• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS DALAM PEMANFAATAN PROPERTI PADA TARI KREASI MELAYU DI TIGA SANGGAR TAMAN BUDAYA KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KREATIVITAS DALAM PEMANFAATAN PROPERTI PADA TARI KREASI MELAYU DI TIGA SANGGAR TAMAN BUDAYA KOTA MEDAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KREATIVITAS DALAM PEMANFAATAN PROPERTI PADA

TARI-TARI KREASI MELAYU DI TIGA SANGGAR

TAMAN BUDAYA KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SYAIFUL RAMADHAN

NIM. 209142053

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkahnya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “ Kreatifitas dalam pemanfaatan properti pada tari-tari kreasi Melayu di Taman Budaya Kota Medan, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan”

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

 Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

 Dra. Tuti Rahayu, M.Si Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing skripsi I yang selalu sabar dan rendah hati dalam membimbing penulis serta memberi arahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini.

 Uyuni widiastuti, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

 Nurwani S.S.T. M.Hum selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.

 Yusnizar Heniwaty, S.ST., M.Hum selaku Pembimbing Skripsi II yang selaku memberikan arahan dan bimbingan serta rendah hati.

 Bapak dan Ibu Dosen Seni Tari yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

(6)

iii

 Kedua orang tua saya Ayahanda Kamaruddin dan Ibunda Mariati yang telah memberikan bantuan moril dan material serta do’anya agar menjadi yang terbaik kepada saya.

 Buat abangku Eko Pratama Ramadhan, adik-adik ku Nuraini Gustika Terima kasih sudah mendo’a kan saya selama ini.

 Teman-teman saya yang sudah bantuin menyelesaikan skripsi ini AI, Tika, Yuni, Nona, Selvi, Wiwin, Nadra, Lilis, Uti, Raja, Kiki, Endang, Taufik, Arjun, Triadi udah berjuang bersama-sama demi masa depan.

Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepada penulis, baik dukungan doa dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada semuanya , Amin.

Akhirnya peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi penulisan, tata bahasa ataupun bentuknya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran, kritik dan koreksi yang membangun agar penulis dapat memberikan yang lebih baik lagi diwaktu yang akan mendatang.

Medan, April 2014 Peneliti

(7)

ABSTRAK

Syaiful Ramadhan, Nim 209142053. Kreativitas Dalam Pemanfaatan Properti Pada Tari Kreasi Melayu Di Tiga Sanggar Taman Budaya Kota Medan.

Penelitian ini membahas tentang kreativitas dalam pemanfaatan properti pada kedalam penciptaan kreasi Melayu di tiga sanggar Taman Budaya Kota Medan. Dimana bertujuan untuk memperkaya dan memperjelas gerak tari dalam pemanfaatan properti untuk pendukung dan penunjang gerak tari yang diciptakan. Penelitian ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik seperti kreativitas, ilmu menata tari, desain panggung dan properti serta ragam gerak.Waktu penelitian yang dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Tempat penelitian ini di tiga sanggar Taman Budaya Sumatera Utara jalan Perintis Kemerdekaan No. 33 Medan.

Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif, populasi dalam penelitian ini sekaligus sebagai sempel yaitu nara sumber, pelatih, pencipta tari dan orang-orang yang terlibat dalam proses penciptaan karya tari kreasi Melayu menggunakan properti. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi.

(8)

v

3. Pengolahan Properti Tari... 15

4. Fungsi Properti ... 16

5. Pengertian Tari Dan Tari Kreasi ... 17

B. Kerangka Konseptual ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

(9)

vi

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

1. Observasi ... 26

2. Wawancara ... 27

3. Kepustakaan ... 27

4. Dokumentasi ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN ... 33

A Gambar Umum Lokasi Peneliatian ... 33

1. Profil Taman Budaya ... 33

B Penggunaan Properti Pada Tiga Sanggar Di Taman Budaya ... 36

1. Sanggar Tari Nusindo ... 36

2. Sanggar Tari Semenda ... 39

3. Sanggar Tari Patria ... 44

C Penerapan Properti yang digunakan Pada Penciptaan Di Tiga Sanggar Taman Budaya ... 48

D Penerapan Penggunaan Properti Pada Elemen Dasar Tari Pada Tiga Sanggar Taman Budaya Sumatera Utara ... 51

1. Sanggar Nusindo ... 51

2. Sanggar Semenda ... 52

3. Sanggar Patria ... 54

E Alasan Pemilihan Properti ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu wilayah persebaran masyarakat Melayu yang dikenal dengan sebutan Melayu Deli yang pada dasarnya sifat serta perilaku masyarakat Melayu sama disetiap wilayah yaitu mereka mempunyai tingkah laku lemah lembut, ramah tamah, mengutamakan sopan santun, serta menjunjung tinggi adat istiadat yang berlandaskan syariat Islam. Masyarakat Melayu sendiri pada saat ini telah banyak mengalami perkembangan sosial budaya dikarenakan, adanya sosialisasi masyarakat Melayu dengan berbagai etnis yang ada disekitar mereka. Salah satu contoh etnis yang telah membaur dengan masyarakat Melayu adalah etnis Batak Toba, Batak Karo, bahkan etnis Jawa, Padang, Cina yang telah melakukan perpindahan dari daerah tempat mereka tinggal dan menetap di daerah sekitar medan.

(11)

banyak menggunakan properti yang menimbuklan ide dan gagasan yang baru dengan tingkat kreativitas yang sangat baik.

Kreativitas menurut Utami Mundar ( 1995 : 25 ) adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan – gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan – hubungan baru antara unsur – unsur yang sudah ada sebelumnya. Penjelasan ini ditambah dengan pengertian dari Imam Musbikin ( 2006 : 6 ) kreatifitas adalah kemampuan melalui ide, melihat hubungan yang baru, atau tak sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal – soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan yang perlu dijawab. Berdasarkan penjelasan dari kedua ahli di atas dapat dijelaskan bahwa kreativitas tari Melayu merupakan tari yang berasal dari perkembangan gerak yang berpijak dari tradisi Melayu itu sendiri, namun dikembangkan bentuk - bentuk geraknya sekreatif mungkin.

(12)

Adapun kreativitas dalam menciptakan tari di beberapa sanggar tari sangat berhubungan dengan kualitas penari, keseragaman gerak yang dilakukan penari, dan pendukung nilai estetika penari yaitu busana, tata rias, bahkan hal yang sangat khusus yaitu properti. Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Propeti tari dengan demikian adalah segala sesuatu yang diperlukan penari di ruang pentas. Konsep dan properti itu harus sesuai dengan tarian, karena ini merupakan bagian dari teks pertunjukan tari tersebut. Oleh karena itu, penggunaan properti tari tersebut juga harus sesuai dengan tema tarian yang dibuat.

Material dari properti ini bias apa saja, misalnya, yaitu selendang, paying, kipas, kerincing, bunga, tongkat, ketipung, sarung dan lain sebagainya. Hal yang terpenting dalam penggunaan properti tari tersebut bukan berdasarkan pada material tapi bagaimana material itu mampu menggembangkan imajinasi dan daya kreatifnya, kunci terbangunnya kreativitas dalam proses penggunaannya. Penggunaan itu berkaitan dengan kreativitas, dan kreativitas berkaitan dengan persoalan penemuan segar, baik berupa gagasan atau tindakan yang menghasilkan rancangan bangun konkrit. Tentu saja kreativitas yang baik adalah yang memiliki humanitas (kodrat manusia, kemanusian.)

(13)

Banyak sanggar tari atau pelatih tari yang sering menggunakan properti dalam menciptakan tari kreasi seperti selendang, tongkat, rebana, tombak, kipas, payung, dan lain – lain. Akan tetapi sanggar-sanggar tersebut menggunakan perbedaan properti dan perbedaan gerak yang pada saat menari menggunakan properti. Beberapa contoh sanggar yang sering menggunakan properti pada saat menciptakan kreativitas tari khususnya tari melayu adalah sanggar Citra Budaya, Lak-Lak , Nusindo, Sumenda, Patria, dan lain-lain. Adapun sanggar yang telah disebutkan diatas adalah sanggar – sanggar yang mempunyai aktifitas atau tempat di Taman Budaya Sumatera Utara tepatnya di kota medan.

(14)

Tidak jauh berbeda dengan sanggar Nusindo, sanggar Semenda juga melalukan diskusi terlebih dahulu sebelum menciptakan atau menuangkan kreativitas dalam menggunakan properti yang akan dituangkan didalam tarian yang akan diciptakan. Namun perbedaan yang ada disanggar Semenda dan Nusindo terlihat pada proses penciptaan. Dimana kreativitas dalam penggunaan properti dilakukan oleh penari terlebih dahulu setelah itu dievalusia oleh pemimpin sanggar dan pelatih, dimana penerapan sistem seperti ini dilakukan oleh pemilik sanggar agar bertujuan mendidik penari dan lebih berekspresi mengembangkan kreativitas penggunaan properti bagi penari dalam melakukan gerak tari. Sedangkan pada sanggar Patria kreativitas dalam pemanfaatan properti lebih dominan dilakukan oleh pelatih, dikarnakan penari pada sanggar Patria lebih dominan anak-anak. Sehingga kreativitas yang dihasilkan juga kurang berkembang.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah mempunyai perumusan masalah penelitian yang penjelasannya memiliki alasan mengapa alasan yang dikemukan dalam usualan penelitian yang dipandang menarik dan perlu di teliti dalam lingkup permasalahn yang lebih luas dari uraian dalam latar belakang masalah penelitiaan. Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

(15)

2. Properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari kreasi Melayu pada tiga sanggar di Taman Budaya?

3. Bagaimana kreativitas penerapan properti pada penciptaan tari di tiga Sanggar Taman Budaya Kota Medan?

4. Bagaimana penggunaan elemen ruang dan waktupada proses penciptaan tari dengan menggunakan properti?

5. Apa alasan pemilihan properti pada tari yang diciptakan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, ternyata banyak faktor yang dapat diteliti lebih lanjut dalam permasalahan ini, maka arah penelitian harus dibatasi. Sesuai dengan pendapat para ahli mengatakan

“Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas tidak dapat

dipakai sebagai masalah penyelidikan, oleh karena tidak pernah jelas batas masalah itu, sebab itu masalah perlu memenuhi syarat-syarat dalam perumusan yang terbatas. Pembatasan ini dipakai bukan hanya untuk memudahkan dan untuk menyederhanakan, tetapi untuk menetapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya, tenaga, kecakapan, waktu, ongkos dan lain-lain

dari rencana tertentu”(Surakmad,1982:36)

(16)

1. Properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari kreasi Melayu pada tiga sanggar di Taman Budaya?

2. Bagaimana kreativitas pemanfaatan properti pada penciptaan tari di tiga Sanggar Taman Budaya Kota Medan?

3. Apa alasan pemilihan properti pada tari yang diciptakan?

D. Rumusan Masalah

Menurut Maryaeni (2005 : 14), rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka menentukan peneliti ke arah perumusan masalah. Rumusan masalah juga bisa disikapin sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktisnya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan. Dalam perumusan masalah, akan diperkecil batasan – batasan yang telah dibuat dan berfungsi untuk lebih mempertajam arah penelitian. Maka yang menjadi rumusan masalah alam penelitian ini : ”Bagaimana Kreativitas dalam Pemanfaatan Properti Pada Tari Kreasi Melayu di tiga Sanggar Taman Budaya

Kota Medan?”

E.Tujuan Penelitian

(17)

adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil yang diperoleh setelah peneliti ini selesai”. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari yang tercapai atau tidaknya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari kreasi Melayu pada tiga sanggar di Taman Budaya?

2. Mendeskripsikan bagaimana kreativitas penerapan properti pada penciptaan tari di tiga Sanggar Taman Budaya Kota Medan?

3. Mendeskripsikan apa alasan pemilihan properti pada tari yang diciptakan?

F. Manfaat Penelitian ini diharapkan

1. Sebagai bahan acuan, serta evaluasi bagi pemilik sanggar tari yang ada di Kota Medan.

2. Sebagai bahan masukkan bagi penulis atau peneliti sendiri dalam mengikuti tari yang ada di sanggar tari dan melihat sanggar tari tersebut dalam kreativitas pemanfaatan properti pada tarian kreasi Melayu yang ada di kota Medan.

3. Sebagai masukkan kepada mahasiswa secara khusus Jurusan Seni Tari yang bisa berwirausaha memiliki sanggar tari dan dapat memperdalam pelaksanaan pemanfaatan properti yang baik dalam usaha di bidang seni tari.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Dendy, Sugono, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat . Jakarta :Gramedia

Dharsono Soni kartika.2004.Estetika, Bandung: Rekayasa Sains

Tim Prima Pena, 2006. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gita Media Press

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 1997. Metode Penelitian, Jakarta : BumiAksara

Sumardjo, Jakob.1999.Filsafat Seni, Bandung: ITB

Hidayat Robby, 2005.Wawasan Seni Tari, Balai Kasian Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Malang

Iskandar muda.“ Model Pemunculan Karya Tari Kreatif Dalam Seni Pertunjukan Inovatif” , Jurnal Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unimed Vol 12. No. 43,s Th XII Maret 2006, halaman 31-38

Nurwarni, 2006, Pengetahuan Tari, UNIMED, Medan ________, 2007, Pengetahuan Tari, UNIMED, Medan

Nasution, S, 1992, Metodelogi Penelitian Naturalistik Kualitatif . Bandung

Soedarsono, RM, 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa, MSPI, Jakarta

Dharsono, 2007, Estetika, Rekayasa Sains, Bandung

Koentjaraningrat, 1976, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta.

Zariah, Nurul ,(2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Yogyakarta :

Bumi Aksara

Supardjan. 1982, Pengetahuan Tari, Surabaya : Sabdhaya.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata uji perbandingan jamak warna pati ubi talas pada konsentrasi larutan natrium klorida (NaCl) 7,5% tidak berbeda dengan konsentrasi

pemilihan tingsung dengan pascikualifikasi pada Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong, Tahun Anggaran 2012 untuk Pekerjaan Konstruksi sebagai

Segala puji bagi Allah SWT atas lirnpahan rahrnat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat rnenyelesaikan laporan skripsi ini dengan judul "Pengaruh Suhu Annealing dan Jumlah

Salah satu kasus pembukaan lahan masyarakat dalam kawasan hutan juga terjadi pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas yang berada pada wilayah Propinsi Sulawesi

Sementara itu, pengumpulan IR selain tugas akhir, harus dilakukan sendiri oleh perpustakaan. Pustakawan terutama di bagian digital repository harus aktif mencari

Kemajuan ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kendaraan dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan dan meningkatkan pencemaran udara.Hal ini sangat

Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui ketercapaian KKM pada kemampuan pemecahan masalah matematis dan keterampilan proses peserta didik yang diajarkan dengan

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:78) dalam variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi tingkatan harga, diskon, potongan harga dan periode