• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3 Analisis Data

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan pada tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa Indonesia , lalu kata kerja bahasa Jepang ke kata benda bahasa Indonesia yang terdapat dalam manga Hikaru no Go jilid satu.

3.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda Bahasa Jepang Menjadi Kata Sifat Bahasa Indonesia ( Nomina Æ Adjektiva).

Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan pada kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang menjadi kata sifat dalam bahasa Indonesia. Kata benda dalam bahasa Jepang dikelompokkan menjadi enam yaitu benda-benda hidup atau 人 名 詞 (hitomeishi), benda-benda mati atau 物 名 詞 (monomeishi), suatu kondisi/peristiwa atau 事 態 名 詞 (jitaimeishi), nama tempat atau 場 所 名 詞 (bashomeishi), nama arah/jalan atau 方向名詞 (houkoumeishi), dan yang merujuk pada waktu atau 時間名詞 (jikanmeishi) (Masuoka dan Takubo, 1993:33-34). Akan tetapi dalam pergeseran penerjemahan dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa Indonesia, penulis menemukan kesamaan dari semua pergeseran dalam manga Hikaru no Go jilid satu yang ditemukan yaitu kesemuanya merujuk pada 事態名詞 (jitaimeishi) atau kata benda yang menunjukkan suatu hal/kondisi/peristiwa. Menurut KBBI (2002:383) hal memiliki makna 1) keadaan, peristiwa, kejadian; 2) perkara, urusan, soal 3)tentang, mengenai. Lalu menurut KBBI (2002:586) kondisi memiliki makna 1)

(2)

persyaratan; 2) keadaan dan peristiwa memiliki makna kejadian (hal,perkara), kejadian yang luar biasa, yang benar-benar terjadi. Meishi yang penulis temukan semua memiliki ciri-ciri seperti makna yang telah dipaparkan di atas sehingga dapat dikategorikan menjadi 事態名詞 (jitaimeishi). Dalam manga Hikaru no Go jilid satu, terdapat tujuh pergeseran penerjemahan dari 事 態 名 詞 (jitaimeishi) menjadi kata sifat bahasa Indonesia.

3.1.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda Bahasa Jepang yang Merujuk Pada 事態名詞 (Jitaimeishi) Menjadi Kata Sifat Bahasa Indonesia

Penulis akan menganalisis kata benda 事 態 名 詞 (jitaimeishi) dalam BSu yang mengalami pergeseran kelas menjadi kata sifat dalam BSa. Pada komik Hikaru no Go jilid satu, penulis menemukan tujuh contoh kata yang mengalami perubahan menjadi kata sifat dalam BSa.

1) Situasi: Hikaru Shindo yang merupakan tokoh utama dalam komik Hikaru no Go bersama teman sepermainannya Akari sedang memeriksa gudang penyimpanan barang milik kakeknya. Hikaru yang tidak diberikan uang saku karena nilai tes sosiologinya buruk, berharap bisa menemukan barang berharga di dalam gudang penyimpanan itu untuk bisa dijual diam-diam sebagai pengganti uang saku yang tidak diterimanya. Lalu ia menemukan sebuah papan untuk bermain Go yang dinamakan goban.

BSu:

こりゃ高値で売れるぞ。(Hotta, 1998:8) Korya takane de ureru zo.

(3)

BSa:

Barangkali laku dijual mahal, nih. (Armanda, 2004:8).

Analisis:

Bagan 3.1

Bagan Analisis Kata 「高値」

Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia こりゃ高値で売れるぞ。

Korya takane de ureru zo.

Barangkali laku dijual mahal, nih.

Kata dalam BSu yang merujuk pada hal, kondisi, peristiwa atau disebut 事態名詞 (jitaimeishi).

Kata dalam BSu yang merujuk pada 事 態 名 詞 (jitaimeishi). Dalam BSa

高値 (事態名詞 karena menyatakan hal dimana harga itu tinggi) :

harga tinggi (Matsuura,1994:1036)

mahal (adjektiva): 1) tinggi harganya

2) jarang ada; tidak mudah (KBBI, 2002:696)

Keterangan kata yang telah bergeser dari kata benda menjadi kata sifat 高値 (nomina)―――>mahal (adjektiva)

(4)

Masuoka dan Takubo (1993:33) mengelompokkan meishi berdasarkan makna dasarnya, sebagai berikut:

日本語のん名詞は、人名詞、物名詞、事態名詞、場所名詞、方向名詞、

時間名詞、という基本的な意味範疇に分けて考えることができる。

Nomina bahasa Jepang dapat dikelompokkan berdasarkan makna dasarnya, yaitu hitomeishi (nomina orang), monomeishi (nomina benda), jitaimeishi (nomina situasi), bashomeishi (nomina tempat), houkoumeishi (nomina arah), dan jikanmeishi (nomina waktu).

