DAFTAR PUSTAKA
Adi Wiyato, Anton. (2001). Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta: Mitra Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bestari, Prayoga dan Syaifullah. (Editor). (2010). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa [Nation and Character Building]. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.
Danial, Endang dan Wasriah Nanan. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Darwis, R. (2003). Pendidikan Hukum Dalam Konteks Sosial-Budaya Bagi Pembinaan Kesadaran Hukum Warga Negara (Dalam Pengukuhan Guru Besar Tetap). Depdiknas UPI. Bandung.
Farida, Ida. (1996). Upaya Meningkatkan Kesadaran Hukum Siswa Di Sekolah Melalui Kegiatan Pramuka Sebagai Salah Satu Unsur Membina Warga Negara Yang Baik Di SMU Negeri Cikarang Kab. Bekasi. Bandung. Universitas Pasundan Bandung.
Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Globalosasi. Jakarta: Grasindo.
Kusmiati, M. (2004). Peranan Tata Tertib Asrama Dalam Menumbuhkan Perilaku Disiplin Siswa di Sekolah. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.
Maksum. (1998). Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Pembentukan Sikap Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Untuk Meningkatkan Kesadaran Hukum Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik. Bandung. Universitas Pasundan Bandung.
Moloeng, Lexy. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moloeng, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munir, Abdullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah). Yogyakarta: Pedagogia.
Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Rahmat, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung. Lab. Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS. UPI Bandung.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sri Wuryan dan Syaifullah. (2006). Ilmu kewarganegaraan (Civics). Bandung : Lab. Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS. UPI Bandung.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakaraya.
Susilawati. (1995). Suatu Kajian Terhadap Peranan Pembina Pramuka Dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Di Sekolah Menengah Atas Pasundan 1 Bandung. Universitas Pasundan Bandung.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nomor 104 Tahun 2004.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah
pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna
mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
fisiknya sehingga menjadi manusia Indonesia yang berkepribadian, berwatak, dan
berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kuat mental, emosional, dan tinggi moral, kecerdasan dan mutu keterampilannya,
kuat dan sehat jasmaninya.
Selain dari pada itu kepramukaan mengarahkan para anggotanya agar
memiliki karakter yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama makhluk hidup dan alam lingkungannya baik lokal
maupun internasional. Sehingga diharapkan dapat menjadi warga negara Republik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
Dari kajian di lapangan pada prapenelitian di SMA Pasundan 1 Bandung
telah menghasilkan data sementara bahwa pada kenyataanya kegiatan
ekstrakurikuler pada saat ini sudah mulai jarang diminati oleh siswa. Terbukti
pada saat peneliti mengunjungi sanggar pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung,
sisanya anggota yang datang dengan terlambat dan anggota yang jarang atau tidak
lagi mengikuti kegiatan yang diadakan oleh ekstrakurikuler pramuka di sekolah
tersebut.
Secara umum perilaku yang dilakukan oleh anggota pramuka di
lingkungan persekolahan itu mulai kurang memiliki rasa tanggung jawab sebagai
anggotanya, hal ini dikarenakan adanya beberapa anggota yang mengalami
kemerosotan dari sikap rasa tanggung jawab sebagai anggota yang seharusnya taat
dan patuh pada peraturan Gerakan Pramuka.
Kemudian agar para anggota pramuka dapat diarahkan pada pembinaan
watak atau karakter dalam rangka bertanggung jawab terhadap dirinya, keluarga,
masyarakat, bangsa/negara dan Tuhan YME sebagai penerus yang lebih baik,
anggota pramuka akan sering dilatih atau diberi pengetahuan melalui kegiatan
pramuka agar bisa sadar dan mengetahui apa tanggung jawab anggota pramuka
yang seharusnya dilakukan. Soemarno Soedarsono dalam Waidi (2006: 104)
mengatakan bahwa :
Salah satu keberhasilan mendidik siswa adalah dengan cara memberinya tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan indikator penting bahwa seseorang memiliki nilai lebih. Dalam setiap tindakan apabila tidak dilandasi tanggung jawab biasanya seseorang akan ceroboh. Seseorang yang tidak mengambil tanggung jawab tidak akan pernah belajar. Di dalam tanggung jawab ada sejumlah media pembelajaran, seperti resiko, kesulitan dan keberanian mental. Hal ini akan menyebabkan seseorang tumbuh dewasa, orang yang pintar, cerdas dan terampil. Apabila tidak memiliki tanggung jawab tidak ada orang yang akan memanfaatkan keterampilan tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu, pramuka dapat menunjang keberhasilan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia terutama dalam
terpisahkan dari lingkungan masyarakat keseluruhan (Maksum: 1998);
menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawabnya selaku pelajar dan insan
masyarakat (Susilawati: 1995).
Berdasarkan hal di atas, penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat
saat ini diperlukan rasa tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri
sendiri, keluarga, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa. Karena tanggung jawab mencakup kepada deskripsi nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa yang didalamnya mencakup aspek nilai
disiplin, religius, kerja keras, mandiri, peduli lingkungan, peduli sosial dan
lain-lain.
Merujuk latar belakang di atas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian tentang : “PERANAN KEPRAMUKAAN UNTUK
MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANGGOTA
PRAMUKA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMBINA WARGA
NEGARA YANG BAIK”. (Studi Deskriptif Pada Gerakan Pramuka Di SMA
Pasundan 1 Bandung)
B. Rumusan Masalah
Agar memperoleh tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, maka rumusan masalah ini adalah “Bagaimana Peranan
Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota
Selanjutnya masalah tersebut dapat diperjelas dengan sub-sub rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter
tanggung jawab anggota pramuka melalui kegiatan pramuka di SMA
Pasundan 1 Bandung?
2. Bagaimana metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter
tanggung jawab melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?
3. Karakter apa saja kah selain karakter tanggung jawab yang dikembangkan
melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?
4. Kendala-kendala apa saja kah yang dihadapi dalam mengembangkan
karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA
Pasundan 1 Bandung?
5. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam
mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan
pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter
tanggung jawab anggota pramuka melalui kegiatan pramuka di SMA
Pasundan 1 Bandung.
2. Mengidentifikasi metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter
3. Mengidentifikasi karakter selain karakter tanggung jawab yang
dikembangkan melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.
4. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan
karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA
Pasundan 1 Bandung.
5. Mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan
pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan
tentang pengembangan karakter melalui Gerakan Pramuka terhadap PKn
khususnya yang terkait dengan pengembangan karakter tanggung jawab siswa.
2. Praktis
a. Guru dan Pembina Pramuka
1) Diharapkan menjadi langkah strategis dalam upaya mengembangkan
potensi siswa melalui kepramukaan.
2) Diharapkan sebagai bahan evaluasi tentang pembinaan karakter
melalui kepramukaan.
3) Diharapkan menjadi langkah-langkah penyempurnaan pembinaan
b. Siswa
1) Diharapkan menjadi bahan pengetahuan dan langkah awal untuk
memahami keberadaan organisasi ekstrakurikuler kepramukaan.
2) Diharapkan dapat mengetahui manfaat secara praktis hasil pembinaan
dan pengembangan potensi dirinya.
3) Diharapkan dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang
terarah.
c. Sekolah
1) Diharapkan memberikan sumbangsih praktis tentang upaya untuk
meningkatkan pembinaan ekstrakurikuler yang diharapkan khususnya
kepramukaan.
2) Diharapkan menjadi acuan dalam melaksanakan fungsi instansi
sekolah dalam mengembangkan karakter tanggung jawab.
3) Diharapkan dapat memberikan solusi, khususnya tentang kegiatan
pengembangan karakter melalui pembinaan kepramukaan.
E. Penjelasan Istilah
Dalam melaksanakan penelitian, penjelasan istilah merupakan
istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian yang dijadikan dasar penelitian secara
sederhana. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Gerakan Pramuka
Kegiatan Gerakan Pramuka menitikberatkan pada pembinaan watak/karakter,
juga pembinaan rasa persaudaraan, persahabatan umat manusia, persatuan dan
kesatuan bangsa, serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan
tersebut tidak ada batasnya dan akan berjalan terus sepanjang eksistensinya
manusia itu sendiri. (Mashudi dalam Maksum 1998: 9)
2. Karakter
Istilah karakter diambil dari bahasa Yunani “charassian” yang berarti to mark
(manandai atau mengikuti). Secara istilah terdapat dua pengertian, pertama,
berkarakter menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Kedua, istilah
karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang disebut berkarakter
kalau tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. (Wyne yang dikutip
Abdul, Jabar dalam Bestari, Prayoga dan Syaifullah, 2010: 4)
3. Warga Negara yang baik
Warga Negara yang baik itu pada dasarnya adalah orang yang memiliki
kesadaran hukum dan terikat oleh peraturan perundang-undangan sebagai
warga negara serta mampu menampilkan perilaku kewarganegaraannya (hak
dan kewajiban) sebagaimana yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan tersebut. (Darwis, 2003: 8)
F. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang
hasil analisis dari penelitian tersebut berupa pemaparan gambaran mengenai
Maka dari itu Moloeng (2005: 6) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan,
secara holistik dan dengan cara deskriptif.
Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif, tetapi untuk
temuan ini dilengkapi dengan data kuantitatif diperoleh melalui angket. Seperti
yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 73), “kuisioner merupakan
alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian”. Alat
tersebut berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis
kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Kuisioner disebut juga
angket. Angket memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab
pertanyaan yang lain sesuai dengan apa yang diharapkannya pada titik yang telah
disediakan. Angket tersebut diharapkan dapat mempertegas serta memperkuat
data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.
Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan suatu metode yang berguna
untuk memecahkan suatu masalah yang diselidiki, karena dengan menggunakan
metode yang akan digunakan dalam penelitian barulah kita dapat memilih teknik
pengumpulan data sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Metode
merupakan cara utama yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 62):
keberadaan suatu fenomena yang ada, misalnya dengan menggunakan sensus, sosial ekonomi penduduk, potensi pendidikan dan lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki, karena sesuai dengan sifat dan tujuan
penelitian bukan menguji sebuah hipotesis tetapi berusaha untuk mendapatkan
sebuah gambaran tentang suatu keadaan.
Hal ini cocok dan sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk
memecahkan dan mengetahui permasalahan yang ada pada saat penelitian
dilakukan mengenai peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter
tanggung jawab sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data
untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpul data dengan cara mengadakan
dialog, tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh
(Danial dan Wasriah, 2009: 71). Moleong (2007: 186) menjelaskan bahwa
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
2. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengamati
keadaan sesuatu yang menjadi objek penelitian. Jenis-jenis informasi tertentu
dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti.
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
(Sukmadinata, 2006: 220).
3. Angket
Angket yaitu alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan
penelitian. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian (Nasution, dalam
Danial dan Wasriah, 2009: 73-74)
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan
sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data
statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar,
surat-surat, photo, akte, dsb. (Danial dan Wasriah, 2009: 79)
5. Studi Literatur
Literatur yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Menurut Moleong (2007: 280) analisis data merupakan proses
pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Data
yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi dan
studi literatur kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan
penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 243), mengemukakan bahwa “aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis
data meliputi : data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci, karena semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah data
akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
dipahami peneliti.
3. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan, dengan mengumpulkan data maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
I. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan 1
Bandung yang terletak di JL.Balong Gede No.28 Bandung 40251 Tlp. (022)
4235729 Penulis mengambil lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa :
SMA Pasundan 1 Bandung termasuk salah satu sekolah swasta favorit dan
siswa terbanyak di antara sekolah yang ada disekitarnya. Mempunyai predikat
sekolah disiplin, terlebih dengan predikat sekolah terakreditasi type A yang harus
menjadi contoh dalam berbagai pengelolaanya termasuk pembinaan
ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran penelitian atau
dengan tujuan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Moloeng (2007: 224)
bahwa “…pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel
bertujuan”. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah :
1. Wakil Kepala Sekolah (1 orang)
2. Pembina Pramuka (2 orang)
3. Anggota Pramuka (27 orang)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian menuntut obyektivitas, baik dalam proses, pengukuran maupun
penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian juga memerlukan proses yang
intensif, sistematis, terfokus dan lebih formal. Disamping itu, suatu kerja
penelitian dilakukan dalam rangka mengembangkan pengetahuan yang memiliki
kekuatan deskripsi atau prediksi. Demikian pula metode dalam suatu penelitian
merupakan hal yang penting, karena di dalam metode penelitian ditentukan
cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui dan diamati sehingga
menghasilkan data-data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian.
Penelitian apabila dipersiapkan dengan baik, teliti, dan teratur, maka
penelitian akan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan penelitian. Untuk
mencapai kerangka tersebut, maka peneliti harus melakukan persiapan sesuai
dengan prosedur penelitian.
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi
(2008: 22) mengemukakan pengertian pendekatan kualitatif, sebagai berikut.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini,
peneliti berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang diteliti yang
kemudian digambarkan kedalam bentuk uraian-uraian yang menunjukkan
bagaimana peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung
jawab anggota pramuka.
Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas
permasalahan yang diteliti yaitu mengenai pengembangan karakter tanggung
jawab melalui Gerakan Pramuka sehingga membutuhkan sejumlah data lapangan
yang sifatnya aktual dan konseptual. Selain itu dipilihnya pendekatan ini
didasarkan pula pada keterkaitan antara masalah yang dikaji dengan sejumlah data
primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alaminya.
Pendekatan kualitatif juga mempunyai adaptabilitas yang tingi sehingga
memungkinkan penulis senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang
berubah-ubah yang dihadapi selama penelitian ini.
Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif,
mengenai pendekatan kuantitaif, Sugiyono (2009: 7) menyebutkan bahwa: ” Data
kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Angka
-angka tersebut diperoleh dari kuisioner/daftar gejala kontinum dengan cara
penskoran. Kemudian, analisis data kuantitatif disini, hanyalah statistik sederhana
yaitu mempersentasekan peran kepramukaan untuk mengembangkan karakter
tanggung jawab anggota pramuka melalui angket tentang sikap atau perilaku
Seperti yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 73) bahwa
“kuisioner merupakan alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan
penelitian”. Alat tersebut berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Kuisioner
disebut juga angket, angket dapat memberikan kesempatan kepada responden
untuk menjawab pertanyaan yang lain sesuai dengan apa yang diharapkannya
pada titik yang telah disediakan. Angket tersebut diharapkan dapat mempertegas
serta memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.
Jadi selama proses penelitian ini peneliti akan lebih banyak melakukan
komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Pasundan 1 Bandung. Dalam
penelitian ini lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil penelitian yang akan
dicapai.
2. Metode Penelitian
Metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai
sesuatu. Menurut Arikunto (2006: 160) bahwa metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Mengenai
metode penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan
dengan kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan
157). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
dianggap metode yang sesuai dengan penelitian ini karena metode deskriptif disini
berusaha menggambarkan keadaan suatu subjek dan objek penelitian secara nyata
(real) apa adanya.
B. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data
untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada kepala sekolah,
pembina pramuka, anggota pramuka dan guru PKn di SMA Pasundan 1 Bandung
dengan tujuan agar mendapatkan informasi yang benar dan jelas mengenai
peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota
pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik, dengan
pedoman wawancara yang telah dipersiapkan. Wawancara berisikan beberapa
pertanyaan seputar permasalahan dan tujuan dari penelitian yang membahas
tentang peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab
anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik.
2. Observasi
Dari teknik observasi ini, penulis langsung meneliti ke tempat yang
menjadi lokasi penelitian, yakni SMA Pasundan 1 Bandung, dan langsung
meneliti bagaimana proses peranan pramuka untuk mengembangkan karakter
tanggung jawab anggota pramuka yang sedang berlangsung di sanggar pramuka,
mengenai karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya
membina warga negara yang baik.
Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata 2006: 220, yang
didefinisikan sebagai observasi itu sendiri ialah :
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengamati keadaan sesuatu yang menjadi objek penelitian. Jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi ini dilakukan untuk memahami dan mengetahui kegiatan apa
saja yang ada dalam kegiatan kepramukaan di SMA Pasundan 1 Bandung melalui
kegiatan latihan didalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan
tujuan agar memperoleh suatu informasi yang jelas dan benar.
3. Angket
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan selain wawancara dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui angket. Angket dalam penelitian ini yang
disebarkan kepada anggota pramuka dengan melalui arahan pembina pramuka
digunakan untuk memperoleh hasil data mengenai karakter tanggung jawab
anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara baik. Hal ini
sesuai dengan pengertian angket menurut Nasution, dalam buku Danial dan
Wasriah (2009: 73-74) yang memaparkan bahwa “angket yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ini berupa
sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden
Penulis dalam penelitian ini membagikan kuesioner atau angket kepada
anggota pramuka ambalan putra (Otto Iskandardinata) dan ambalan putri (Citra
Resmi) SMA Pasundan 1 Bandung yang berjumlah 27 orang.
4. Studi Dokumentasi
Menurut Danial dan Wasriah Nanan (2009: 79) pengertian dari
dokumentasi ialah :
Mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, photo, akte, dsb.
Teknik dokumentasi ini digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan
menunjang penelitian ini, seperti foto kegiatan pelatihan, dan gambar-gambar
lainnya yang berkenaan dengan ekstrakurikuler pramuka.
5. Studi Literatur
Menurut Danial dan Wasriah (2009: 80) literatur ialah penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah,
liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Studi literatur yang
digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan sejumlah sumber atau
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan 1
Bandung yang terletak di JL.Balong Gede No.28 Bandung 40251 Tlp. (022)
4235729 Penulis mengambil lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
SMA Pasundan 1 Bandung termasuk salah satu sekolah swasta favorit dan siswa
terbanyak di antara sekolah yang ada disekitarnya. Mempunyai predikat sekolah
disiplin, terlebih dengan predikat sekolah terakreditasi type A yang harus menjadi
contoh dalam berbagai pengelolaanya termasuk pembinaan ekstrakurikuler
pendidikan kepramukaan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran penelitian atau
sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian
dengan tujuan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Moloeng (2007: 224)
bahwa : “…pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel
bertujuan. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah :
1. Wakil Kepala Sekolah (1 orang)
2. Pembina Pramuka (2 orang)
3. Anggota Pramuka (27 orang)
Kemudian subjek penelitian sebagaimana yang dikemukakan Spradley
dalam Basrowi & Suwandi (2008: 93) merupakan sumber informasi. Jadi, subjek
penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau
sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive bertalian
dengan tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut, maka subjek yang diteliti akan ditentukan
langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Subjek
tersebut ada yang sifatnya menyeluruh yaitu melibatkan seluruh warga sekolah,
yang dimaksudkan untuk mengamati gambaran segala aktivitas ekstrakurikuler
pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung secara umum melalui observasi. Namun,
ada juga subjek yang ditentukan secara khusus dengan maksud untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk dijadikan sampel penelitian. Dalam hal ini yang
berperan sebagai informan antara lain adalah kepala sekolah, pembina pramuka,
guru PKn dan anggota pramuka.
D. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap pra-penelitian
Dalam tahap pra-penelitian ini yang pertama kali dilakukan adalah
menentukan masalah, tujuan penelitian, lokasi penelitian dan menentukan judul.
Setelah masalah dan judul penelitian mendapat persetujuan dari pembimbing,
selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran
Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta
masalah yang dirumuskan relevan dengan kondisi objektif di lapangan,
selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan
penelitian terlebih dahulu peneliti harus menmpuh prosedur perizinan sebagai
berikut.
a. Langkah pertama, peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada Ketua
Jurusan PKN FPIPS UPI.
b. Setelah memperoleh ijin dari Ketua Jurusan PKN kemudian diteruskan
untuk mendapatkan ijin dari Dekan FPIPS UPI.
c. Setelah mendapatkan surat ijin dari Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu
Dekan I, peneliti meneruskan dengan meminta rekomendasi ijin penelitian
kepada Rektor UPI.
d. Berdasarkan surat izin dari Rektor UPI melalui pembantu Rektor I,
kemudian peneliti memperoleh perizinan kepada Kepala Sekolah SMA
Pasundan 1 Bandung memberikan surat ijin dan surat keterangan
mengadakan penelitian di sekolahnya.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Setelah tahap pra-penelitian selesai, selanjutnya peneliti akan terjun ke
lapangan untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan
untuk mengumpulkan data dari responden. Selain mengumpulkan data melalui
observasi, peneliti juga memperoleh data melalui wawancara dengan responden.
a. Menghubungi pihak SMA Pasundan 1 Bandung untuk meminta izin untuk
melaksanakan penelitian dan meminta informasi.
b. Menentukan responden yang akan diwawancara yaitu wakil kepala
sekolah, pembina pramuka, guru PKn dan anggota pramuka.
c. Menghubungi responden yang akan diwawancara.
d. Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan waktu yang
telah disepakati sebelumnya.
e. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan
dianggap berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Setelah selesai mengadakan wawancara dengan responden, peneliti akan
menuliskan kembali data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan
tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail. Data yang diperoleh dari
hasil wawancara selanjutnya disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah
didukung oleh dokumen lainnya. Demikian seterusnya sampai penulis mencapai
titik jenuh yang berarti perolehan data tidak lagi mendapatkan informasi yang
baru.
E. Teknik pengolahan dan analisis data
Menurut Moleong (2007: 280) analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket dan studi
dokumentasi kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 243) mengemukakan bahwa
“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas
dalam analisis data meliputi : data reduction, data display, dan verification.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci, karena semakin lama peneliti di lapangan,maka jumlah data
akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data berupa teks naratif, matriks, grafik, untuk melihat gambaran
data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dan kemudian
dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci
dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek
yang akan diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini lebih banyak dituangkan
dalam bentuk uraian sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan ini
maka peneliti akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
3. Verification (Kesimpulan)
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Adapun dalam pengolahan data angket, peneliti menggunakan rumus
statistik sederhana. Penulis berpedoman kepada rumus yang dikemukakan oleh
Mohammad Ali sebagai berikut :
Rumus 3.1 Mencari Prosentase
Sumber: Muhamad Ali (Kusmiati, 2004: 81)
Keterangan :
P = Presentase Jawaban
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Jumlah seluruh Responden
100% = Bilangan tetap
Untuk proses penyimpulan dari data kuantitatif seperti hasil pre test, post
test, dan pedoman observasi dengan fokus penelitian siswa yang mana hasil dari
semuanya adalah angka-angka, maka untuk menentukan penilaian terhadap data
P =
�kuantitatif yang diperoleh, diterapkan kriteria penilaian seperti yang disampaikan
oleh Suryadi (Kusmiati, 2004: 81) sebagai berikut:
0% = Ditafsirkan tidak ada 1% - 24% = Ditafsirkan sebagian kecil 25% - 49% = Ditafsirkan hampir setengahnya 50% = Ditafsirkan setengahnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan
pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan umum yaitu bahwa peranan
kepramukaan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka
sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik pada Gerakan
Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung.
Adapun kesimpulan khusus dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab
anggota pramuka melalui kegiatan pramuka yaitu: (a) memberikan bekal
positif bagi kaum muda dan aktif mengikuti kegiatan kepramukaan yang
diselenggarakan secara menarik, menantang, edukatif dan rekreatif, (b)
mengajarkan anggota pramuka agar memiliki kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor yang tinggi, (c) sebagai media yang baik bagi peserta didik
dalam pendidikan karakter demi kemajuan bangsa. (d) mengembangkan
karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. (e)
menanamkan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, negara,
sesama hidup, dan diri sendiri seperti yang tercantum dalam kode kehormatan
(f) membentuk kader-kader bangsa yang bertaqwa, cinta tanah air dan
2. Metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter tanggung jawab
melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yaitu melalui: (a)
metode pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara atau
Laksana, (b) metode simulasi atau bermain peran (Role Playing) (c) metode
debat (Sharing), (d). metode ceramah, pemberian contoh dan bahasa tubuh.
3. Karakter lain selain karakter tanggung jawab yang dikembangkan dalam
Gerakan Pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung, yaitu: (a) karakter disiplin,
(b) karakter hemat cermat dan bersahaja, (c) karakter jujur, (d). karakter
religius, (e) karakter kerja keras, (f) karakter kreatif, (g) karakter cerdas, (h)
karakter baik, (i) karakter mandiri, (j) karakter sopan santun, (k) karakter
sigap, (l) karakter berani, (m) karakter percaya diri, (n) karakter nasionalisme,
(o) karakter patriotisme, (p) karakter kerjasama dengan group (gotong royong)
dan (q) karakter toleransi.
4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan karakter tanggung
jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yang
dihadapi yaitu: (a) pengaruh lingkungan pergaulan dan derasnya teknologi
informasi yang tidak terkontrol, (b) pencitraan yang kurang baik dan tidak
meyakinkan tentang hal yang baik dalam Gerakan Pramuka bagi calon
Bantara yang ingin masuk ekstrakurikuler pramuka, (c) anak yang mempunyai
kebiasaan di lingkungan rumah dan di sekolah yang berbeda, (d) majunya
kehidupan globalisasi dan kemajuan IPTEK sehingga siswa-siswi banyak
meniru sisi negatif dari budaya luar, (e) adanya beberapa anggota yang malas
5. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan
karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan
1 Bandung yaitu: (a) diberi tanggung jawab tentang program latihan, tanggung
jawabnya melalui Gerakan Pramuka, (b) memberikan tugas, memberikan
kegiatan yang harus dijalankan sebaik dan sebagus mungkin, (c) guru
memberikan kedisiplinan dan contoh yang baik terhadap siswa-siswinya, (d)
mengadakan sharing atau mengkomunikasi segala hambatan dengan seseorang
yang dianggap dapat memotivasi untuk yang lebih baik dan lebih bersemangat
mengikuti kepramukaan.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil temuan, baik di lapangan maupun secara teoritis, maka
beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi atau saran adalah sebagai
berikut.
1. Bagi Sekolah :
a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan fasilitas bagi ekstrakurikuler
pramuka berupa kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan
agar kegiatan kepramukaan dapat berjalan dengan lebih baik.
b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan motivasi, berupa dukungan secara
moril maupun materil kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan pada
tingkat nasional maupun internasional agar anggota pramuka memiliki
2. Bagi Pembina Pramuka :
a. Pembina hendaknya dapat memberikan pembinaan yang lebih
komprehensif dan terarah sebagai upaya pembentukan karakter anggota
pramuka melalui latihan yang lebih intensif.
b. Pembina hendaknya dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap
anggotanya berupa pemberian motivasi, contoh dan teladan guna
membangun perilaku tanggung jawab, displin, kreatif dan kejujuran siswa
yang lebih baik melalui Gerakan Pramuka.
3. Bagi Guru PKn
a. Guru hendaknya memberikan motivasi dan contoh nyata (real) kepada
anggota pramuka.
b. Guru hendaknya lebih meningkatkan para siswa-siswinya dalam
kedinamisan dan keefektifan mengikuti kegiatan pramuka agar terbentuk
karakter tanggung jawab yang lebih baik.
4. Bagi Anggota Pramuka
a. Setiap anggota pramuka hendaknya menanamkan rasa memiliki terhadap
ekstrakurikuler pramuka.
b. Setiap anggota pramuka hendaknya mampu mengamalkan ilmu atau
nilai-nilai karakter baik kepada calon anggota pramuka dan lingkungan sekitar.
c. Setiap anggota pramuka hendaknya lebih memiliki rasa tanggung jawab,
disiplin, mandiri, kreatif, inovatif, baik dalam kehidupan sekolah, keluarga
dan masyarakat melalui kegiatan kepramukaan maupun melalui organisasi
DAFTAR ISI
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………..……… 11
I. Lokasi dan Subjek Penelitian………..……... 12
1. Lokasi Penelitian………..……… 12
2. Subjek Penelitian………..…….... 12
BAB II LANDASAN TEORI………. 14
A. Kajian Tentang Kepramukaan……….………. 14
1. Konsep Dasar Kepramukaan………..………. 14
2. Fungsi Kepramukaan………..………. 14
3. Tujuan Pokok Kepramukaan………...…………..…… 17
4. Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral Kepramukaan……. 18
5. Keanggotaan Kepramukaan ………...… 19
B. Kajian Tentang Karakter ………. 21
1. Pengertian Umum Karakter……… 21
2. Bentuk-Bentuk Karakter……….. 25
3. Nilai-Nilai Pengembangan Karakter……… 28
4. Fungsi Karakter………... 31
C. Kajian Tentang Tanggung Jawab (Responsibility)………….. 32
1. Pengertian Tanggung Jawab……….. 32
2. Macam-Macam Tanggung Jawab………. 32
D. Kajian Tentang Warga Negara Yang Baik………. 35
1. Pengertian Warga Negara………... 35
2. Pengertian Warga Negara Yang Baik………... 36
BAB III METODE PENELITIAN……….. 41
A. Pendekatan dan Metode Penelitian……….. 41
1. Pendekatan Penelitian……….... 41
2. Metode Penelitian... 43
B. Teknik Pengumpulan Data………... 44
1. Wawancara ………... 44
2. Tahap pelaksanaan penelitian ………... 49
E. Teknik pengolahan dan analisis data………... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 54
A. Deskripsi Umum ……… 54
1. Sejarah SMA Pasundan 1 Bandung………... 54
2. Profil Sekolah………..………... 56
3. Visi, Misi, Motto ………..……..……... 57
4. Organisasi dan Kegiatan Belajar... 58
5. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 59
6. Sejarah Pramuka SMA Pasundan 1 Bandung…………..…. 60
7. Profil Pramuka yang berpangkalan di SMA Pasundan 1 Bandung... . 64
B. Deskripsi Hasil Penelitian………..…………. 65
1. Deskripsi Hasil Observasi………..……... 65
2. Deskripsi Hasil Wawancara………... 67
a. Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah…..…... 68
1) Drs. Rodyana, M.M (RO), selaku Wakil Kepala Sekolah..…………... 68
b. Hasil Wawancara dengan Pembina Pramuka……..……. 71
1) Ade Suryadi, M.T (AS), selaku Pembina Pramuka Putra………..………. 71
2) Mulustianti, S.Pd (MU), selaku Pembina Pramuka Putri………... 77
c. Hasil Wawancara dengan Guru PKn………….….…..… 82
1) Ugum Gumelar, S.Pd (UG), selaku Guru PKn... 83
d. Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka….………... 85
1) Margi Adi Susetio (MA), selaku Pradana Putra... 85
2) Fitri Nurul (FN), selaku Pradana Putri……...…... 88
C. Pembahasan Hasil Penelitian……….……….. 99
1. Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung….……… 99
2. Pendekatan Dan Metode Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung……….. 103
3. Karakter Lain Selain Karakter Tanggung Jawab Yang Dikembangkan Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 108
4. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………. 110
5. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 117
A. Kesimpulan………...... 117
B. Saran ……….…………... 119
DAFTAR PUSTAKA ………... 121 DAFTAR PUSTAKA CHEKLIST
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 : Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka………...…….. 20
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 91
Tabel 4.2 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 92
Tabel 4.3 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 93
Tabel 4.4 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 94
Tabel 4.5 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 95
Tabel 4.6 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 96