• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public dengan Menggunakan Model Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public dengan Menggunakan Model Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to test the prediction of insolvency in the banking company which listed on Indonesia Stock Exchange. Bankruptcy of a company's information is very important for investors and creditors as parties who are beyond the company who has made securing investment. This research’s object is banking because the banks play an important role in Indonesia's economy. The method of Altman Z-score with the formula Z-Score = 1.2 X1 + 1.4 X2 + 3.3 X3 + 0.6 X4 + 1.0 X5 is used to see how big the 2009-2011 period bankruptcy prediction in banking companies.

With the Z-Score assessment criteria> 2.99 is categorized as a very healthy company. 1.81 <Z-score <2.99 are in gray areas so that the chances were saved and the possibility of bankruptcy as much depends on the company's management policy decisions as decision makers. Z-score <1.81 is categorized as a company that has enormous financial difficulties and are at high risk so that the possibility of bankruptcy is very large. This research will calculate 10 samples banking company and use data from the bank's annual financial report that is on the Indonesia Stock Exchange in 2009-2011

Results from the writing of this research in 2009 , 80% went bankrupt and 20% are in gray areas. In 2010, bank had predicted bankruptct is 70% and 30% are in gray areas. In 2011, 80% went bankrupt and 20% are in gray areas.

(2)

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji prediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Informasi kebangkrutan suatu perusahaan sangat penting bagi investor dan kreditor sebagai pihak yg berada diluar perusahaan untuk mengamankan investasi yg telah dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan objek penelitian perbankan karena merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Dengan menggunakan metode Altman Z-Score yang memiliki rumus Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 untuk melihat seberapa besar prediksi kebangkrutan suatu perusahaan perbankan. Dengan kriteria penilaian Z-Score > 2,99 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat. 1,81< Z-Score < 2,99 berada di grey area sehingga kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya tergantung dari keputusan kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan. Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkian bangkrutnya sangat besar. Penelitian ini melakukan perhitungan terhadap 10 sampel bank go public dengan cara menganalisis data laporan keuangan tahunan yang berada pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

Hasil dari penulisan skripsi ini menunjukan pada tahun 2009 sebanyak 80% berpotensi bangkrut, dan 20% berada pada grey area. Tahun 2010 terdapat 70% bank dalam potensi bangkrut dan 30% pada grey area. Tahun 2011 sebesar 80% perbankan berpotensi bangkrut dan 20% berada pada grey area.

(3)

xi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 11

2.1 Tinjauan Pustaka ... 11

(4)

xii

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 11

2.1.1.2 Laporan Keuangan Perbankan ... 13

2.1.2 Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.1.2.2 Rasio Keuangan Perbankan ... 17

2.1.3 Kebangkrutan ... 18

2.1.3.1 Pengertian Kebangkrutan ... 18

2.1.3.2 Prediksi Kebangkrutan ... 22

2.1.4 Analisis Altman Z-Score ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.3 Operasional Variabel ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Pemilihab Populasi dan Sampel ... 36

3.5.1 Populasi ... 36

3.5.2 Sampel ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 41

4.1.2.1 X1 (Working Capital to Total Assets) ... 41

4.1.2.2 X2 (Retained Earnings to Total Assets) ... 44

4.1.2.3 X3 (Earning Before interest and taxes) ... 47

4.1.2.4 X4 (Market value equity to book value) ... ... 49

4.1.2.5 X5 (Sales to Total Assets) ... ... 53

4.1.3 Analisis Model Altman Z-Score ... 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 74

(6)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(7)

xv

Tabel 4.15 Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2009 ... 58

Tabel 4.16 Hasil Z-score Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2010 ... 59

Tabel 4.17 Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2010 ... 60

(8)

xvi

Tahun 2011 ... 63 Tabel 4.20 Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan

Tahun 2009-2011 ... 63 Tabel 4.21 Persentase Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan ....

(9)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

manipulasi keuangan, markup cost recovery, penipuan keuangan negara, telah menyebabkan tingginya biaya yang harus ditanggung negara dalam melakukan eksploitasi migas (Ananda Badudu – tempo.co 14/11/2012).

Adanya dampak pembubaran perusahaan yang diakibatkan oleh kasus yang terjadi, membuat posisi auditor sebagai pihak independen yang memberikan opini kewajaran terhadap laporan keuangan mulai banyak dipertanyakan, apalagi setelah didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan (Arum, 2012:63). Auditor mempunyai peranan penting dalam menjembatani antara kepentingan investor dan kepentingan perusahaan sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan karena data-data perusahaan akan lebih mudah dipercaya oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya apabila laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor (Adityaningrum, 2012:12). Dimana peran auditor diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang menyesatkan, dengan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit, para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan dengan benar sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya (Dewi, 2009 dalam (Adityaningrum, 2012:12).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

Going Concern disebut juga sebagai kontinuitas yang merupakan asumsi akuntansi yang memperkirakan suatu bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas (Syahrul, 2000 dalam Arga 2007:141). Berdasarkan SPAP (PSA 30 SA Seksi 341.1) menyatakan bahwa going concern merupakan kelangsungan hidup entitas yang dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan. Beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup (Arens, 2003:31):

1. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kelangsungan modal kerja. 2. Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo

dalam jangka pendek.

3. Kehilangan pelanggan utama, terjadinya bencana yang tidak diasuransikan seperti gempa bumi atau banjir atau masalah perburuhan yang tidak biasa, dan

4. Perkara pengadilan, gugatan hukum atau masalah serupa yang sudah terjadi dapat membahayakan kemampuan perusahaan untuk beroperasi.

Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsunganm hidupnya (SPAP, 2001). Pengeluaran opini audit going concern ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi, karena ketika seorang investor akan melakukan investasi ia perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama yang menyangkut tentang kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Hani dkk., 2003 dalam Arga 2007:141).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

auditor harus mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah pelaporan. Meskipun auditor tidak bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup sebuah perusahaan tetapi dalam melakukan audit kelangsungan hidup perlu menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini.

Januarti (2008:2) menjelaskan bahwa masalah yang sering timbul dalam diri auditor adalah sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan hidup sebuah perusahaan, sehingga banyak auditor mengalami dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini going concern. Penyebabnya adalah adanya hipotesis self-fulfilling prophecy yang menyatakan bahwa apabila auditor memberikan opini going concern, maka perusahaan akan menjadi lebih cepat bangkrut karena banyak investor yang membatalkan investasinya atau kreditur yang segera menarik dananya dari perusahaan (Venuti, 2007 dalam Januarti, 2008:2).

Salah satu bentuk badan usaha yang memiliki pengaruh luas terhadap kelangsungan hidupnya yaitu perbankan. Bank umum swasta nasional yang tidak dilikuidasi harus tetap bersaing untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah krisis multidimensi yang terjadi (Razie, 2012:4). Nasabah ataupun calon nasabah tentunya akan memilih bank yang sehat dan dapat dipercaya untuk melakukan jasa perbankan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, analisis dan prediksi atas kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. (Atmini, 2005 dalam Syamsul Hadi dan Atika Anggraeni, 2010:24).

Pentingnya suatu model prediksi kebangkrutan suatu perusahaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak seperti pemberi pinjaman, investor, pemerintah, akuntan, dan manajemen (Mustafa, 2012:29). Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian atas prediksi kebangkrutan adalah laporan keuangan. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai prediksi masa depan bank apakah dapat bertahan atau tidak (S.Munawir, 2002: 292).

Kondisi keuangan perusahaan merupakan gambaran dari tingkat kesehatan perusahaan yang sesungguhnya (Setyarno, 2006:140). Sebagian besar penelitian terdahulu telah menggunakan rasio keuangan untuk mengidentifikasi masalah kelangsungan usaha perusahaan dan untuk mengetahui tingkat kesehatan dari kondisi keuangan suatu perusahaan. Pada perusahaan yang kondisi keuangannya sehat maka auditor cenderung untuk tidak mengeluarkan opini audit going concern (Ramadhany 2004:146). Hal tersebut didukung oleh Carcello et al. (2000) yang menyebutkan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang terganggu maka perusahaan menerima opini going concern.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

keuangan suatu perusahaan maupun performance yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan untuk suatu periode tertentu (Tegh, 1998 dalam cleary dkk, 2003). Analisis rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public (Suhardito dkk, 1998 dalam Yogi, 2010:5).

Sejumlah studi telah dilakukan untuk mengetahui kegunaan analisis ratio keuangan dalam memprediksi kegagalan atau kebangkrutan usaha. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan berpotensi bangkrut atau tidak, bisa dilihat dengan menggunakan alat analisis keuangan Multiple Discriminant Analysis (Z Score) (Sari, 2010:3). Sampai dengan saat ini, Z score model ini masih lebih banyak digunakan oleh para peneliti, praktisi serta para akademis di bidang akuntansi dibandingkan dengan model prediksi kebangkrutan lainnya (Altman, 1993) dalam Fanny dan Saputra, 2005:14. Hasil penelitian yang dikembangkan Altman:

Z' = 0,717Z1+ 0,874Z2 + 3,107Z3 + 0,420Z4 + 0,998Z5 Dimana:

Z1 = working capital / total assets Z2 = retained earnings / total assets

Z3 = earnings before interest and taxes / total assets Z4 = book value of equity / book value of debt Z5 = sales / total assets

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

kelima rasio yang diambil dari laporan keuangan. Dengan cara mengalikan angka-angka tersebut dengan koefisien yang diturunkan Altman, kemudian hasilnya dijumlahkan (Sawir, 2005: 24)

Informasi mengenai perusahaan berada diposisi mana dan apakah perusahaan masih tergolong sehat atau tidaknya sangat dibutuhkan oleh manajer atau pelaku bisnis untuk dapat menentukan tindakan apa atau keputusan apa yang harus dilakukan dalam memperbaiki dan mempertahankan perusahaannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan. Jika metode analisis Z-Score Altman ini terbukti dapat diterapkan diperusahaan-perusahaan khususnya di Indonesia, maka bukan tidak mungkin tingkat kebangkrutan perusahaan di Indonesia dapat diminimalkan, karena jauh hari sebelum perusahaan tersebut akan terjerumus ke dalam keadaan bangkrut, kejadian tersebut telah dapat diprediksi sebelumnya, dan langkah-langkah yang tepat dapat diambil oleh pihak yang berkepentingan untuk mengantisipasi kemungkinan kebangkrutan yang telah menanti perusahaan (Imelda, 2008:14)

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi berbagai masalah adalah bagaimana memprediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode Altman Z-score?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk dapat memprediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode Altman Z-score.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut beberapa manfaat penelitian ini:

1.4.1 Manfaat Teoritis

(18)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan wawasan yang bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang auditing, laporan keuangan, opini audit going concern serta prediksi kebangkrutan. Disamping itu, penulis ingin mengetahui/membandingkan tingkat kesesuaian teori dengan praktik yang terjadi di lapangan.

2. Bagi Manajer Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran Manajer dalam menilai dan mengevaluasi perusahaan berdasarkan rasio-rasio yang diperhitungkan dalam prediksi kebangkrutan.

3. Bagi Auditor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan oleh auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya dan memberikan opini audit going concern pada perusahaan dengan menggunakan perhitungan prediksi kebangkrutan.

4. Bagi Investor

(19)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha

5. Bagi Universitas Keristen Maranatha dan Peneliti selanjutnya

(20)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada Bab sebelumnya dengan metode Z-Score dapat terlihat bahwa prediksi kebangkrutan yang dialami oleh 10 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011 sebagai berikut :

1. Pada tahun 2009 ada 8 bank tidak sehat atau bangkrut yaitu, Bank Bukopin Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, dan Bank OCBC NISP Tbk. Untuk daerah adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan Bank Danamon Tbk.

2. Tahun 2010 ada 7 bank tidak sehat atau bangkrut yaitu, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk dan Bank OCBC NISP Tbk. Untuk prediksi Grey Area adalah Bank Danamon Tbk, Bank Central Asia Tbk, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

Universitas Kristen Maranatha

Tbk. Untuk prediksi Grey Area adalah Bank Central Asia Tbk, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

4. Dalam melakukan analisis menggunakan model Altman Z-Score dari 10 sampel perbankan go public tahun 2009-2011 tidak ditemukannya perusahaan perbankan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat (tidak berpotensi bangkrut).

5. Potensi kebangkrutan yang tinggi dalam penelitian ini disebabkan perbankan di Indonesia lebih memilih memiliki nasabah yang banyak untuk menyimpan dana di bank dari pada bank memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat, sehingga tingkat kewajiban lancar perbankan rata-rata lebih tinggi dari pada tingkat aktiva lancar dan mengakibatkan modal kerja perbankan yang kecil sekali. Dengan tingkat modal kerja yang kecil membuat pendeteksian potensi bangkrut perbankan semakin tinggi, padahal dalam kenyataannya perbankan yang dipotensi bangkrut saat ini masih berdiri perusahaannya tanpa adanya indikasi akan bangkrut sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan rumus perhitungan ini terdapat ketidakcocokan di Indonesia akibat dari orientasi strategi perbankan dalam pencapaian mendapatkan pendapatan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69

Universitas Kristen Maranatha

ialah hasil working capital agar tidak memperoleh angka yang kecil. Agar investor juga tertarik untuk melakukan investasi karena adanya potensi laba yang besar jika working capital yang dimiliki perusahaan tersebut juga besar. Serta biaya-biaya operasional perusahaan juga perlu diperhatikan penggunaannya agar lebih efisien jangan sampai lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Manajer perusahaan juga sebaiknya memiliki strategi untuk meningkatkan pendapatan bagi perbankan, misalnya dengan cara lebih meningkatkan pemberian kredit kepada masyarakat sehingga pendapatan bunga perbankan dapat meningkat.

3. Manajemen perusahaan rutin melakukan tindakan evaluasi atas kondisi keuangan perusahaan dan juga memperbaiki kinerja keuangan yang diperlukan suatu perbankan agar semakin kecil kemungkinan terjadi kebangkrutan.

4. Bagi investor sebaiknya tidak memandang potensi kebangkrutan hanya dari satu atau dua rasio saja, lebih baik melihat dari beberapa jenis rasio dan beberapa model metode perkiraan kebangkrutan suatu perusahaan perbankan. 5. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menyempurnakan penelitian yang akan

(23)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha

(24)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adityaningrum,Endah. 2012. Analisis Hubungan Antara Kondisi Perusahaan Dengan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi Universitas Dipenogoro, Semarang.

Altman, E. I. 1968. ”Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy.” The Journal of Finance, Vol. 23, No.4, pp.589-609 Artikel: Ananda Badudu – http://tempo.co 14/11/2012.

Bursa Efek Indonesia. Diunduh 25 November 2013. Laporan Keuangan dan Tahunan. Http://www.idx.co.id

Diana Atim. 2008. Analisis Financial Distrees Dengan Metode Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Studi Pada Perusahaan Restoran, Hotel dan Pariwisata Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007. Skripsi Fakultas ekonomi Jurusan Manajemen. Universitas Islam Negri Maulana Malik ibrahim. Perpustakaan pusat. Terpublikasikan melalui Link: lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/04610029.ps.

Ekawati, Dewi. (2009). “Pertimbangan Going Concern Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit”. Skripsi UPN Veteran, Yogyakarta

Endri. 2008. Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi Dan Mengelola Perubahan Lingkungan Bisnis: Analisis Model Altman Z-Score. Perbanas Quarterly Review, Vol.2 No. 1 Maret 2009. Terpublikasi melalui link: http://www.pdfio.com/k-188685.html

F.Brigham, Eugene. Joel F.Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Buku II. Jakarta: Erlangga.

Fanny, Margaretta dan Saputra, S. 2005. “Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. 966-978

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, ANDI Yogyakarta

Gabriella. 2011. Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tugas Akhir Jurusan Akuntansi Politeknik Makassar. Hani, Clearly dan Muklasin. (2003). Going Concern dan Opini Audit: Suatu Study

Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 72

Universitas Kristen Maranatha

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standard Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Januarti, Indira. (2008). Analisis Pangaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini audit Going Concern(Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Sistem Informasi, Auditing, Etika Pro-fesi.Universitas Diponegoro Semarang Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

P.Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management). Bogor: Ghalia Indonesia

Ramadhany, Alexander. (2004). Analisis faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Thesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro

S.Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. Ed. 3. PT.Gramedia

Pustaka Utama

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Refika Aditama.

Sinta Kartika. 2008. Analisis Z-Score Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Tujuh Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Terpublikasi

melalui link: www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_21205

159.pdf

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Toto, Prihadi. 2011. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi, PPM. Jakarta. Venuti, Elizabeth K.2007.” The Going Concern Assumption Revisited : Assessing a

Company’s Future Viability”. The CPA Journal Online.

Wild, J. John, K.R.Subramanyam, dan Robert F.Halsey. 2008. Financial Statement Analysis.

(26)

DAFTAR PUSTAKA 73

Universitas Kristen Maranatha

Yogi, Mochammad. 2010. Analisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam pemberian opini audit going concern. UPN Veteran. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sifat ZnO yang mudah bereaksi menjadikan bahan tersebut dapat disintesis menjadi nanopartikel sebagai filler pada pembuatan bio- nanokomposit film berbahan

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang dikembangkan dalam mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan dan

Pada bagian kedua ini merupakan bagian munculnya buih. Pertama yang memulai tabuhan adalah instrumen Bonang Penerus, jika. pola tersebut memasuki rambahan yang

Anda akan dibayar dengan nilai 77 syer dalam Tabung Kepimpinan Eksekutif pada bulan tersebut, jika anda mempunyai sekurang-kurangnya 10 Pertumbuhan Kitaran Bersih Peribadi

Manajemen produksi yang baik dalam pembuatan program sangat diperlukan oleh suatu tim produksi agar mampu menghasilkan program yang memikat banyak perhatian

Promosi penjualan yaitu pemberian tambahan nilai pada suatu kegiatan pemasaran atau disebut juga intensif lkepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang

(5) Dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi masyarakat pemanfaatan air yang bersangkutan, Pemerintah Daerah dalam batas tertentu dapat memberikan bantuan pembiayaan

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman, bahwa