• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

i

RENCANA STRATEGIS

DINAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN MERANGIN

TAHUN 2019 - 2023

PEMERINTAH

KABUPATEN MERANGIN

DINAS KETAHANAN PANGAN

(2)

| ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin Tahun 2019 - 2023 dapat kami selesaikan.

Dengan disusunnya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin Tahun 2019 – 2023 ini akan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kerangka acuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyusunan Renstra sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan untuk mewujudkan dan mengembangkan sistem ketahanan pangan yang kuat, dinamis dan sinergis dalam mengurangi keluarga miskin, antisipasi kerawanan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan. Hal ini dicapai melalui pengembangan sub system ketersediaan pangan, konsumsi pangan, distribusi pangan, kerawanan pangan, penganekaragaman pangan, konsumsi pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan dengan memperhatikan potensi, keragaan sumber daya pangan dan budaya serta kultur setempat secara rinci.

Kami menyadari bahwa penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin Tahun 2019 – 2023 ini masih belum sempurna, untuk itu adanya saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi memberikan bantuan pemikiran, saran dan pendapat hingga tersusunnya Renstra ini kami sampaikan terima kasih, mudah-mudahan

(3)

| iii

dapat memberi manfaat yang optimal khususnya bagi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin.

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN,

Ir. SLAMET SUDARSONO

Pembina Tingkat I (IV/b) NIP : 1960223 199203 1 003

(4)

| iv

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN ……….. i KATA PENGANTAR ……….. ii DAFTAR ISI ……….. iv DAFTAR TABEL ……….. v DAFTAR GAMBAR ……….. vi

BAB I PENDAHULUAN……… I-1

1.1 Latar Belakang……… I-1

1.2 Landasan Hukum………. I-2

1.3 Maksud dan Tujuan …………..……… I-6

1.4 Sistematika Penulisan………... I-7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN

PANGAN ………....

II-1

2.1 Fungsi, Tugas dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Merangin ………….. II-1

2.2 Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan……….. II-4 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan ……….. II-8 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

DKP Kabupaten Merangin ………

II-11

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS

KETAHANAN PANGAN.………. III-1

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan ………..……… III-1

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih ………..…… III-2 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ………. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis………

III-6 III-10 III-11

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN ……….. IV-1

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin ……….. IV-1

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ……… V-1

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ………..………..

VI-1

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN BIDANG ..….. VII-1

(5)
(6)

| v

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Jumlah Pegawai DKP Kabupaten Merangin Tahun 2017 (Menurut Jabatan Dan Eselonering)

II-4

Tabel II. 2 Jumlah Pegawai DKP Tahun 2017

(Menurut Pendidikan, Pangkat Dan Golongan)

II-5

Tabel II. 3 Jumlah Pegawai DKP Tahun 2017

Menurut Jabatan Dan Tingkat Penjenjangan

II-6

Tabel II. 4 Sarana dan Prasarana yang Dimiliki Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

II-6

Tabel II. 5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

II-9

Tabel II. 6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

II-10

Tabel III. 1 Penjabaran Kriteria dan Indikator Keberhasilan Visi dan Misi

III-6 Tabel III. 2 Identifikasi Analisis Faktor Lingkungan Internal Dan

Eksternal

III-20 Tabel IV. 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD IV-5 Tabel V. 1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Target,

Dan Pendanaan Indikatif Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Merangin

V-2

Tabel V. 2 Tujuan, Sasaran, Strategi, Dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan

V-6 Tabel VI. 1 Rencana Program, Kegiatan, Dan Pendanaan

Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Merangin

VI-3 Tabel VII. 1 Indikator Kinerja DKP yang Mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD 2019-2023 Kabupaten Merangin

VII-2 Tabel VII. 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Merangin

(7)

| vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

(8)

I | 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin maka disusunlah Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019 - 2023 yang merupakan satu bagian utuh dari kinerja guna merealisasikan visi dan misi pemerintah daerah. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa setiap Perangkat Daerah diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah. Renstra OPD memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Program Pembangunan Nasional (SPPN) menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Selain itu, dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terkait dengan penyusunan Renstra Perangkat Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 telah mengatur bahwa Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam

(9)

I | 2

rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam hal ini, RPJMD Kabupaten Merangin tahun 2019 - 2023 akan menjadi acuan dalam penyusunan Renstra OPD 2019 - 2023. Selanjutnya Renstra Dinas Ketahanan Pangan yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Ketahanan Pangan yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan

penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan yang

berkesinambungan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan adalah :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755);

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko, Bungo Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2755).

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(10)

I | 3

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Pertanggung Jawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomo 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);

8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587 diubah dengan PERPU No.2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2014 ).

10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(11)

I | 4

11. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerntah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Pemerintah Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(12)

I | 5

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2013; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 04);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin

(13)

I | 6

Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 10);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Merangin. 25. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2018 - 2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2019 Nomor 3);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin.

2. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang pembangunan Ketahanan Pangan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2019 - 2023 dapat tercapai.

3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, evaluasi program dan kegiatan baik secara internal maupun eksternal.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Merangin.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :

(14)

I | 7

1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin dalam menentukan prioritas program/kegiatan tahunan yang bersumber dari APBD.

2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin.

3. Memudahkan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program/kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

4. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin untuk memahami arah kebijakan dan program/kegiatan operasional tahunan dalam kurun waktu 5 tahun.

5. Untuk mengukur kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam kedudukannya sebagai unsur penyelenggaraan ketahanan pangan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin Tahun 2019 – 2023 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan latar belakang

penyusunan Renstra SKPD, maksud dan tujuan penyusunan Renstra SKPD, landasan normatif penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH, Bab ini

menguraikan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Ketahanan Kabupaten Merangin.

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH, Bab ini menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin, Telaahan Visi, Misi dan Program

(15)

I | 8

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Rensta Dinas Ketahanan Provinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) serta Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, Bab ini menguraikan Tujuan dan

Sasaran Menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin yang mengacu kepada tujuan dan sasaran jangka menengah daerah yang tertuang dalam RPJMD.

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN, Bab ini berisikan rumusan

pernyataan strategi dan arah kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dalam lima tahun mendatang yang mengacu kepada strategi dan arah kebijakan jangka menengah daerah yang tertuang dalam RPJMD.

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN,

Bab ini menguraikan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Ketahanan Pangan 2019 – 2013.

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN, Bab ini

berisi indikator kinerja Dinas Ketahanan Pangan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Ketahanan Pangan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII : PENUTUP, Bab ini berisi tentang catatan penting yang perlu

mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah-kaidah pelaksanaan Renstra perangkat daerah dan rencana tindak lanjut

(16)

II | 1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN 2.1 Fungsi, Tugas dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Merangin

Pembentukan Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang pembentukan dan pemekaran wilayah di lingkup Propinsi Jambi.

Dinas Ketahanan Pangan yang selanjutnya disingkat dengan DKP dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. DKP merupakan leading sector pembangunan di bidang ketahanan pangan, secara bertahap terus melakukan pembenahan dalam upaya mempersiapkan dan menyusun rencana-rencana pembangunan di bidang ketahanan pangan secara realistis dan komprehensif dengan melibatkan seluruh komponen, baik lintas sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat.

a. Tugas Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

Pembentukan Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang pembentukan dan pemekaran wilayah di lingkup Provinsi Jambi.

Di dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan.

b. Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin mempunyai fungsi:

(17)

II | 2

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang ketahanan pangan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas bidang ketahanan pangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin merupakan salah satu organisasi yang ada di Pemerintahan Kabupaten Merangin dan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

a. Kepala

b. Sekretariat membawahi :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian 2. Subbagian Program dan Keuangan

c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi pangan Membawahi : 1. Seksi Ketersediaan Pangan

2. Seksi Distribusi Pangan 3. Seksi Kerawanan Pangan

d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Membawahi : 1. Seksi Konsumsi Pangan

2. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3. Seksi Keamanan Pangan

Untuk uraian lebih rinci struktur organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Merangin dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(18)

II | 3 GAMBAR 1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN

SEKRETARIS

Ir. PAJARUDDIN Pembina Tingkat I (IV/b) NIP: 19621231 199203 1 069

SUBBAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN

MAT ALI, S.PKP Pembina (IV/a) NIP: 19611003 198603 1 005

SUBBAG. PROGRAM DAN KEUANGAN

ALI MUTAHAR, S.Pt Penata (III/c) NIP: 19760630 200803 1 001

BIDANG KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

BULIAN IDRIS, SP Pembina (IV/a) NIP: 19640810 199203 1 006 SEKSI KETERSEDIAAN PANGAN Hj. Eldiarti, SP Penata Tingkat I (III/d) 19641231 198711 2 005

SEKSI DISTRIBUSI PANGAN

M. ALI MUHSID, SP Penata (III/d) 19780515 200501 1 011 SEKSI KERAWANAN PANGAN ZURIYEMA, A.Md Penata Tingkat I (III/d) 19610924 198103 2 001

SEKSI KONSUMSI PANGAN

Ir. INDRA SAKTI Pembina Tingkat I (IV/b) NIP: 19640810 199203 1 006

SEKSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

Hj. ENDANG SUSILANINGSIH, A.Md Penata Tingkat I (III/d) 19680115 199203 2 009

SEKSI KEAMANAN PANGAN

YULIAN RAYA SANGON, SP Penata (III/c) NIP: 19770115 201101 1 004

KEPALA DINAS

Ir. Slamet Sudarsono Pembina (IV/b) NIP: 19660223 199203 1 003

(19)

II | 4

2.2 Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan

Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) didukung oleh sumber daya manusia yang memadai. Sebagai institusi pembangunan ketahanan pangan di daerah, untuk dapat memantapkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mandiri, dibutuhkan bermacam aparatur dengan disiplin ilmu yang berbeda. Demikian pula halnya dengan DKP Kabupaten Merangin, aparatur yang ada berasal dari latar belakang keilmuan yang berbeda. Keadaan pegawai pada Oktober 2018 di DKP Kabupaten Merangin berjumlah 17 (tujuh belas) orang Pegawai Negeri Sipil, 22 (dua puluh dua) orang pegawai honorer. Gambaran keadaan pegawai dan perkembangannya selama Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 2.1

JUMLAH PEGAWAI DKP KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2018 (MENURUT JABATAN DAN ESELONERING)

NO UNIT KERJA PNS (Eselon/Orang) JML HONOR

DAERAH II IIIA IIIB IV STAF

1 Kepala Dinas 1 - - - - 1 -

2 Sekretariat - 1 - 1 15 17 12

3 Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan

- - 1 3 6 10 5

4 Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

- - 1 3 7 11 5

Jumlah 1 1 2 7 28 39 22

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DKP Kab. Merangin Tahun 2018

Sedangkan jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Merangin menurut klasifikasi pendidikan, pangkat dan golongannya dapat dilihat pada berikut ini :

(20)

II | 5

Tabel 2.2.

JUMLAH PEGAWAI DKP TAHUN 2018

(MENURUT PENDIDIKAN, PANGKAT DAN GOLONGAN) No Pendidikan

Pangkat / Golongan (Orang) H

o n o r Jumlah II III IV a b c d a b c d a b 1 SD - - - 1 1 2 SLTP - - - - 3 SLTA - 2 - - - 9 11 4 SARJANA MUDA (D3) - - - - 1 - - 1 - - - 2 5 STRATA 1 (S1) - - - - 1 1 2 4 2 3 12 25 6 STRATA 2 (S2) - - - - 7 STRATA 3 (S3) - - - - - - - - J u m l a h - 2 - - 2 1 2 5 2 3 22 39

Sumber : Subbag Umum & Kepegawaian DKP Kab. Merangin Tahun 2018

Untuk memenuhi persyaratan menduduki jabatan struktural yang ada di OPD Kabupaten Merangin, maka kepada mereka yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan maupun penjenjangan dapat diangkat pada jabatan struktural. Persyaratan penjenjangan diperoleh aparatur melalui Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim). Jumlah pegawai OPD (OPD) yang telah mengikuti Diklat PIM sampai Tahun 2018 menurut jabatan dan tingkat penjenjangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(21)

II | 6

Tabel 2.3.

