Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES
LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh:
Intan Ayu Khairunnisa
0808888
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA
KELAS X SMA DALAM TES LITERASI SAINS PISA
Oleh:
Intan Ayu Khairunnisa 0808888
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M. Pd NIP.195012311979032029
Pembimbing II
Dr. Hj. Siti Sriyati, M. Si NIP.196409281989012001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Analisis Kemampuan Interpretasi Gambar dan Grafik Siswa Kelas X SMA dalam Tes Literasi
Sains PISA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya
ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Pebruari 2013
Yang membuat pernyataan,
i
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
ABSTRAK
Hasil tes literasi sains PISA (Program for International Student Assessment) dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana literasi sains siswa di sebuah negara. Penilaian tes PISA melibatkan proses dalam sains termasuk kemampuan interpetasi gambar dan grafik. Analisis kemampuan interpretasi siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses siswa dalam mengerjakan tes PISA. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk menggambarkan kemampuan interpretasi siswa mengenai gambar dan grafik pada tes literasi sains PISA dan tes kemampuan dasar. Penelitian dilaksanakan di kelas X pada tiga SMA Negeri dari klaster 1, klaster 2, dan klaster 3 di Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012. Subjek penelitian berjumlah 112 siswa yang terdiri dari 52 siswa laki-laki dan 60 siswa perempuan.Data penelitian berupa data hasil tes literasi sains PISA dan data hasil tes kemampuan dasar gambar dan grafik. Kemampuan interpretasi grafik dikelompokkan dengan menggunakan kategori kemampuan statistik Kimura (1999) dalam Aoyama dan Stephens (2003). Kemampuan interpretasi gambar dikelompokkan berdasarkan kesesuaian jawaban dengan konsep biologi. Berdasarkan uji-t rata-rata skor setiap jenis tes pada siswa laki-laki dan siswa perempuan tidak menunjukkan adanya perbedaan, tetapi berdsarkan hasil uji Anova satu arah didapatkan rata-rata skor setiap jenis tes berdasarkan klaster menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hubungan antara kemampuan dasar grafik menunjukkan korelasi yang positif dengan kekuatan R=0,304, sedangkan hubungan antara kemampuan dasar gambar menunjukkan korelasi yang positif dengan kekuatan R=0,213. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan interpretasi gambar dan grafik dapat membantu siswa dalam menjawab soal tes literasi sains PISA.
iv
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………i
KATA PENGANTAR ………...ii
DAFTAR ISI ………..iv
DAFTAR TABEL ……….vii
DAFTAR GAMBAR ………viii
DAFTAR LAMPIRAN ………..ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….………..1
B. Rumusan Masalah ……….………..5
C. Batasan Masalah ……….………..5
D. Tujuan Penelitian ……….………..6
E. Manfaat Penelitian ………...7
BAB II INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK TES PISA A. PISA (The Program for International Student Assessment) ………...8
B. Literasi Sains ………...9
C. Media Grafis ……….10
D. Fungsi Grafik dalam Sains ……….13
v
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
F. Fungsi Gambar dalam Sains ………...16
G. Materi Biologi dalam Tes Literasi Sains PISA ………….………....18
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….………22
B. Definisi Operasional ……….………22
C. Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian ………...23
D. Instrumen Penelitian ……….23
E. Teknik Pengumpulan Data ……….25
F. Analisis Pokok Uji Instrumen ……….26
G. Pengolahan Data ……….28
H. Prosedur Penelitian ……….30
I. Alur Penelitian ……….32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………...33
1. Analisis Soal Tes Literasi Sains PISA ………33
2. Analisis Soal Tes Kemampuan Dasar ………...36
3. Hasil Tes Literasi Sains PISA ………...38
4. Perbandingan Hasil Tes Literasi Sains PISA ……….………...44
5. Hasil Tes Kemampuan Dasar Grafik ………....45
vi
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
B. Pembahasan ……….52
1. Kemampuan Siswa dalam Interpretasi Grafik ...……….….53
2. Kemampuan Siswa dalam Interpretasi Gambar ……….65
3. Hubungan Hasil Tes Kemampuan Dasar dengan Hasil Tes Literasi Sains PISA ……….69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….……71
