• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PENELITIAN. memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya, yaitu bersifat holistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PENELITIAN. memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya, yaitu bersifat holistik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya, yaitu bersifat holistik (menyeluruh) dan dinamis, adanya hubungan timbal balik (interaksi) antara peneliti dengan yang diteliti serta transferability (tidak bersifat general) di mana dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan pada tingkat makna. Sehingga dapat memudahkan pembaca dari hasil penelitian ini memahami apa yang menjadi masalah.

(2)

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Medan Perjuangan. Kantor Camat ini berada di Jalan.Pendidikan No. 89, Kecamatan Medan Perjuangan, Provinsi Sumatera utara. Relevansi metodologis, mengapa Kantor Camat Medan perjuangan ini dipilih karena salah satu instansi pemerintah yang melayani kebutuhan masyarakat (publik). Sebagai kantor pemerintahan Kantor Camat Medan Perjuangan sedang berupaya menerapkan Good Governance dalam pelayanan publik karena paradigma Good Governance harus diterapkan di setiap instansi pemerintah untuk menghasilkan kinerja pemerintah yang baik dan berkualitas di mata masyarakat.

2.3 Teknik Pengambilan Subjek Penelitian

Subjek penelitian dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling dengan mencari informan kunci. Mulanya pencarian ini dilakukan melalui jalur formal dengan menghubungi Camat Medan Perjuangan. Berdasarkan rekomendasi mereka diteruskan ke pihak lain seperti para pegawai di Kantor Camat Medan Perjuangan, masyarakat yang sedang dan pernah berurusan ke Kantor Camat Medan Perjuangan begitu seterusnya sampai pada titik jenuh, di mana tidak ditemukan lagi data-data baru yang dapat memberi informasi tentang penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelayanan publik di Kantor Camat Medan Perjuangan program kerja yang dilakukan Camat Medan Perjuangan untuk mewujudkan Good Governance di Kecamatan Medan Perjuangan.

(3)

Adapun jumlah informan penelitian ini adalah sebanyak dua puluh orang kantor, dimana empat belas orang merupakan pegawai dari Kantor Camat Medan Perjuangan, dan Enam orang masyarakat yang pernah menerima pelayanan dari Kantor Camat Medan Perjuangan..

Dari keterangan diatas tersebut ada dua puluh orang yang berperan sebagai informan penelitian. Dua puluh informan ini ditetapkan dengan teknik snow sampling dan purposive sampling. Empat belas pegawai kantor camat sudah mewakili empat puluh lima pegawai yang ada di Kantor Camat Medan Perjuangan karena sudah mencapai titik jenuh, dimana jawaban yang diberikan informan sudah sama dan sudah merupakan pengulangan jawaban dari informan sebelumnya, sehingga penulis hanya mewawancari empat belas orang saja. Sementara dari masyarakat ada enam orang. Masyarakat di temui sewaktu mengurus keperluan pribadi ke Kantor Camat Medan Perjuangan. Penulis menetapkan enam orang karena penulis sudah mendapat jawaban pertanyaan penelitian yang sama dari keenam informan ini, dalam arti pencarian data yang penulis butuhkan sudah mencapai titik jenuh.

2.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian utama adalah peneliti sendiri. Sebab menurut Nasution dalam Sugiyono (2008) peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. Selain itu peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

(4)

Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (yaitu wawancara semi-terstruktur), observasi, dan dokumentasi. Wawancara mendalam terhadap beberapa pihak yang dianggap menguasai masalah penelitian. Wawancara (interview) merupakan cara/teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung secara mendalam dengan pihak-pihak yang terkait. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti buku catatan kecil.

Observasi dilakukan melalui pengamatan awal dan terjun langsung ke lapangan dengan mengamati interaksi pegawai Kantor Camat Medan Perjuangan dengan sesama pegawai dan interaksi pegawai dengan masyarakat serta mengamati cara pelaksaanan tugas pokok pegawai yang telah ditetapkan. Misalnya cara bidang pelayanan umum dalam melayani masyarakat yang datang ke Kantor Camat Medan Perjuangan. Sementara itu dokumentasi dilakukan untuk dapat memperoleh tambahan informasi lagi dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2.6 Tekhnik Analisis Data

Penelitian ini merupakan kajian untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelayanan publik di Kantor Camat Medan Perjuangan serta untuk mengetahui program kerja dari Camat Medan Perjuangan sebagai upaya untuk mewujudkan Good Governance di Kecamatan Medan Perjuangan.

Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2007:91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

(5)

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu:

1. Data Reduction/reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display/penyajian data

Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian atau teks yang bersifat naratif, bagan dan penyajian data dalam bentuk tabel. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang telah diperoleh selama penelitian.

3. Conclusion/Verification

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan bisa berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan kosisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

2.7 Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang akan dilakukan meliputi uji kredibilitas data dengan : trianggulasi sumber dan perpanjangan pengamatan. Trianggulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang

(6)

telah diperoleh melalui beberapa sumber dengan menggunakan teknik yang sama. Dalam hal ini peneliti meneliti beberapa pegawai Kantor Camat Medan Perjuangan dan masyarakat yang pernah berurusan dengan Kantor Camat Medan Perjuangan. Dari sumber-sumber tersebut, pendapatnya tentu tidak bisa dirata-ratakan, tetapi dideskripsikan, mana pandangan yang sama dan yang berbeda. Sementara dalam perpanjangan pengamatan dilakukan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, hanya difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

2.8 Implementasi Metode Penelitian

Setelah izin administrasi untuk melakukan penelitian di Kantor Camat Medan Perjuangan yang berlokasi di Jalan. Pendidikan No. 89 , Kecamatan Medan Perjuangan, Provinsi Sumatera utara diperoleh dari Camat Medan Perjuangan maka peneliti segera melakukan perkenalan dengan seluruh pegawai Kantor Camat Medan Perjuangan. Hal ini peneliti lakukan guna mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam perkenalan tersebut peneliti mulai mendapat sedikit demi sedikit informasi mengenai persepsi pegawai tentang prinsip-prinsip Good Governance dan penerapannya dalam pelayanan publik. Dalam pertemuan selanjutnya peneliti mulai untuk melakukan wawancara dan observasi dengan informan yang dianggap kredibel untuk memberikan informasi yang terkait dengan penelitian ini.

Adapun kendala yang dihadapi oleh peneliti selama proses penelitian berlangsung adalah keraguan terhadap jawaban yang diberikan oleh informan yaitu Camat dan beberapa pegawai Kantor Camat Medan Perjuangan karena

(7)

apakah jawaban tersebut sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Beberapa kendala dan keraguan yang penulis hadapi selama penelitian ialah sebagai berikut:

1. Jawaban salah satu informan dari Kantor Camat Medan Perjuangan yang mengatakan bahwa prinsip transparansi sangat dijunjung tinggi di Kantor Camat Medan Perjuangan, sehingga siapa saja bisa bertanya dan mengetahui apa pun yang mau diketahui oleh masyarakat selama masih berhubungan dengan pelayanan publik. Tetapi ketika penulis bertanya berapa biasanya biaya yang dikeluarkan masyarakat yang mengurus KTP ( Kartu Tanda Penduduk), informan tersebut hanya tersenyum dan berkata “rahasia” . Dari jawaban dan situasi ini penulis menjadi ragu akan jawaban informan tentang penerapan transparansi yang baik di Kantor Camat Medan Perjuangan, karena jika penulis amati sepertinya masih ada yang ditutup-tutupi. Untuk mengatasi hal ini penulis langsung mewawancari masyarakat yang pada saat itu penulis temuin di ruang tunggu Kantor Camat Medan Perjuangan. Dari informan ini penulis mendapat jawaban, dimana biaya mengurus KTP tidak ditetapkan, biasanya masyarakat sukarela memberi “upah capek” sesuai kantong masyarakat yang bersangkutan.

2. Informan dari pegawai Kantor Camat Medan Perjuangan mengatakan bahwa semua pegawai ramah dan menghormati semua tamu yang datang ke Kantor Camat Medan Perjuangan. Tapi jawaban ini berbeda dengan pengalaman penulis yang sudah berhadapan dengan pegawai-pegawai di Kantor Camat Medan Perjuangan. Ketika penulis mengadakan penelitian selama sebelas hari di Kantor Camat Medan Perjuangan, penulis mengamati banyak pegawai yang berwajah dingin dan “cuek” jika tamu

(8)

datang, terkhusus ketika penulis menyapa pegawai tersebut. Selama mencari data di Kantor Camat Medan Perjuangan banyak pegawai yang tidak mau diwawancari dan banyak yang pura-pura sibuk biar tidak di wanwancara.

3. Camat Medan Perjuangan menerapkan sistem disiplin yang ketat buat semua pegawai, termasuk Apel pagi dan sore, dan berdasarkan observasi dan pengamatan penulis, penulis dapat simpulkan bahwa disiplin sebagian pegawai bukanlah dari motivasi pribadi, tetapi lebih cenderung karena takut tegoran “pimpinan” dan mendapat punishment. Punishment biasanya yang diterapkan adalah tegoran langsung dari Camat. Hal ini terlihat karena banyak yang hadir hanya waktu “bel” Apel berbunyi, dan setelah siap isi absen, jalan-jalan keluar Kantor Camat Medan Perjuangan.

4. Masalah pembengkakan birokasi atau kelebihan pegawai di instansi pemerintah merupakan masalah yang umum terjadi di setiap instansi Negara di Indonesia ini. Begitu juga di Kantor Camat Medan Perjuangan ini, penulis melihat banyak pegawai yang menganggur sewaktu jam kerja karena tidak ada pekerjaan. Menurut penulis hal ini merupakan pemborosan, karena porsi kerja Satu orang pegawai dikerjakan oleh tiga orang. Boros anggaran dan juga tempat.

5. Instansi pemerintah yang sudah menerapkan pelayanan prima bagi masyarakat pasti sudah memiliki sistem pelayanan publik yang lebih rapi dan mudah, dalam arti ada transparansi atau sosialisasi kepada masyarakat yang mau mengurus kepentingan public, misalnya membuat dan menempelkan prosedur pengurusan KTP, Surat pindah dan lain-lain di dinding ruang tunggu Kantor Camat. Tetapi hal ini tidak penulis temui di Kantor Camat Medan Perjuangan. Penulis menarik satu kesimpulan

(9)

sementara, bahwa strategi pelayanan di Kantor Camat Medan Perjuangan masih strategi kuno” masyarakat bertanya bagaimana dan pegawai menjelaskan secara panjang lebar dan berulang-ulang”. Padahal jika prosedur mengurus misalnya KTP, ditempelkan didinding, masyarakat tinggal melihat dan membaca tanpa perlu mencari pegawai untuk menjelaskan.

Selanjutnya untuk semakin menambah informasi, maka peneliti meminta beberapa subjek penelitian tambahan yaitu masyarakat yang sedang mengurus kebutuhan publik di Kantor Camat Medan Perjuangan. Beberapa urusan publik yang sedang informan lakukan hari dimana penulis melakukan penelitian di kantor Camat Medan Perjuangan ialah pengurusan KTP (Surat Tanda Penduduk), Surat pindah, Surat warisan tanah, dan Surat mengurus Kartu Keluarga (KK).

Terlepas dari masalah teknis dalam penelitian dan kendala di lapangan, peneliti sangat menyadari masih terdapat keterbatasan dalam hal kemampuan melakukan kegiatan dalam penelitian ilmiah. Tetapi peneliti berusaha dengan maksimal untuk memberikan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Referensi

Dokumen terkait

kekerasan yang terjadi pada baja karbon sedang setelah diberi perlakuan panas dengan temperatur ICA dan temper serta quenching dengan medium air dan oli...

[9] The GPIP Council was chaired by the Department of Budget and Management, as the primary policymaking and coordinating body of the Program, with members including the

Sehingga apabila perhitungan persediaan dilakukan dengan menggunakan metode Economic Order Quantiy dibanding dengan Perhitungan persediaan yang dilakukan dengan

It can be concluded that each of feedstuff with its characteristic can be used for complete feed by mixing them with consideration of their in sacco

Berdasarkan penetapan hasil kualifikasi nomor : 07/Pant-PPBJ/DPKI-PS/2011, tanggal 1 April 2011 pekerjaan Penyusunan Detail Enginering Design (DED) Pelabuhan Panasahan Carocok

[r]

Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.. - Menyebutkan tanggal

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan bentuk penelitian kualitatif (qualitative research) rancangan penelitian penelitian