Berdasarkan pembagian makna dasarnya tersebut, maka 高 値 (takane) dapat digolongkan ke dalam 事態名詞 (jitaimeishi) atau kata benda yang merujuk pada suatu hal .Menurut KBBI (2002:383) hal memiliki makna 1) keadaan, peristiwa, kejadian; 2) perkara, urusan, soal 3)tentang, mengenai. Dalam konteks kalimat, kata 高値 (takane) menekankan hal dimana harga itu tinggi sehingga penulis menggolongkannya sebagai 事 態名詞 (jitaimeishi). Dalam Matsuura (1994:1036), kata 高値 (takane) memiliki arti harga tinggi. Menurut Alwi (2000:213) nomina umumnya dapat diikuti oleh ajektiva sehingga kata ’harga tinggi’ termasuk kata benda.

Akan tetapi kata 高値 (takane) yang seharusnya diterjemahkan ’harga tinggi’, diterjemahkan menjadi ’mahal’di dalam BSa. Kata ’mahal’ merupakan kata sifat dalam bahasa Indonesia. Hal itu ditegaskan oleh Alwi (2003:171) menyebutkan bahwa kata sifat adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Dalam hal ini, kata mahal memberikan keterangan pada kata ’こりゃ’ yang artinya “ini” ( merujuk pada papan Go yang ditemukan Hikaru) . Akan tetapi, penerjemah tidak menerjemahkan kata ’こりゃ’ tersebut karena dalam bahasa percakapan, penghilangan memang sering dilakukan. Hal

(5)

tersebut dinyatakan Iori, et al., (2003:44) bahwa di dalam bahasa Jepang, orang pertama (watashi 「 私 」 ) dan orang kedua (anata 「 あ な た 」 ) sebagai subjek biasanya dilesapkan, tetapi dalam perbandingan subjek tidak bisa dilesapkan.

Dilihat dari sudut terjemahan, di sini terjadi pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata sifat. Menurut Halliday dalam Machali (1998:150) pergeseran tersebut termasuk dalam pergeseran tetap atau obligartory shift yaitu pergeseran yang meliputi struktur gramatikal, kohesi, dan pengucapan. Dalam kasus pergeseran kelas kata, yang mengalami pergeseran adalah struktur gramatikalnya.

Kata ’mahal’ dalam KBBI (2002: 696) memiliki arti 1) tinggi harganya; 2) jarang ada, tidak mudah. Dalam bahasa Indonesia kata sifat ’mahal’ juga termasuk dalam kata sifat bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas. Dari sini kita bisa melihat, pergeseran kelas kata dapat dilakukan karena kata ’harga tinggi’ yang merupakan arti kata 高値 (takane) dengan kata ’mahal’ yang digunakan penerjemah memiliki arti yang tidak jauh berbeda, sehingga dapat dipadankan.

2) Situasi: Hikaru setelah dirasuki arwah yang piawai bermain igo bernama Sai, ia lalu memutuskan masuk kelas dasar igo untuk mengetahui dasar-dasar permainan igo. Di dalam kelas dasar igo itu, ada seorang pengajar yang memberikan teori-teori dasar bermain igo di depan kelas. Sementara Hikaru merasa bosan dengan pelajaran tersebut, Sai yang merupakan jagoan bermain igo merasa penasaran dengan kemampuan bermain igo pengajar tersebut.

BSu:

(6)

Oshieteiru ano kata wa dore kurai no ude nan deshou. BSa:

(7)

Analisis:

Bagan 3.2

Bagan Analisis Kata 「腕」

Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia 教えているあの方はどれくらい

の腕なんでしょうか。

Oshieteiru ano kata wa dore kurai no ude nan deshou.

Orang yang mengajar itu...Seberapa kuat, ya...?

Kata dalam BSu yang merujuk pada hal, kondisi, peristiwa atau disebut 事態名詞 (jitaimeishi).

Kata dalam BSu yang merujuk pada 事態 名詞 (jitaimeishi). Dalam BSa

腕 (事態名詞 karena menyatakan sebuah hal yaitu kemampuan ) : 1) lengan;

2)kebolehan, kesanggupan, keahlian, ketrampilan (Matsuura,1994:1131)

kuat (adjektiva):

1) banyak tenaganya, mampu mengangkat; 2) tahan, tidak mudah goyah, ketat,;

3) kencang, erat, keras (KBBI, 2002:604)

Keterangan kata yang telah bergeser dari kata benda menjadi kata sifat 腕 (nomina)―――>kuat (adjektiva)

(8)

Kata 腕 (ude) dalam bahasa Jepang merupakan meishi. Menurut Okutsu (1990:13) yang dimaksud dengan meishi (名詞) adalah

名詞は自立語である。文の横造るには主題となったり、捕足語となった り、述語となったりする。

Terjemahannya:

Meishi adalah kata yang dapat berdiri sendiri. Dalam susunan kalimat dapat menjadi subjek, kata bantu, dan predikat.

Kata 腕 (ude) merupakan 事態名詞 (jitaimeishi) atau kata benda yang merujuk pada suatu hal/situasi/kondisi yang dalam konteks kalimat BSu menyatakan hal. Menurut KBBI (2002:383) hal memiliki makna 1) keadaan, peristiwa, kejadian; 2) perkara, urusan, soal 3)tentang, mengenai. Dari makna tersebut bisa disimpulkan kata 腕 (ude) dalam konteks Bsu merujuk pada hal yaitu hal mengenai kemampuan yang dimiliki pengajar tersebut dalam cerita. Menurut Matsuura (1994:1131), kata 腕 (ude) memiliki arti 1) lengan; 2) kebolehan, kesanggupan, keahlian, ketrampilan.

Penerjemah menerjemahkan kata 腕 (ude) menjadi ’kuat’ yang dalam bahasa Indonesia termasuk dalam kata sifat bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas. Hal itu ditegaskan oleh Alwi (2003:171) menyebutkan bahwa kata sifat adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Dalam hal ini, kata kuat menggambarkan keterangan kemampuan yang dimiliki oleh pengajar igo.

Di sini kita bisa melihat, adanya pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menuju kata sifat yang bisa dikategorikan ke dalam obligartory shift atau pergeseran tetap yaitu pergeseran yang meliputi struktrur gramatikal (Machali, 1998:150). Akan tetapi kata 腕

(9)

(ude) juga mengalami optional shift atau pergeseran pilihan yang bisa kita lihat dari makna yang telah bergeser yaitu dari ’kebolehan/keahlian’ menjadi ’kuat’.

Dalam KBBI (2002:604) kata ”kuat” memiliki makna 1) banyak tenaganya, mampu mengangkat; 2) tahan, tidak mudah goyah, ketat; 3) kencang, erat, keras. Walaupun kata ”kuat” tidak mewakili makna 腕 (ude) yang sebenarnya, namun secara konteks keseluruhan kalimat, hal tersebut bisa diterima oleh penulis karena memang kata tersebut yang paling tepat dalam menyampaikan nuansa yang ada pada BSu sehingga pergeseran kelas kata yang dilakukan penerjemah dirasa tepat.

3) Situasi: Seorang paman yang biasa diajari Akira bermain igo, datang ke klub igo tempat ia biasa bermain. Saat ia masuk ke ruangan klub igo tersebut, ia bercakap-cakap dengan wanita penjaga kasir. Saat paman tersebut menyebut Akira dengan sebutan sensei, wanita itu tidak suka dan berkata kalau Akira sendiri tidak suka dengan panggilan tersebut karena dia masih anak SD. Namun paman tersebut bersikukuh dengan pendapatnya..

BSu:

教われる者が教えてくれる人を先生と呼ぶのは礼儀ですよ。(Hotta, 1998:74) Osowareru mono ga oshiete kureru hito wo sensei to yobu no wa reigi desu yo. BSa:

(10)

Analisis:

Bagan 3.3

Bagan Analisis Kata「礼儀」

Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia 教われる者が教えてくれる人を先

生と呼ぶのは礼儀ですよ

Osowareru mono ga oshiete kureru hito wo sensei to yobu no wa reigi desu yo.

Murid memanggil guru pada yang mengajarinya ’kan sopan.

.

Kata dalam BSu yang merujuk pada hal, kondisi, peristiwa atau disebut 事態名詞 (jitaimeishi).

Kata dalam BSu yang merujuk pada 事態名詞 (jitaimeishi). Dalam BSa

礼 儀 ( 事 態 名 詞 karena

menggambarkan kondisi dimana terdapat tindakan sopan) :

kesopanan, kesusilaan, sopan santun, tata krama (Matsuura,1994:798)

sopan (adjektiva): 1) hormat dan takzim;

2) beradab, baik budi bahasanya; 3)baik kelakuannya

(KBBI, 2002:1084)

Keterangan kata yang telah bergeser dari kata benda menjadi kata sifat 礼儀(nomina)―――>sopan (adjektiva)

(11)

Kata 礼儀 (reigi) dalam Matsuura (1994:798) berarti kesopanan, kesusilaan, sopan-santun, kesantunan, tata krama. Dalam tatanan bahasa Jepang kata 礼 儀 (reigi) merupakan kata benda. Masuoka dan Takubo (1993:33) mengelompokkan meishi berdasarkan makna dasarnya, sebagai berikut benda-benda hidup atau 人 名 詞 (hitomeishi), benda-benda mati atau 物名詞(monomeishi), suatu kondisi/peristiwa atau 事態名詞 (jitaimeishi), nama tempat atau 場所名詞 (bashomeishi), nama arah/jalan atau 方向名詞 (houkoumeishi), dan yang merujuk pada waktu atau 時間名詞 (jikanmeishi). Dalam pembagian tersebut, kata 礼儀 (reigi) termasuk dalam 事態名詞 (jitaimeishi) atau kata benda yang merujuk pada suatu kondisi. Menurut KBBI (2002:586) kondisi memiliki makna 1) persyaratan; 2) keadaan. Dalam knteks Bsu kata 礼儀 (reigi) menggambarkan suatu keadaan dimana terlihat adanya tindakan sopan sehingga kata tersebut termasuk dalam 事態名詞 (jitaimeishi). Penerjemah menerjemahkan kata 礼儀 (reigi) dengan menggunakan kata ’sopan’ yang merupakan kata sifat dalam bahasa Indonesia. Menurut Alwi (2003:172), kata 礼儀 (reigi) dapat digolongkan ke dalam kata sifat bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas. Di sini bisa kita lihat, terjadi pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa Indonesia dan pergeseran tersebut termasuk dalam pergeseran tetap atau obligartory shift yaitu pergeseran yang meliputi struktur gramatikal, kohesi, dan pengucapan (Machali, 1998:150).

Dalam KBBI (2002:1084), kata ’sopan’ memiliki makna 1) hormat dan takzim;

2) beradab, baik budi bahasanya; 3) baik kelakuannya. Kata ’sopan’ juga termasuk dalam kata sifat bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas (Alwi, 2003:172).

(12)

Pergeseran kelas kata yang dilakukan penerjemah dirasakan tepat oleh penulis jika dibandingkan dengan penggunaan kata ’kesopanan; yang terkesan kaku dan sulit untuk menyampaikan suasana yang ada pada BSu.

(13)

Tabel 3.1

Tabel Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda Dalam Bahasa Jepang Menjadi Kata Sifat Dalam Bahasa Indonesia

Kata benda Kata sifat bertaraf Kata sifat tak bertaraf

人名詞 (hitomeishi) - - 物名詞 (monomeishi) - - 事態名詞 (jitaimeishi) 1)高値 (takane) 2)腕 (ude) 3)台無し (dainashi) 4)礼儀 (reigi) 5)最低 (saitei) 6)ケチ (kechi) 7)正解 (seikai) - - - - - - - Mahal Kuat Rusak Sopan Rendah Pelit Benar 場所名詞 (bashomeishi) - - 方向名詞 (houkoumeishi) - - 時間名詞 (jikanmeishi) - - Total 7

(14)

3.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja Bahasa Jepang Menjadi Kata Benda Bahasa Indonesia (Verba Æ Nomina)

Dalam sub bab ini penulis akan menganalisis pergeseran dari kata kerja bahasa Jepang menjadi kata benda bahasa Indonesia. Masuoka (1993:12) mengelompokkan kata kerja dalam bahasa Jepang menjadi 動態動詞 (doutaidoushi)yang merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu gerakan dan 状態動詞 (jyoutaidoushi) atau kata kerja yang menunjukkan suatu keadaan, lalu 他動詞 (tadoushi) yang merupakan kata kerja yang menggunakan subjek yang bersifat formalitas dan 自動詞 (jidoushi) yang merupakan kata kerja yang tidak menggunakan subjek, serta 意志動詞 (ishidoushi) yang merupakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan karena kemauan seseorang, dan 無意志動詞 (mushidoushi) yang merupakan kata kerja yang tidak berdasarkan kemauan seseorang. Dalam komik Hikaru no Go jilid satu, penulis menemukan lima pergeseran kata kerja menjadi kata benda dan penulis akan menganalisisnya berdasarkan pembagian jenis doushi.

3.2.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk Pada (Doutaidoushi- Jyoutaidoushi) Dalam BSu Menjadi Kata Benda Dalam BSa Penulis akan menganalisis kata kerja doutaidoushi dan jyoutaidoushi dalam BSu yang mengalami pergeseran kelas menjadi kata benda dalam BSa.

4) Situasi: Hikaru memasuki ruang kelas igo sambil berbincang-bincang dengan sesama peserta. Sesaat kemudian muncul paman yang memakai rambut palsu yang sebelumnya pernah dikerjai oleh Hikaru. Karena paman tersebut menggunakan rambut palsu yang berbeda dengan sebelumnya, Hikaru yang sedang meminum jus kaget dan

(15)

tanpa sadar memuntahkan jus ke arah paman tersebut. Sang paman marah lalu bertanya apa yang telah dilakukan Hikaru.

BSu:

だって前のとぜんぜん違うんだもん。(Hotta, 1998:62) Datte mae no to zenzen chigaun da mon.

BSa:

(16)

Analisis:

Tabel 3.2

Bagan Analisis Kata「違うんだ」

Bahasa Jepang 「動詞」 Bahasa Indonesia (kata benda) 違う「状態動詞 karena menunjukkan pendapat 」 1) 互いに行き外れる。 2) 合わない、相違する 3) 人の気持ちに合わない 4) 普通と異なる (広辞苑, 1998:1703) beda (nomina)

Bentuk Dasar Bentuk -んだ Beda:

Sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dan benda yang lain, ketidak samaan. (KBBI, 2002:119)

違う 違うん

Kata 「 違 う ん だ 」 merupakan bentuk dasar 「 違 う 」 + ん だ yang berfungsi menyampaikan maksud penekanan pembicara saat memberi alasan atau ingin mendapatkan penjelasan dari lawan bicara. Berdasarkan pembagian kata kerja dari Masuoka (1993:12), kata kerja yang menunjukkan suatu keadaan disebut dengan jyoutaidoushi. Dalam contoh jyoutaidoushi yang dipaparkan Masuoka, kata 「違う」

(17)

merupakan jyoutaidoushi karena kata tersebut menunjukkan pendapat.Hal tersebut didukung makna pendapat dalam KBBI (2002:236) yaitu 1) pikiran, anggapan; 2)buah pemikiran; 3) kesimpulan.

Dalam Matsuura (1994:101), kata 「違う」memiliki arti 1) berbeda, lain, berlain, berlainan; 2) tidak sesuai, tidak cocok, menyimpang; 3) salah, tidak benar. Penerjemah menerjemahkan kata 「違う」yang dalam BSu merupakan kata kerja menjadi ’beda’ yang dalam BSa merupakan kata benda. Dan bisa kita lihat, hal ini menandakan adanya pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata benda.

Kata ’beda’ dalam KBBI (2002:119) memiliki arti sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dan benda yang lain, ketidak samaan. Menurut Widjono (2007:134) kata ’beda’ bisa diklasifikasikan ke dalam nomina dasar karena tidak menggunakan imbuhan di depan maupun belakang.

Pergeseran penerjemahan dari kata kerja menuju kata benda terjadi karena kata 「違 う」yang merupakan kata kerja dalam BSu tidak memiliki padanan kata dalam BSa yang berupa kata kerja. Padanan yang ada hanyalah pada kata benda seperti kata ’beda’ yang digunakan oleh penerjemah.

3.2.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk Pada Jidoushi-Tadoushi Dalam BSu Menjadi Kata Benda Dalam BSa

Penulis akan menganalisis kata kerja Jidoushi-Tadoushi dalam BSu yang mengalami pergeseran kelas menjadi kata benda dalam BSa. Pada komik Hikaru no Go jilid satu,

(18)

penulis hanya menemukan satu contoh kata kerja Jidoushi, sedangkan kata kerja jenis Tadoushi tidak ditemukan.

5) Situasi: Hikaru dan teman sepermainannya Akari menemukan papan goban di dalam gudang penyimpanan. Karena terdapat noda dan terlihat kotor, Hikaru berusaha membersihkannya. Namun noda yang ada tidak bisa dihapus oleh Hikaru. Akari merasa aneh karena dia tidak bisa melihat noda yang dibicarakan oleh Hikaru dan baginya papan Goban itu terlihat bersih.

BSu:

汚れてなんかないよキレイじゃない (Hotta, 1998:9) Yogorete nanka nai yo kirei jyanai

BSa:

(19)

Analisis :

Tabel 3.3

Bagan Analisis Kata「汚れて」

Bahasa Jepang 「動詞」 Bahasa Indonesia ( Kata Benda) 汚 れ て 「 自 動 詞 karena kata tersebut

merupakan kata kerja yang tidak menggunakan subjek」:

1) 汚くなる

2) 汚らわしくなる

(広辞苑, 1998:600)

Noda (nomina)

Bentuk Dasar Bentuk -て Noda:

1) noktah, bercak; 2) aib, cela, cacat. . (KBBI, 2002:785)

汚れる 汚れて

Kata「汚れて」merupakan bentuk -て dari kata「汚れる」. Pola -てなんか merupakan pola yang sering digunakan dalam bahasa percakapan yang berfungsi untuk memilih salah satu objek dari satu kelompok, lalu menjadikannya contoh (Miyajima, 1995:27). Kata「汚れる」termasuk dalam jidoushi karena tidak memiliki subjek atau tidak diketahui siapa subjek yang telah melakukan suatu hal atau perbuatan. Kata「汚れ て」juga termasuk dalam 無意志動詞 (mushidoushi) karena merupakan kata kerja yang

(20)

tidak berdasarkan kemauan seseorang Dalam Matsuura (1994:1178) kata「汚れる」 memiliki arti menjadi kotor, kotor. Penerjemah menerjemahkan kata 「汚れる」yang merupakan kata kerja dalam BSu menjadi ’noda’ yang merupakan kata benda dalam BSa dan memiliki makna yang berbeda.

Halliday dalam Machali (1998:150), membagi jenis pergeseran penerjemahan yang bisa terjadi menjadi dua yaitu obligartory shift atau pergeseran tetap yang bisa berupa pergeseran struktur gramatikal, kohesi, dan pengucapan, lalu yang kedua adalah optional shift atau pergeseran pilihan yang berupa pergeseran makna, referensi, interpersonal, dan tekstual. Dalam kata 「汚れる」terjadi obligartory shift yaitu dimana terjadi pergeseran di kelas kata yaitu dari kata kerja 「汚れる」 menuju kata benda ’noda’,dan optional shift dimana terjadi pergeseran makna dari ’kotor’ menjadi ’noda’.

Menurut KBBI ( 2002:785), kata ’noda’ memiliki arti 1) noktah, bercak; 2) aib, cela, cacat. Dalam tatanan bahasa Indonesia kata ’noda’ termasuk dalam kata benda dasar yang tidak memiliki imbuhan awal maupun akhir. Menurut Nida dan Taber (1974:31) dalam aspek audience penerjemah diharuskan untuk menggunakan kata yang umum atau populer digunakan dalam masyarakat bahasa sasaran. Kata ’noda’ yang digunakan penerjemah tergolong umum dan juga bisa disangkut pautkan dengan kata ’kotor’ yang merupakan makna sebenarnya dari kata 「汚れる」sehingga pergeseran makna yang ada tidak terlalu terlihat.

3.2.3 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk Pada Ishidoushi-Mushidoushi Dalam BSu Menjadi Kata Benda Dalam BSa

(21)

Penulis akan menganalisis kata kerja Ishidoushi-Mushidoushi dalam BSu yang mengalami pergeseran kelas menjadi kata benda dalam BSa. Sebenarnya hampir semua jenis kata kerja termasuk Ishidoushi-Mushidoushi. Begitupula dengan kata kerja yang sudah dianalisa pada halaman-halaman sebelumnya.

6) Situasi: Hikaru yang terpaksa harus bermain igo karena keinginan Sai akhirnya pergi ke rumah kakeknya. Kakeknya yang mencintai igo dengan segera setuju untuk bertanding dengan Hikaru, walau Hikaru menuntut kakeknya memberikan uang jika ia menang. Lalu permainan igo pun dimulai, dan Sai kaget karena langkah pertama kakek Hikaru jarang dipakai pada jaman semasa ia hidup.

BSu:

この140年にいろいろ研究されたんでしょうね。(Hotta, 1998:9) Kono 140 nen ni iroiro kenkyuusaretan deshou ne.

BSa:

(22)

Analisis :

Tabel 3.4

Bagan Analisis Kata「研究されたん」

Bahasa Jepang 「動詞」 Bahasa Indonesia ( Kata Benda) 研 究 さ れ た ん 「 意 志 動 詞 karena

menunjukkan kemauan seseorang melakukan penelitian」:

よく調べ、考えて、真理を極めること (広辞苑, 1998:853)

Penelitian (nomina)

Kata dasar Bentuk -られた Bentuk -ん Penelitian:

1) Pemeriksaan yang teliti, penyelidikan;

2) Kegiatan pengumpulan, pengolahan analisis, dan penyajian data.

. (KBBI, 2002:1163)

研究する 研究された 研究されたん

Kata「研究されたん」merupakan bentuk dasar「研究する」yang diubah menjadi ukemi dengan konteks sudah terjadi yaitu「研究された」.Penggunaan ukemi pada kata 「 研 究 す る 」 menegaskan kalimat pasif. Lalu penggunaan ん だ yang berfungsi menyampaikan maksud penekanan pembicara saat memberi alasan atau ingin

(23)

mendapatkan penjelasan dari lawan bicara. Menurut Masuoka (1993:12), kata「研究さ れ た 」termasuk dalam Ishidoushi yang merupakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan karena kemauan seseorang. Menurut Matsuura (1994:471), kata 「研究され る 」 memiliki makna meriset, menyelidiki, meneliti, menelaah, mempelajari, mengadakan penelitian. Penerjemah menerjemahkan kata 「 研 究 さ れ た 」 yang merupakan kata kerja dalam bahasa Jepang menjadi ’penelitian’ yang merupakan kata benda dalam bahasa Indonesia.

Dilihat dari terjemahannya, terjadi pergeseran kelas kata yaitu dari「研究された」 kata kerja dalam BSu menjadi ’penelitian’ kata benda dalam BSa. Penelitian berasal dari kata benda ‘teliti’ yang diberi prefiks atau awalan ’pe’ dan diberi sufiks atau akhiran ’an’. Dalam KBBI (2002:1163), kata ’penelitian’ memiliki makna 1) Pemeriksaan yang teliti, penyelidikan; 2) Kegiatan pengumpulan, pengolahan analisis, dan penyajian data.

Pergeseran kelas kata dari kata kerja menjadi kata benda dapat dilakukan karena penerjemah menambahkan kata kerja pasif yaitu ‘dilakukan’ untuk menerjemahkan kata kerja dalam 「研究された」sehingga kata ’penelitian’ yang penerjemah gunakan tetap dapat menyampaikan nuansa dan makna yang ada pada BSu.

7) Situasi: Arwah Sai terus bersemayam di dalam papan igo yang berada di dalam gudang penyimpanan milik kakek Hikaru. Ketika hikaru menemukan papan igo yang disemayami oleh Sai, ia bisa melihat noda darah yang menempel pada papan tersebut dan bahkan bisa mendengar suara Sai. Sai yang sangat senang karena sudah lama tidak

(24)

BSu:

あまねく神よ感謝します。(Hotta, 1998:62) Amaneku kami yo kanshashimasu.

BSa:

Terima kasih , dewa. (Armanda, 2004:62) Analisis:

Tabel 3.5

Bagan Analisis Kata「感謝します」

Bahasa Jepang 「動詞」 Bahasa Indonesia (kata benda) 感謝します「意志動詞 karena

menunjukkan kemauan seseorang untuk mengutarakan terimakasih」

ありがたく感じて、謝意を表すこと (広辞苑, 1998:600)

Terima Kasih (Nomina)

Bentuk Dasar Terima Kasih:

Rasa syukur. (KBBI, 2002:1183) 感謝する

Kata 「感謝します」merupakan kata kerja dalam bahasa Jepang dan berfungsi menjadi predikat dalam kalimat「あまねく神よ感謝します」. Hal tersebut ditegaskan oleh Masuoka (1993:12), definisi doushi sebagai berikut:

(25)

Sifat dasar dari kata kerja yaitu berfungsi sebagai predikat, dan mempunyai kegunaan yang berbeda di dalam suatu kalimat.

Doutaidoushi merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu kemauan seseorang. Kata 「感謝します」juga dapat digolongkan dalam ishidoushi karena sesuai dengan artinya dalam 広辞苑(1998:600) yaitu

ありがたく感じて、謝意を表すこと

Merasakan perasaan terima kasih, lalu mengutarakannya. .

Bisa kita lihat, kata 「感謝します」menunjukkan kegiatan karena kemauan seseorang untuk megutarakan terimakasih. Dalam Matsuura (1994:434), kata 「感謝します」 berarti bersyukur, berterimakasih.

Dalam BSu yaitu bahasa Jepang, kata 「感謝します」merupakan kata kerja yang memiliki arti ’bersyukur, berterimakasih’, diterjemahkan menjadi ’terima kasih’ yang merupakan kata benda dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.

Dilihat dari sudut penerjemahan, kata 「 感 謝 し ま す 」 yang diterjemahkan menjadi ’terima kasih’ pada BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata benda. Menurut KBBI (2002:1183), kata benda ’terima kasih’ memiliki makna rasa syukur. Pergeseran kelas kata bisa terjadi karena kata ’terima kasih’ memang merupakan padanan kata dari kata 「感謝します」.

8) Situasi: Hikaru bertemu dengan Akira di jalan kemudian bercakap-cakap. Akira lalu bertanya pada Hikaru apa dia mau menjadi pemain igo profesional. Setelah mendengar bahwa pemain igo profesional bisa mendapatkan banyak uang, Hikaru

(26)

menjawabnya dengan santai dan terlihat meremehkan. Lalu Akira menjadi tersinggung karena merasa Hikaru telah meremehkan igo dan kerja keras para pemain profesional.

BSu:

その言葉プロの人すべてを侮辱するぞ (Hotta, 1998:115) Sono kotoba puro no hito subete wo bujyoku suru zo.

Bsa:

Kata-katamu itu..merupakan penghinaan terhadap pemain pro. (Armanda, 2004:115) Analisis :

Tabel 3.6

Bagan Analisis Kata「侮辱する」

Bahasa Jepang 「動詞」 Bahasa Indonesia (kata benda) 侮辱する「意志動詞 karena

menunjukkan kemauan seseorang untuk menghina」

侮り、辱めること。

(広辞苑, 1998:2331)

Penghinaan (Nomina)

Bentuk Dasar Penghinaaan:

Proses, cara , perbuatan menghina (kan), menistakan. (KBBI, 2002:402)

(27)

Kata 「侮辱する」 dapat dikategorikan sebagai ishidoushi yaitu kata kerja yang menunjukkan kegiatan karena kemauan seseorang yang dalam hal tersebut menggambarkan kemauan untuk menghina seseorang. Dalam Matsuura (1994:84) kata 「侮辱する」memiliki makna menghina, menghinakan, menista, menistakan. Akan tetapi penerjemah menerjemahkan kata 「 侮 辱 す る 」 yang seharusnya diterjemahkan ’menghina’, menjadi ’penghinaan’ yang merupakan kata benda dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.

Dilihat dari sudut penerjemahan, kata 「侮辱する」menjadi ’penghinaan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata benda. Kata ’penghinaan’ merupakan nomina (kata benda) turunan yang dibentuk dengan cara menambahkan imbuhan di depan (prefiks) atau di belakang kata (sufiks) (Alwi, et al.,2003:100).

Kata ’penghinaan’ berasal dari kata benda ’hina’ yang diberi prefiks atau awalan ’peng’ dan diberi sufiks atau akhiran ’an’ yang menurut KBBI (2002:402) memiliki arti proses, cara , perbuatan menghina (kan), menistakan.

Agar pergeseran penerjemahan dapat dilakukan dari ’menghina’ menjadi ’penghinaan’ , penerjemah menambahkan beberapa kata bantu seperti kata ’merupakan’dan kata ’terhadap’ .

(28)

Tabel 3.7

Tabel Analisis Keseluruhan Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja Dalam Bahasa Jepang Menjadi Kata Sifat Dalam Bahasa Indonesia

Kata kerja (bahasa Jepang)

Jenis Doushi「動詞」 Kata benda (bahasa Indonesia)

汚れて

自動詞 (jidoushi) 無意志動詞 (muishidoushi)

noda

感謝する 意志動詞 (ishidoushi) terima kasih

研究された 意志動詞 (ishidoushi) penelitian 違うん 状態動詞 (jyoutaidoushi) beda 侮辱する 意志動詞 (ishidoushi) 動態動詞 (doutaidoushi) penghinaan Total 5

(29)

Tabel 3.8

Tabel Analisis Keseluruhan Pergeseran Kelas Kata

Pergeseran Kelas Jumlah

Kata Benda bahasa Jepang menjadi Kata sifat bahasa Indonesia

( Nomina Æ Adjektiva) 7

Kata Kerja bahasa Jepang menjadi Kata Benda bahasa Indonesia (Verba Æ Nomina)

5

Referensi

Dokumen terkait

Browsing benar-benar diakui oleh pengguna jika dokumen yang ditemukan relevan, berbeda dengan searching mereka mencari informasi dari ingatan tentang informasi tersebut

Hasil pengujian korelasional menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesegaran jasmani dengan hasil belajar siswa pada SMA Negeri I Koto Baru

Pengaruh kenaikan konsentrasi HPMC terhadap daya sebar adalah sebesar 100% yang dilihat dari nilai koefisien determinan ( R-square ). Hubungan antara kedua variabel

Rumah kaca atau greenhouse pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan,

Kacang Pedang Kejaksaan Kec.Gerunggang Kota Pangkalpinang.. Ekonomi

Kegiatan MGMP memiliki peranan pada kompetensi pedagogik guru terlihat dari kemampuan subjek menjelaskan langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran,

Beberapa responden pada kelompok kontrol yang memiliki pencahayaan tidak memenuhi syarat tetapi tidak menderita penyakit TB paru BTA positif, berdasarkan informasi yang

[r]