B. Saran ……….………72
DAFTAR PUSTAKA ……….………74
vii
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Kemampuan Statistik Menurut Kimura (1999) ……….15
Tabel 4.1 Klasifikasi Soal PISA tentang Interpretasi Grafik
Berdasarkan Kategori Kemampuan
Statistik Kimura (1999) ……….35
Tabel 4.2 Klasifikasi Soal Tes Kemampuan Dasar tentang
Interpretasi Grafik Berdasarkan Kategori Kemampuan
Statistik Kimura (1999) ……….37
Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Tes Literasi Sains PISA ……….38
Tabel 4.4 Persentase Hasil Capaian Skor Tes Literasi Sains
PISA pada SMA Negeri setiap klaster ……….39
Tabel 4.5 Persentase Siswa yang Memilih Unsur Grafik ………46
Tabel 4.6 Perbandingan Jumlah Siswa Laki-laki dan
Perempuan yang Menjawab Benar pada setiap Item
Soal Tes Kemampuan Dasar Grafik ……….48
Tabel 4.7 Persentase Jumlah Siswa yang Menjawab Benar pada
Tes Kemampuan Dasar Gambar Berdasarkan Gender ……….53
Tabel 4.7 Analisis Korelasi dan Regresi Linier Skor Tes
viii
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ……….32
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Siswa yang Dapat Menjawab Soal
Tes Literasi Sains PISA ....……….………41
Gambar 4.2 Persentase Jumlah Siswa yang dapat Menjawab
Benar pada Tes Literasi Sains PISA ……….44
Gambar 4.3 Kemampuan Seluruh Siswa dalam Menjawab
Tiap Soal Tes Kemampuan Dasar ……….48
Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Siswa dalam
Tes Kemampuan Dasar ……….49
Gambar 4.5 Gambar Tes Kemampuan Dasar Gambar ……….51
Gambar 4.6 Persentase Pemahaman dan Pengetahuan
Siswa Mengenai Unsur-unsur Grafik ……….54
Gambar 4.7 Level Kemampuan Statistik Siswa pada
TKD Grafik dan PISA ……….58
Gambar 4.8 Perbandingan Level Kemampuan Statistik
Tes Kemampuan Dasar Berdasarkan Gender ……….65
Gambar 4.9 Grafik Persentase Ragam Jawaban Siswa pada
1
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Literasi sains menurut OECD (1999:60) adalah kemampuan menggunakan
pengetahuan ilmiah dan prosesnya, agar dapat memahami dan mengambil
keputusan melalui aktivitas sehari-hari. Literasi sains tidak mengukur
pengetahuan saja, melainkan proses sains dan menggunakannya untuk
memecahkan masalah. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana literasi sains
siswa maka diadakan tes atau kajian yang diantaranya adalah tes literasi sains
PISA (Programme for International Student Assesment). Menurut Scott (2004)
tujuan PISA adalah mengukur sistem pendidikan dan mengukur kemampuan
proses sains yang dimiliki siswa sehingga bisa mendapatkan gambaran yang lebih
kuat tentang literasi sains siswa.
PISA bertujuan untuk memonitor hasil dari sistem belajar siswa yang
berkaitan dengan pencapaian belajar siswa yang berusia 15 tahun. Menurut
Ekohardi (2009: 28), PISA didesain untuk membantu pemerintah tidak hanya
memahami namun juga meningkatkan efektivitas sistem pendidikan, PISA
mengumpulkan informasi yang reliabel setiap tiga tahun. Selain itu, menurut
Thomson dan De Bortolli (dalam Ekohardi, 2009: 28) hasil PISA dapat dijadikan
perbandingan literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains siswa suatu
negara dengan negara lain, serta dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
2
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
Mengingat pentingnya PISA untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
sistem pendidikan Indonesia, maka muncul pertanyaan mengenai prestasi
Indonesia dalam tes literasi sains PISA. Pada tahun 2000, pertama diadakannya
PISA Indonesia berada pada peringkat 38 dari 40 negara, begitu pula pada tahun
2003, dalam PISA kedua Indonesia masih berada pada peringkat 38 (Tjalla, 2009:
2). Pada tahun 2006 dalam tes literasi sains, Indonesia menempati peringkat ke 53
dari 57 peserta (OECD, 2007: 20). Pada tes literasi sains PISA yang diadakan
pada tahun 2009 literasi sains, Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 65
peserta (OECD, 2010).
Ragam soal dalam PISA yang disajikan tidak hanya konsep, namun juga
menuntut keterampilan proses sains di dalamnya. Salah satu keterampilan proses
sains tersebut adalah kemampuan menafsirkan grafik dan gambar untuk
mendapatkan informasi. Menurut Beaton et al. (dalam Kjaernsli dan Molander,
2001), kajian literasi sains PISA lebih memperhatikan kemampuan proses sains.
Keterampilan proses melibatkan keterampilan kognitif, manual, dan sosial.
Menurut jenisnya keterampilan proses terdiri atas sembilan jenis yaitu: observasi,
interpretasi, klasifikasi, prediksi, komunikasi, hipotesis, merencanakan percobaan,
menerapkan konsep dan mengajukan pertanyaan (Rustaman, 2007). Mengingat
bentuk soal PISA menuntut keterampilan proses sains, maka dalam soal tes
literasi sains PISA banyak terdapat grafik dan gambar. Siswa harus memiliki
kemampuan interpretasi gambar dan grafik agar dapat menjawab soal PISA,
sehingga perlu dilakukan penelitian yang dapat memberikan gambaran tentang
3
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
Menurut Tjalla (2009: 13) studi PISA menghasilkan profil kemampuan
siswa berusia 15 tahun dalam membaca, matematika, sains, dan problem solving
yang menunjukkan perubahan kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Hasil dari
studi PISA, dapat digunakan untuk membandingkan prestasi siswa Indonesia
dengan negara lain, prestasi siswa antar provinsi dan antar jenis sekolah dan dapat
juga digunakan untuk pemantauan mutu pendidikan nasional secara berkelanjutan
(Tjalla, 2009: 2). Rendahnya kemampuan literasi sains siswa Indonesia bisa
disebabkan oleh jenis soal yang dihadapi dalam tes, yang berupa grafik atau
gambar sebagai pelengkap informasi dalam soal. Untuk dapat menjawab soal yang
berkaitan dengan grafik dan gambar, siswa harus dapat membaca dan
memanipulasi informasi yang terdapat pada grafik atau gambar tersebut (Newton
dan Bristoll, 2012).
Kemampuan interpretasi data yang disajikan dalam grafik dan bagan
umum digunakan dalam beberapa pekerjaan profesional, terlebih jika untuk
pekerjaan yang menuntut analisis dan pengambilan keputusan (Newton dan
Bristoll, 2012). Penggunaannya yang sangat luas tersebut mengharuskan siswa
dapat melakukan interpretasi terhadap grafik. Kemampuan siswa dalam
interpretasi grafik ini harus diukur melalui tes literasi sains PISA yang berkaitan
dengan grafik ataupun dengan tes kemampuan dasar grafik. Tes literasi sains
PISA dilakukan untuk mengukur kemampuan interpretasi siswa berkaitan dengan
literasi sains siswa. Sedangkan tes kemampuan dasar dimaksudkan untuk
4
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
Pengukuran tingkat kemampuan interpretasi grafik pada penelitian ini
menggunakan kategori kemampuan statistik Kimura dalam Aoyama dan Stephens
(2003). Menurut Aoyama dan Stephens (2003), untuk meningkatkan kemampuan
statistik, siswa harus dapat mempelajari bagaimana mendapatkan informasi baru
dalam informasi statistik. Setidaknya ada enam kategori kemampuan statistik,
diantaranya adalah kemampuan membaca tabel dan grafik, memakai data sebagai
sumber menjawab pertanyaan, kemampuan menghitung secara statistik, membaca
trend secara global, mendapatkan informasi kualitatif dari informasi kuantitatif
dan kemampuan membuat informasi yang baru.
Penyajian gambar tidak hanya dilakukan untuk penyampaian informasi,
namun dalam belajar dan pembelajaran dapat digunakan gambar dengan beragam
tujuan, misalnya mengembangkan kemampuan membaca, menguatkan kosakata,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan
menulis dan berpikir, meningkatkan motivasi belajar, memecahkan konflik,
mengidentifikasi sikap siswa terhadap sains, dan menimbulkan pengetahuan sains
siswa (Ekici, 2007). Dengan gambar, siswa dapat membangun pemahaman sendiri
yang semula abstrak menjadi konkret. Selain itu gambar dapat digunakan untuk
menentukan dan menganalisis miskonsepsi siswa (Kose, 2008). Karena
pentingnya penyampaian informasi melalui gambar, maka siswa harus memiliki
kemampuan interpretasi mengenai gambar. Untuk mengukur kemampuan siswa
dalam menginterpretasi sebuah gambar, maka digunakan tes kemampuan dasar
5
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian
mengenai kemampuan interpretasi siswa mengenai grafik dan gambar dalam tes
literasi sains PISA, karena bentuk soal PISA yang menuntut keterampilan proses
sains, diantaranya interpretasi gambar dan grafik. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi pembelajaran sains di sekolah yang seharusnya
melibatkan keterampilan proses sains.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah
“Bagaimana kemampuan interpretasi gambar dan grafik siswa kelas X SMA
Negeri dalam tes literasi sains PISA?” Berdasarkan rumusan masalah tersebut
maka dikembangkan menjadi pertanyaan penelitan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA dalam menginterpretasi grafik
dalam soal tes literasi sains PISA dan Tes Kemampuan Dasar grafik?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA dalam menginterpretasi
gambar dalam soal tes literasi sains PISA Tes Kemampuan Dasar gambar?
3. Bagaimana hubungan kemampuan interpretasi pada tes kemampuan dasar
dengan kemampuan menjawab soal PISA?
C. Batasan Masalah
Dalam upaya menerjemahkan kerangka literasi sains PISA ke dalam
penelitian ini, maka batasan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
6
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
1. Tes literasi sains PISA yang digunakan adalah tes literasi sains PISA 2006
yang berkaitan dengan soal biologi. Tes literasi sains PISA 2006 dipilih
karena pada PISA 2006 lebih menekankan pada literasi sains dibanding
tahun sebelumnya. Soal biologi PISA yang digunakan hanya soal yang
berkaitan dengan gambar dan grafik untuk mendapatkan informasi
kemampuan menjawab siswa.
2. Selain soal PISA digunakan pula soal tes kemampuan dasar siswa yang
terdiri dari dua jenis tes yaitu tes kemampuan dasar grafik dan tes
kemampuan dasar gambar.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA dari klaster 1, klaster 2 dan
klaster 3 di Kota Bandung.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran
kemampuan interpretasi siswa terhadap grafik dan gambar pada soal literasi sains
PISA. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengungkap kemampuan siswa SMA Negeri klaster 1, klaster 2,
klaster 3 dalam melakukan interpretasi grafik dan gambar.
2. Mendeskripsikan kemampuan interpretasi grafik dan gambar antara
siswa laki-laki dan perempuan pada SMA Negeri klaster 1, klaster 2,
dan klaster 3.
3. Mengungkap hubungan kemampuan interpretasi grafik dan gambar
7
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
E. Manfaat
1. Manfaat bagi Guru
a. Manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan gambaran nyata
kepada guru terhadap kemampuan siswa dalam melakukan interpretasi
gambar dan grafik, sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi
guru untuk mengembangkan keterampilan interpretasi dalam
pembelajaran. Pemahaman tidak hanya didapatkan dari suatu bentuk
uraian saja namun juga dimunculkan dari data bentuk lain seperti
gambar dan grafik.
b. Memberikan gambaran tentang berbagai kesulitan siswa dalam
melakukan interpretasi gambar dan grafik.
2. Manfaat bagi Sekolah
Hasil penelitian yang berupa gambaran kemampuan siswa dalam
interpretasi grafik dan gambar dapat dijadikan masukan dalam
mengevaluasi kurikulum yang diterapkan di sekolah. Sekolah dapat
mengembangkan pembelajaran agar dalam pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan memaksimalkan kemampuan interpretasi gambar dan
grafik siswa.
3. Manfaat bagi peneliti lain
Penelitian ini memiliki manfaat dijadikan acuan dan perbandingan bagi
peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan kemampuan interpretasi
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif,
karena penggunaannya yaitu untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai kemampuan interpretasi gambar dan grafik siswa kelas X
SMA Negeri dalam tes literasi sains PISA. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta fakta, atau
kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu (Zuriah, 2009:47).
B. Definisi Operasional
Agar dapat menjabarkan penelitian ini dengan baik dan membantu
menjelaskan pada peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama berikut
adalah definisi operasional penelitian ini:
1. Kemampuan literasi sains adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal
tes literasi sains PISA.
2. Tes literasi sains PISA yang digunakan adalah tes literasi sains PISA tahun
2006 tentang literasi sains yang terdiri dari 10 unit dan 30 soal, soal yang
menampilkan gambar dan grafik terdiri dari 5 unit yang terdiri dari 15
23
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
3. Kemampuan interpretasi gambar dan grafik adalah kemampuan siswa
dalam menjawab tes kemampuan dasar dan tes literasi sains PISA
bergambar dan bergrafik.
C. Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di
Kota Bandung dari beberapa klaster. Penentuan sekolah dengan klaster tertentu
adalah dengan ketentuan passing grade sekolah tersebut yang digunakan untuk
menerima siswa baru. Sekolah yang digunakan sebagai subjek penelitiannya
adalah SMA Negeri dari klaster 1 sebanyak satu sekolah, klaster 2 sebanyak satu
sekolah, dan klaster 3 sebanyak satu sekolah. Sampel yang digunakan yaitu 40
siswa atau satu kelas kelas X dari SMA Negeri klaster 1, klaster 2 dan klaster 3.
Teknik penentuan sampel adalah dengan random cluster. Teknik sampel ini
digunakan untuk populasi yang berkelompok. Dalam menggunakan sampel
klaster ini, umumnya kesatuan-kesatuan yang diteliti merupakan kelompok yang
lebih besar (Mardalis, 2009).
