• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yaitu dengan mengambil data laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yaitu dengan mengambil data laporan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yaitu dengan mengambil data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015 melalui website www.idx.co.id.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif dengan rumusan masalah yang menyatakan hubungan kausal, yaitu pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Debt to Equity Ratio (DER), ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan Return On Asset (ROA), sedangkan variabel dependennya adalah nilai Tobin’s Q.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

1. Definisi Variabel

Penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen dan 4 variabel independen dengan detail sebagai berikut:

(2)

a) Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang terikat dan dipengaruhi atau yang menjadi akibat oleh variabel lain, karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.

1) Nilai Perusahaan

Tobin’s Q adalah cara yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan, yang menunjukkan kinerja manejmen dalam mengelola aset yang dimiliki perusahaan, yang telah dikembangkan oleh James Tobi (1967). Herawati (2008) berpendapat bahwa jika rasio Q diatas satu menunjukkan investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang kebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini merangsang investasi baru. Sebaliknya, jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Tobin’s Q adalah sebagai berikut:

Dimana:

MVE : Nilai pasar dari jumlah saham yang beredar yang diperoleh dari jumlah saham beredar × closing price

(3)

TA : Total aktiva perusahaan

b) Variabel Independen

Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kinerja perusahaan.

1) Struktur Modal

Menurut Riyanto (2001:220) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antar jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Debt to Equity Ratio merupakan ratio mengukur kemampuan perusahaan

dalam mengembalikan biaya hutang melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui total hutang dan total modal (equity). Rumus untuk struktur modal ini adalah dengan persamaan sebagai berikut:

2) Ukuran Perusahaan

Menurut Taswan (2003) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total assets yang dimiliki, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata assets. Dengan kata lain ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya

(4)

perusahaan yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan dan total assets yang dimiliki. Proksi yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran perusahaan adalah total asset (Astriani, 2014):

3) Kepemilikan Manajerial

Struktur kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat di dalam pengambilan keputusan. Pengukurannya dilihat dari besarnya proporsi saham yang dimiliki manajemen pada akhir tahun yang disajikan dalam bentuk persentase (Yadnyana dan Wati, 2011). Apabila dirumuskan ke dalam persamaan matematis maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

4) Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio ROA (Return on Asset), yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari asset yang dimilikinya. Return on Asset (ROA) diperoleh dengan cara membagi laba bersih dengan total asset perusahaan. Adapun rumus ROA adalah sebahai berikut:

(5)

2. Operasionalisasi Variabel

Ringkasan variabel penelitian dan definisi operasi dalam penelitian ini, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Definisi dan Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala

1 Nilai Perusahaan (Y)

Nilai Tobin’s Q didefinisikan sebagai nilai pasar dari ekuitas ditambah dengan total kewajiban dan

kemudian dibagi dengan total aktivanya

Haosana (2012:35)

Rasio

2 Struktur Modal

Debt to Equity Ratio

(DER) merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan modal

Kusumajaya (2011)

Rasio

3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan yaitu besarnya aset yang dimiliki perusahaan yang diproksikan dengan nilai logaritma natural dari total asset

(Astriani, 2014) Rasio

4 Kepemilikan Manajerial

Rasio jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen

dibandingkan dengan total saham

perusahaan Agnes (2013)

(6)

5 Kinerja Perusahaan

Return On Asset

(ROA) merupakan rasio yang membagi laba setelah pajak dengan asset/aktiva

perusahaan Harahap (2010:305)

Rasio

Sumber: Dari berbagai jurnal dan penelitian terdahulu

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:115), “populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013–2015. Dalam kurun waktu tersebut terdapat 137 perusahaan manufaktur yang menjadi populasi dalam penelitian Alasan peneliti mengambil sektor manufaktur karena berdasarkan pertimbangan bahwa jumlah perusahaan publik yang termasuk dalam sektor tersebut terlihat mendominasi keseluruhan perusahaan yang terdaftar di BEI.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:116), “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2013–2015.

(7)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik nonprobabilitas (pemilihan nonrandom), metode judgement sample yaitu salah satu bentuk

purposive sampling dengan mengambil sampel melalui pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2001:61). Pertimbangan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2015

b) Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan tahunan dalam mata uang rupiah selama tahun 2013-2015

c) Perusahaan manufaktur yang mengalami laba selama tahun 2013-2015

Tabel 3.2

Proses Pemilihan Sampel

NO KRITERIA SAMPEL JUMLAH

PERUSAHAAN 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013 – 2015 137

2 Perusahaaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan tahunan dalam mata uang Rupiah

selama periode 2013-2015 (29)

3 Perusahaan manufaktur yang mengalami rugi periode 2013-2015 (39) 4 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kepemilikan manajerial (41)

Jumlah Perusahaan 28

Total Sampel (28 perusahaan X 3 Tahun) 84 Sumber : Data diolah penulis, 2017

(8)

Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Sampel

No KODE Nama Perusahaan

1 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 2 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 3 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 4 LION Lion Metal Works Tbk

5 LMSH Lionmesh Prima Tbk 6 DPNS Duta Pertiwi Nusantara

7 INCI Intan Wijaya International Tbk 8 SRSN Indo Acitama Tbk

9 TRST Trias Sentosa Tbk 10 ALDO Alkindo Naratama Tbk

11 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 12 ASII Astra International Tbk

13 INDS Indospring Tbk 14 NIPS Nippres Tbk

15 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk 16 SMSM Selamat Sempurna Tbk

17 KBLM Kabelindo Murni Tbk

18 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 19 SKBM Sekar Bumi Tbk

20 SKLT Sekar Laut Tbk 21 STTP Siantar Top Tbk

22 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 23 GGRM Gudang Garam Tbk

24 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk 25 PYFA Pyridam Farma Tbk

26 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 27 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk

28 TCID Mandom Indonesia Tbk Sumber: Data diolah penulis, 2017

(9)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi, dimana teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung data-data yang berhubungan dengan penelitian dan studi pustaka, dimana teknik ini dilakukan dengan menelaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literature pustaka seperti buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik karena proses pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan disusun secara sistematis. Sementara itu, fungsi statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Uji Statistik Deskriptif

Langkah awal penganalisisan data dimulai dari analisis statistik deskriptif. Ghozali (2011) menjelaskan bahwa analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang berkaitan dengan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

(10)

2. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Model regresi berganda harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan

estimator linier yang baik. Menurut Imam Ghozali (2006), apabila dalam suatu

model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik atau Best Linier Unbias Estimator (BLUE). Agar model analisis regresi yang dipakai dalam penelitian ini secara teoritis menghasilkan nilai parametrik yang sahih terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik regresi yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi, variabel pengganggu atau residualnya berdistribusi normal ataukah tidak. Terdapat dua cara untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residualnya berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Normalitas residual dapat dilihat dengan analisis grafik melalui grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sedangkan untuk uji statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Disamping analisis grafik dan uji statistik seperti tersebut di atas,

(11)

uji normalitas juga dapat ditentukan dengan melakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengujian ini dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghozali, 2011):

1) Jika probability value > 0,05, maka data residual memiliki distribusi normal

2) Jika probability value < 0,05, maka data residual tidak memiliki distribusi normal

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebasnya (independen) ataukah tidak. Model regresi yang baik, di dalamnya tidak akan terdapat variabel-variabel independen yang saling berkorelasi (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Sebagai dasar dapat disimpulkan:

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

(12)

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi pada intinya digunakan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka disimpulkan terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Uji Durbin-Watson (DW) mampu mendeteksi adanya autokorelasi. Uji tersebut dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor gangguan yang berurutan. Dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi apabila nilai DW terletak diantara du dan 4-du.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji hesteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas (Ghozali, 2011:139).

Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregres variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi hesteroskedastisitas. Kriteria yang dapat digunakan untuk menyertakan apakah terjadi hesteroskedastisitas atau

(13)

tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (α = 5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi hesteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.

Cara lain untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan nilai residual SRESID. Deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di standardized.

3. Uji Kesesuaian Model

a) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Pada intinya, koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependennya. Koefisien determinasi bernilai antara nol dan satu. Nilai R menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen amat terbatas di dalam menjelaskan variasi-variasi variabel dependen. Nilai yang

(14)

mendekati satu berarti bahwa hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen diberikan oleh variabel-variabel independen (Ghozali, 2011).

b) Uji F (Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik SPSS. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

1) H1, H2, H3 dan H4 ditolak apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil output analisis SPSS untuk uji F berada di atas 0,05 (> 0,05). Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2) H1, H2, H3 dan H4 diterima apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil output analisis SPSS untuk uji F berada di bawah 0,05 (< 0,05). Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

4. Uji Hipotesis

a) Uji t (Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

(15)

variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik SPSS. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

1) H1, H2, H3 dan H4 ditolak apabila signifikan t hitung > 0,05 artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2) H1, H2, H3 dan H4 diterima apabila signifikan t hitung < 0,05 artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. b) Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple

regression analysis) dengan menggunakan program SPSS 21. Analisis

regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen struktur modal, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kinerja perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

Keterangan:

TOBINSQ : Nilai perusahaan

(16)

β1-β4 : Koefisien Regresi

DER : Debt to Equity Ratio (Struktur Modal)

SIZE : Ukuran Perusahaan

MOWN : Kepemilikan Manajerial

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 khususnya dana Dekonsentrasi dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Perlu disadari benar bahwa meskipun terhimpun dalam sebuah lembaga adat yang bernama MALUNSEMAHE, tetapi mereka juga adalah bagian dari masyarakat Kabupaten

Pengembangan Soal Tes Potensi Akademik Numerik Penerimaan Siswa Baru SMP Berbantuan Media Berbasis Wireless Application Protocol Java 2 Micro Edition (J2ME); Indra

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran konstruktivistik model kooperatif berbantuan modul antara lain (1) pada awal pembelajarn mahasiswa

Masalah pengolahan data (kesegaran data/up to date) dan penyimpanan data merupakan masalah utama yang selalu menjadi perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja dari

Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap tindak pidana penyelundupan yang berkaitan dengan pakaian bekas impor di

Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPAD) Kabupaten Kudus dalam promosi jabatan yang dilakukan karena sesuai kebutuhan, misalnya ada pejabat