• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI BANGKA BELITUNG"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI BANGKA BELITUNG

JALAN SUNGAI SELAN NO. 91 PANGKALPINANGKODE POS 33135

TELEPON (0717) 435106-433405 FAKSIMILE (0717) 435802 SITUS : www.djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/babel/id

Nomor : S- 581/WPB.10/2018 14 Nopember 2018

Sifat : Segera

Lampiran : Satu Berkas

Hal : Kajian Fiskal Regional Triwulan III-2018 Yth. Direktur Jenderal Perbendaharaan

Cq. Direktur Pelaksanaan Anggaran Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta 10710

Menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, bersama ini kami sampaikan Kajian Fiskal Regional Triwulan III-2018 Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung, dengan ringkasan sebagai berikut:

1. Perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga akhir triwulan III-2018 secara umum sangat baik dan kondusif bagi para pelaku usaha dan rumah tangga, hal ini ditandai dengan:

a.

Progress positif pertumbuhan ekonomi (yoy) sebesar 7,09%, meningkat dibandingkan triwulan III-2017 dan lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional. Total PDRB tersebut memberikan kontribusi sebesar 2,23% terhadap PDRB Sumatera dan 0,48% terhadap PDRB nasional;

b.

Tingkat pengangguran sebesar 3,65%, turun 0,13% dibandingkan triwulan III-2017 dan lebih rendah dari tingkat pengangguran nasional;

c.

Persentase penduduk miskin 5,25%, cenderung stabil dibandingkan triwulan III-2017 dan lebih rendah dibandingkan persentase penduduk miskin nasional; dan

d.

Tingkat inflasi 3,23%, turun cukup signifikan dibandingkan triwulan III-2017.

2. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.503 miliar (56,84% dari target), memberikan kontribusi sebesar 0,11% terhadap total pendapatan nasional. Penerimaan pajak sampai triwulan III-2018, turun sebesar 4,88% dari triwulan III-2017 disebabkan turunnya realisasi PBB (-46,05%) serta PPN (-19,6%). Realisasi penerimaan pajak didominasi oleh penerimaan PPh (57,47%) dan PPN (38,35%). Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp6.886 miliar (71,40% dari pagu), memberikan kontribusi sebesar 0,46% terhadap total belanja nasional.

3. Realisasi pendapatan daerah mencapai Rp6.338 miliar (72,49% dari target), naik 0,62% dari triwulan III-2017. Secara umum, tingkat kemandirian daerah sampai triwulan III-2018 berada pada angka 16%, turun 0,25% dibandingkan triwulan III-2017. Realisasi belanja daerah sebesar 54,48%, dengan sumber utama dari pos belanja operasional dan belanja modal khususnya belanja jalan, irigasi, dan jaringan.

4. Total kontribusi pengeluaran pemerintah sebagai stimulus fiskal dan ekonomi sebesar Rp6.505,43 miliar dengan porsi pengeluaran terbesar pada belanja pegawai dan belanja barang.

(2)
(3)

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Triwulan III

2018

Penyusun:

PenanggungJawab: Supendi II Ketua Tim: Budiman I

Anggota: Wahyu Budiarso I Abdul Khaer I Zuhdi Eka Nurokhman I

(4)

Kajian Fiskal Regional

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Triwulan III Tahun 2018

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI BANGKA BELITUNG Jalan Sungai Selan No. 91, Pangkalpinang 33135, Kepulauan Bangka Belitung

Telp. 0717-433405, 435106 Faksimili 0717-435802

(5)

KFR Triwulan III 2018

| DAFTAR ISI|

-

i

-Daftar Isi

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL...- 1 -

A. Produk Domestik Regional Bruto ... - 1 -

B. Inflasi ... - 2 -

C. Indikator Kesejahteraan ... - 2 -

1. Tingkat Pengangguran Terbuka... - 2 -

2. Tingkat Kemiskinan ... - 3 -

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ... - 4 -

A. Pendapatan Negara ... - 4 -

1. Penerimaan Perpajakan ... - 4 -

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak ... - 6 -

3. Hibah……….………- 6 -

B. Belanja Negara ... - 6 -

1. Belanja Pemerintah Pusat ... - 7 -

2. Transfer ke Daerah...- 8 -

3. Pengelolaan BLU ... - 8 -

4. Manajemen Investasi Pusat ... - 9 -

C. Prognosis Realisasi APBN ... - 9 -

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ... ..- 18 -

A. Pendapatan Daerah ... - 18 -

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... - 18 -

2. Pendapatan Transfer ... - 18 -

B. Belanja Daerah ... - 18 -

1. Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja ... - 18 -

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan ... - 18 -

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018 ... - 18 -

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN(APBN DAN APBD) ... - 17 -

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ... - 17 -

B. Pendapatan Konsolidasian ... - 17 -

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ... - 18 -

2. Analisis Perubahan ... - 18 -

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian ... - 18 -

C. Belanja Konsolidasian ... - 19 -

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ... - 19 -

2. Analisis Perubahan ... - 19 -

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto .. - 20 -

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ... - 17 -

- 19 - 1 1 2 2 2 3 4 4 4 6 6 6 6 8 8 9 9 10 10 11 14 15 15 15 16 17 17 17 17 18 18 18 18 19 19 21

(6)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL|

-

1

-I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

A.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung sampai triwulan III-2018 tumbuh sebesar 7,09% dibanding triwulan III-2017. Total PDRB (yoy) yang diukur atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp18,66 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 sebesar Rp13,39 triliun. Struktur PDRB didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan; pertanian, kehutanan, dan perikanan; dan perdagangan.

Secara tahunan, Lapangan usaha Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar mampu tumbuh sebesar 10,03%, didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan logam timah sebagai komoditas strategis di Kepulauan Bangka Belitung. Demikian juga dengan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai kontributor terbesar kedua mampu tumbuh sebesar 8,61%, didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan dan perikanan. Produksi kelapa sawit sebagai bahan baku Industri CPO mengalami peningkatan yang siginifikan sehingga mampu mendorong Industri CPO tumbuh signifikan di triwulan III-2018.

Dari sisi pengeluaran, sumber terbesar pertumbuhan ekonomi berasal dari ekspor luar negeri, terutama komoditas CPO, logam timah, dan karet. Sumber pertumbuhan berikutnya adalah dari pengeluaran rumah tangga yang dipicu perayaan hari besar seperti Idul Adha, tahun baru Islam, sembahyang rebut dan persiapan tahun ajaran baru.

Dengan capaian tersebut, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung sampai Triwulan III-2018 merupakan yang tertinggi di Sumatera (rata-rata pertumbuhan 4,72%), sekaligus menyumbang sebesar 2,23% terhadap Total PDRB Sumatera dan 0,48% terhadap Total PDRB nasional.

Pertumbuhan perekonomian Provinsi Bangka Belitung pada Triwulan III tahun 2018 mencapai 7,09 persen. Angka ini melejit dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I dan II tahun 2018. Bahkan pada Triwulan III menempatkan pertumbuhan ekonomi Babel di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 5,17%.

(Sumber: wowbabel.com. Rabu, 07 November 2018)

(7)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL|

-

2

-B. Inflasi

Pada September 2018, inflasi (yoy) di Provinsi Bangka Belitung sebesar 3,23%, turun cukup signifikan dibandingkan September 2017 (3,59%). Meskipun terkendali, angka tersebut masih berada di atas inflasi nasional 2,88%.

Dari kelompok pengeluaran, inflasi tahunan tertinggi terjadi pada bahan makanan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Hal ini disebabkan adanya Hari Raya Idul Adha, libur kenaikan sekolah, dan tahun ajaran baru yang mendorong peningkatan pada kelompok pengeluaran tersebut.

Sedangkan tren inflasi bulanan (mom) selama triwulan III-2018

menunjukkan bahwa

Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi minus (deflasi), dengan tingkat terendah pada bulan Agustus (-0,49%). Deflasi berlanjut hingga akhir triwulan-III pada angka -0,39%. Hal ini sebagai akibat penurunan harga terutama kelompok pengeluaran bahan makanan pasca Idul Adha dan tahun baru hijriyah.

C. Indikator Kesejahteraan

1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Pada Agustus 2018 TPT Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 3,65%, turun 0,13% dibandingkan Agustus 2017. Angka ini lebih rendah daripada TPT nasional (5,34%). Turunnya tingkat pengangguran tersebut menggambarkan bahwa lapangan kerja yang tersedia selama setahun terakhir telah mampu menyerap kenaikan angkatan kerja.

TPT tertinggi pada kelompok pendidikan Diploma ke atas, sebesar 5,90%. Hal ini dikarenakan lapangan kerja yang paling

banyak menyerap

tenaga kerja adalah pertanian (30,99%). Lapangan usaha ini rata-rata hanya memerlukan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMA atau lebih rendah.

Sumber : BPS Prov. Bangka Belitung (diolah)

(8)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL|

-

3

-Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Mar 74,09 Sept 66,62 Mar 72,76 Sept 71,07 Mar 74,09 Sept 76,20 2018 Mar 1.459,87 76,27 2017 1.430,87

Jumlah Penduduk di Bangka Belitung (dalam ribu orang)

Periode

2015 1.372,81

2016 1.401,83

Lima Sektor Penyerap Tenaga Kerja Terbesar Kota Pangkalpinang memiliki TPT tertinggi karena sebagian besar penduduk dalam kategori angkatan kerja lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan memilih preferensi pekerjaan selain lapangan usaha pertanian.

2. Tingkat Kemiskinan

Persentase penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Maret 2018 mencapai 5,25%, naik dibandingkan Maret 2017. Kenaikan tersebut akibat perubahan nilai pengeluaran rata-rata yang menjadi acuan garis kemiskinan naik 7,48% dari Rp.587.530 pada Maret 2017 menjadi Rp.631.467 pada Maret 2018.

Persentase penduduk miskin di pedesaan lebih tinggi daripada perkotaan (7,76% vs 3,09%). Mata pencaharian penduduk desa umumnya dari pertanian dengan tingkat penghasilan relatif rendah yang diukur melalui nilai tukar petani (NTP). NTP mengalami tren menurun sejak Januari 2017 sampai dengan September 2018 sebagai dampak dari turunnya harga komoditas pertanian. Sebagai salah satu upaya menurunkan tingkat kemiskinan di pedesaan, pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa dengan program Padat Karya Tunai sejak tahun 2018.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Babel Rolli Dwi Candra mengatakan masalah di bidang ketenagakerjaan adalah adanya kesenjangan informasi antara perusahaan pengguna tenaga kerja dengan pencari kerja.

(Sumber: Bangkapos.com, 5 September 2018)

"Saya optimistis melalui proyek padat karya yang dikelola pemerintah desa dengan melibatkan masyarakat desa mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan," kata Bupati Bangka di Sungailiat, Jumat.

(Sumber: babel.antaranews.com, 2 Februari 2018)

(9)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

4

-II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Realisasi pendapatan negara sampai dengan triwulan III-2018 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 56,84% dari target, turun 4,09% dari triwulan III-2017. Sedangkan, realisasi belanja sebesar 71,40% dari pagu, meningkat 6,11% dari triwulan III-2017.

Sumber : OMSPAN, Monev PA, SIMTRADA,KPP dan KPPBC Lingkup Babel (diolah) A. Pendapatan Negara

Pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak dan PNBP. Realisasi sampai triwulan III-2018 masing-masing dengan komposisi 91,91% dan 8,09%.

1. Penerimaan Perpajakan

Penerimaan pajak sampai triwulan III-2018, turun sebesar 4,88% dari triwulan III-2017. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh turunnya realisasi PBB (-46,05%) serta PPN (-19,6%). Realisasi penerimaan pajak didominasi oleh penerimaan PPh (57,47%) dan PPN (38,35%).

Dilihat dari trennya, penerimaan pajak tahun 2018 terus mengalami peningkatan setiap triwulannya. Penerimaan pajak triwulan III-2018, meningkat 9,58% dari triwulan sebelumnya.

a) Pajak Penghasilan (PPh)

Realisasi PPh sampai triwulan III-2018 meningkat 11,75% dari triwulan III-2017. Realisasi tertinggi terdapat di perkotaan karena tingkat pendapatan masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan pedesaan sejalan perkotaan sebagai pusat administratif dan perekonomian.

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % A. PENDAPATAN NEGARA 2.454,09 1.567,23 63,86 2.644,42 1.503,07 56,84 I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 2.454,09 1.567,23 63,86 2.644,42 1.503,07 56,84 1. Penerimaan Pajak 2.372,00 1.453,01 61,26 2.554,88 1.382,11 54,10 2. PNBP 82,09 114,22 139,14 89,54 120,96 135,09 II. HIBAH - - - - - -B. BELANJA NEGARA 10.005,40 6.489,76 64,86 9.644,40 6.886,13 71,40 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 2.639,27 1.496,63 56,71 2.853,20 1.719,16 60,25 1. Belanja Pegawai 846,29 582,18 68,79 867,01 648,15 74,76 2. Belanja Barang 1.068,59 588,09 55,03 1.259,88 709,44 56,31 3. Belanja Modal 716,33 324,53 45,30 719,16 358,81 49,89 4. Belanja Bantuan Sosial 8,07 1,83 22,72 7,16 2,76 38,52 II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 7.366,13 4.993,13 67,78 6.791,19 5.166,98 76,08 1. Transfer ke Daerah 7.104,47 4.836,13 68,07 6.526,90 4.950,28 75,84 a. Dana Perimbangan 6.967,19 4.698,85 67,44 6.477,15 4.908,78 75,79 1) Dana Alokasi Umum 4.191,24 3.507,11 83,68 4.263,15 3.552,62 83,33 2) Dana Bagi Hasil 1.432,61 411,01 28,69 726,50 471,57 64,91 3) Dana Alokasi Khusus 1.343,33 780,73 58,12 1.487,49 884,59 59,47 b. Dana Transfer Lainnya(DID) 137,28 137,28 100,00 49,75 41,50 83,42 2. Dana Desa 261,66 157,00 60,00 264,30 216,69 81,99 C. SURPLUS DEFISIT (7.551,31) (4.922,53) 65,19 (6.999,98) (5.383,06) 76,90

Pagu dan Realisasi APBN s.d. Triwulan III 2018 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2017 Tahun 2018

Sumber : KPP dan KPPBC Lingkup Babel (diolah) 367,67

484,03 530,38

TW I TW II TW III

Tren Penerimaan Pajak Tahun 2018 (dalam miliar rupiah)

(10)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

5

-4,66 M

3,46 M 5,48 M

0,25 M

Bea Masuk Bea Keluar

Perkembangan Bea Masuk dan Bea Keluar di Bangka Belitung

s.d TW III-2017

s.d TW III-2018

Realisasi PPh menunjukkan pertumbuhan positif setiap triwulannya. Realisasi PPh triwulan III-2018 mencapai Rp305,34 M, meningkat 13,32% dari triwulan sebelumnya.

b) PPN

Realisasi PPN sampai triwulan III-2018 turun 19,6% dibandingkan triwulan III-2017 dikarenakan perubahan mekanisme pembelian timah yang sebelumnya melalui rekanan, pada tahun ini PT. Timah langsung membeli ke tambang inkonvensional/rakyat sehingga tidak dapat dikenakan PPN. Selain itu, terdapat penyederhanaan mekanisme pembayaran restitusi/pengembalian pajak di bawah Rp1 miliar. Realisasi PPN triwulan III-2018 mencapai Rp192,97 miliar turun 5,65% dari triwulan sebelumnya.

c) Penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar

Realisasi bea masuk sampai triwulan III-2018, meningkat 17,67% dibanding triwulan III-2017. Bea masuk ini bersumber dari kegiatan impor barang modal dan antrasit. Realisasi bea keluar turun 92,82% dibandingkan triwulan III-2017. Bea keluar hanya bersumber dari ekspor komoditas palm kernel expeller (PKE). Penurunan ini dikarenakan Menurut Kepala KPP Bangka, Edwin, kurangnya penerimaan pajak KPP Bangka ini

mungkin karena pengaruh pertimahan. Selain itu, beliau juga mengungkapkan, “Untuk di Babel ini, pajaknya mungkin tidak lepas dari timahnya”.

(Sumber: Bangkapos.com. Selasa, 17 Juli 2018)

Sumber : KPPBC Lingkup Babel (diolah) Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah)

Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah) Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah) Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah)

Pangkal pinang Bangka Bangka Barat Bangka Selatan Bangka Tengah Belitung Belitung Timur s.d TW III-2017 152,73 155,30 85,11 40,93 120,25 68,71 36,15 s.d TW III-2018 144,67 104,40 55,27 27,37 91,66 78,76 27,89 -20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 da la m m ili ar r up ia h

Realisasi PPN Lingkup Provinsi Kep. Bangka Belitung

134,57 M

203,47 M

191,97 M

TW I TW II TW III

Tren Realisasi PPN Tahun 2018

Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah) Pangkal pinang Bangka Bangka Barat Bangka Selatan Bangka Tengah Belitung Belitung Timur s.d TW III-2017 277,08 129,84 92,53 21,29 81,01 77,88 29,88 s.d TW III-2018 316,63 145,82 97,92 19,90 78,56 91,48 43,98 -50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 da la m m ili ar r up ia h

Realisasi PPh Lingkup Provinsi Kep. Bangka Belitung

219,51 M

269,44 M

305,34 M

TW I TW II TW III

Tren Realisasi PPh Tahun 2018

Sumber : KPP Lingkup Babel (diolah)

(11)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

6

-61,02 M 71,14 M

24,99 M

136,63 M

Hibah Uang Hibah Barang

Perkembangan Realisasi Hibah di Bangka Belitung

2017* s.d TW III-2018 * Juli - Desember 2017

harga CPO sejak Januari 2018 berada di bawah US$750 per ton (dasar pengenaan bea keluar), sehingga tidak dikenakan bea keluar.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Sampai triwulan III-2018, realisasi PNBP meningkat 5,9% dari triwulan III-2017. Realisasi PNBP BLU tahun ini sejalan dengan terbentuknya satker BLU, Bandara H. AS. Hanandjoeddin. PNBP Lainnya sebagian besar berasal dari pendapatan administrasi dan penegakan hukum serta pendapatan pendidikan, budaya, riset, dan tekonologi. Tingginya realisasi pendapatan administrasi dan penegakan hukum sebagian besar bersumber dari realisasi pendapatan pengurusan BPKB dan penerbitan STNK. Pendapatan pendidikan, budaya, riset, dan teknologi didukung dari pembayaran biaya pendidikan.

3. Hibah

Sampai triwulan III-2018 hibah langsung yang diregister di Kanwil DJPb Prov. Bangka Belitung meningkat 20,62% dibandingkan 2017. Hal ini menunjukkan pemahaman satker dalam pengelolaan hibah langsung mengalami peningkatan .

B. Belanja Negara

Belanja negara terbagi dua kelompok besar yaitu Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Realisasi belanja pada triwulan III-2018 Rp.6.886,13 miliar.

1. Belanja Pemerintah Pusat a. Klasifikasi per Jenis Belanja

Realisasi belanja

pemerintah pusat

sampai triwulan III-2018 sebesar 60,25%. Dengan kata lain,

APBN sebagai

stimulus perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mencapai target yang ditetapkan (60%). Belanja barang memberikan kontribusi terbesar terhadap total realisasi

Sumber : OMSPAN, 2018 (diolah) Sumber : OMSPAN (diolah)

80,89

114,22 105,85 15,12

TW III-2016 s.d TW III-2017 s.d TW III-2018

Realisasi PNBP di Bangka Belitung (dalam miliar rupiah)

PNBP Lainnya PNBP BLU

Sumber : OMSPAN (diolah)

Sumber : Monev PA (diolah) Sumber : Monev PA (diolah)

(Rp) (%) (Rp) (%) Belanja Pegawai 846,29 582,18 68,79 867,01 648,15 74,76 Belanja Barang 1.068,59 588,09 55,03 1.259,88 709,44 56,31 Belanja Modal 716,33 324,53 45,30 719,16 358,81 49,89 Belanja Bansos 8,07 1,83 22,72 7,16 2,76 38,52 Total 2.639,27 1.496,63 56,71 2.853,20 1.719,16 60,25 Realisasi s.d Tw III 2017 Pagu 2017 (Rp)

(dalam Miliar Rupiah)

Realisasi APBN per Jenis Belanja di Provinsi Bangka Belitung

Uraian Pagu 2018

(Rp)

Realisasi s.d Tw III-2018

(12)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

7

-(Rp) (%) (Rp) (%)

Pekerjaan Umum dan PR 602,42 349,50 58,02 571,01 325,33 56,97

Kepolisian RI 431,04 290,10 67,30 477,46 349,70 73,24

Agama 393,30 189,03 48,06 384,10 233,13 60,70

Perhubungan 80,80 44,75 55,39 173,48 87,48 50,43

Komisi Pemilihan Umum 81,82 55,43 67,74 131,34 81,90 62,35

Total 1.589,37 928,80 58,44 1.737,38 1.077,53 62,02

Total APBN Babel 2.639,27 1.496,63 56,71 2.853,20 1.719,16 60,25

Relisasi APBN 5 K/L terbesar s.d. Triwulan III 2018 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam Miliar Rupiah)

Kementerian/Lembaga Pagu 2018 (Rp) Realisasi s.d Tw III-2018 Pagu 2017 (Rp) Realisasi s.d Tw III 2017

belanja yaitu sebesar 41%. Meskipun demikian realisasi belanja barang baru mencapai 56,31% dari pagu yang ditetapkan.

Realisasi belanja pegawai melebihi target nasional, meningkat dibandingkan triwulan III-2017 karena kebijakan pemberian Gaji ke-13. Tidak tercapainya realisasi non belanja pegawai karena gagal lelang dan keterlambatan proses lelang, keterlambatan petunjuk teknis dari kantor pusat, serta blokir anggaran pada beberapa satker.

b. Klasifikasi per Jenis Kewenangan

Sebagian besar APBN dikelola oleh Kantor Daerah (73,86%). Realisasi APBN sampai triwulan III-2018 pada satker Kantor Daerah meningkat 25,53% dari triwulan III-2017. Realisasi Tugas Pembantuan turun 38,13% karena berkurangnya pagu hingga 40%. Hal ini dikarenakan kebijakan pengalihan alokasi dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi yang merupakan tugas pemerintah pusat ke DAK Fisik.

c. Klasifikasi berdasarkan Kementerian/Lembaga

Lima K/L penerima alokasi terbesar mengelola 60,89% dari total pagu. Realisasi belanja sampai triwulan III-2018 pada 5 K/L tersebut sebesar 62,68% dari total realisasi. K/L dengan persentase penyerapan melebihi target nasional adalah Kepolisian RI, Kementerian Agama, dan KPU yang didominasi belanja pegawai. Sedangkan realisasi Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan kurang dari 60% karena sebagian besar alokasi anggaran kedua K/L tersebut berupa non belanja pegawai, masing-masing sebesar 99,67% dan 90,62%.

Diketahui ada 21 OPD penerima Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan senilai Rp164 miliar, namun hingga 30 September 2018 baru terealisasi Rp82 miliar atau 50,3 persen. “Target pusat sampai 30 September itu 60 persen, akhir tahun kalau bisa 90

persen” ungkap Supendi, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung.

(Sumber: Bangka.tribunnews.com, 14 Oktober 2018)

Sumber : Monev PA (diolah)

Sumber : Monev PA (diolah) Sumber : Monev PA (diolah)

(Rp) (%) (Rp) (%) Kantor Pusat (KP) 603,20 346,45 57,44 573,32 323,79 56,48 Kantor Daerah (KD) 1.814,15 1043,54 57,52 2.107,35 1.309,96 62,16 Dekonsentrasi (DK) 83,33 43,51 52,22 88,78 46,35 52,21 Tugas Pembantuan (TP) 138,60 63,13 45,55 83,76 39,06 46,63 TOTAL 2.639,27 1.496,63 56,71 2.853,20 1.719,16 60,25

Realisasi APBN per Jenis Kewenangan s.d.Triwulan III 2018 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam Miliar Rupiah)

Jenis Kewenangan Pagu 2018

(Rp)

Realisasi s.d Tw III-2018 Pagu 2017

(Rp)

Realisasi s.d Tw III 2017

Sumber : Monev PA (diolah)

(13)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

8

-(Rp) (%) (Rp) (%)

Pelayanan Umum 258,82 146,24 56,50 355,56 205,12 57,69

Pertahanan 98,17 67,43 68,69 97,70 72,64 74,35

Ketertiban dan Keamanan 634,41 421,09 66,37 685,88 500,21 72,93

Ekonomi 731,02 411,01 56,22 729,24 387,05 53,08

Lingkungan Hidup 78,73 32,22 40,93 103,59 56,85 54,88

Perumahan dan Fasilitas Umum 200,06 106,99 53,48 224,41 134,02 59,72

Kesehatan 104,37 48,40 46,38 124,10 55,76 44,93

Pariwisata dan Budaya 1,74 0,59 33,86 2,53 1,07 42,18

Agama 127,23 59,43 46,71 80,13 54,43 67,93

Pendidikan 392,60 198,73 50,62 437,01 246,16 56,33

Perlindungan Sosial 12,12 4,49 37,01 13,04 5,85 44,91

Total 2.639,27 1.496,63 56,71 2.853,20 1.719,16 60,25

Realisasi APBN Non BUN per Fungsi

di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam Miliar Rupiah)

Fungsi Pagu 2018 (Rp) Realisasi s.d Tw III-2018 Pagu 2017 (Rp) Realisasi s.d Tw III 2017 2018 2017 Jumlah % ASET 1.958,34 287,13 1.671,22 582,05 Aset Lancar 11,47 1,61 9,85 610,22 Aset Tetap 1.946,88 285,51 1.661,36 581,89 Aset Lainnya - - - -KEWAJIBAN 0,45 0,39 0,06 14,18 Kewajiban Jangka Pendek 0,45 0,39 0,06 14,18 EKUITAS 1.957,90 286,74 1.671,16 582,82 Ekuitas 1.957,90 286,74 1.671,16 582,82 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.958,34 287,13 1.671,22 597,01

URAIAN JUMLAH Kenaikan

NERACA BANDAR UDARA H. AS HANANDJOEDDIN PER SEPTEMBER 2018 DAN 2017

Pagu Realisasi % PENDAPATAN 17,38 15,13 87,05 BELANJA 146,59 72,39 49,38 URAIAN 2018 (Rp) (%) (Rp) (%) DBH 1.432,61 411,01 28,69 726,50 471,57 64,91 DAU 4.191,24 3.507,11 83,68 4.263,15 3.552,62 83,33 DAK Fisik 687,40 356,32 51,84 786,36 448,18 57,00 DAK Nonfisik 655,93 424,41 64,70 701,14 436,41 62,24 DID 137,28 137,28 100,00 49,75 41,50 83,42 Dana Desa 261,66 157,00 60,00 264,30 216,69 81,99 Total 7.366,13 4.993,13 67,78 6.791,19 5.166,98 76,08 Pagu 2017 (Rp) Realisasi s.d Tw III 2017 (Rp) Realisasi Transfer ke Daerah

di Provinsi Kep. Bangka Belitung(dalam Miliar Rupiah)

Uraian Pagu 2018

(Rp)

Realisasi s.d Tw III-2018

d. Klasifikasi berdasarkan Fungsi

Fungsi ekonomi serta fungsi ketertiban dan keamanan memiliki pagu terbesar, masing-masing 25,56% dan 24,04%. Sementara fungsi pariwisata

sebagai sektor

unggulan justru mendapat alokasi terkecil (0,09%). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan pemerintah terhadap pengembangan sektor unggulan Babel masih belum optimal. Namun alokasi tersebut meningkat dari 2017.

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Realisasi transfer sampai dengan triwulan III-2018

meningkat jika

dibandingkan dengan triwulan III-2017. Peningkatan realisasi yang terjadi pada DAK Fisik dan Dana Desa dikarenakan perubahan mekanisme penyaluran.

3. Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU)

BLU di Bangka Belitung adalah Bandar Udara H. AS. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan yang mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Aset BLU ini sampai triwulan

III-2018 mengalami

peningkatan dibanding 2017 karena adanya penambahan landasan pacu dalam rangka menjadi bandara internasional dari 2.250 meter menjadi 2.500 meter.

Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan III-2018 sebesar 87,05% dari target dan belanja sebesar 49,38% dari pagu. Belanja ini sebagian besar dibiayai menggunakan rupiah murni.

Sumber : e-rekon LK (diolah) Sumber : e-rekon LK (diolah) Sumber : Monev PA (diolah) Sumber : Monev PA (diolah)

(14)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN|

-

9

-4. Manajemen Investasi Pusat

Target porsi penyaluran KUR pada sektor produksi telah ditetapkan oleh Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM sebesar 50%. Porsi

penyaluran KUR sampai dengan triwulan III-2018 pada sektor produksi telah melebihi target yaitu 57,36%. Porsi sektor perdagangan besar dan eceran terus mengalami penurunan yang menandakan bahwa telah terjadi pergeseran penyaluran KUR ke sektor produksi.

C. Prognosis Realisasi APBN

Prognosis realisasi APBN 2018 untuk komponen penerimaan pajak, PNBP, belanja barang, belanja modal, belanja bantuan sosial, dan DBH dihitung dengan meregresikan realisasi sampai triwulan III terhadap realisasi triwulan IV tiga tahun terakhir. Dana Desa hanya akan terealisasi 99,68% karena terdapat pemotongan penyaluran Dana Desa Tahap II di Bangka Barat sebesar sisa Dana Desa 2017 di RKUD. Sementara prognosis DAK Fisik diperoleh dari pagu dikurangi dengan total pagu bidang yang tidak salur serta nilai efisiensi lelang.

Prognosis untuk komponen

lainnya menggunakan

kinerja penyerapan tahun sebelumnya yang mendekati 100%. Pendapatan negara diperkirakan terealisasi 81,29% dan belanja negara diperkirakan terealisasi 92,31% sampai dengan akhir tahun nanti.

Sumber: OMSPAN, MONEV PA, SIMTRADA, KPP dan KPPBC se-Provinsi Babel (diolah)

Realisasi pendapatan negara lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai triwulan III-2018 sebesar 56,84% dari target, di bawah capaian realisasi nasional (69,26%). Realisasi pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 0,11% terhadap total pendapatan nasional. Sedangkan, realisasi belanja negara sebesar 71,40% dari total pagu, lebih tinggi dari capaian realisasi nasional (68,11%). Realisasi belanja tersebut memberikan kontribusi sebesar 0,46% terhadap total belanja nasional.

Akad (Miliar) DEBITUR 2016 2017 2018

1 Pertanian,Perburuan dan Kehutanan 162,11 5.143 26,85% 37,63% 37,60% 2 Perikanan 23,89 1.048 5,77% 6,12% 5,54% 3 Industri Pengolahan 12,99 461 3,72% 3,47% 3,01% 4 Konstruksi 0,50 1 0,00% 0,01% 0,12% 5 Perdagangan Besar dan Eceran 183,84 5.753 52,04% 43,01% 42,64% 6 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 11,73 250 3,39% 2,03% 2,72% 7 Transportasi Pergudangan dan Komunikasi 5,23 141 2,37% 1,19% 1,21% 8 Real Estate Usaha Persewaan dan Jasa 5,24 74 2,85% 0,84% 1,22% 9 Jasa Pendidikan 0,28 12 0,14% 0,14% 0,06% 10 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,08 1 0,00% 0,01% 0,02% 11 Jasa Kemasyarakatan Sosial Budaya, Hiburan 25,30 941 2,86% 5,56% 5,87%

431,17

13.825 TOTAL

Total Penyaluran KUR per Sektor Lingkup Provinsi Kep. Bangka Belitung Triwulan III Tahun 2018

NO SEKTOR EKONOMI 2018 Porsi Akad

Sumber : SIKP (diolah)

Rp % Rp %

A. PENDAPATAN NEGARA 2.644,42 1.503,04 56,84 2.149,78 81,29

I. PENERIMAAN PAJAK 2.554,88 1.382,08 54,10 1.992,23 77,98

II. PNBP 89,54 120,96 135,09 157,55 175,96

B. BELANJA NEGARA 9.644,40 6.886,13 71,40 8.903,02 92,31

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 2.853,20 1.719,16 60,25 2.403,33 84,23

1. Belanja Pegawai 867,01 648,15 74,76 867,01 100,00

2. Belanja Barang 1.259,88 709,44 56,31 985,26 78,20

3. Belanja Modal 719,16 358,81 49,89 539,77 75,06

4. Belanja Bansos 7,16 2,76 38,52 11,29 157,86

II. TKDD 6.791,19 5.166,98 76,08 6.499,70 95,71

1. Dana Alokasi Umum 4.263,15 3.552,62 83,33 4.263,15 100,00

2. Dana Bagi Hasil 726,50 471,57 64,91 494,59 68,08

3. DAK Fisik 786,36 448,18 57,00 727,61 92,53

4. DAK Non Fisik 701,14 436,41 62,24 701,14 100,00

5. Dana Insentif Daerah 49,75 41,50 83,42 49,75 100,00

6. Dana Desa 264,30 216,69 81,99 263,46 99,68

Prognosis Realisasi APBN TA 2018 Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam Miliar Rupiah)

(15)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

10

-III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Sampai triwulan III-2018, realisasi pendapatan daerah lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 72,49% dari target, turun 0,62% dari triwulan III-2017. Sedangkan realisasi belanja sebesar 54,48% dari total pagu, meningkat 4,81% dari triwulan III-2017.

Sumber: Laporan GFS TW III-2018 dan LRA Pemda (diolah) A. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, transfer, dan pendapatan lainnya. Dana Alokasi Umum menjadi sumber terbesar pendapatan daerah. Di lingkup Kepulauan Bangka Belitung, realisasi pendapatan Pemda Provinsi memberikan kontribusi terbesar, yaitu 26% dari total pendapatan daerah.

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pendapatan

PAD 1.637 1.026 62,69 1.518 1.017 66,99 Pajak Daerah 917 713 77,75 970 751 77,47 Retribusi Daerah 74 40 54,25 75 42 55,66 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 41 36 86,94 39 33 85,60 Lain-Lain PAD yang Sah 604 237 39,19 433 190 43,80 Pendapatan Transfer 6.660 5.072 76,16 7.129 5.289 74,20 Transfer - Dana Perimbangan 6.067 4.685 77,21 6.449 4.620 71,64 Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 544 397 72,94 702 421 60,00 Dana Alokasi Umum 4.199 3.507 83,53 4.263 3.382 79,33 Dana Alokasi Khusus 1.324 780 58,93 1.484 817 55,05 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 229 149 65,34 314 413 131,49 Transfer Pemerintah Provinsi 272 216 79,16 260 204 78,51 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 272 216 79,16 260 204 78,51 Transfer Bantuan Keuangan 92 22 24,49 106 52 49,03 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 278 202 72,61 97 32 33,37 Pendapatan Hibah 2 0,11 5,41 67 15 21,65 Pendapatan Lainnya 276 201 73,10 30 18 59,67 Jumlah Pendapatan 8.574 6.299 73,47 8.744 6.338 72,49 Belanja 8.404 4.245 50,52 8.417 4.585 54,48 Belanja Pegawai 3.531 2.273 64,37 3.500 2.305 65,87 Belanja Barang 2.345 979 41,73 2.601 1.148 44,15 Belanja Hibah 339 239 70,31 526 373 71,02 Belanja Bantuan Sosial 40 7 16,40 10 4 39,05 Belanja Bantuan Keuangan 321 - - 100 68 68,50 Belanja Modal 1.802 747 41,43 1.659 683 41,18 Belanja Tidak Terduga 25 2 7,39 21 3 12,52

Transfer Pemerintah Daerah 768 698 90,86 1.140 596 52,27 Transfer/Bagi Hasil ke Kab/Kota/Desa 379 319 84,19 347 212 61,05 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 379 319 84,12 345 211 61,15 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - 0 n/a 2 1 40,96 Transfer Bantuan Keuangan 389 378 97,36 793 384 48,43 Bantuan Keuangan ke Pemda Lainnya - - n/a 389 173 44,56 Bantuan Keuangan ke Desa 389 165 42,44 402 208 51,88 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya - 213 n/a 3 2 92,71

Jumlah Belanja dan Transfer 9.172 4.943 53,89 9.557 5.181 54,21

Surplus/Defisit (598) 1.356 (226,89) (813) 1.157 (142,32)

Uraian Tahun 2017 Tahun 2018

Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung s.d. Triwulan III Tahun 2017 dan Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)

(16)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

11

(50) 50 100 150 200 250

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah) Provinsi Bangka Belitung Kota Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat Belitung Timur 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD 2018 turun sebesar 7,28% dari tahun sebelumnya sebagai akibat pengalihan alokasi dana BOS dari pos “lain-lain PAD yang sah” ke pos “lain-lain pendapatan daerah yang sah”.Realisasi PAD sampai triwulan III-2018 turun 0,91% dari triwulan III-2017.

a) Penerimaan Pajak Daerah

Sampai triwulan III-2018, penerimaan pajak daerah yang berhasil dihimpun sebesar 77,47% dari target, meningkat 5,36% dari triwulan III-2017. Penerimaan terbesar bersumber dari pajak bahan bakar sebagai dampak diberlakukannya kebijakan penetapan tarif pajak bahan bakar sebesar 7,5%.

Penerimaan perpajakan yang realisasinya masih rendah, antara lain pajak minerba, pajak bumi dan bangunan, pajak walet, dan pajak air tanah. Rendahnya realisasi pajak minerba disebabkan kebiasaan wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak minerba di akhir tahun. Sedangkan rendahnya penerimaan PBB dikarenakan pemungutan PBB baru mulai dilaksanakan bulan September setiap tahunnya.

Provinsi Bangka Belitung

Kota Pangkalpin ang Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat Belitung Timur sd Q3 2017 433 60 67 53 23 26 13 38 sd Q3 2018 546 48 73 57 13 33 19 55 0 100 200 300 400 500 600

Penerimaan Pajak Daerah s.d. Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah)

Ada 4 Pajak Daerah Belum Capai Target

“Ya dari sebelas jenis pajak, kita akui ada empat jenis pajak yang di bawah target yakni pajak minerba, pajak bumi dan bangunan, pajak walet, dan pajak air tanah. Kita akan terus sosialisasi lagi melalui media karena nanti ada denda. Disamping itu, kita juga akan melakukan pemungutan lebih intens lagi seperti menegur dan menyurati, dalam waktu dekat ini kita sosialisasi melalui radio dan media cetak”, ungkap Kepala Bakeuda Kota Pangkalpinang, Agus Fendi.

Sumber: Babel Pos. Kamis, 18 Oktober 2018.

Sumber: Laporan GFS TW II dan LRA Pemda (diolah)

(17)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

12

PKB; 13% BBN; 14% Bahan Bakar K. Bermotor; 26% Rokok; 8% Hotel; 2% Restoran; 2% Peneranga n Jalan; 13% Mineral ; 11% PBB; 2% BPHTB; 5% Lainnya; 3%

Komposisi Penerimaan Pajak Daerah Pemda Provinsi memiliki penerimaan pajak daerah

tertinggi dikarenakan terdapat pemusatan 5 pajak daerah yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraaan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, serta Pajak Rokok yang menyumbang 62% dari total pajak daerah. Tren realisasi penerimaan pajak daerah mengalami lonjakan di setiap akhir triwulan karena penginputan data penerimaan baru oleh Pemda baru dilakukan pada akhir triwulan.

b) Penerimaan Retribusi Daerah

Target penerimaan retribusi daerah tahun 2018 meningkat 2,01% dibandingkan tahun 2017. Peningkatan target penerimaan tersebut mampu diimbangi kenaikan capaian realisasi sebesar 4,66% dibandingkan triwulan III-2017, dengan sumber utama dari retribusi pelayanan kesehatan dan IMB.

.

Pendapatan retribusi daerah Pemda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai titik tertinggi pada bulan September yaitu sebesar Rp6,5 miliar.

Kota Pangkalpinang memberikan kontribusi pendapatan retribusi terbesar, yaitu 24%. Hal ini dikarenakan di Kota Pangkalpinang merupakan pusat aktivitas bisnis dan transit wisatawan.

c) Penerimaan Daerah Lainnya

Penerimaan Daerah Lainnya terdiri dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (HPKD), Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (LLPAD), dan Lain-Lain

Provinsi Bangka Belitung

Kota Pangkalpi nang Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat Belitung Timur sd Q3 2017 3,69 6,54 7,26 9,37 4,56 4,32 2,12 2,27 sd Q3 2018 5,09 5,84 6,06 10,08 6,31 3,92 1,98 2,78 5,00 10,00 15,00

Penerimaan Retribusi Daerah sd Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah)

(1,00) 1,00 2,00

Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sd Triwulan III 2018 (dalam

Miliar Rupiah) Provinsi Bangka Belitung Kota Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Tengah

Sumber: Laporan GFS TW II dan LRA Pemda (diolah)

(18)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

13

-Pendapatan Daerah (LLPD) yang Sah. Sampai triwulan III-2018, total realisasi mencapai Rp. 260,74 miliar (43,45% dari target).

Penerimaan HKPD menyumbang sebesar Rp33,45 miliar (85,60% dari target Rp39,08 miliar), turun 6,58% dari triwulan III-2017. Realisasi Penerimaan LLPAD sebesar Rp189,87 miliar (43,8% dari target Rp433,15 miliar), turun 19,86% dari tahun 2017. Sedangkan LLPD sebesar Rp.37, 52 miliar (29,37% dari target), turun 81,38% dari 2017. HKPD dari penyertaan modal pemda diterima pada triwulan I sesuai jadwal pembagian dividen perusahaan milik daerah. Kelompok penerimaan ini mengalami penurunan dikarenakan LLPD Provinsi baru terealisasi 41%.

Secara umum, tingkat kemandirian daerah di lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung s.d. triwulan III-2018 berada pada angka 16%, turun 0,25% dibandingkan triwulan III-2017. Hal ini berarti pemda masih belum optimal dalam mengeksplorasi potensi objek pajak baru yang mampu menaikkan APBD daerah. Meskipun demikian, untuk pajak dan retribusi daerah, secara keseluruhan mengalami peningkatan pada tahun anggaran 2018.

Pemda dengan tingkat kemandirian daerah tertinggi adalah Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikarenakan terdapat jenis penerimaan pajak yang terpusat di Provinsi. Sedangkan yang terendah adalah Pemda Bangka Selatan.

(2,00) 2,00 4,00 6,00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

Grafik Realisasi Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah)

Provinsi Bangka Belitung Kota Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat 29% 12% 17% 16% 7% 11% 4% 11% 30% 8% 19% 17% 5% 8% 8% 13% 0% 10% 20% 30% 40%

Provinsi Bangka Belitung Kota

Pangkalpinang Bangka Selatan

Bangka Tengah

Bangka Barat Belitung Timur

Rasio PAD bagi Pendapatan Daerah Triwulan III 2017 2018

Sumber: Laporan GFS TW III dan LRA Pemda diolah)

Sumber: Laporan GFS TW III dan LRA Pemda(diolah) Sumber: Laporan GFS TW III dan LRA Pemda diolah)

(19)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

14

-2. Pendapatan Transfer

Pendapatan transfer memiliki porsi terbesar

pada APBD 2018,

yaitu 81,18%,

meningkat dibandingkan tahun

2017 (77,67%).

Sampai triwulan III-2018, realisasi pendapatan transfer sebesar 74,44%, turun dibanding tahun 2017 (76,16%) akibat rendahnya realisasi DAU dan DBH Pajak.

Alokasi DAK Fisik sebesar Rp786,35 miliar (meningkat 14,4% dari tahun 2017) telah terealisasi sebesar 57% s.d. akhir triwulan III-2018. Sedangkan alokasi dana desa sebesar Rp264,29 miliar (meningkat 1,01% dari tahun 2017) telah terealisasi sebesar 81,99%. Peningkatan realisasi yang terjadi pada DAK Fisik dan Dana Desa dikarenakan perubahan mekanisme penyaluran

PAD Babel Diproyeksi Meningkat di 2019

Proyeksi PAD Pemprov Kep. Babel pada APBD Tahun Anggaran 2019 mengalami kenaikan. “PAD kita proyeksikan naik walau kenaikannya tidak signifikan, ujar Aksan Visyawan Ketua Komisi II DPRD Prov. Babel. Pihaknya sudah berkonsultasi ke senayan mengenai Raperda apa saja yang akan dikeluarkan untuk lebih meningkatkan PAD.

Sumber: Babel Pos. Kamis, 18 Oktober 2018.

Penetapan Kurang Bayar Dan Lebih Bayar DBH

Berdasarkan realisasi penyaluran DBH yang telah ditransfer ke RKUD pada tahun 2017, realisasi penerimaan negara yang dibagihasilkan pada tahun 2017 yang telah diaudit BPK, dan penerimaan negara yang dibagihasilkan tahun 2012 sd. 2016 yang baru diusulkan untuk dibagihasilkan, didapatkan perhitungan alokasi Kurang Bayar (KB) DBH s.d. tahun 2017 sebesar Rp28,71 triliun dan Lebih Bayar (LB) DBH sebesar Rp1,95 triliun. Untuk Provinsi Bangka Belitung mendapat alokasi kurang bayar sebesar Rp247,32 miliar dan Lebih bayar Rp34,88 miliar. Khusus pada lebih bayar, Pemerintah Pusat akan segera memotong penyaluran untuk menutupi lebih bayar. Sebagai contoh, di Kabupaten Bangka Selatan dilakukan pemotongan dengan alasan belum jelas. Disinyalir hal ini dikarenakan Pemda Bangka Selatan mempunyai lebih bayar sebesar Rp1,7 miliar. Dengan pemotongan ini diperkirakan realisasi DBH tidak akan tercapai 100%.

Sumber: PMK 103/MK.07/2018

Sumber: Laporan GFS TW III (diolah) Sumber: Laporan GFS TW III (diolah)

Sumber: Laporan GFS TW III dann LRA Pemda(diolah)

Provinsi Bangka Belitung

Kota Pangkalpi nang Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat Belitung Timur Q3 2017 1.242 639 534 511 551 512 587 497 sd Q3 2018 1.126 724 546 557 604 604 616 508 500 1.000 1.500

Pendapatan Transfer sd Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah)

(20)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

15

-B. Belanja Daerah

1. Belanja Daerah menurut Klasifikasi Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Sampai triwulan III-2018, realisasi belanja daerah sebesar 54,48%, naik 4% dibandingkan triwulan III-2017. Meskipun demikian, masih berada di bawah penyerapan belanja APBN di Provinsi Bangka Belitung (71,40%). Rendahnya realisasi belanja barang dan belanja modal masih didominasi karena keterlambatan proses lelang; pekerjaan yang gagal lelang; dan pekerjaan yang masih dalam proses penyelesaian. Kabupaten Bangka Tengah memiliki realisasi paling tinggi sebesar 65% dengan realisasi belanja modal mencapai 77%.

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Rata-rata realisasi belanja daerah berdasarkan urusan sampai triwulan III-2018 telah mencapai 39%. Meskipun sektor ekonomi mencapai realisasi tertinggi (64%), namun nilai tersebut hanya memberikan kontribusi 5,67% dari total realisasi belanja. Belanja layanan umum dengan alokasi anggaran tertinggi justru penyerapannya paling rendah, dikarenakan dalam pelayanan umum terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada akhir tahun. Sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam APBD hanya mendapat porsi belanja sebesar 1%.

Serapan Anggaran Rendah, Wagub Stressing OPD

Serapan APBD hingga Oktober ini baru mencapai 65 persen, rata-rata. Serapan anggaran belum maksimal dikarenakan ada beberapa hal, yakni adanya kegiatan yang belum selesai proses lelang dan terancam gagal lelang karena waktu yang tak efektif lagi untuk dilakukan, kemudian kegiatan yang sudah dilaksanakan tapi belum selesai, kata Abdul Fatah, Wakil Gubernur Babel.

Sumber: Rakyat Pos. Selasa, 16 Oktober 2018.

Sektor Unggulan babel Dapat Memperkuat Daya Saing Indonesia

“Pada RPJMD Peov. Kep. Babel 2017-2022, memfokuskan tida sektor unggulan untuk dikembangkan yaitu

pertanian, kelautan, dan pariwisata. Pemerintah telah menetapkan Tanjung Kelayang sebagai salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas”, ungkap Kepala Bappeda Provinsi Babel Ferry Insani.

Sumber: Rakyat Pos. Rabu, 26 September 2018.

Sumber: Laporan GFS TW III (diolah)

(21)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD|

-

16

Sumber: Laporan GFS TW III (diolah)

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018

Prognosis realisasi APBD tahun 2018 dilakukan dengan menggunakan regresi realisasi APBD triwulan III terhadap realisasi triwulan IV di periode tahun-tahun sebelumnya untuk komponen PAD, Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Untuk LLPD, Belanja Modal, dan Belanja Lainnya menggunakan data sisa pagu.

Hasil regresi realisasi APBD pada Lampiran II digunakan untuk menentukan prognosis realisasi APBD 2018 untuk komponen PAD, belanja pegawai, dan belanja barang. Regresi dilakukan dengan menggunakan realisasi sampai dengan triwulan III terhadap realisasi triwulan IV tahun-tahun sebelumnya.

Rp % Realisasi Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan 8.744 6.338 72 8.289 95 PAD 1.518 1.017 67 1.354 89 Transfer 7.098 5.284 74 6.807 96 LLPD 128 38 29 128 100 Belanja 8.511 5.135 60 7.429 87 Belanja Pegawai 3.500 2.305 66 2.782 79 Belanja Barang 2.601 1.148 44 2.236 86 Belanja Modal 1.659 684 41 1.659 100 Belanja Lainnya 751 999 133 751 100 Perkiraan Realisasi 2018 Uraian Pagu

Realisasi s.d. Triwulan III 2018

Sumber: LRA Pemda (diolah)

Dana Desa hanya akan terealisasi 99,68% karena terdapat pemotongan penyaluran Dana Desa Tahap II di Bangka Barat sebesar sisa Dana Desa 2017 di RKUD. Sementara prognosis DAK Fisik diperoleh dari pagu dikurangi dengan total pagu bidang yang tidak salur serta nilai efisiensi lelang.

DBH diperkirakan tidak akan mencapai angka 100% mengingat pemotongan lebih bayar ke Pemda diprediksi akan dilaksanakan pada triwulan IV 2018. Prognosis untuk komponen lainnya menggunakan kinerja penyerapan tahun-tahun sebelumnya yang mendekati 100%. Pendapatan pemda diperkirakan terealisasi 95% dan belanja daerah diperkirakan terealisasi 87% sampai dengan akhir tahun.

Pelayanan

Umum Perumahan Kesehatan Pariwisata Pendidikan Lainnya Ekonomi

Pagu 4.211 1.186 1.388 98 1.857 358 321 Realisasi 1.283 363 594 38 970 194 207 Persentase 30% 31% 43% 39% 52% 54% 64% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 1.000 2.000 3.000 4.000

5.000 Pagu dan Realisasi Belanja Daerah Berdasarkan Urusan

(22)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN AN ALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)|

-

17

-IV. PERKEMBANGAN DAN AN ALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Total pendapatan sampai triwulan III-2018 tidak mampu menutup total belanja sehingga menimbulkan defisit konsolidasian. Defisit konsolidasian tersebut naik 11,64% dibandingkan triwulan III-2017. Penurunan pendapatan disebabkan oleh penurunan pajak pusat serta pendapatan bukan pajak daerah. Tingginya pajak pusat tahun 2017 dikarenakan adanya program tax amnesty. Meskipun demikian, kenaikan pendapatan pajak daerah mampu menjaga pendapatan konsolidasian tidak turun drastis.

2017

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 1.503,04 1.016,69 2.519,73 -12,18% 2.869,36

Pendapatan Perpajakan 1.382,08 751,50 2.133,58 -1,66% 2.169,61

Pendapatan Bukan Pajak 120,96 265,17 386,14 -42,98% 677,21

Hibah - 0,02 0,02 -83,83% 0,11 Transfer - 5.033,60 - -100% 22,43 Belanja Negara 1.719,16 4.689,44 6.505,43 1,02% 6.439,64 Belanja Pemerintah 1.719,16 4.516,60 6.235,76 0,15% 6.226,17 Transfer 5166,98 172,84 269,67 26,33% 213,47 Surplus/(Defisit) (216,11) (3.672,75) (3.985,70) 11,64% (3.570,28) Pembiayaan - 525,29 525,29 -7,47% 567,70

Penerimaan Pembiayaan Daerah - 532,04 532,04 -6,53% 569,20 Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 6,75 6,75 350,00% 1,50 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (216,11) (3.147,46) (3.460,40) 15,25% (3.002,58)

Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung s.d. Triwulan III 2018 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018

*) Pengeluaran Transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah)

B. Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan konsolidasian sampai triwulan III-2018 turun 12,18% dari triwulan III-2017 dikarenakan turunnya semua elemen pendapatan yang didominasi oleh penurunan pendapatan bukan pajak daerah. Hal ini disebabkan terdapat perbedaan pengakuan dana BOS di tahun 2018. Pendapatan konsolidasian disumbang 60% dari pemerintah pusat dan 40% pendapatan pemerintah daerah.

Tak Mau 126 M, Gubernur Lobi DPRD

Gubernur Prov. Kep. Babel akan kembali melobi Komisi I DPRD Babel agar pinjaman dana kepada PT. SMI sebesar Rp.446 miliar disetujui sepenuhnya. Sebelumnya hanya disetujui Rp.126 miliar. Sedangkan upaya

“ngutang” sebesar Rp320 miliar yang diusulkan Pemprov Babel, namun tidak melalui usulan RKUA-PPAS,

Komisi I menyarankan menggunakan peminjaman lagi melalui badan usaha. Yakni investor dapat membangun, nantinya Pemda dapat mencicil biaya pembangunan tersebut.

(23)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN AN ALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)|

-

18

-1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Sampai triwulan III-2018 pendapatan konsolidasian didominasi pendapatan perpajakan sebesar Rp2.133,58 miliar, terdiri dari pendapatan perpajakan pemerintah pusat (65%) dan pendapatan perpajakan pemerintah daerah (35%). PNBP pemerintah daerah dan pemerintah pusat masing-masing menyumbang 69% dan 31% dari total PNBP konsolidasian.

2. Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan konsolidasian triwulan III-2018 turun 2% dibandingkan triwulan III-2017. Meskipun penerimaan pajak masih didominasi pajak pemerintah pusat, namun pajak pemerintah daerah mengalami kenaikan yang cukup baik yaitu 5%. Hal ini menunjukkan efektivitas upaya pemda dalam menggali potensi pajak daerah.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasi pendapatan

konsolidasian

Sampai triwulan III-2018, PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp18,7 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 7,09%. Sedangkan pada periode yang sama, pendapatan konsolidasian sebesar Rp2.519,72 miliar atau turun sebesar 11,49%. Terdapat selisih angka pertumbuhan ekonomi dan penurunan pendapatan tersebut, menunjukkan masih adanya potensi penerimaan sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang belum dioptimalkan oleh khususnya pemerintah daerah.

Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 dan 2018

2017

Realisasi Realisasi Kenaikan

Penerimaan Perpajakan 2.169,61 2.133,58 -1,66%

PNBP 677,21 386,14 -42,98%

Total 2.846,82 2.519,72 -11,49%

PDRB/Pert. Ekonomi 3,69 7,09

Uraian 2018

Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah)

Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah) Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah)

(24)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN AN ALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)|

-

19

-C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja konsolidasian sampai triwulan III-2018 sebesar Rp6.505,43 miliar, bersumber dari 28% belanja pemerintah

pusat dan 72% belanja

pemerintah daerah. Dilihat dari jenis belanja, belanja pegawai masih mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa belanja pemerintah masih terfokus pada pengeluaran yang bersifat operasional. Pemerintah sebaiknya mengoptimalisasi penggunaan anggaran untuk belanja modal sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar dan dalam jangka panjang terhadap perekonomian.

2. Analisis Perubahan

Dalam dua tahun terakhir, struktur belanja konsolidasian masih didominasi oleh belanja pegawai, meskipun pada triwulan III-2018 total nilai belanja pegawai mengalami penurunan dibandingkan triwulan III-2017. Kondisi tersebut belum sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran, yang antara lain melalui peningkatan porsi anggaran belanja modal terhadap total belanja pemerintah, karena pada triwulan III-2018 porsi belanja modal justru lebih rendah dibandingkan porsi belanja modal pada triwulan III-2017.

Meskipun demikian, porsi belanja barang sampai triwulan III-2018 mengalami kenaikan 3.22% dibandingkan triwulan III-2017. Naiknya porsi realisasi belanja barang merupakan sumber stimulus perekonomian di Kepulauan Bangka Belitung dari pengeluaran pemerintah.

Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah)

(25)

KFR Triwulan III 2018

| PERKEMBANGAN DAN AN ALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)|

-

20

-D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berikut ini disajikan ringkasan Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III Tahun 2018.

Kontribusi Pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto dari Belanja Pemerintah dihitung dengan cara membandingkan nilai Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan PDRB. Sedangkan kontribusi Pemerintah terhadap PDRB dari Investasi dihitung dari perbandingan nilai PMTB dibagi dengan PDRB.

Dari tabel laporan operasional dan data BPS dapat diketahui bahwa:

1. Pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar Rp5.675,53 miliar

2. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar Rp1.041,93 miliar

3. PDRB Triwulan III-2018 senilai Rp18.664 miliar. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap PDRB sebesar 30%. Sedangkan nilai investasi pemerintah yang dicerminkan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terhadap PDRB sebesar 5,5%. Peranan konsumsi pemerintah relatif memiliki efek jangka waktu yang lebih pendek dalam perekonomian dibandingkan dengan investasi terutama pengadaan aset tetap. Pada triwulan III-2018, kondisi perekonomian tumbuh cukup tinggi yaitu 7,09 dibandingkan triwulan III-2017 yang sebesar 3,69%. Hal ini didukung oleh tumbuhnya hampir semua komponen pengeluaran. Maka dari itu, dengan perekonomian yang cukup baik, kontribusi Pemerintah dari investasi sebesar 5,5% diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Sumber: Kemenkeu dan Pemda (diolah)

Pendapatan: 2.519,43 a. Pajak 2.133,57 b. Kontribusi sosial - c. Hibah 0,02 d. Pendapatan lain 385,84 Beban: 5.675,53 a. Kompensasi pegawai 2.953,50

b. Penggunaan barang dan jasa 1.857,47

c. Konsumsi aset tetap -

d. Bunga -

e. Subsidi 0,48

f. Hibah 854,78

g. Manfaat sosial 6,72

h. Beban Lainnya 2,58

Keseimbangan operasi bruto/neto (3.156,10) Transaksi Aset Non Keuangan Neto 1.041,93

a. Aset tetap 1.037,51

b. Persediaan -

c. Barang berharga -

d. Aset non produksi 4,42

Net Lending/Borrowing (4.198,03)

(26)

KFR Triwulan III 2018

| BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH|

-

21

-V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A. Perkembangan Pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung

The World Tourism Organization memperkirakan bahwa sektor pariwisata akan mampu menyumbang sampai dengan 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) secara global, sehingga pariwisata menjadi salah satu sektor industri terbesar di dunia. Seiring dengan hal tersebut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menetapkan sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi daerah pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017-2022 (Peraturan Daerah No.14 Tahun 2017). Hal ini sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung termasuk dalam Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Palembang-Babel dan sekitarnya. Pemerintah juga telah menetapkan Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dengan luas 324,4 hektar, terletak di kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. KEK Tanjung Kelayang termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang memiliki objek wisata bahari dengan pantai berpasir putih nan lembut dan panorama eksotis. Kawasan ini memiliki ciri khas yang terkenal dengan keberadaan batu-batu granit raksasa.

KEK Tanjung Kelayang dikembangkan dengan konsep “Socially and Environmentally Responsible Development and Cultural Preservation”. Dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, KEK ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 23.645 orang dan menarik investasi sebesar Rp20 triliun hingga tahun 2025, serta mendatangkan 59.000 wisatawan per tahun dengan nilai ekonomi Rp751,4 miliar per tahun.

Untuk mendukung pengembangan KEK Tanjung Kelayang, pemerintah telah melakukan peningkatan Bandar Udara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, sebagai bandara internasional dengan melakukan perpanjangan runway dari 2.250 m menjadi 2.500 m. Selain peningkatan bandara, berbagai pembangunan infrastruktur lain untuk mendukung pengembangan KEK Tanjung Kelayang juga dilakukan, antara lain: pembangunan jalan nasional Tanjung Pandan – Tanjung Tinggi, pelebaran jalan Kabupaten Bandara HAS Hanandjoeddin – Tanjung Tinggi, pembangunan pelabuhan pariwisata (yacht) di Tanjung Kelayang, peningkatan kapasitas listrik 41,5 MW, pembangunan GI Tanjung Tinggi (2×30 MVA) dan transmisi 70 kV (GI Dukong-GI Tanjung Tinggi), pembangunan jaringan distribusi dari SPAM Sijuk (20 L/det), pembangunan Waduk Gunung Tajam (400 L/det), dan peningkatan kapasitas TPA Gunung Sadai menjadi 8 ha.

Pada tahun 2017, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali mengajukan dua daerah untuk menjadi KEK yaitu KEK Tanjung Gunung di Kab. Bangka Tengah dan KEK Pantai Timur Sungailiat di Kab. Bangka. Pemerintah daerah terus mengupayakan agar pariwisata di

(27)

KFR Triwulan III 2018

| BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH|

-

22

-22 1. 74 7 2 3 6 .3 7 0 369 .7 4 3 46 5. 55 4 46 0. 26 3 42 3. 89 4 1. 86 4 2. 03 5 3. 02 0 4. 69 0 6. 61 3 7. 23 7 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Wisatawan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Domestik Mancanegara

Kepulauan Bangka Belitung terus berkembang dengan aktif mengadakan berbagai event hiburan, olahraga, dan budaya sebagai strategi untuk mempromosikan pariwisata Kepulauan Bangka Belitung.

Pertumbuhan pariwisata dapat terlihat dari perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung dan Tingkat Penghunian Kamar

(TPK) Hotel. Jumlah wisatawan

mancanegara meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017, jumlah wisatawan mancanegara 7.237 orang, meningkat hampir empat kali lipat dibanding 2012. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara tahun 2017 tak lepas dari berbagai event yang telah diselenggarakan pemerintah daerah, antara lain Karnaval Toboali City on Fire 2017, Indonesian-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), serta Wonderful Sail 2 Indonesia.

Jumlah wisatawan domestik justru mengalami penurunan dua tahun terakhir. Meskipun demikian, TPK hotel bintang dan akomodasi lainnya pada 2017 meningkat jika dibandingkan 2016. Dalam kurun waktu satu tahun terdapat penambahan dua hotel berbintang dan 29 akomodasi lainnya. Hal ini menunjukkan bisnis perhotelan di Kepulauan Bangka Belitung semakin menggeliat dan

diharapkan dapat mendukung pengembangan

pariwisata sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Adapun, kontribusi pariwisata untuk penerimaan daerah juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2017, kontribusi pariwisata sebesar Rp48 miliar, meningkat 5 kali lipat dari 2010. Kontribusi ini bersumber dari pajak hotel, restoran, dan hiburan serta pendapatan lainnya dari sektor pariwisata.

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

45,15 41,63 40,38 38,92 39,94 40,21 23,35 19,73 23,16 29,35 27,42 30,79 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Provinsi Kep. Bangka Belitung (dalam persen)

Hotel Bintang Akomodasi Lainnya

23 28 31 32 44 46 79 93 102 103 91 120 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Hotel dan Akomodasi Lain di Provinsi Kep. Bangka Belitung

Hotel Bintang Akomodasi Lainnya Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

1.937 2.087 2.267 2.350 2.337 -500 1.000 1.500 2.000 2.500 2012 2013 2014 2015 2016

Perkembangan Jumlah Pekerja Hotel dan Akomodasi Lain di Kepulauan Bangka Belitung

Jumlah Pekerja (orang)

Sumber: Dinas Pariwisata Prov. Kepulauan Bangka Belitung (diolah)

Gambar

Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota
Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota   Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sd Triwulan III 2018 (dalam
Grafik Realisasi Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Kabupaten/Kota   Lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di wilayah   Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 dan 2018

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang sama juga disebutkan oleh Sprynskyy et al (2005), peristivva penjerapan dan perlukaran ion di dakim zeolit asli merupakan dua peristiwa yang saling terkait, dimana

Forum Diskusi Taswirul Afkar yang menjadi wadah pertemuan para tokoh agama dan intelektual di Surabaya, tidak dapat mengelak dari diskusi yang membahas tentang

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran atau memberikan solusi dalam bidang hukum pidana mengenai Putusan Pengadilan Tentang Pengembalian Barang Bukti

“Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di

nilai perusahaan yaitu melalui opini audit maupun luas pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan, sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan,

Warga Kebon Baru, Semper Ba- rat, Jakarta Utara, juga mengaku dirinya dirinya bersama keluarga bukan hanya menjelang puasa saja yang datang. Tapi hampir setiap sebulan 3 kali

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan partisipan yang terlibat dalam penelitian. Hal tersebut terkait dengan jumlah partisipan yang terlibat, karakteristik

PP Nomor 66 tahun 2010 yang menjadi peraturan yang digunakan saat masa transisi Universitas Indonesia dari BHMN ke bentuk baru sebelum UU Nomor 12 tahun 2012 disahkan