JUMLAH PEGAWAI DKP TAHUN 2018

MENURUT JABATAN DAN TINGKAT PENJENJANGAN

No Jabatan

Telah Mengikuti

Diklat Penjenjangan Keterangan

PIM II PIM III PIM IV

1 Kepala 1 1 1 2 Sekretaris - 1 1 3 Kabid - - - 4 Kasubag/ Kasi - - 2 5 Staf - - - J u m l a h 1 2 4

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DKP Kab. Merangin Tahun 2018

Dalam melaksanakan tugas pokok dan funsinya, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten merangin didukung oleh sarana dan prasarana meliputi:

Tabel 2.4.

SARANA DAN PRASARANA YANG DIMILIKI DINAS KETAHANAN PANGAN

No Uraian Keadaan Barang Jumlah

Baik Rusak

1 Kendaraan Dinas Roda 4 4 - 4

2 Kendaraan Dinas Roda 2 14 8 22

3 Lemari Kayu 6 - 6

4 OHP - 1 1

5 Rak Kayu 1 - 1

6 Kursi Putar 6 - 6

(22)

II | 7

No Uraian Keadaan Barang Jumlah

Baik Rusak 8 Digital - 1 1 9 Stabilizer 1 - 1 10 Meja 1/2 Biro 16 - 16 11 Televisi 2 - 2 12 Kursi Tamu 2 - 2 13 Meja Biro 7 - 7 14 Kardek 1 - 1 15 LCD Proyektor 2 1 3 16 CPU unit 3 - 3 17 AC 13 - 13 18 Mesin Tik 1 - 1 19 Lemari Arsip 2 - 2 20 Brangkas 1 - 1 21 Laptop 9 - 9 22 Komputer PC 5 1 6 23 Lemari Perpustakaan 1 - 1 24 Filling Kabinet 6 - 6 25 Kursi Kerja 10 - 10 26 Meja Kerja 16 - 16 27 Meja Perpustakaan 2 - 2 28 Sound System 2 - 2 29 Printer 6 1 7 30 Almari Kaca 4 - 4 31 UPS - 4 4

(23)

II | 8

No Uraian Keadaan Barang Jumlah

Baik Rusak

33 Kursi Putar Sandaran Rendah 9 - 9

34 Scanner - 1 1

35 Kursi Biasa 3 5 8

36 Kursi Lipat - 3 3

37 Wifi (Wireless) 1 - 1

38 Almari 2 - 2

39 Meja Kerja Kadis 1 - 1

40 Handycam - 1 1

41 GPS 1 1 2

42 Kamera 1 1 2

43 Kursi Putar Pakai Lengan 1 - 1

44 Kursi Kerja Standar Tinggi 2 - 2

45 CCTV 1 - 1

46 Video Camera 1 - 1

47 Lemari Pendingin (kulkas) 1 - 1

48 Dispenser 1 - 1

J u m l a h 164 30 194

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DKP Kab. Merangin Tahun 2018

2.3. Kinerja Pelayanan DKP Kabupaten Merangin

Pada periode tahun 2013 sampai 2016, urusan ketahanan pangan dilaksanakan oleh bidang Ketahanan Pangan pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Merangin. Kemudian sejak tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

(24)

II | 9

Daerah, urusan ketahanan pangan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya (2014 – 2018) adalah sebagai berikut:

(25)

II | 10 Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin Tahun 2014 - 2018

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indika tor Lainny a

Target Renstra SKPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Ketersediaan Pangan Utama (Kg / kapita / tahun): - Beras 198,3 - - 184,1 186,5 190,2 194,5 198,3 - - - 196,6 - - - 101,08 % - Jagung 44,5 - - 36,3 37,8 39,1 42,8 44,5 - - - 37,2 - - - 86,92 % - Tepung Gandum 16,8 - - 13,4 13,6 14,5 15,4 16,8 - - - 15,6 - - - 101,30 % - Ubi Kayu 29,1 - - 24,6 25,4 26,2 27,8 29,1 - - - 24,5 - - - 88,13 % - Kedelai 2,65 - - 1,23 1,54 1,96 2,12 2,65 - - - 1,75 - - - 82,55 % - Gula Pasir 14,52 - - 11,14 11,78 12,21 13,14 14,52 - - - 26,8 - - - 203,96 % - Cabe 18,76 - - 17,24 17,85 18,30 18,45 18,76 - - - 17,14 - - - 92,90 % - Daging Sapi 2,98 - - 2,21 2,43 2,66 2,87 2,98 - - - 3,45 - - - 120,21 % 2 Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah 7 ton - - 1 ton 2 ton 4 ton 5 ton 7 ton - - - 0 - - - 0 % 3 Persentase LPM (Lumbung Pangan

Masyarakat)

49 % - - 35 % 37 % 40 % 44 % 49 % - - - 33 % - - - 75 %

4 Persentase KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)

71 % - - 56 % 59 % 62 % 66 % 71 % - - - 75 % - - - 113,64 % 5 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 75 - - 65 67 69 72 75 - - - 69,9 - - - 97,08 % 6 Nilai evaluasi AKIP Dinas Ketahanan

Pangan

(26)

II | 11 Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin 2014 – 2018

Uraian

Anggaran pada Tahun (Rp.) Realisasi Anggaran pada Tahun (Rp. ) Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun (%) Rata-rata Pertumbuhan 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Belanja Tidak Langsung - - - 1.267.483.332 1.343.483.332 - - - 1.119.855.784 - - - 88,35 Belanja Langsung - - - 1.773.500.000 2.139.500.000 - - - 1.741.271.385 - - - 98,18 Belanja Pegawai - - - 385.350.000 488.825.000 - - - 380.175.000 - - - 98,66 Belanja Barang dan Jasa - - - 1.351.500.000 1.595.425.000 - - - 1.323.348.385 - - - 97,92 Belanja Modal - - - 36.650.000 55.250.000 - - - 36.648.000 - - - 99,99 Belanja Lainnya - - - -

(27)

II | 12

Sesuai dengan tupoksinya, Dinas Ketahanan Pangan memberikan

pelayanan yang didominasi oleh pelaksanaan pembangunan bidang ketahanan pangan, informasi kondisi ketahanan pangan daerah, ketersediaan cadangan dan distribusi pangan daerah, penanganan terhadap kerawanan pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, promosi produk unggulan daerah dan konsumsi keamanan pangan.

