah 675 meter di atas permukaan laut. Morfologi di
28
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagian Utara berbukit-bukit dan menjadi Kawasan Lindung yang menyuplai air
bersih kota dan sebagai daerah resapan air (water catchment).
Keadaan Geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya
terbentuk pada zaman Kwarter dan mempunyai lapisan tanah aluvial hasil letusan
gunung Takuban Parahu. Jenis material di bagian Utara umumnya merupakan jenis
andosol, dibagian Selatan serta Timur terdiri atas sebaran jenis aluvial kelabu dengan
bahan endapan tanah liat. Di bagian Tengah dan Barat tersebar jenis andosol.
Iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan
sejuk. Pada tahun 1998 temperatur rata-rata 23,5ᵒ C, curah hujan rata-rata 200,4 mm
dan jumlah hari hujan rata-rata 21,3 hari perbulan.
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat. Menurut data dari
Badan Pusat Statistik Jawa Barat pada tahun 2010, tingkat kepadatan penduduk
mencapai 14.228 orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota
Bandung mencapai 2.393.633 orang.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat
tertentu (Surackhmad, 1990:40). Berdasarakan taraf pembahasan masalah penelitian
ini akan menggunakan metode deskriptif, artinya penelitian ini mengarah pada
pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan menggunakan
fakta-fakta yang ada dan terkadang diberikan interpretasi atau analisis (Pabundu Tika,
2005:4).
Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaanya penelitian ini menggunakan
metode survei. Menurut Pabundu Tika, (2005:6) menyatakan bahwa :
29
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Variabel yang dikumpulkan bersifat fisik maupun sosial.”
Dalam penelitian ini peneliti mendatangi setiap sekretariat kelompok mapala
yang menjadi sampel. Ada 40 sekretariat yang didatangi, untuk pengisian angket
dilakukan oleh Ketua dari organisasi atau dewan pengurus harian agar mendapatkan
hasil yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kondisi saat ini.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Pabundu Tika (2008 : 39) Populasi adalah himpunan individu atau
objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek
yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur
dengan jumlahnya maupun batasannya.Sedangkan himpunan individu atau objek
yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek sulit diketahui
jumlahnya walaupun batas wilyahn ya kita ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono
(2012 : 215) populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanannya.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini yaitu seluruh gejala, individu dan masalah yang terkait maka mahasiswa pencinta
alam yang tergabung dalam himpunan mahasiswa pecinta alam di Kota Bandung
menjadi populasi. Ada setidaknya 66 organisasi pecinta alam setingkat perguruan
tinggi yang tersebar di perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Bandung dengan
jumlah anggota yang bervariasi dengan rata-rata anggota aktif 30/organisasi. Berikut
tabel daftar organisasi mahasiswa pencinta alam yang ada di kota Bandung :
Tabel 3.1 Daftar Organisasi Pencinta Alam Kota Bandung
30
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Jantera (Geografi) UPI
No Nama Organisasi Perguruan Tinggi
9 Paser (Seni Rupa) UPI
10 Amepa Boemi (Elektro) UPI
11 Margasopana (Sejarah) UPI
12 Mahacita UPI
13 Pancak Suji (B. Sunda) UPI
14 Mapad Purpala (FPBS) UPI
15 Gema Kalingga (Matematika) UPI
16 Atlas Medica Pioneer (Kedokteran) UNPAD
17 Bramatala Widyatama
18 Dewadru AMIK
25 Himapa Aktripa STIE Yapari
26 KMPA Ganesha ITB
27 Kolometal STT Textil
28 Mahapeka UIN
29 Mahatala UNJANI Kampus II
30 Mahatala STTIB
31 Mahitala UNPAR
31
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33 Rimbawana UPI Cibiru
39 Mawaraga Faperta UNBAR
40 Maktala STIE Pasundan
41 Palawa STIE AKPI
42 Palatra STIE Tridarma
43 Palawa UNPAD
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No. Nama Organisasi Perguruan Tinggi
44 Ranger STIE INABA
45 SAGA POLBAN
46 Wanasatrya STBA
47 Grune Techniker POLMAN
48 PPGBKA ARYA DRICALA UNPAD D3
62 Mataspala Ekuitas
32
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64 Palapa Politeknik Padjajaran
65 Satriapela BSI Bandung
66 Wanapela ITHB
Sumber : Databese FKBPABR dan Jantera
2. Sampel
Menurut Pabundu Tika (2008 : 40) menyatakan Sampel adalah sebagian dari
objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Dan menurut Sugiyono
(2012 : 215) Sampel merupakan sebagian dari populasi. Belum ada ketetapan yang
mutlak untuk pengambilan jumlah sampel yang mewakili populasi dalm sebuah
penelitian, sebab kesalahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati
populasi atau tidak, Arikunto dalam Anto (2010 : 40) menyatakan bahwa banyaknya
sampel tergantung pada :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya
b. Sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut
banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Berdasarkan pada penjelasan diatas maka teknik sampling yang diambil yaitu
teknik probability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono, 2011:82). Beberapa jenis sampling yang ada dalam probability sampling,
peneliti memililih jenis simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi.
Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil, peneliti menggunakan
formula Solvin dengan keakuratan 90 % (Riduwan, 2005:). Berikut penjabaran dari
33
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibulatkan menjadi 40
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d = Taraf kesalahan (10%)
Adapun untuk pengambilan data ke 40 Mapala dilakukan pada pengurus aktif
seperti ketua, sekretaris atau anggota yang sedang menjalan roda organisasi. Hal itu
dikarenakan pihak pengurus lebih mengetahui kondisi organisasinya pada saat di
teliti. Sampel yang diambil datanya adalah Jantera, Paser, Pancaksuji, Avisamba,
Gandawesi, Biocita Formica, Mapach, Amepa Boemi, Gentrapala, Pamor, SBSM,
Grune Techniker, Mataspala, Himapa, Mapala Giriwana, Gempar, Bramatala,
Wanasatrya, Dewadaru, Hipama Aktripa, KMPA Ganesha, HMPA Walet, Kelometal,
Himpala, Mapak Alam, PPRG Saga, Mapenta, Mapagri, Himapala, Palatra, Torak
Rmba, Mahitala, Mapaligi, Arya Dricala, Giriraya, Mapeka, Argawilis, Osiris,
Ranger, dan Mahatala melalui metode acak.
D. Varibael Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:38) mengemukakan bahwa variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
34
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Partisipasi Kelompok Mapala
Profil Mapala Kota Bandung
Partisipasi Pemikiran
Partisipasi Tenaga
Partisipasi Harta
Partisipasi Sosial
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai untuk penelitian ini dalam mencari
data yang relevan untuk kemudian di analisis diantaranya, yaitu :
1. Observasi Lapangan
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan
mengamati secara langsung dilapangan ( objek penelitian ) dengan cara melihat,
mengamati, serta mencatat data – data mengenai objek yang di teliti oleh penulis.
Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
observasi langsung. Menurut Fathoni (104:2006) menyatakan bahwa : Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dengan
pencatatan terhadap keadaan atau perilaku sasaran.
Dengan melakukan metode ini maka penulis akan mendapatkan data primer
melalui kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau
fenomena yang ada pada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
35
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Wawancara
“Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses Tanya
jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara” (Fathoni, 105:2006).
Wawancara akan dilakukan terhadap sampel yang sudah dipilih di sekitar gejala
dalam hal ini pengurus kelompok pencinta alam baik itu ketua, sekretaris ataupun
anggota yang masih aktif menjalankan roda organisasi.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah
data yang bersifat faktual dari responden yang menjadi sampel penelitian dengan cara
memberikan instrumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh
responden.
4.Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mencari dan mempelajari sumber – sumber informasi mengenai
variabel-variabel yang berupa transkip, catatan-catatan, buku-buku, foto-foto, peta dan
sebagainya yang berada di daerah penelitian yang sesuai serta dapat melengkapi data
dan informasi bagi keperluan penelitian.
F. Alat dan Bahan Penelitan
1. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 sebagai pedoman dalam melakukan
36
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Instrumen, Sebagai pedoman dalam melaksanakan pengambilan data pada
sampel.
3. Pedoman Wawancara, sebagai pedoman dalam melakukan wawancara
dengan kelompok mapalayang dijadikan sebagai responden dalam
penelitian.
4. Kamera, digunakan untuk mendokumentasikan objek penelitian
dilapangan.
G. Teknik Pengolahan Data
Langkah yang dilakukan setelah data terkumpul adalah menggunakan analisis
kuantitatif, yaitu suatu analisis mengenai kumpulan fakta yang menggambarkan
persoalan secara sistematik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengadakan pengecekan terhadap kelengkapan pengisian instrumen,
kejelasan informasi, dan kebenaran pengisian.
2. Melakukan pengumpulan data dengan teknik yang telah ditentukan.
3. Menyusun dan mengelompokan jawaban sejenis untuk ditabulasikan.
Selain teknik yang digunakan penulis dalam pengolahan data yaitu
menggunakan perhitungan:
a. Menyeleksi data
Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui apakah data
terkumpul melalui teknik pengumpulan data terutama pedoman
wawancara dapat diolah atau tidak.
37
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah ini diambil untuk memperoleh gambaran jawaban, jumlah
frekuensi dan kecenderungan setiap alternatif jawaban pada setiap
pertanyaan dari data kuesioner, setelah dikelompokan datanya
berdasarkan pertanyaan.
c. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
crosstab dan analisis prosentase, dimana analisis ini mampu melihat
kecendrungan responden terhadap fenomena yang ada di lapangan.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih
n = Jumlah seluruh frekuensi alternatif jawaban yang jadi pilihan
100 = Konstanta
Setelah dilakukan perhitungan melalui analisis prosentase maka diklasifikan
menurut kategori yang ada pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Kriteria penilaian prosentase
Prosentase Kriteria
100% Seluruhnya
38
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51-74% >Setengahnya
Sedangkan untuk melihat arah kegiatan Mapala, penulis membuat criteria agar
memudahkan dalam menarik kesimpulan. Berikut kriteria Mapala berdasarkan arah
kegiatannya :
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kegiatan Mapala
Tipe Penjelasan Kriteria
A Berorientasi di Bidang Konservasi
Kegiatan Konservasi ≥
51 %
B Berorienasi di Bidang Petualangan
D Tidak pada Ketiganya
Kegiatan Konservasi, Petualangan dan
Lainnya ≤ 50 %
H. Definisi Operasional
39
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
miskonsepsi atas kata dari judul yang ajukan. Maka penulis perlu memberikan
batasan dalam definisi opersaional sebagai berikut :
1. Partisipasi merupakan kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program pembangunan sesuai dengan kemampuan setiap orang atau
anggota masyarakat tanpa disertai pengorbanan kepetingannya sendiri
maupun masyarakatnya. (Mubyarto dalam Rahayu : 2011). Untuk
mengukur kontribusi dari mahasiswa pencinta alam dalam hal sumbangsih
pemikiran, sumbangsih, harta, sosial, dan sumbangsih tenaga dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup.
2. Pencinta Alam merupakan kelompok yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencintai, menikmati, menyelidiki, dan berpetualang dengan alam
dan memiliki sebuah aturan yang mengikat untuk anggotanya. Sarasehan
Nasional Himpala ITENAS (Apudin : 2008). Dalam hal ini pecinta alam
yang dimaksud adalah pencinta alam yang berstatus mahasiswa dan
tergabung dalam organisasi pencinta alam yang berada di perguruan tinggi
di Kota Bandung.
3. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (UU No 32 Tahun 2009).
Dalam penelitian ini objek lingkungan hidup adalah lingkungan hidup
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 79
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu kegiatan kelompok
mapala yang ada di kota Bandung masih fokus pada kegiatan yang bersifat
olahraga dan petualangan dengan asumsi setiap organisasi memiliki 60 %
kegiatan yang bertemakan hal ini, sedangkan konservasi sendiri kaitannya dengan
upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung masih sangat kurang atau
belum menjadi kegiatan utama.
Sikap dan pengetahuan Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan
hidup kota Bandung menunjukan kecendrungan postif, artinya sebagian besar dari
mereka mengetahui permasalahan lingkungan kota Bandung dan siap untuk
berkontribusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya saja hal itu berbanding
terbalik dengan tingkat partisipasi Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan
hidup kota, dimana kontribusi yang diberikan Mapala masih rendah.
B. Rekomendasi
1. Dominannya kegiatan yang dilakukan kelompok mapala masih bertumpu
di kegiatan petualangan dan olahraga sedangkan kegiatan konservasi
lingkungan hidup masih rendah. Baiknya ada kesimbangan diantara
kegiatan tersebut, jika ketidakseimbangan tersebut terus berlanjut, istilah
penggiat alam lebih tepat di terapkan dibanding pencinta alam.
2. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran
kelompok mahasiswa pencinta alam terkait upaya pelestarian hidup kota
diantaranya adalah optimalisasi forum komunikasi mapala, membuat acara
80
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk berkampanye dan Membuka akses dengan pemerintah kota untuk
bekerja sama.
3. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali, jika ada peneliti yang berniat
melakukan penelitian sejenis. Penjabaran faktor-faktor yang
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, Rini (2012). Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di
Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. . Skripsi
pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan
Apudin, 2008.Tingkat Kepedulian Mahasiswa Pencinta Alam dan Non Pencinta
Alam Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Lingkungan Kampusnya. .
Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Prakik. Rineka
Cipta : Jakarta
Danusaputra, Munadjat. 1985. Hukum Lingkungan. Bina Cipta : Jakarta
Fathoni, Abdurachmat (2006). Metode Penelitian dan Teknik penyusunan Skripsi.
Rineka Cipta
Jantera, 2007.Menembus Buana 30 Tahun Perjalanan Jantera. Bandung
Listyani, Linda. (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Abrasi
Pantai di Desa Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. .
Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan
Nandi. 2007. Mengatasi Masalah Lingkungan Perkotaan Melalui Optimalisasi
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Makalah PIT IGI IX
Pradana, Rego (2012). Partisipasi Masyarakat dalam reklamasi Lahan Galian C di
Desa Cibereum Wetan Kecamatan Cimalakan Kabupaten Sumedang. . Skripsi
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahayu, herdi Adi (2011).Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Erosi dan
Sedimentasi di Sub Daerah Aliran Cikeruh. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan
Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta
Salim, Emil. 1981. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Mutiara
Sastropoetro, RA. Santoso. 1988. Partisipasi. Komunkasi. Persuasi, dan Disiplin
dalam Pembangunan. Bandung : Alumni
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :
Djambatan
Sugianto, Gian (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Pencemaran
Cikapundung di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan
Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta
Sumaatmadja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan
Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta
Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik.
Bandung : Tarsito
Tika, Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2011
Adi Mulyana S, 2014
Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007