STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO
UNTUK SISWA TINGKAT AWAL
DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari
SyaratuntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan
JurusanPendidikanSeniMusik
Oleh
MarlianaNurhayana S
0801266
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO
UNTUK SISWA TINGKAT AWAL
DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG
Oleh
MarlianaNurhayana S
SebuahSkripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat memperolehgelarSarjanapadaFakultasPendidikanBahasadanSeni
©MarlianaNurhayana S 2013 UniversitasPendidikan Indonesia
April 2013
HakCiptadilindungiUndang-Undang.
MARLIANA NURHAYANA S
STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO
UNTUK SISWA TINGKAT AWAL
DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr.DiahLatifah, M.Pd. NIP 196310061992022001
Pembimbing II,
SandieGunara, M.Pd. NIP 198105042005021001
Diketahuioleh
KetuaJurusanPendidikanSeniMusik
ABSTRAK
Penelitianberjudul “StudiTentangPembelajaran Piano UntukSiswa Tingkat
Awal Di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung” dilaksanakan di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung yang merupakanlembagapendidikan non
formal yang menawarkanjasakursusketerampilanmusik.
Penelitianinibertujuanmengamati proses pembelajaran piano tingkatawaldaridua orang siswa yang berbedalatarbelakangusiadanjenjangpendidikan. Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahuntukmengetahuisecarapasti proses pembelajaran, pemilihanmateri, penerapanmetodepembelajaran, proses evaluasi
yang dilakukanolehpengajardantahapanpembelajaran.
Penelitianinidilaksanakandenganpendekatankualitatifdanmenggunakanmetodedes kriptif.Teknikpengumpulan data yang digunakandalampenelitianiniyaituobservasi, wawancara, studiliteraturdandokumentasi. Dari hasilpenelitiandiketahuibahwa proses pembelajaraninimemilikiempattahapanpembelajaran yang mengadaptasidariteori Dave Meier yaitutahappersiapan (preparation), tahappenyampaian (presentation), tahappelatihan (practice)
dantahappenampilanhasil (performance).
Empattahapanpembelajaraninimembentuksaturangkaiankegiatanpembelajaran
yang tidakdapatdipisahkansatusama lain. Dari
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II ... 9
A. Pembelajaran ... 9
B. Pembelajaran Piano ... 20
C. Karakteristik Siswa Tingkat Awal ... 24
BAB III ... 27
A. Lokasi Dan Subyek Penelitian ... 27
C. Definisi Operasional ... 28
D. Instrumen Penelitian ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 29
F. Analisis Data ... 31
G. Tahapan-Tahapan Penelitian ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Hasil Penelitian Pembelajaran Piano Untuk Siswa Tingkat Awal Di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung ... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran Piano Untuk Siswa Tingkat Awal Di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung ... 61
BAB V ... 109
A. Kesimpulan ... 109
B. Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 112
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajar
dan proses pembelajaran agar
pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan
spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadan Negara,
menurut UU No. 20 tahun 2003.
Berkaitandenganpengertianpendidikan, ada 3 jenispendidikanyaitu: pendidikanfomal, pendidikan informal danpendidikannonformal.
Pendidikanformal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkatatauberjenjang, dimulaidari sekolahdasarsampaidenganperguruantinggidan yang
setarafdengannya.Pendidikan informal adalah proses yang berlangsungsepanjangusiasehinggasetiap orangmemperolehnilai, sikap,
keterampilan, danpengetahuan yang bersumber dari pengalaman
hidupsehari-haridan pengaruh lingkungan.
Pendidikannonformalialahsetiapkegiatanteroganisasidansistematis, diluarsistem
persekolahan yang
dilakukansecaramandiriataumerupakanbagianpentingdarikegiatan yang lebihluas,
Sekolahadalahsebagaitempatmengajardanbelajar.KamusBesarBahasa Indonesia (2005:1013) memaparkanbahwa: “Sekolahmerupakan
lembagapendidikan yang
bertujuanuntukmengembangkanpotensidiridalamberbagaidisiplinilmu.” Sekolah
yang merupakanlembagapendidikanini, tidakhanyamemberikanpendidikan formal saja, tetapiadajugasekolah yang berkecimpungdalampendidikan non formal.
Dewasainilembagapendidikan non formal semakinmenjamur, materi yang
disediakanjugaberagammulaidaripendidikanilmupengetahuan, ilmukebahasaan, sertaketerampilanmusik.Salah satunyaadalahSekolahMusikSwaraMoriska
Bandungyang merupakanlembagapendidikan non formal di bidangmusik.
SekolahMusikSwaraMoriskaberdiripadabulanJuli 1999 atasdoronganYayasanFajarTarunaHarmonis,
sebuahyayasansosialpaguyubanetnisHok-Cia
Bandung.Kebutuhanakanketerampilanmusikadalahalasanutamaberdirinyasekolah
musikSwaraMoriska.
Sekolahmusikinimenawarkanbeberapapengajaraninstrumenmusikyaitubiola, viola,
cello, contrabass, flute, clarinet, saxophone, piano, keyboard, vocal, trompet, trombone,
gitarklasikdangitarelektrik.SekolahMusikSwaraMoriskamenawarkanjasapelatihan
keterampilanmusikyang
bertujuanuntukmemupuksertameningkatkanbakatdanketerampilanseseorangdalam
3
Piano adalahsebuahinstrumenmusikakustikberdawaibaja yang tidakmembutuhkankomponenelektroniksebagaisumbersuaranya.Instrumenmusikin
idimainkandengancaramenekantuts-tutsnya. Piano
merupakansalahsatuinstrumenmusik yang
banyakdigemaridandipelajariolehsegalatingkatanusia, halinidikarenakansuara pianomemilikikaraktersuarayang merdu.Berdasarkannilaifungsinya, piano dapatdigunakandandimainkandalamjenis
(genre)musikapapun.Dapatdikatakanbahwa piano adalahinstrumenmusikyang universal,karenainstrumeninidapatdimainkanolehanakkecilhinggadewasa.
Di SekolahMusikSwaraMoriska,
tingkatawalmerupakanpermulaanbagiseorangsiswa yang
barumemulaipembelajaraninstrumenmusik.Di
tingkatawalsiswamempelajarimateridasar yang
pentinguntukpembelajaranselanjutnya.Siswa-siswatingkatawalterdiridariberagamrentangusiadanjenjangpendidikan.Keberagama ninidapatmempengaruhi proses pembelajaransertahasilpembelajaran yang
berbeda-bedaantarasiswa yang satudengan yang lainnya.
Pembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandungmengarahkepembelajaran piano klasik.Pembelajaran piano
untuksiswatingkatawalmengikutikurikulum yang
telahdisusunolehsekolahmusikSwaraMoriska Bandung. Berdasarkankurikulum,
penguasaanteknikmemainkan pianodankemampuanmembacanotasi (sight reading).Demi keefektifansemuamateritersebutmakasekolahmusikSwaraMoriska
Bandung menentukanbukupanduanbelajar yang akandigunakanselama proses pembelajaran.
Hal yang
menarikdandijadikanfokusdalampenelitianiniadalahkeberagamanlatarbelakangjenj angusiadanpendidikandarisiswa yang mengikutipembelajaran piano tingkatawal
disekolahmusikSwaraMoriska Bandung. Berdasarkanobservasiawal, pembelajaran piano tingkatawaliniberlangsungdenganmenyesuaikansiswanya yang
memilikikeberagamanlatarbelakangusiadanpendidikan,
namuntetapmengacupadakurikulum. Meskipunadapenyesuaiansepertiuraian di atas, siswatingkatawaltetapharusmenguasaimateridanmencapai target
sesuaikurikulum. Olehkarenaitupenelitiinginmengamatihaltersebutsecaralangsung. Penelitiinginmengetahuifaktamengenaipembelajaran piano tingkatawal di
sekolahmusikSwaraMoriska Bandung untuksiswa yang
memilikiperbedaanusiadanjenjangpendidikan.Fakta-fakta yang
dimaksudpenelitiadalahproses pembelajaransertatahapannya, pemilihanmateri,
penerapanmetodepembelajaranserta proses
evaluasipadasetiapsiswatersebut.Setelah melakukan peninjauan terlebih dahulu
terkait dengan pembahasan tentang pembelajaran piano untuksiswatingkatawalmakapenelitimerumuskan judul penelitianyaitu: “ STUDI
TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWAL
5
BANDUNG”.Denganharapanhasilpenelitianinidapatmenjadireferensipembelajara
npiano di lingkunganlembagapendidikan non
formalsertakontribusibagiduniapendidikan.
B. PerumusanMasalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan diatas,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pembelajaran piano
untuksiswatingkatawal di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?”. Agar penelitian ini tepat sasaran, maka permasalahan ini diidentifikasikan kedalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanapemilihanmateridalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?
2. Bagaimanametode yang digunakanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?
3. Bagaimanatahapanpembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?
4. Bagaimanaevaluasipembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?
C. TujuanPenelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanpembelajaran
1. Memaparkanmateri yang diberikanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.
2. Mendeskripsikanmetodeyang digunakanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.
3. Mendeskripsikantahapanpembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.
4. Memaparkan proses evaluasipembelajaran piano untuksiswatingkatawal di
SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.
D. ManfaatPenelitian
Setelahmelakukanpenelitian,
penulismengharapkanmanfaatdaripenelitianiniadalahsebagaiberikut : 1. Peneliti
Agar
dapatmenjadikanpenelitianinisebagaipedomanapabilakelakmenjaditenagaahlik
ependidikanmusik di masamendatangkhususnyadalampembelajaran piano. 2. JurusanPendidikanSeniMusikUniversitasPendidikan Indonesia
SebagaibahanliteraturtambahantentangPembelajaran Piano
untuksiswatingkatawaldi sekolahmusik informal. 3. SekolahMusikSwaraMoriska Bandung
7
sehinggadapatmengembangkan proses
belajarmengajardisesuaikandenganperkembangkanusiasertakemampuansiswa.
4. Pengajar musik
Sebagai masukan dalam mengajar pianosebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
E. SistematikaPenulisan
JUDUL: STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA
TINGKAT AWALDI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KERANGKA TEORETIS
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan SubyekPenelitian
B. MetodePenelitian
C. DefinisiOperasional
D. InstrumenPenelitian
E. TeknikPengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Tahapan-TahapanPenelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
B. PembahasanHasilPenelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Subyek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini di Sekolah Musik Swara Moriska yang berlokasi di Jalan Kebon Jati nomor 18 B Kota Bandung.
2. Subyek Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah dua orang siswa yaitu Mario (data
pertama) yang merupakan siswa kelas 3 SD berusia delapan tahun dan Melvin (data kedua) yang merupakan siswa TK B berusia lima tahun dan seorang pengajar yang dijadikan sumber data akurat dan aktual dalam penelitian.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2010:3) ,
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mennyelidiki
keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di Sekolah Musik
28
C. Definisi Operasional
1. Pembelajaran piano adalah proses interaksi antara guru dan siswa, dimana
siswa melakukan kegiatan yang sedang dibahas seperti membaca notasi, menirukan, mencoba dan melatih teknik-teknik yang diberikan oleh guru
untuk memenuhi kebutuhannya (Utami, 2012:51). Dalam penelitian ini, pembelajaran piano yang dimaksud adalah pembelajaran piano klasik.
2. Tingkat awal adalah sebutan bagi siswa yang memulai belajar instrumen
musik di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.
3. Sekolah Musik Swara Moriska adalah sekolah musik nonformal yang
dijadikan tempat penelitian. Sekolah Musik Swara Moriska didirikan pada bulan juli tahun 1999 oleh Hengki Kwee, di bawah naungan Yayasan Fajar Taruna Harmonis.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Pedoman Lembar Observasi
Peneliti melakukan peninjauan langsung ke tempat penelitian yaitu
Sekolah Musik Swara Moriska Bandung dengan menggunakan pedoman lembar observasi. Aspek yang diamati adalah :
a. Materi pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal usia 5 dan 8 tahun di
Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.
b. Metode yang digunakan dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal
c. Tahapan dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awalusia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.
d. Evaluasi dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal usia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.
2. Pedoman Wawancara
Peneliti membuat pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang menjadi fokus penelitian dan yang menunjang lembar observasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis”, menurut Hadi dalam
Sugiyono (2011:203). Observasi yang dilakukan penulis di dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan.Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat independen.Dalam pelaksanaannya peneliti mengamati secara langsung pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di sekolah musik swara moriska. Peneliti mengamati pembelajaran piano dari dua orang siswa
tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda. Hal-hal yang menjadi fokus selama observasi adalah
a. Materi Pembelajaran Piano Tingkat Awal.
30
c. Tahapan-Tahapan Pembelajaran. d. Evaluasi Pembelajaran.
Penelitian ini berlangsung dengan menyesuaikan jadwal kedua siswa yang akan diteliti.
2. Wawancara
“Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara”, menurut Arikunto
(2010:198).Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi untuk mengemukakan permasalahan yang harus
dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur.Sugiyono ( 20120:197) mengatakan bahwa: “Wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan”.Wawancara tidak
terstruktur digunakan oleh peneliti agar mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari narasumber.Narasumber wawancaraadalah pengajar piano di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung yang merupakan subyek penelitian.
Wawancara dilakukan pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2013.Selama wawancara, peneliti menanyakan dan meminta penjelasan atas hal-hal yang tidak
dan narasumber terkait dengan pembelajaran piano tingkat awal yang menjadi fokus dalam penelitian.
3. Studi Literatur
Studi litelatur dimaksudkan untuk mempelajari dari sumber kepustakaan
yang ada baik berupa buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan membantu dalam mencari sumber informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan.Hal ini dilakukan untuk membantu peneliti dalam
menentukan landasan berpikir, serta sebagai pijakan yang kuat untuk membangun kerangka berpikir.
4. Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi sebagai bukti fisik, dapat berupa gambar, audio dan visual. Pendokumentasian pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di
Sekolah Musik Swara Moriska akan dibuat dalam bentuk foto, video rekaman, serta data-data tertulis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Data-data
yang telah diperoleh akan diolah untuk keperluan pengolahan data.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data
32
melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai, bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337)
mengemukakan bahwa „Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh‟.
Adapun aktifitas analisis data tersebut, yaitu:
1. Kategorikan Data
Mengkategorikan data berarti menetapkan dan mempersempit ruang lingkup penelitian dengan mengelompokan data.Data yang dikaji adalah dua orang siswa tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang
berbeda dan seorang pengajar.
2. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam hal ini data difokuskan pada
dua orang siswa tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda, pemilihan ini bertujuan untuk mengetahui metode yang akan
3. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajan data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Namun yang paling sering digunakan dalam penyajian data penelitian kualitatif adalah
dengan teks dan bersifat naratif.
4. Verifikasi Data
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2010:345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian perlu disusun terlebih dahulu agar proses penelitian berjalan teratur dan terkonsep. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah:
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini penelitimerancang konsep penelitian sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian.Tahapan persiapan yang dimaksud adalah
34
berguna untuk mengetahui situasi lokasi penelitian serta subyek yang akan diteliti. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan adalah:
a. Studi Pendahuluan
Pengamatan awal yang dilakukan untuk mengetahui situasiyang terjadi
dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.
b. Merumuskan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dan menyusun beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c. Merumuskan Asumsi
Setelah merumuskan masalah yang terjadi pada subyek penelitian, maka dibuatlah asumsi sementara terhadap permasalahan tersebut yang kemudian
akan disesuaikan dengan hasil penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaanya peneliti melakukan observasi dan dokumentasi selama proses pembelajaran berlangsung terhadap dua orang siswa piano tingkat
awal yaitu Mario (data pertama) yang merupakan siswa kelas 3 SD berusia delapan tahun dan Melvin (data kedua) yang merupakan siswa TK B berusia lima tahun dan seorang pengajar. Observasi dilaksanakan selama empat kali pertemuan
dengan jadwal sebagai berikut: a. Observasi Kesatu
Hari : Rabu
Waktu : 13.30 – 14.30 b. Observasi Kedua
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Desember 2012
Waktu : 13.30 – 14.30 c. Observasi Ketiga
Hari : Rabu
Tanggal : 9 Januari 2013 Waktu : 13.30 – 14.30
d. Observasi Keempat
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Januari 2013
Waktu : 13.00 – 14.30
Peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara setelah observasi
selesai dilaksanakan.Selama observasi peneliti merekam video dokumentasi sambil mengamati proses pembelajaran. Setelah data-data terkumpul, selanjutnya
peneliti menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
3. Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan laporan penelitian dilakukan untuk menguraikan hasil
observasi, wawancara dan data-data yang telah terkumpul. Semua hasil penelitian akan dilanjutkan ke tahap pengolahan data dan dipaparkan dalam laporan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di
SekolahMusikSwaraMoriska Bandung
adaempattahapanpembelajaranyaitutahappersiapantahappenyampaian,
tahappelatihandantahappenampilanhasil.Padatahappersiapanpengajarmaupunsiswa menyiapkansegalasesuatunya yang berhubungandenganpembelajaran yang
akandilaksanakan.Selainitupengajarjugamelakukankegiatan yang tujuannyamelatihaspekafektifsiswadanmelaksanakanpenilaianterhadaptugasrumah
yang diberikankepadasiswa.Tahapselanjutnyaadalahtahappenyampaian
.Padatahapaninipengajarmenjelaskankembalimateri yang
belumdikuasaiolehsiswadanmenyampaikanmateribaru.Pengajarmengasahaspekko
gnitif, psikomotorikdanafektif di tahapanini.Materi yang dijelaskandalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di
SekolahMusikSwaraMoriska Bandung
adalahpemahamanteoridasar(pengenalankunci g dan f, bentukdannilai not, tandabiramaistirahat, pengenalannotasikunci g danf ), teknikmemainkan piano
(sikaptubuh, posisitangan, penjarianataufingering)
danketerampilanmembacanotasi (sight reading).
Tahapan yang ketigadaripembelajaran piano untuksiswatingkatawal di
adalahtahappelatihan.Tahappelatihanmerupakantahappelaksanaanmateri
yangtelahdijelaskansaattahappenyampaian.Tahapaniniditandaidengankegiatanlatih
an yang
terusmenerusdilaksanakanhinggamateriberhasildipraktekkandenganlancar.Ketikas
iswatelahberhasilmakasaatnyamasukketahappenampilanhasil
.Tahapanpenampilanhasilmerupakankelanjutandaritahappelatihan,maksudnyataha paninimenjadiajangsiswauntukmenunjukkanhasilberlatihnya.Empattahapanpembe
lajaran yang telahdipaparkan di
atasmerupakansaturangkaiankegiatanpembelajaran yang
tidakdapatdipisahkansatusama lain. Dari
empattahapanpembelajaraninidapatdiketahuimetodepembelajaran yang
digunakanselama proses pembelajaranyaitumetodelatihan, imitasi, demonstrasi, tanyajawabdanceramah. Selainitudapatdiketahuijuga proses evaluasi yang dilakukanolehpengajarselamapembelajaranberlangsung.Pengajarmelakukanevalua
simelaluipenilaiantugasrumahdan proses latihansiswa. Melaluitahapanpembelajaransiswadiharapkandapatmengikutipembelajaransecarau
tuh.Tahapanpembelajaran pun dapatdimanfaatkanpengajaruntukmemotivasisiswa yang bertujuanuntukmemupuk rasa cintaterhadapmusikgunamenghidupkan rasa musikalitasdalamdirisiswa.
B. Saran
Dalamsetiap proses
111
Padasetiappembelajarantentunyatidakadasempurna,
terdapatkekurangandankelebihanpadaaspek-aspektertentu.Jikaterdapatkelebihansebaiknyadipertahankandanterusdikembangka n demi kemajuan.Sedangkandengankekurangannyasebaiknyadijadikanacuan agar
adaperubahanmenujukearah yang lebihbaik.Makadariitupenelitimemberisaran yaitupengajarsebaiknyamenambahkanmaterilatihanuntuksiswa yang fokuspadalatihanpenjarian (fingering)danposisitangan yang benar.
Misalnyadenganpemberianmateritangga nada yang
sekaligusmelatihkekuatansetiapjari.Pengajarjugasebaiknyamenambahkanmaterime
ngenaiteori-teoridasar piano.Materiinidapatberupabukupanduankhususteori yang dijadikantugasrumahrutin.Bukupanduankhususteoriinibertujuanuntukmelatihdanm
eningkatkanpemahamansiswaterhadapsetiap not (ketepatan nada) danritmiknya
yang kerap kali
menjadibatusandunganbagisiswaketikamempelajarikaryabaru.Saran yang
DAFTAR PUSTAKA
Alam, P. W. (2009). Pembelajaran Piano POP
padaKegiatanPrivatUntukPerempuanUsia 35-50 Tahun di Cimahi.Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung :Tidakditerbitkan.
Bastien, J. W. (1977). How To Teach Piano Succesfully(Second Ed.). California: General Words and Music Co.
Budiningsih, C. A. (2005). BelajardanPembelajaran.Jakarta: PT. RinekaCipta. Darmawan, D. (2007). KonsepDasarPembelajaran. DalamDirektori File
UniversitasPendidikan Indonesia [Online].Tersedia:
http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BI ASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/ [8 Maret 2012]
DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2003). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2005). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Dewi, M. S. (2012). StudiTentangPembelajaran “Head Voice”
PadaKegiatanEkstrakurikulerPaduanSuara Di SMAN 1
Margahayu.Skripsipada FPBS UPU: tidakditerbitkan.
Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Penerapan Model Teaching In Group
dalamPembelajaran Piano
SebagaiUpayaMeningkatkanKemampuanMusikalMahasiswa Semester 1
JurusanPendidikanSeniMusik FPBS
UPI.LaporanPenelitianInovasiDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.
Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Pengaruh Sight Reading TerhadapKemampuanMembacaPartitur Piano PadaMahasiswa Semester
2 JurusanPendidikanSeniMusik FPBS UPI.
LaporanPenelitianPembinaanDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.
113
Jamalus. (1992). PendidikanKesenian I (Musik), Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan.
Meire, D. (2002). The Accelerated Learning Handbook :PanduanKreatifMerancang Program PendidikandanPenelitian. Bandung: Kaifa.
Pujiana, A. ( 2010). PembelajaranTeknik “Choral Sound” di
PaduanSuaraMahasiswaUniversitas Kristen Maranatha Bandung,
Skripsipada FPBS UPI: tidakditerbitkan.
Sagala, S. (2006).KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar (Cetakanke VI). Bandung: SinarBaruAlgesindo.
Sukmara, D. (2007). Implementasi Life Skill dalam KTSP.Bandung: Mughni Sejahtera.
Susilana, Rudi dkk. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP KurikulumdanPembelajaran.