• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI: Perspektif IPB sebagai PTN Badan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI: Perspektif IPB sebagai PTN Badan Hukum"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Bogor Agricultural University (IPB)

Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc

Rektor Institut Pertanian Bogor,

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, dan Ketua Sekretariat Bersama PTN Badan Hukum

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM

PEMBERANTASAN KORUPSI:

Perspektif IPB sebagai PTN Badan

Hukum

(2)

OUTLINE

KEDUDUKAN PTNBH

TATA KELOLA PTNBH

PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK PENCEGAHAN KORUPSI DALAM

(3)

KEDUDUKAN PTNBH

Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor

103/PUU-X/2012 pada halaman 215-216

menyatakan bahwa Perguruan Tinggi Negeri badan

hukum merupakan badan hukum publik

(4)

PTN BH adalah Organ Negara

Dari ketentuan- ketentuan peraturan

perundang-undangan dan Putusan Mahkaman Konstitusi

tersebut di atas maka Perguruan Tinggi Negeri

badan hukum merupakan

organ negara

yang

dalam hal ini di dalam lingkungan Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi selaku

instansi penanggung jawab penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi.

(5)

Hubungan antara Akademik dan Non Akademik

Higher Education Value Chain

Pendidikan Penelitian

Pengabdian kepada Masyarakat

keuangan

SDM

Sarana +

Prasarana Kemahasiswaan

Organisasi 1. Reputasi 2. Keunggulan Tri Dharma • Akreditasi • WTP • Non fraud • pengakuan Non Akademik Akademik

(6)

2. TATA KELOLA PTNBH

• UU No 12 tahun 2012, Tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 64 menyatakan Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 meliputi bidang akademik dan bidang nonakademik.

1. Otonomi pengelolaan di bidang akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta

pelaksanaan Tridharma.

2. Otonomi pengelolaan di bidang nonakademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan: a. organisasi; b. keuangan; c. kemahasiswaan; d. ketenagaan; dan f. sarana prasarana.

(7)

Otonomi pengelolaan pada

PTN BH meliputi:

Bidang akademik:

1. Penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan pendidikan terdiri atas:

a) persyaratan akademik mahasiswa yang akan diterima;

b) Pembukaan, perubahan, dan penutupan program studi 

kewenangan PTN BH yg berbeda dgn PTN lain c) kurikulum Program Studi;

d) proses Pembelajaran; e) penilaian hasil belajar;

f) persyaratan kelulusan; dan g) wisuda;

2. Penetapan norma, kebijakan operasional, serta pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

(8)

Otonomi pengelolaan pada

PTN BH meliputi (lanjutan):

b. bidang nonakademik:

penetapan norma, kebijakan operasional, dan

pelaksanaan organisasi terdiri atas:

a) Rencana strategis dan operasional;

b) Struktur organisasi dan tata kerja;

c) Sistem pengendalian dan pengawasan

internal; dan

Sistem penjaminan mutu

internal;

(9)

Otonomi pengelolaan pada

PTN BH meliputi (lanjutan):

penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan keuangan terdiri atas:

a. perencanaan dan pengelolaan anggaran jangka pendek dan jangka panjang;

b. tarif setiap jenis layanan pendidikan;

c. penerimaan, pembelanjaan, dan pengelolaan uang;

d. melakukan investasi jangka pendek dan jangka

panjang;

e. memiliki utang dan piutang jangka pendek dan

jangka panjang; dan membuat perjanjian

dengan pihak ketiga dalam lingkup Tridharma Perguruan Tinggi;

f. sistem pencatatan dan pelaporan keuangan;

(10)

Permasalahan PTNBH terkait PP

26 Tahun 2015

• Pasal 19 ayat 4: Tanah sebagaimana dimaksud paa ayat (3) harus ditetapkan status penggunaannya oleh menteri

urusan pemerintahan di bidang keuangan. Ini berpontensi menyulitkan dan temuan kalau interpretasinya adalah harus minta izin kalau mau digunakan (misal ipakai untuk kelas

atau lab serta pusat studi)

• Pasal 19 ayat 3: Aset berupa tanah yang berada dalam penguasaan PTN BH yang iperoleh dari APBN merupakan barang milik negara

• Pasal 4 ayat 2: Bantuan pendanaan PTNBH yang dialokasikan dari APBN sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan bagian dari 20% alokasi anggaran fungsi pendidikan. Ayat ini menjadi penghalang bagi kementerian lain untuk

membantu PTNBH sebagai contoh dari Kementerian PUPera untuk prasarana jalan.

(11)

Model Tata Kelola IPB PTNBH yang

Transparan dan Akuntabel

 Menerapkan sistem manajemen kinerja berbasis

Balance Score Card (BSC) sebagai model dalam menetapkan fokus sasaran kinerja, dengan

menetapkan 5 Perspektif yaitu STAKEHOLDER,

FINANCIAL, RESEARCH and ACADEMIC

EXCELLENCE, INTERNAL BUSSINES PROCES

dan CAPACITY BUILDING

 Menetapkan faktor faktor penentu MUTU sebagai

sasaran kinerja dalam BSC

 Memperhatikan kondisi mutu saat ini (base line),  Memperhatikan sumberdaya yang tersedia.

(12)

Sistem Manajemen IPB sebagai

PTN Badan Hukum

Sistem Manajemen Terintegrasi SIMAKER SimAset SimKeu dan SIJ Sipakaril SPMI/KAI SIMAK

(13)

TATA KELOLA IPB SEBAGAI PTNBH

KINERJA IPB MODEL BSC

(14)

Sistem Manajemen Kinerja

(Simaker) IPB PTN BH

Perspective Stakeholder Perspective Financial Perspective Research and Academic Excellence

(15)

Perspective Internal Bisnis Proccess

Perspective Capacity Building

Sistem Manajemen Kinerja

(Simaker) IPB PTN BH

(16)

2004 – 2008 BUILD-UP BUSINESS FUNDAMENTALS

2009 – 2013 GROW-UP BUSINESS LINE

2014 – 2018 EXPAND TO NATIONAL LEVEL

2019 – 2023 ACT GLOBALLY

ROAD MAP

Satuan Usaha Komersial IPB sebagai PTNBH

(Pasal 42 dalam PP 66 Tahun 2013)

(17)

Objectives of BLST establishment

IPB Board of Trustee’s Decree #18 17

th

Nov, 2003

1. To manage and develop the assets of IPB

for income generating purposes

2. To promote entrepreneurship skills in IPB

in order to produce professionals

who are capable

in the development and utilization

of science and technology

(18)

October

establishment of IPB Shigeta

(joint venture company) bird flu vaccine

w/ reverse genetic 26th August opening of Botani Square Shopping Mall 15th December opening of IPB International Convention Center

milestone

2003 2004 2006 2007 17th November establishment of BLST contract with Bio Farma to supply biological materials

(19)

1st January opening of Taman Kencana Guest House 11th July opening of

IPB Convention Hotel

5th February

opening of

Hotel Santika Bogor

7th August

opening of

the first Serambi Botani in Botani Square August acquisition of BPRS Bina Rahmah October initiation of Botani Seed

for fruits & vegetables

(20)

July acquisition of IPB Press 2014 December acquisition of Global Scholarship Services Indonesia

(21)

28th Dec, 2015

acquisition of

Primakelola Agribisnis Agroindustri  PT Prima Kelola IPB

7th August, 2015

spin-off SBU Serambi Botani

PT Serambi Botani Indonesia

29th Feb 2016

spin-off SBU Biomedis

PT Biomedical Technology Indonesia

1st Mar 2016

spin-off SBU Botani Seed

(22)

2016

scheduled

spin-off SBU IPB CONVENTION & HOTEL

PT IPB CONVENTION AND HOTEL establishment of

PT AGRI LESTARI INDONESIA establishment of

 SBU METATRON

spin-off SBU Science Park

(23)

PT FITS Mandiri functional food PT Serambi Botani Indonesia retails PT Provibio Teknologi bio-fertilizers PT Biomedical Technology Indonesia bio-medicine PT Global Scholarship Services Indonesia training SBU

IPB Convention and Hotel

meeting convention exhibition

SBU Plaza Botani

public vehicle parking

asset-base

PT Bogor Anggana Cendekia

Botani Square Mall (20%)

PT Grahawita Cendekia

Hotel Santika Bogor (27%)

PT IPB Shigeta

bird flu vaccine

(20%)

science-base

BUSINESS PORTOFOLIO

PT IPB Science Park

technopreneur

PT BPRS Bina Rahmah

Islamic rural bank

service-base

PT Penerbit IPB Press

publishing & printing

PT Botani Seed

Indonesia

seed

PT Prima Kelola IPB

consultant

PT

Agri Lestari Indonesia

feed additives

(24)

24

KRITERIA SYARAT MINIMAL SATUAN TARGET

A. AKADEMIK DAN MUTU

1 Produktivitas Publikasi Internasional Masuk 12 besar di Indonesia Judul 400 2 Jumlah Paten dan HKI Masuk 12 besar di Indonesia Jml Paten 20 3 Akreditasi Institusi A Terakreditasi A 4 Akreditasi Program Studi (S1) >80% Terakreditasi A Persen 100 5 Akreditasi Internasional Ada Program Studi/Institusi Terakreditasi

Internasional

Jml Prodi 17

B. TATA KELOLA

1 Compliance Taat terhadap peraturan perundangan tentang Pendidikan Tinggi

Compliance Ya

2 Opini Laporan Keuangan Minimal 2 tahun berturut-turut WTP Opini WTP 3 Kasus Hukum Berat Tidak ada kasus hukum berat Ya 4 PNBP Hasil Kerjasama Minimal Rp 100 Milyar Milyar 390 5 Pelaporan Tepat Waktu Tidak ada laporan wajib yang terlambat Tepat Waktu Ya

C. AFIRMASI MASYARAKAT MISKIN/TERTINGGAL

1 Bidikmisi Melaksanakan Bidikmisi dengan baik (jumlah dan ketepatan penyaluran)

Persen 100%

2 UKT >5% Kelompok I, >5% Kelompok II Persen 11 3 ADIK Tidak menolak Program ADIK Ya

D. PRESTASI MAHASISWA

1 Juara Pertama di Kompetisi Tingkat Nasional Dua Tahun Terakhir

Minimal 4 Orang 22

2 Juara Pertama di Kompetisi Tingkat Internasional Dua Tahun Terakhir

Minimal 2 Orang 3

Kontrak Kinerja IPB-DIKTI 2016

Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia

(25)

Program Penugasan Khusus Tahun 2016

IPB harus mencapai mencapai ranking 500 dunia atau

200 tingkat Asia versi QS World University Ranking

melalui:

PROGRAM PENINGKATAN REPUTASI PERGURUAN

TINGGI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY

Pendanaan melalui Kemenristekdikti 2015, 2016-2019

Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia

(26)

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program meliputi beberapa aspek:

• Academic reputation (keaktifan menjadi anggota dalam asosiasi PT dunia, jumlah faculty member yang menjadi reviewer jurnal internasional, menjadi tuan rumah event internasional, dll)

• Employer reputation (jumlah lulusan yang bekerja di

Multinasional Enterprice, international joint research, posisi penting lulusan di internasional, dll)

• Research and publication (jumlah publikasi internasional yang memiliki reputasi, jumlah HKI, jumlah jurnal terindeks Scopus dan Thomson Reuters, jumlah sitasi tiap faculty member, dll)

• Internasionalisasi (jumlah international faculty, international

student, inbound students, outbound student, dll) Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia

www.ipb.ac.id

(27)

Pedoman Umum

PENYUSUNAN

RKA IPB

Penetapan Plafon Unit Kerja Evaluasi Program Usulan Komite Perencanaan

Rencana Strategis IPB 2014-2018,

Rencana Tahunan & Simaker

Program yang Disetujui Draft RKA IPB MUSRENBANG I (Arah Kebijakan) Pengembangan kriteria

• Peningkatan peran Unit Kerja

dalam Komite Perencanaan

• Pengembangan instrumen evaluasi proposal Pimpinan IPB Usulan Program & RKA –V1

Sistem Informasi berbasis web (Simrenbang)

Proses usulan & pembahasan level Ditjen Kelembagaan

Ristekdikti Penelaahan (SAI/KAI, Itjen, DJA) DM/Hibah/Kerjasama Usulan Prioritas Usulan Program & RKA-V0 MUSRENBANG II (Perbaikan Usulan) Usulan Program & RKA –V2 APBN

(28)
(29)

PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK

PENCEGAHAN KORUPSI DALAM

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM

• Peran dalam mengurangi gap kemiskinan karena pemanfaatan sumberdaya alam

• Penguatan gerakan anti korupsi melalui perbaikan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas pengambilan

keputusan

• Pendalaman kajian dan bisnis proses pemanfaatan SDA dan Komoditas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan

• Penguatan pengetahuan tentang delik korupsi untuk mempercepat penumbuhan kesadaran Anti Korupsi

• Penguatan jaringan kerjasama PT dan pertukaran informasi dan pengetahuan

• Penguatan PT dalam pencegahan korupsi melalui jaringan kerjasama PT, Swasta, Pemda dan Pihak lainnya

(30)

PENUTUP

1. PTN/PTS berkomitmen untuk mendukung

sepenuhnya gerakan anti korupsi berbasis

akademisi dan kampus.

2. PTN Indonesia harus dapat menjadi model tata

kelola yang transparan dan akuntabel sehingga

dapat memacu peningkatan mutu dan relevansi

pendidikan tinggi termasuk diseminasi inovasi..

3. PTNBH memerlukan dukungan peraturan

perundangan yang harmonis mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung

jawaban keuangan.

(31)

31

Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Purwanto(2009) menjelaskan ada beberapa unsur-unsur fundraising zakat berupa: a) Analisis kebutuhan, yaitu berisi tentang kesesuaian.. Filantropi Volume 2, No. 25 dengan

Untuk merealiasasikan semangat yang ditunjukkan pada hadist tersebut dalam implementasi profesi konselor dapat dilakukan dengan penetapan kriteria deskripsi yang tepat

Potensi luas ekosistem mangrove yang paling besar terdapat pada kawasan ekosistem mangrove muara Sungai Dompak seluas 305,53 ha sekaligus memiliki kerapatan jenis

Adalah transaksi jual dan beli yang dilakukan pada hari yang sama, sehingga tidak ada posisi terbuka baru pada rekening Nasabah ketika Pasar Spot/Cash/Futures/OTC

Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah menjadi penggambaran konkrit mengenai bagaimana pembingkaian dan konstruksi berita yang dilakukan oleh media online dalam

Pada umumnya, infrasturuktur transportasi mengemban fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional yang mana sebagian besar pendanaannya masih tergantung pada

Reny Dyah Retno M dan Denies Priantinah (2012) Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Lembaga Penelitian : Pusat Pengembangan Iptek Pertanian dan Pangan Asia Tenggara, Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Perdesaan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan