17 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Nilai Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional.
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018 yaitu sebanyak 168 perusahaan.
2. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan dan sesuai tujuan tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2018. b. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan
secara lengkap selama tahun 2018.
c. Perusahaan yang menyediakan informasi serta data terkait variabel yang diteliti secara lengkap.
Adapun sampel penelitian yang termasuk dalam kriteria yakni sebanyak 77 perusahaan. Distribusi sampel dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 3.1. Deskripsi Jumlah Sampel Penelitian
No Kriteria Sampel Jumlah
1.
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2018
168
2.
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan pada tahun 2018
(32)
3.
Perusahaan yang tidak menyediakan informasi serta data terkait variabel yang diteliti secara lengkap.
(49)
4. Outlier (10)
Jumlah Sampel Perusahaan 77
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan. Dan variabel moderasi yang digunakan adalah Kepemilikan Institusional.
1. Keputusan Investasi
Keputusan Investasi adalah keputusan terkait penanaman dana perusahaan kedalam suatu aset tertentu selama jangka waktu tertentu dengan harapan akan memperoleh return di masa yang akan datang (Harjito, 2010). Proksi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel keputusan investasi adalah dengan menggunakan Total Assets Growth (TAG) (Yao dkk., 2011) karena
Assets Growth merupakan rata-rata pertumbuhan kekayaan perusahaan. Untuk menggunakan proksi pengukuran ini, nilai aset perusahaan tahun t maupun aset tahun t-1 keduanya tidak boleh nol (Cooper dkk., 2008). TAG dirumuskan sebagai berikut :
TAG
=
Total Aset −Total Aset(t−1)Total Aset (t−1) x 100%
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan Pendanaan adalah keputusan yang dijalankan oleh perusahaan terkait komposisi pendanaan yang meliputi penggunaan hutang dan ekuitas baru (Septia, 2015). Proksi yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan pendanaan adalah menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)(Saputri dkk., 2020). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan melalui ekuitas. DER dirumuskan sebagai berikut :
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
3. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh para pembeli saat perusahaan dijual. Selain itu nilai perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai nilai pasar atas saham karena dengan tingginya harga saham perusahaan maka kemakmurkan pemegang saham juga meningkat (Wijaya & Wibawa, 2010). Sehingga proksi untuk mengukur nilai saham dalam penelitian ini adalah Price to Book Value (PBV) yang dirumuskan sebagai berikut :
PBV = Harga Pasar per Saham
Nilai Buku per Saham x 100%
4. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan atas saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga, seperti perbankan, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dan perusahaan lainnya (Tarjo, 2010). Proksi yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional dirumuskan sebagai berikut:
KI = Kepemilikan Saham Institusional
Total Saham Beredar x 100%
3.4 Jenis dan Sumber Data
1. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melalui perantara yaitu berupa dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2018. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Annual Report Tahunan : 1. Ikhtisar saham
b) Catatan Atas Laporan Keuangan : 1. Modal saham
c) Laporan Posisi Keuangan : 1. Total Aset
2. Total Liabilitas 3. Total Ekuitas
4. Modal ditempatkan dan disetor penuh selama periode penelitian 2. Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui website resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Sumber penunjang lainnya yaitu berasal dari jurnal-jurnal yang mendukung dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik dokumentasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada. Dokumen yang dimaksud yaitu Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan.
3.6 Teknik Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gabaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013 : 160-161), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual atau pengganggu memiliki distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusikan secara normal. Jika signifikasi normal atau p-value > 0,05 maka data residual tersebut
terdistribusi secara normal, sedangkan jika signifikasi normal atau p-value < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasnya. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi yang dapat ditolerir dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: (1) Jika nilai korelasi di bawah batas yang dapat ditolerir yaitu 0,70 (atau 0,90), maka tidak terjadi masalah multikolinearitas, yang mana berarti model regresi tersebut baik. (2) Jika nilai korelasi lebih dari 0,70 (atau 0,90), maka terjadi masalah multikolinearitas yang berarti model regresi tersebut tidak baik (Yamin dkk., 2011).
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians antar pengamatan tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2013), model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Bila nilai probnya < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas dalam model penelitian, sedangkan bila nilai probnya > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model penelitian (Yamin dkk., 2011).
3. Model Regresi Linear Berganda
Tahap hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Tujuan analisis ini yaitu untuk mengetahui apakah variabel moderating akan memperkuat atau memperlemah interaksi antara variabel independen dan variabel dependen. Terdapat dua model pengujian regresi dengan variabel moderating, yaitu uji interaksi dan uji residual. Model regresi berganda dapat dilakukan dalam penelitian yang memiliki formula sebagai berikut: Y= α + β1X1 + β2X2 + β3 (X1*Z)+ β4(X2*Z)+ e Dimana : Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta β1,β2, β3, β4 = Koefisien Regresi X1 = Keputusan Investasi X2 = Keputusan Pendanaan Z = Kepemilikan Institusional e = Koefisien error 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Statistik t (Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi 1%, 5%, atau 10% maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
a) Jika nilai probability > tingkat signifikansi maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai probability < tingkat signifikansi maka variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji Statistik F (Simultan)
Uji F ini untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas < level of significance (α) maka terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.