• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

57

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes obyektif. Data hasil belajar sebagai parameter penelitian diambil dari 2 (dua) kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data hasil pre test, data hasil post test, dan data peningkatan prestasi belajar (N-Gain).

1. Data Skor Pre Test

Data skor pre-test siswa baik pada kelompok ekperimen maupun kelompok kontrol diperoleh dari hasil test siswa sebelum pemberian perlakuan/pembelajaran. Data skor pre-test dapat dilihat pada lampiran B.7, sedangkan hasil perhitungan statistik dilihat pada tabel 4.1 berikut

Kelompok Banyak data Rata-rata Standar deviasi

Eksperimen 26 10,5 2,60

Kontrol 31 11 2,34

Tabel 4.1

Hasil Statistik Skor Pre-test

Data yang dihasilkan dari pre test relatif homogen untuk kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gambaran kemampuan awal siswa sebelum mulai proses pembelajaran dapat dilihat dari gambar 4.1 berikut ini.

(2)

Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Nilai Pre Test

Grafik di atas menunjukkan ada perbedaan kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan statistik didapat bahwa tidak ada perbedaan kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. yang signifikan Hal itupun terbukti dengan uji homogenitas data pre test yang membuktikan bahwa kedua kelas homogen.

2. Data Skor Post-Test

Data skor post-test siswa baik pada kelompok ekperimen maupun kelompok kontrol diperoleh dari hasil test siswa sebelum pemberian perlakuan/pembelajaran. Data skor post-test dapat dilihat pada lampiran B.8, sedangkan hasil perhitungan statistik dilihat pada tabel 4.2 berikut

10.2 10.3 10.4 10.5 10.6 10.7 10.8 10.9 11

1 Rata-rata

Eksperimen Kontrol

(3)

Kelompok Banyak data Rata-rata Standar deviasi

Eksperimen 26 18,11 2,70

Kontrol 31 15,58 2,79

Hasil Statistik Skor Post-test

Pada gambar 4.2 di bawah ini dapat terlihat perbedaan yang signifikan hasil post test kedua kelas yang menjadi sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Kelompok Kecil dalam proses pembelajaran dan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode pembelajaran Konvensional dalam proses pembelajaran.

Gambar 4.2

Grafik rata-rata Nilai Post Test

Grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai post test siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Kelompok Kecil lebih tinggi dibanding dengan rata-rata nilai post test siswa yang hanya menggunakan metode pembelajaran Konvensional dalam proses pembelajaran.

1

Eksperimen Kontrol

14 14.515 15.516 16.5 17 17.5 18 18.5

Rata-rata

Eksperimen Kontrol

(4)

3. Data Skor N-Gain

Data skor gain baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diperoleh dari perbedaan skor pre-test dan post-test kedua kelompok tersebut. Data skor hasil perhitungan statistik skor gain dapat dilihat pada tabel 4.3.

Kelompok Banyak data rata-rata Standar deviasi

Eksperimen 26 0,72 2,54

Kontrol 31 0,48 2,4

Tabel 4.3

Hasil Statistik Skor N-Gain

Gambar 4.3 dapat menunjukkan besarnya peningkatan kemampuan hasil belajar siswa (N-Gain) pada kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian.

Gambar 4.3

Grafik Rata-rata Peningkatan Prestasi Siswa (N-Gain)

1

Eksperimen Kontrol

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8

Rata-rata

Eksperimen Kontrol

(5)

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa (N- Gain) kelas kontrol.

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman atas hasil penelitian yang diperoleh. Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat dikemukakan hal-hal mengenai hasil penelitian sebagai berikut:

Skor pre test menunjukkan pemahaman awal siswa terhadap materi tersebut. Sedangkan hasil belajar sebenarnya adalah besarnya peningkatan kemampuan siswa dari kemampuan awal yang diukur melalui pre test terhadap penguasaan kompetensi yang diukur melalui post test setelah adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya pada saat proses pembelajaran. Kemampuan awal siswa sebelum mulai proses pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kriteria homogen. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji homogenitas varians data pre test membuktikan bahwa kedua kelas tersebut homogen.

Perbedaan terlihat pada hasil post test kedua kelas yang menjadi sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kelompok kecil dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil post test menunjukkan bahwa rata-rata skor post test siswa

(6)

dengan menggunakan metode pembelajaran kelompok kecil lebih tinggi dibanding dengan rata-rata skor post test siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Selisih skor post test dengan pre test menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa (N-Gain). Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa (N-Gain) siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori tinggi sedangkan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol termasuk kategori sedang. Rata-rata N-Gain tersebut digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan uji hipotesis didapat thitung > t tabel, artinya metode pembelajaran kelompok kecil terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Metode pembelajaran kelompok kecil ternyata memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pada pelaksanaan metode pembelajaran kelompok kecil siswa dikondisikan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang anggota dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. Tujuan dari pengelompokkan seperti ini agar siswa dengan kemampuan akademik tinggi dapat membantu siswa lain yang belum memahami pelajaran tersebut agar tercapai keberhasilan dalam belajar dan agar anggota-anggota dalam kelompok yang terbentuk dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan lebih aktif dan lebih baik.

Metode pembelajaran kelompok kecil memaksimalkan terjadinya pemerataan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengemukakan pendapat atau sanggahan dalam memahami suatu pelajaran kepada sesama anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

(7)

pembelajaran konvensional. jumlah anggota belajar adalah seluruh siswa dikelas menyebabkan adanya sebagian siswa yang tidak berkonsentrasi saat kegiatan pembelajaran, siswa tersebut bergurau dan mendiskusikan hal-hal diluar materi pelajaran.

Pemberian metode pembelajaran yang berbeda dalam menerima bahan ajar ini akan memberikan pengelaman yang berbeda bagi siswa sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan hasil belajar apabila dibandingkan dengan pengkondisian biasa.

Proses aktif antara siswa dalam suatu kelompok dalam mencari jawaban, mengemukakan pendapat dan menyimpulkan suatu jawaban menggambarkan bahwa siswa aktif mengkonstruksi atau membentuk makna dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.

Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas, jelas bahwa metode pembelajaran kelompok kecil terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal ini didukung data yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai dalam pembelajaran kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pengaruh yang ditimbulkan adalah akibat dari terjadinya keaktifan dan pemerataan kesempatan bagi siswa dalam mengemukakan pendapat dan terjadinya pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran.

(8)

C. HASIL TEMUAN PADA PELAKSANAAN EKSPERIMEN

Ditemukan beberapa hambatan dalam upaya menunjang lancarnya pemelajaran dengan menerapkan Kelompok Kecil pada kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian, antara lain:

1. Tidak tersedianya buku paket sebagai buku pegangan individu siswa.

2. Informasi yang kurang mengenai penerapan Kelompok Kecil, karena merupakan hal baru bagi para siswa, sehingga diperlukan penjelasan yang detail dan berulang-ulang agar seluruh siswa paham dan mengerti aturan- aturan yang harus dipatuhi.

3. Pengaturan ruangan kelas, membutuhkan bangku-bangku yang lebih banyak dari biasanya.

Keberhasilan atau kemudahan-kemudahan yang ditemui dalam pelaksanaan metode pemelajaran Kelompok Kecil adalah:

1. Kehadiran siswa yang tetap sehingga memudahkan dalam proses diskusi dan penilaian.

2. Jam pelajaran yang dialokasikan untuk kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian adalah pagi hari, sehingga siswa masih dalam keadaan segar untuk melaksanakan kegiatan pemelajaran.

3. Penerapan Kelompok Kecil dapat melibatkan siswa secara aktif pada proses pemelajaran.

4. Dengan Kelompok Kecil penyelesaian soal siswa lebih baik dan tidak mudah patah semangat untuk menyelesaikan soal.

(9)

memberikan bantuan dengan memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya yang belum mengerti.

6. Suasana kelas menjadi menyenangkan, dimana siswa begitu antusias, untuk saling memberikan kontribusi untuk kelompoknya.

Gambar

Grafik rata-rata Nilai Post Test

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948, tentang pendaftaran dan pemberian izin kepemilikan senjata api pada Pasal 9 dinyatakan, bahwa setiap orang yang bukan anggota

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Untuk itu, selanjutnya kita akan membahas suatu bentuk integral lain yang juga dapat digunakan untuk mengek- strapolasi gelombang hanya dengan menggunakan nilai P atau (∇P ) saja,

Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang sistematis dan terencana yang dilakukan

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dapat menjadi dasar kebijaksanaan dalam upaya menjaga pemanfaatan dan pengelolaan danau dan waduk yang tetap