• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar: 168/UN 40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh:

RIANY FEBRIANITA NIM. 0808415

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung)

Oleh :

RIANY FEBRIANITA

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Riany Febrianita 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung)

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Yayat Achdiat, M. Pd Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si NIP. 19511216 197803 1 001 NIP. 19760111 200912 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(4)

ABSTRAK

Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota

Bandung).

Riany Febrianita

(0808415)

Pembimbing : Dr. Yayat Achdiyat, M.Pd

Susanti Kurniawati, SE, M. Si

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sekolah menengah atas negeri yang terdapat di Kota Bandung, terlihat bahwa rata-rata nilai Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata pelajaran ekonomi yang di pelajari di bangku sekolah kelas XI jurusan IPS sebanyak 94,3% belum memenuhi KKM. Dengan adanya fenomena ini maka peneliti mencoba meneliti pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang dilakukan di delapan SMA Negeri kelas XI IPS se Kota Bandung sebagai sampel tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui gaya belajar siswa pada siswa kelas XI IPS di Kota Bandung; 2) Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa pada siswa kelas XI IPS di Kota Bandung pada mata pelajaran Ekonomi; 3) Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di Kota Bandung pada mata pelajaran Ekonomi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Explanatory Descriptive. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk menjelaskan gaya belajar siswa dengan jenis gaya belajar diverger, assimilator, converger dan accomodator. Subjek penelitian berjumlah 271 siswa dengan menggunakan teknik proportionate random

sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri se-Kota Bandung. Siswa juga memiliki jenis gaya belajar yang berbeda-beda sesuai dengan pengalaman dan latar belakang siswa yang telah membentuk gaya belajarnya.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... . ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitan ... 5

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis ... 5

1.4.2 Manfaat Secara Praktis ... 6

1.5 Asumsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Prestasi Belajar ... 8

(6)

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ……… 13

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17

2.1.2 Gaya Belajar ... 22

2.1.2.1 Pengertian Gaya Belajar ..………... 22

2.1.2.2 Jenis-Jenis Gaya Belajar ..……….………. 24

2.1.2.2.1 Style of Learning Inventory ... 24

2.1.2.2.2 Gaya Belajar Menurut W. Nugraha ... 28

2.1.2.2.3 Gaya Belajar Menurut W. Gunawan ... 30

2.1.2.2.4 Gaya Belajar Menurut Bobbi De Potter ... 32

2.1.2.3 Karakteristik Gaya Belajar ... 33

2.1.3 Penelitian Terdahulu ... 36

2.2 Kerangka Pemikiran ... 39

2.3 Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 46

3.2 Operasional Variabel ... 47

3.3. Populasi dan Sampel ... 51

3.3.1. Populasi ... 51

3.3.2. Sampel ... 52

3.4. Teknik Pengambilan Data ... 56

(7)

3.5.1 Validitas... 57

3.5.2 Reliabilitas... 59

3.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1. Gambaran Umum Responden ... 68

4.1.2. Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 69

4.1.2.1 Prestasi Belajar (Y) ... 69

4.1.2.2 Gaya Belajar (X) ... 73

4.2 Pengujian Instrumen ... 92

4.2.1 Uji Validitas ... 93

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 95

4.3 Analisis Data ... 96

4.4 Pengujian Hipotesis ... 99

4.4.1 Uji Normalitas ... 99

4.4.2 Uji t ... 100

4.4.4 Koefisien Determinasi ... 102

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

(8)

4.5.1.2 Pengaruh Gaya Belajar Assimilator Terhadap Prestasi

Belajar ... 105 4.5.1.3 Pengaruh Gaya Belajar Converger Terhadap Prestasi

Belajar ... 106 4.5.1.4 Pengaruh Gaya Belajar Accomodator Terhadap Prestasi

Belajar ... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 108 5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Dengan kata lain prestasi belajar yang diperoleh peserta didik mencerminkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Hasil penelitian bidang pendidikan yang dilaporkan World Bank, berdasarkan hasil studi dari Vincent Greanary tentang hasil belajar, dilaporkan bahwa perolehan nilai peserta didik kelas IV SD di Indonesia adalah 51,7, Filipina (52,6), Thailand (65,1), Singapura (74,0) dan Hongkong (75,5) (Supriyoko, 2005). Dari hasil ini menunjukan bahwa prestasi belajar peserta didik di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut ditunjukan dengan rendahnya perolehan nilai peserta didik yang signifikan dengan prestasi belajarnya.

