MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cikarang Kelas III Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Dinda Supriatna 1008072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
Meningkatkan Pemahaman Siswa
Tentang Luas Bangun Datar Persegi
Dan Persegi Panjang Melalui
Pendekatan Matematika Realistik
Oleh Dinda Supriatna
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dinda Supriatna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cikarang Kelas III Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi)
Oleh, Dinda Supriatna
NIM:1008072
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I
Drs. H. Dede Somarya, M.Pd Nip: 195803051984031002
Pembimbing II
Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed Nip: 196008301986031003
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidian Indonesia
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
ABSTRAK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
Oleh Dinda Supriatna
1008072
ABSTRACT
IMPROVE UNDERSTANDING OF AREA STUDENTS TO BUILD FLAT RECTANGLE SQUARE AND APPROACH THROUGH MATH REALISTIC
By Dinda Supriatna
1008072
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME... ii
ABSTRAK... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep ... 7
B. Konsep Luas Bangun Datar Persegi dan Persegi Panjang dalam pembelajaran matematika di kelas III SD ... 9
C. Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran ... 12
2. Langkah – langkah Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran……….
12
3. Peran Guru dan Siswa dalam Pendekatan Matematika Realistik……...
13
4. Keunggulan dan Kelemahan……….. 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15
B. Model Penelitian ... 16
C. Subjek Penelitian ... 20
D. Prosedur Penelitian... 21
E. Instrumen Penelitian... 26
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30
1. Siklus 1... 30
a. Perencanaan ... 30
b. Pelaksanaan ... 31
c. Pengamatan ... 37
d. Refleksi ... 39
2. Siklus II... 39
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
b. Pelaksanaan ... 40
c. Pengamatan ... 44
d. Refleksi ... 45
B. Pembahasan ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Proporsi siswa SDN Cikarang ... 21
Tabel 3.2 Kualifikasi penentuan tingkat Kemampuan ... 29
Tabel 4.1 Perolehan nilai hasil tes individu siswa pada siklus I ... 36
Tabel 4.2 Perolehan nilai hasil tes individu siswa pada siklus II ... 43
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Persegi panjang ... 10
Gambar 2.2 Persegi ... 10
Gambar 2.3 Persegi sebagai satuan dalam sentimeter ... 10
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Tagart... 17
Gambar 4.1 Model persegi panjang dan persegi persegi satuan ... 31
DAFTAR GRAFIK
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pembelajaran Tematik Siklus 1... 54
2. Rencana Pembelajaran Tematik Siklus 2……….…… 65
3. Lembar Kerja Siswa Siklus 1... 75
4. Lembar Kerja Siswa Siklus 2………..……… 76
5. Lembar Soal Siklus 1………...………… 78
6. Lembar Soal Siklus 2………...……… 79
7. Lembar Wawancara……….. 80
8. Lembar Observasi Siklus 1 ………..………... 81
9. Lembar Observasi Siklus 2………..………… 85
10.Surat ijin Penelitian... 97
11.Dokumentasi Penelitian………... 98
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sangat menentukan dalam perwujudan diri seorang individu, sebab melalui pendidikan berlangsung informasi peradaban dan perubahan ke arah pembaharuan sepanjang sejarah manusia. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat menciptakan / mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dimana Pendidikan Nasional bertujuan
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdiknas, 2003:3).
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
perbaikan terhadap proses pembelajaran yang terjadi di sekolah secara umum dan secara khusus di jenjang pendidikan sekolah dasar. Salah satunya peningkatan motivasi dan semangat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Sebagaimana tercantum dalam kurikulum matematika di sekolah dasar, secara lebih luas matematika berfungsi untuk
“Mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengukuran dan geometri, mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model – model matematika, kalimat matematika, persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel”. (Windayana, 2006:3).
Berdasarkan uraian di atas fungsi utama dari kurikulum matematika antara lain dapat menyelesaikan persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti dapat menghitung luas, isi dan berat, juga dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data serta dapat menyelesaikan persoalan bidang studi lain dan dapat digunakan untuk berkomunikasi, baik berkomunikasi melalui tulisan ataupun melalui gambar seperti membaca grafik, diagram ataupun tabel.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soedyadi, “Guru matematika akan
Pembelajaran matematika berperan sangat penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang handal. Hal ini karena matematika selalu berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Matematika akan selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, karena dalam matematika terdapat
ilmu yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan. “Dalam kehidupan sehari-hari
manusia sering dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut manusia untuk menyelesaikannya” (Adjie, 3 :2006).
Kekurangmampuan siswa menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tanpa bimbingan, siswa akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Jadi, guru sangat diperlukan pada saat siswa belum mampu mandiri pada awal pertemuan (Djamarah,2005:46)
Keberhasilan proses belajar mengajar pada umumnya diukur dari keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes ulangan. Pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap metode mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan saja melainkan mengandung makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru.
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
Model pembelajaran yang masih sering kita temukan di masyarakat adalah pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan dan siswa dibiarkan pasif. Dengan diberlakukannya kurikulum baru di sekolah diharapkan dapat membenahi model pembelajaran yang selama ini dilakukan sehingga dapat menjadikan siswa bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Pemahaman siswa tentang pelajaran yang diajarkan dapat terlihat dari sikap aktif, kreatif dan inovatif siswa dalam menghadapi pelajaran tersebut. Keaktifan siswa akan muncul jika guru memberikan kepada siswa agar mau mengembangkan pola pikirnya, mau mengemukakan ide-ide dan lain-lain.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya ternyata siswa kelas III kesulitan didalam menyelesaikan soal luas bangun datar persegi dan persegi panjang.Untuk itu saya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di kelas III SDN Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini disajikan dalam bentuk pertanyaan berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik tentang luas bangun datar (persegi dan persegi panjang) di SDN Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi?
(persegi dan persegi panjang) di SDN Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi?
C. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk mengungkap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik tentang luas bangun datar (persegi dan persegi panjang) di SDN Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi. 2. Untuk mengungkap pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik tentang luas bangun datar (persegi dan persegi panjang) di SDN Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa
a. Diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
b. Diharapkan dapat menjadi suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.
2. Bagi Guru
a. Sebagai masukan untuk penerapan pembelajaran di kelas
b. Sebagai bahan perbandingan dalam menggunakan model pembelajaran 3. Bagi Sekolah
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
E. Definisi Operasional
1. Pemahaman menurut Sadiman adalah “suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya” (Sadiman, 2002:60)
Untuk mengetahui pemahaman maka dapat diketahui melalui tes pemahaman berupa tes tulis pada waktu ulangan harian , dengan demikian yang dimaksud dengan pemahaman dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan tes yang diperoleh siswa setelah melaksanakan ulangan harian.
2. Bangun datar adalah bangun yang permukaannya rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar dan tidak mempunyai tinggi atau tebal.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan classroom action research sejak lama berkembang di negara-negara maju seperti Inggris. Australia dan Amerika. Ahli-ahli pendidikan di negara tersebut menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Mengapa demikian? Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat indikator keberhasilan proses pembelajaran. Dalam hal ini McNift (1992:1) seperti dikutip Suyanto (1997:2) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, sekolah, dan pengembangan dalam proses belajar mengajar dll.
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
1. Pengertian
Dari uraian di atas dapat didefinisikan pengertian PTK secara lebih tegas. Secara singkat PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh jika guru merasa bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah, keadaan ini sangat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar sejarah siswa.
2. Karakteristik PTK
Setiap penelitian memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Bagi PTK karakteristik yang menonjol adalah dalam hal masalah yang akan diteliti. Masalah yang diangkat dan akan dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari permasalahan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. PTK akan dapat dilaksanakan oleh guru jika sejak awal guru menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Jika guru tidak pernah merasa menemui masalah dalam kegiatan pembelajaran,
B. Model Penelitian
(observing) disatukan dengan alasan kedua kegiatan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena kedua kegitan harusalah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, dan terakhir refleksi (reflecting). Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bentuk model dari Kemmis dan Mc. Taggart dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) merupakan tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini, adapun tujuannya adalah untuk memberikan rincian yang jelas tentang langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan. Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan. Rencana itu harus memandang ke depan. Rencana itu harus mengakui bahwa semua tindakan sosial dalam batas tertentu tidak dapat diramalkan, dan oleh sebab itu agak mengandung resiko. Rencana harus bersifat fleksibel untuk dapat diadabtasikan dengan pengaruh yang tak dapat terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat.
2. Tindakan (Action)
secara mendasar mengandung resiko karena terjadi dalam situasi nyata dan berhadapan dengan kendalakendala di kelas maupun lingkungannya, yang secara tiba-tiba dan tak terduga. Oleh karena itu, rencana tindakan harus selalu bersifat tentatif dan sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada. 3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan (Observasi) merupakan tahap ketiga dalam penelitian tindakan kelas, dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan untuk melihat atau mengamati proses daripada tindakan yang dilaksanakan. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang, terlebih lagi ketika putaran sekarang ini berjalan. Observasi yang cermat diperlukan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realitas, dan semua kendala itu belum pernah dapat dlihat dengan jelas di masa lalu. Observasi harus direncanakan, sehingga akan ada dokumen untuk refleksi berikutnya. Rencana observasi harus fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Peneliti tindakan kelas harus selalu memiliki jurnal untuk mencatat hal-hal yang luput dari observasi dalam kategori observasi yang direncanakan.
4. Refleksi (Reflection)
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategi. Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi sosial, dan memahami persoalan dan keadaan tempat timbulnya persolan itu. Refleksi biasanya dibantu dengan diskusi di antara peserta. Melalui diskusi, refleksi kelompok sampai pada rekonstruksi makna dan memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi memiliki aspek evaluatif. Dengan refleksi peneliti diminta untuk menimbang-nimbang pengalamannya, untuk menilai apakah persoalan yang timbul memang diinginkan, dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan. Ada pula pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, yaitu memungkinkan dilakukan peninjauan, pengembangan gambaran yang lebih penting lagi adalah tentang apa yang sekarang mungkin dilakukan untuk kelompok dan untuk tiap-tiap anggota bertanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan.
C. Subjek Penelitian
Berikut ini adalah tabel proporsi siswa yang ada di SD N Cikarang dimana siswa kelas I sebanyak 28 orang siswa kelas II sebanyak 33 orang siswa kelas III sebanyak 12 orang siswa kelas IV sebanyak 25 orang siswa kelas V sebanyak 25 orang dan siswa kelas VI sebanyak 28 orang total keseluruhan siswa adalah 151 orang.
Tabel 3.1 Proporsi siswa SD Negeri Cikarang D. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terdiri dari siklus-siklus tindakan dimana dalam satu siklus itu terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan penelitian, observasi , dan refleksi. Apabila data hasil siklus pertama ini belum terlihat kea rah perbaikan maka dilanjutkan ke siklus kedua. Untuk lebih jelas mengenai prosedur penelitian ini dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1. Siklus I
Siklus I sebagaimana dijelaskan diatas adalah terdiri dari 4 tahapan proses yaitu perencanaan, pelaksanan tindakan , observasi dan refleksi. Langkah pertama
Kelas I II III IV V VI
Jenis Kelamin L P L P L P L P L P L P
Banyak Siswa 13 15 15 18 6 6 13 12 12 13 14 14
Jumlah 28 33 12 25 25 28
Total Keseluru
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
yang peneliti lakukan dalam siklus pertama ini adalah perencanaan. Untuk melihat lebih jelas tentang hal-hal yang terjadi dalam perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti menguraikannya sebagai berikut.
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Selanjutnya peneliti membuat semua perencanaan tindakan perbaikan, diantaranya adalah : (1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, (2) Menentukan Kompetensi Dasar dan Materi Pokok (3) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (4) Menyusun lembar kerja siswa (5) Menyiapkan sumber belajar (6) Mengembangkan format evaluasi (7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian setelah melalui proses perencanaan. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam siklus penelitian tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan realistik. Secara rinci, pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika ini diuraikan sebagai berikut: Pelaksanaan tindakan peneliti mengacu pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun pelaksanaan tindakan siklus pertama ini dilaksanakan pada tanggal 23 mei 2012.
kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan kegiatan awal pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti pembelajaran dan selanjutnya diakhiri dengan kegiatan akhir pembelajaran yang terdiri dari tes siklus pertama untuk mengukur pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik.
c. Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan upaya untuk mencatat pelaksanaan pembelajaran berlangsung ke dalam lembar observasi. Observasi dilakukan terhadap siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Observasi dilaksanakan sesaat setelah proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti didampingi oleh seorang observer. Setelah proses belajar mengajar selesai observer menyerahkan hasil observasinya untuk didiskusikan dengan peneliti untuk kemudian peneliti gunakan sebagai bahan refleksi.
d. Refleksi
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
Apabila hasil siklus ini belum mencukupi maka akan dilanjutkan ke siklus ke II. Dalam siklus kedua ini peneliti melakukan perubahan seperlunya sesuai dengan prinsip penelitian tindakan kelas jika pada siklus pertama terlihat bahwa ada aspek yang kurang maksimal maka aspek itu akan diperbaiki sehingga dalam siklus kedua ini pembelajaran dapat lebih berkembang dan hasil yang diperoleh dapat lebih meningkat. Adapun proses yang terjadi dalam siklus kedua peneliti uraikan dalam penjelasan berikut.
2. Siklus II
Siklus II sesuai dengan yang diadopsi dari yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart yaitu terdiri dari 4 aspek yaitu perencanaan, pelaksanan tindakan , observasi dan refleksi. Langkah pertama yang peneliti lakukan dalam siklus kedua ini adalah perencanaan. Untuk melihat lebih jelas tentang hal-hal yang dipersiapkan dalam perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti menguraikannya sebagai berikut.
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian setelah melalui proses perencanaan. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam siklus penelitian tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan realistik. Secara rinci, pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika ini diuraikan sebagai berikut: Pelaksanaan tindakan peneliti mengacu pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun pelaksanaan tindakan siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 28 mei 2012.
Pada pelaksanaan tindakan siklus kedua ini, subpokok bahasan yang dipelajari adalah luas persegi dan persegi panjang. Kegiatan ini berlangsung satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan kegiatan awal pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti pembelajaran dan selanjutnya diakhiri dengan kegiatan akhir pembelajaran yang terdiri dari tes siklus kedua untuk mengukur pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik.
c. Pengamatan (Observasi)
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
Observasi dilaksanakan sesaat setelah proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti didampingi oleh seorang observer bernama Engkus Koswara merupakan teman sejawat peneliti. Setelah proses belajar mengajar selesai observer menyerahkan hasil observasinya untuk didiskusikan dengan peneliti untuk kemudian peneliti gunakan sebagai bahan refleksi.
d. Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk melihat kembali proses pelaksanaan tindakana yang telah dilaksanakan .Dalam refleksi ini peneliti menggunakan data yang telah diperoleh dari pembelajaran yang telah dilalui. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan. Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi sosial, dan memahami persoalan dan keadaan tempat timbulnya persolan itu.
Apabila hasil siklus ini belum mencukupi maka akan dilanjutkan ke siklus - siklus berikutnya. Apabila semua tahapan proses penelitian ini telah selesai kemudian peneliti menuju ke tahap berikutnya yaitu tahap pelaporan hasil penelitian dan pembuatan kesimpulan dan saran.
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Tugas / LKS
Lembar tugas adalah lembar yang berisi intruksi – intruksi yang harus dilaksanakan siswa dalam proses belajar mengajar. Lembar tugas berperan penting dalam menyampaikan langkah demi langkah yang akan dilalui siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Lembar Soal (Individu)
Lembar soal diberikan pada saat tes, tes dilakukan pada setiap akhir siklus. Adapun tujuannya adalah untuk mengukur pemahaman siswa setelah melalui pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. Lembar soal dapat merekam data-data berkaitan dengan tes yang kemudian lembar soal ini berperan juga dalam tahap refleksi.Lembar soal berisikan soal-soal yang harus dikerjakan siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Lembar observasi
Lembar observasi ini memuat aspek-aspek yang penting dalam proses pembelajaran yang dilaksanakn peneliti untuk memperoleh gambaran guru dalam memberikan materi dan aktivitas siswa baik yang bersifat umum atau khusus. Lembar observasi memuat temuan untuk memberikan gambaran pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik.
4. Lembar Wawancara
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang belum terungkap atau belum jelas dari instrument yang lain, seperti hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam pemecahan masalah serta hal-hal yang mempengaruhi proses diskusi dan presentasi.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah melaksanakan pembelajaran dan data terkumpul dari setiap siklus. Pada akhirnya data diolah dan dianalisis dari awal sampai akhir siklus. Teknik analisis data yang digunakan yaitu bersifat kualitatif.
Hasil data kualitatif setelah terkumpul yang ada setiap siklus dianalisis untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pembelajaran yang telah diberikan pada setiap siswa. Kemudian data yang telah terkumpul dihitung dan dikalkulasikan serta direpresentasikan dalam sebuah deskripsi kalimat.
Data hasil tes siswa dari setiap siklus pada tes formatif dianalisis untuk menunjukkan tingkat pemahaman matematika, yakni data hasil tes berupa jawaban siswa terhadap tipe soal uraian dianalisis.
Untuk masing-masing tipe pemahaman matematika dihitung presentase skornya menggunakan rumus:
Persentase pemahaman = Jumlah skor total subyek x 100 % Jumlah skor total maksimum
kemampuan mereka berdasarkan kriteria. Kriteria penentuan tingkat kemampuan siswa adalah sebagai berikut
Tabel 3.2 Kualifikasi Penentuan Tingkat Kemampuan Siswa
Persentase Kategori kemampuan siswa
90% < A < 100% A (Sangat Baik) 75% < B < 89% B (Baik) 55% < C < 74% C (Cukup) 40% < D < 54% D (Kurang)
0% < E < 39% E (Buruk)
Adapun untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan dapat dilakukan dengan menghitung daya serap siswa dengan rumus sebagai berikut :
Daya serap siswa (DSS) = Skor yang diperoleh x 100% Jumlah ideal
50
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan:
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik tentang luas bangun datar persegi dan persegi panjang di kelas III SD Negeri Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran.
2. Pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik tentang luas bangun datar persegi dan persegi panjang di kelas III SD Negeri Cikarang kecamatan Cidolog kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan, dimana Pada siklus I rata-rata hasil tes individu siswa adalah 59,1 dan pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 82,5.
B. Saran
Berikut adalah saran-saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
l. Bagi Siswa
juga disarankan untuk lebih aktif di dalam setiap proses pembelajaran agar kreatifitas dan prestasi belajar dapat ditingkatkan.
2. Bagi Guru
Hendaknya guru dapat menggunakan pilihan media pembelajaran yang variatif, dan menggunakan pendekatan matematika realistik di dalam pembelajaran. Selain dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar dapat pula menggali kreatifitas dan membuka wawasan sehingga diharapkan hasil pembelajaran dan pemahaman siswa mengalami peningkatan..
3. Bagi Sekolah
52
Dinda Supriatna, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG LUAS BANGUN DATAR PERSEGI DAN PERSEGI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharjono, dan Supardi. (2007) Penelitian tindakan kelas Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hermawan, dkk. (2007). Metode penelitian pendidikan Sekolah dasar (BBM): Bandung UPI Press
Kania. (2006). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistic Mathematic education (RME) sebagai upaya meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa SD Kelas II SDN Sukajadi IXBandung. Skripsi pada PGSD FIP UPI Bandung: tidak di terbitkan.
Novac (1989) Developmental Mathematics second edition. Simmons College: Dc Heath and company Lexington Massachusetts
Rahman. (2004). Meningkatkan kemampuan pemahaman dan kemampuan generalisasi matematika siswa SMA melalui pembelajaran berbalik Tesis pada Pps UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Ruseffendi. (2006). Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Sa’dijah. (1999). Pendidikan Matematika II. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Sriyanto. (2006). Peningkatan mutu pembelajaran Sekolah Menuju Indonesia Cerdas 2020.[online]. Tersedia http: ///www. [Kompas.com]
Turmudi, Dkk. (2001) Pengembangan Strategi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Laporan Penelitian Dana Rutin. Bandung: Jurusan FPMIPA TJPI
Pranata. (2007). Pembelajaran berdasarkan Tahap Belajar Van Hiele untuk membantu pemahaman siswa sekolah dasar dalam konsep geometri bangun datar. Tesis pada Pps UPI : Bandung. tidak di terbitkan
Wahyudin,U. M.Pd (2006) Evaluasi Pembelajaran SD (BBM) : Bandung. UPI Press