• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penerapan Model Mind Mapping Pada Pembelajaran Mengarang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IPP SD Negeri 02 Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penerapan Model Mind Mapping Pada Pembelajaran Mengarang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IPP SD Negeri 02 Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan yang

berkaitan dengan tujuan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Kurikulum juga merupakan sarana dan prasarana

sebagai alat untuk mempermudah pemahaman materi pembelajaran kepada

siswa serta keadaan lingkungan yang menenetukan iklim dan kondusifitas

belajar. Pada proses pendidikan di sekolah terdapat proses pembelajaran yang

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pembelajaran

adalah suatu proses dan serangkaian interaksi guru dan siswa dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat akademis maupun non

akademis dilaksanakan didalam kelas maupun diluar kelas, kegiatan kurikuler

maupun non kurikuler.

Termasuk di dalamnya adalah pada pembelajaran Bahasa Indonesia

tidak bisa lepas dari empat aspek yang terlibat dalam keterampilan berbahasa.

Empat aspek tersebut adalah keterampilan menulis, keterampilan

mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan berbicara.

Keterampilan-keterampilan tersebut harus dikuasai siswa karena keterampilan

tersebut berkaitan erat dengan proses menuju kemahiran berbahasa. Pada

pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis sangat dibutuhkan.

Keterampilan menulis merupakan salah satu cara untuk menuangkan ide,

gagasan, dan maksud secara tertulis. Kegiatan menulis memotivasi siswa

(2)

2

2

dalam menyampaikan ide dan gagasan secara bebas tentang berbagai

kenyataan dalam kehidupan.

Hasil kondisi awal keterampilan mengarang disekolah diakui masih

sangat minim dan kurang. Dari hasil nilai formatif mata pelajaran Bahasa

Indonesia mengarang pada siswa kelas III SD Negeri 02 Jenawi Kecamatan

Jenawi diketahui dari jumlah 20 siswa, hanya terdapat 9 siswa yang tuntas

atau 45% dari presentase jumlah seluruh anak. Atau dalam pembelajaran ini

masih ada 11 siswa atau 55% yang belum tuntas. Salah satu sebab

diabaikannya pembelajaran mengarang di sekolah adalah minimnya mitode

atau model-model pembelajaran untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Selain indicator rendahnya nilai formatif siswa, dari hasil wawancara yang

dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2012 pada guru pengampu Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia diketahui bahwa mengarang menjadi momok bagi siswa.

Guru kesulitan untuk mencari cara agar siswa belajar secara aktif dan kreatif,

guru lebih banyak memberikan teori tentang unsur intrinsik dan belum berani

menugaskan siswa untuk mengarang. Guru hanya menugaskan siswa yang

berminat mengarang atau menulis cerita akan ditempel dikelas.

Dari pihak siswa diketahui bahwa dalam mengarang disebabkan oleh

tidak adanya ide. Mereka tidak tahu apa yang mesti mereka tulis. Siswa yang

lain mengungkapkan mereka sudah memiliki ide, tetapi tidak tahu cara

menuangkannya dalam sebuah karangan. Siswa juga merasa tidak bebas

karena terbatasnya waktu menulis yang diberikan. Beranjak dari

permasalahan itu perlu alternatif pemecahan dengan cara menerapkan model

(3)

3

3

Harapannya adalah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Hasilnya berupa keterampilan mengarang siswa pun meningkat. Pemetaan

pikiran atau bisa dikenal dengan istilah mind mapping adalah salah satu

model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam model pemetaan pikiran (mind mapping), pada dasarnya, siswa

dituntut untuk membuat perencanaan sebelum menulis. Bila dalam

perencanaan tulisan sering dikenal dengan pembuatan kerangka karangan,

dalam pemetaan pikiran kerangka karangan tersebut berupa kata kunci yang

dilengkapi dengan gambar berwarna yang dipetakan. Pemetaan pikiran

tersebut dapat terus berkembang sesuai keinginan penulisnya. Dengan

demikian, dalam model ini, siswa dibebaskan untuk menulis “apapun” sesuai

dengan keinginan serta kreativitas.

Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Mind Mapping Pada Pembelajaran

Mengarang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada

Siswa Kelas III SDN 02 Jenawi, Kabupaten Karanganyar.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan model Mind Mapping

pada pembelajaran mengarang dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia pada siswa kelas III SDN 02 Jenawi Kecamatan Jenawi Kabupaten

Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 atau tidak?” Jika ya, sejauh mana

(4)

4

4 C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan model Mind

Mapping pada pembelajaran mengarang dapat meningkatkan hasil belajar

Bahasa Indonesia pada siswa kelas III SD Negeri 02 Jenawi Kecamatan

Jenawi Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, serta untuk

mengetahui sejauh mana peningkatannya.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut ;

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Dijadikan motivasi bagi guru dalam meningkatkan kreativitas,

motivasi belajar bagi siswa.

c. Memperluas wawasan baik Kepala Sekolah, Guru dan Masyarakat

untuk mempertimbangkan faktor pendukung dalam keberhasilan

proses belajar mengajar.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai acuan bagi guru untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan

motivasi siswa dalam belajar melalui model pembelajaran yang

menarik khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Sebagai acuan bagi Kepala sekolah mengembangkan model-model

pembelajaran sehingga prestasi siswa meningkat yang pada akhirnya

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: Survey Pada Peserta Didik Kelas X IIS Di SMA Negeri 16 Bandung.

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang disajikan pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa koefisien korelasi sifat fisik dan mekanik tanah dengan ketenggelaman plat

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kajian konsumsi nutrien pada pemeliharaan dan pengamatan burung kenari dewasa pejantan unggul yang siap

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh residu EF slag , dolomit, dan unsur mikro terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi padi pada tanah gambut, serta

Dampak positif tampak pada penggarapan Upin & Ipin di Indonesia ditandai oleh bukti pada observasi di Kebon Ploso yang mana dengan adanya film ini, secara

Untuk mempersiapkan sumber belajar yang baik maka perlu adanya inovasi dan kesadaran dari guru mata pelajaran, jurusan maupun sekolah dalam menyediakan sumber belajar yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui : (1) Perkembangan efisiensi beban operasi pada PT Indonesia Power UBP Saguling cenderung meningkat, (2) Profitabilitas

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Setelah peneliti berkonsultasi dengan guru mitra ternyata siswa yang kurang aktif, ramai, bicara