sebagai daya tarik untuk merangsang investasi di sektor industri TIK.

14  Download (0)

Full text

(1)

1

HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL)

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat mengenal HKI

Mahasiswa mengidentifikasi macam-macam HKI

Mahasiswa mampu memahami HKI dalam bidang TI

Mahasiswa mengetahui Sejarah HKI

Dalam kurun waktu lima tahun ini, ramai dibicarakan tentang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau sekarang dikenal dengan HKI. Tepatnya semenjak diberlakukan UU Hak Cipta (UUHC) No.19 tahun 2002 yang berlaku aktif semenjak Juli 2003 sampai dengan perubahan- perubahan UU di 2014 dan 2016

Bukti dari pasang surut implementasi UU ini adalah belum suksesnya aparat hukum dalam membereskan jaringan pembajakan. Kondisi yang sama terjadi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau disebut juga Information Communication Technology (ICT).

Buktinyaa adalah negeri ini masih masuk dalam peringkat 3 besar surga pembajak setelah negeri Zimbahwe dan Vietnam.

Mengenai HAKI sebenarnya opini masyarakat sendiri juga terbagi. Sebagian masyarakat memandang pemberlakuan UUHC merupakan akal-akalan pihak internasional khususnya World Trade Organization (WTO) dan Amrik untuk “menguasai” pasar teknologi informasi Indonesia.

Termasuk melindungi keperkasaan teknologi dan ilmu mereka tanpa boleh ada yang menandingi.

Sebagian lainnya, memandang hal ini sebagai proses pembelajaran dan batu loncatan bagi bangsa Indonesia untuk mulai menghargai dan melindungi hasil karya cipta demi percepatan kemajuan teknologi bangsa. Dari segi ekonomi, komitmen Indonesia dalam WTO khususnya General Agreement on Trade in Services (GATS) dan General Agreement on Trade in Intellectual Property Rights (TRIPs) berniat untuk memberikan kepastian hukum bagi investor asing dan sebagai daya tarik untuk merangsang investasi di sektor industri TIK.

A. Pengertian

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

1 Yudho Yudha Yudhanto dan Fendi Aji Purnomo, Panduan Mahir Pengantar Teknologi Informasi, UNS Press, 2018 (ISBN : 978-602-397-150-3)

(2)

Karya-karya intelektual bisa dari berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, sastra, atau teknologi. Karya-karya tersebut biasanya dilahirkan dengan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya, sehingga menghasilkan nilai-nilai tertentu.

Nilai-nilai itulah yang membuat karya-karya intelektual dapat menjadi aset usaha, yang bisa memberikan keuntungan bagi penciptanya. Oleh karena itu, hasil karya yang lahir dari kemampuan intelektual tersebut harus dilindungi.

Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya ini dihasilkan atas kemampuan intelektual melalui pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh "produk" baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis.

HAKI atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau Harta Intelek di Malaysia disebut juga intellectual property right.

B. Sejarah

Sejarah mencatat aturan HAKI pertama kali ada di Venice (Italia) tahun 1470 yang berisi masalah paten. Caxton, Galileo dan Guttenberg tercatat sebagai yang pertama dalam hal mematenkan temuan mereka. Hukum tentang paten tersebut diadopsi oleh kerajaan Inggris yang kemudian melahirkan hukum paten pertamanya di tahun 1623.

Amerika sendiri mempunyai undang-undang paten tahun 1791. Upaya harmonisasi dalam bidang HAKI pertama kali terjadi tahun 1883 dengan lahirnya Paris Convention untuk masalah paten, merek dagang dan desain. Kemudian Berne Convention 1886 untuk masalah copyright atau hak cipta. Tujuan dari konvensi-konvensi tersebut antara lain standarisasi, pembahasan masalah baru, tukar menukar informasi, perlindungan mimimum dan prosedur mendapatkan hak.

Kedua konvensi itu kemudian membentuk biro administratif yang menjadi cikal bakal World Intellectual Property Organisation (WIPO). Sebuah badan khusus PBB yang menangani masalah HAKI. Bagaimana dengan Indonesia? Ternyata UU ini sudah beberapa kali diamandemen:

1. UU No 6 Tahun 1982 2. UU No. 7 Tahun 1987 3. UU No. 12 Tahun 1992 4. UU No. 30 Tahun 2000 5. UU No. 19 Tahun 2002 6. UU No. 28 Tahun 2014 7. UU No. 20 Tahun 2016

C. Istilah HKI

(3)

Dalam pasal 1 UUHC disebutkan bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.

Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk terkaitnya dengan persyaratan tertentu.

Dalam pasal 12 disebutkan pula: Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup : buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu; alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; lagu atau musik dengan atau tanpa teks; drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; arsitektur;

peta; seni batik; fotografi; sinematografi; terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Karya cipta berupa program komputer, sinematografi, fotografi, database dan karya hasil pengalihwujudan dilindungi selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Selain itu, karya cipta di Indonesia akan dilindungi selama masa hidup Penciptanya ditambah 50 tahun lagi setelah pencipta dimaksud meninggal dunia.

Dalam UU tersebut juga dikenal pula doktrin kewajaran penggunaan (fair use) sebagaimana termuat dalam Pasal 15. Antara lain disebutkan bahwa tidak merupakan pelanggaran hak cipta apabila penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. Atau jika pengambilan ciptaan pihak lain itu guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar pengadilan.

Perbanyakan suatu ciptaan secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang non-komersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya tidak pula dikategorikan pelanggaraan hak cipta. Akan tetapi, memperbanyak untuk suatu program komputer merupakan suatu pelanggaran hak cipta. Pembuatan salinan cadangan (back-up copy)

(4)

suatu program komputer oleh pemiliknya hanya dapat dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

D. Tanya Jawab HKI

1. Hak Cipta (Copyright)

Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaan dan salinannya.

Pembuat sebuah ciptaan memiliki hak penuh terhadap ciptaannya tersebut serta salinan dari ciptaannya tersebut. Hak-hak tersebut misalnya membuat salinan, membuat produk derivatif, dan menyerahkan hak-hak tersebut ke pihak lain.

Sebagai contoh Microsoft menjual Windows ke publik dengan mekanisme lisensi. Artinya Microsoft memberi hak kepada seseorang yang membeli Windows untuk memakai perangkat lunak tersebut. Orang tersebut tidak diperkenankan untuk membuat salinan Windows untuk kemudian dijual kembali karena hanya Microsoft yang berhak.

Serah terima hak cipta tidak selalu berhubungan dengan bisnis. Sebagai contoh adalah lisensi GPL pada perangkat lunak Open Source. GPL memberikan hak kepada orang lain untuk menggunakan sebuah ciptaan asalkan modifikasi atau produk derivasi dari ciptaan tersebut memiliki lisensi yang sama. Kebalikan dari hak cipta adalah Public Domain. Ciptaan dalam public domain dapat digunakan sekehendaknya oleh pihak lain. Sebuah karya adalah public domain jika pemilik hak ciptanya menghendaki demikian. Selain itu, hak cipta memiliki waktu kadaluwarsa. Sebuah karya yang memiliki hak cipta akan memasuki public domain setelah jangka waktu tertentu.

(1) Kapan Hak Cipta itu?

Hak Cipta adalah hak yang timbul secara otomatis dari hasil kreatifitas di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang telah diwujudkan sebagai karya yang orisinal.

(2) Apakah setiap ciptaan harus didaftarkan?

Pendaftaran tidak memberikan Hak dalam sistem Hak Cipta, tetapi merupakan salah satu alat bukti adanya hak dimana seseorang dapat dianggap sebagai Pencipta. Dalam UU Hak Cipta yang baru, kata pendaftaran diubah menjadi pencatatan, meskipun tidak menghilangkan sistem tata cara penerimaaan pendaftaran yang ada.

(3) Kepada siapa mendaftarkan suatu ciptaan?

Permohonan pencatatan Hak Cipta ditujukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

(4) Berapa biaya yang harus dibayarkan untuk ciptaan?

Biaya Pencatatan Hak Cipta adalah Rp 300.000 untuk program komputer, dan Rp 150.000 untuk ciptaan lainnya.

(5) Untuk suatu ciptaan, hak apa saja yang dimiliki si pencipta?

(5)

Pencipta memiliki Hak Ekonomi yang merupakan hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi atas eksploitasi yang dilakukan terhadap ciptaan tersebut.Di samping itu, Pencipta juga memiliki Hak Moral. Ciptaan tersebut bisa juga dialihkan kepada orang lain tanpa menghilangkan Hak Moral yang dimiliki Pencipta.

(6) Apakah ada pengecualian dalam Hak Cipta?

Pengecualian Hak Cipta diartikan sebagai tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan hak eksklusif dari Pencipta akan tetapi dianggap bukan merupakan suatu pelanggaran hukum di bidang Hak Cipta. Hal ini karena Hak Cipta juga memiliki fungsi sosial kepada masyarakat luas, dimana pemberlakuannya memang diharapkan juga tidak merugikan Pencipta. Sistem ini dinamakan fair deal, terkait dengan kepentingan pendidikan, penelitian atau hal-hal sosial lain yang sifatnya tidak komersial.

(7) Berapa lama jangka waktu perlindungan suatu ciptaan?

Diberikan secara umum adalah seumur hidup ditambah 70 tahun setelah Pencipta tersebut meninggal dunia.

(8) Apakah kepemilikan Hak Cipta bisa beralih?

Ya, kepemilikan hak cipta bisa beralih. Akan tetapi peralihan ini tidak serta merta menghilangkan hak si Pencipta atas karya ciptanya.

Hak Cipta melindungi Pencipta dari eksploitasi industri yang tanpa batas.

(9) Apakah ada sanksi terhadap pelanggaran Hak Cipta?

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta juga mengatur pengenaan sanksi untuk setiap pelanggaran Hak Cipta. Sanksi yang dimaksud bisa berupa sanksi pidana dan perdata. Pelanggaran bisa berupa perbanyakan (reproduction), publikasi (publication) yang dilakukan tanpa izin si Pencipta, serta pembajakan (piracy).

2. Paten (Patent)

Paten melindungi sebuah ide, bukan ekspresi dari ide tersebut. Pada hak cipta, orang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta. Sedangkan pada paten, seseorang tidak berhak untuk membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide yang dipatenkan. Contoh dari paten misalnya adalah algoritma Pagerank yang dipatenkan oleh Google. Artinya pihak lain tidak dapat membuat sebuah karya berdasarkan algoritma Pagerank, kecuali jika ada perjanjian dengan Google.

Sebuah ide yang dipatenkan haruslah ide yang orisinil dan belum pernah ada ide yang sama sebelumnya. Jika suatu saat ditemukan bahwa sudah ada yang menemukan ide tersebut sebelumnya, maka hak paten tersebut dapat dibatalkan.

(1) Secara prinsip Apakah paten itu?

(6)

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

(2) Apakah invensi itu?

Invensi adalah pemecahan (solusi) teknis atas permasalahan (problem) teknis, yang dapat berupa produk, mesin, tool/peralatan, metode, sistem, dan komposisi.

(3) Invensi bagaimanakah yang dapat diberi paten?

Untuk Paten Sederhana, invensi dapat diberi Paten Sederhana jika invensi itu:

 Baru, artinya jika pada saat pengajuan permohonan Paten Sederhana, invensi itu tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelum tanggal tanggal pengajuan tersebut;

 Dan dapat diterapkan dalam industri, artinya invensi itu dapat diproduksi atau dapat digunakan dalam berbagai jenis industri.

Untuk Paten, invensi dapat diberi paten jika invensi itu:

 Baru, artinya jika pada saat pengajuan permohonan Paten Sederhana, invensi itu tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelum tanggal tanggal pengajuan tersebut;

 Mengandung langkah inventif, artinya jika invensi itu merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik;

 Dan Dapat diterapkan dalam industri, artinya invensi itu dapat diproduksi atau dapat digunakan dalam berbagai jenis industri.

(4) Berapa lama Paten berlaku?

Paten Sederhana berlaku selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten Sederhana.

(5) Apakah masa berlaku paten dapat diperpanjang?

Masa berlaku paten tidak dapat diperpanjang.

(6) Siapa yang berhak memperoleh paten?

Yang berhak memperoleh Paten adalah Inventor atau yang menerima lebih lanjut hak Inventor yang bersangkutan.

(7) Hak-hak apa saja diperoleh pemegang paten?

Hak-hak yang dimiliki pemegang paten:

 Hak eksklusif untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya; dan

 Hak eksklusif melarang pihak lain untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya tanpa persetujuannya.

(7)

(8) Apakah perlindungan paten yang didaftar di Indonesia juga berlaku di negara lain?

Paten Indonesia hanya berlaku di Indonesia. Jika suatu invensi hendak dilindungi di negara lain, pemohon harus mendaftarkannya ke negara tersebut atau ke organisasi negara-negara tertentu, seperti European Patent Office (EPO).

(9) Pendaftaran Paten dan Paten Sederhana di ajukan kemana?

Pendaftaran Paten dan Paten Sederhana di ajukan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, info lebih lanjut: www.dgip.go.id.

(10) Apakah invensi dapat diketahui masyarakat?

Invensi yang diajukan dan sudah diumumkan dapat diketahui oleh masyarakat, dan dapat diakses di www.dgip.go.id.

3. Merk

Merk dagang digunakan oleh pebisnis untuk mengidentifikasikan sebuah produk atau layanan. Merek dagang meliputi nama produk atau layanan, beserta logo, simbol, gambar yang menyertai produk atau layanan tersebut. Sama seperti HAKI lainnya, merek dagang dapat diserahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya. Contoh yang umum adalah mekanisme franchise. Pada franchise, salah satu kesepakatan adalah penggunaan nama merk dagang dari usaha lain yang sudah terlebih dahulu sukses.

(1) Apa yang dimaksud dengan Hak atas Merek?

Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.

(2) Apakah Fungsi Merek?

Merek berfungsi sebagai:

 Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.

 Alat promosi, dalam memasarkan hasil produksi, cukup dengan menyebutkan mereknya.

 Penunjuk asal barang/jasa dihasilkan.

(3) Kenapa Merek Penting untuk didaftarkan?

Merek penting untuk didaftarkan antara lain karena:

 Menjadi alat bukti kepemilikan hak atas merek yang didaftarkan

 Menjadi dasar penolakan terhadap merek yang sama pada keseluruhannya atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenis

 Menjadi dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama pada keseluruhannya atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenis.

(8)

(4) Siapa saja yang bisa mengajukan Pendaftaran Merek?

Yang bisa mengajukan permohonan merek adalah: Orang/ Perorangan, Perkumpulan dan Badan Hukum (Perseroan, Firma, CV).

(5) Ke mana permohonan pendaftaran Merek diajukan?

Permohonan pendaftaran merek diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

(6) Berapa lama Jangka Waktu Perlindungan Merek?

Merek terdaftar dilindungi selama 10 (sepuluh) tahun sejak penerimaan permohonan Merek, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama yaitu 10 (sepuluh) tahun berikutnya. Perpanjangan jangka waktu perlindungan Merek diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sebelum tanggal berakhirnya perlindungan Merek terdaftar.

(7) Apakah Hak Merek bisa dialihkan?

Hak atas Merek terdaftar dapat dialihkan melalui: Pewarisan, Hibah, Wasiat, Perjanjian dan sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

(8) Apa yang dimaksud dengan Lisensi di bidang Merek?

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menggunakan Mereknya, baik untuk seluruh atapun sebagian jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan, selama jangka waktu tertentu, dengan syarat-syarat tertentu.

(9) Apakah Merek Terdaftar dapat dihapuskan?

Merek terdaftar dapat dihapuskan dengan beberapa alasan:

 Atas prakarsa Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

 Atas permohonan pemilik merek yang bersangkutan

 Atas putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, berdasarkan gugatan penghapusan

 Tidak diajukan perpanjangan jangka waktu perlindungan mereknya (10) Apakah Merek Terdaftar dapat dibatalkan?

Merek terdaftar dapat dibatalkan berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atas gugatan yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan dengan menggunakan alasan-alasan yang terdapat dalam Pasal 4 Pasal 5 dan/atau Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.

4. Desain Industri

(1) Apakah Desain Industri itu?

(9)

Desain Industri merupakan aspek hias atau aspek estetika dari sebuah benda. Desain Industri dapat terdiri dari fitur tiga dimensi, seperti bentuk sebuah benda, atau fitur dua dimensi, seperti pola, garis atau warna.

(2) Jenis perlindungan apa yang diberikan Desain Industri?

Pada dasarnya pemilik Desain Industri memiliki hak untuk mencegah pihak ketiga untuk kepentingan komersil membuat, menjual, atau mengimpor benda yang merupakan tiruan dari benda yang dilindungi Desain Industri baik sebagian atau secara keseluruhan.

(3) Jenis produk seperti apa yang mencakup Desain Industri?

Desain Industri diterapkan dalam berbagai macam produk industri dan kerajinan; mulai dari kemasan dan wadah untuk perabotan rumah tangga sampai perangkat elektronik untuk tekstil.

Desain Industri juga berkaitan dengan simbol grafis, pengguna grafis antarmuka, dan logo.

(4) Bagaimana Desain Industri dilindungi?

Desain Industri harus terdaftar agar dapat dilindungi oleh hukum Desain Industri sebagai

"desain terdaftar".

(5) Pendaftaran Desain Industri di ajukan kepada instansi mana?

Pendaftaran Desain Industri di ajukan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, info lebih lanjut: www.dgip.go.id.

(6) Berapa lama Desain Industri berlaku?

Desain Industri berlaku selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan, dan tidak dapat diperpanjang.

(7) Apa perbedaan antara Desain Industri dan paten?

Desain Industri pada dasarnya hanya melindungi penampilan atau fitur estetika sebuah produk, sedangkan paten melindungi invensi baru yang menawarkan solusi teknis dalam menyelesaikan masalah yang ada, yang cara penyelesaiannya tidak terpikirkan sebelumnya.

Pada prinsipnya, Desain Industri tidak melindungi fitur teknis atau fungsional dari suatu produk.

Hal ini dikarenakan fitur tersebut berpotensi dilindungi oleh paten.

(8) Apakah perlindungan Desain Industri yang diberikan di satu Negara juga berlaku di Negara lainnya?

Hak Desain Industri bersifat teritorial. Ini berarti bahwa hak ini terbatas pada negara (atau wilayah) di mana perlindungan diberikan.

(9) Apakah perlindungan ini berlaku di negara lain?

Desain Industri Indonesia hanya berlaku di Indonesia. Jika suatu Desain Industri hendak dilindungi di negara lain, pemohon harus mendaftarkannya ke negara tersebut.

(10) Apa keuntungan perlindungan Desain Industri?

Perlindungan Desain Industri merupakan bagian yang menyatu dari strategi bisnis. Alasan utama untuk melindungi Desain Industri adalah sebagai berikut:

(10)

 Pengembalian investasi: Perlindungan terhadap Desain Industri berkontribusi dalam memperoleh laba atas investasi yang telah dilakukan dalam menciptakan produk yang menarik dan inovatif.

 Hak eksklusif: Perlindungan memberikan hak eksklusif selama 10 tahun, sehingga untuk mencegah atau menghentikan orang lain dari mengeksploitasi secara komersil atau meniru Desain Industri.

 Memperkuat merek: Desain Industri dapat menjadi elemen penting dari sebuah merek perusahaan.

 Melindungi Desain Industri memberikan kontribusi untuk melindungi merek perusahaan tersebut.

 Menjual Lisensi: Perlindungan ini memberikan hak-hak yang dapat dijual atau dilisensikan kepada perusahaan lain,yang kemudian akan menjadi sumber pendapatan bagi pemilik hak.

 Citra positif: Perlindungan membantu menyampaikan citra positif perusahaan, karena Desain Industri merupakan aset bisnis yang dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan dan produk-produknya.

 Keuntungan: Melindungi Desain Industri merupakan bentuk penghargaan terhadap kreativitas dan mendorong terciptanya kreativitas yang baru.

(11) Apa akibat jika tidak melindungi Desain Industri saya ?

Jika Anda tidak melindungi Desain Industri Anda, maka Anda mungkin tidak menikmati hak eksklusif yang seharusnya anda dapat dari Desain Industri anda. Akibatnya, pesaing bisnis Anda dapat menjual produk anda ke publik, atau menggabungkan Desain Industri Anda dengan produk mereka, tanpa perlu mendapatkan izin dari Anda.

E. Keuntungan HKI

Beberapa keuntungan yang didapat dibidang iptek, diantaranya adalah :

 Adanya perlindungan karya tradisional bangsa Indonesia. Sangat disayangkan apabila sebuah temuan akhirnya diklaim pihak lain, termasuk oleh orang asing gara-gara tidak dipatenkan.

 Mencegah pencurian karya lokal yang umumnya masuk kategori paten sederhana dan penemuan-penemuan baru.

 Adanya masukan pendapatan untuk para penemu/ pencipta.

 Meningkatkan motivasi positif untuk terus berkarya bagi penemu paten, baik dari pemerintah, swasta atau siapapun serta merangsang untuk saling mengembangkan.

(11)

 Mendidik untuk melakukan dokumentasi yang baik. Dengan itu, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan maksimal atau mengembangkan lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.

 Meningkatkan pemahaman yang serasi terhadap HAKI pada aparat hukum dan masyarakat. Mengingat saat ini cukup banyak penafsiran dan pemahaman terhadap hal tersebut.

F. HKI di bidang Teknologi Informasi

Ada beberapa macam HKI, yang dapat diterapkan dalam bidang TI adalah:

(1) Hak Cipta

Hak Cipta diperlukan untuk menghindari sengketa pemilik hak cipta. Sengketa bisa saja terjadi apabila suatu aplikasi dinilai telah sukses, yaitu telah menghasilkan aliran keuntungan.

Mungkin ada karyawan perusahaan yang keluar dan membuat perusahaan sendiri, dengan menjiplak sebuah karya aplikasi. Hal semacam inilah yang bisa dihindari dengan pendaftaran dan pencatatan Hak Cipta.

Pencatatan hak cipta dilakukan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia, sesuai ketentuan UU No. 28/2014 Tentang Hak Cipta. Yang diakui sebagai pemilik hak cipta adalah pendeklarator pertama dari sebuah karya, termasuk karya aplikasi.

(2) Hak Merek

Pengertian merek menurut UU No. 20 Tahun 2016 adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Oleh karena itu merek perlu didaftarkan agar tidak terjadi sengketa antar merk dan melindungi pemiliknya.

Merek yang sudah terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama 10 tahun.

Pengurusan pendaftaran merek bisa diawali dengan pengecekan kemiripan merek yang didaftarkan dengan merek-merek yang sudah terdaftar dengan cara penelusuran merek di fasilitas online data merek Indonesia yang disediakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada http://penelusuran- merek.dgip.go.id/.

(3) Rahasia Dagang

(12)

Rahasia dagang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Beberapa hal pokok yang terdapat dalam Undang-Undang Rahasia Dagang yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

 Hak Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau usaha, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

 Objek pengaturan Rahasia Dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau usaha yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Dengan demikian, lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi:

a) Metode produksi b) Metode pengolahan c) Metode penjualan

d) Informasi lain di bidang teknologi dan/atau usaha yang memiliki nilai ekonomis dan tidak diketahui masayarakat secara umum.

Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menilai informasi yang dimiliki dilindungi sebagai rahasia dagang, antara lain adalah:

a) Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh kalangan di luar perusahaannya;

b) Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh para karyawan di dalam perusahaannya;

c) Sejauh mana upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi kerahasiaan informasinya;

d) Nilai dari informasi tersebut bagi dirinya dan bagi pesaingnya;

e) Derajat kesulitan atau kemudahan untuk mendapatkan atau menduplikasikan informasi yang sama oleh pihak lain.

Perlindungan rahasia dagang timbul berdasarkan Undang-Undang Rahasia Dagang.

a) Rahasia dagang dapat beralih atau dialihkan dengan:

b) Pewarisan;

c) Hibah;

d) Wasiat;

e) Perjanjian tertulis; atau

f) Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Peraturan Perundang-undangan.

Jangka Waktu Perlindungan

(13)

Dalam perlindungan rahasia dagang, tidak ada ketentuan yang membatasi tentang jangka waktu berlakunya perlindungan rahasia dagang, yaitu selama pemiliknya tetap merahasiakan dan melakukan usaha-usaha untuk melindungi kerahasiannya maka selama itu pula berlaku perlindungan hukum.

Pelanggaran dan Sanksi

Seseorang dianggap melanggar rahasia dagang orang lain apabila ia memperoleh atau menguasai rahasia dagang tersebut dengan cara-cara yang bertentangan dengan peraturan per- undang-undangan yang berlaku, seperti:

a) Pencurian;

b) Penyadapan;

c) Spionase industri;

d) Membujuk untuk mengungkapkan atau membocorkan rahasia dagang melalui penyuapan, paksaan dll.;

e) Dengan sengaja mengungkapkan atau mengingkari kesepakatan atau kewajiban yang tertulis untuk menjaga rahasia dagang yang bersangkutan.

Selanjutnya ketentuan pidananya ialah “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Rahasia Dagang pihak lain, atau melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, atau Pasal 14 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Tindak pidana dimaksud termasuk delik aduan.

Berikut adalah kategori HKI untuk produk Aplikasi Perangkat Lunak

Produk Jenis HKI

APLIKASI DIGITAL Hak Cipta (Source code, Tampilan)

Merek (Nama, Logo, Tulisan dalam produk) GAME DIGITAL Hak Cipta (Source code, Tampilan, Karakter)

Merek (Nama, Logo, Tulisan dalam produk) SOFTWARE/

PROGRAM

Paten (Konstruksi mesin atau alat, Proses cara kerja) Merek (Nama, Logo, Tulisan dalam produk)

Desain Industri (Bentuk/Tampilan luar)

PERANGKAT ELEKTRONIK

Paten (Konstruksi mesin atau alat, Proses cara kerja) Merek (Nama, Logo, Tulisan dalam produk)

Desain Industri (Bentuk/Tampilan luar)

(14)

Berikut adalah kategori HKI untuk produk Desain dan Film

Produk Jenis HKI

DESAIN GRAFIS Hak Cipta

INTERIOR Hak Cipta

FOTOGRAFI/potret Hak Cipta

LOGO Hak Cipta

PETA Hak Cipta

MOTIF BATIK Desain Industri, Merek

FILM Hak Cipta

ANIMASI Hak Cipta

KOREOGRAFI Hak Cipta

G. Soal & Pertanyaan

1. Sebutkan dan jelaskan pengertian HKI?

2. Tuliskan macam-macam kategori HKI secara umum?

3. Tuliskan macam-macam kategori HKI untuk TI?

4. Sebutkan UU dan peraturan yang mengatur tentang HKI?

5. Bagaimana proses mendapatkan Hak Cipta?

6. Bagaimana proses mmendapatkan Paten?

7. Bagaimana proses mmendapatkan Rahasia Dagang?

8. Bagaimana proses mmendapatkan Merek?

9. Berapa masa waktu Paten, Merek, Rahasia dagang dan hak cipta?

10. Apakah keuntungan mempunyai produk yang ber-HKI?

Figure

Updating...

References

Related subjects :

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in