Waktu penelitian ini adalah dari Bulan Februari sampai Bulan April 2012.
Sedangkan tempat penelitian dilakukan di tiga SMA Negeri kelas X yang terpilih
masing-masing dari klaster 1, klaster 2 dan klaster 3 di Kota Bandung.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan dasar grafik
24
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
instrumen penelitian dimaksudkan untuk keperluan yang berbeda. Berikut adalah
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Tes kemampuan dasar grafik terdiri dari empat unit dan sepuluh soal
(dapat dilihat pada lampiran A.2), yang bersumber dari British
Broadcasting Corporation (2012). Unit 1 membahas mengenai
unsur-unsur grafik yang terdiri dari satu soal, diharapkan siswa dapat
menemukan kesalahan pada grafik yang dapat mendeskripsikan
pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur grafik. Unit 2 terdiri dari tiga
soal, soal pertama dan kedua adalah mengenai kemampuan membaca
grafik, sedangkan pada soal ketiga mengenai kemampuan prediksi. Unit 3
terdiri dari dua soal yang keduanya menilai kemampuan interpretasi grafik.
Unit 4 yang terdiri dari empat soal, digunakan untuk menilai kemampuan
interpretasi grafik serta kemampuan mengaitkan informasi dalam uraian
dengan grafik.
2. Tes kemampuan dasar gambar digunakan eksplorasi dari soal bergambar
pada tes literasi sains PISA yaitu pada Unit 5 mengenai biodiversitas . Tes
kemampuan dasar gambar terdiri dari lima soal essay, sedangkan gambar
yang disajikan berupa dua jenis jaring-jaring makanan yang menunjukkan
adanya biodiversitas. Eksplorasi dilakukan untuk menilai kemampuan
siswa dalam mendapatkan informasi dari gambar, komponen dan aturan
yang berlaku pada gambar kemudian kemampuan siswa mengubah bentuk
25
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
3. Selain tes kemampuan dasar, digunakan pula tes literasi sains PISA yang
menggunakan soal sains PISA tahun 2006 yang terdiri dari 10 unit dan
terdiri dari 30 soal. Tetapi yang menjadi data penelitian hanya soal yang
berhubungan dengan grafik dan gambar saja, yaitu terdiri dari lima unit
dengan 15 pertanyaan atau soal. Soal yang berhubungan dengan grafik
terdiri dari empat unit yaitu, unit 4 Buku Harian Semmelweis terdiri dari
empat soal, unit 6 Gigi Berlubang yang terdiri dari tiga soal, unit 7
Perilaku Stickleback yang terdiri dari tiga soal serta unit 10 Efek Rumah
Kaca yang terdiri dari tiga soal. Sedangkan soal PISA yang berkaitan
dengan gambar hanya unit 5 Biodiversitas yang terdiri dari dua soal.
Beberapa soal PISA selain unit 5 menyajikan gambar, tetapi gambar
tersebut tidak berkaitan dengan informasi yang dicari dalam pertanyaan
sehingga tidak termasuk instrumen yang dapat digunakan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, untuk
mendapatkan banyak gambaran. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa observasi, tes, dan studi literatur.
1. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Teknik
26
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
sains PISA itu sendiri serta tes kemampuan dasar interpretasi gambar dan
grafik.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah informasi mengenai
kemampuan siswa dan membandingkannya dengan hasil observasi. Studi
literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana
orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita
lakukan. Studi literatur yang digunakan adalah yang berkaitan dengan PISA,
literasi sains, grafik, serta gambar.
F. Analisis Pokok Uji Coba Instrumen
Analisis pokok uji instrumen dilakukan untuk mengetahui karakter soal
yang diberikan kepada siswa. Analisis pokok uji instrumen yang dilakukan adalah
tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Berikut adalah hasil
analisis pokok uji instrumen baik pada tes literasi sains PISA maupun pada tes
kemampuan dasar grafik.
1. Tingkat kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran pada tes literasi sains PISA didapatkan
bahwa dari total 15 soal yang memuat grafik dan gambar, 20% soal
termasuk soal yang sukar, 66,7 % termasuk soal dengan tingkat kesukaran
sedang, dan 13,33% termasuk soal mudah. Soal yang termasuk sukar yaitu
27
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
memahami teks bacaan, dan soal 7.3 tentang kemampuan melakukan
prediksi berdasarkan grafik, soal yang termasuk mudah yaitu soal 4.2
tentang memberikan gagasan baru dan soal 5.1 tentang memahami
gambar, sedangkan sisanya termasuk pada soal dengan tingkat kesukaran
sedang. Hasil analisis tingkat kesukaran tes kemampuan dasar didapatkan
bahwa 100% soal termasuk soal sedang.
2. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda pada soal tes literasi sains PISA yang berhubungan
dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 26,67% termasuk soal
dengan tingkat daya pembeda cukup yaitu pada soal 4.2 tentang
memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2
tentang mamahami teks, dan soal 7.3 tentang kemampuan prediksi,
sedangkan sisanya sebanyak 73,33% termasuk soal dengan daya pembeda
yang baik. Hasil analisis pokok uji daya pembeda pada tes kemampuan
dasar grafik didapatkan bahwa 40% termasuk soal yang memiliki daya
pembeda yang baik dan 60% baik sekali.
3. Validitas
Hasil analisis validitas pada tes literasi sains PISA yang berhubungan
dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 33,33% soal memiliki
validitas yang rendah, yaitu pada soal 4.2 tentang kemampuan
memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2
tentang mamahami teks, soal 6.3 tentang kemampuan menguraikan grafik
28
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
validitas yang cukup sebanyak 53,33%, sedangkan soal yan memiliki soal
dengan validitas yang tinggi sebanyak 13,33% yaitu pada soal 4.3 tentang
pengetahuan tentang kebersihan dan 10.2 tentang pemahaman mengenai
grafik. Hasil analsis validitas pada tes kemampuan dasar grafik
menyatakan bahwa 22,22% termasuk soal dengan validitas yang cukup,
dan 77,78% termasuk soal dengan validitas yang tinggi.
4. Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown nilai yang diperoleh
dari tes literasi sains PISA yang berhubungan dengan grafik dan gambar
adalah 0,74, sedangkan hasil uji reliabilitas kemampuan dasar grafik
adalah adalah 0,94 sehingga dapat dikatakan reliabilitas tes PISA dan tes
kemampuan dasar grafik termasuk tinggi dan memiliki keajegan atau hasil
yang tetap.
G. Pengolahan Data
Analisis data pada penelitian kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh. Analisis deskriptif mengacu pada
transformasi dari data-data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti
dan diterjemahkan. Pengolahan data hasil penelitian meliputi adalah sebagai
berikut:
1. Memeriksa/editing
Dilakukan pemerikasaan pada jawaban siswa dan pemberian skor untuk
29
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
memberikan skor 1 jika jawaban benar atau jika dalam satu soal terdapat
beberapa subsoal, maka jika 50% atau lebih jawaban dianggap benar maka
akan mendapat nilai penuh, sedangkan jika jawabannya salah maka akan
diberi nilai 0.
2. Memberi tanda/ koding
Selain memberi kode pada soal tes kemampuan dasar, dilakukan pula
pemberian kode pada subjek penelitian. Kode K1 adalah SMA Negeri klaster
1, K2 adalah SMA Negeri klaster 2, dan K3 adalah SMA Negeri klaster 3.
Kode angka 01 adalah siswa urutan pertama dan seterusnya, semakin besar
angka semakin besar nilai yang diraihnya. Kode P untuk subjek perempuan, L
untuk subjek laki-laki. Sehingga jika kode yang diberikan adalah K1-01L
artinya subjek penelitian berasal dari SMA Negeri klaster 1, urutan pertama
berjenis kelamin laki-laki.
3. Tabulasi
Tabulasi dilakukan berdasarkan hasil capaian skor siswa pada tes literasi
sains PISA serta pada tes kemampuan dasar. Dilakukan pula perbadingan
berdasarkan jenis kelamin dan klaster sekolah. Analisis data dilakukan dengan
mengurutkan siswa bedasarkan capaiannya dalam tes sains PISA, kemudian
dengan urutan yang sama dilakukan pula pencatatan hasil tes kemampuan dasar
grafik dan gambar. Analisis data dilihat dari kemampuan siswa dalam
menjawab tes literasi sains PISA pada soal bergambar dan bergrafik dengan
30
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
4. Pengolahan Data Secara Statistik
Pengolahan data secara statistik dilakukan untuk menentukan beda
rata-rata dan menentukan korelasi dari dua variabel. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 18. Untuk menentukan beda
rata-rata skor siswa laki-laki dan perempuan dilakukan dengan independent t-test,
untuk menentukan beda rata-rata skor berdasarkan klaster dilakukan uji one
way Anova serta uji Turkey untuk menentukan nilai signifikan perbedaan skor
rata-rata. Uji korelasi bivariate dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Tes
Kemampuan Dasar dengan tes literasi sains PISA. Kemudian dilakukan pula
uji regresi linier untuk menemukan persamaannya.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan secara berurut dan sistematis untuk
mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian, adapun tahapan atau
prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini
melakukan pendataan terhadap populasi penelitian yaitu menentukan siswa
kelas X di SMA Negeri klaster 1, klaster 2, dan klaster 3 di Kota Bandung.
2. Tahap Pra Penelitian
Pada tahap ini dilakukan persiapan instrumen dan pengujian instrumen,
pengeluaran surat izin dan survey terhadap tempat penelitian.
31
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
a. Pemilihan Sampel yaitu 40 siswa (satu kelas) kelas X masing-masing
dari tiga SMA Negeri dari klaster yang berbeda.
b. Siswa mengerjakan soal sains PISA 2006.
c. Diberikan tes kemampuan dasar untuk mendapatkan data secara
keseluruhan dan umum tentang kemampuan menginterpretasi gambar
dan grafik.
d. Dilakukan penilaian hasil pengerjaan soal sains PISA.
e. Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil soal sains PISA.
f. Pengolahan dan Analisis data.
Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan hasil capaian skor
siswa pada tes literasi sains PISA dan tes kemampuan dasar. Kemudian
membandingkan hasil capaian berdasarkan gender serta berdasarkan
klaster sekolah masing-masing. Analisis data dilakukan dengan
menglasifikasikan soal PISA bergrafik dan soal tes kemampuan dasar
dengan menggunakan kategori yang dibuat Kimura (1999) dalam
Aoyama dan Stephens (2003). Pada soal PISA bergambar dilakukan
analisis pertanyaan dalam soal, sedangkan pada tes kemampuan dasar
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kemampuan dan
pengetahuan siswa mengenai gambar dan unsur-unsur gambar,
kemudian hasil kedua tes tersebut dibandingkan.
Pengolahan independent t-test, one way Anova, correlation bivariate,
32
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
I. Alur Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Tahap Persiapan Penelitian
Tahap Akhir Penelitian Tahap Pelaksanaan
Penelitian
Penyusunan Proposal
Uji Keterbacaan Instrumen
Penyusunan Instrumen
Penyusunan Surat Izin Penelitian Seminar
Proposal
Penentuan Subjek Penelitian
Penentuan Kelas Sampel dari Sekolah yang Terpilih
Pengerjaan Instrumen Penelitian Penilaian dan
Pengelompokkan hasil
Penarikan Kesimpulan Pengolahan dan Analisis
77
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini didapatkan
bahwa kemampuan siswa kelas X dalam interpretasi grafik sudah dapat membaca
data, membaca trend, dan melakukan perhitungan secara statistik, tetapi belum
mampu memprediksi berdasarkan data dari grafik. Menurut kategori kemampuan
statistik yang dibuat Kimura (1999) dalam Aoyama dan Stephens (2003), siswa
masih berada pada Level D yaitu kemampuan membaca grafik secara menyeluruh
dan melakukan prediksi. Hasil uji-t menyatakan tidak ada perbedaan antara
rata-rata skor Tes Kemampuan Dasar grafik pada siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Tetapi hasil uji Anova menyatakan ada perbedaan yang bermakna pada rata-rata
skor total tes literasi sains PISA berdasarkan klaster.
Hasil tes kemampuan dasar mengenai gambar menunjukkan bahwa
subjek penelitian tidak mengalami kesulitan dalam interpretasi gambar. Siswa
dapat menunjukkan maksud dari gambar berdasarkan judul pada gambar, tetapi
tidak dapat menghubungkan dengan konsep dasar yang berkaitan dengan
gambar tersebut. Subjek penelitian sudah dapat menguraikan gambar dengan
kata-kata sendiri, serta pada umumnya subjek penelitian sudah memiliki
pengetahuan mengenai fungsi dasar komponen gambar. Hasil uji-t menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata skor Tes Kemampuan Dasar
78
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
menyatakan ada perbedaan yang bermakna pada rata-rata skor total tes literasi
sains PISA berdasarkan klaster.
Hasil analisis korelasi dan regresi linier terhadap Tes Kemampuan Dasar
dan tes literasi sains PISA didapatkan bahwa hubungan antara kemampuan
dasar grafik dan gambar menunjukkan korelasi yang positif yang artinya
semakin tinggi nilai skor tes kemampuan dasar grafik maka akan semakin
tinggi skor total pisa yang akan didapat. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan dasar interpretasi gambar dan grafik dapat membantu siswa dalam
menjawab soal tes literasi sains PISA.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis
menyarankan:
1. Guru sebaiknya memberikan banyak latihan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa dalam interpretasi grafik. Latihan
untuk meningkatkan keterampilan menggunakan grafik dapat
dilakukan dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk grafik.
Data kuantitatif grafik bisa didapatkan dengan melakukan banyak
praktikum dalam pembelajaran.
2. Guru harus dapat mengembangkan desain praktikum sendiri untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam interpretasi grafik melalui
praktikum. Pengembangan desain praktikum harus dirancang agar
79
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
mengembangkan kemampuannya dalam memahami grafik.
Mengembangkan praktikum dengan membuat beberapa variable untuk
dibandingkan dapat meningkatkan kemampuan interpetasi dan
kemampuan mendeskipsikan hubungan kalimat matematik pada siswa.
3. Guru dapat melatih siswa dalam kemampuannya dalam grafik dan
[image:30.595.157.485.294.564.2]gambar dengan memberikan soal evaluasi belajar dalam bentuk data
grafik, tabel dan gambar. Grafik dan table dapat digunakan untuk soal
yang bersifat kuantitatif, sedangkan gambar dapat digunakan untuk
74
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Aoyama, K. dan Stephens, M. (2003). “Graph Interpretation Aspects of Statistical Literacy: A Japanese Perspective”. Mathematics Education Research journal. 15 (03), 207-225.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
British Broadcasting Corporation. (2012). Graph Interpretation Test. [online] Tersedia:http://www.bbc.co.uk/bitesize/standard/maths_i/relationships/inter preting_graphs/quiz/q71836535/ (5 Januari 2012).
Campbell, et al. (2008). Biology Eighth Edition.San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.
Ching, F. (2002). Menggambar Suatu Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Ekici, F., Ekici, E., dan Aydin, F. (2008). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and Overcoming Misconceptions Related to Photosynthesis. International Journal of Environmental & Science Education. 2 (4), 111– 124.
Ekohardi. (2009). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun”. Jurnal Pendidikan Dasar. 10, (1), 28-41. [online]. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101092841.pdf [21November 2011]
Kistinah, I., dan Lestari, E. (2006). Biologi 1: Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kjaernsli, M., dan Molander B. (2001). “Scientific Literacy: Content Knowledge and Process Skill”. Instructional Science. 63-70.
75
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
Mardalis. (2009). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Newton, P., dan Bristoll, H. (2012). Psychometric Success: Data Interpretation. [Online]. Tersedia: http://www.psychometric-success.com [11 November 2012]
Organisation for Economic Co-Operation and Development. (1999). Measuring Students Knowledge and Skills. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/ [14 Juni 2012]
_____. (2006). PISA 2006 Scientific Framework. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/dataoecd/35/23/419120105.pdf [28November 2011]
_____. (2007). Executive Summary PISA 2006: Science Competencies for
Tomorrow’s World. [Online]. Tersedia:
http://www.oecd.org/dataoecd/40/23/41943106.pdf [28November 2011]
_____. (2009). Assessment Framework: Key Competencies in Reading, Mathematics, and Science. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/dataoecd/11/40/44455820.pdf [28November 2011]
_____. (2010). PISA 2009Results: Executive Summary. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/dataoecd/47/23/41943106.pdf [5Desember 2011]
Parmar, R., Signer, B. (2005). Sources of Error in Constructing and Interperting Graphics: A Study of Fourth- adn Fifth Grade Students with LD. Journal of Learning Disabilities. 38 (3): 250-261.
Pullano, F. (2005). Using Probeware to Improve Students’ Graph Interpretation Abilities. School Science an Mathematics. 105 (7): 373-376.
Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
76
Intan Ayu Khairunnisa, 2013
KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR
from The Scientific Literature. Journal of Geoscience Education Vol. 57 (5): 335-342, 2009
Rustaman, N., (2007). Belajar IPA Melalui Keterampilan Proses Sains (KPS). Materi kuliah Evaluasi Pembelajaran. Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.
Sadiman, A., et al. (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Scott, E. (2004). “Comparing NAEP, TIMSS, and PISA in Mathematics and Science”. U. S. Depertment of Education. 1-11
Swan, M., Phillips, R.,. (1998). Graphics Interpretation Skills Among Lower-Achieving school leavers. Research in Education. 60: 10-20.
Tjalla, A. (2009). “Potret Mutu Pendidikan Sains Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional”. Makalah Dosen FIP Universitas Negeri Jakarta.
Yefri. (2010). Analisis Data. [online]:
http://blogdosen.unsada.ac.id/yefri_chan/wpcontent/uploads/2010/04/BAB_ 1.pdf (8 Nopember 2011)
Yudistiro, B. (2011). Fungsi Gambar Sebagi Bahasa Rekayasa. [online]: http://drafter-inside.blogspot.com/2011/07/fungsi-gambar-sebagi-bahasa-rekayasa.html (8 Nopember 2011)
Yusuf, S. (2006). “Perbandingan Gender dalam Prestasi Literasi Siswa Indonesia”. Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan