ARAH KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2020 - 2024
DR. KIRANA PRITASARI, MQIH
TANTANGAN &
MASALAH
KESEHATAN
MASYARAKAT
ARAH DAN
KEBIJAKAN
RPJMN
2020-2024
PENINGKATAN
KESEHATAN IBU,
ANAK, KELUARGA
BERENCANA (KB)
DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
SINKRONISASI
KEGIATAN
&PENDANAAN
SISTEMATIKA
01
02
03
04
05
06
07
HARAPAN
PEMBUDAYAAN
PERILAKU HIDUP
SEHAT MELALUI
GERMAS
PERCEPATAN
PERBAIKAN
GIZI
2TANTANGAN &
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
LANSIA
USIA REPRODUKSI
REMAJA
ANAK-ANAK
BAYI
BALITA
IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS
1) Kehamilan remaja usia 15-19 th 36 per 1000 remaja putri
2) Konsumsi TTD pada remaja 1.4% 3) Perempuan usia 20-24 yang
menikah dibawah 18 tahun
25,71%
1) Angka kematian bayi 24/1000 KH 2) Angka kematian neonatal 15/1000 KH 3) Cakupan IMD 69%
4) Cakupan ASI Eksklusif 66.02%
5) Cakupan KN1 sesuai standar 37,9%
6) Anak 6-23 bulan makan tidak beragam 53,4% 1) Balita stunting 27.7%
2) Balita wasting 10,2% 3) Balita underweight 17.7% 4) Balita gemuk 8%
5) Balita yang ditimbang 45,4%
1) Angka kematian ibu 305/100.000 KH
2) WUS hamil KEK 17,3%, tidak hamil KEK 14,5% 3) Masih tingginya anemia ibu hamil 48,9% 4) Kunjungan Antenatal 4x 74.1%
5) Persalinan di Faskes 79.3%
6) Konsumsi TTD pada ibu hamil 38.1%
1) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 23.4%
2) Unmet need 19,78%
1) Lansia mendapatkan yankes 57,66% 2) Lansia belum memiliki JKN 32%
3) Lansia dengan tingkat ketergantungan sedang/berat/total 3,7%
1) Perilaku cuci tangan dengan benar pada anak ≥ 10 th 49,8% 2) Aktifitas fisik kurang pada anak
≥
10 th 33,5%3) Kurang konsumsi sayur dan buah pada anak ≥ 5 th 95.5% 4) Merokok pada anak ≥ 10 th 28.8%
4
PKM melaksanakan kesja dasar 81% PKM melaksanakan kes.olahraga 82.2% Akses sanitasi 78.83%
SASARAN PRIORITAS
5 SD, SMP, SMA,SMK, SLB 220.580 (Kemendikbud, 2020) POSBINDU PTM 33.679 Pos PERGURUAN TINGGI 4641 (Kemenristek Dikti 2019)SAKA BAKTI HUSADA
8.500 anggota PESANTREN/DINIYAH 27.218(Dit Pesantren 2018) ORMAS 431.465 (Kemendagri 2019) POSYANDU 297.820 BANDARA 265 (Kemehub, 2018) TERMINAL 467 (Kemendagri, 2019) DESA 80.930 POS UKK 7289
TEMPAT KERJA dengan pekerja perempuan > 100
3041 IBU HAMIL 5.221.784 PEKERJA 126.510.000 (BPS, 2019) JUMLAH PENDUDUK 271.052.473 BADUTA 9.335.029 BALITA 23.461.865 USIA PRODUKTIF 183.517.401 USIA LANJUT 27.087.753 MADRASAH 82.418(Kemendikbud, 2020) PUSKESMAS 10.134 (Kemkes, 2019) RUMAH SAKIT 2881(Kemkes, 2019)
ARAH DAN KEBIJAKAN
RPJMN 2020-2024
AGENDA PEMBANGUNAN 3
Didukung Major Project, antara lain:
1.
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
2.
Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas)
3.
Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
4.
Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
7MENINGKATKAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
Mengentaskan Kemiskinan
Meningkatkan Produktivitas
dan Daya Saing
Meningkatkan Kualitas Anak,
Perempuan, dan Pemuda
Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Menuju Cakupan
Kesehatan Semesta
Memperkuat Pelaksanaan
Perlindungan Sosial
Meningkatkan Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas
Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk &
Memperkuat Tata Kelola Kependudukan
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
“Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui:
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI :
PENINGKATAN KESEHATAN IBU, ANAK, KELUARGA BERENCANA (KB) DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
PEMBUDAYAAN PERILAKU HIDUP SEHAT MELALUI
GERMAS
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN & PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
1. Pelayanan di fasyankes 2. Penjaminan pembiayaan
3. Peningkatan kompetensi nakes 4. Perbaikan sistem rujukan 5. Penyediaan sarana prasarana 6. Pencatatan kematian ibu 7. Imunisasi dasar lengkap
8. Peningkatan gizi remaja putri dan ibu hamil
9. Perluasan akses dan kualitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi
10.Pelayanan responsif gender.
1. Komitmen, kampanye, pemantauan dan evaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
2. Sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak;
3. Percepatan penurunan stunting secara terintegrasi;
4. Intervensi yang bersifat life saving didukung bukti;
5. Advokasi dan komunikasi perubahan perilaku ;
6. Sistem surveilans gizi;
7. Komitmen dan pendampingan bagi daerah untuk intervensi sesuai kondisi setempat;
8. Respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi darurat. 1. Kawasan sehat 2. Lingkungan mendorong aktivitas fisik, 3. Regulasi berwawasan kesehatan
4. Standar & pedoman untuk sektor non kesehatan; 5. Promosi perubahan
perilaku yang inovatif
6. Pemberdayaan masyarakat dan penggerakan
masyarakat;
7. Peningkatan penyediaan dan akses pilihan pangan sehat.
8
Sumber : Perpres No.18 Tahun 2020
PENINGKATAN
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENINGKATAN KESEHATAN IBU, ANAK,
KELUARGA BERENCANA (KB) &
KESEHATAN REPRODUKSI
• Wajib belajar 12 tahun • Pencegahan Pernikahan Anak • Peningkatan Peran Perempuan dalam Ekonomi
• Kespro remaja dan Catin
• Peran tokoh
masyarakat, tokoh agama dan public
figure
• Pengasuhan anak • Air bersih, udara
bersih dan jamban keluarga
• ANC sesuai standar • KB
• Rumah Tunggu Kelahiran • Jampersal
• PONED & PONEK • Regionalisasi
Sistem Rujukan • UTD & Bank Darah
• Ketersediaan SDM, Sarpras, obat dan vaksin
• ASI eksklusif, Imunisasi Dasar lengkap • JKN INTERVENSI MULTISEKTOR
INTERVENSI
KESEHATAN
AKI ↓ AKB ↓PILAR 2
Konvergensi dan
Koordinasi Program Pusat,
Daerah & Masyarakat
PILAR 3
Peningkatan Akses
& Kualitas Yankes
PILAR 1
Komitmen dan
Visi Pimpinan
PILAR 4
Peningkatan Kesehatan
Gender & Pemberdayaan
Perempuan
PILAR 5
Pemantauan dan
Evaluasi
KERANGKA PENDEKATAN
MULTISEKTOR
1114 RS Rujukan Vertikal &
Nasional
20 RS
Provinsi
110 RS Regional
474 RSUD Kab/Kota, 165 RS TNI/POLRI, 68 RS K/L dan BUMN, 1787 RS Swasta
10.062 Puskesmas
Klinik Pratama
Praktek Mandiri Bidan
Data Pusdatin,2018
Di 120 lokus: 137 RSUD 3587 Puskesmas
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK BERBASIS WILAYAH
12
• Self assesment (aplikasi simatneo)
• Pendampingan tata kelola klinis ( On the
Job training ), manajemen faskes
• Quality Improvement • Penguatan Tim PONEK
• Audit Medik Kematian dan Pelaporan Kematian
• Pemanfaatan aplikasi SIRS, ASPAK, RS Online, MPDN
• Tindak lanjut rekomendasi AMP • Membangun jejaring rujukan • Penyusunan Pedoman Pendampingan
• Penyusunan Permenkes Pengampuan RS Rujukan
• Orientasi Pendampingan • TOT Gadar Matneo
Kemenkes, POGI, IDAI, IBI, PPNI, IKATEMI
• Pelatihan Gadar Matneo • Fasilitasi AMP
• Tindak lanjut rekomendasi AMP
Dinkes Provinsi
• Supervisi Fasilitatif • AMP
• Membangun jejaring rujukan
Dinkes Kabupaten/Kota
• Self assesment (aplikasi simatneo) • Pendampingan tata kelola klinis (
On the Job training), manajemen
faskes
• Penguatan Tim Puskesmas PONED • Otopsi verbal
DKI JAKARTA, JABAR, Lampung
RSCM : Jakpus, Banten
RSAB Harkit : Jakbar, Jakut, Lampung RSUP Fatmawati & RSHS: Jabar
PENGAMPUAN RUMAH SAKIT
(Pendampingan tata kelola klinis, manajemen, dan jejaring rujukan)
RSUP dr. H. Adam Malik
RSUP dr. M. Djamil
RSUP dr. M. Hoesin
RSUP Sanglah
RSUP Prof. dr. R.D. Kandou
RSUP dr. Wahidin S. Sumut Sumbar Sulsel Sulut Bali Jatim RSUP dr. Sardjito DIY
RSAB Harapan Kita
Jabar RSUD dr. Moewardi Jaten g Kalbar Riau Kepri Jambi Sumsel Babel Lampung Sulteng Gorontalo Malut Sulbar Sultra Maluku Papbar Papua NTB NTT Kalsel Kalteng Kaltara Kaltim RSUP dr. Cipto M. RSUP dr. Kariadi RSUP Fatmawati RSUD dr. Soetomo
RSUP dr. Hasan Sadikin
Bengkulu Aceh
RSUD dr. Saiful Anwar
JATENG, JATIM, KALIMANTAN
RSUP dr. Karyadi : Jateng, Kalsel, Kalbar, Kalteng RSUD dr. Moewardi : Jateng
RSUP dr. Sardjito : DIY, Kaltim, Kaltara
UPAYA TEROBOSAN PENURUNAN AKI & AKB
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN
KESEHATAN IBU & ANAK
Peningkatan fasilitas kesehatan
(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta
dan 120 RSUD Kab/Kota) dalam
penanganan kegawatdaruratan ibu
dan bayi, ketersediaan rumah
tunggu kelahiran
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Penempatan dokter spesialis (obgin, anak,
penyakit dalam, anestesi, bedah) sebanyak
700 orang per tahun, ketersediaan Unit
Transfusi Darah/Bank Darah RS di
kab/kota, penguatan antenatal, persalinan,
dan postnatal sesuai standar, pengampuan
& pembinaan dari RSUP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu &
Anak, Kelas ibu hamil dan ibu balita,
Posyandu, pemanfaatan dana desa,
peran PKK perencanaan persalinan &
pencegahan komplikasi (ambulans
desa, donor darah)
PENGUATAN TATA KELOLA
Penguatan upaya promotif &
preventif di Puskesmas,
pelacakan-pencatatan-pelaporan kematian ibu
dan bayi, pemantauan implementasi
regulasi
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
2020
24,1%
2021
21,1%
2022
18,4%
2023
16%
2024
14%
TANTANGAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Pelaksana
Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, Kemensos, KemenPU&PR, Kemendagri,
Kementan, Kemenperin, Kemenag, KKP, KemenPP&PA, Kemenkominfo, BPOM,
KemendesPDTT, Kementerian PPN/Bappenas, KemenkoPMK, BPS, Kemendag,
Kemensetneg, BATAN & Pemda
Stunting Balita
(persen)
Anemia Ibu Hamil 48,9 %
Balita gizi kurang 10,2 %
Ibu hamil KEK 17,3 % Obesitas dewasa 21,8 %
Konsekuensi terhadap
perkembangan janin
Ibu hamil KEK memiliki risiko terhadap Berat badan bayi lahr
rendah.
Balita akan mengalami gagal tumbuh dan anak cenderung
pendek dibanding usianya.
Balita stunting akan berisiko kelebihan berat badan/obes di
usia dewasa dan berisiko PTM
2024 : 7 % 2024 : tidak terjadi kenaikan
2024 : 10 % 2024 : 20 %
KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
17
STRATEGI INTERVENSI OUTPUT INTERMEDIATEOUTCOME DAMPAK
Pilar 1
Komitmen dan Visi Kepemimpinan Pilar 2 Kampanye Nasional dan Perubahan Perilaku Pilar 3 Konvergensi Program Pusat, Daerah dan
Desa Pilar 4 Ketahanan Pangan dan Gizi Pilar 5 Pemantauan dan Evaluasi
• Tablet Tambah Darah (bumil dan remaja) • Promosi dan Konseling Menyusui
• Promosi dan Konseling PMBA • Suplemen Gizi Makro (PMT) • Tata Laksana Gizi Buruk
• Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan • Pemantauan Perkembangan (SDIDTK) • Suplementasi Kalsium
• Suplementasi Vitamin A • Suplementasi zinc untuk diare • Pemeriksaan kehamilan
• Imunisasi
• Suplemen gizi mikro (Taburia) • Pemberian Obat Cacing
• Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) • Air bersih dan sanitasi
• Bantuan Pangan Non-Tunai
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Program Keluarga Harapan (PKH) • Bina Keluarga Balita (BKB)
• Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) • Fortifikasi pangan Peningkatan cakupan intervensi pada sasaran 1.000 HPK Konsumsi Gizi Pola Asuh Pelayanan Kesehatan Kesehatan Lingkungan Perbaikan Asupan Gizi • Anemia • BBLR • ASI Eksklusif • Diare • Kecacingan • Gizi Buruk Penurunan Infeksi Stunting
Penurunan Stunting memerlukan implementasi intervensi lintas sektor (spesifik dan sensitif) secara terintegrasi di
tingkat pusat dan daerah
INTERVENSI SPESIFIK GIZI
Pendekatan siklus hidup (1000 HPK + remaja)
dengan upaya optimalisasi cakupan
Promosi dan Konseling Menyusui
& Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA)
Suplementasi Gizi Mikro
(Tablet Tambah Darah / TTD,
Kapsul Vitamin A)
Suplementasi Gizi Makro
(Makanan Tambahan Ibu Hamil
& Balita)
1
2
3
4
Peningkatan Kapasitas SDM
++ Enabling Environtment
(Kebijakan, Komitmen, Pendampingan)
Penguatan Edukasi Gizi
Penguatan Manajemen Intervensi
Gizi di Puskesmas dan Posyandu
Peningkatan Kualitas Program
++ Respon Cepat pada Situasi Darurat
Tatalaksana Gizi Buruk
5
S U R V E I L A N S G I Z I
Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan Balita
181.
2.
3.
4.
KAMPANYE
DAN
Per 30 JANUARI 2020:
Kabupaten/Kota menyusun Strategi
Komunikasi Perubahan Perilaku
103
Kab lokus menetapkan Regulasi
Implementasi KPP
Kabupaten/Kota melaksanakan
Komunikasi Antar Pribadi di 70%
desa lokus
TARGET CAPAIAN128
115
128
65
128
71
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIANKegiatan Pendukung:
Materi Pelatihan,
Materi KIE
Pelatihan Komunikasi
Antar Pribadi: Pusat,
Provinsi, Puskesmas
Menyebarluaskan
informasi melalui
media elektronik,
cetak, dan sosial.
Dukungan dana :
APBN, APBD, BOK
Penyusunan Regulasi
dan Strategi
Komunikasi
Kabupaten
PERUBAHAN PERILAKU
TAHUN 2019
34
ACEH SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL KEPRI BABEL BENGKULU LAMPUNG DKI JABAR JATENG YOGJA JATIM BANTEN BALI KALSEL KALBAR KALTENG KALTARA KALTIM SULSEL SULUT SULTENG GORONTALO SULTRA SULBAR NTB NTT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA 10 15 4 5 4 6 3 3 4 6 2 20 16 3 16 4 3 4 5 5 3 4 11 4 4 4 6 5 8 21 6 4 15 27260
KABUPATEN/KOTA LOKUS STUNTING TAHUN 2020
ACEH
SUMUT
KEPRI
SUMBAR
RIAU
JAMBI
BENGKULU LAMPUNG BABEL SUMSELKALTARA
KALTIM
KALBAR
KALTENG
KALSEL
SULUT
GORONTALO SULSEL SULTENG SULBAR SULTRAMALUT
MALUKU
PAPUA
PAPBAR
JABAR DIY BANTEN DKI JATENGJATIM
BALI NTB NTTMAJOR PROJECT
PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU & STUNTING
21
Latar
Belakang
1. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yakni sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (2015)
2. 27,7% balita di Indonesia stunting (tahun 2019)
Target
2020
2021
2022
2023
2024
Prevalensi
Stunting
Balita
(%)
24,1%
(260 kab/kota)
21,1 %
(360 kab/kota)
18,4%
(460 kab/kota)
16%
(514 kab/kota)
14 %
(514 kab/kota)
AKI
/100.000
kelahiran
hidup
230/ 100.000 KH
(120 Kab/Kota)
217
/ 100.000 KH
(200 Kab/Kota)
205
/ 100.000 KH
(320 Kab/Kota)
194
/ 100.000 KH
(470 Kab/Kota)
183
/ 100.000 KH
(514 Kab/Kota)
Pelaksana
Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, KKP, KemenPUPR, BPOM, KemenPP&PA, Kemendagri, Kemenkominfo,
Pemda
Highlight
Proyek
1. Pemberian makanan tambahan (PMT), suplementasi gizi mikro, serta STBM (Kemenkes), pelayanan KB
berkualitas di fasilitas kesehatan (BKKBN)
2. PAUD Holistik-Integratif & kelas pengasuhan (Kemendikbud)
3. Penyediaan akses air minum & penyediaan akses sanitasi (air limbah domestik) layak (Kemen PUPR)
4. Bantuan operasional kesehatan (DAK Kesehatan)
21PEMBUDAYAAN
PERILAKU HIDUP SEHAT
MELALUI GERMAS
KERANGKA PIKIR
• Sekolah/Madrasah Sehat
• Pesantren & Kampus sehat
• Tempat Kerja sehat • UKBM
• Terminal Sehat • Pasar Sehat
• Bandara & Pelabuhan sehat • Kabupaten/Kota Sehat
PEMBUDAYAAN GERMAS
1. Komitmen & visi Pimpinan 2. Konvergensi & KoordinasI Prog Pusat, Daerah & Masyarakat 3. PeningkatanKampanye Publik & Kom Perub. Perilaku 4. Peningkatan kapasitas SDM 5. Pemantauan & Evaluasi KEBIJAKAN/REGULASI LINTAS SEKTOR & DAERAH
• Ketersediaan pangan • Pangan aman
• Medical Check Up bagi ASN • Senam Kebugaran bagi anak
sekolah
• PERDA : Kawasan Tanpa Rokok; Car Free Day; Fasilitas umum sehat
OUTPUT PERILAKU YANG DIHARAPKAN Aktivitas fisik Edukasi & Perilaku Hidup sehat
Pangan Sehat & Perbaikan Gizi Lingkungan Sehat Deteksi dini penyakit INTERVENSI STRATEGI
PM dan
PTM
Insiden TB
Insiden HIV
Eliminasi
Malaria
Perokok Muda
Obesitas
(Inpres No. 1/2017) 23KONSEP INTEGRASI
GERMAS
PEMBUDAYAAN
Kebijakan Germas sesuai
dengan tugas dan fungsi
Individu & Keluarga Aktivitas Fisik Kualitas Lingkungan
SPM
PIS-PK
Edukasi dan Perilaku Hidup SehatPESAN GERMAS
Penguatan Edukasi dan Perilaku Hidup
Sehat:
• Tidak merokok
• Cuci tangan pakai sabun
• Memasak air minum sampai mendidih • Mengajak berolahraga
• Kelola stres
Penyediaan Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi:
• Konsumsi gizi seimbang (isi piringku)
• Memperhatikan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak • Selalu konsumsi buah dan sayur setiap hari
• Konsumsi rapat dengan buah
Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini
Penyakit:
• Pemeriksaan tekanan darah
• Cek kolesterol, asam urat, dan gula darah • Pemeriksaan IVA
• Pemeriksaan kanker payudara
Peningkatan Aktivitas Fisik:
• Aktivitas fisik 30 menit setiap hari • Peregangan di tempat kerja
• Melakukan olah raga di tempat kerja minimal 1 kali dalam seminggu
• Jalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja • Olah raga masyarakat
Peningkatan Kualitas
Lingkungan:
• Sarana air besih
• Penyediaan jamban keluarga • Menyediakan tempat sampah
• Membuang sampah pada tempatnya • Membangun ruang terbuka hijau • Lingkungan bebas polusi
• Pemberantasan sarang nyamuk
• Bahan pangan bebas zat pewarna dan adiktif
1
2
3
4
5
26 Kualitas
Lingkungan Pencegahan
dan Deteksi Dini Penyakit Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat Aktivitas Fisik
MENDUKUNG
GERMAS
PENURUNAN
PTM DAN PM
Insidensi TB Insidensi HIV Eliminasi
Malaria
Perokok Usia 10-18 Tahun
Obesitas Usia 18+ Tahun
SINKRONISASI KEGIATAN &
PENDANAAN PUSAT - DAERAH
SINKRONISASI KEGIATAN & PENDANAAN PUSAT - DAERAH
APBN
Pelatihan TOT gadar matneo, konseling menyusui, MTBS, SDIDTK, PMBA,
Tata Laksana Gizi Buruk, Strakom Perubahan Perilaku, kespro remaja &
catin, STBM, monev, GP2SP, konvergensi stunting, TOT Kesja, TOT
Kesehatan Olahraga, TOT PAK, Sosialisasi Kesjaor. K3 Perkantoran
DEKONSENTRASI -APBD-DAK FISIK- BOK
Orientasi Komunikasi Perubahan Perilaku, SDIDTK, MTBS, PMBA, TLG, kes
remaja, catin, GERMAS, STBM, Kesehatan Kerja, PMT Bumil KEK, PMT
Balita kurus, AMP, konvergensi stunting, monev, pelatihan PAK, pelatihan
kesjaor, pengukuran kebugaran
APBD-DAK FISIK-BOK-JAMPERSAL
Rumah Tunggu Kelahiran, ANC PNC ibu hamil resiko tinggi, Pelayanan persalinan, dan SHK, Manajemen lokus penurunan AKI dan AKB, Strakom Perubahan Perilaku, Mobil promkes, penyediaan alat gadar matneo, antropometri kit, sanitasi kit, kesling kit, TFC, Konvergensi stunting, kesehatan kerja,, Pos UKK
APBD –BOK
P4K, Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita, Yan nifas (outreach) termasuk KBPP, neonatus dan balita, ANC, tumb kemb Balita, UKS, PKPR, kespro catin, MTBS, SDIDTK,
Pelacakan kasus kematian, otopsi, verbal ibu, neonatal dan balita, Pos UKK, pembinaan Posyandu, orientasi kader
Pusat
Provinsi
Kab/Kota
HARAPAN
HARAPAN TERHADAP DAERAH
1.
PEMERINTAH DAERAH MELAKUKAN KEGIATAN INOVATIF DAN INTEGRATIF
: Gerakan Sayang
Ibu dan Bayi untuk mendukung penurunan AKI dan AKB, penguatan konvergensi intervensi
sensitif dalam rangka penurunan stunting, strategi komunikasi perubahan perilaku, kampanye
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2.
MENYUSUN DAN MENETAPKAN REGULASI UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM
KESEHATAN
seperti : jejaring rujukan dalam batas wilayah dan lintas batas, kebijakan daerah
tentang Germas, renaksi konvergensi stunting, renaksi percepatan penurunan AKI AKB
3.
SINKRONISASI PERAN DAN KEWENANGAN
untuk pencapaian prioritas nasional dan SPM
4.
MENYEDIAKAN DAN MENGEMBANGKAN SARANA GERMAS
(ruang terbuka hijau, aktifitas fisik,
KTR, kawasan bersepeda, car freeday, dll), dengan menggunakan berbagai sumber pendanaan
seperti dana desa, CSR, DBH CHT, BOK, dll
5.
MENGOPTIMALKAN BERBAGAI SUMBER DAYA KESEHATAN DAN SEKTOR LAINNYA
dalam upaya
penurunan AKI, AKB, stunting dan peningkatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Terima kasih
Kementerian Kesehatan RI
@KemenkesRI kemenkes_ri