PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh
LISGIARTI NIM. 0800245
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Lisgiarti, 2013
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
No. Daftar FPEB: 128/UN40.FPEB.I.PL/2013
2013
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14
BANDUNG
Oleh:
Lisgiarti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Lisgiarti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawahini:
Nama Lengkap : Lisgiarti
NIM : 0800245
Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul:
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
Adalah hasil karya saya sendiri.
Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hokum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.
Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, 29 Mei 2013 Yang membuat pernyataan,
Lisgiarti, 2013
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
i
Lisgiarti, 2013
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di Kelas XI
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14
BANDUNG
Lisgiarti
Pembimbing I : Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M Pembimbing II : Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS di SMAN 14 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Gambaran disiplin belajar kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 14 Bandung. (2) Gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 14 Bandung. (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS SMAN 14 Bandung tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 133 siswa. Sampel ditentukan sejumlah 100 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner dan teknik dokumentasi. Perhitungan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS V.18 Windows. Teknik pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi, sebelum dilakukan uji analisis maka dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan grafik P-P plot.
Pengujian terhadap hipotesis dengan taraf signifikan 5% diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Ditunjukkan oleh hasil rxy (pearson correlation) sebesar 0,942 dan koefisien determinasi (r2) 88,8%, nilai probabilitas 0,05 ≥ 0,000 (nilai probabilitas sig). Hal ini menunjukkan bahwa 88,8% hasil belajar dipengaruhi oleh disiplin belajar.
ii
Lisgiarti, 2013
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
Kata Kunci: Disiplin Belajar, Hasil Belajar
THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE ON LEARNING OUTCOMES IN ACCOUNTING SUBJECTS IN GRADE XI IPS SMAN 14 BANDUNG
Lisgiarti
Advisor I: Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M Advisor II: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRAK
The research has done in grade XI IPS in SMAN 14 Bandung academic year 2012/2013. Issues examined in this study is the low grade XI student learning outcomes IPS in accounting subjects. The purpose of this study was to determine: (1) Description of the learning discipline in grade XI IPS accounting subjects in SMAN 14 Bandung. (2) Description of learning outcomes in grade XI IPS accounting subjects in SMAN 14 Bandung. (3) Effect of learning discipline on learning outcomes in accounting subjects in grade XI IPS SMAN 14 Bandung.
This study used a descriptive method verification. The population in this study were all grade XI IPS SMAN 14 Bandung academic year 2012/2013 amounted to 133 students. Samples specified number of 100 students. The sampling technique used was simple random sampling technique. Data collection techniques used questionnaire techniques and engineering documentation. Calculation of hypothesis testing in this study using SPSS V.18 Windows. Hypothesis testing techniques using correlation analysis, prior to the analysis test conducted prerequisite test analysis, test for normality with graphs P-P plot.
Testing the hypothesis with a significance level of 5% obtained results show that there is influence learning discipline some vital lessons to learning outcomes in accounting subjects. Shown by the results rxy (Pearson correlation) of 0.942 and a coefficient of determination (r2) 88.8%, the probability value ≥ 0.05 0.000 (probability value sig). It shows that 88.8% of learning outcomes are influenced by learning discipline.
iii
Lisgiarti, 2013
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di Kelas XI accounting for helping optimize student learning outcomes, in the mean while with the improve learning discipline in the learning process in the classroom.
4
Lisgiarti, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Belajar ... 10
2.1.1 Pengertian Belajar ... 10
2.1.2 Tujuan Belajar ... 11
2.1.3 Teori Belajar... 12
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 14
2.2 Hasil Belajar ... 15
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 15
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18
2.3 Disiplin Belajar ... 19
2.3.1 Pengertian Disiplin Belajar ... 19
2.3.2 Aspek-Aspek Disiplin Belajar... 20
2.3.3 Unsur-Unsur Disiplin Belajar ... 21
2.3.4 Perlunya Disiplin Belajar ... 24
2.3.5 Fungsi Disiplin Belajar ... 26
2.3.6 Cara-Cara Menanamkan Disiplin Belajar ... 27
2.3.7 Indikator Disiplin Belajar ... 28
2.4 Pembelajaran Akuntansi di SMA ... 31
2.4.1 Pengertian Akuntansi ... 31
2.4.2 Siklus dan Proses Akuntansi ... 32
2.4.3 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 33
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 36
2.6 Kerangka Pemikiran ... 38
2.7 Hipotesis ... 40
viii
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... 47
3.5.1 Uji Validitas ... 47
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 50
3.6 Teknik Pengujian Hipotesis ... 52
3.6.1 Uji Normalitas ... 52
3.6.2 Analisis Korelasi ... 54
3.6.3 Koefisien Determinasi ... 55
3.6.4 Uji Signifikansi (Uji t) ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 57
4.2 Karaketristik Responden ... 62
4.2.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 62
4.2.2 Distribusi Kelas Responden ... 63
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 64
4.3.1 Gambaran Umum Disiplin Belajar (X) ... 64
4.3.2 Gambaran Umum Hasil Belajar (Y) ... 67
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 68
4.4.1 Uji Normalitas ... 68
4.4.2 Analisis Korelasi ... 69
4.4.3 Koefisien Determinasi ... 70
4.4.4 Uji Signifikansi (Uji t) ... 71
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengembangan sumber daya manusia dapat ditempuh dengan
mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan pada semua lembaga pendidikan,
karena melalui lembaga tersebut diharapkan dapat meningkatkan penguasaan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai
dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri siswa. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari fungsi dan tujuan
pendidikan.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang
fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2
Lisgiarti, 2013
Lingkup sempit dari pendidikan adalah proses pembelajaran di dalam
kelas. Proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas
pendidikan di sekolah. Proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan
siswa, guna mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah
tercapainya keberhasilan pembelajaran yang mencakup tingkah laku dan
kemampuan yang dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan
pengalaman dan kegiatan dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam
menguasai materi pelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan
kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan
memperhatikan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kemampuan dan kualitas
siswa. Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang
dinyatakan dalam bentuk angka dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah
siswa mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut dapat diamati dari
ketercapaian hasil belajar siswa yang ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) pada setiap mata pelajarannya.
Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa di sekolah diukur dengan nilai,
baik itu nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS dan nilai UN. Dari data
penelitian di lapangan ditemukan bahwa hasil belajar mata pelajaran akuntansi di
SMAN 14 Bandung masih rendah, dapat dilihat pada tabel data nilai rata-rata
ulangan harian akuntansi semester ganjil kelas XI IPS di SMAN 14 Bandung
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
Semester Ganjil TA 2012/2013
No Kelas Jumlah
Sumber : daftar nilai mata pelajaran Akuntansi SMAN 14 Bandung sudah diolah
Berdasarkan di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian
masih rendah karena berada dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM),
KKM yang ditentukan oleh sekolah dalam mata pelajaran akuntansi di SMAN 14
Bandung adalah 76. Pada setiap kelas tersebut terdapat banyak siswa yang tidak
mencapai KKM, seperti kelas XI IPS 1 sebanyak 65,12% atau 28 Siswa dari 43
siswa, kelas XI IPS 2 sebanyak 47,83% atau 22 siswa dari 46 siswa, dan kelas XI
IPS 3 sebanyak 65,91% atau 29 siswa dari 44 siswa. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS
SMAN 14 Bandung termasuk pada kategori rendah.
Dari data tersebut terlihat jelas bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa
masih di bawah nilai minimum yang telah ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum). Hal tersebut menjadi suatu masalah yang perlu dikaji
secara seksama, karena masih banyak siswa yang belum dapat memenuhi nilai
4
Lisgiarti, 2013
Rendahnya ketercapaian hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi
merupakan cerminan dari masih banyaknya siswa yang belum memahami materi
pelajaran akuntansi yang disampaikan oleh guru. Dapat diketahui tingkat
pemahaman siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam mencerna bahan
pembelajaran berbeda. Dampak yang akan terjadi jika hasil belajar siswa rendah
siswa akan sulit untuk bisa lulus dalam kenaikan kelas.
Masalah hasil belajar yang ada di SMAN 14 Bandung merupakan masalah
penting yang harus segera dicari penyebabnya dan solusinya. Khususnya untuk
mata pelajaran akuntansi, pemahaman siswa, dan berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran itu salah satunya dibuktikan dengan hasil belajar. Dilihat dari hasil
belajar yang dicapai siswa kemudian membandingkannya dengan standar yang
telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian hasil belajar
siswa masih belum optimal.
Pencapaian hasil belajar dapat dikatakan optimal apabila tingkat
pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan, yaitu nilai yang
diperolehnya memenuhi standar yang ditetapkan oleh sekolah yang disebut nilai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Rendahnya ketercapaian nilai ulangan harian siswa tersebut dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar
diri siswa sendiri (ekstern). Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar
seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010:54–72) bahwa:
jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, disiplin, motivasi, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi: faktor lingkungan keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pehatian orang tua, latar belakang kebudayaan; faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajar, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah; dan faktor msyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul,bentuk kehidupan masyarakat.
Disiplin dalam proses pembelajaran diartikan sebagai suatu pola tingkah
laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang harus ditaati oleh anak
didik dengan kesadaran diri sendiri untuk mengikuti dan menaati
peraturan-peraturan, nilai-nilai, dan hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan tertentu.
Dalam mendidik, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan,
mengubah, membina, dan membentuk perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai
yang ditanamkan. Disiplin dalam proses pembelajaran merupakan salah satu cara
untuk menunjang tercapainya hasil belajar yang diharapkan sehingga tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.
Salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
disiplin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Hamalik
(2009:115) bahwa “ faktor psikologis dalam belajar salah satu diantaranya adalah
disiplin”. Disiplin sering kali disamakan dengan kepatuhan terhadap aturan, dalam
konteks ini Zuriah (2008:69) mengatakan bahwa “tumbuhnya disiplin diri
merupakan sikap dan perilaku sebagai cerminan dari ketaatan, kepatuhan,
ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan keteraturan perilaku seseorang terhadap
6
Lisgiarti, 2013
Disiplin merupakan salah satu cara untuk melatih siswa agar belajar tepat
waktu dan mengelola kegiatannya dengan menjaga disiplin belajar dalam proses
pembelajaran di sekolah. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajar akan
menyadari kebutuhannya akan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan hasil belajar
yang baik. Caranya yakni dengan membiasakan diri untuk belajar, maka siswa
tersebut akan giat belajar juga melaksanakan semua tugas sekolahnya tepat waktu.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah (2008:17) bahwa “disiplin adalah
kunci sukses belajar” dan dalam proses pembelajaran disiplin juga merupakan
suatu hal yang diperlukan hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2008:18)
bahwa “dalam belajar disiplin sangat diperlukan”.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul
penelitian: “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah
Menurut Usman (2009:27) bahwa “perumusan masalah merupakan
pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti didasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah”. Sesuai dengan
latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran disiplin belajar kelas XI IPS pada mata pelajaran
2. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran
akuntansi di SMAN 14 Bandung.
3. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa di kelas
XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 14 Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Masalah
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa maksud, antara lain ialah :
1. Maksud penelitian
a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan-masukan yang berharga berupa konsep-konsep mengenai disiplin
belajar dan pengaruhnya terhadap hasil belajar khususnya dalam
hasil belajar akuntansi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi
dan memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis
dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
b. Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi pihak siswa akan pentingnya disiplin belajar. Bagi
pihak sekolah akan pentingnya peraturan yang mengatur
kedisiplinan bagi siswa.
2. Tujuan dari penelitian
Menurut Riduwan (2009:6) bahwa “tujuan penelitian merupakan
keinginan-keinginan penelitian atas hasil penelitian dengan
8
Lisgiarti, 2013
penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel”. Tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran disiplin belajar kelas XI IPS pada
mata pelajaran akuntansi di SMAN 14 Bandung.
b. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPS pada
mata pelajaran akuntansi di SMAN 14 Bandung.
c. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan, peneliti mengharapkan
akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Kegunaan teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep atas
teori-teori tentang pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar
siswa di sekolah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang unsur-unsur yang membentuk disiplin
belajar siswa.
c. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademi yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan pengaruh
2. Kegunaan praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini ikut memberikan masukan pada
pihak-pihak terkait antara lain:
a. Bagi siswa, dapat memotivasi semangat belajar dengan
meningkatkan disiplin belajar masing-masing siswa untuk
pencapaian hasil belajar yang baik.
b. Bagi guru, sebagai masukan mengenai pembinaan dan mengetahui
indikator-indikator yang mempengaruhi disiplin belajar dalam
rangka mencapai strategi pembelajran yang baik untuk mencapai
peningkatan hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah, dapat digunakan untuk informasi mengenai
pentingnya penegakan disiplin belajar secara bersama-sama dan
juga pada semua perangkat sekolah dalam meningkatkan hasil
41
Lisgiarti, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian
yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
verifikatif. Menurut Arikunto (2006:234) bahwa “penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”, sedangkan penelitian
verifikatif seperti yang diterangkan oleh Arikunto (2006:7) sebagai berikut:
“penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui
pengumpulan data di lapangan”, sehingga dapat diketahui bahwa penelitian ini
adalah untuk menggambarkan keadaan yang berlangsung secara nyata mengenai
data disiplin belajar dan data hasil belajar siswa, serta menguji kebenaran dari
hipotesis.
3.2 Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Arikunto (2010:161)
menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel. Yang menjadi variabel
bebas (X) ialah disiplin belajar, dan yang menjadi variabel terikat (Y) ialah hasil
belajar.
1. Disiplin belajar adalah sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari
kesadaran dirinya untuk belajar, dengan menaati dan melaksanakan
sebagai siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya disekolah, sesuai
dengan peraturan yang ada, yang didukung adanya kemampuan guru,
fasilitas, sarana, dan prasarana sekolah.
2. Hasil belajar adalah adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar
mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan
guru.
Adapun operasionalisasi variabel dapat dilihat dengan jelas dalam tabel
berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teori Indikator Skala Sumber Data
43
Lisgiarti, 2013
Variabel Konsep Teori Indikator Skala Sumber Data
Hasil belajar
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:80). Berdasarkan penjelasan di atas maka yang akan menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN
14 Bandung, terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 133 orang siswa dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Populasi Siswa Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Berkaitan dengan teknik
pengambilan sampel, Arikunto (2006:134), mengemukakan bahwa
“Untuk sekadar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100,
populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara
10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Memperhatikan hal di atas, karena
jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel secara acak (simple random
sampling). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro
Yamane (Rahmat dalam Riduwan, 2009:65) sebagai berikut:
= �
�. 2+ 1
Keterangan:
= jumlah sampel
N = jumlah populasi
2 = presisi (ditetapkan 5%)
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
= �
�. 2+1 =
133
133.0,052+1=
133
1,33 = 100 iswa
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 siswa dari
jumlah yang ada dengan pertimbangan wilayah yang menjadi tempat
penelitian hanya satu wilayah yaitu SMAN 14 Bandung kelas XI IPS
tersebar dalam 3 kelas. Adapun rumus untuk menentukan ukuran
sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus:
=�
� ×
(Riduwan, 2009:66)
45
Lisgiarti, 2013
= jumlah sampel menurut stratum
n= jumlah sampel seluruhnya
Ni=jumlah populasi menurut stratum
N= jumlah populasi seluruhnya
Dalam penyebaran anggota sampel penelitian yang diterapkan untuk
setiap kelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Anggota Sampel Penelitian
Kelas Populasi Sampel
XI IPS 1 43 43
133× 100 = 32,33 = 32
XI IPS 2 46 46
133× 100 = 34,58 = 35
XI IPS 3 44 44
133× 100 = 33,08 = 33
Jumlah 133 100
(Sumber: data diolah)
Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 133 siswa akan diambil sampel
sebanyak 100 siswa, dengan cara simple random sampling. Menurut
Sugiyono (2011:82) simple random sampling yaitu “Pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu”. Sebelum penyebaran angket dilakukan,
sampel yang akan menerima angket harus dikocok/diundi terlebih dahulu
sesuai dengan jumlah angket yang akan disebar akan adil. Berikut
prosedur pengambilan sampling secara random:
1. Daftarkan nama satuan sampling
3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran
kertas berukuran kecil
4. Gulung kertas-kertas tersebut
5. Ambil gulungan tersebut satu persatu dari kotak sampai
mencapai sejumlah ukuran sampel yang diinginkan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan data.
Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan sesuai tujuan
penelitian dan jenis data yang ingin didapatkan serta keadaan subjek penelitian.
Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan pengaruh disiplin belajar
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. Untuk itu diperlukan dua
buah alat pengumpul data untuk data disiplin belajar dan data hasil belajar siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2011:142) bahwa “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Kuesioner (angket) yang dipilih adalah kuesioner tertutup, artinya jawaban angket
telah disediakan oleh peneliti, selanjutnya responden tinggal memilih atau
menjawab pilihan jawaban yang sesuai dengan pribadinya. Untuk memperoleh
47
Lisgiarti, 2013
bentuk Skala Numerikal (numerical scale). Menurut Riduwan (2009:92) Skala
Numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan
perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata
sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Di bawah ini adalah bentuk angket yang
akan digunakan di dalam penelitian ini.
Tabel 3.4
Penilaian Numerical Skala
No. Item Skor
5 4 3 2 1
Keterangan:
1. Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi
2. Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi
3. Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang
4. Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah
5. Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah
b. Studi Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:274), “studi dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Untuk
mendapatkan data hasil belajarsiswa peneliti menggunakan dokumen dari sekolah
yaitu nilai rata-rata siswa.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrumen. (Arikunto, 2009:65). Sebuah instrumen dapat
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan).
Cara untuk mendapatkan alat ukur pengumpulan data yang memiliki derajat
keshahihan yang tinggi yaitu dengan melakukan uji validitas.
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas dalam
penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang
isi atau arti sebenarnya yang diukur. Pengujian validitas instrumen menggunakan
teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
rxy = Koefisien korelasi butir
∑X = Jumlah skor tiap item
∑Y = Jumlah skor total item
∑X2
= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
∑Y2
= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
N = Jumlah sampel
Jika > berarti valid, sebaliknya jika ≤ berarti
49
Lisgiarti, 2013
1. Uji Validitas Disiplin Belajar
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket,
yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji
validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menguji cobakan angket
penelitian kepada 20 siswa SMAN 14 Bandung dengan jumlah item
pernyataan 39. 20 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah
pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui
bahwa untuk 20 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,444.
Hasil uji validitas variabel disiplin belajar dari tiap item yang menggunakan
rumus product moment dengan penggunaan software SPSS V 18 for windows
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar
No
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 39
pernyataan mengenai disiplin belajar yang disebarkan kepada responden terdapat
10 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 3,4,12,18,22,26,29,31,35,
dan 37. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat digugurkan atau
dihilangkan, sehingga jumlah pernyataan yang valid berjumlah 29 pernyataan
51
Lisgiarti, 2013 3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2009:86) adalah “suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari
instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun
dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan
menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
r
11 =−1
1
−
Dimana:
r11 = Nilai Reliabilitas
∑ Si = Jumlah varians skor tiap-tiap Si = Varians total
k = Jumlah item
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut :
1. Menghitung varians skor tiap item dengan rumus :
Si = �
= Jumlah kuadrat item-item Xi (∑ Xi) 2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden
2.
Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus :∑ Si = S1 + S2 + S3 ... + Sn dimana :
∑ Si = Jumlah varians semua item S1, S2, S3... n = Varians item ke- 1, 2, 3...n 3. Menghitung varians total dengan rumus :
=
�
N = Jumlah responden 4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus :
r 11 =
−1
1
−
Keputusan dengan membandingkan rhitung dengan r tabel
Kaidah keputusan : Jika rhitung > r tabel berarti instrumen reliabel rhitung ≤ r tabel berarti instrumen tidak reliabel
(Riduwan, 2009:115)
1. Uji Reliabilitas Disiplin Belajar
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam
mengungkapkan fenomena dari responden. Pengujian reliabilitas ini harus
membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel disiplin belajar
diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 20 siswa dengan taraf
signifikansi 0,05 sebesar 0,444. Dalam tabel ditampilkan hasil uji reliabilitas
untuk variabel disiplin belajar menggunakan rumus alpha dengan penggunaan
software SPSS V 18 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar
� � r tabel Keterangan
0,933 0,444 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel
disiplin belajar dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
3.6 Teknik Pengujian Hipotesis
53
Lisgiarti, 2013
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Jika berdistribusi normal, maka proses selanjutnya dalam
pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. Jika
tidak berdistribusi normal, maka dapat menggunakan perhitungan statistik non
parametrik. Adapun pengujian normalitas data yang digunakan adalah teknik
Chi-Kuadrat.
Langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji
Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :
1)Menentukan skor terbesar dan terkecil 2)Menentukan rentangan (R)
R = Skor terbesar – Skor terkecil 3)Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4)Menentukan panjang kelas (i)
=
��
5)Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No Kelas Interval F Nilai Tengah ( Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2
7)Menentukan simpangan baku (S)
S = . �
2−( � )2
.( −1)
8)Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
Z = � � −�
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nirmal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
d)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)
9) Mencari Chi – Kuadrat (� 2 hitung) dengan rumus :
hitung≤ �2tabel maka distribusi data normal
Riduwan (2009:121)
3.6.2 Analisis Korelasi
Analisis koefisien yang digunakan dalam mengolah data penelitian yaitu
dengan korelasi Pearson Product Moment. Untuk mencari koefisien korelasi
antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan koefisien korelasi
product moment sebagai berikut:
55
Lisgiarti, 2013
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir
∑X = Jumlah skor tiap item
∑Y = Jumlah skor total item
∑X2
= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
∑Y2
= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
N = Jumlah sampel
3.6.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui
besarnya kontribusi varibel X (disiplin belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar
siswa) dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:
KP= 2x100%
(Riduwan, 2009:139)
Keterangan:
KP = nilai koefisien determinan
3.6.4 Uji Signifikansi (Uji t)
Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan uji t, dimana untuk menguji
hipotesis dapat menggunakan rumus:
thitung =
2
1 2
r n r
(Sudjana, 2005:380)
Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan =
0,05 rumusan hipotesis statistik sebagai berikut:
Ha : ρ≠ 0,disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran akuntansi
H0 : ρ = 0, disiplin belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran akuntansi
Kaidah keputusan:
Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 artinya ditolak dan Ha diterima
76
Lisgiarti, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar pada mata
pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung berada pada
kategori tinggi.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung berada pada
kategori rendah.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa di kelas XI IPS di SMAN 14 Bandung.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan beberapa saran,
yaitu:
1. Bagi siswa
Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
kelas XI IPS SMAN 14 Bandung berada pada kategori rendah. Untuk
meningkatkan hasil belajar yang optimal, siswa harus dapat disiplin
untuk melakukan kegiatan belajar sehingga hasil yang diperoleh dapat
maksimal.
2. Bagi guru
Guru sebaiknya berupaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
disiplin belajar siswa dengan cara memberikan pemahaman tentang
disiplin dalam hal belajar dan memberikan pembinaan yang berlanjut
yang menjadikan siswa mempunyai kedisiplinan dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas.
3. Bagi sekolah
Sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi, meningkatkan,
mengawasi, dan mempertahankan disiplin belajar melalui peraturan
78
Lisgiarti, 2013
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik-Revisi ke X. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B.(2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
(2008). Psikologi Belajar-Edisi ke 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, O.(2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Harahap, S. S.(2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers
Hurlock, E.B.(2010). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Minarti, S.(2011). Manajemen Sekolah-Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Muawanah, U. et. al.(2008). Konsep Dasar Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang
Mulyati.(2007). Pengantar Psikologi Belajar. Yogyakarta: Quality Publishing
Prijodarminto, S.(2004). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi
Priyatno, D.(2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV Andi Offset
Purwanto, N.(2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Riduwan.(2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
(2010). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Samryn.(2011). Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana.(2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N.(2008). Media Pemelajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: CV Sinar Baru
(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi.(2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, N S.(2005). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumarsan, T.(2011). Akuntansi Dasar & Aplikasi dalam Bisnis. Jakarta: PT. Indeks
Syah, M.(2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
(2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
.(2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Dosen.(2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia
Tim Redaksi Nuansa Aulia.(2012). Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional-UU RI No 20 Tahun 2003. Bandung: Nuansa Aulia.
Tu’u, T.(2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia
80
Lisgiarti, 2013
UPI.(2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Usman, H dan Purnomo S.A.(2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Warren, C. S., dan James M. R.(2006). Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Yadiati, W.(2010). Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana
Zuriah, N.(2008). Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.
JURNAL
Khasanah,U. & Istiningrum, A. A. (2012). “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMKN 1 Pengasih Tahun Ajaran 2011/2012 Dengan Motivasi Belajar Sebagai Pemoderasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. X No. 2 Hal. 95-113
Sari, K. (2012). Pengaruh Kinerja Guru Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas Xi Program Keahlian Akuntansi Smk Koperasi Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Kajian Pendidikan Dan Akuntansi Indonesia. Vol. 1 No. 2
Saputro, S. T. & Pardiman. (2012). “Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. X No. 1 Hal. 78-97
SKRIPSI
Marlina, L. (2011). Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 24 Bandung. Skripsi Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Dipublikasi