Pada tabel 2.5 di atas menunjukkan bahwa indikator jumlah cadangan pangan pemerintah tidak tercapai atau sebesar 0 %, gagalnya capaian indicator kinerja ini disebabkan belum dianggarkannya dana kegiatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Selanjutnya indicator kinerja terlaksananya pengembangan cadangan pangan daerah juga belum tercapai ( 60 %). Demikian juga pada indicator kinerja jumlah pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan hanya tercapai 33,33 %. Tidak tercapainya indicator tersebut disebabkan dukungan anggaran yang tidak memenuhi kebutuhan dana program kegiatan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DKP Kabupaten Merangin

Tantangan yang dihadapi dalam kaitannya dengan pelaksanaan pemberian pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin antara lain:

1. Berkembangnya jenis makanan olahan/siap saji dengan bahan impor yang beredar di pasaran

2. Masih beredarnya jenis makanan olahan yang menggunakan bahan tambahan yang membahayakan kesehatan

3. Rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA)

(28)

II | 13

4. Sulitnya mengakses data pangan secara cepat dan akurat

5. Masih adanya iklim ego sektoral dalam pelaksanaan koordinasi lintas sectoral

6. Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pertanian belum berperan optimal 7. Lembaga penyangga harga pasar hasil pertanian belum berperan

optimal

8. Peningkatan hasil produksi pertanian relatif rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat

9. Masih rendahnya sistem cadangan pangan di masyarakat 10. Masih tingginya ketergantungan masyarakat terhadap beras

11. Meningkatnya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dan menurunnya kualitas lahan produktif

Sedangkan peluang yang dimiliki dalam upaya peningkatan pemberian pelayanan ketahanan pangan yaitu :

1. Masih cukup luasnya pekarangan masyarakat yang tersedia sebagai sarana peningkatan cadangan pangan tingkat rumah tangga

2. Adanya intervensi pemerintah dalam upaya pengendalian harga gabah yang dilaksanakan oleh Bulog, dan Lembaga Pembelian Gabah

3. Terbukanya jalur arus lalu lintas distribusi pangan antara Povinsi, Kabupaten dan Kota

4. Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap pangan yang beragam dan bermutu

5. Adanya komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah Kabupaten dalam upaya pengentasan kemiskinan

6. Adanya Kebijakan Nasional Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

(29)

II | 14

7. Adanya kebijakan pemerintah kabupaten dalam hal penerapan prinsip

partisipasi masyarakat yaitu keterlibatan masyarakat dalam

perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi kebijakan pembangunan.

(30)

III | 1

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan

Sebagai salah satu unit kerja yang dibentuk menurut Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Merangin, Dinas Ketahanan Pangan yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Daerah Kabupaten Merangin dalam pembangunan ketahanan pangan mempunyai permasalahan yang dapat dirangkum diantaranya :

1. Masih terdapatnya kebijakan nasional yang kurang mendukung perwujudan ketahanan pangan

2. Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan di bidang ketahanan pangan

3. Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi di bidang ketahanan pangan

4. Masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang menangani bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, serta keamanan pangan

5. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan)

6. Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman masih belum optimal

(31)

III | 2

8. Belum dimanfaatkannya hasil evaluasi sebagai informasi umpan (feed back) bagi perbaikan pelaksanaan dan perumusan perencanaan di masa datang.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Merangin mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Merangin Tahun 2019 – 2023. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Merangin menitikberatkan pada upaya mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan serta sumber daya pariwisata yang maju, unik dan kompetitif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka percepatan pembangunan diperlukan adanya Fokus Strategi Daerah yang kemudian akan menetapkan menjadi arah kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Arah Kebijakan pembangunan Kabupaten Merangin tetap memperhatikan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jambi (RPJMD Provinsi) serta memperhatikan Arah

Kebijakan Pembangunan Nasional (RPJM Nasional) dengan

mempertimbangkan potensi sumberdaya yang dimiliki dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Merangin. Adapun rencana pembangunan jangka menengah yang menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati tahun 2019 – 2023.

Visi Daerah Kabupaten Merangin adalah “Merangin MANTAP Unggul Bidang Pertanian dan Pariwisata Tahun 2023”. Kata MANTAP merupakan akronim dari serangkaian kata Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional.

(32)

III | 3

MAJU : adalah suatu kondisi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Merangin yang dinamis, produktif, kreatif, inovatif dan berdaya saing berdasarkan kemampuan, keterampilan, keunggulan dan ketangguhan yang didukung oleh potensi dan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada pencapaian hasil kinerja yang lebih baik serta terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang mampu menyesuaikan perkembangan zaman.

AMAN : adalah tercipta dan terpeliharanya keamanan dalam masyarakat Kabupaten Merangin, baik dari gangguan manusia maupun dari gangguan alam. tingkat kriminalitas dan gangguan keamanan menurun, meningkatnya penegakan supremasi hukum, meningkatnya adaptasi terhadap resiko terjadinya bencana alam, serta terwujudnya ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat.

NYAMAN : adalah sikap dan kondisi masyarakat kabupaten merangin yang memiliki harkat kemanusiaan dan harga diri, sehingga berada pada tatanan keselarasan aspek sosial budaya, ekonomi, lingkungan hidup dan tata ruang wilayah. diukur dari kondisi yang harmonis dalam kehidupan bermasyarakat, terciptanya hubungan yang kondusif antara pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat sehingga masyarakat dapat menjalankan berbagai aktivitas dan kegiatan produktif, meningkatnya iklim investasi, terwujudnya lingkungan ramah wisata, tersedianya tempat tinggal yang berkualitas dan terjangkau serta tersedianya lapangan dan kesempatan kerja.

TERTIB : adalah terciptanya kondisi keteraturan dalam tata kehidupan masyarakat tali undang tambang teliti yang mengedepankan kearifan lokal dan hukum adat.

(33)

III | 4

AMANAH : adalah membangun kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan dengan mengedepankan kultur masyarakat Merangin yang Religius dan mengayomi seluruh masyarakat yang plural.

PROFESIONAL : adalah suatu kondisi yang menggambarkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih, transparan dan akuntabel dengan komitmen untuk senantiasa meningkatkan kemampuan yang kompetitif dan karakter penuh tanggung jawab.

Misi Daerah Kabupaten Merangin dalam mencapai Visi Daerah yang mengacu pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing.

2. Memantapkan tatakelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani menuju pemerintahan kelas dunia (world class Government).

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi serta mengacu selaras dengan arahan teknis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), maka tujuan pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah:

1. Mewujudkan peningkatan sektor ekonomi yang berbasis bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan untuk kesejahteraan masyarakat..

2. Mewujudkan peningkatan ekonomi yang berbasis pengelolaan

sumberdaya & pendayagunaan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif untuk peningkatan pendapatan masyarakat.

3. Mewujudkan peningkatkan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang merata dan berkualitas.

(34)

III | 5

4. Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal.

5. Mewujudkan peningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis pada pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

6. Mewujudkan penguatan tata kelola Pemerintahan Daerah yang baik dengan menerapkan delapan area perubahan reformasi birokrasi.

Pembangunan ketahanan pangan yang diemban dan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin merupakan perwujudan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang ke-3 yaitu “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing”. Misi ini diarahkan mewujudkan peningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis pada peningkatan kualitas pangan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Afirmasi pelaksanaan misi melalui kemudahan akses permodalan, dukungan teknologi dan informasi, jaminan ketahanan pangan, kemandirian energi, peningkatan kesejahteraan pekerja, perluasan akses dan kualitas pelayanan dasar, penciptaan dan perluasan lapangan kerja.

Merujuk pada misi tersebut, tujuan pembangunan ketahanan pangan sangat berkaitan dengan pencapaian tujuan mewujudkan kemandirian desa melalui kedaulatan pangan dengan sasaran meningkatkan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.

(35)

III | 6

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Perencanaan pembangunan ketahanan pangan tidak hanya pada peningkatan produktifitas yang tinggi, tetapi juga apakah peningkatan produksi pangan tersebut sudah dapat memperbaiki gizi masyarakatnya. Oleh karena itu perencanaan ketahanan pangan harus bersifat holistik, realistik, kontinyu dan aktual. Konsekuensinya dalam pembuatan perencanaan pangan bukan hanya hasil saja yang harus diperlihatkan, tetapi juga mengenai bagaimana caranya merumuskan pilar ketersediaan dan Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan yaitu pengembangan SDM, mengacu pada kondisi lingkungan pertanian khususnya pembangunan ketahanan pangan. Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia mempunyai visi 2015 – 2019, yaitu: “Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman

pangan berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan”.

Kata-kata kunci dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Ketahanan Pangan:

Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

(36)

III | 7

Upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya local.

 Penganekaragaman Pangan :

Upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya local.

 Sumber Daya Lokal :

Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah, komoditas pangan, dan meningkatkan efisiensi.

 Kedaulatan Pangan :

Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

 Kemandirian Pangan :

Kemampuan Negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai ditingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermartabat.

Badan Ketahanan Pangan harus berperan sebagai “lead institution” dalam mengoordinasikan perumusan kebijakan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan. Dalam rangka memainkan peran tersebut sehingga dapat mencapai

(37)

III | 8

visi yang telah ditetapkan maka Badan Ketahanan Pangan mengemban misi tahun 2015-2019, sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya lokal;

2. Memantapkan penanganan kerawanan pangan;

3. Meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat untuk pangan pokok; 4. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat berbasis

sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal; 5. Mewujudkan keamanan pangan segar.

Pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan bertujuan untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara berkelanjutan, dengan cara :

1. Memperkuat penyediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya lokal;

2. Menurunkan jumlah penduduk rawan pangan;

3. Memperkuat sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan pokok;

4. Meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman melalui penguatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat;

5. Meningkatkan konsumsi pangan masyarakat untuk memenuhi kecukupan gizi yang bersumber dari pangan lokal;

6. Meningkatkan keamanan pangan segar.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah menetapkan visi untuk periode 2016 – 2021 yaitu: “Terwujudnya Ketahanan Pangan Yang Mandiri dan Berdaulat Menuju Jambi TUNTAS 2021”.

Dalam rangka mencapai visi tersebut, Dinas Ketahanan Provinsi Jambi mengemban misi sebagai berikut:

(38)

III | 9

a. Meningkatkan ketersediaan dan keragaman pangan yang berbasis sumberdaya lokal.

b. Memantapkan penanganan kerawanan pangan.

c. Meningkatkan keterjangkauan masyarakat untuk pangan pokok.

d. Mewujudkan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat menjadi beragam, bergizi seimbang dan Aman (B2SA).

e. Meningkatkan tata kelola ketahanan pangan yang bersih transparan akuntabel dan partisipatif dalam pelayanan publik.

Pembangunan ketahanan pangan bertujuan untuk mampu

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki untuk mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan, dengan cara:

1. Memperkuat ketersediaan pangan dengan pengembangan infrastruktur sumberdaya pangan yang beragam berbasis spesifik lokasi.

2. Menurunkan jumlah penduduk rawan pangan dengan membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan.

3. Memperkuat sistem distribusi dan stabilitas harga pangan pokok. 4. Memperkuat cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat.

5. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan B2SA.

6. Mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam, bergizi dan aman.

7. Meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan yang beragam dengam memanfaatkan sumberdaya lokal.

8. Meningkatkan keamanan pangan segar yang diproduksi dan beredar untuk dikonsumsi masyarakat.

9. Meningkatkan kinerja aparatur dalam pelayanan, pelaporan dan pelaksanaan ketahanan pangan.

(39)

III | 10

10. Mewujudkan sumberdaya Aparatur yang berkualitas, sehat dan produktif dalam mendukung ketahanan pangan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Strategi pengembangan wilayah dalam Kabupaten Merangin menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan memperhatikan potensi dan permasalahan wilayah, dalam mempercepat pengembangan wilayah, mendorong penataan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dengan prinsip harmonisasi kepentingan nasional, Provinsi Jambi dan kebutuhan daerah Kabupaten. Dengan mempertimbangkan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah pemukiman akan berimplikasi pada terjadinya alih fungsi tata ruang. Selain itu permasalahan lain yang terjadi adalah perselisihan batas wilayah, baik itu di wilayah desa, kecamatan maupun kabupaten, pelanggaran pemanfaatan hutan lindung, hutan produksi dan cagar alam Hal ini akan menjadi perhatian utama dalam menyusun Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2019 - 2023.

Pembangunan kedaulatan pangan tidak lepas dari ketersediaan lahan. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah telah disebutkan kawasan peruntukan pertanian yaitu wilayah budidaya pertanian pangan dan hortikultura pada kawasan lahan pertanian basah maupun kering. Kawasan peruntukan pertanian ini ditetapkan dengan tujuan melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, menjamin tersedianya lahan pertanian pangan dan hortikultura secara berkelanjutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan, melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani, meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan petani dan masyarakat, meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani, meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi

(40)

III | 11

kehidupan yang layak, mempertahankan keseimbangan ekologis, mewujudkan revitalisasi pertanian ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan, lahan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan.

Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin yang berhubungan dengan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis adalah pembangunan gudang lumbung pangan. Pembangunan lumbung pangan ini bertujuan untuk menampung gabah pada waktu musim panen raya dan menampung gabah antisipasi pada musim-musim tertentu.

Pembangunan gudang lumbung pangan masyarakat dibangun di wilayah/daerah sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu gudang lumbung pangan dibangun (lokasi) pada daerah pemukiman sesuai

dengan tataruang wilayah kecamatan/desa.

Penentuan lokasi gudang lumbung pangan dilakukan dengan cara mengkoordinasikan dengan kecamatan sehingga pihak pemerintah kecamatan dapat memberikan gambaran dimana/lokasi lumbung pangan akan dibangun. Melalui hal diatas dapat diketahui dengan tepat dimana gudang lumbung pangan tersebut akan dibangun sehingga tidak bersentuhan dengan kawasan hutan lindung/cagar alam. Dalam hal ini berdirinya bangunan lumbung berdiri di atas lahan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

1.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Selain Isu dan permasalah sesuai Tugas dan Fungsi DKP sebagai sebuah OPD seperti yang tercantum dalam identifikasi permasalahan berdasarkan

(41)

III | 12

Tugas dan Fungsi OPD, Isu dan permasalahan Daerah juga menjadi bahan perhatian yang tak terlepaskan dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) DKP ini.

Dalam mewujudkan tujuan pembangunan, sebagaimana dipaparkan didalam tabel diatas, maka Kabupaten Merangin menetapkan sasaran pokok pembangunan berdasarkan pada kebutuhan untuk dilaksanakan yakni:

1. Penataan organisasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien untuk

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

2. Penataan dan implementasi sistem pengelolaan keuangan dan anggaran

yang transparan berbasis e-planning, e-budget dan e-audit.

3. Penataan administrasi dan birokrasi Kecamatan dan desa/kelurahan

4. Peningkatan sistem pelayanan publik terpadu yang bebas KKN dan

berkinerja baik.

5. Peningkatan sistem perekrutan CPNS dan pegawai kontrak/ honorer yang

bebas KKN dan memberikan perhatian khusus untuk putra-putri MERANGIN.

6. Peningkatan kesejahteraan bagi penyelenggara pemerintahan dan

pembangunan

7. Peningkatan insentif untuk pegawai SARA (Imam, Balai, Khatib dan Guru

Ngaji).

8. Perbaikan dan pembangunan jalan dan jembatan mulai dari jalan desa,

desa ke kecamatan, dari kecamatan ke kabupaten dan ke Propinsi

9. Perluasan jangkauan jaringan aliran lisrik dan air bersih dengan

mengoptimalkan anggaran daerah secara merata dan berkeadilan di setiap desa.

(42)

III | 13

11. Pembangunan irigasi terutama di kawasan sentra produksi pertanian masyarakat

12. Pengembangan Kawasan Jangkat sebagai Kawasan Ekonomi Strategis. 13. Penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan bagi seluruh masyarakat

khususnya masyarakat miskin.

14. Peningkatan kualitas pendidikan melalui penyediaan pendidikan gratis berkualitas, fasilitas pendidikan, kesejahteraan tenaga pendidik.

15. Peningkatan tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja

16. Peningkatan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin yang mudah dijangkau serta berkualitas

17. Peningkatan ketersediaan peralatan medis, obat-obatan, tenaga medis, dokter umum dan dokter spesialis dengan jumlah yang memadai untuk Rumah Sakit Umum dan Puskesmas rawat inap

18. Peningkatan ketersediaan peralatan, obat-obatan dan tenaga medis dan dokter umum dengan jumlah yang memadai untuk Puskesmas.

19. Peningkatan pelayanan dan perlindungan kesehatan keluarga, ibu dan anak

20. Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan birokrasi dan penyediaan infrastruktur berdaysaing.

21. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemandirian fiscal daerah.

22. Peningkatan kinerja BUMD agar dapat memberi kontribusi kepada pendapatan asli daerah

23. Peningkatan perbaikan iklim ketenagakerjaan dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja.

24. Pengembangan potensi agrowisata dan kawasan agrowisata melalui kawasan ekonomi Staretegis.

(43)

III | 14

25. Peningkatan produksi pertanian guna terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarga

26. Peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya pertanian yang memberi manfaat ekonomi untuk Pendapatan daerah dan masyarakat sekitar dengan dampak lingkungan yang minimal

27. Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi. 28. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kesenjangan

pembangunan antar daerah melalui ekonomi kerakyatan

29. Peningkatan ketersediaan fasilitas olah raga di setiap kecamatan.

30. Peningkatan penyiapan atlit berprestasi sejak dini, berkala dan berkelanjutan

31. Peningkatan pemuda berprestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional 32. Peningkatan Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan

daerah yang berorientasi pada profesionalisme

33. Peningkatan kesadaran para stakeholder tentang pelestarian alam dan lingkungan hidup khususnya kawasan konservasi dan perlindungan. 34. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan

kebijakan pemerintah daerah yang berkenaaan dengan lingkungan hidup dan pengelolaan SDA

35. Peningkatan penghargaan kepada inisiator yang menjaga lingkungan hidup dan menerapkan sanksi secara tegas terhadap perusak lingkungan hidup.

Kinerja pemerintahan sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi pemerintahan sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor-faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi pemerintahan secara sinergis dan efisien. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan,

(44)

III | 15

Peluang dan Tantangan Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin yang berhasil diidentifikasi antara lain :

Tabel 3.2

IDENTIFIKASI ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

FAKTOR INTERNAL

No KEKUATAN – S No KELEMAHAN - W

S1 Jumlah dan kualitas SDM aparatur yang memadai

W1 Kualitas dan kuantitas SDM sebagai pelaksana sistem ketahanan pangan belum memadai

S2 Sarana/prasarana Kerja yang memadai

W2 Belum terpenuhinya sarana dan prasarana kerja.

S3 Dukungan anggaran yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas

W3 Belum optimalnya alokasi anggaran pelaksanaan tugas.

S4 Motivasi bekerja yang kuat W4 Belum maksimalnya pemberian reward hasil kerja dan promosi jabatan

S5 Adanya kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah mengenai Ketahanan Pangan

W5 Rendahnya pemahaman aparatur terkait peran kelembagaan ketahanan pangan

FAKTOR EKSTERNAL

No PELUANG – O No ANCAMAN - T

O1 Ketahanan Pangan merupakan salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat

T1 Rendahnya pemahaman aparatur terkait peran kelembagaan ketahanan pangan

O2 Perubahan tingkat sosial dan pendapatan perkapita penduduk berpengaruh terhadap pola konsumsi sehingga menuntut penyediaan pangan secara beragam, bergizi dan

berimbang sesuai dengan pola pangan harapan

T2 Tradisi/budaya masyarakat masih tergantung pada satu komoditi pangan pokok (beras) dalam pemenuhan karbohidrat.

O3 Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan seluruh instansi terkait pada setiap tingkatan

T3 Persepsi tentang pentingnya Ketahanan Pangan, belum sama dikalangan Pemda dan stakeholder lainya

O4 Adanya Dewan Ketahanan Pangan sebagai leading sector Koordinasi pembangunan Ketahanan Pangan

T4 Belum optimalnya peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) sebagai lembaga fungsional koordinator dalam penanganan ketahanan pangan

O5 Pengisian lumbung pangan sebagai cadangan pangan dapat menggunakan dana Bansos

T5 Terbatasnya dana operasional dan dana Bansos Ketahanan Pangan

O6 Distibusi belum berjalan secara efisien yang menyebabkan terjadinya ketidak stabilan harga pangan

T6 Terbatasnya prasarana dan sarana perhubungan untuk menjangkau seluruh wilayah terutama daerah terpencil

(45)

III | 16

O7 Tersedianya produk pangan local sebagai sumber pangan alternatif sebagai pengganti beras dalam rangka penganekaragaman pangan.

T7 Masih tergantungnya pola konsumsi masyarakat dengan sumber pangan dari beras.

O8 Adanya motivasi masyarakat untuk membentuk kelompok dalam mengikuti program LDPM, PUPM, LPM dari pemerintah

T8 Masih rendahnya SDM petani dalam mengelola kelompok untuk mengikuti program LDPM, PUPM dam LPM.

O9 Adanya tekad pemerintah daerah untuk meningkatkan cadangan pemerintah daerah

T9 Rendahnya kekuatan keuangan daerah untuk membiayai peningkatan cadangan pangan pemerintah daerah.

O10 Mayoritas masyarakat memiliki lahan pekarangan rumah yang dapat ditanami tanaman untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga

T10 Rendahnya kesadaran masyarakat pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk pemenuhan pangan gisi keluarga karena sebagian besar ditanami dengan tanaman perkebunan.

(46)

IV | 1

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin

Dalam upaya mendukung terwujudnya Visi dan Misi Kabupaten Merangin yaitu “Merangin MANTAP Unggul Bidang Pertanian dan Pariwisata Tahun 2023” serta mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Merangin, maka Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin, mempunyai gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, yaitu :

1) Meningkatkan Ketersediaan dan Distribusi Pangan Masyarakat 2) Meningkatkan Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan 3) Meningkatkan Penanganan Daerah Rawan Pangan

4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Ketahanan Pangan

Adapun tujuan sasaran, strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan adalah :

1. Meningkatkan Ketersediaan dan Distribusi Pangan Masyarakat Tujuan :

Meningkatkan Kemudahan dan Kemampuan Masyarakat Dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan

Sasaran :

a. Menyediakan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein masyarakat Kabupaten Merangin.

b. Meningkatkan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) minimal sebesar 147,38 Ton equivalen beras.

(47)

IV | 2

c. Terdistribusikannya pangan secara merata dan terjangkau di setiap kecamatan.

Strategi :

Akses pangan dipengaruhi oleh ketersediaan pangan, distribusi pangan serta kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu Koordinasi lintas sektor melalui peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan sangat diperlukan untuk:

- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi distribusi dan perdagangan pangan melalui pengembangan infrastruktur distribusi, pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi antar daerah sentra produksi, pengembangan sistem informasi pasar.

- Menjaga Stabilitas Harga Pangan, melalui peningkatan peranan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat melalui Toko Tani Indonesia, pengembangan sistem informasi dan monitoring produksi, konsumsi, harga bahan pangan pokok.

Kebijakan :

a. Pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis.

c. Pengembangan Buffer Stock Management (pembelian oleh pemerintah dalam hal ini dilaksanakan oleh PUPM yang sudah dibiayai oleh

pemerintah pada waktu panen dan operasi pasar pada waktu paceklik)

pada komoditas pangan strategis.

2. Meningkatkan Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan Tujuan :

Terpenuhinya konsumsi masyarakat yang beragam, bergizi seimbang, aman dan halal.

(48)

IV | 3

a. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan

b. Meningkatkan keamanan, mutu dan higien pangan yang dikonsumsi masyarakat.

Strategi :

a. Peningkatan Skor PPH melalui promosi konsumsi pangan lokal (umbi-umbian), sayuran dan buah-buahan, serta pangan hewani.

b. Pengembangan dan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui konsep kawasan rumah pangan lestari c. Peningkatan pelayanan gizi dan kesehatan kepada masyarakat miskin oleh

kelompok wanita yang terintegrasi dengan program penanggulangan kemiskinan dan keluarga berencana, dalam rangka mengurangi jumlah penderita gizi kurang, termasuk kurang gizi mikro (kurang vitamin dan mineral) yang diprioritaskan pada kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan calon ibu hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun tanpa mengabaikan kelompok usia lainnya; d. Penguatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

Kebijakan :

a. Penetapan Pola Pangan Harapan (PPH) sebagai salah satu indikator keberhasilan Pembangunan Daerah dalam RPJMD Kabupaten Merangin Tahun 2019 - 2023.

b. Penguatan kelembagaan pedesaan seperti Posyandu, PKK dan Kelompok Wanita Tani.

3. Meningkatkan Penangangan Daerah Rawan Pangan Tujuan :

Menurunkan Angka Penduduk Rawan Pangan Sasaran :

(49)

IV | 4

b. Tertanganinya wilayah terindikasi rawan pangan sampai dengan Tahun 2023.

Strategi :

a. Meningkatkan daya beli masyarakat untuk meningkatkan kemampuan

rumah tangga dalam mengakses pangan untuk memenuhi kebutuhan

setiap anggota rumah tangga dalam jumlah dan mutu yang memadai. b. Mendorong, mengembangkan dan membangun, serta memfasilitasi peran

serta masyarakat dalam pemenuhan pangan sebagai implementasi Pemenuhan hak atas pangan

4. Meningkatkan Dukungan Manajemen dan Kelembagaan Ketahanan Pangan

Tujuan :

Memperkuat Kelembagaan Ketahanan Pangan Dalam Rangka

Penyelenggaraan Ketahanan Pangan Yang Berkelanjutan Sasaran :

a. Meningkatkan koordinasi antar OPD dan Stakeholder Ketahanan Pangan melalui Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan minimal 1 kali dalam setahun.

b. Meningkatnya system pelayanan dan kesekretariatan untuk memenuhi kebutuhan operasional dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin.

c. Meningkatnya kapasitas, kompetensi dan disiplin aparatur, ditandai

dengan meningkatnya jumlah aparatur yang mengikuti diklat serta

menurunnya tingkat pelanggaran disiplin. Strategi :

(50)

IV | 5

b. Meningkatkan kapasitas Sumberdaya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin.

Kebijakan :

a. Peningkatan fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan. b. Penerapan reward and punishment

Dengan mengacu pada tujuan sasaran, strategi dan arah kebijakan tersebut di atas, maka tujuan dan sasaran pembangunan Dinas Ketahanan Pangan untuk 5 (lima) tahun ke depan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah Peningkatan Ketersediaan Pangan (food availability) Angka Ketersediaan Energi (Kkal/Kapita/ha ri) 3.370 3.375 3.380 3.400 3.420 Prosentase Cadangan Pangan Daerah 4.51 % 15,00 % 22,00 % 26,00 % 30,00 % Nilai Coefisien Variasi (CV) CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % Peningkatan kualitas konsumsi pangan Angka Konsumsi Energi (Kkal/kapita/ hari) 2.300 2.275 2.250 2.225 2.200 Konsumsi Beras (Kg / Kapita / Tahun) 102,0 101,8 101,6 101,3 101,0 Prosentase Sampel Pangan yang aman Aman 76% 82% 84% 86% 88% 2 Meningkatkan Efektivitas Tata Kelola Pemerintahan urusan Ketahanan Pangan Meningkatny a akuntabilitas kinerja birokrasi Nilai evaluasi AKIP Dinas Ketahanan Pangan BB BB A A A

(51)
(52)

V | 1

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi adalah langkah perangkat daerah yang berisikan program-program sebagai prioritas pembangunan daerah untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, sedangkan arah kebijakan merupakan rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi sedangkan kebijakan merupakan suatu pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

A. Strategi

Kinerja pemerintahan sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi pemerintahan sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor-faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi pemerintahan secara sinergis dan efisien. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan faktor lingkungan internal dan eksternal Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Merangin yang berhasil diidentifikasi antara lain :

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  sasaran  yang  ingin  di  capai  adalah  Peningkatan  Ketersediaan  Pangan  (food  availability)  dengan  kemudahan  masyarakat  untuk  mendapatkan  pangan  (akses  pangan)  dan  Peningkatan  kualitas konsumsi pangan ya

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah metode yang tidak mengukur efek histeresis dan kegayutan terhadap suhu dari alat yang dikalibrasi serta pada umumnya digunakan oleh laboratorium kalibrasi

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018 pada

Untuk ukuran partikel titik hujan yang sama dengan nilai permitivitas air absolut 1,33, didapat bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan, semakin besar pula.

Jika almarhum/ah tidak mempunyai ahli waris, maka rumah tersebut bisa dijual atau disewakan kepada warga Kampung Naga yang tinggal di wilayah Kampung Naga, warga keturunan

Dalam hal ini penulis memaparkan ada sebagian murid kelas VI pada tahun pelajaran 2017 / 2018 belum mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis surat

Sekarang ini mikroorganisme yang banyak digunakan dalam proses fermentasi alkohol adalah Sacharomyces cerevisiae yang dapat berproduksi tinggi, tahan atau toleran terhadap

[r]

Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru ini menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan Ketahanan Pangan