(10)

2

Perolehan data daftar nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) semester Genap tahun pelajaran 2011/2012 pada beberapa sekolah menengah atas negeri di Kota Bandung, terlihat bahwa rata-rata nilai keseluruhan mata pelajaran ekonomi yang di pelajari di sekolah kelas XI jurusan IPS belum memenuhi KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini,

Tabel 1.1

Rata-Rata Nilai Ekonomi Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri di Kota Bandung

Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012

Sekolah Ekonomi Kriteria

Nilai KKM

SMA Negeri 1 Bandung 59.3 70.0 Di Bawah KKM

SMA Negeri 10 Bandung 67.4 70.0 Di Bawah KKM

SMA Negeri 14 Bandung 64.7 70.0 Di Bawah KKM

SMA Negeri 15 Bandung 70.9 72.0 Di Bawah KKM

SMA Negeri 19 Bandung 66.9 70.0 Di Bawah KKM

Rata-Rata 65,84 70.0 Di Bawah KKM

Sumber : SMA bersangkutan, data diolah

Data pada tabel 1.1, terlihat bahwa nilai rata-rata Mata Pelajaran Ekonomi sekolah negeri di Kota Bandung yang dipilih secara acak belum baik belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Rata-rata nilai Ekonomi pada lima SMA adalah 65,84 dengan KKM 70, artinya nilai Ekonomi yang di peroleh kurang 4,16 angka untuk mencapai KKM.

(11)

Berdasarkan fakta di atas, maka perlu diteliti beberapa faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.

Di dalam penelitian ini, faktor intern yang di anggap mempengaruhi prestasi belajar peserta didik adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan cara dan kebiasaan peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Kadangkala peserta didik belum mengetahui dan memahami gaya belajarnya sendiri, sebagian besar masih beranggapan bahwa belajar itu merupakan suatu tuntutan bukan suatu kebutuhan. Akibatnya peserta didik tidak mengetahui cara belajar yang menyenangkan untuk dirinya, padahal pemahaman gaya belajar yang dimiliki peserta didik akan lebih mengoptimalkan belajar.

Gaya belajar merupakan kedalam faktor yang penting dalam belajar, hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh Oemar Malik (2001:10), “Seseorang yang ingin

berhasil dalam belajar hendaknya mempunyai sikap serta belajar dengan baik”.

Rita Dunn, dalam Noor Hafidhah (2010, 61) telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Yaitu faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan.

(12)

4

didik menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, peserta didik akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Peserta didik tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar peserta didik dapat optimal.”

Lebih dari satu dekade yang lalu Dunn & Dunn (1992) mengembangkan sekumpulan instrumen standar untuk menilai gaya belajar dan preferensi lingkungan para pembelajar. Gaya belajar setiap murid berbeda dengan rekan sebayanya. Menurut Dunn & Dunn ada beberapa faktor yang mendukung gaya belajar seseorang, yaitu lingkungan, emosional, sosiologis, fisiologis, dan psikologis.

Kota Bandung merupakan Ibu Kota Jawa Barat, kegiatan bidang pendidikanya paling maju dibandingkan daerah-daerah lain di Jawa Barat. Fasilitasnya dan kualitas guru sudah hampir berkualitas. Namun pada kenyataanya prestasi belajar peserta didik belum menunjukan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik SMA kelas XI IPS dalam pelajaran ekonomi di Kota Bandung, maka penulis melakukan penelitian ini

dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta

Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada peserta didik SMA

Negeri Kelas XI IPS di Kota Bandung).

(13)

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran gaya belajar peserta didik kelas XI IPS di SMA Negeri Se-Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS di SMA Negeri Se-Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS di Kota Bandung pada mata pelajaran Ekonomi? 1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui gambaran gaya belajar pesta didik kelas XI IPS di SMA Negeri Se-Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar peseta didik kelas XI IPS di SMA Negeri Se-Kota Bandung?

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik SMA kelas XI IPS di Kota Bandung pada mata pelajaran Ekonomi.

1.4 Manfaat Penelitian

(14)

6

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pendidikan, dalam upaya memperbaiki prestasi belajar peserta didik melalui gaya belajar. 2) Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin

melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar.

1.4.2 Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, dan khususnya manfaat bagi :

1) Sekolah : diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan berguna bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran.

2) Guru : diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai gaya belajar sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Memperhatikan gaya belajar peserta didik dan menerapkan dalam mengajar agar lebih tinggi prestasi belajarnya. 3) Peserta didik : penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi peserta

(15)

4) Peneliti : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman melalui kegiatan penelitian serta sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

1.5 Asumsi

Pengertian asumsi sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2001:73) “Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar,

landasan berpikir karena dianggap benar.” Asumsi berfungsi sebagai landasan bagi hipotesis, sehingga penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki batasan yang jelas. Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Setiap peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri di Bandung memiliki kesempatan belajar yang sama dalam mempelajari mata pelajaran Ekonomi.

2) Setiap peserta didik ingin meningkatkan prestasi belajarnya dan ingin memperoleh nilai yang tinggi.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Suatu penelitian memerlukan adanya metode penelitian karena metode penelitian akan memberikan langkah-langkah di dalam melakukan suatu penelitian.

Menurut Suharsimi (2002:51), “Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Dalam hal ini, setiap penelitian harus menggunakan metode atau cara yang tepat untuk mencapai hasil yang memuaskan. Metode tidak hanya sekedar menyusun dan menghubungkan bagian-bagian pemikiran, akan tetapi mencapai kebenaran ilmiah dan pemahaman baru yang dapat dipertanggungjawabkan.”

Penelitian ini dilakukan denga metode explanatory survey. Singarimbun dan Effendi (Nisa Nur, 2010) mengatakan bahwa, “Metode explanatory, yakni

menjelaskan hubungan kausal dan hipotesa.”

(17)

kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”

Menurut analisis dan jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data yang berbentuk angka, sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2006:13), “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.”

3.2 Operasional Variabel

Sugiyono (2006:61) mengemukakan bahwa “Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya”. Dalam penelitian ini variabel diartikan seabagai segala sesuatu

yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Jenis variabel ini terbagi menjadi dua antara lain variabel bebas dan variabel terikat.

Sugiyono (2006:61) mengemukakan bahawa, “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

(18)

48

1. Gaya Belajar peserta didik sebagai variabel independen (X) 2. Prestasi belajar sebagai variabel dependen (Y)

Kedua variabel tersebut didefinisikan secara operasional ke dalam bentuk penjabaran sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Operasional Variabel/Indikator Sumber Data

Gaya Belajar Peserta didik (X) :

Gaya Belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal, dimana gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi seseorang yang dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembanganya.

(Nasution, 2003:94)

Jumlah skor responden (peserta didik) dengan skala model Likert. Diketahui sebagai berikut :

1. Perasaan dan Pengamatan (Diverger) A. Suka mengamati

1. Mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar.

2. Tulisan tangan cukup bagus B. Unggul dalam melihat situasi kongkrit

1. Lebih mudah mengerti belajar dengan alat peraga.

C. Menyukai tugas yang menghasilkan ide-ide (brainstorming)

1. Senang mengerjakan tugas secara kelompok.

D. Suka mengumpulkan berbagai informasi 1. Suka membaca informasi dari internet.

2. Berpikir dan mengamati (Assimilator)

A. Mudah memahami berbagai sajian informasi 1. Dapat dengan mudah menjelaskan

kembali isi dari informasi yang didapatkan.

B. Suka merangkum

1. Menulis poin-poin penting dari suatu hal. C. Kurang perhatian pada lingkungan sekitar

1. Tidak mengetahui hal-hal baru yang terjadi di lingkunganya

D. Menyukai ide dan konsep abstrak

1. Menggambarkan suatu hal dalam

1. Perasaan dan Pengamatan (Diverger)

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi memngingat apa yang dilihat.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi tulisan tangan cukup bagus. Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi lebih mudah mengerti belajar dengan alat peraga.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi senang mengerjakan tugas secara kelompok.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi suka membaca informasi dari internet.

2. Berfikir dan Mengamati (Assimilator)

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi dapat dengan mudah menjelaskan kembali isi dari informasi yang didapatkan.

(19)

fikiranya. E. Senang bekerja sendiri

1. Suka bekerja di tempat yang sepi

3. Berfikir dan berbuat (Deverger)

A. Dapat menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori

1. Dapat memberikan contoh dari materi yang diberikan.

B. Baik dalam memecahkan masalah

1. Mampu menyelesaikan masalah dengan tepat.

C. Baik dalam mengambil keputusan

1. Mampu memilih diantara beberapa pilihan.

D. Menyukai tugas-tugas teknis

1. Menyukai hal-hal berbentuk angka E. Gemar menghadapi soal-soal dengan jawaban

pasti.

1. Menyukai soal-soal matematis.

F. Kurang menyukai masalah sosial (hubungan antar pribadi)

1. Kurang menyukai masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia.

G. Tidak emosional

1. Mampu untuk mengatasi emosi-emosi yang dialaminya

hal.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi tidak mengetahui hal-hal baru yang terjadi di lingkunganya.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi menggambarkan suatu hal dalam fikiranya.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi suka bekerja di tempat yang sepi.

3. Berfikir dan berbuat (Deverger)

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi dapat memberikan contoh dari materi yang diberikan. Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi mampu menyelesaikan masalah dengan tepat.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi mampu memilih diantara beberapa pilihan.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi menyukai hal-hal berbentuk angka.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi menyukai soal-soal matematis.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi kurang menyukai masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia.

(20)

emosi-50

4. Perasaan dan tindakan (Accomodator)

A. Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman nyata

1. Dapat mengambil pelajaran saat mendapat pengalaman baru.

B. Suka membuat rencana

1. Membuat rencana yang matang sebelum melakukan suatu hal.

C. Senang melibatkan diri dalam berbagai pengalaman baru dan menantang

1. Senang mengikuti kegiatan baru

D. Cenderung bertindak berdasarkan dorongan hati 1. Selalu bertindak mengikuti kata hati. E. Dalam memecahkan masalah memerlukan

masukan dari orang lain atau lingkungan sosialnya

1. Selalu meminta pendapat orang lain (orang tua, saudara, teman) dalam memecahkan masalahnya.

F. Tidak sabar dan ingin segera bertindak. 1. Tidak suka menunggu.

4. Perasaan dan tindakan (Accomodator)

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi dapat mengambil pelajaran saat mendapat pengalaman baru. Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi membuat rencana yang matang sebelum melakukan suatu hal.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi senang mengikuti kegiatan baru. Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi selalu bertindak mengikuti kata hati.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi selalu meminta pendapat orang lain (orang tua, saudara, teman) dalam memecahkan masalahnya.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi tidak suka menunggu.

Jumlah Nilai dan Prestasi Belajar

Prestasi Belajar (Y) : Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:895)

- Nilai peserta didik atau prestasi belajar

- Jumlah skor responden (peserta didik) dengan skala model Likert. Diketahui sebagai berikut :

A. Pengetahuan Bertambah

1. Menguasai materi yang disampaikan oleh guru

B. Perubahan Sikap 1. Senang berhemat

2. Memenuhi kebutuhan sesuai prioritas C. Keterampilan

1. Dapat mengatur waktu antara bermain dan belajar

2. Memiliki usaha di lingkungan sekolah atau diluar lingkungan sekolah

- Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai jumlah nilai UAS peserta didik.

- Prestasi Belajar :

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi menguasai materi yang disampaikan guru.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi senang berhermat.

Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi selalu memenuhi kebutuhan sesuai prioritas.

(21)

mengenai frekuensi selalu dapat mengatur waktu antara bermain dan belajar. Data diperoleh dari responden (peserta didik) mengenai frekuensi

memiliki usaha

dilingkungan sekolah atau diluar lingkungan sekolah.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2006:117) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 2 IPS SMA se-Kota Bandung . Populasi terdiri dari 27 sekolah menengah atas negeri sebanyak 3.176 peserta didik.

Tabel 3.2

Jumlah Peserta didik Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung

NO SEKOLAH CLUSTER Jumlah Peserta didik

(22)

52

Sumber : peng-cluster-an Dinas Pendidikan Jabar, cluster menurut passing grade

Jumlah peserta didik Dinas Pendidikan Jabar, data diolah 3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2006:118), “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

(23)

bandung yang luasnya mencapai 16.730 hektar sehingga sangat sulit apabila peneliti harus meneliti seluruh sekolah.

Sedangkan digunakanya sampel acak pada penelitian ini karena peneliti menganggap semua anggota populasi berhak dan bebas dipilih secara acak. Karena memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:118). Adapun penentuan sampel penelitian dilakukan dengan mengambil sebagian dari populasi yakni sampel yang dipandang representatif terhadap populasi tersebut.

Adapun yang menjadi sampel yaitu 8 sekolah menengah atas, yang di ambil sesuai dengan cluster, antara lain : Cluster I SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5, Cluster II SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 7, Cluster III SMA Negeri 10, SMA Negeri 14, SMA Negeri 15 dan SMA Negeri 23. Kedelapan sekolah tersebut dipilih berdasarkan cluster di Kota Bandung dengan cara purposive

sampling. Hal tersebut dimaksudkan agar dalam penelitian sampel yang diambil

dapat menggambarkan prestasi belajar peserta didik dilihat dari tingkatan cluster.

Tabel 3.3

Ukuran Sampel

NAMA SEKOLAH JUMLAH PESERTA DIDIK

SMA Negeri 3 20

SMA Negeri 5 40

SMA Negeri 1 107

SMA Negeri 7 120

SMA Negeri 10 176

SMA Negeri 14 100

SMA Negeri 15 160

(24)

54

Sumber : Dinas Pendidikan Jabar

Selanjutnya teknik pengambilan sampling tahap kedua yaitu menentukan unit analisis dengan teknik proportionate random sampling. Penentuan jumlah sampel peserta didik dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan, 2005:44), sebagai berikut :

(Riduwan, 2005:44) Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel peserta didik sebagai berikut :

(Riduwan, 2005:44)

=

=

=

=

(25)

Dari perhitungan tersebut, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 271 orang.

Adapun tahap-tahap dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :  Mendata seluruh peserta didik kelas XI pada delapan SMA yang

menjadi unit analisis.

 Menentukan besarnya alokasi sampel masing-masing sekolah sebagai berikut :

(Riduwan, 2008:45)

Dimana :

N = Jumlah Populasi Seluruhnya.

= Jumlah Populasi Menurut Stratum.

= Jumlah Sampel Menurut Stratum

N = Jumlah Populasi Seluruhnya

(26)

56

Tabel 3.4

Sampel Proporsional Setiap Sekolah Sampel

NO NAMA

Sumber : Dinas Pendidikan Jabar, Data diolah

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Angket

(27)

(Suharsimi Arikunto, 2002:128). Teknik ini digunakan oleh penulis untuk dapat menggunakan data dari variabel X yaitu gaya belajar. b. Dokumentasi

“Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang -barang tertulis” (Suharsimi Arikunto, 2002:135). Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peniliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti nilai ulangan harian, nilai Ujian Tengah Semester (UTS), nilai Ujian Akhir Semester (UAS), dan nilai akhir (nilai raport) yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran ekonomi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data variebel Y yaitu nilai hasil prestasi belajar peserta didik.

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan instrumen yang belum terstandar, untuk menghindari dihasilkanya data yang tidak shahih maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrument tersebut.

3.5.1 Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:144) “Validitas adalah suatu ukuran

(28)

58

Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan menggunakan rumus korelasi producy moment dengan angka kasar, dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows dengan rumus :

√{ }{ }

(Suharsimi Arikunto, 2002:72)

Keterangan :

= Koefiesien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

N = Jumlah responden ΣX = jumlah skor item

ΣY = Jumlah skor total (seluruh item)

Langkah-langkah SPSS 17.0 sebagai berikut:

1. Memasukan angka-angka hasil kuesioner yang telah di jawab pada

Microsoft Excel

2. Memasukan data jumlah seluruh responden pada setiap item dan total skor seluruh item pada kolom data view

3. Membuka variable view, kemudian mengganti angka desimal dan memilih data ordinal pada kolom measure

4. Kemudian mengklik analize, pilih correlate dan akan tampil bagan

(29)

5. Pilih Spearman pada correlated coeficient dan terakhir klik OK.

Kemudian setelah mendapatkan koefisien korelasi dari tiap-tiap item, di bandingkan dengan dengan kriteria validitas Guilford (1981).

Dimana kriteria validitas Guilford (1981), yaitu:

 0.00-0.2 : korelasi lemah, item di buang / tidak dapat digunakan  0.2 – 0.4 : korelasi rendah, item harus di revisi

 0.4 – 0.7 : korelasi sedang, item dapat di pakai  0.7 - 0.9 : korelasi tinggi, item dapat di pakai

 0.9 – 1.00 : korelasi sangat tinggi, item dapat di pakai

3.5.2 Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:154) “Reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.

Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen, penulis menggunakan rumus Alpha ( ). Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen angket atau soal bentuk uraian yang dibantu dengan program SPSS 17.0 for

(30)

60

1. Mencari varian tiap butir

(Suharsimi Arikunto 2006 : 110) Keterangan :

= Harga Varian Total

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap responden dari setiap item

= jumlah skor seluruh responden dari setiap item = jumlah responden

2. Menghitung varian total

(Suharsimi Arikonto 2006 : 112) = Harga Varian Total

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap responden dari setiap item

= jumlah skor seluruh responden dari setiap item = jumlah responden

3. Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha

( )

(31)

Keterangan :

= Reliabilitas angket

= Banyak item/butir angket

= harga varian item

= harga varian total

Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan dengan taraf signifikansi 5%, sehingga kriterianya adalah :

1. Item pernyataan yang diteliti dinyatakan reliabel jika > 2. Item pernyataan yang diteliti dinyatakan tidak reliabel jika

Adapun langkah-langkahnya SPSS 17.00 adalah sebagai berikut:

1. Memasukan angka-angka hasil kuesioner yang telah di jawab pada

Microsoft Excel

2. Membuka program SPSS 17.0 for windows dan memindahkan angka-angka tersebut pada data view

3. Membuka variable view kemudian mengganti angka desimalnya dan memilih data ordinal pada kolom measure

4. Klik analize kemudian pilih scale dan membuka reliability analysis, maka akan muncul bagan reliability analysis

(32)

62

3.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tetapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

2. Uji Normalitas

Tujuan dari dilakukanya uji normalitas tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini artinya memiliki data distribusi yang normal. Normal tidaknya berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mea dan standar deviasi yang sama dengan data kita.

(33)

Data yang mempunyai distribusi yang normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profil data semacam ini maka data tersebut bisa mewakili populasi.

Untuk mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak, secara kasat mata kita bisa melihat histogram data tersebut, apakah membentuk kurva normal atau tidak. Tentu saja cara ini sangat subjektif. Untuk mendapatkan histogram yang dilengkapi dengan garis distribusi normal pengujian untuk uji normalitas dilakukan dengan mengunakan SPSS 17 dengan menggunakan analisis P-P & Q-Q. Plot yag merupakan analisis plot grafik probabilitas secara umum yang digunakan untuk menetapkan apakah distribusi suatu variabel tertentu sesuai dengan variabel yang telah ditetapkan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Buka file yang akan di analisis

2. Klik Analyze > Descruptive statistics > P-P Plot dan atau Q-Q Plot pada menu sehingga kotak explore muncul.

3. Masukan variabel pada kotak variable. Secara default pada Test

Distribution terpilih model normal.

4. Klik OK

3. Pengklasifikasian Data Berdasarkan Gaya Belajar

(34)

64

2. Sajikan data dengan membuat tabel distribusi frekuensi untuk mempermudah pengolahan data.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. “Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dependen dan variabel independen. Bila hanya ada satu variabel dependen dan satu variabel independen, disebut regresi linier sederhana” (Yana

Rohmana, 2010 : 21).

Selain menganalisis variabel gaya belajar terhadap prestasi belajar. Peneliti juga menganalisis setiap jenis gaya belajar (diverger, assimilator, converger, dan

accomodator) terhadap prestasi belajar menggunakan regresi linier sederhana,

untuk mengetahui bagaimana hubungan anatar setiap jenis gaya belajar terhadap prestasi belajar.

Untuk menghitung regresi linier sederhana, maka digunakan rumus sebagai berikut :

(Yana Rohmana, 2010 : 21) Keterangan :

Y = variabel dependent = variabel independent = konstanta (intersep)

(35)

Untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependent, yaitu gaya belajar (X) dan prestasi belajar (Y), maka terlebih dahulu variabel X dan Y yang memiliki data ordinal di ubah ke dalam data interval dengan menggunakan program MSI (Methods Succesive Interval). Yang dibantu menggunakan SPSS 17.0 for windows.

Adapun langkah-langkah MSI sebagai berikut : 1) Menentukan variabel yang diukur.

2) Menentukan berapa responden yang memperoleh skor-skor yang sudah ditentukan (dalam frekuensi).

3) Setiap frekuensi pada responden yang bersesuaian dengan respon yang dibagi dengan banyaknya respon total ( .

4) Tentukan proporsi kumulatif (proporsi komulatif mendekati distribusi normal baku)

5) Menggunakan tabel Z.

6) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh. 7) Menentukan nilai skala (scale value)

8) Menentukan nilai transformasi Y = SV | K|

K = 1 + | SV |

(36)

66

5. Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

(Yana Rohmana, 2010 : 74) Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan α disesuaikan. Adapun cara mencari t tabel dapat digunakan dengan rumus :

Kriteria :

Jika , maka Ho ditolak (terdapat pengaruh) Jika , maka Ho diterima (tidak terdapat pengaruh)

Untuk membantu perhitungan uji t, penulis menggunakan program SPSS

17.0 for Windows.

2. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar variabel X secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi :

(37)

Untuk membantu perhitungan koefisien determinasi, penulis menggunakan

SPSS 17.0 for Windows.

4. Hipotesis Statistik

Peniliti mengajukan hipotesis statistik sebagai berikut :

Ho : ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel gaya belajar (X) terhadap prestasi belajar (Y)

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan penulis di kelas XI IPS SMA Negeri se Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil penelitian yang dilakukan pada kelas XI IPS SMA se Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013. Dapat diperoleh bahwa di peserta didik kelas XI IPS SMA se Kota Bandung memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Dapat dilihat dari jumlah sampel sebanyak 271 peserta didik, sebanyak 91 peserta didik memiliki gaya belajar diverger dengan kategori sedang, 32 peserta didik memiliki gaya belajar assimilator dengan kategori tinggi, 123 peserta didik memiliki gaya belajar converger dengan kategori sedang, serta 25 peserta didik memiliki gaya belajar accomodator dengan kategori tinggi. Ini menunjukan bahwa mayoritas siswa kelas XI IPS SMA Negeri se Kota Bandung memiliki gaya belajar converger.

(39)

sebanyak 7 peserta didik memiliki kategori rendah, 158 peserta didik memiliki kategori sedang dan 106 peserta didik memiliki kategori tinggi. 3. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XI IPS SMA

Negeri se Kota Bandung terdapat pengaruh positif dari gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Semakin peserta didik menggunakan gaya belajarnya dengan baik, maka akan semakin tinggi prestasi akademik peserta didik tersebut. Sebaliknya, peserta didik tidak menggunakan gaya belajarnya dengan baik, maka akan semakin rendah prestasi akademiknya.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan sebagai berikut :

1. Peserta didik

(40)

110

belajar converger sebaiknya lebih banyak menggunakan alat peraga, karena peserta didik dengan jenis gaya belajar converger senang bereksperimen dan bekerja dengan objek yang mati. Sedangkan untuk peserta didik dengan jenis gaya belajar accomodator, sebaiknya lebih banyak belajar dengan cara berperan aktif atau terjun langsung ke dalam praktik pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.

2. Sekolah

Sekolah sebaiknya melakukan tes untuk mengetahui gaya belajar setiap peserta didik agar setiap pendidik dapat mengatur strategi apa yang dapat dilakukan agar gaya belajar dapat diterapkan oleh peserta didik secara efektif. 3. Pendidik

Pendidik dapat memilih strategi, metode mengajar, dan media pendidikan yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Misalkan untuk anak dengan jenis gaya belajar diverger, sebaiknya guru berperan sebagai motivator, karena peserta didik dengan jenis gaya belajar diverger memiliki sifat imajinatif, percaya akan pengalaman sendiri, dan mendengarkan dengan pikiran terbuka sehingga guru harus dapat memberikan motivator agar peserta didik dapat belajar dengan baik. Untuk anak dengan jenis gaya belajar

assimilator, sebaiknya guru berperan sebagai seorang penasehat, karena

(41)

jenis gaya belajar accomodator, sebaiknya peran guru adalah berusaha

menghadapkan siswa pada “open-ended question”, memaksimalkan

kesempatan siswa untuk mempelajari dan menggali sesuatu sesuai pilihanya. Namun karena dalam satu kelas gaya belajar siswa berbeda-beda, sebaiknya guru menerapkan peranya di dalam kelas secara bergantian yang disesuaikan dengan kondisi dan materi yang akan disampaikan. Dengan demikian, diharapkan perbedaan gaya belajar peserta didik mampu diakomodir dengan baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Orang Tua

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Adi. W. Gunawan. (2003). Born To Be Genius. Jakarta : PT. GramediaPustaka Ahmadi Supriyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

B.S. Sidjabat, M.Th., Ed.D. Strategi Pendidikan Kristen. Yayasan Andi Damodar Gujarati. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

De Potter, Bobby & Hernacki, Mike. (2003). Quantum Learning. Bandung: Kaifa Dryden, Gordon dkk. (2001). Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution)

Belajar akan Efektif Kalau Anda Dalam Keadaan “Fun”. Bandung : Kaifa Joko Susilo. (2001). Gaya.

Muhammad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya

Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Nasutions. (2003). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta :

Bumi Aksara

Ngalim Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(43)

Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana.(2001). Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production

Sugiyanto. Kontribusi Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi

Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang. Yogyakarta : UNY

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta : Bumi Aksara

Sutanto Windura. (2009). Be a Absolute Genius. Jakarta : PT> Alex Media Komputindo

Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Uman Suherman. (2002). Psikologi Pendidikan (Membangun Interaksi

Pembelajaran Optimal). Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Wina Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Yana Rohmana. (2010). Ekonometrika : Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. ...(2012).Tahapan Model Assure (Tahap 1 - Analyze Learners ),

(44)

http://pend-ekonomi.blogspot.com/2012/04/tahapan-model-………….. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai

Pustaka Sumber Internet

Akhmad Sudrajat. (2008). Konsep Sumber Belajar. [Online] Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0415/sumber-belajar-untuk mengefektifkan-pembelajaran siswa/. [25 Januari 2011]

Ani Indriani. (2011). Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar. Tersedia, http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/faktor-mempengaruhi-prestasi-belajar.html. [4 Maret 2011]

Arief Riatna. (2012). Makalah Antara Belajar Dan Gaya Hidup. Tersedia : http://komputerterbaru2012.blogspot.com/2012/01/vbehaviorurldefaultvml o.html

Artikel tentang Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli. Tersedia : http//mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli.html

Dunn & Dunn. (1992). Tahapan Model Assure (Tahap 1 - Analyze Learners ). Tersedia : http://pend-ekonomi.blogspot.com/2012/04/tahapan-model-assure-tahap-1.html, 2012

Jauhar Ali. (2011). Hipotesis & Asumsi. Yogyakarta. Tersedia http://joebukan.blogspot.com/2011/06/hipotesis-asumsi.html. [20 September 2012]

Kaka. (2012). Gaya Belajar. Tersedia :

(45)

Noor Hafidhah. (2010). Gaya Belajar Siswa Program Akselerasi Di Mtsn Malang

Iii Gondanglegi. Tersedia : http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/06110059-noor-hafidhoh.ps.

Sumber Lain

Nisa Nur Ramadhan. (2010). Perbedaan Gaya Belajar Siswa Dalam Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Sma Negeri 10 Bandung. Bandung : UPI Bandung.

Taofik Septiawan. (2011). Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Profil Gaya

Gambar

Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Ekonomi Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri di Kota
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Jumlah Peserta didik Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung
Tabel 3.3 Ukuran Sampel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dan dari 13 (tiga belas) perusahaan yang mendaftar tersebut terdapat 10 (sepuluh) perusahaan yang mengupload tabel kualifikasi, yaitu sebagai berikut :.. Intimulya

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah dapat

Kondisi awal kabilah Saba’ yang tidak perlu bepergian jauh untuk berusaha, keindahan kebun dan taman yang mereka miliki, serta kemampuan merubah pola hidup dari

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT, DAYA TERIMA DAN CITA RASA MENU DIET DIABETES MELITUS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT

[r]

Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Tahun

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Selain itu, juga 50 kilogram benih padi asal China, 8 dus makanan, obat-obatan, serta lampu yang juga berasal dari China.Dalam waktu dekat, barang- barang impor