• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang berorientasi profit harus terus menerus memonitor lingkungan bisnisnya dan lingkungan internalnya agar tetap dapat berkembang dan mempertahankan performansinya. Perusahaan yang termasuk world-class leader selalu menganalisa kondisi tersebut dan menerapkan ilmu pengetahuan yang dianggap terbaik. Beberapa hal yang menjadi isu penting dalam manajemen strategi adalah penguasaan pasar, manajemen operasi dan strategi pemasaran serta pengaruh lingkungan eksternal terhadap bisnis yang dijalankan.

Oleh karena itu, PT United Tractors Tbk, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang supply suku cadang untuk alat berat yang diageninya, maka ketepatan dalam melayani konsumen merupakan hal yang sangat penting. Konsumen tidak bisa dibiarkan menunggu terlalu lama sebelum mendapatkan komponen yang dibutuhkannya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah geografis. Sebagian besar pemakai alat berat Komatsu berada di daerah terpencil karena alat berat tersebut utamanya digunakan untuk operasi pertambangan, perkayuan, perkebunan, dan konstruksi. Pendekatan yang sering dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan estimasi proyek permintaan (demand forecasting). Adapun merek alat-alat berat yang diageni PT United Tractors Tbk adalah KOMATSU, SCANIA,

(2)

NISSAN DIESEL, FORKLIFT KOMATSU, FORKLIFT PATRIA, HAULPAK, DEMAG dan TADANO.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi permintaan diantaranya adalah siklus bisnis misalnya krisis, inflasi, resesi dan sebagainya, termasuk disini adalah fluktuasi nilai tukar valas. Faktor lainnya adalah product life cycle suatu barang dan jasa. Untuk bisnis suku cadang alat berat tentunya mempunyai karakteristik sendiri yang perlu dipelajari polanya. Faktor yang mempengaruhi sangat beragam tetapi biasanya tetap mempunyai pola tertentu misalnya kebijakan dari kompetitor, siklus waktu tahunan, rencana bisnis pelanggan, reputasi perusahaan, sales efforts dan lain-lain.

Melakukan penyediaan barang memerlukan biaya, tetapi juga sebaliknya ketidaksediaan barang juga akan menimbulkan biaya atau kerugian. Kelebihan jumlah persediaan akan meningkatkan biaya (misalnya biaya penyimpanan) dan disisi lain kekurangan jumlah persediaan akan menyebabkan terganggunya operasional atau penurunan pelayanan konsumen. Sangat penting untuk dapat menjaga biaya operasional pada level terendah yang memungkinkan.

Beberapa perusahaan menggunakan model EO (Economic Order) atau pembelian yang ekonomis untuk menentukan jumlah persediaan yang diperlukan perusahaan dalam mencapai total biaya pengadaan yang serendah-rendahnya.

Economic Order (EO) adalah besarnya pesanan dan waktu pesanan yang menimbulkan biaya pengadaan atau penyediaan paling ekonomis. Schroeder (1989) dalam Operation Management merumuskan sejumlah persoalan perbedaan

(3)

1. Jenis barang apa yang sebaiknya disimpan dalam sediaan ? 2. Berapa banyak sebaiknya dipesan ?

3. Kapan sebaiknya suatu pesanan ditempatkan ?

4. Tipe sistem kendali sedian apa yang sebaiknya digunakan ?

Keempat pertanyaan di atas merupakan proses persiapan awal sebelum dilakukan proses pembelian. Hasil dari proses perhitungan rencana pembelian sangat berkaitan dengan anggaran yang akan diberikan dan akan berpengaruh pada strategi apa yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Proses penghitungan untuk penentuan rencana pengadaan persediaan suku cadang di PT.United Tractors Tbk dilakukan oleh divisi Inventory Management Departement (IMD). Rencana pengadaan persediaan suku cadang alat-alat berat disusun berdasarkan rencana penjualan dari Parts Marketing Department (PMD), yaitu salah satu departemen dari Parts Division yang bertanggung jawab atas masalah penjualan suku cadang. Rencana pengadaan persediaan yang dihasilkan oleh Inventory Management Departement tersebut disebut rolling forecast. Rencana pengadaan persediaan tersebut diinformasikan ke pihak pemasok (supplier). Dan berdasarkan rencana pengadaan persediaan tersebut dari pihak Purchasing Section (PS) atau bagian pembelian, tergabung dalam Logistics Departement, melakukan pembelian ke pemasok.

Gambar 1.1 menjelaskan proses perhitungan Rencana pembelian dan proses pembelian yang terjadi saat ini di PT United Tractors Tbk.

(4)

Gambar 1.1

Proses perhitungan rencana pembelian aktual PT United Tractors Tbk. Diolah dari laporan bulanan ke KAP (Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd) periode 2005

Dari rencana pengadaan persediaan yang dibuat oleh Inventory Management Departement ini, oleh bagian pembelian diinformasikan ke pemasok mengenai rencana pembelian PT United Tractors Tbk per bulan dalam tahun 2005. Harapannya pihak pemasok dapat mempersiapkan kemampuan supply (availability) mereka sesuai dengan data ini.

Jadi disini dapat kita lihat bahwa pola pengadaan persediaan yang akan dilakukan oleh bagian pembelian berdasarkan pada rencana pembelian yang

Rencana Penjualan 2005 Rencana Persediaan 2005 Persediaan Akhir 2004 R.Pembelian 2005 =

R.Penjualan – (R.Persedian 2005 – Persediaan Akhir 2004 )

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des proportional by percentage plan sales

(5)

biaya pemesanan yang timbul pada proses pengadaan suku cadang tersebut. Berangkat dari kondisi ini, penulis tertarik untuk menyampaikan suatu metode perhitungan rencana pembelian yang berdasarkan pada target ketersediaan dan target penjualan tetapi juga memperhitungkan biaya pemesanan. Perhitungan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan Parts Marketing Department dalam mereka akan berjualan tiap bulan di tahun 2005.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Terdapat beberapa masalah yang timbul dari rencana pengadaan persediaan yang sudah ada selama ini di PT United Tractors Tbk, yaitu :

1. Proses pembelian suku cadang tidak memperhitungkan adanya biaya pemesanan, hanya berorientasi pada pemenuhan rencana penjualan dari Parts Marketing Department pada periode tertentu saja dengan memakai pola proporsional.

2. Seringkali terjadi jumlah pembelian yang tidak efektif dan tidak ekonomis, hanya mengutamakan aspek availability saja. Hal tersebut akan menimbulkan ketidak efesienan dalam pengadaan suku cadang.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana mengendalikan sistem pengadaan suku cadang yang lebih efisien dalam memenuhi tingkat kesediaan yang ditetapkan oleh Inventory Management Department terhadap rencana penjualan Parts Marketing Department.

(6)

1.3 Ruang Lingkup

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam penyediaan alat berat, ketersediaan suku cadang di PT.United Tractors Tbk sangat dituntut tinggi. Tidak beroperasinya alat berat karena menunggu tersedianya suku cadang yang dibutuhkan sangat tidak diharapkan oleh pelanggan. Jadi diharapkan sediaan yang sudah ada ditangan dapat memenuhi semua permintaan pelanggan.

Karena tingkat ketersediaan barang sangat dituntut tinggi tanpa mengenyampingkan aspek efisiensi dalam pengadaan barang tersebut. Maka perlu adanya pengendalian terhadap sistem persediaan yanag ada. Untuk itulah dibutuhkan suatu metode pembelian yang ekonomis untuk mengatasi permasalahan ini.

Dari penjelasan di atas maka perlu adanya pengendalian biaya pengadaan suku cadang yang ekonomis dalam memenuhi tingkat sediaan yang ditetapkan oleh Inventory Management Department untuk memenuhi rencana penjualan Parts Marketing Department. Semakin banyak permintaan pelanggan yang dapat dipenuhi pada saat diperlukan, maka tingkat ketersediaan semakin baik dan akan menghasilkan keuntungan yang optimum.

Dari uraian di atas, penulis membatasi pembahasan skripsi ini antara lain : 1. Merek suku cadang yang akan dianalisis adalah Komatsu.

(7)

2. Perhitungan dilakukan atas total rencana PT United Tractors Tbk pada suku cadang komiditi penggerak kerangka bawah (under carriage) yaitu suku cadang yang dapat ditentukan umur penggantiannya.

3. Kondisi pertumbuhan pasar pada waktu mendatang diasumsikan tetap seperti yang direncanakan oleh Parts Marketing Department.

4. Lead time pengadaan dari pemasok atau supplier adalah 2 bulan

5. Frekwensi pembelian yang dilakukan oleh PT United Tractors adalah 1 bulan sekali

6. Pengiriman dari supplier adalah 1 bulan sekali melalui pengangkutan laut

7. Perhitungan biaya pengadaan hanya melibatkan biaya pembelian dan pemesanan, tanpa memperhitungkan biaya simpan

8. Target sisa ketersediaan adalah 50% dari rata-rata penjualan perbulan

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Menentukan jumlah pembelian yang ekonomis berdasarkan pada rencana penjualan dari Parts Marketing Department.

2. Menentukan total biaya pengadaan yang ekonomis

Diharapkan metode perhitungan jumlah pembelian yang ekonomis ini bermanfaat untuk :

1. Sumbangan secara akademis yang bermanfaat bagi para mahasiswa dan jurusan yang memerlukan metode penentuan pembelian yang ekonomis.

(8)

2. Hasil perhitungan dan metode dalam penulisan ini dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk dapat digunakan sehingga menghasilkan perencanaan pembelian yang lebih baik lagi.

1.5 Ganbaran Umum Perusahaan

PT United Tractors didirikan pada tanggal 13 Oktober 1972, sesuai dengan akta No.69 notaris Djojo Mulyadi SH dengan nama PT INTER-ASTRA MOTORSWORKS, kemudian tanggal 28 November 1972 sesuai dengan akta perubahan dengan notaris Dian Paramita Tamzil No.101 berubah namanya menjadi PT UNITED TRACTORS.

PT United Tractors mengawali kegiatannya sebagai distributor alat-alat berat mewakili merek-merek terkenal. Dimulai kerjasama dengan Komatsu Ltd, Japan dalam memasarkan alat-alat berat. Berbagai jenis alat-alat berat mulai dari mesin-mesin konstruksi bulldozer, excavator, wheel loader, motor greader, dump truck hingga mesin gilas atau mesin Hutan Tanaman Industri semuanya dipasarkan dengan konsep barang modal.

Konsep ini mewarnai vitalitas dan keluwesan perusahaan dalam memberikan dukungan TOTAL PRODUCT SUPPORT bagi setiap pelanggan pemakai alat-alat berat. Dasa warsa tahun 81’an, PT United Tractors mulai mengembangkan industrinya pada areal seluas 20 Ha di Raya Bekasi Km.22, Cakung, Jakarta dengan nama PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI PT UNITED TRACTORS TBK.

(9)

produksi. Guna menunjang pengembangan perusahaan dan untuk memperlancar laju pertumbuhannya, PT United Tractors mulai mendirikan affiliated company atau anak perusahaan. Untuk struktur organisasi di Parts Division PT.United Tractors Tbk, dimana penulisan skripsi ini kami lakukan, dapat dilihat pada lampiran 1.

Sedangkan untuk bisnis utama dari PT.United Tractors (UT) adalah sebagai berikut :

Unit Bisnis 1 : Mesin Konstruksi

Mesin Konstruksi merupakan bisnis utama UT dengan menjadi distributor utama alat-alat berat pertambangan dan konstruksi KOMATSU dengan layanan purna jual yang andal. Berbagai peralatan berat lainnya, yaitu truk Nissan Diesel, truk dan bus Scania, mesin giling getar Bomag, mesin perkayuan Valmet, forklift Patria – Komatsu, generating set Komatsu dan crane Tadano juga turut memberikan kontribusi bagi pembangunan di sektor-sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, perkebunan, kehutanan maupun industri dengan dukungan pelayanan UT dari 18 cabang, 9 kantor perwakilan, 8 kantor dukungan di lokasi pertambangan, 1 kantor dukungan di lokasi perkayuan yang tersebar di seluruh Indonesia serta 1 kantor distribusi di Singapura.

Bidang usaha ini juga terdiri dari PT United Tractors Tbk Pandu Engineering (UTE) dan PT Pandu Dayatama Patria (PDP) yang pada tahun 2000 memberikan kontribusi hampir 10% dari total pendapatan konsolidasi UT Grup.

Dengan berbagai langkah-langkah strategis yang dilakukan antara lain sistem manajemen terpadu, transformasi bisnis, berbagai program pelayanan maupun

(10)

penyediaan suku cadang yang cepat dan profesional, UT siap memasuki era perdagangan global. Hal ini terbukti dengan berhasilnya UT menguasai 46% dari pangsa pasar penjualan alat-alat berat di tanah air, jauh mengungguli para pesaingnya pada tahun 2000.

Unit Bisnis 2 : Kontraktor Penambangan

PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang berdiri tahun 1989, dimiliki 100% oleh UT dan dikenal sebagai salah satu kontraktor penambangan terkemuka dan terbesar di Indonesia. Saat ini Pama mengerjakan berbagai proyek tambang batubara (6 lokasi) dan emas (1 lokasi)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis katak yang ada di TNGGP dimungkinkan masih banyak yang belum teridentifikasi (TNGGP, 2009), oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

Masukan dan saran dari praktisi pembelajaran pada validasi tahap pertama yaitu, perbaikan materi pada jenis Danau Maninjau, perbaikan keterangan siklus hidrologi

bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Kesepakatan Bersama tentang Kerja Sama Pengawasan Obat dan Makanan, dengan ketentuan

Sesuai dengan tugas utama UPT Balai Informasi Teknologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu melaksanakan pengembangan, pelayanan informasi teknologi dan

Kemampuan bakteri untuk mendegradasi suatu hidrokarbon dari limbah minyak bumi berbeda-beda, karena komposisi senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak bumi berbeda

Bila digunakan untuk mengukur tahanan rendah alat ukur tersebut tidak dapat menyimpang atau simpangannya kecil sekalisehingga tidak akan kelihatan, dengan demikian alat ukur

Objek-objek penelitian yang berasal dari data berupa percakapan telepon di radio dalam acara HR dianalisis dengan teori pragmatik dengan spesifikasi pada prinsip kerja sama,

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji proses koreksi terrain dan contoh penerapannya pada citra Landsat TM; Kemudian artikel tentang “Perbandingan Teknik Orthorektifikasi Citra