STRATEGI TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN
NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA
4-6 TAHUN DI PAUD HARAPAN BANGSA
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
IRMAYA SARI
109171014
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama dalam proses penyelesaian skripsi banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan untaian kata terima kasih dari hati yang tulus kepada orang tua yang tersayang Ayahanda Ngadi dan Ibunda Sukisah yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam mengarungi kehidupan. Dan tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberi bimbingan, saran, dan kritik, serta dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi
Berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini dengan tulus dan rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I sekaligus sebagai
Dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare M.S selaku Pembantu Dekan II
iv
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sekaligus dosen penguji yang telah memberikan kritik beserta saran yang sangat berharga demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sekaligus dosen penguji yang telah memberikan kritik beserta saran yang sangat berharga demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan M.Pd selaku dosen penguji yang memberikan kritik beserta saran yang sangat berharga demi kesempurnaan skripsi ini. 9. Kak Surya Indrawati S.Pd selaku tata usaha jurusan PLS yang telah banyak
membantu penulis terutama dalam segala urusan surat menyurat dan telah memberikan motivasi yang sangat berharga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada Pengelola PAUD Harapan Bangsa Bapak Aswan S.Pd. dan staff yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada saya untuk melakukan penelitian.
11. Teruntuk abangku Eko Irwanto dan Yudi Brata, serta kakakku Andri Astuti dan Emi Trianita, terima kasih atas dukungan moril maupun materil yang kalian berikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
i
ABSTRAK
Irmaya Sari. NIM. 109171014. Strategi Tutor Dalam Mengembangkan Nilai-nilai Agama Dan Moral Anak Usia 4-6 Tahun Di PAUD Harapan Bangsa. 2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah strategi tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak yang masih sangat kurang terlihat dari cara tutor dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral serta kurangnya kreativitas tutor dalam menanamkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Harapan Bangsa.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh Masitoh (2011: 6.3) bahwa: “Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan”. Kemudian teori strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral yang dikemukakan oleh Hidayat (2009: 9.4-9.7) yang mengemukakan strategi dalam pengembangan nilai-nilai agama anak usia dini yaitu sebagai berikut: “(1) kegiatan rutinitas, (2) kegiatan terintegritas, dan (3) kegiatan khusus”, dan Wantah (2005: 109) mengemukakan strategi dalam pembentukan perilaku moral anak, yaitu sebagai berikut: “(1) Strategi latihan dan pembiasaan, (2) Strategi aktivitas bermain, dan (3) Strategi pembelajaran”.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan subjek penelitian berjumlah 2 orang tutor dan 3 orang anak didik di PAUD Harapan Bangsa. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN TEORI ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Pengertian Strategi... 9
2. Pengertian Tutor ... 10
3. Perkembangan Nilai-nilai agama Dan Moral Anak Usia Dini ... 12
vi
5. Perkembangan Anak Usia Dini ... 18
5.1. Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini ... 18
5.2. Konsep Pengembangan Nilai-nilai agama dan Moral Anak Usia Dini ... 20
5.3. Pengertian Perkembangan Nilai-nilai agama dan Moral ... 23
5.4. Tahap-tahap Perkembangan Agama dan Moral ... 26
1. Latar Belakang Berdirinya Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Harapan Bangsa ... 45
2. Visi Dan Misi ... 46
vii
4. Sarana dan Prasarana ... 47
C. Temuan Khusus Dan Pembahasan ... 48
1. Strategi Tutor Dalam Mengembangkan Nilai-nilai agama Dan Moral Anak Usia 4-6 Tahun Di PAUD Harapan Bangsa ... 48
2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 ... 22
Tabel 2: Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 34
Tabel 3: Kisi-kisi Observasi Proses Pengembangan Nilai-nilai agama dan Moral ... 38
Tabel 4: Kisi-kisi Observasi Perilaku Anak Didik ... 39
Tabel 5: Waktu Penelitian ... 42
Tabel 6: Sarana PAUD Harapan Bangsa ... 47
ix
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 1: Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Anak Usia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari luar merupakan informasi yang baik dan tepat untuk perkembangan anak.
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan sebagai pola perubahan yang dialami setiap individu dimulai sejak masa konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupannya.
Anak usia dini menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ialah “anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Pendidikan anak usia dini mengacu pada pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun atau sampai dengan 8 tahun”. Sebenarnya, sejak anak masih ada dalam kandungan, pendidikan secara tidak langsung sudah diberikan oleh ibunya antara lain berwujud pembiasaan, kedisiplinan, kebersihan, keteraturan, kesehatan dan gizi, ketenangan serta kesabaran.
2
berkembang dengan pesat tanpa adanya stimulasi dan didayagunakan (Gutama, dkk. 2005: 3). Stimulasi untuk perkembangan sel-sel otak ini dapat diberikan salah satunya melalui pendidikan. Pentingnya pendidikan anak usia dini di dasarkan pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 4, yang menyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.
Masa-masa usia dini (0-6 tahun) bisa dikatakan sebagai masa fundamental bagi kehidupan anak, terutama pada aspek fisik, motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, nilai-nilai agama dan moral. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Oleh karena itu, pondasi awal penanaman nilai-nilai agama dan moral harus dimulai sedini mungkin. Perkembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak merupakan tahap awal berkembangnya moralitas serta nilai religius, yaitu kemampuan untuk mengenal Tuhan melalui agama yang dianut, membiasakan diri beribadah, memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dan sebagainya), membedakan perilaku yang baik dan buruk, mengenal ritual dan hari besar agama serta menghormati agama orang lain.
3
Menerapkan perkembangan nilai-nilai agama dan moral pada
pembelajaran anak usia dini bukanlah hal yang sederhana, karena dalam
pembelajaran anak usia dini masih identik dengan bermain. Oleh karena itu
diperlukan suatu strategi yang tepat dalam proses belajar-mengajar. Cara
penanaman nilai-nilai agama pada anak meliputi mengenalkan Tuhan,
mengenalkan ibadah kepada Allah SWT, dan menanamkan akhlak yang baik
(Masitoh dkk, 2005).
Pentingnya pengembangan nilai-nilai agama dan moral sejak dini pada dasarnya diilhami oleh sebuah keprihatinan atas keadaan anak usia 4-6 tahun saat ini yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral (akhlak al-karimah), yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan yang paling dasar (pra sekolah). Oleh karenanya, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia maka sangat diperlukan adanya pengembangan nilai-nilai agama dan moral sejak dini sebagai upaya pengokohan mental-spiritual anak.
4
dan penerapan aturan-aturan ini dipandang sebagai perkembangan moral seseorang.
Para ahli memiliki beberapa pendapat dalam menelaah perkembangan moral individu. Menurut Kohlberg (1995), “Perkembangan moral anak usia prasekolah (PAUD) berada pada tingkatan yang paling dasar yang dinamakan dengan penalaran moral prakonvensional. Pada tingkatan ini anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral (secara kokoh)”. Misalkan ketika tutor/orang tua mentradisikan atau membiasakan anak-anaknya untuk berperilaku sopan seperti mencium tangan orang tua ketika berjabat tangan, mengucapkan salam ketika akan berangkat dan pulang sekolah atatu saat masuk ke dalam rumah/ruang belajar, dan contoh-contoh positif lainnya maka dengan sendirinya perilaku seperti itu akan terinternalisasi dalam diri anak sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka sehari-hari. Demikian pula sebaliknya kalau kebiasaan negatif itu dibiasakan kepada anak maka perilaku negatif itu akan terinternalisasi pula dalam dirinya.
5
adegan kekerasan (smack down). Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat dunia anak seharusnya merupakan dunia yang penuh dengan kesenangan untuk mengembangkan dirinya, yang sebagian besar waktunya diisi dengan belajar melalui berbagai permainan di lingkungan sekitarnya.
Membimbing anak dalam perkembangan nilai-nilai agama dan moral bukanlah tugas yang sederhana, terlebih lagi bila dibandingkan dengan masa lalu ketika panduan dan batasan mengenai aturan-aturan masyarakat lebih jelas dan mudah dipahami. Usia 0-6 tahun (masa usia dini) adalah saat yang paling baik bagi tutor/pendidik PAUD untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai-nilai agama dan moral kepada anak usia dini. Walaupun peran orang tua sangatlah besar dalam membangun dasar moral dan agama bagi anak-anaknya, namun peran tutor PAUD juga tidaklah kecil dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang anak, karena biasanya anak usia dini senang menuruti perintah tutor/pendidiknya.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2, dituliskan bahwa “Tutor merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.” Berdasarkan Undang-undang tersebut, tutor merupakan inti dari sebuah pendidikan, karena ia adalah pilar pendidikan.
6
seorang tutor PAUD harus selalu berupaya dengan berbagai cara agar dapat membimbing anak usia dini agar mempunyai kepribadian yang baik, yang dilandasi dengan nilai-nilai agama dan moral.
Dengan diberikannya landasan pendidikan moral dan agama kepada anak usia dini, seorang anak akan dapat belajar membedakan perilaku yang benar dan salah. Peran tutor PAUD dalam memberikan kegiatan pembelajaran nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini haruslah disesuaikan dengan tingkat usia dan perkembangan anak. Tutor PAUD sebagai pendidik, pengasuh, dan pembimbing diharapkan mampu dalam mengarahkan anak usia dini dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di PAUD Harapan Bangsa terlihat bahwa dalam proses pembelajaran, tutor menerapkan strategi pembelajaran yang bersifat formal yakni tutor menciptakan suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi anak-anak dan kurangnya perhatian terhadap tingkah laku anak diddiknya sehingga anak merasa tidak nyaman ketika berada di sekolah. Ketika tutor menyampaikan materi pelajaran, anak didik terlihat tidak fokus, ceria, bersemangat, serta tidak antusias dalam menerima materi pelajaran yang sedang di ajarkan tutornya, dan anak didik juga terlihat tidak disiplin dan tidak patuh terhadap perintah tutornya. Serta anak didik juga tidak terbiasa membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Strategi
tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6
7
B. Fokus Masalah
Dari banyaknya masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk lebih mempermudah penulis dalam melakukan penelitian dan untuk menghindari meluasnya permasalahan maka penulis memfokuskan masalah yang akan dikaji pada : “Strategi Tutor Dalam Mengembangkan Nilai-nilai agama Dan Moral Anak Usia 4-6 Tahun di PAUD Harapan Bangsa Kabupaten Deli Serdang”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah strategi tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6 tahun di PAUD Harapan Bangsa Kabupaten Deli Serdang.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6 tahun di PAUD Harapan Bangsa Kabupaten Deli Serdang.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis
8
b. Sebagai bahan masukan bagi penyelenggara PAUD akan pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan moral sejak dini.
c. Sebagai bahan masukan bagi tutor, untuk menambah wawasan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini.
d. Sebagai bahan masukan bagi orang tua agar dapat memimbing anak usia dini berprilaku sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral.
2. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain yang ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Jurusan
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang peneliti ambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini ketika tutor menerapkan strategi pembelajaran yang bersifat formal yaitu hanya sebatas menjelaskan dan kurangnya perhatian terhadap tingkah laku anak, anak didik di PAUD Harapan Bangsa terlihat tidak fokus, ceria, bersemangat, serta tidak antusias dalam menerima materi pelajaran yang sedang di ajarkan tutornya. Dan anak didik juga terlihat tidak disiplin dan tidak patuh terhadap perintah tutornya.
63
dengan nilai-nilai moral yang berlaku agar anak terbiasa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan perubahan strategi yang tutor terapkan dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak tersebut, anak didik terlihat terdapat perubahan sikap yang dicerminkan anak dimana anak didik terlihat lebih besemangat, riang gembira, serta antusias dalam menerima materi pelajaran yang sedang di ajarkan. Dan anak didik juga terlihat lebih sopan, patuh terhadap perintah tutor, disiplin dan terbiasa membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan suatu kegiatan. Selain itu anak didik juga terlihat lebih dekat dengan tutor dan mereka merasa nyaman saat berada di lingkungan sekolah.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian maka dapat diuraikan saran peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak, hendaknya tutor
menggunakan berbagai macam strategi yang efektif dalam
mengembangkannya sehingga perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak dapat tercapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2. Tutor PAUD hendaknya memahami bahwa dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini haruslah disesuaikan dengan tingkat usia dan perkembangan anak.
64
dan moral anak agar lebih bervariasi lagi sehingga anak lebih dapat memahai apa yang disampaikan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nurdin, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Acuan Menu Pembelajaran Pada Anak
Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas & Peraturan Pemerintah RI No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar. Bandung: Citra
Umbara.
Kohlberg, Lawrence. 1995. Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Lilis Suryani, dkk. 2008. Metode pengembangan perilaku dan kemampuan dasar
anak usia dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Masitoh, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 2010. Direktorat Pendidikan
Anak Usia Dini.
Rini Hildayani, dkk. 2010. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Santoso, Soegeng. 2011. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hidayat, O.S. 2007. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.
. 2009. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Siti Aisyah dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
66
Soenarjati dan Cholisin. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Laboratorium PMP Dan KN
Tim Mata Kuliah. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wantah, Maria J. (2005) Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada
Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan an Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.