vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Saat ini pemerintah pusat mendelegasikan wewenangnya kepada pemerintah daerah untuk membangun daerahnya yang disertai dengan pengalokasian dana, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia. Sayangnya sampai saat ini pemerintah daerah cenderung mengalokasikan pendapatan daerah kepada belanja operasi daripada belanja modal.
Pajak daerah, retribusi daerah, dan dana alokasi umum menjadi sumber dana untuk dialokasikan ke belanja modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan dana alokasi umum terhadap alokasi belanja modal baik secara parsial maupun simultan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kota/kabupaten di Jawa Barat yang melaporkan secara rutin Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2011 sampai 2013 kepada Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 kota/kabupaten. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini adalah pajak daerah, retribusi daerah, dan dana alokasi umum secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi belanja modal. Pajak daerah dan dana alokasi umum secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi belanja modal sedangkan retribusi daerah berpengaruh negatif terhadap alokasi belanja modal.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Currently the central government delegate authority to regional governments to develop their regions supported by the allocation of funds, facilities and infrastructure, and human resources. Unfortunately, until now the regional governments tend to allocate local government revenue to operating expenses rather than capital expenditure.
Regional taxes, regional retribution, and general allocation fund became a source of funds to be allocated to capital expenditure. This study aimed to analyze the influence of regional taxes, regional retribution, and general allocation fund to the allocation of capital expenditure either partially or simultaneously.
The sample used in this study is municipality/regency in West Java that report regularly Realization Budget Report (APBD) in the period 2011 to 2013 for Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah. Based on pre-defined criteria, the sample used in this study was a total of 33 municipality/regency. The instrument that use is multiple regression.
The results of this study are regional taxes, regional retribution, and general allocation fund simultaneously positive and significant influence toward the allocation of capital expenditure. Regional taxes and general allocation fund partially positive and significant influence toward the allocation of capital expenditure while regional retribution has negative influence toward the allocation of capital expenditure.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1. Landasan Teori ... 8
2.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 8
2.1.1.1 Pajak Daerah ... 9
2.1.1.2 Retribusi Daerah ... 16
2.1.1.3 Perbedaan Pajak Daerah dengan Retribusi Daerah ... 18
2.1.2. Dana Perimbangan ... 19
2.1.2.1 Dana Alokasi Umum ... 21
2.1.3. Belanja Daerah ... 22
2.1.3.1 Belanja Modal ... 23
2.1.4. Penelitian Terdahulu ... 24
2.1.5. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi Belanja Modal ... 27
2.2. Kerangka Pemirkiran ... 29
2.3. Pengembangan Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1. Jenis Penelitian ... 31
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 32
3.2.1. Populasi ... 32
3.2.2. Sampel ... 32
3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel... 32
3.3. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 34
3.3.1. Identifikasi Variabel ... 34
ix Universitas Kristen Maranatha 3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Sumber Data
Penelitian ... 36
3.4.1. Jenis Data ... 36
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.4.3. Sumber Data Penelitian ... 37
3.5. Teknik Analisis Data ... 38
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 39
3.5.2.1. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 42
3.5.2.2. Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 43
3.5.2.3. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 44
3.5.2.4. Koefisien Determinasi ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1. Hasil Penelitian ... 46
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 46
4.1.2. Uji Asumsi Klasik ... 47
4.1.2.1. Hasil Uji Normalitas ... 47
4.1.2.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 49
4.1.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.1.2.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.1.3. Uji Hipotesis ... 53
4.1.3.1. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 53
4.1.3.2. Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 55
4.1.3.3. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 56
4.1.3.4. Koefisien Determinasi ... 57
4.2. Pembahasan ... 58
4.2.1. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Dana Alokasi Umum secara Simultan terhadap Alokasi Belanja Modal ... 58
4.2.2. Pengaruh Pajak Daerah terhadap Alokasi Belanja Modal ... 59
4.2.3. Pengaruh Retribusi Daerah terhadap Alokasi Belanja Modal ... 60
4.2.4. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Modal ... 61
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 3.1 Hasil Pemilihan Sampel ... 33
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 35
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas : Kolmogorov-Sminov ... 49
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi : Runs Test ... 51
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas : Uji Park ... 53
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 54
Tabel 4.6 Hasil Uji F ... 55
Tabel 4.7 Hasil Uji t ... 56
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Hasil Uji Normalitas : Normal Probably Plot ... 66
Lampiran B Hasil Uji Normalitas : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 67
Lampiran C Hasil Uji Multikolinearitas ... 68
Lampiran D Hasil Uji Autokorelasi ... 70
Lampiran E Hasil Uji Heterokedastisitas : Grafik Scatterplot ... 71
Lampiran F Hasil Uji Heterokedastisitas : Uji Park ... 72
Lampiran G Hasil Analisis Regresi Berganda ... 74
Lampiran H Data Pajak Daerah Kota/Kabupaten di Jawa Barat tahun 2011 - 2013………...76
Lampiran I Data Retribusi Daerah Kota/Kabupaten di Jawa Barat tahun 2011-2013 ... 77
Lampiran J Data Dana Alokasi Umum Kota/Kabupaten di Jawa Barat tahun 2011-2013 ... 78
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah melakukan reformasi di bidang Pemerintah Daerah dan Pengelolaan
Keuangan pada tahun 1999. Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan
ditetapkannya UU No. 22 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004)
dan UU No. 25 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No. 33 Tahun 2004). Dalam UU
No. 32 Tahun 2004 dijelaskan mengenai pembagian dan pembentukan daerah
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat otonom dan menerapkan
asas desentralisasi. Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dimana pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk
mengatur daerahnya sendiri baik dari sektor keuangan maupun dari sektor
nonkeuangan. (Sulistyowati, 2011 : 1). Alasan yang mendasari pemberian
otonomi yang luas dan desentralisasi adalah (Mardiasmo, 2002:66) :
a. Intervensi pemerintah pusat pada masa lalu yang terlalu besar telah
menimbulkan masalah rendahnya kapabilitas dan efektifitas pemerintahan
daerah dalam mendorong proses pembangunan dan kehidupan demokrasi di
daerah.
b. Tuntutan pemberian otonomi muncul sebagai jawaban untuk memasuki era
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha mendatang. Pada suatu era dimana globalization cascade semakin meluas
pemerintah akan kehilangan kendali pada banyak persoalan seperti
perdagangan internasional, informasi dan ide serta transaksi keuangan.
Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat
ke pemerintah yang lebih rendah tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang
pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi. (Mardiasmo, 2002:5)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. (PP No. 24 Tahun 2005). Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) juga merupakan rencana kegiatan pemda yang dituangkan dalam
bentuk angka dan menunjukkan adanya sumber penerimaan yang merupakan
target minimal dan biaya yang merupakan batas maksimal untuk suatu periode
anggaran. (Halim, 2007 : 29).
APBD mengalami beberapa perubahan. Pada era prareformasi, bentuk dan
susunan APBD telah mengalami dua kali perubahan. Pada awalnya, susunan
APBD (berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1975) terdiri atas anggaran rutin dan
anggaran pembangunan. Susunan kemudian mengalami perubahan dengan
dikeluarkannya beberapa peraturan pada kurun waktu tahun 1984-1988. Maka
susunan dan bentuk APBD tidak lagi terbagi atas anggaran rutin dan
pembangunan tetapi terbagi atas pendapatan dan belanja. Lalu pada era reformasi,
bentuk APBD kembali berubah. Bentuk APBD sekarang didasari pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha bagian, yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain daerah yang sah. (Halim, 2007 : 19 – 20, 22).
Pembiayaan penyelenggaran pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi
di lakukan atas beban APBD. Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, kepada daerah
diberi kewenangan untuk memungut pajak/retribusi dan mengelola sumber daya
alam. Sumber dana bagi daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan (DBH, DAU, dan DAK) dan Pinjaman Daerah, Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan. Tiga sumber pertama langsung dikelola oleh pemerintah
daerah melalui APBD sedangkan yang lain dikelola oleh pemerintah pusat
melalui kerja sama dengan pemerintah daerah. (Halim, 2007, dalam Wijaya, 2011
: 1).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang
diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.(Halim, 2004 : 96, dalam www.kajianpustaka.com ). Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan milik daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah. Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha menyebutkan retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap daerah berbeda-beda.
Daerah yang memiliki kemajuan dibidang industri dan memiliki kekayaan alam
yang melimpah cenderung memiliki PAD jauh lebih besar dibanding daerah
lainnya, begitu juga sebaliknya. (Mardiasmo, 2002, dalam Wijaya, 2011).
Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. (Undang-undang No. 33 Tahun 2004). Pembagian
dana untuk daerah melalui bagi hasil berdasarkan daerah penghasil cenderung
menimbulkan ketimpangan antar daerah. Daerah yang mempunyai potensi pajak
dan Sumber Daya Alam (SDA) yang besar hanya terbatas pada sejumlah daerah
tertentu saja. Peranan Dana Alokasi Umum terletak pada kemampuannya untuk
menciptakan pemerataan berdasarkan pertimbangan atas potensi fiskal dan
kebutuhan nyata dari masing-masing daerah. (Undang-undang No. 33 Tahun
2004, dalam Wijaya, 2013 : 4)
Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam organisasi
sektor publik adalah mengenai pengalokasian anggaran. Pengalokasian anggaran
merupakan jumlah alokasi dana untuk masing-masing program. Dengan sumber
daya yang terbatas, pemerintah daerah harus dapat mengalokasikan penerimaan
yang diperoleh untuk belanja daerah yang bersifat produktif. Belanja daerah
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa
diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum (Kawedar dkk, 2008,
dalam Sulistyowati, 2011 : 2-3). Sayangnya selama ini, pendapatan daerah
cenderung lebih banyak digunakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
belanja operasi daripada belanja modal karena belanja modal merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan pelayanan pada daerah yang dipimpinnya. Belanja
operasi merupakan belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang terdiri
atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja barang, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial dan belanja bantuan keuangan sedangkan belanja
modal digunakan untuk belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja
gedung dan bangunan, dan jalan, irigasi, serta jaringan kontruksi. Pengalokasian
anggaran ke sektor belanja modal akan sangat membantu untuk memberikan
pelayanan kepada daerah. Anggaran belanja modal harus dapat dialokasikan oleh
pemerintah daerah dengan baik karena belanja modal adalah cara untuk
memberikan pelayanan kepada daerah. Alokasi belanja modal harus ditingkatkan,
yaitu dengan mengetahui unsur-unsur penting yang berpengaruh terhadap alokasi
belanja modal, seperti pajak daerah, retribusi daerah, dan Dana Alokasi Umum
(DAU).
Pemerintah pusat mendelegasikan wewenang kepada pemerintah daerah
disertai dengan pengalokasian dana, sarana dan prasarana, serta sumber daya
manusia. Dengan pengalokasian dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah diharapkan dapat meningkatkan belanja modal sehingga kualitas
B A B I P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang : "Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dan Dana
Alokasi Umum Terhadap Alokasi Belanja Modal".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang diungkapkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pajak daerah, retribusi daerah, dan Dana Alokasi Umum (DAU)
berpengaruh secara simultan terhadap alokasi belanja modal ?
2. Apakah pajak daerah berpengaruh terhadap alokasi belanja modal ?
3. Apakah retribusi daerah berpengaruh terhadap alokasi belanja modal?
4. Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap alokasi belanja
modal?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji dan menganalisis apakah pajak daerah, retribusi daerah,
dan Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh secara simultan terhadap
alokasi belanja modal.
2. Untuk menguji dan menganalisis apakah pajak daerah berpengaruh
terhadap alokasi belanja modal.
3. Untuk menguji dan menganalisis apakah retribusi daerah berpengaruh
B A B I P E N D A H U L U A N | 7
Universitas Kristen Maranatha 4. Untuk menguji dan menganalisis apakah Dana Alokasi Umum (DAU)
berpengaruh terhadap alokasi belanja modal.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan ilmiah penulis serta menambah pengalaman
penulis dalam menganalisis suatu masalah yang terjadi di lapangan. Bagi Pemerintah Daerah
Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengalokasikan pajak daerah,
retribusi daerah dan Dana Alokasi Umum (DAU) kepada belanja modal,
sehingga Pemerintah Daerah dapat meningkatkan pelayanan di
daerahnya. Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan masyarakat mengenai pengaruh pajak
daerah, retribusi daerah dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap
62 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis penelitian pengaruh pajak daerah, retribusi daerah,
dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap alokasi belanja modal dengan
menggunakan regresi linier berganda, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Pajak daerah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap alokasi
belanja modal selama periode 2011 sampai 2013 sehingga dapat
diasumsikan semakin besar pajak daerah maka semakin besar pula alokasi
belanja modal.
2. Retribusi daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap alokasi
belanja modal selama periode 2011 sampai 2013 sehingga dapat
diasumsikan apabila terjadi kenaikan pada retribusi daerah maka tidak
mempengaruhi alokasi belanja modal.
3. Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
alokasi belanja modal selama periode 2011 sampai 2013 sehingga dapat
diasumsikan semakin besar Dana Alokasi Umum (DAU) maka semakin
besar pula alokasi belanja modal.
4. Pajak daerah, retribusi daerah, dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi belanja
modal selama periode 2011 sampai 2013 sehingga dapat diasumsikan
apabila pajak daerah, retribusi daerah, dan Dana Alokasi Umum
B A B V P E N U T U P | 63
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mengajukan
saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, yaitu :
1. Untuk peneliti selanjutnya dapat memperluas periode waktu dan
mengambil cakupan daerah yang lebih luas untuk dijadikan sebagai sampel
agar hasilnya dapat lebih baik.
2. Sebaiknya menambah variabel baru agar penelitian berikutnya semakin
bervariasi dalam menguji pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen.
PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH
DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP
ALOKASI BELANJA MODAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
IVENA JENNIE
1251011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi Belanja Modal” dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan dana alokasi umum terhadap alokasi belanja modal, baik secara parsial maupun secara simultan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai setiap langkah penulis.
2. Ibu Yunita Christy, S.E., M.Si., selaku selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing saya, serta telah memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat berguna dalam penyusunan tugas akhir ini.
3. Ibu Lidya Agustina, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Wali atas segala masukan dan arahan selama penulis berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.
4. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T., dan Bapak Peter, S.E., M.T., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
6. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
7. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi yang telah mengajar dan memberikan berbagai ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.
8. Kedua orang tua penulis, mama dan papa serta adik, yang telah memberi dorongan baik secara moral maupun materiil dan semangat, doa, cinta, serta kasih sayang kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 9. Teman seperjuangan dan sepermainan yaitu Dian Puspitasari, Glaycia
Yolanda, D. Lia Amalia, dan Raissa Calysta yang selalu menemani, mendukung, dan memberikan motivasi selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.
10. Seluruh teman Program Studi Akuntansi angkatan 2012 yang telah berjuang bersama dan membantu penulis selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang telah memberikan doa, motivasi dan telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.
Bandung, Juni 2016
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Atmini,Sari. (2005). Manfaat Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi
Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel And Other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA, 1
– 15.
Darise, Nurlan. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2011). Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. (2007). Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman (Edisi 6). Yogyakarta: BPFE.
Hermawan, Heru. Dana Alokasi Umum. (2016). Diakses pada 14 Maret 2016, dari http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/01/DAU.pdf. Laksono, Bagus Bowo & Subowo. (2014). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, DAU dan DAK terhadap Belanja Daerah. Accounting Analysis
Journal, Vol 3 (No IV), hal 457-465.
Mamonto, S. Y., Kalangi, dan Tolosang. (2015). Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal (Studi pada Kabupaten Bolaang Mongondow Periode 2004-2013). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 15 (No I), hal 1 – 14.
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen keuangan daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mardiasmo. (2013). Perpajakan : Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mayasari, L. P. R, Sinarwati & Yuniarta. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Buleleng. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi Program S1, Vol 2 (No I), hal 1-11.
Pendapatan Asli Daerah (PAD). (2015). Diakses pada 7 Maret 2016, dari
http://www.kajianpustaka.com/2015/06/pendapatan-asli-daerah-pad.html. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
D A F T A R P U S T A K A | 65
Universitas Kristen Maranatha Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Rachmawati, Anggita. (2011). Analisis Pengaruh Net Interest Margin (NIM) dan
Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank BUMN di Indonesia. Skripsi, Bandung : Program Sarjana
Universitas Komputer Indonesia.
Ristiyana, Lia. (2016). Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio
terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi, Bandung: Program Sarjana
Universitas Kristen Maranatha.
Siahaan, Marihot, (2013). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michell. (2005). Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverages di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol 7 (No II), hal 99 - 116.
Sulistyowati, Diah. (2011). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal. Skripsi, Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
Tejaningrum, T. (2014). Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty: Brand
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia edisi 10 buku 1. Jakarta: Salemba empat. Wijaya, Johan. (2011). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana
Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) di Kota Bandung. Skipsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen
Maranatha.
Yani, Ahmad. (2009). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah