• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit yang mempengaruhi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan kebanyakan terjadi pada usia diatas 65 tahun dengan insidensi pria lebih tinggi dibanding dengan wanita (Smeltzer & Bare, 2012). Menurut data The Global Burden of Cancer, kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar di dunia dengan insidensi penderita kanker 14,9 juta jiwa dan 8,2 juta jiwa kematian pada tahun 2013 (The Global Burden of Disease Cancer Collaboration, 2015). Pada tahun 2030 diperkirakan kejadian kanker di dunia mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal, serta peningkatan terjadi lebih cepat pada negara miskin dan berkembang (World Health Organization/ WHO, 2014).

Data Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar yang diadakan 5 tahun sekali, kanker menempati urutan ke tujuh penyebab kematian terbesar dengan presentasi 5,7% yang didominasi oleh kanker payudara dan kanker leher rahim atau kanker serviks, dengan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia sebanyak 12.014 orang atau 28,7% untuk kanker payudara dan kanker leher rahim 5.349 orang atau 12,8% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013). Sejalan dengan temuan tersebut, badan kesehatan dunia pada publikasi Cancer country profiles menunjukkan kanker merupakan penyebab kematian yang setiap tahun angka kejadiannya meningkat di Indonesia dengan total kematian mencapai 1.551.000 jiwa pada tahun 2013 (WHO, 2014). Secara garis besar angka kejadian kanker

(2)

Indonesia adalah delapan dari sepuluh pasien berada dalam stadium lanjut dan sebagaian besar memerlukan perawatan paliatif (Witjaksono, 2010).

Perawatan paliatif memiliki aspek penting dalam penerapannya yaitu adanya kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Pentingnya aspek tersebut melebihi pentingnya penanganan nyeri yang harus dilakukan dalam perawatan paliatif (Tejawinata, 2012). Ketika kanker tidak dapat disembuhkan dan pada tahap stadium lanjut, peran dari keluarga sebagai family caregiver meningkat secara fisik dan emosional (Osse et al., 2006).

Hasil penelitian menyatakan bahwa keluarga sangat terlibat dalam setiap gejala dan isu selama hospitalisasi pasien, hanya keluarga (bukan tenaga profesional perawat dan dokter) yang terlibat dalam masalah finansial, otonomi, psikologikal, dan isu sosial pasien (Effendy et al., 2014). Selain itu keluarga memiliki tanggung jawab penting untuk mempertahankan kehidupan sehari-hari dan merawat pasien serta harus menyaksikan penderitaan akibat kondisi pasien yang memburuk atau menghadapi kematian (Sano et al., 2007). Keluarga sebagai family caregiver menyediakan komponen penting dari perawatan non-medis dan medis untuk pasien kanker serta menggantikan ketrampilan tenaga kesehatan saat perawatan kanker yang kompleks di rumah (Carter et al., 2010).

Peran sebagai caregiver serta perlunya merawat anggota keluarga yang sakit dapat menyebabkan family caregiver mengalami tekanan berlebih sehingga memunculkan distres emosional yang merupakan aspek terbesar yang mempengaruhi kehidupan family caregiver (Choi et al., 2015). Family caregiver memiliki risiko distres yang meningkat pada kesejahteraan fisik, psikologis,

(3)

sosial, dan spiritual (Ferrell et al., 2011). Family caregiver biasanya tidak mengetahui kapan mereka membutuhkan sumber daya masyarakat dan kemungkinan tidak dapat mengakses serta memanfaatkan sumber tersebut yang sebagai akibatnya family caregiver sering mengabaikan kebutuhan perawatan kesehatan mereka sendiri untuk lebih membantu anggota keluarga yang sakit sehingga menyebabkan memburuknya kesehatan dan kesejahteraan diri (Reinhard et al., 2008).

Penelitian lain tentang masalah family caregiver, menunjukkan bahwa masalah yang dialami adalah kurang dukungan, gangguan jadwal keseharian, beban sosioekonomi, dan memburuknya kesehatan (Anggraini et al., 2011). Family caregiver merasa ditinggalkan pada situasi krisis dan tidak ada fokus grup yang disarankan oleh pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk memberikan dukungan emosional atau bentuk dukungan lainnya (Reinhard et al., 2008), padahal family caregiver yang memperoleh dukungan sosial akan memiliki kemungkinan kecil mengalami depresi (Brehm & Smith, 1986 cit. Semiun, 2006). Masalah gangguan jadwal keseharian, merupakan akibat peran caregiver yang menuntut pengalaman fisik dan emosional (Northfield et al., 2010) yang menurut Effendy et al. (2014) sebanyak 53% family caregiver kanker menghabiskan waktu untuk merawat keluarganya yang sakit lebih dari 12 jam sehari. Pada masalah sosioekonomi, kurangnya keuangan ditambah kurangnya dukungan sosial menyebabkan family caregiver merasa tanpa harapan dan kehilangan waktu untuk memenuhi tanggung jawab personal (Northfield et al., 2010). Sedangkan masalah

(4)

status kesehatan family caregiver yang menurun, menurut Anggraini et al (2011) adalah sebagai akibat koping family caregiver yang tidak efektif.

Penggunaan keterampilan koping akan memberikan dampak besar family caregiver saat merawat pasien kanker (McMillan et al., 2005). Family Caregiver menunjukkan indikasi bahwa mereka membutuhkan dukungan sekitar agar mampu menggunakan koping efektif untuk menghilangkan perasaan negatif

(Sklenarova et al., 2015). Kemampuan memilih dan menggunakan koping akan

sangat mempengaruhi kehidupan keseharian family caregiver (McMillan et al., 2005). Penggunaan strategi koping yang tepat akan terintegrasi dengan kehidupan pribadi family caregiver, sehingga kebutuhan family caregiver dapat terpenuhi

selama menjalankan tugas merawat anggota keluarga yang sakit (Aydogan et al.,

2016). Sejalan dengan temuan tersebut, family caregiver sering mengabaikan kehidupannya sendiri untuk mengutamakan kebutuhan pasien, sehingga ketika beban mempengaruhi family caregiver dalam pemberian caregiving pada pasien maka kesejahteraan pasien juga akan terganggu (National Cancer Insitute, 2015).

Berdasarkan uraian tentang keterlibatan family caregiver, masalah yang dihadapi, hingga cara menjalani peran sebagai caregiver keluarganya yang sakit maka peneliti ingin mengetahui lebih mendalam strategi koping yang digunakan family caregiver pasien kanker paliatif. Peneliti menggunakan pendekatan literature review karena sepengetahuan peneliti belum ada penelitian yang mengupas lebih mendalam tentang strategi koping family caregiver pasien kanker paliatif. Selain itu penulusuran strategi koping family caregiver dengan literature review dapat menyajikan fakta yang lebih komperhensif dan berimbang diantara

(5)

literatur yang telah ada. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk membantu masyarakat khususnya tenaga kesehatan Indonesia agar memahami dan membantu family caregiver dalam usaha mempertahankan kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pertanyaan penelitian ini adalah ‘Bagaimana jenis strategi koping yang digunakan family caregiver pasien kanker paliatif dan manfaatnya?’

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui strategi koping yang digunakan family caregiver pasien kanker paliatif yang meliputi:

a. Jenis strategi koping family caregiver pasien kanker paliatif melalui pendekatan literature review.

b. Manfaat strategi koping family caregiver pasien kanker paliatif melalui pendekatan literature review.

D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat untuk profesi keperawatan.

Membantu perawat memahami strategi koping family caregiver pasien kanker paliatif. Sehingga profesi perawat dapat menggunakan keterampilan perawatan paliatif bukan hanya berfokus untuk pasien tetapi juga fokus kepada family caregiver.

(6)

2. Manfaat untuk peneliti lain.

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian selanjutnya bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti bidang paliatif kanker terutama yang berkaitan dengan strategi koping family caregiver di Indonesia.

3. Manfaat untuk tenaga kesehatan lain.

Membantu mengetahui strategi koping yang digunakan family caregiver pasien kanker paliatif dan manfaatnya, sehingga tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun di lingkungan masyarakat dapat membantu family caregiver memperoleh koping yang lebih baik ketika membantu perawatan keluarga dan kerabat pasien kanker paliatif.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang family caregiver pasien kanker paliatif di luar negeri dan Indonesia sudah dikembangkan, namun berdasarkan pengetahuan dan literatur yang penulis telaah, penelitian dengan judul

Strategi koping family caregiver pasien kanker paliatif: Literature review’ belum pernah dilakukan.

Penelitian yang berkaitan tentang family caregiver pasien kanker paliatif yang pernah dilakukan yaitu Arisandi, Setiyarini, dan Haryani (2012) dengan penelitian berjudul ‘Hubungan strategi koping dengan anticipatory grief keluarga pasien kanker tahap terminal di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.’ Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui hubungan strategi koping dengan anticipatory grief keluarga pasien kanker di bangsal Bougenvil IRNA 1 RSUP dr.Sardjito Yogyakarta selama periode bulan November 2011 hingga Januari 2012 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 40 responden. Metode penelitian

(7)

menggunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara strategi koping dengan antcipatory grief dengan signifikansi (p)=0,999 serta koping yang sering digunakan keluarga pasien kanker adalah strategi koping aktif (90%). Persamaan dengan penelitian ini adalah mengetahui strategi koping keluarga pasien kanker paliatif. Perbedaan pada penelitian ini adalah variabel penelitian, dan metode penelitian.

Effendy et al. (2014), meneliti family caregiver kanker dengan judul ‘Family caregivers' involvement in caring for a hospitalized patient with cancer and their quality of life in a country with strong family bonds’ dengan tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keluarga pasien dalam merawat pasien kanker. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan pengambilan data dari September hingga Desember 2011 dan 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah Family Caregivers Involvement in Caring– Cancer (FCIC-C) untuk menilai keterlibatan dalam merawat pasien, The FAMCARE untuk menilai kepuasan keluarga selama hospitalisasi, dan Caregiver Quality of Life Index-Cancer (CQOLC )untuk menilai kualitas hidup family caregiver. Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan waktu yang dihabiskan dalam merawat pasien tidak mempengaruhi kualitas hidup dari family caregiver. Persamaan dengan peneitian ini adalah variabel penelitan yaitu subjek penelitian yaitu family caregiver pasien kanker. Perbedaan penelitian ini adalah tujuan penelitian, variabel penelitian, dan metode penelitian .

Penelitian di luar negeri yang berkaitan dengan caregiver kanker yaitu Epiphaniou et al. (2012) dengan judul ‘Adjusting to the caregiving role: the

(8)

importance of coping and support.’ Penelitian ini dilakukan di London, UK. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi koping dan mekanisme dukungan yang ada pada informal caregiver untuk membangun intervensi yang tepat terkait dengan kebutuhan informal caregiver. Penelitian dilakukan dengan wawancara pada 20 informal caregiver pasien kanker home palliative. Hasilnya menunjukkan bahwa koping yang dimiliki antara lain: distraction, stimulasi mental, melepaskan emosi, melihat aspek positif, dan melepaskan pikiran stres. Sedangkan dukungan yang mereka peroleh adalah dari keluarga dan teman. Persamaan dengan penelitian ini adalah subjek penelitian yaitu caregiver kanker. Perbedaan pada penelitian ini adalah variabel penelitian, dan metode penelitian.

Penelitian dengan judul ‘Review of the literature on the effects of caring for a patient with cancer’ oleh Stenberg, Ruland, dan Miaskowski (2009). Penelitian ini bertujuan untuk membantu family caregiver pada pasien kanker serta tenaga kesehatan untuk memahami masalah dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pasien kanker yang dialami oleh family caregiver. Metode yang digunakan adalah dengan systematic review yang mengidentifikasi tipe masalah dan beban yang dialami oleh family caregiver selama pengalaman merawat pasien kanker, serta menganalisa cara berkomunikasi caregiver dengan pasien. Data elektronik diambil dari MEDLINE (1950–Februari 2008), CINAHL (1982–Februari 2008), EMBASE (1980–Februari 2008), PsychINFO (1985–February 2008), AMED (1985–Februari 2008), ISI (1990–Februari 2008), dan Cochrane Library (2008). Library (2008). Hasil menunjukkan dari 2845 judul data teridentifikasi dengan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 192, kemudian

(9)

hanya 164 data terpilih yang merupakan artikel dari penelitian. Semua artikel data tersebut di identifikasi mengenai tanggung jawab family caregiver dan dampak menjadi caregiver dalam kehidupan keseharian, seberapa banyak masalah fisik, sosial, dan emosional yang terjadi selama menjadi family caregiver. Sebagai kesimpulannya menunjukkan bahwa family caregiver mengalami banyak kesulitan dan peningkatan tanggung jawab terutama selama dan setelah pasien dirawat dan saat pasien menjalani rehabilitasi kanker. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitian dan subyek penelitan family caregiver pada pasien kanker. Perbedaan penelitan ini adalah tujuan penelitian, variabel penelitian, dan sumber database elektronik penelitian.

Penelitian oleh Li & Loke (2014) dengan judul ‘A systematic review of spousal couple-based intervention studies for couples coping with cancer: direction for the development of interventions.’ Penelitian ini memiliki 2 tujuan, yang pertama adalah untuk mengeksplorasi intervensi yang diberikan untuk koping pada pasangan yang menderita kanker yang meliputi tipe intervensi, konten, pendekatan yang diberikan, dan hasil pengukuran intervensi tersebut. Tujuan kedua adalah mengidentifikasi arah untuk penelitian intervensi dimasa mendatang. Metode yang digunakan adalah systematic review dari 4 database elektronik, pencarian manual, dan mencari nama penulis dari tahun sejak adanya database tersebut hingga tahun 2013. Data diambil dari Science Citation Index Expanded (1970-Maret 2013), PsycInfo (1806 – Maret 2103), Medline (1950 – Maret 2013) via OvidSP, CINAHL database (1982 – Maret 2013) serta menggunakan data manual dalam pencarian literatur dengan kriteria data

(10)

menggunakan bahasa Inggris dan China. Penulis menggunakan Effective Public Health Practice Project (EPHPP) sebagai cara mengkaji isi literatur. Hasil dari penelitian ini menyoroti tentang hasil yang positif dari intervensi yang diberikan kepada pasangan yang menderita kanker, misalnya diketahui dari 40% literatur berfokus pada subyek caregiver selfcare, tidak ada satu literatur pun yang memakai semua intervensi dalam penelitiannya walaupun terdapat banyak cara pengukuran yang digunakan dalam literatur-literatur. Persamaan dengan penelitian ini adalah tujuan mengeksplorasi koping dari caregiver cancer dan metode literature review. Perbedaan adalah subyek penelitian yang hanya menekankan pada pasangan pasien kanker.

Referensi

Dokumen terkait

Upah adalah hak pekerja/buruh yang di- terima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Menurut Fatah (2008: 73-75) kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang dapat dilihat dari indikator

Sistem harga transfer dari Perusahaan Birch Paper adalah disfungsional dikarenakan terlalu fokus pada divisi secara individual untuk menghasilkan laba dan ROI yang

Menurut Jhon A.Schey (2000, p64) Welding adalah proses untuk menyatukan 2 lembar pelat atau lebih yang terbuat dari bahan yang sama dengan menggunakan tekanan panas yang terdapat

Pada tahap ini guru: (1) mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran, (2) merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah dengan

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia