• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN GREEN MARKETING DALAM MENGANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KEPUASAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP EKUITAS MEREK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN :Survei terhadap Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN GREEN MARKETING DALAM MENGANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KEPUASAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP EKUITAS MEREK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN :Survei terhadap Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.5.2 Kegunaan Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Konsep Pemasaran Hijau ... 11

2.1.2 Konsep Citra Merek ... 14

2.1.3 Konsep Kepuasan ... 21

2.1.4 Konsep Kepercayaan ... 28

2.1.5 Konsep Ekuitas Merek ... 31

2.1.6 Konsep Loyalitas Pelanggan ... 34

2.1.7 Keterkaitan antar Variabel Penelitian ... 41

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ... 44

(2)

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan

2.4 Hipotesis ... 53

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ... 55

3.2 Metode Penelitian ... 55

3.2.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 55

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 57

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 63

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 64

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 68

3.2.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

3.2.7 Teknik Analisis Data ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil The Body Shop ... 87

4.1.1 Sejarah Singkat ... 87

4.1.2 Lima Nilai Dasar The Body Shop ... 92

4.1.3 Profil Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 93

4.2 Tanggapan Pelanggan terhadap Citra Merek, Kepuasan, Kepercayaan, Ekuitas Merek, dan Loyalitas Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 99

4.2.1 Tanggapan Pelanggan terhadap Citra Merek The Body Shop di Kota Bandung ... 99

4.2.2 Tanggapan Pelanggan terhadap Kepuasan Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 104

4.2.3 Tanggapan Pelanggan terhadap Kepercayaan Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 111

4.2.4 Tanggapan Pelanggan terhadap Ekuitas Merek The Body Shop di Kota Bandung ... 120

(3)

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

viii

4.3 Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, dan Kepercayaan

terhadap Ekuitas Merek The Body Shop di Kota Bandung ... 133

4.4 Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 144

4.5 Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung ... 154

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 159

5.2 Saran ... 160

DAFTAR PUSTAKA ... 163

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis global ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dunia

yang semakin bergejolak. Perekonomian dunia tahun 2012 diproyeksikan

sebesar 3,4%, lebih rendah dari tahun 2011 yang mencapai 3,7%. Perekonomian

Amerika Serikat diperkirakan tumbuh 2,1% di tahun 2012, sementara Eropa

diperkirakan masih akan terus berjuang dengan krisis hutangnya. China

diperkirakan perekonomiannya akan tumbuh 8% di tahun 2012 (Harian Analisa,

10 April 2012). Sementara itu, perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh

sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2010. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)

atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun,

sedangkan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.313,8 triliun

dan Rp2.178,9 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011

naik sebesar Rp990,8 triliun, yaitu dari Rp6.436,3 triliun pada tahun 2010

menjadi sebesar Rp7.427,1 triliun pada tahun 2011 (Berita Resmi Statistik No.

13/02/Th. XV, 6 Februari 2012).

Dinamika pembangunan ekonomi menimbulkan dampak sosial dan

lingkungan hidup. Manusia sebagai subjek dalam pemanfaatan sumber daya

alam memiliki peran yang penting untuk membentuk suatu masyarakat yang

bersahabat dengan lingkungan (environmentally friendly) dan dituntut memiliki

kepedulian terhadap upaya pelestarian alam dan lingkungan serta menghormati

eksistensi makhluk lain di bumi ini. Hal ini memunculkan konsep penting

(5)

2

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

perkembangan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Oleh karena masyarakat

dunia sejak tahun 1970-an mulai memberikan perhatian yang besar pada

masalah lingkungan, dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan. Hal itu

dapat dilihat diantaranya dari Stockholm Conference tahun 1972, Agenda 21 di

Rio Earth Summit tahun 1992, dan Johannesburg Declaration tahun 2002 (Sri

Adiningsih, Kepala Pusat Kajian Asia Pasifik UGM, 2012:2).

Berkaitan dengan kondisi tersebut, salah satu sektor industri yang

berhubungan langsung dengan lingkungan adalah sektor industri kosmetik.

Industri kosmetik tahun 2010 dan 2011 mengalami pertumbuhan sebesar

10%-15%, industri ini terus menerus berkembang setiap tahunnya menunjukkan

bahwa sektor industri ini memberikan peluang yang cukup besar bagi

perusahaan-perusahaan yang ingin memasuki industri ini. Pasar kosmetik di

Indonesia pada 2012 diperkirakan tumbuh di atas 16,9% menjadi Rp 12,2 triliun,

menurut asosiasi industri. Kenaikan didorong peningkatan penggunaan produk

kosmetik di dalam negeri seiring naiknya daya beli masyarakat (Harian Indonesia

Finance Today, April 2012).

Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para

produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman

produk kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu

dari produk lokal sampai produk impor, dan produk yang masuk secara legal

maupun illegal, sehingga konsumen dapat memilih produk kosmetik yang terbaik

bagi dirinya, dan produk kosmetik tersebut dapat diperoleh dengan mudah di

pusat-pusat perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan.

(6)

3

Namun demikian, saat ini banyak produk kosmetik yang beredar

menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu

kesehatan para pengguna kosmetik. Berdasarkan hasil pengawasan,

pengambilan sampel, dan pengujian laboratorium oleh BPOM RI sejak bulan

September tahun 2008 hingga bulan Mei tahun 2009, ditemukan sebanyak 70

(tujuh puluh) item produk kosmetik mengandung bahan berbahaya/bahan

dilarang, diantaranya Merkuri, Hidrokinon, Asam Retinoat, Zat Warna Merah K.3

(CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075), diantaranya

adalah:

Tabel 1.1

Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya (Bahan Dilarang)

No Nama Produsen /

importir

Bahan

Berbahaya Ket. 1 OLAY 4 in 1 Complete

Make Up

- Merah K 10 Tidak

Terdaftar 2 POND'S Detox Complete

Beauty Care

Millot Laboratory Co. Ltd. Thailand / Unilever Singapore

Merah K 3 ; Merah K 10

Tidak Terdaftar

3 POND'S Detox Eye Shadow Blusher & Lip Gloss, Crème Powder No. 1 dan No. 2

Millot Laboratory Co. Ltd. Thailand / Unilever Singapore

Merah K 3 ; Merah K 11

Tidak Terdaftar

4 DR‟s SECRET 3 Skinlight USA / PT. Best World Indonesia, Jakarta

Hidrokinon Ijin Edar dibatalkan 5 CR Lien Hua Bunga Teratai

Day Cream

PT. Dunia Sehat Sejahtera, Cilegon

Merkuri dan Hidrokinon

Ijin Edar dibatalkan 6 QL Papaya Whitening

Peeling Gel

T.G.B United Enterprise Co. Ltd, Taiwan / PT. Usaha Mandiri Makmur, Jakarta

Hidrokinon Ijin Edar dibatalkan

7 OLAY Total White Procter & Gamble, Malaysia

Merkuri Tidak

Terdaftar 8 POND'S AGE Miracle Day

and Night Cream

Millot Laboratory Co. Ltd. Thailand / Unilever Singapore

Merkuri Tidak

Terdaftar

9 Qianyan PT. Daun Mas Indah,

Jakarta

Merkuri Tidak

(7)

4

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Berbagai resiko dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan bahan

bahan berbahaya dalam kosmetik menurut BPPOM RI adalah:

1. Merkuri (Hg)/Air Raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam

konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian Merkuri (Hg) dapat

menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, yang

akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi

kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal dan gangguan

perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi

dapat menyebabkan muntah- muntah, diare dan kerusakan ginjal serta

merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia.

2. Hidrokinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan

berdasarkan resep dokter. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa

pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah

dan rasa terbakar, bercak-bercak hitam.

3. Asam Retinoat/Tretinoin/Retinoic Acid dapat menyebabkan kulit kering,

rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin).

4. Bahan Pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan

Jingga K.1 (CI 12075) merupakan zat warna sintetis yang umumnya

digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini

merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B

dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.

Fenomena tersebut membuat perusahaan kosmetik saat ini semakin

berlomba-lomba untuk menciptakan produk kosmetik yang aman untuk

digunakan dan tidak mengandung bahan berbahaya, terutama bagi perempuan.

(8)

5

untuk mengatasi kulit keriput dan terkena sengatan matahari, terbuat dari bahan

alami dan tumbuh-tumbuhan adalah keunggulan produk yang mereka tawarkan

kepada konsumen (http://sijorimandiri.net/kosmetik/nilai komersil dari balik

kecantikan/191003). Keunggulan dan keunikan produk juga dilakukan oleh

perusahaan kosmetik internasional seperti L‟Occitane, Lush, dan The Body Shop yang menerapkan konsep pemasaran hijau (green marketing).

Pada tiga dekade terakhir ini, peningkatan kepedulian konsumen terhadap

lingkungan semakin besar, dan isu pemasaran hijau mulai bergeser dari sekedar

nilai tambah menjadi hal yang utama. Seperti halnya kasus di luar negeri, di

Indonesia walaupun banyak faktor yang mendorong konsumen untuk

menggunakan produk ramah lingkungan, peningkatan respon pasar untuk

membeli produk ramah Iingkungan jauh dari kata sukses di pasar. Sebagian

besar produk ramah lingkungan memiliki pangsa pasar yang rendah. Jika

perusahaan ingin mengadopsi pemasaran hijau (green marketing) dengan

sukses, maka konsep dan ide lingkungan harus diintergrasikan ke semua aspek

pemasaran. Pada prinsipnya kampanye pemasaran hijau adalah kampanye

menyeluruh, jadi dalam prakteknya pemasaran hijau merupakan kampanye

jangka panjang. Bisa untuk membangun ekuitas merek bisa juga untuk

membangun loyalitas pelanggan.

The Body Shop memiliki lebih dari 52 toko di seluruh kepulauan Indonesia

dan beroperasi sebagai The Body Shop Francise dengan distributor tunggal PT.

Monica Hijau Lestari, di bawah lisensi The Body Shop International. Tabel 1.2 di

halaman 6 menyajikan posisi pangsa pasar The Body Shop dalam industri

(9)

6

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Tabel 1.2

Pangsa Pasar Perusahaan Cosmetics dan Toiletries di Indonesia

Company 2005 2006 2007 2008 2009 Change

Unilever Indonesia Tbk PT 35.82 35.38 34.38 35.13 34.24 -1.58 Procter & Gamble Home

Products Indonesia PT 8.18 8.15 9.85 9.46 10.30 +2.12

L‟Oréal Indonesia PT 3.50 3.66 3.88 4.07 4.20 +0.70

Orindo Alam Ayu PT 2.16 2.14 2.61 3.19 3.90 +1.74

Ultra Prima Abadi PT 4.09 3.83 3.94 3.76 3.60 -0.49

Lion Wings PT 3.16 3.23 3.41 3.53 3.41 +0.24

Mandom Indonesia Tbk PT 2.32 2.40 2.83 3.13 3.32 +1.00

Sayap Mas Utama PT 3.05 3.19 3.10 3.01 2.94 -0.11

Martha Tilaar Group 2.59 2.55 2.76 2.68 2.64 +0.04

Mustika Ratu Tbk PT 1.93 1.99 2.31 2.30 2.29 +0.36

Vitapharm PT 2.19 2.24 2.48 2.43 2.28 +0.08

Johnson & Johnson

Indonesia PT 1.87 1.94 2.04 1.99 2.03 +0.16

Kao Indonesia PT 1.73 1.79 1.86 1.80 1.82 +0.08

Sara Lee Body Care

Indonesia Tbk PT 1.64 1.67 1.77 1.72 1.70 +0.05

Monica Hijau Lestari PT 0.97 1.18 1.41 1.41 1.51 +0.54 Sumber: Euromonitor International Tahun 2011.

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Unilever Indonesia Tbk

memperoleh pangsa pasar sebesar 34,24% di tahun 2009 dan menjadi peringkat

pertama, Procter & Gamble Home Products Indonesia memperoleh pangsa

pasar sebesar 10,3% dan PT Monica Hijau Lestari pemegang hak waralaba The

Body Shop memperoleh pangsa pasar sebesar 1,51% jauh dibawah Unilever

Indonesia Tbk dan Procter & Gamble Home Products Indonesia. Hal tersebut

mensiratkan bahwa loyalitas pelanggan The Body Shop masih belum optimal.

Selain itu, masih belum optimalnya loyalitas pelanggan The Body Shop

tergambar dari hasil wawancara dengan Manajer Area dan Pemasaran The Body

Shop Kota Bandung, yang menyatakan bahwa:

Pelanggan The Body Shop, secara umum, berada pada tingkatan

(10)

7

umumnya mereka cenderung untuk berpindah (switching). Dalam hal ini, biasanya pelanggan menggunakan produk Unilever dan Procter & Gamble, karena kedua perusahaan pesaing tersebut melakukan campaign iklan dan promosi penjualan yang agresif. Sehingga terkadang pesan mulia yang disampaikan oleh kami (The Body Shop) melalui green marketing

diabaikan para pelanggan.

Selain loyalitas pelanggan yang belum optimal, ekuitas merek The Body

Shop belum juga belum optimal. Hal tersebut diakui oleh Manajer Area dan

Pemasaran The Body Shop Kota Bandung, yang menyatakan bahwa:

Kota Bandung, seperti juga kota besar lainnya di Indonesia, pada dasarnya merupakan pasar terbuka terhadap produk kami. Namun demikian, yang patut dicermati adalah, bahwa campaign kita (The Body Shop) yang mengusung sebagai produk yang ramah lingkungan belum sepenuhnya diterima konsumen, terutama segmen menengah kebawah yang berada di daerah sub urban pesisir kota. Konsumen tersebut lebih sensitif terhadap

campaign agresif dan promosi penjualan dari perusahaan pesaing, bahkan harga menjadi rujukan pertama. Ini tantangan bagi kami, karena kami menyadari sepenuhnya bahwa ini masalah waktu dan kesempatan bagi kami untuk meningkatkan ekuitas merek kami ditengah berbagai segmen konsumen di Kota Bandung.

Untuk mendukung peningkatan ekuitas merek, The Body Shop

menyelenggarakan “The Body Shop Foundation Grant ". Dana senilai 5000-6000 pound sterling ditujukan untuk berbagai organisasi di Indonesia agar mendukung

gerakan di tiga aspek penting yaitu: proteksi keluarga, penurunan kemiskinan,

dan kelanggengan lingkungan hidup. (www.komnasperempuan.or.id/12

Desember 2011).

Terkait dengan pemasaran hijau, maka citra merek, kepuasan, dan

kepercayaan pelanggan menjadi isu yang penting. Dalam hal ini, The Body Shop

mengimplementasikan berbagai program penguatan merek dan peningkatan

loyalitas pelanggannya melalui penguatan citra merek, kepuasan, dan

kepercayaan pelanggan. Banyak penelitian sebelumnya yang membahas

(11)

8

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

ada yang membahas dalam kontek green atau isu lingkungan. Oleh karena itu,

penelitian ini dibuat untuk mengisi research gap. Studi ini mengemukakan empat

konsep dalam pemasaran hjau, yaitu citra merek, kepuasan, kepercayaan, dan

ekuitas merek, serta mendiskusikannya dalam implikasinya pada konteks

pemasaran hijau. Studi ini juga mengembangkan kerangka kerja yang dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan dan ekuitas merek melalui citra merek,

kepuasan, dan kepercayaan pelanggan. Lebih jauh lagi, studi ini meringkas

literatur pada pemasaran hijau dan corporate environmental management

kepada kerangka kerja manajerial yang baru.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penelitian ini dituangkan

dalam tema sentral: „Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, dan Kepercayaan Pelanggan terhadap Ekuitas Merek serta Dampaknya terhadap Loyalitas

Pelanggan (Survei terhadap Pelanggan The Body Shop di Kota Bandung dengan

Menggunakan Pendekatan Green Marketing).”

1.2. Identifikasi Masalah

Pembangunan perekonomian dewasa ini membutuhkan perhatian yang

besar terhadap aspek lingkungan dan perlindungan terhadap konsumen.

Pemahaman ini telah melahirkan pemikiran baru dalam bidang pemasaran

dengan munculnya konsep pemasaran hijau (green marketing), dimana dalam

konsep ini ekuitas merek dan loyalitas pelanggan menjadi isu yang penting untuk

ditingkatkan. The Body Shop sebagai produsen kosmetik mengimplementasikan

konsep pemasaran hijau dalam setiap produknya. Terkait dengan hal tersebut,

implementasi citra merek, kepuasan, kepercayaan, dan ekuitas merek di The

(12)

9

Karena berdasarkan berbagai teori, data, dan pengamatan menunjukkan bahwa

citra merek, kepuasan, kepercayaan, dan mempengaruhi ekuitas merek dan

loyalitas pelanggan.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penelitian

ini dirumuskan dalam masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kinerja citra merek, kepuasan, kepercayaan, ekuitas

merek, dan loyalitas pelanggan The Body Shop di Kota Bandung.

2. Bagaimana gambaran pengaruh citra merek, kepuasan, dan kepercayaan

terhadap ekuitas merek The Body Shop di Kota Bandung.

3. Bagaimana gambaran pengaruh citra merek, kepuasan, dan kepercayaan

terhadap loyalitas pelanggan The Body Shop di Kota Bandung.

4. Bagaimana gambaran pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas

pelanggan The Body Shop di Kota Bandung.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana gambaran kinerja citra merek, kepuasan,

kepercayaan, ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan The Body Shop di

Kota Bandung.

2. Mengetahui bagaimana gambaran pengaruh citra merek, kepuasan, dan

(13)

10

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

3. Mengetahui bagaimana gambaran pengaruh citra merek, kepuasan, dan

kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan The Body Shop di Kota

Bandung.

4. Mengetahui bagaimana gambaran pengaruh ekuitas merek terhadap

loyalitas pelanggan The Body Shop di Kota Bandung.

1.5. Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khasanah kajian dalam

bidang ilmu manajemen, khususnya manajemen pemasaran, terutama terkait

dengan teori green marketing dalam kajian citra merek, kepuasan, kepercayaan,

ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

secara praktis bagi peningkatan ekuitas merek dan loyalitas pelanggan The Body

Shop, terutama melalui optimalisasi citra merek, kepuasan, dan kepercayaan

(14)

55

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran yang

berkaitan dengan green marketing. Objek penelitian berkaitan dengan

karakteristik variabel citra merek (X1), kepuasan (X2), dan kepercayaan (X3)

sebagai variabel independen atau variabel bebas. Variabel ekuitas merek (Y)

sebagai variabel intervening. Sedangkan variabel loyalitas pelanggan (Z)

merupakan variabel dependen atau varibel terikat.

Subjek penelitian ini mencakup seluruh pelanggan The Body Shopdi Kota

Bandung yang tersebar di The Body Shop outlet Bandung Super Mall (BSM), The

Body Shop outlet Paris Van Java Mall (PVJ), The Body Shop outlet Bandung

Indah Plaza (BIP), dan The Body Shop outlet Istana Plaza (IP).

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis kedalaman penelitian, maka penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif menurut

Malhotra (2005:93) merupakan suatu jenis riset konklusif yang mempunyai tujuan

utama untuk menguraikan sesuatu hal, biasanya berupa karakteristik atau fungsi

pasar. Sedangkan menurut Budyantha (2006:4), metode deskriptif menyajikan

satu gambaran yang terperinci tentang suatu situasi khusus. Penelitian secara

deskriptif bertujuan untuk mengambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,

(15)

56

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

penyebaran suatu gejala atau hubungan tertentu antara satu gejala dengan

gejala lainnya. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian deskriptif

dipergunakan untuk mendeskrisikan variabel citra merek, kepuasan,

kepercayaan, ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan.

Penelitian verifikatif menurut Suharsimi (2008:8) merupakan penelitian

yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran penelitian melalui pengumpulan

data di lapangan. Dengan menggunakan pendekatan verifikatif, maka akan

diketahui keterkaitan antara variabel yang diteliti, yaitu mengenai pengaruh citra

merek, kepuasan, dan kepercayaan terhadap ekuitas merek; pengaruh citra

merek, kepuasan, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan; dan pengaruh

ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan.

Metode penelitian merupakan rencana atau prosedur sistematik yang

dipersiapkan agar dapat melakukan penelitian (Komaruddin, 2005:29).

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif, maka metode penelitian

yang digunakan adalah metode descriptive survey dan metode explanatory

survey untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesis di lapangan. Menurut Kerlinger (dikutip oleh Sugiyono, 2008:7), metode

survey ialah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Sementara

menurut Dermawan (2005:22), “Survei merupakan teknik riset di mana informasi

(16)

57

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, maka

metode pengembangan penelitian yang digunakan ialah cross-sectional. Menurut

Asep (2006:45), “Penelitian cross sectional seringkali disebut penelitian sekali

bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang pengumpulan datanya

dilakukan pada suatu titik waktu tertentu.” Maksud suatu titik waktu tertentu ialah

selama enam bulan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel di bawah ini menyajikan definisi konseptual variabel yang diteliti,

beserta tafsiran yang digunakan sebagai definisi operasional variabel penelitian,

yaitu mengenai citra merek, kepuasan, kepercayaan, ekuitas merek, dan loyalitas

pelanggan.

Tabel 3.1

Definisi Variabel dan Operasional Penelitian

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Citra Merek

(X1)

Citra merek hijau (green brand image) merupakan sekumpulan persepsi atas sebuah merek dalam benak konsumen yang

berhubungan dengan komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan (Brodie dalam Ramadhan, 2010:66)

Citra merek hijau (green brand image) merupakan

sekumpulan persepsi pelanggan terhadap merek The Body Shop dalam benak konsumen yang berhubungan dengan komitmen dan

kepedulian The Body Shop terhadap lingkungan. Kepuasan

(X2)

Kepuasan hijau (green satisfaction) merupakan tingkat pemenuhan atas hasrat dan harapan

pelanggan terhadap produk dan jasa yang memberikan manfaat bagi lingkungan (Olover dalam Ramadhan, 2010:67).

Kepuasan hijau (green satisfaction) merupakan

tingkat pemenuhan atas hasrat dan harapan pelanggan

terhadap produk dan jasa The Body Shop yang memberikan manfaat bagi lingkungan

Kepercayaan (X3)

Kepercayaan hijau (green trust) merupakan sebuah kemauan untuk bergantung pada sebuah produk, jasa, atau merek berbasis pada

(17)

58

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional kepercayaan atau harapan

yang dihasilkan dari kredibilitas, kebaikan, dan kemampuan produk tersebut dalam kepeduliannya

terhadap lingkungan

(Ganesan dalam Ramadhan, 2010:68).

pada kepercayaan atau harapan yang dihasilkan dari kredibilitas, kebaikan, dan kemampuan The Body Shop dalam kepeduliannya terhadap lingkungan

Ekuitas Merek (Y)

Ekuitas merek adalah nilai dari suatu merek, menurut sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima,

asosiasi merek yang kuat, serta aset lain seperti paten, merek dagang, dan

hubungan saluran (Kotler dan Keller, 2012:180)

Ekuitas merek adalah nilai dari suatu merek, menurut sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta aset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran berkenaan dengan The Body Shop

Loyalitas Pelanggan (Z)

Konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku dibandingkan dengan sikap dan seorang pelanggan yang loyal akan memperlihatkan perilaku pembelian yang dapat diartikan sebagai pola pembelian yang teratur dan dalam waktu yang lama, yang dilakukan oleh unit-unit pembuat atau pengambil keputusan (Griffin, 2004:4).

Konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku dibandingkan dengan sikap dan seorang pelanggan yang loyal akan memperlihatkan perilaku pembelian yang dapat diartikan sebagai pola

pembelian yang teratur dan dalam waktu yang lama, yang dilakukan oleh unit-unit pembuat atau pengambil keputusan berkaitan dengan The Body Shop

Sumber: Berdasarkan berbagai referensi yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 3.1, selanjutnya setiap variabel dijabarkan dalam

subvariabel dan dikembangkan dalam indikator yang selanjutnya

ditrans-formasikan ke dalam bentuk narasi pertanyaan dalam kuesioner yang ditujukan

bagi pelanggan The Body Shop, seperti disajikan pada Tabel 3.2 di halaman

(18)

59

Tabel 3.2

Matriks Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Angket Citra Merek

(X1)

Link Strength  Citra sebagai produk berkualitas yang aman bagi lingkungan

Interval A.1

 Citra sebagai produk berkualitas yang dapat di daur ulang

Interval A.2

 Citra sebagai produk berkualitas yang menggunakan

kandungan aman bagi lingkungan

Interval A.3

 Citra sebagai produk berkualitas yang menggunakan

kandungan aman bagi pelanggan

Interval A.4

Favorability  Pencitraan atas

manfaat yang diberikan oleh produk terhadap lingkungan

Interval A.5

 Pencitraan sebagai produk yang

memanfaatkan konsep pemasaran hijau

Interval A.6

 Pencitraan yang menguatkan

kepercayaan bahwa produk tidak merusak lingkungan

Interval A.7

 Pencitraan yang menguatkan

kepercayaan bahwa produk tidak merusak kesehatan pelanggan

Interval A.8

Uniqueness  Memanfaatkan desain kemasan produk yang unik dan ramah bagi lingkungan

Interval A.9

 Memanfaatkan tagline

periklanan yang menggambarkan kepedulian terhadap lingkungan

Interval A.10

 Memanfaatkan simbol simbolyang

menggambarkan kepedulian terhadap lingkungan

(19)

60

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Angket

 Memanfaatkan tokoh/

celebrity endouser yang merepresentasikan kepedulian bagi lingkungan

Interval A.12

Kepuasan

(X2)

Harapan  Harapan terhadap

tingkat kepedulian bagi lingkungan

Interval B.1

 Harapan terhadap bahan-bahan yang terkandung aman bagi lingkungan

Interval B.2

 Harapan terhadap tingkat efek samping bagi lingkungan

Interval B.3

 Harapan terhadap tingkat keragaman produk yang ramah lingkungan

Interval B.4

 Harapan terhadap tingkat kemampuan memberikan dampak positif bagi lingkungan

Interval B.5

 Harapan terhadap kesesuaian dengan manfaat bagi lingkungan

Interval B.6

 Kinerja yang Dirasakan

 Kinerja yang dirasakan dari kepedulian

terhadap lingkungan

Interval B.7

 Kinerja yang dirasakan dari bahan-bahan yang terkandung aman bagi lingkungan

Interval B.8

 Kinerja yang dirasakan dari efek samping bagi lingkungan

Interval B.9

 Kinerja yang dirasakan dari keragaman produk yang ramah lingkungan

Interval B.10

 Kinerja yang dirasakan dari kemampuan memberikan dampak positif bagi lingkungan

Interval B.11

 Kinerja yang dirasakan dari manfaat bagi lingkungan

Interval B.12

Kepercayaan (X3)

Komitmen  Kepercayaan terhadap

komitmen kepedulian

(20)

61

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Angket

 Kepercayaan terhadap komitmen partisipasi pelestarian lingkungan

Interval C.2

 Kepercayaan terhadap komitmen mengurangi dampak negatif bagi lingkungan

Interval C.3

Keyakinan  Keyakinan terhadap komitmen kepedulian lingkungan

Interval C.4

 Keyakinan terhadap komitmen partisipasi pelestarian lingkungan

Interval C.5

 Keyakinan terhadap komitmen mengurangi dampak negatif bagi lingkungan

Interval C.6

 Pembuktian  Pembuktian sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian lingkungan

Interval C.7

 Pembuktian sebagai perusahaan yang berpartisipasi bagi pelestarian lingkungan

Interval C.8

 Kepedulian  Kepedulian terhadap komitmen kepedulian lingkungan

Interval C.9

 Kepedulian terhadap komitmen partisipasi pelestarian lingkungan

Interval C.10

 Pemenuhan

Janji 

Pemenuhan janji terhadap kepedulian lingkungan

Interval C.11

 Pemenuhan janji terhadap partisipasi pelestarian lingkungan

Interval C.12

Ekuitas

Merek (Y)

Kinerja Produk  Dampak produk terhadap kualitas lingkungan hidup

Interval D.1

 Kemenarikan desain produk sebagai bagian dari kinerja produk ramah lingkungan

Interval D.2

 Citra Sosial  Kesan merek sebagai merek yang

memberikan manfaat bagi lingkungan

Interval D.3

 Kesesuaian merek dengan kepribadian sebagai produk ramah lingkungan

(21)

62

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Angket

 Kesesuaian merek dengan kebutuhan masyarakat yang peduli ligkungan

Interval D.5

 Nilai  Tingkat kesesuaian

antara harga dengan kepedulian terhadap lingkungan

Interval D.6

 Tingkat kesesuaian antara harapan dengan kepedulian terhadap lingkungan

Interval D.7

Truthworthiness  Kepercayaan terhadap kualitas produk yang ramah lingkungan

Interval D.8

 Kepercayaan terhadap jaminan sebagai produk yang ramah lingkungan

Interval D.9

Attachment  Kebanggaan terhadap

kepemilikan produk Interval D.10

 Kebanggaan terhadap

citra produk Interval D.11

 Rasa suka terhadap

produk Interval D.12

Loyalitas Pelanggan (Z)

Attitudinal

Loyalty

Frekuensi pembelian produk inti dari The Body Shop

Interval E.1

 Frekuensi pembelian varian produk The Body Shop

Interval E.2

 Urutan pembelian produk inti dari The Body Shop

Interval E.3

 Urutan pembelian varian produk The Body Shop

Interval E.4

 Probabilitas pembelian produk inti The Body Shop

Interval E.5

 Probabilitas pembelian varian produk The Body Shop

Interval E.6

Behavioural

Loyalty

Pembelian ulang produk inti dari The Body Shop

Interval E.7

 Pembelian ulang varian produk The Body Shop lainnya

Interval E.8

 Pemilihan terhadap produk inti dari The Body Shop

(22)

63

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Angket

 Pemilihan terhadap varian produk The Body Shop

Interval E.10

 Kesetian terhadap produk inti dari The Body Shop

Interval E.11

 Kesetian terhadap varian produk The Body Shop

Interval E.12

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, Sugiyono (2008:129) membedakan data menjadi

dua yaitu data primer dan data sekunder. Husein (2006:84) mengungkapkan

bahwa data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari penyebaran

kuesioner kepada responden yang dianggap telah memiliki populasi. Sedangkan

data sekunder adalah data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak

lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah. Data

primer dan data sekunder diperoleh dari sumber data. Sumber data adalah

segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Sumber data

primer adalah pelaku yang terlibat langsung dengan subjek yang diteliti

sedangkan sumber data sekunder adalah hasil liputan pihak lain yang kemudian

diolah kembali sebagai bahan penelitian.

Tabel 3.3

Jenis, Kategori, dan Sumber Data

No Jenis Data Kategori Sumber Data

1. Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya (Bahan Dilarang)

Sekunder Peringatan BPOM. RI. Nomor: KH. 00.01 .43.2503 2. Pangsa Pasar Perusahaan

Cosmetics dan Toiletries di Indonesia

Sekunder Sumber: Euromonitor International Tahun 2011.

3. Tanggapan pelanggan The Body Shop terhadap citra merek The Body Shop

(23)

64

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

No Jenis Data Kategori Sumber Data

4. Tanggapan pelanggan The Body Shop terhadap kepuasan The Body Shop

Primer Konsumen

5. Tanggapan pelanggan The Body Shop terhadap

kepercayaan The Body Shop

Primer Konsumen

6. Tanggapan pelanggan The Body Shop terhadap ekuitas merek The Body Shop

Primer Konsumen

7. Tanggapan pelanggan The Body Shop terhadap loyalitas pelanggan The Body Shop

Primer Konsumen

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Menurut Suharsimi (2008:108) yang dimaksud dengan populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Sugiyono (2008:90) menjelaskan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penentuan populasi dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai

populasi sasaran, yaitu populasi yang akan menjadi cakupan simpulan penelitian.

Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka

menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi

sasaran yang telah ditentukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan The Body Shop di

Kota Bandung yang tersebar di The Body Shop outlet Bandung Super Mall

(BSM), The Body Shop outlet Paris Van Java Mall (PVJ), The Body Shop outlet

Bandung Indah Plaza (BIP), dan The Body Shop outlet Istana Plaza (IP), yang

(24)

65

Tabel 3.4

Rincian Populasi Pelanggan The Body Shop di Bandung

No Outlet Populasi

1 Bandung Super Mall (BSM) 260

2 Paris Van Java (PVJ) 238

3 Bandung Indah Plaza (BIP) 155

4 Istana Plaza (IP) 137

Jumlah Populasi 790

Sumber: The Body Shop (2011)

2. Sampel

Penelitian tidak selamanya dilakukan terhadap seluruh anggota populasi,

hal tersebut disebabkan karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga. Oleh

karena itu, maka peneliti mengambil sebagian objek populasi yang telah

ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut representatif (mewakili)

terhadap bagian lain yang diteliti atau sampel. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Suharsimi (2008:109) yang menyatakan bahwa:

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah bagian populasi yang diteliti baik berupa orang maupun bukan orang. Ukuran sampel merupakan sekumpulan anggota dalam sampel yang karakteristiknya diteliti.

Keterwakilan populasi adalah karakteristik terpenting, hal ini sesuai dengan

pernyataan Sugiyono (2008:73) yang menyatakan bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi

harus benar-benar mewakili.

Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan ukuran sampel minimal

dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2002:141)

(25)

66

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan 2

Ne

1

N

n

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan

Perhitungan sampel

Berdasarkan hasil perhitungan sampel, diperoleh unit analisis sebesar

265,55 sampel, kemudian dibulatkan menjadi 266 sampel pelanggan.

Selanjutnya, 266 pelanggan tersebut didistribusikan secara proporsional

menggunakan ukuran proporsional strata populasi (propotional to size) yang

rumusnya sebagai berikut:

Keterangan:

ni = besarnya sampel stratum ke-i Ni = besarnya populasi stratum ke-i N = besarnya populasi keseluruhan n = besarnya sampel dalam populasi

n

N

Ni

ni

790

1 + 790 (0,05)2

n =

790

1 + 790 (0,0025)

n =

790

1 + 1, 975

n =

790

2, 975

n =

(26)

67

Tabel 3.5

Rincian Sampel Pelanggan The Body Shop di Bandung

No Outlet Populasi Perhitungan Sampel Hasil

1 Bandung Super Mall (BSM) 260 (260/790*266) 87.54 88

2 Paris Van Java (PVJ) 238 (238/790*266) 80.14 80

3 Bandung Indah Plaza (BIP) 155 (155/790*266) 52.19 52

4 Istana Plaza (IP) 137 (137/790*266) 46.13 46

Total 790 266 266

Sumber: Berdasarkan Hasil Perhitungan Sampel

3. Teknik Sampling

Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga

dengan mempelajari sampel dan memahami sikap atau karakteristik dari sampel,

kita dapat memperkirakan sifat atau karakteristik dari populasi. (Dermawan,

2005:42). Setelah memperoleh data dari pelanggan The Body Shop yang

merupakan populasi penelitian, selanjutnya peneliti mengambil sampel

berdasarkan teknik probability sampling atau pemilihan sampel acak. Dalam

probability sampling, setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Menurut Nachmias (dikutip oleh Silalahi, 2006:237), karakteristik dari

probability sampling yaitu bahwa seseorang dapat menetapkan masing-masing

unit percontohan dari populasi dan kemungkinan bahwa unit percontohan itu

akan tercakup dalam sampel. Di dalam kasus yang lebih sederhana,

masing-masing unit mempunyai kemungkinan yang sama menjadi sampel.

Alasan mengapa menggunakan probability sampling, dikemukakan oleh

Silalahi (2006:237) yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif memiliki dua

motivasi untuk menggunakan pemilihan sampel probabilitas atau acak. Motivasi

pertama adalah waktu dan biaya. Tujuan kedua dari pemilihan sampel

(27)

68

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan teknik probability sampling, selanjutnya digunakan teknik

simpel random sampling atau pemilihan sampel acak sederhana karena populasi

dalam penelitian dianggap homogen. Menurut Zikmund (2003:428), “Simple

random sampling is a sampling procedure that assures each elements in the

population of an equal chance of being included in the sample.” (Artinya:

Pemilihan acak sederhana adalah suatu prosedur sampling yang meyakinkan

bahwa setiap unsur-unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

tercakup dalam sampel).

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data dilakukan melalui tahap dan alat sebagai

berikut:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan penulis lakukan untuk memperoleh perbandingan yang

jelas antara kondisi aktual dengan kondisi ideal secara teoritis. Studi

kepustakaan atau literatur ini dapat diperoleh dari berbagai media, baik buku

referensi, media elektronik, media cetak, dan sebagainya yang berkaitan dengan

citra merek, kepuasan, kepercayaan, ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan.

b. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan dengan melihat langsung ke

lokasi penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan observasi ke The Body Shopdi

Kota Bandung yang tersebar di The Body Shop outlet Bandung Super Mall

(BSM), The Body Shop outlet Paris Van Java Mall (PVJ), The Body Shop outlet

Bandung Indah Plaza (BIP), dan The Body Shop outlet Istana Plaza (IP).

(28)

69

cermat, dan terrinci mengenai keadaan di lapangan, kegiatan manusia dan

situasi sosial serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi.

c. Wawancara

Wawancara adalah melakukan tatap muka dan tanya jawab secara

langsung antara penulis dan pihak terkait, dalam hal ini responden mengenai

obyek penelitian, sebagaimana diuraikan oleh Nasution (2006:73) yang

menyatakan bahwa tujuan wawancara adalah mengetahui apa yang terkandung

dalam pikiran dan hati orang, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu

hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.

d. Penyebaran Kuesioner/Angket

Penyebaran angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada pelanggan The Body Shop untuk mengetahui tanggapan ataupun

pendapatnya mengenai citra merek, kepuasan, kepercayaan, ekuitas merek, dan

loyalitas pelanggan di The Body Shop Bandung.

3.2.6 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menganalisis lima variabel yang terdiri dari variabel citra

merek (X1), kepuasan (X2), kepercayaan (X3), ekuitas merek (Y), dan loyalitas

pelanggan (Z). Agar setiap jawaban dapat dihitung, maka setiap jawaban yang

diberikan oleh pelanggan The Body Shop diberikan skor. Skala yang digunakan

adalah Likert yang memberikan lima alternatif pilihan jawaban dengan penyajian

secara semantik. Menurut Sugiyono (2008:86), Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

(29)

70

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

skor pada setiap pilihan terdiri dari lima kategori yang diwakili melalui skor dari 1

sampai dengan lima. Skor 1 berarti pelanggan The Body Shop memberikan

penilaian paling rendah, sedangkan skor 5 berarti pelanggan The Body Shop

memberikan penilaian paling tinggi.

Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel, maka digunakan

koefisien korelasi Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.6

Interval Koefisien Korelasi Guilford

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2008:183)

3.2.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Untuk menjamin keabsahan instrumen penelitian, maka terlebih dahulu

dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap instrumen penelitian.

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan untuk menjamin bahwa

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang

berarti memilki validitas rendah (Suharsimi, 2008:146).

Secara statistik, terdapat beberapa cara untuk menguji validitas dan

reliabilitas intrumen penelitian. Dalam penelitian ini sesuai dengan skala

(30)

71

menggunakan Korelasi Item Total. Korelasi item total yang dikoreksi (corrected

item-total correlation) digunakan untuk menguji validitas instrumen penelitian.

Korelasi item total yang dikoreksi (ritd) didefinisikan dengan rumus (Azwar, 2003:

62):

(

s

)

(

s

)

2

(

r

)(

s

)(

s

)

s

)

s

(

r

r

x i 2

i 2 x

i x itd

Keterangan:

r = koefisien korelasi Pearson antarskor setiap butir pertanyaan dengan skor total

sx = simpangan baku skor setiap butir pertanyaan

si = simpangan baku skor total.

Untuk menentukan butir-butir pertanyaan mana yang memiliki validitas,

ditentukan dengan prosedur sebagai berikut (Azwar, 2003: 64-65):

a. Butir-butir pertanyaan yang menghasilkan koefisien ritd bertanda negatif

dibuang.

b. Setelah koefisien ritd yang bertanda negatif dibuang, hitung kembali koefisien

ritd sampai tidak terdapat koefisien ritd bertanda negatif.

c. Menguji signifikansi koefisien ritd dilakukan melalui uji t atau dengan jalan

membandingkan koefisien ritd dengan koefisien r pada derajat bebas dan

tingkat kesalahan () tertentu. Jika koefisien ritd positif dan  r pada derajat

bebas (df = n - 2) dan tingkat kesalahan () tertentu dapat disimpulkan

bahwa, hasil uji signifikan. Jika hasil uji menunjukkan tidak signifikan, maka

butir-butir pertanyaan dengan koefisien korelasi yang tidak signifikan

dikeluarkan dan tidak digunakan dalam analisis data selanjutnya. Dalam

penelitian ini, uji validitas dan dilakukan dengan mengambil taraf kesalahan

(31)

72

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Menurut Saifuddin Azhar (2003:66) untuk menentukan item mana yang

memiliki validitas yang memadai, para ahli menetapkan patokan besaran

koefisiensi korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas

minimal valid atau tidaknya sebuah item.

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen peneltian dengan

menggunakan SPSS 17.00, diperoleh hasil sebagai berikut:

[image:31.595.114.520.241.745.2]

A. Citra Merek

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Citra Merek

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 1 Pencitraan sebagai produk berkualitas yang

aman bagi lingkungan 0,525 0,300 Valid

2 Pencitraan sebagai produk berkualitas yang

dapat di daur ulang 0,723 0,300 Valid

3 Pencitraan sebagai produk berkualitas yang menggunakan kandungan aman bagi lingkungan

0,651 0,300 Valid

4 Pencitraan sebagai produk berkualitas yang menggunakan kandungan aman bagi pelanggan

0,749 0,300 Valid

5 Pencitraan atas manfaat yang diberikan oleh

produk terhadap lingkungan 0,518 0,300 Valid

6 Pencitraan sebagai produk yang

memanfaatkan konsep pemasaran hijau 0,569 0,300 Valid

7 Pencitraan yang menguatkan kepercayaan

bahwa produk tidak merusak lingkungan 0,647 0,300 Valid

8 Pencitraan yang menguatkan kepercayaan

bahwa produk tidak merusak kesehatan 0,722 0,300 Valid

9 Pemanfaatan desain kemasan produk yang

unik dan ramah bagi lingkungan 0,553 0,300 Valid

10 Pemanfaatan tagline periklanan yang menggambarkan kepedulian terhadap lingkungan

0,461 0,300 Valid

11 Pemanfaatan simbol simbolyang menggambarkan kepedulian terhadap lingkungan

0,719 0,300 Valid

12 Pemanfaatan tokoh/celebrity endouser yang merepresentasikan kepedulian bagi

lingkungan

0,614 0,300 Valid

(32)

73

[image:32.595.113.520.132.616.2]

B. Kepuasan

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Kepuasan

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 1 Harapan terhadap tingkat kepedulian The

Body Shop bagi lingkungan 0,600 0,300 Valid

2 Harapan terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam produk The Body Shop aman bagi lingkungan

0,506 0,300 Valid

3 Harapan terhadap tingkat efek samping penggunaan produk The Body Shop bagi lingkungan

0,528 0,300 Valid

4 Harapan terhadap tingkat keragaman produk

The Body Shop yang ramah lingkungan 0,555 0,300 Valid

5 Harapan terhadap tingkat kemampuan The Body Shop memberikan dampak positif bagi lingkungan

0,516 0,300 Valid

6 Harapan terhadap kesesuaian produk The

Body Shop dengan manfaat bagi lingkungan 0,680 0,300 Valid

7 Kinerja yang dirasakan dari kepedulian The

Body Shop bagi lingkungan 0,588 0,300 Valid

8 Kinerja yang dirasakan dari bahan-bahan yang terkandung dalam The Body Shop aman bagi lingkungan

0,693 0,300 Valid

9 Kinerja yang dirasakan dari efek samping

produk The Body Shop bagi lingkungan 0,458 0,300 Valid

10 Kinerja yang dirasakan dari keragaman produk The Body Shop yang ramah lingkungan

0,721 0,300 Valid

11 Kinerja yang dirasakan dari kemampuan The Body Shop memberikan dampak positif bagi lingkungan

0,665 0,300 Valid

12 Kinerja yang dirasakan dari manfaat The

Body Shop bagi lingkungan 0,680 0,300 Valid

Sumber: Data primer diolah kembali

C. Kepercayaan

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Kepercayaan

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 1 Kepercayaan terhadap komitmen The Body

(33)

74

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 2 Kepercayaan terhadap komitmen The Body

Shop dalam berpartisipasi bagi pelestarian lingkungan

0,759 0,300 Valid

3 Kepercayaan terhadap komitmen The Body Shop dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan

0,686 0,300 Valid

4 Keyakinan terhadap komitmen The Body

Shop bagi kepedulian lingkungan 0,661 0,300 Valid

5 Keyakinan terhadap komitmen The Body Shop dalam berpartisipasi terhadap pelestarian lingkungan

0,512 0,300 Valid

6 Keyakinan terhadap komitmen The Body Shop dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan

0,727 0,300 Valid

7 Pembuktian The Body Shop sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian lingkungan

0,674 0,300 Valid

8 Pembuktian The Body Shop sebagai perusahaan yang berpartisipasi bagi pelestarian lingkungan

0,696 0,300 Valid

9 Kepedulian The Body Shop terhadap

komitmen kepedulian lingkungan 0,618 0,300 Valid

10 Kepedulian The Body Shop terhadap

komitmen partisipasi pelestarian lingkungan 0,665 0,300 Valid 11 Pemenuhan janji The Body Shop terhadap

kepedulian lingkungan 0,731 0,300 Valid

12 Pemenuhan janji The Body Shop terhadap

partisipasi pelestarian lingkungan 0,593 0,300 Valid

Sumber: Data primer diolah kembali

[image:33.595.112.519.103.758.2]

D. Ekuitas Merek

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Ekuitas Merek

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 1 Dampak produk The Body Shop terhadap

kualitas lingkungan hidup 0,546 0,300 Valid

2 Kemenarikan desain produk The Body Shop sebagai bagian dari kinerja produk ramah lingkungan

0,652 0,300 Valid

3 Kesan merek The Body Shop sebagai merek

(34)

75

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 4 Kesesuaian merek The Body Shop dengan

kepribadian sebagai produk ramah lingkungan

0,546 0,300 Valid

5 Kesesuaian merek The Body Shop dengan kebutuhan masyarakat yang peduli

lingkungan

0,586 0,300 Valid

6 Kesesuaian antara harga produk The Body Shop dengan kepedulian terhadap

lingkungan

0,697 0,300 Valid

7 Kesesuaian antara harapan terhadap produk The Body Shop dengan kepedulian terhadap lingkungan

0,487 0,300 Valid

8 Kepercayaan terhadap kualitas produk The

Body Shop yang ramah lingkungan 0,577 0,300 Valid

9 Kepercayaan terhadap jaminan produk The Body Shop sebagai produk yang ramah lingkungan

0,771 0,300 Valid

10 Kebanggaan terhadap kepemilikan produk

The Body Shop 0,726 0,300 Valid

11 Kebanggaan terhadap citra produk The Body

Shop 0,742 0,300 Valid

12 Rasa suka terhadap produk The Body Shop

yang ramah terhadap lingkungan 0,644 0,300 Valid

Sumber: Data primer diolah kembali

[image:34.595.115.519.109.761.2]

E. Loyalitas Pelanggan

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 1 Frekuensi pembelian produk inti dari The

Body Shop 0,462 0,300 Valid

2 Frekuensi pembelian varian produk The Body

Shop 0,535 0,300 Valid

3 Urutan pembelian produk inti dari The Body

Shop 0,804 0,300 Valid

4 Urutan pembelian varian produk The Body

Shop 0,745 0,300 Valid

5 Probabilitas pembelian produk inti The Body

Shop 0,532 0,300 Valid

6 Probabilitas pembelian varian produk The

Body Shop 0,676 0,300 Valid

7 Pembelian ulang produk inti dari The Body

Shop 0,568 0,300 Valid

8 Pembelian ulang varian produk The Body

(35)

76

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan

Batas

Min. Kategori 9 Pemilihan terhadap produk inti dari The Body

Shop 0,797 0,300 Valid

10 Pemilihan terhadap varian produk The Body

Shop 0,783 0,300 Valid

11 Kesetian terhadap produk inti dari The Body

Shop 0,753 0,300 Valid

12 Kesetian terhadap varian produk The Body

Shop 0,488 0,300 Valid

Sumber: Data primer diolah kembali

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, selanjutnya disajikan rekapitulasi

[image:35.595.84.520.235.490.2]

hasil pengujian validitas instrumen penelitian dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.12

Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Valid Tidak Valid Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Citra Merek (X1) 12 100 0 0 12 100

Kepuasan (X2) 12 100 0 0 12 100

Kepercayaan (X3) 12 100 0 0 12 100

Ekuitas Merek (Z) 12 100 0 0 12 100

Loyalitas Pelanggan (Z) 12 100 0 0 12 100

Jumlah 60 0 60

Sumber: Data primer diolah kembali

2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan

tertentu (Arikunto, 2008:147). Menurut Asep (2006:126), Reliabilitas berkaitan

dengan konsistensi akurasi dan prediktabilitas suatu alat ukur.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menguji tingkat konsistensi hasil

pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang. Untuk melakukan uji reliabilitas,

penulis menggunakan rumus alpha. Adapun langkah-langkahnya sebagai

(36)

77

1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap butir angket dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan nomor pada angket yang masuk.

b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan yakni kategori 5 skala Likert.

c. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor

ini dikuadratkan.

d. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap bulir dari setiap jawaban

yang diberikan responden.

e. Mengkuadratkan skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap

bulir dan kemudian menjumlahkannya.

2. Menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus

alpha sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya bulir soal

2

b

= Jumlah varian bulir 2

t

= Varian total

Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen, terlebih dahulu

setiap bulir tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varian

bulir (

b2) dengan rumus sebagai berikut :

n n X X

 2 2 2 ) (

r

11 =







2 2

1

t b

k

k

(37)

78

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

b. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan perhitungan untuk

mendapatkan varian total (

t2)

c. Mengkonsultasikan nilai r dengan pedoman interpretasi koefisien

korelasi untuk mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan

reliabel atau tidak.

Hair, Anderson, Tatham dan Black (Kusnendi, 2008:96) menyatakan

bahwa dalam statistik Alpha Croncbach, suatu instrumen penelitian diindikasikan

memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Croncbach lebih besar

atau sama dengan 0,70.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen peneltian dengan

[image:37.595.112.527.298.553.2]

menggunakan SPSS 17.00, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.13

Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Item Pernyataan Hasil

Hitungan Batas Min. Kategori

1 Citra Merek (X1) 0,900 0,700 Reliabel

2 Kepuasan (X2) 0,890 0,700 Reliabel

3 Kepercayaan (X3) 0,913 0,700 Reliabel

4 Ekuitas Merek (Z) 0,910 0,700 Reliabel

5 Loyalitas Pelanggan (Z) 0,901 0,700 Reliabel

Sumber: Data primer diolah kembali

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka seluruh item pertanyaan dalam

instrumen penelitian dinyatakan reliabel, karena:

1. Nilai koefisien reliabilitas citra merek sebesar 0,900 yang berada dalam

nilai di atas 0,700, sehingga instrumen reliabel.

2. Nilai koefisien reliabilitas kepuasan sebesar 0,890 yang berada dalam nilai

di atas 0,700, sehingga instrumen reliabel.

3. Nilai koefisien reliabilitas kepercayaan sebesar 0,913 yang berada dalam

(38)

79

4. Nilai koefisien reliabilitas ekuitas merek sebesar 0,910 yang berada dalam

nilai di atas 0,700, sehingga instrumen reliabel.

5. Nilai koefisien reliabilitas loyalitas pelanggan sebesar 0,901 yang berada

dalam nilai di atas 0,700, sehingga instrumen reliabel.

3.2.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis, yaitu: (1) analisis deskriptif,

khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan (2) analisis verifikatif berupa

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik bagi data yang bersifat

kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab

sedangkan analisis verifikatif menitikberatkan pada pengungkapan perilaku

variabel yang diteliti. Dengan menggunakan kombinasi kedua metode analisis

tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensif.

3.2.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan bagi variabel yang bersifat kualitiatif.

Analisis ini digunakan dalam rangka mendeskripsikan data variabel penelitian

menurut ukuran statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi, ukuran tendensi

sentral maupun ukuran dispersi, koefisien kemiringan (skewness) maupun

koefisien kurtosis. Tujuannya adalah untuk memahami karakteristik data sampel

sebagai dasar untuk memberikan penafsiran kualitatif terhadap variabel

penelitian dan juga sebagai bahan untuk analisis data selanjutnya.

Pengolahan data yang terkumpul dari hasil wawancara/kuesioner dapat

dikelompokkan ke dalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan

(39)

80

Achmad Toriq Fariqi, 2012

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta

Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

memeriksa kebenaran cara pengisian, melakukan tabulasi hasil kuesioner dan

memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem penilaian yang telah ditetapkan.

Data hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yang digunakan

sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian deskriptif dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan pelanggan The Body Shop

mengenai citra merek, kepuasan, kepercayaan, ekuitas merek, dan loyalitas

pelanggan The Body Shop. Penelitian ini melakukan analisis deskriptif sebagai

berikut:

1. Citra Merek (X1)

Analisis deskriptif citra merek dilakukan dengan menggunakan konstruk

teori Kotler dan Keller (2012:180) yang mengukur citra merek melalui tiga

dimensi, yaitu link strong (hubungan yang kuat), favorable (keuntungan),

dan unique associations (asosiasi keunikan yang dimiliki) terhadap merek

didalam ingatan. Ketiga dimensi tersebut dapat diukur dan diamati di The

Body Shop di Kota Bandung.

2. Kepuasan (X2)

Analisis deskriptif kepuasan pelanggan dilakuka

Gambar

Tabel 1.1 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya
Tabel di bawah ini menyajikan definisi konseptual variabel yang diteliti,
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Jenis, Kategori, dan Sumber Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan kepemilikan saham oleh pihak manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajer

terendah dari semua perlakuan adalah kombinasi pemberian tanpa limbah cair biogas dan tanpa NPK yaitu 1,08 cm.Hal ini dapat disebabkan adanya kontribusi hara

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang selanjutnya disebut Dinas adalah Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang mengurusi urusan wajib di

Anggarkan beban hidup maksimum yang boleh ditanggung oleh rasuk ini dengan hanya mempertimbangkan tegasan keratan yang dibenarkan pada tengah rentang adalah sifar

Berdasarkan data akun Cash In Bank pada Neraca Saldo per 30 November 2014, Jurnal Penerimaan Kas bulan Desember 2013, Jurnal Pengeluaran Kas bulan Desember 2014 dan Bukti Memorial

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh.. bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan

dikarenakan kondisi pada Basement dan Ground dikondisikan pada suhu dan kelembaban udara yang sama, sehingga tidak terjadi perpindahan panas. Tetapi pada lantai

Terangkan tahap-tahap yang terlibat bagi kes sebuah rumah yang terbakar dengan sebab yang bersesuaian..