• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kelas XI terdiri dari 5 kelas dan kelas XII terdiri dari 5 kelas, namun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kelas XI terdiri dari 5 kelas dan kelas XII terdiri dari 5 kelas, namun"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek penelitian

SMA Kristen Satya Wacana terletak di jalan raya Diponegoro. SMA ini memiliki berbagai macam ruangan, ruangan kelas X terdiri dari 5 kelas, ruang kelas XI terdiri dari 5 kelas dan kelas XII terdiri dari 5 kelas, namun ketika pelajaran ruangan kelas tersebut dijadikan ruang mata pelajaran, contohnya ruang kelas XII IPS 1 digunakan sebagai ruang kelas mata pelajaran sejarah. Selain itu ruang guru-guru mata pelajaran IPS dan IPA, Matematika dan Bahasa dibedakan, di samping ruang guru-guru mata pelajaran IPS di samping sebelah kiri terletak sebuah kamar mandi siswa laki-laki terletak sebuah dapur guru, selain itu juga terdapat ruangan khusus untuk rapat dan ruangan observasi yang digunakan untuk anak-anak yang melakukan PPL di SMA Kristen Satya Wacana tersebut.

Hari Belajar SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, setiap hari Senin siswa selalu mengadakan upacara, dan pada hari Jumat para siswa diperbolehkan menggunakan pakaian bebas tetapi sopan, selain itu pada hari Sabtu para siswa di liburkan oleh pihak sekolah akan tetapi ada guru yang piket masuk sekolah. Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai para siswa serta para guru diwajibkan untuk mengikuti ibadah pagi. Selain itu para siswa juga diwajibkan untuk mengikuti kegiatan seperti pramuka dan ekstrakurikuler di SMA Kristen Satya Wacana.

(2)

41

Dilihat dari lokasinya, SMA Kristen Satya Wacana ini sangat strategis untuk tempat pembelajaran di lingkungan sekitarnya, dikarenakan berada di dalam kampus UKSW dari TK, SD, SMP serta SMA Kristen Satya Wacana ini berada di dalam lingkungan kampus UKSW, jadi letaknya mudah dijangkau dan sangat strategis.

Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di SMA Kristen Satya Wacana tidak lepas dengan visi misi dan tujuan dari SMA ini yang telah ditetapkan. Adapun visi, misi dan tujuannya adalah :

1. Visi

SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) merupakan sekolah Visioner. Sekolah yang tanggap terhadap perubahan paradigma pendidikan dan mazhab pendidikan, sehingga secara terus menerus perlu meningkatkan diri agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang berkualitas.

2. Misi

a. Tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan

b. Bersaksi dan berinovasi dalam bidang pendidikan c. Meningkatkan jejaring antar sekolah maupun universitas 3. Student Profiles

a. Strong in Cristian Character b. Stong in Learning and Thinking c. Strong in Purpose

(3)

42

d. Strong in Innovation and Enterpreneurship 4. Basic Values : LOVE

5. Listen, Obey, Virtues, Emotional Control www.smalab.sch.id

Penelitian tindakan kelas yang di lakukan oleh peneliti adalah penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1. Siswa kelas XI IPS 1 sebagai obyek penelitian yang berjumlah 32 orang terdiri dari 15 perempuan dan 17 laki-laki yang mempunyai karakter dan intelegensi yang berbeda.

Ruang kelas XI IPS mempunyai fasilitas yang berupa 32 tempat duduk, satu pasang tempat duduk guru, white board, jam dinding, papan untuk menempelkan pengumuman, hiasan-hiasan di langit-langit ruangan, gambar-gambar pahlawan dan gambar-gambar peta, lambang kesetiaan negara berupa lambang Pancasila dan foto Presiden dan Wakil Presiden serta salib kayu.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran karena masih didominasi oleh guru .

2. Metode yang digunakan masih konvensional yaitu dengan metode ceramah sehingga siswa merasa jenuh / bosan.

(4)

43

3. Banyaknya materi yang harus dipelajari oleh siswa sehingga siswa mengalami kesulitan dalam proses belajarnya

4. Minat belajar siswa yang rendah terhadap sejarah Tabel 1. Hasil Belajar Siswa tahap Pra siklus

No Nama Siswa Nilai

1 Abigail Sekar Ayu Asmara 81.5

2 Adimas Bramantya Adnan Ibrahim 61

3 Andrea Prima Tanra 51.5

4 Arielle Dana Rizkynanda 68.6

5 Bilbao Celta 17

6 Claudia Trivena 59.5

7 Damara Restu Utami 57

8 Debora Pratiti Dewi 85

9 Dian Nustanti Ndaomanu 82

10 Dita Aditya Febriani -

11 Doli Hot Pangihutan Sinurat 54

12 Dwi Nurhanayati 94

13 Eka Arya Saputra 51

14 Eloisa Karin Wibowo 79

15 Erine Octalia 72.5

16 Galih ArdiWicaksono -

17 Grahadi Candya Haskoro 83.5

18 Gustafi Candra Mahardika 40.5

19 Herry Setyawan 50.5

20 Ivan Julianto 74

21 Kalpravreksa Lintang Prabowo 37

22 Martha Oktawina Wijaya 73

23 Olivia Isabella Tuhumena 66

24 Rahel Bernike Elnatan 82

25 Raras Widya Mustika 72

26 Rhevaldi Martiano Guntur Lelono 75

27 Richard Cristian Fotendro Dachi 74.5

28 Rhivaldi ArisPutra 64.5

29 Sabdo Winedar Hadi Nugroho 85

30 Tunjung Wijanarko 99

31 Whiby Tirta Ardianto 84.5

32 Zefhanya Centella Manuputty -

Jumlah Nilai 1974.6

(5)

44 C. Pembahasan Data Pra Siklus

Dari data analisis pada pra siklus di atas prestasi siswa dalam belajar sejarah cukup dengan rata-rata nilai 61.70 dari 32 siswa dengan KKM 65 , Di atas nilai nol dikarenakan siswa tidak masuk sekolah

D. Deskripsi Siklus 1 ( RPP Siklus 1) 1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus 1 dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa setelah memahami materi yang akan diajarkan. Pada perencanaan tindakan ini peneliti melakukan bernagai persiapan antara lain :

a. Menyusun RPP siklus 1 yang digunakan sebagai petunjuk dan pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan terarah

b. Menyusun lembar kerja siswa c. Menyusun lembar observasi d. Menyiapkan media power point

e. Menyiapkan ringkasan materi dan buku paket

f. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok untuk diskusi 2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin 5 November 2012, dalam pelaksanaan tindakan kelas ini guru

(6)

45

melaksanakan pembelajaran dengan materi pokok Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dengan menggunakan model Quiz Team sehingga siswa dibagi menjadi 3-5 kelompok diskusi, jumlah siswa kelas XI IPS 1 ada 32 siswa. Setiap kelompok beranggotakan 6-7 orang anggota.

Guru mulai memandu kegiatan siswa dengan alokasi waktu kurang lebih 90 menit, dengan garis besar kegiatan sebagai berikut :

1) Penentuan anggota kelompok

2) Menjelaskan langkah-langkah Quiz Team

3) Setelah mengerjakan soal dalam lembar diskusi dilakukan presentasi kelompok

4) Tanya jawab setiap kelompok

5) Koreksi antar anggota kelompok dan antar kelompok

Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan siswa adalah sebagai berikut :

1. Guru menuliskan topik pembelajaran

2. Guru menjelaskan tentang kerajaan islam di Indonesia Siswa kelas XI IPS 1 dibagi menjadi 5 kelompok / tim ( tim A, B, C, D dan E)

3. Guru membagikan lembar diskusi dan memerintahkan Tim A untuk menyiapakan kuis jawaban singkat, Kuis tersebut sudah siap dalam waktu tidak lebih dari 5 menit.

(7)

46

4. Guru memerintahkan tim lain (selain tim A) untuk belajar dan memeriksa catatan mereka.

5. Tim A memberi kuis kepada tim B. Jika Tim B tidak dapat menjawab satu pertanyaan, Tim C segera menjawabnya. 6. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada tim C dan

mengulang proses tersebut sampai Tim E.

7. Ketika kuis dari tim A selesai, siswa melanjutkan ke segmen kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut.

3. Pengamatan

Pelaksanaan siklus 1 berdasarkan pengamatan peneliti dapat dianalisis bahwa dengan menggunakan teknik pembelajaran model Quiz Team, secara umum guru masih mendominasi dengan banyak berbicara dalam melakukan pengarahan.

Beberapa siswa yang unggul belum dapat mengembangkan kerjasama dalam kelompok yang mengakibatkan siswa yang mempunyai kemampuan "kurang" tidak lagi bersemangat karena merasa tertinggal dan menjadi beban kelompok. Hal tersebut nampak pada beberapa wajah siswa yang sedikit murung karena setiap kali meminta bantuan kepada anggota kelompok yang dianggap "pintar" malah dibentak atau diacuhkan. Terlebih lagi saat dipersalahkan menjadi penyebab kalahnya kelompok dalam kompetisi.

(8)

47

Selain itu, menurut pengamatan peneliti, guru terlalu cepat dalam menjelaskan cara bermain Quiz Team. Ada kesan kurang tuntas dalam menjelaskan karena tergesa-gesa sehingga siswa merasa bingung dengan penjelasan guru dan terlihat kurang siap dengan tugasnya dalam kelompok.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penemuan masalah, tahap merancang tindakan, dan tahap pelaksanaan. Tahap penemuan masalah dapat diidentifikasi menjadi dua, yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan dari siswa dalam materi Kerajaan-kerajaan Islam, dengan teknik Quis Team. Permasalahan dari siswa antara lain karena mereka tidak memperhatikan ketika guru menerangkan didepan kelas / sibuk sendiri, kurangnya memahami istilah-istilah serta hipotesis dari beberapa ahli tentang masuknya agama Islam di Indonesia, sehingga daya serap rata-rata rendah.

Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan yang menyebabkan guru belum dapat menciptakan suasana efektif. Keterbatasan strategi dan metode yang tepat, sehingga pembelajaran terkesan kurang menarik dan monoton, terlebih karena disampaikan dengan metode ceramah. Guru hanya menugaskan siswa untuk membaca bahan ringkasan dari guru, tanpa memberikan cara atau tips untuk memudahkan dalam membuat tugas.

(9)

48

Penyusunan rancangan dan revisi rancangan tindakan dilaksanakan setelah guru mendapatkan tambahan pengetahuan. Hal tersebut sebagai dasar menyusun desain pembelajaran dengan menggunakan model Quis Team yang dituangkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan kegiatan siswa akan diperbaiki.

Pada pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pengamatan secara rutin dan sistematis dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga proses pelaksanaan tindakan pada tahap ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi dalam refleksi.

Peneliti dan guru pembimbing kelas mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses tindakan yang dituangkan secara jelas dan lengkap ke dalam lembar pengamatan, serta melakukan observasi dan intepretasi terhadap pengalaman selama proses tindakan berlangsung. Hal tersebut didukung dengan hasil dialog dengan guru sebagai kolaborator.

Hasil refleksi berupa temuan tingkat keefektifan desain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quiz Team, serta data permasalahan yang terjadi di lapangan. Bagian tersebut akan dituangkan kembali dalam rancangan yang telah disusun kembali sebelum digunakan.

Kesimpulan hasil refleksi antara guru dan peneliti berupa temuan peningkatan hasil belajar melalui soal-soal dalam lembar evaluasi. Hasil

(10)

49

belajar mengalami peningkatan ( skor awal 61,70 meningkat menjadi 78,10).

Untuk mengetahui dan mengungkap peningkatan hasil belajar siswa, dilakukan penilaian terhadap hasil jawaban dalam lembar evaluasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus 1.

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abigail Sekar Ayu Asmara 75 Tuntas

2 Adimas Bramantya Adnan Ibrahim 80 Tuntas

3 Andrea Prima Tanra 55 Tidak Tuntas

4 Arielle Dana Rizkynanda 85 Tuntas

5 Bilbao Celta 80 Tuntas

6 Claudia Trivena 70 Tidak Tuntas

7 Damara Restu Utami 75 Tuntas

8 Debora Pratiti Dewi 80 Tuntas

9 Dian Nustanti Ndaomanu 80 Tuntas

10 Dita Aditya Febriani 65 Tidak Tuntas

11 Doli Hot Pangihutan Sinurat 95 Tuntas

12 Dwi Nurhanayati 90 Tuntas

13 Eka Arya Saputra 75 Tuntas

14 Eloisa Karin Wibowo 80 Tuntas

15 Erine Octalia 60 Tidak Tuntas

16 Galih ArdiWicaksono 65 Tuntas

17 Grahadi Candya Haskoro 0 -

18 Gustafi Candra Mahardika 0 -

19 Herry Setyawan 40 Tidak Tuntas

20 Ivan Julianto 85 Tuntas

21 Kalpravreksa Lintang Prabowo 0 -

22 Martha Oktawina Wijaya 90 Tuntas

23 Olivia Isabella Tuhumena 85 Tuntas

24 Rahel Bernike Elnatan 80 Tuntas

25 Raras Widya Mustika 75 Tuntas

26 Rhevaldi Martiano Guntur Lelono 85 Tuntas

27 Richard Cristian Fotendro Dachi 75 Tuntas

28 Rhifaldi Aris Putra 100 Tuntas

29 Sabdo Winedar Hadi Nugroho 90 Tuntas

(11)

50

31 Whiby Tirta Ardianto 85 Tuntas

32 Zefhanya Centella Manuputty 70 Tuntas

Jumlah Nilai 2265 Rata-Rata 78.10

Daftar nilai evaluasi kelas XI IPS pada siklus 1. Hasil analisis siswa sejumlah 32 anak pra siklus rata-rata 61,70 meningkat menjadi 78.10 pada siklus 1, 3 anak memiliki angka nol dikarenakan tidak masuk sekolah, berarti tingkat belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga untuk mata pelajaran sejarah masih sedang.

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus 1 serta disepakati oleh guru dan peneliti untuk mengadakan beberapa revisi pada rancangan tindakan.

Adapun revisi pada pembelajaran kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia adalah penggunaan lembar penilaian antar kelompok yang belum optimal. Belum semua anggota kelompok memberikan koreksi terhadap hasil kerja kelompok lain karena masih didominasi oleh leader (anggota kelompok yang dianggap pintar dan aktif). Selain itu, juga belum optimalnya kerjasama dalam kelompok dan kurang mengembangkan sikap saling membantu dan mendukung anggota kelompok.

Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi:

(12)

51

lembar pengamatan kegiatan siswa (aktifitas siswa) dan lembar pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran Quiz Team .

Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus 1

No Aspek Yang Diamati Baik

Sekali

Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan Dalam Pembelajaran √

2 Memperhatikan Penjelasan Guru √

3 Memahami Tugas masing-masing √ 4 Berpartisipasi dalam pembelajaran √ 5 Mengerjakan tugas yang diberikan guru √ 6 Apabila mengalami kesulitan

berinisiatif menanyakan kepada guru

√ 7 Kelancaran pada saat presentasi √

Sedangkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Lembar Observasi kegiatan guru siklus 1

NO ASPEK YANG DIAMATI NILAI / SKOR

A B C D E

1 Penyampaian tujuan pembelajaran √

2 Memotivasi siswa √

3 Penggunaan model pembelajaran √

4 Pengaktifan siswa dalam diskusi √

5 Pengelolaan Kelas √

6 Pelaksanaan Evaluasi √

Jumlah 28

(13)

52 E. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Pertemuan 2 a. Perencanaan

Model pembelajaran sejarah pada materi Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Quiz Team membagi siswa dalam beberapa kelompok yang saling bekerja sama. Guru berperan sebagai pembimbing dan memantau aktifitas siswa. Misalnya dalam diskusi dan tanya jawab, juga menemukan kesalahan dalam langkah menjawab pertanyaan, dan memberikan motivasi dan penguatan untuk masing-masing individu yang merasa diabaikan oleh kelompoknya agar lebih bersemangat dalam bermain Quiz Team

b. Pelaksanaan

Pada tahap awal, sebelum kegiatan diskusi berlangsung peneliti memberi arahan kepada siswa berkemampuan lebih untuk membantu siswa yang mempunyai kemampuan rendah, agar supaya hasilnya dalam berdiskusi maksimal. Guru membagikan lembar diskusi untuk masing-masing kelompok dengan pertanyaan yang berbeda-beda. Masing-masing-masing kelompok. Kemudian masing-masing kelompok membagi tugasnya untuk membagi pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing anggota kelompok.

(14)

53

Pada pembelajaran sejarah pada materi Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa, guru menjelaskan langkah-langkah kerja seperti pada siklus I, sehingga diharapkan siswa lebih paham terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan. Dengan antusias yang tinggi, siswa saling memberikan masukan untuk menjawab pertanyaan dengan waktu yang singkat kurang lebih 3 menit dan memberikan umpan balik ketika tanya jawab dengan kelompok lain. Saling mengingatkan materi tentang kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa kepada teman atau anggota lain yang merasa kesulitan dalam mencari jawaban pada lembar ringkasan materi, serta melakukan koreksi antaranggota ketika jawaban sudah disusun semua. c. Pengamatan

Pembelajaran sejarah pada materi Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa dengan menggunakan model Quiz Team , serta adanya umpan balik dari masing-masing kelompok, pada tindakan siklus II ini, pada umumnya telah berjaln dengan lebih baik. Guru sebagai pemandu kegiatan kelompok dalam pembelajaran sejarah ini juga sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari intensitasnya yang tinggi dalam melayani dan membimbing kesulitan-kesulitan yang dihadapi masing-masing kelompok.

Peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses tindakan yang dituangkan secara jelas dan lengkap ke dalam lembar pengmatan. Setelah itu, melakukan observasi dan

(15)

54

intepretasi terhadap pengalaman selama proses tindakan berlangsung didukung dengan hasil dialog dengan guru pembimbing sebagai kolaborator.

d. Refleksi

Hasil refleksi yaitu berupa temuan tingkat keefektifan pembelajaran mendiskripsikan Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa dengan model Quiz Team. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan ( pra siklus 61.70 meningkat pada siklus I menjadi 78.10 dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 92.48). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

(16)

55

Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS1 Siklus 2 .

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abigail Sekar Ayu Asmara 96 Tuntas

2 Adimas Bramantya Adnan Ibrahim 100 Tuntas

3 Andrea Prima Tanra 93 Tuntas

4 Arielle Dana Rizkynanda 100 Tuntas

5 Bilbao Celta 75 Tuntas

6 Claudia Trivena 76 Tuntas

7 Damara Restu Utami 93 Tuntas

8 Debora Pratiti Dewi 100 Tuntas

9 Dian Nustanti Ndaomanu 86 Tuntas

10 Dita Aditya Febriani 100 Tuntas

11 Doli Hot Pangihutan Sinurat 100 Tuntas

12 Dwi Nurhanayati 96 Tuntas

13 Eka Arya Saputra 86 Tuntas

14 Eloisa Karin Wibowo 95 Tuntas

15 Erine Octalia 86 Tuntas

16 Galih ArdiWicaksono 80 Tuntas

17 Grahadi Candya Haskoro 0 -

18 Gustafi Candra Mahardika 0 -

19 Herry Setyawan 83 Tuntas

20 Ivan Julianto 90 Tuntas

21 Kalpravreksa Lintang Prabowo 0 -

22 Martha Oktawina Wijaya 100 Tuntas

23 Olivia Isabella Tuhumena 96 Tuntas

24 Rahel Bernike Elnatan 96 Tuntas

25 Raras Widya Mustika 93 Tuntas

26 Rhevaldi Martiano Guntur Lelono 100 Tuntas

27 Richard Cristian Fotendro Dachi 100 Tuntas

28 Rhifaldi Aris Putra 85 Tuntas

29 Sabdo Winedar Hadi Nugroho 100 Tuntas

30 Tunjung Wijanarko 96 Tuntas

31 Whiby Tirta Ardianto 85 Tuntas

32 Zefhanya Centella Manuputty 96 Tuntas

Jumlah Nilai 2682 Rata-Rata 92.48

Data hasil evaluasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 siklus 2. Hasil analisis pada siklus 2, hasil belajar siswa sejarah meningkat dengan nilai

(17)

56

rata-rata sebesar 92.48, 29 anak tuntas sedangkan 3 anak tidak masuk sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa model Quiz Team dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga untuk mata pelajaran sejarah .

Pengamatan terhadap kegiatan siswa pada siklus II tetap dilaksanakan oleh observer. Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

No Aspek Yang Diamati Baik

Sekali

Baik Cukup Kurang 1 Keaktifan Dalam Pembelajaran √

2 Memperhatikan Penjelasan Guru √

3 Memahami Tugas masing-masing √ 4 Berpartisipasi dalam pembelajaran √ 5 Mengerjakan tugas yang diberikan guru √ 6 Apabila mengalami kesulitan

berinisiatif menanyakan kepada guru

√ 7 Kelancaran pada saat presentasi √

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa bahwa semakin aktif dalam pembelajaran, memahami tugasnya masing-masing, mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. Dalam pembelajaran siswa juga mulai berani bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan, keseluruhan siswa sudah mampu berpartisipasi mengikuti pembelajaran (tanpa rasa canggung), siswa berani (tidak merasa malu), lancar pada saat presentasi dengan baik sekali dan mencapai nilai rata-rata. Perbandingan nilai kegiatan siswa antara siklus 1 dengan siklus II

(18)

57

Meskipun begitu guru masih melihat beberapa kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan pembelajaran Quiz Team antara lain:

1. Masih ada siswa yang pasif meski jumlahnya sedikit 2. Siswa yang pandai mendominasi dalam berdiskusi 3. Masih ada siswayang minat belajarnya rendah

Pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II dilaksanakan oleh observer dengan mencatat semua kegiatan guru pada lembar observasi yang sudah disediakan. Hasil observasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel

Tabel 7. Lembar Observasi kegiatan Guru

F. Hasil Siklus 1 dan II

Pembelajaran dengan hanya menggunakan model Quiz Team dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, mengumpulkan data dengan melakukan penilaian kelompok dan test uraian singkat.

NO ASPEK YANG DIAMATI NILAI / SKOR

A B C D E

1 Penyampaian tujuan pembelajaran √

2 Memotivasi siswa √

3 Penggunaan model pembelajaran √ 4 Pengaktifan siswa dalam diskusi √

5 Pengelolaan Kelas √

6 Pelaksanaan Evaluasi √

Jumlah 29

(19)

58 G. Pembahasan dari siklus I dan II

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa model Quiz Team dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI IPS I SMA kristen Satya Wacana Salatiga tahun pelajaran 2012-2013. Hal tersebut dapat di analisis dan dibahas sebagai berikut: Pada awal yaitu tahap pra siklus, nilai rata-rata siswa kelas XI IPS I adalah 61,70 yaitu termasuk dalam kriteria sedang, akan tetapi setelah peneliti menerapakan model Quiz Team pada siklus I dan siklus II rata-rata nilai siswa meningkat yaitu dari 78,10 pada siklus I dan menjadi 92,48 pada siklus II. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan model Quiz Team siswa menjadi aktif dalam kelompok dan tidak merasa bosan ataupun kesulitan dalam mata pelajaran sejarah. Selain itu dalam menerapkan model Quiz Team siswa dapat mengatasi kesulitannya ketika mengerjakan lembar diskusi dan memupuk keberanian ketika dilakukan tanya jawab.

Proses pembelajaran ini adalah menuntut keaktifan siswa, siswa akan mampu memahami dan mendalami materi yang diajarkan, dikarenakan siswa diberi tugas dalam 1 kelompok dengan masing-masing mendapatkan bagian soal kemudian mencocokannya dengan anggota kelompoknya. Disini siswa tidak lagi akan mengalami kesulitan karena ia akan dibantu oleh teman dalam anggota kelompoknya tersebut. Siswa yang mempunyai kemampuan rendah tidak lagi akan merasa canggung untuk bertanya kepada temannya.

(20)

59

Pada siklus II, peneliti juga menggunakan model Quiz Team dalam pembelajaran sejarah agar siswa dapat lebih aktif ketika mengerjakan, peneliti memberikan penghargaan kepada setiap siswa dalam kelompok. Penghargaan tersebut dimaksudkan agar siswa lebih memahami materi sehingga siswa dapat menjawab setiap pertanyaan dengan benar. Selain itu penggunaan model Quiz Team dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa XI IPS I.

Tabel 8. Perbandingan hasil belajar siswa

No. Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Keterangan

1 Abigail Sekar Ayu A 81.5 75 96 Meningkat

2 Adimas Bramantya 61 80 100 Meningkat

3 Andrea Prima Tanra 51.5 55 93 Meningkat

4 Arielle Dana R 68.6 85 100 Meningkat

5 Bilbao Celta 17 80 75 Meningkat

6 Claudia Trivena 59.5 70 76 Meningkat

7 Damara Restu Utami 57 75 93 Meningkat

8 Debora Pratiti Dewi 85 80 100 Meningkat

9 Dian Nustanti N 82 80 86 Meningkat

10 Dita Aditya Febriani - 65 100 Meningkat

11 Doli Hot Pangihutan S 54 95 100 Meningkat

12 Dwi Nurhanayati 94 90 96 Meningkat

13 Eka Arya Saputra 51 75 86 Meningkat

14 Eloisa Karin Wibowo 79 80 95 Meningkat

15 Erine Octalia 72.5 60 86 Meningkat

16 Galih ArdiWicaksono - 65 80 Meningkat

17 Grahadi Candya H 83.5 0 0 -

18 Gustafi Candra M 40.5 0 0 -

19 Herry Setyawan 50.5 40 83 Meningkat

20 Ivan Julianto 74 85 90 Meningkat

21 Kalpravreksa Lintang P 37 0 0 -

22 Martha Oktawina W 73 90 100 Meningkat

23 Olivia Isabella T 66 85 96 Meningkat

24 Rahel Bernike Elnatan 82 80 96 Meningkat

25 Raras Widya Mustika 72 75 93 Meningkat

26 Rhevaldi Martiano G 75 85 100 Meningkat

(21)

60

28 Rhifaldi Aris Putra 64.5 85 100 Meningkat

29 Sabdo Winedar Hadi N 85 90 100 Meningkat

30 Tunjung Wijanarko 99 65 96 Meningkat

31 Whiby Tirta Ardianto 84.5 85 85 Meningkat

31 Zefhanya Centella M - 70 96 Meningkat

Jumlah 1974.6 2265 2682

Rata-rata 61.70 78,10 92,48

Keterangan :

Nilai Baik antara 65-100 Nilai Cukup 65

Nilai Kurang 65 ke bawah Penjelasan Tabel

Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan Siklus II menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif Quiz Team dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Penerapan model Quiz Team membuat siswa lebih memahami materi pelajaran. Sebelum adanya penerapan model Quiz Team kegiatan siswa dikelas selama proses pembelajaran hanyalah mendengarkan guru dan mencatat materi pelajaran, akan tetapi setelah adanya penerapan model Quiz Team siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan model Quiz Team mendorong siswa untuk aktif bekerjasama dalam kerja kelompok atau diskusi dan tanya jawab.

(22)

61

Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 9 . Ketuntasan belajar siswa

Pra Siklus Siklus 1 Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 56,25 % 43,75 % 81,25 % 18,75 % 87,5 % 9,375 %

Berdasarkan tabel diatas, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, kondisi awal atau pra siklus siswa yang tuntas 56,25 %, pada

(23)

62

siklus 1 menjadi 81,25 % dan siklus II meningkat menjadi 87,5%. Jika dituangkan pada gambar tampak pada grafik di bawah ini.

Gambar 2. Grafik Perbandingan ketuntasan Hasil Belajar siswa

Gambar

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus 1.
Tabel 3.  Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus 1
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS1 Siklus 2 .
Tabel 6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
+4

Referensi

Dokumen terkait

bermanfaat bagi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini dari semua pihak. Multi Manao Indonesia.. ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual Skripsi saya yang berjudul “ PERBANDINGAN DATA BOR DAN STANDARD PENETRATION TEST (SPT) DENGAN DATA GEOLISTRIK

Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa Etika profesi hakim dan hukum adalah merupakan satu kesatuan yang secara inheren terdapat nilai-nilai etika Islam yang

Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang ( opportunity ), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK MELALUI MULTIMEDIA GAME ADVENTURE DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Di bawah ini disajikan kunci jawaban dan petunjuk penyelesaian soal latihan Anda. 1) Untuk membedakan suatu bangun datar itu segibanyak atau bukan, Anda lihat apakah

jiwa, maupun keluarga menemui beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.Hambatan atau gangguan adalah gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi, akan tetapi

Hal ini dapat dilihat dari berbagai sosialisasi yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang dan juga BPJS Kesehatan Kota Semarang yang terlibat dalam