• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Model Antrian dalam Mengoptimalkan Pelayanan pada Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Model Antrian dalam Mengoptimalkan Pelayanan pada Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Salah satu bagian yang cukup penting pada perusahaan jasa adalah masalah antrian, jika layanan tersebut terdapat kendala maka akan terjadi masalah penumpukan waktu menunggu pada pelayanan tersebut. Dalam hal ini pihak perusahaan harus memperhatikan bentuk antrian layanan yang sudah ada, apakah sudah baik atau belum. Dalam perusahaan jasa yang sudah cukup besar dan memiliki banyak pelanggan, antrian akan menjadi kendala apabila fasilitas yang ada tidak mampu melayani jumlah pelanggan yang datang, oleh karena itu perlu bagi perusahaan jasa untuk meningkatkan fasilitas layanan yang dimilikinya. Akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki kendala pada sebuah antrian, jika jumlah pelanggan kurang dari jumlah fasilitas layanan yang ada, maka tidak terdapat antrian layanan pada perusahaan tersebut. Salah satu masalah antrian jenis perusahaan jasa adalah Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047). Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) merupakan tempat untuk melakukan perawatan dan perbaikan suatu mesin atau komponen pada kendaraan sepeda bermotor. Pada Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) terdapat antrian yang cukup panjang yang menyebabkan ada kejenuhan dari pengantri layanan yang bereka butuhkan dari bengkel tersebut. Terutama pada jam jam tertentu, khususnya antara pukul 09.00 wib sampai dengan 11.00 wib terdapat beberapa barisan antrian yang cukup panjang (pengamatan pada pra survey). Dengan demikian, dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sistem antrian yang terjadi saat ini dan sistem antrian yang seharusnya ada untuk mengoptimalkan sistem layanan pada Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047). Metode yang digunakan adalah model antrian jalur berganda (model M/M/S) dimana terdapat 5 jalur (mekanik) dengan 3 tahapan layanan. Data dikumpulkan melalui survei langsung yang dituangkan melalui sebuah data kuantitatif. Dalam penerapan antrian yang ada saat ini, rata-rata tingkat kedatangan kendaraan terbanyak terdapat pada pukul 09.00-10.00 dengan rata-rata 10 kendaraan sedangkan untuk rata-rata tingkat pelayanan tersibuk terdapat pada jam 10.00-11.00 sebanyak 7 kendaraan per jam. Saran yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah Bengkel AHASS harus lebih memperhatikan kesigapan mekanik untuk melayani konsumen dalam hal merawat dan memperbaiki sepeda motor dan sebaiknya Bengkel AHASS mengoperasikan 6 mekanik sekaligus. Jika yang dioperasikan 6 orang maka jumlah kendaraan yang mengantri dan lamanya waktu mereka menunggu akan lebih sedikit dibandingkan jika jumlah mekanik beroperasi sebanyak 5 orang.

(2)

ABSTRACT

One fairly important part in service companies is a queuing issue, if the service has any obstacles, there will be problems building up the waiting time for the service.In this case the company should consider the form of the existing service queue, whether it's good or not.In a service company that is large enough and has many customers, the queue will be an obstacle when the existing facilities are not able to serve the number of customers who come in; therefore a need arises for the service company to improve its service facilities.However, not all companies have constraints on a queue, if the number of subscribers is less than the number of facilities existing services, then there are no queues at the service of the company.One queuing problem is in Honda motorcycles Repair Branch Duchy (AHASS 07047).Honda motorcycle shop Duchy Branch (AHASS 07047) is a place to perform maintenance and repair an engine or vehicle components on a motorized bicycle.Honda motorcycle mechanic Duchy Branch (AHASS 07047) has a long queue which causes no saturation of queuing services which they need from the workshop.Especially at certain hours, particularly between the hours of 9:00 am until 11:00 am there were several rows of long queues (observations on pre-survey).Thus, a study was conducted that aimed to determine the queuing system that's happening now and how to make a queuing system to optimize the service system on Honda motorcycles Repair Branch Duchy (AHASS 07047).The method used is multiple lines queuing model (model M / M / S) where there are five lanes (mechanical) with the three phases of the service.Data was collected through direct surveys and then poured through a quantitative data.In the application of the current queue, the average vehicle arrival rate had the highest count between 09:00 am and 10:00 am with an average of 10 vehicles while the average level of service was found in the busiest hours of 10:00 am to 11:00 am with as many as seven vehicles per hour.Suggestions can be submitted in this study, as AHASS Workshop mechanics should pay more attention and alacrity to serve consumers in terms of maintaining and repairing the motorcycle and should Workshop AHASS operate 6 mechanics at once.If 6 mechanics are working, the number of vehicles waiting in line and the length of time they wait will be less than if there were only 5 mechanics working.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……….... iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

ABSTRAK ……… vi

ABSTRAK ………... ... vii

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR TABEL ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi dan batasan Masalah ……… 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ……… 4

1.2.2 Batasan Masalah ……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian ………. 5

1.4 Manfaat Penelitian ………... 5

1.5 Sistematika Penulisan ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 8

2.1Manajemen ……….. 8

2.2Manajemen Operasi ………. 9

2.3Perancangan Kapasitas ……… 10

2.4Teori Antrian ……… 13

2.4.1 Pengertian Antrian ……… 13

2.4.2 Tujuan Antrian ……….. 15

2.4.3 Karakteristik Sistem Antrian ………. 15

2.4.4 Desain Sistem Antrian ………... 18

2.4.5 Model-model Antrian ……… 19

2.5Penelitian Sejenis ……….. 24

2.6Kerangka Pemikiran ……….. 32

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN ………... 39

3.1 Obyek Penelitian ……… 39

3.1.1 Sejarah Perusahaan ……… 39

3.1.2 Strukur Organisasi ………. 40

3.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia ……… 42

3.1.4 Aspek Operasi ……… 43

3.2 Metode Penelitian ……….. 46

(4)

3.2.3 Jenis Data ……….. 48

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ……… 51

3.2.5 Tahapan Penelitian ……… 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 55

4.1 Sistem Antrian Kendaraan Pada Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten (07047) ……….. 55

4.1.1 Kinerja Antrian ………... 55

4.1.2 Tingkat Kedatangan Dan Tingkat Pelayanan Kendaraan Sepeda Motor ……… 56

4.2 Sistem Antrian Dengan Beberapa Model ……… 60

4.2.1 Sistem Antrian Pada Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) dengan model 5 mekanik ……….. 60

4.2.2 Sistem Antrian Pada Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) dengan model 6 mekanik ………… 84

4.2.3 Sistem Antrian Pada Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) dengan model 4 mekanik ………… 109

4.3 Rekapitulasi Antrian Kendaraan Pada Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten (07047) Dengan Model 4,5,6 Mekanik ………….. 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 146

5.1 Kesimpulan ……… 146

5.2 Saran ……….. 147

DAFTAR PUSTAKA ……… 149

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Antrian ……….. 17

Gambar 2.2 Skema Antrian Satu Saluran Satu Tahap ……… 18

Gambar 2.3 Skema Antrian Satu Saluran Banyak Tahap ……….. 19

Gambar 2.4 Skema Antrian Banyak Saluran Satu Tahap ……….. 19

Gambar 2.5 Skema Antrian Banyak Saluran Banyak Tahap ………. 20

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran ……… 38

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten ……… 42

Gambar 3.2 Flow Processing Chart pelayanan di AHASS 07047 ………. 45

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Waktu layanan bengkel sepeda motor Honda cabang

Kadipaten periode 30 maret - 1 april 2015 ……… 4 Tabel 4.1 Jumlah Kedatangan Kendaraan Sepeda Motor per jam …………. 56 Tabel 4.2 Rata-rata Tingkat Kedatangan Kendaraan per-jam……… 58 Tabel 4.3 Rata-rata Tingkat Pelayanan per-jam ……… 59 Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil perhitungan Po, Ls, Ws, Lq, dan Wq

(5 Mekanik) ……… 84

Tabel 4.5 Rekapitulasi hasil perhitungan Po, Ls, Ws, Lq, dan Wq

(6 Mekanik) ……… 109 Tabel 4.6 Rekapitulasi hasil perhitungan Po, Ls, Ws, Lq, dan Wq

(4 Mekanik) ……… 134

Tabel 4.7 Rekapitulasi Perbandingan Data Po, Ls, Ws, Lq, dan Ls

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan, perusahaan jasa perlu memberikan layanan yang optimal kepada konsumennya. Maksud layanan yang optimal adalah suatu layanan dimana fasilitas pelayanan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya. Konsumen yang mendapatkan pelayanan terbaik akan mendapatkan kepuasan dan dikemudian hari menjadi pelanggan bagi perusahaan jasa tersebut.

Terkait dengan layanan kepada konsumen adalah masalah antrian, jika layanan dari perusahaan kepada konsumen terdapat kendala maka akan terjadi masalah penumpukan waktu menunggu pada pelayanan tersebut. Dalam hal ini pihak perusahaan harus memperhatikan bentuk antrian yang sudah ada, apakah sudah baik atau belum. Dalam perusahaan jasa yang sudah cukup besar dan memiliki banyak pelanggan, antrian akan menjadi kendala apabila fasilitas yang ada tidak mampu melayani jumlah konsumen yang datang, oleh karena itu perlu bagi perusahaan jasa untuk meningkatkan fasilitas yang dimilikinya. Akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki kendala pada sebuah antrian, jika jumlah konsumen kurang dari jumlah fasilitas layanan yang ada, maka tidak terdapat antrian layanan pada perusahaan tersebut.

(8)

berusaha untuk menerima pelayanan dengan fasilitas yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penyedia layanan merupakan orang atau perusahaan yang menyediakan suatu layanan berupa barang atau jasa kepada konsumen. Menunggu adalah suatu kejadian dimana barisan kedatangan yang ingin mendapatkan waktu pelayanan melebihi jumlah barisan fasilitas pelayanan yang ada di perusahaan tersebut.

Salah satu jenis perusahaan jasa yang saat ini sedang berkembang adalah bengkel sepeda motor. Bengkel sepeda motor merupakan tempat untuk melakukan perawatan dan perbaikan suatu mesin atau komponen pada kendaraan sepeda bermotor. Perawatan dan perbaikan pada kendaraan bermotor merupakan hal yang cukup penting bagi pengendara, karena dengan keadaan kendaraan motor yang baik dan prima maka akan menjadikan sepeda motor berjalan lancar, dengan demikian dapat menunjang pekerjaan sehari-hari pemilik sepeda motor.

Bengkel sepeda motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten merupakan perusahaan jasa perawatan dan perbaikan sepeda motor yang terletak di jalan Siliwangi no. 01 doar selatan kecamatan Kadipaten kabupaten Majalengka. Bengkel ini juga merupakan bagian dari showroom Mitra Jaya Motor Honda cabang Kadipaten dan menjadi salah satu fasilitas yang ada. Bengkel sepeda motor Honda Cabang (AHASS 07047) Cabang Kadipaten mempunyai letak yang strategis karena tepat berada di depan jalan yang menjadi jalur utama menuju kota Majalengka dan jalur alternatif menuju Cirebon dan Kuningan. Bengkel ini juga berada tidak jauh dari pemukiman yang padat penduduk dimana rata-rata memiliki sebuah motor.

(9)

pengendara-pengendara sepeda motor yang tinggal di sekitarnya, khususnya pemilik sepeda motor merk Honda. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengendara sepeda motor Honda di kota tersebut maka semakin meningkat pula kedatangan konsumen untuk mendapatkan pelayanan perbaikan maupun perawatan kendaraan di bengkel motor Honda cabang Kadipeten. Hal ini memicu adanya antrian yang cukup panjang yang menyebabkan ada kejenuhan dari pengantri layanan yang bereka butuhkan dari bengkel tersebut. Terutama pada jam jam tertentu, khususnya antara pukul 09.00 wib sampai dengan 11.00 wib terdapat beberapa barisan antrian yang cukup panjang (pengamatan pada pra survey). Hal ini mengakibatkan konsumen harus rela menunggu lama untuk mendapat layanan perawatan dan atau perbaikan bagi motor mereka.

Bengkel sepeda motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten memberikan layanannya setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu dari pukul 08.00-17.00 wib (khusus hari sabtu dari pukul 08.00-16.00 wib), dengan lima mekanik yang merupakan blok/chanel pelayanan dan phase atau tahap pelayanan yaitu tempat servis, tempat menunggu untuk kendaraan bermotor, serta tempat pengecekan akhir.

Agar bengkel sepeda motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten dapat mengurangi tumpukan antrian dalam memberikan layanan yang prima kepada para pelanggannya maka perlu dilakukan penelitian terhadap pelaksanaan pelayanan yang dilakukannya, terutama pada fasilitas layanan dan waktu tunggu konsumen, yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul “ANALISIS MODEL ANTRIAN DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN PADA BENGKEL

(10)

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Bengkel sepeda motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten memiliki prosedur tertentu yang harus dilaksanakan dalam pemberian layanan kepada konsumen, disamping waktu standar yang diberlakukan yaitu 30 menit. Namun pada kenyataannya waktu tersebut jarang terpenuhi mengingat pihak mekanik belum tentu bisa memastikan jenis kerusakan pada motor-motor yang akan dilayani, sehingga terjadi penumpukan antrian. Terutama di kurun pukul 09.00 – 11.00 wib, seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.1.

Beberapa jenis kerusakan bisa dikategorikan sebagai pekerjaan ringan yaitu mencangkup ganti oli, perbaikan rem, ganti lampu. Kategori pekerjaan medium yaitu mencangkup perbaikan komponen mesin dalam seperti segitiga stang, kanvas rem, roller, dan lain-lain. Kategori pekerjaan berat yaitu mencangkup perbaikan terhadap kerusakan yang berat hingga perlu perbaikan hampir keseluruhan atau biasa di sebut turun mesin.

Tabel 1.1

Waktu layanan bengkel sepeda motor Honda cabang Kadipaten periode 30 maret - 1 april 2015

Hari Tangg al Waktu pengamatan Jumlah kedatangan kendaraan kendaraan terlayani per jam kendaraan tidak terlayani per jam Senin

30-03-2015 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 6 5 2 - 5 5 2 - 1 - - - Selasa

31-03-2015 10.00-11.00 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 5 7 4 4 4 5 - 6 1 3 - 2 Rabu

(11)

Berdasarkan uraian di di atas, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana antrian pelayanan yang diberikan oleh Bengkel Sepeda Motor Honda AHASS 07047) Cabang Kadipaten selama ini?

2. Bagaimana kondisi antrian yang seharusnya ada untuk mengoptimalkan pelayanan pada Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten?

1.2.2 Batasan Masalah

Guna menghindarkan hasil yang bias maka penelitian ini lebih difokuskan pada waktu tunggu untuk mendapatkan layanan, sehingga tidak akan membahas biaya antri maupun biaya fasilitas. Dalam pembahasan, pelanggan dianggap sama tidak ada kategori pelanggan seperti; jenis pekerjaan, jenis kelamin pendidikan dan usia.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui antrian layanan yang diberikan di Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten selama ini.

2. Untuk mengetahui antrian yang seharusnya ada guna mengoptimalkan pelayanan pada Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten.

1.4 Manfaat penelitian

(12)

Mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama masa perkuliahan dalam melakukan analisis permasalahan secara langsung.

2. Bagi Perusahaan

Agar perusahaan dapat menerapkan sistem antrian yang bisa memperbaiki pelayanan pada pelanggan.

3. Bagi Fakultas dan peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan dan pengetahuan mengenai teori antrian.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II berisi teori yang digunakan untuk membahas penyelesaian masalah dalam penelitian ini, seperti penjelasan tentang manajemen, manajemen operasi, perancangan kapasitas, Teori Antrian, model-model antrian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini berisi tentang metode penelitian, metode pengumpulan data, langkah-langkah dalm menyelesaikan penelitian, metode pengolahan dan cara menganalisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten adalah usaha bengkel yang bergerak memberikan layanan perawatan dan perbaikan terhadap sepeda motor terutama sepeda motor ber merk Honda. Konsumen utama bengkel tersebut kebanyakan adalah penduduk di kota Kadipaten Jawa Barat.

Bengkel Sepeda Motor Honda Cabang Kadipaten memiliki 5 mekanik untuk perawatan dan perbaikan kendaraan sepeda motor yang dibberikan oleh AHASS 07047 lebih menekankan pada konsumen yang datang lebih dulu mendapatkan layanan dan yang datang belakang akan dilayani kemudian.

Pada Bengkel Sepeda Motor AHASS 07047 memiliki jumlah antrian terpadat yaitu pada pukul 08.00-11.00.

Kedatangan konsumen terbanyak terdapat pada pukul 09.00-10.00 dengan rata-rata 10 kendaraan sedangkan untuk rata-rata-rata-rata tingkat pelayanan tersibuk perjam terdapat pada jam 10.00-11.00 sebanyak 7 kendaraan.

(15)

dalam sistem dengan lama kendaraan menunggu layanan sebanyak 8,688-30,594 menit dan kendaraan yang menunggu pada antrian sebanyak 0-0,594 menit. 2. Jika yang beroperasi 4 teknisi pada jam 08.00-11.00, rata-rata jumlah kendaraan

yang datang per jam sebanyak 7 kendaraan dengan rata-rata tingkat pelayanan sebanyak 5 kendaraan per jam, seorang teknisi harus mampu melayani 2 kendaraan per jam. Dalam keadaan ini ada 2 kendaraan yang menunggu dalam antrian dan 3 kendaraan yang menunggu dalam sistem dengan lama kendaraan menunggu dalam layanan sebanyak 8,586-51,834 menit dan kendaraan yang menunggu pada antrian sebesar 0,018-21,954 menit.

Jika yang beroperasi 6 teknisi pada jam 08.00-11.00, rata-rata jumlah kendaraan yang datang per jam sebanyak 7 kendaraan dengan rata-rata tingkat pelayanan sebanyak 5 kendaraan, seorang teknisi harus mampu melayani 2 kendaraan per jam. Dalam keadaan ini ada 0 kendaraan yang menunggu dalam antrian dan 2 kendaraan yang menunggu dalam sistem dengan lama kendaraan menunggu dalam sistem sebanyak 8,652-16,962 menit dan kendaraan yang menunggu pada antrian 0-0,114 menit.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bengkel AHASS harus lebih memperhatikan kesigapan mekanik untuk melayani konsumen dalam hal merawat dan memperbaiki sepeda motor..

(16)

mereka menunggu akan lebih sedikit dibandingkan jika jumlah mekanik beroperasi sebanyak 5 orang.

(17)

Daftar Pustaka

Cachon, G., & Terwiesch, (2006). Matching Supply with Demand: An Introduction to

Operations Managament, New York, US: McGraw Hill.

Chase, R.B., Jacobs, F.R.,dan Aquilano, N.J., (2006), Operations Management For

Competitive Advantage, International Edition, Irwin, Inc., New York.

Frederick, S., Hillier,dan Gerald J. Lieberman, (2005), Introduction to Operations

Research. Eight Edition Jilid II, Yogyakarta.

Heizer, J.,dan Render, B. (2006). Management Operational. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, J.,dan Render, B. (2009). Management Operational. Jakarta: Salemba Empat. Pambudi, Y. (2013). Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor. Jurnal Eksis vol. 06 no 01 mei. Pandian, Y. (2009). Quequeing Theory. PHI Learning ISBN 8120338448.

Rangkuti, Freddy. (2005). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan

Pelanggan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rusdi. (2014). Analisis Penerapan Sistem Antrian Model Multiple Chanel Query System

(M/M/S) pada Bagian Regristasi Pasien di RSUD Salewangan Maros. Skrpsi,

Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Schein, Edgar H. 2008. Organizational culture and Leadership, san fransisco : Third Edition, Jossesy-Bass publiker.

Schroeder, G. Roger. (2007). Manajemen Operasi, Jilid I, Jakarta : Edisi Ketiga, Alih Bahasa Ivonne Pongoh, Erlangga.

Sinulingga, S. (2008). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian. Jakarta : Alfabeta.

Sukmadinata, N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi.

Sutopo, H.B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. Taha, H.A. (2007). Operations Research An Introduction. Edisi kedelapan. New Jersey:

Pearson Education, Inc.

Taufik, R. (2012). Analisis Penerapan Sistem Antrian Model M/M/S pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) TBK. Kantor Cabang Pembantu Universitas Hasaniddin Makassar. Skripsi, Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(18)

Terry,George R & Rue, Leslie W. (2005). Dasar-dasar manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wahyuningsih, S. (2013). Perancangan Aplikasi Sistem Antrian Pada Bengkel Waris

Sibolga. Pelita Informatika Budi Darma, vol. V.

Wijayanti, S. (2008). manajemen, Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

William, J. Stevenson. (2009). Management Operation. Prentice Hall. UK.

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2
Tabel 1.1 Waktu layanan bengkel sepeda motor Honda cabang  Kadipaten periode 30 maret - 1 april 2015 ………………………
Tabel 1.1  Waktu layanan bengkel sepeda motor Honda cabang Kadipaten

Referensi

Dokumen terkait

Terjadi reaksi oksidasi dan reduksi pada sel baterai dengan kapasitas charge sekitar 24 mAh pada tegangan 4 volt, sedangkan kapasitas discharge bernilai sama sekitar

SMA Negeri 1 Klaten telah memiliki tempat ibadah yang cukup memadai, yaitu mushola untuk peserta didik laki-laki dan mushola untuk peserta didik perempuan

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan implementasi dengan menjelaskan proses-proses instalasi perangkat lunak penunjang voip, mulai dari instalasi asterisk server

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas dari layanan VoIP antara yang menggunakan protokol H.323 dengan protokol Session Initiation Protocol

dan tantangan yang terkait dengan mutu maupun keamanan pangan biji kakao Indonesia, serta mensintesis langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, yang

Beberapa saran yang dapat diajukan peneliti untuk mengoptimalkan pemanfaatan model project based learning berbantuan media virtual yaitu: (1) kemampuan awal hendaknya

Teknik pemeliharaan yang berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi arabika di Lembang Kayuosing, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja adalah cara pemupukan, waktu

Gambar 10 merupakan proses bisnis usulan menangani pengiriman produk melibatkan logistik yang dimulai dari melakukan cek data order konsumen melalui