• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA DI PT SUMATERA TROPICAL SPICES BATANG ANAI PADANG PARIAMAN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA DI PT SUMATERA TROPICAL SPICES BATANG ANAI PADANG PARIAMAN TAHUN 2013."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL

HASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN SKRIPSISKRIPSISKRIPSISKRIPSI

UNIVERSITAS

UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS

FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR-FAKTOR YANG

YANG

YANG

YANG BERHUBUNGAN

BERHUBUNGAN

BERHUBUNGAN

BERHUBUNGAN DENGAN

DENGAN

DENGAN

DENGAN PEMAKAIAN

PEMAKAIAN

PEMAKAIAN

PEMAKAIAN

ALAT

ALAT

ALAT

ALAT PELINDUNG

PELINDUNG

PELINDUNG

PELINDUNG DIRI

DIRI

DIRI

DIRI PADA

PADA

PADA

PADA PEKERJA

PEKERJA

PEKERJA

PEKERJA DI

DI

DI

DI PT

PT

PT

PT SSSSUMATERA

UMATERA

UMATERA

UMATERA

TROPICAL

TROPICAL

TROPICAL

TROPICAL SPICES

SPICES

SPICES

SPICES BATANG

BATANG

BATANG

BATANG ANAI

ANAI

ANAI

ANAI PADANG

PADANG

PADANG

PADANG PARIAMAN

PARIAMAN

PARIAMAN

PARIAMAN

TAHUN

TAHUN

TAHUN

TAHUN 2013

2013

2013

2013

Oleh

Oleh

Oleh

Oleh ::::

FEBRIAN

FEBRIAN

FEBRIAN

FEBRIAN ALFATH

ALFATH

ALFATH

ALFATH

No.

No.

No.

No. BP.

BP.

BP.

BP. 09

09

09

0910332053

10332053

10332053

10332053

Diajukan

Diajukan

Diajukan

Diajukan Sebagai

Sebagai

Sebagai

Sebagai Salah

Salah

Salah

Salah Satu

Satu

Satu

Satu Syarat

Syarat

Syarat

Syarat Untuk

Untuk

Untuk

Untuk Mendapatkan

Mendapatkan

Mendapatkan

Mendapatkan Gelar

Gelar

Gelar

Gelar

Sarjana

Sarjana

Sarjana

Sarjana Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTAS KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN MASYARAKAT

MASYARAKAT

MASYARAKAT

MASYARAKAT

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

PADANG

(2)

i

FAKULTAS FAKULTAS

FAKULTASFAKULTAS KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS SSSSkkkkripsi,ripsi,ripsi,ripsi, JanuariJanuariJanuariJanuari 2014201420142014 FEBRIAN

FEBRIAN

FEBRIANFEBRIAN ALFATHALFATHALFATHALFATH,,,, No.No.No.No. BP.BP. 0910BP.BP.091009100910332053332053332053332053 FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR-FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANGYANGYANGYANG BERHUBUNGANBERHUBUNGANBERHUBUNGANBERHUBUNGAN DENGANDENGANDENGANDENGAN PEMAKAIANPEMAKAIANPEMAKAIANPEMAKAIAN ALAT

ALAT

ALATALAT PELINDUNGPELINDUNGPELINDUNGPELINDUNG DIRIDIRIDIRIDIRI PADAPADAPADAPADA PEKERJAPEKERJAPEKERJA DIPEKERJADIDIDI PTPTPTPT SSSSUMATERAUMATERAUMATERAUMATERA TROPICALTROPICALTROPICALTROPICAL SPICES

SPICES

SPICESSPICES BATANGBATANGBATANGBATANG ANAIANAIANAIANAI PADANGPADANG PARIAMANPADANGPADANGPARIAMANPARIAMANPARIAMAN TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2013201320132013

xii+72halaman+12tabel+2gambar+9lampiran ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK Tujuan Tujuan

TujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian alat pelindung diri pada pekerja di PT Sumatera Tropical Spices Batang Anai Padang Pariaman tahun 2013.

Metode Metode MetodeMetode

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT Sumatera Tropical Spices (STS). Penentuan besar sampel menggunakan rumus data proporsi untuk

populasi invinate, dengan teknik simple random sampling dan jumlah sampel yang

dibutuhkan 96 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung menggunakan kuisioner. Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square

dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Hasil Hasil HasilHasil

Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sikap responden (p = 0,005), kenyamanan (p = 0,000), dan pengawasan (p = 0,025) dengan pemakaian APD. Sedangkan pada pengetahuan dan penerapan kebijakan tidak terdapat hubungan yang bermakna.

Kesimpulan Kesimpulan KesimpulanKesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan pemakaian APD pada pekerja di PT Sumatera Tropical Spices (STS) yaitu sikap, kenyamanan dan pengawasan. Oleh karena itu diharapkan kepada manajemen perusahaan melakukan pelatihan terkait APD dan mengontrol sikap pekerja terkait pemakaian APD. manajemen perusahaan wajib menyediakan APD yang berkualitas dan berstandar SNI sesuai dengan kebutuhan kerja serta melakukan pengawasan secara terjadwal dan berkesinambungan serta menunjuk ahli K3 perusahaan sebagai pengawas terhadap ditegakkannya peraturan dan kebijakan K3.

Daftar Daftar

DaftarDaftar PustakaPustakaPustakaPustaka : 25 (2003-2013)

Kata Kata

(3)

ii

FACULTY FACULTY

FACULTYFACULTY OFOFOFOF PUBLICPUBLICPUBLICPUBLIC HEALTHHEALTHHEALTHHEALTH ANDALAS

ANDALAS

ANDALASANDALAS UNIVERSITYUNIVERSITYUNIVERSITYUNIVERSITY Undergraduate

Undergraduate

UndergraduateUndergraduate Thesis,Thesis,Thesis,Thesis, JanuaryJanuaryJanuaryJanuary 2014201420142014 FEBRIAN

FEBRIAN

FEBRIANFEBRIAN ALFATH,ALFATH,ALFATH,ALFATH, IDIDIDID Number.Number.Number.Number. 0910332053091033205309103320530910332053 RELATED

RELATED

RELATEDRELATED FACTORSFACTORSFACTORSFACTORS OFOFOFOF THETHETHETHE USEUSE OFUSEUSE OFOFOF PERSONALPERSONALPERSONALPERSONAL PROTECTIVEPROTECTIVEPROTECTIVEPROTECTIVE EQUIPMENT

EQUIPMENT

EQUIPMENTEQUIPMENT ONONONON WORKERSWORKERSWORKERSWORKERS ATATATAT PTPT SUMATRAPTPT SUMATRASUMATRASUMATRA TROPICALTROPICALTROPICALTROPICAL SPICESSPICESSPICESSPICES BATANG

BATANG

BATANGBATANG ANAIANAIANAIANAI PADANGPADANGPADANGPADANG PARIAMANPARIAMAN INPARIAMANPARIAMANINININ 2013201320132013

xii +72pages+12tables+2pictures+9appendixes

ABSTRACT

Research Research

ResearchResearch ObjectivesObjectivesObjectivesObjectives

The purpose of this research is to determine the related factors of the use of personal protective equipment on workers at PT Sumatera Tropical Spices Batang Anai Padang Pariaman in 2013

Method Method MethodMethod

This research is a quantitative study using cross-sectional design. This study was conducted from October to December 2013. The population in this study is the production employees of PT Sumatera Tropical Spices (STS). Determination of sample size uses the proportion formula for invinate population, with simple random sampling technique, and amount of needed sample are 96 people. Data was collected through direct observation using a questionnaire. Data were analyzed with Chi -square statistic test with 95 % confidence level (α = 0.05)

Result Result ResultResult

The results showed that there is a significant relationship between the attitude of the respondents (p = 0.005), comfortable (p = 0.000), and control (p = 0.025) with the use of PPE. While the knowledge and application of policies there is not a significant relationship.

Conclusion Conclusion ConclusionConclusion

It can be concluded that the associated factors with the use of PPE on workers at PT Sumatera Tropical Spices (STS) is an attitude, comfortable and control. It is therefore expected to corporate management related training PPE and control worker’s attitudes related the use of PPE. Management of companies are required to provide PPE and ISO-standard quality according to the work and perform scheduled and continuous supervision and appoint K3 experts of company as a supervisor to the enforcement of regulations and K3 policies.

Bibliography Bibliography

BibliographyBibliography : 25 (2003-2013)

Keywords Keywords

(4)

1

BAB BAB BAB

BAB 1111 :::: PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1 1.1

1.11.1 LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Kesehatan keselamatan kerja mulai menjadi perhatian di negara-negara

berkembang termasuk Indonesia namun tidak banyak orang yang mengetahui

pentingnya hal ini. Pekerja di industri, secara umum masih terbatas pengetahuannya

mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dalam hal menggunakan alat yang aman

termasuk mengunakan alat pelindung diri serta bagaimana menghadapi bahaya atau

risiko di tempat kerja. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mereka berasal dari

sektor agrikulture yang belum terlatih. Selain pekerja, banyak pihak manajemen yang

terbatas pengetahuannya, baik dalam jaminan keselamatan bagi pekerjanya, serta

peraturan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja menjadi terhambat.(1)

Pelaksanaan keselamatan kerja di indonesia telah diatur dalam

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Undang-Undang - undang tersebut telah

mengatur ketentuan umum yang harus dilaksanakan terkait keselamatan kerja para

tenaga kerja yang umumnya bekerja pada sektor informal. Data Badan Pusat Statistik

RI pada tahun 2009 mencatat bahwa penduduk Indonesia berjumlah 213,83 juta jiwa.

Populasi usia produktif (15-64 tahun) ada 113,89 juta jiwa (49,13%). Dari jumlah

populasi usia produktif sebanyak 104,87 juta jiwa (92,08%) adalah bagian dari

angkatan kerja, yang bekerja di sektor formal sebanyak 32,14 juta jiwa (30,6%) dan

sektor informal sebanyak 67,86 juta jiwa (69,3%).(2, 3)

Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 ditetapkan bahwa “Setiap

(5)

2

Pekerjaan sesungguhnya merupakan suatu hak manusia yang mendasar dan

memungkinkan seseorang untuk melakukan aktifitas dan bekerja dalam kondisi yang

sehat, selamat, bebas dari segala risiko akibat kerja, kecelakaan atau penyakit akibat

kerja. Pekerjaan yang memiliki risiko (hazard) perlu menerapkan manajemen

kesehatan keselamatan kerja agar risiko bahaya dapat diminimalisir melalui

teknologi pengendalian tempat kerja serta upaya mencegah dan melindungi tenaga

kerja agar terhindar dari risiko atau dampak negatif dalam melakukan pekerjaan.(3)

Risiko merupakan suatu yang melekat dalam aktivitas maupun pekerjaan

yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan. Kegiatan apapun pasti memiliki risiko.

Hal terpenting yang dilakukan bukan lah lari dari risiko tetapi mengelola potensi

risiko yang timbul sehingga peluang terjadi atau akibat yang timbul tidak besar.

Pengelolaan risiko merupakan dasar dari penerapan sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja (K3). Berdasarkan data kecelakaan kerja PT Jamsostek tahun 2009

menunjukkan 96.697 kasus kecelakaan, dan terjadi 3.015 kasus fatal dari sekitar 8,44

juta jiwa yang aktif tercatat sebagai peserta jamsostek, berarti pada tahun itu

sedikitnya 35 orang per 100.000 pekerja meninggal karena kecelakaan atau penyakit

akibat kerja. 145 per 100.000 pekerja mengalami cacat menetap, dan 1.145 orang

mengalami kecelakaan.(1, 4, 5)

Dalam pengendalian risiko ditempat kerja, terdapat hirarki pengendalian

risiko yang terdiri dari 5 tahap yaitu : menghilangkan (eliminasi), pengantian

(substitusi), rekayasaengineering,administratif dan alat pelindung diri. Pengendalian

risiko dimulai dari menghilangkan penyebab bahaya ditempat kerja yang

menimbulkan risiko, selanjutnya dilakukan pengantian (substitusi) pada alat atau

sumber risiko kemudian mendesain ulang dari peralatan kerja tersebut (rekayasa

(6)

3

masih kurang efektif, dilakukan pengendalian secara administratif seperti rotasi kerja,

membuat prosedur dan instruksi kerja serta membuat tanda bahaya. Pengendalian

terakhir dilakukan pada pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) sebagai

tambahan bagi sarana pengendalian risiko dan digunakan bersamaan dengan

pengendalian risiko lainnya .(6)

Penggunaan dan penerapan pemakaian alat pelindung diri (APD) merupakan

suatu kewajiban dalam pengendalian risiko. Seperti yang tercantum pada

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 9 pengurus diwajibkan

menunjukkan dan menjelaskan pada tiap pekerja tentang kondisi dan bahaya di

tempat kerja, pengamanan dan alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja,

alat pelindung diri bagi pekerja serta cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan

pekerjaannya. Selain itu kewajiban penggunaan APD diatur dalam Permenakertrans

no 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri. pengunaan APD dapat mengurangi

efek atau keparahan kecelakaan (reduce consequency), pekerja lebih terlindungi jika

ada kondisi yang membahayakan yang menimbulkan kecelakaan kerja. Kesadaran

akan manfaat penggunaan APD perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja.

Pembinaan serta kebijakan manajemen yang tepat dapat meningkatkan kesadaran dan

wawasan pekerja, sehingga efektif dan benar dalam penggunaan, serta tepat dalam

pemeliharaan dan penyimpanannya.(3, 7, 8)

Penelitian yang dilakukan oleh Arianto Wibowo (2010) kepada 110 orang

pekerja tambang emas di areal PT Antam Tbk Bogor menunjukkan adanya hubungan

antara penggunaan APD dengan pengetahuan pekerja. Responden yang

berpengetahuan kurang baik mengenai APD cendrung tidak menggunakan APD dari

pada responden yang memiliki pengetahuan yang baik. Penelitian yang dilakukan

(7)

4

pengetahuan dengan pemakaian APD, selain itu penelitian yang dilakukan Muharni

Eka Putri (2004) menunjukkan terdapat hubungan antara sikap pekerja dengan

pemakaian APD.(9-11)

Pemakaian APD pada pekerja juga dipengaruhi oleh kenyamanan dan

kebijakan perusahaan, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Linggasari (2008)

pada 108 orang pekerja menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kenyamanan

APD dengan perilaku penggunaan APD oleh pekerja. Dalam penelitian yang

dilakukan Linggasari menunjukkan responden yang menyatakan kenyamanan APD

kurang baik mempunyai risiko 1,6 kali untuk berperilaku tidak baik dibandingkan

responden yang menyatakan kenyamanan APD yang baik. Selain itu penelitian yang

dilakukan Arianto Wibowo (2010) menunjukkan bahwa ada hubungan yang

bermakna antara penggunaan APD dengan kebijakan yang diambil perusahaan.(9, 12)

Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian APD yaitu pengawasan APD di

perusahaaan. Penelitian Bustanul Arifin dan Arif Susanto menunjukkan ada

hubungan antara pengawasan dengan pemakaian APD. Pengawasan mempengaruhi

perilaku kepatuhan pekerja dalam memakai APD saat bekerja sehingga jika tidak ada

pengawasan pekerja cenderung berperilaku tidak aman. Perilaku yang tidak aman

dan kondisi lingkungan merupakan penyebab utama kecelakaan kerja. Dalam IOSH

(2007) beberapa penyebab kecelakaan diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman

seperti sembrono dan tidak hati – hati, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti

standar prosedur kerja, tidak memakai alat pelindung diri, dan kondisi badan yang

lemah. Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak

bisa dihindarkan (seperti bencana alam) , selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau

peralatan yang tidak memenuhi persyaratan atau standar, dan 73% dikarenakan

(8)

5

PT. Sumatera Tropical Spices yang berlokasi di Jl raya Padang – Bukittinggi

Km 24 Pasar Usang Kecamatan Batang Anai Padang Pariaman merupakan

perusahaan agroindustri yang memanfaatkan hasil pertanian yaitu kulit manis

(cassava) yang dibeli dari petani dan mengolahnya menjadi bahan setengah jadi siap

exsport. PT Sumatera Tropical Spices memiliki 280 karyawan dengan jadwal kerja

hari senin hingga jumat satu shift jam 08.00 – 17.00 WIB. Pada aktifitasnya

perusahaan terbagi menjadi 6 bagian yaitu HRD, produksi, maintanance, labor,

PROC, finance. Bagian produksi dibagi menjadi dua bagian berdasarkan jenis

produksi yang dilakukan yaitu bagian produksi stick dan bagian produksi broken.

Pada kedua produksi prosesnya hampir sama hanya berbeda pada bagian

pemotongan.

Proses produksi di PT Sumatera tropical Spices telah memiliki prosedur kerja

serta kewajiban memakai beberapa APD yang telah disediakan perusahaan seperti

sarung tangan, hairnet, masker, earplug dan googles. Namun dalam obsevasi yang

telah dilakukan nampak beberapa pekerja tidak memakai APD yang telah disediakan

perusahaaan. Dari 10 pekerja hanya 6 pekerja yang memakai APD, namun beberapa

APD tidak sepenuhnya dipakai saat bekerja, sesekali dilepas pekerja. Berdasarkan

observasi tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemakaian alat pelindung diri pada pekerja di PT Sumatera

Tropical Spices Kecamatan Batang Anai Padang Pariaman tahun 2013.

1.2 1.2

1.21.2 PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah

pada penelitian ini adalah : “Apakah terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan

pemakaian alat pelindung diri pada pekerja di PT Sumatera Tropical Spices Lubuk

(9)

6

1.3 1.3

1.31.3 TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian 1.3.1

1.3.1 1.3.1

1.3.1 TujuanTujuanTujuanTujuan UmumUmumUmumUmum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian alat

pelindung diri pada pekerja di PT Sumatera Tropical Spices Batang Anai Padang

Pariaman tahun 2013.

1.3.2 1.3.2 1.3.2

1.3.2 TujuanTujuanTujuanTujuan KhususKhususKhususKhusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pekerja tentang

pemakaian APD di PT STS tahun 2013.

2. Mengetahui distribusi frekuensi sikap pekerja tentang pemakaian APD di PT

STS tahun 2013.

3. Mengetahui distribusi frekuensi kenyamanan pekerja dalam pemakaian APD

di PT STS tahun 2013.

4. Mengetahui distribusi frekuensi penerapan kebijakan dalam pemakaian APD

di PT STS tahun 2013.

5. Mengetahui distribusi frekuensi pengawasan dalam pemakaian APD di PT

STS tahun 2013

6. Mengetahui distribusi frekuensi kelengkapan pemakaian APD di PT STS

tahun 2013

7. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pekerja dengan pemakaian

APD di PT STS tahun 2013.

8. Mengetahui hubungan antara sikap pekerja dengan pemakaian APD di PT

STS tahun 2013.

9. Mengetahui hubungan antara kenyamanan pekerja dengan pemakaian APD di

(10)

7

10. Mengetahui hubungan antara penerapan kebijakan dengan pemakaian APD di

PT STS tahun 2013

11. Mengetahui hubungan antara pengawasan dengan pemakaian APD di PT STS

tahun 2013

1.4 1.4

1.41.4 ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

1.4.1 Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan pengalaman berharga untuk mengaplikasikan

ilmu yang telah didapat selama perkuliahan khususnya dibidang

kesehatan dan keselamatan kerja, serta menambah pengetahuan dan

kemampuan ilmiah dalam menilai faktor faktor yang berhubungan

perilaku dengan pemakaian APD.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan masukan untuk penelitian lebih lanjut dalam

mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja

terutama untuk menilai faktor – faktor yang berhubungan dengan

pemakaian APD pada pekerja.

1.4.3 Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk dapat memelihara dan

meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta membuat kebijakan,

pelatihan, penerapan peraturan dan pengawasan yang lebih baik untuk

(11)

8

1.5 1.5

1.51.5 RuangRuangRuangRuang LingkupLingkupLingkupLingkup PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian ini akan membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan

pemakaian alat pelindung diri pada pekerja di PT Sumatera Tropical Spices tahun

2013. Faktor - faktor pemakaian alat pelindung diri yang diteliti yakni faktor

predisposisi prilaku yaitu pengetahuan dan sikap. Faktor pendorong perilaku yaitu

kenyamanan dalam pemakaian APD dan faktor pendukung yaitu penerapan

kebijakan dan pengawasan dalam pemakaian APD. Jenis penelitian yang digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Kajian mi ditumpukan kepada bagaimana mendapatkan suatu proses sistematik pembinaan akhlak yang diperlukan dalam pembangunan tamadun menerusi ka.jian dan analisis perjalanan

Tetapi kalau konsepsi siswa bertentangan dengan konsepsi para fisikawan, maka kita menggunakan istilah miskonsepsi ( misconception ). Banyak konsepsi dan miskonsepsi

[r]

Ciri- ciri subjek dalam penelitian ini yaitu : lanjut usia yang telah berumur 60 tahun ke atas, lanjut usia tinggal dalam lingkungan UPTD Panti Sosial Tresna

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada kelas eksperimen dapat

[r]

semua elemen yang dibutuhkan seperti gambar, teks dan icon. –

SebuahTesis yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program StudiPendidikanMatematika. ©Elis Nurhayati, 2016