• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah KabupatenTasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah KabupatenTasikmalaya."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI JAWA BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG

URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 236 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah perlu menetapkan kebijakan daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; b. bahwa berdasarkan Pasal 407 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan Daerah wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya pada Undang-Undang ini, sehingga perlu dilakukan penyesuaian atas Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya;

c. bahwa penetapan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya diperlukan sebagai bahan penyusunan dan penyempurnaan Organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan serta potensi daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat, (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang

(2)

Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah berapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN TASIKMALAYA dan

BUPATI TASIKMALAYA MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN TASIKMALAYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah KabupatenTasikmalaya.

(3)

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Tasikmalaya sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Bupati adalah Bupati Tasikmalaya.

5. Otonomi Daerah adalahhak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian Negara dan penyelengggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat.

7. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah.

8. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah; 9. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan

dasar warga negara.

10. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.

11. Standar pelayanan minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

12. Desaadalah Desa di wilayah Kabupaten Tasikmalaya

BAB II

URUSAN PEMERINTAHAN Pasal2

Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.

Pasal 3

(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang kewenangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas Urusan Pemerintahan Waib yang berkaitan dengan

(4)

Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

(2) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.

(3) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terdiri atas 6 (enam) bidang meliputi:

a. pendidikan; b. kesehatan;

c. pekerjaanu mum dan penataan ruang;

d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

e. ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan f. sosial.

(4) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terdiri atas 18 bidang meliputi:

a. tenagakerja;

b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. pangan;

d. pertanahan;

e. lingkungan hidup;

f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;

h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan;

j. komunikasi dan informatika;

k. koperasi, usaha kecil dan menengah; l. penanaman modal;

m. kepemudaan dan olah raga; n. statistik;

o. persandian; p. kebudayaan;

q. perpustakaan; dan r. kearsipan.

(5) Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) terdiri atas 7 (tujuh) bidang meliputi :

a. Kelautan dan perikanan; b. pariwisata;

c. pertanian;

d. energy dan sumber daya mineral; e. perdagangan;

f. perindustrian; dan g. transmigrasi.

(5)

Pasal 4

Fungsi Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan penyusunan dan penetapan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat;

b. Sebagai bahan penyusunan dan penyempurnaan Organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan serta potensi daerah; c. Sebagai bahan dalam menyusun perencanaan dan penetapan pelayanan

dasar prioritas dan esensial berdasarkan kondisi dan kemampuan daerah yang harus dilaksanakan atau disediakan daerah, sesuai dengan urusan pemerintahan yang wajib dilaksanakan daerah;

d. Sebagai komponen tolok ukur pelaksanaan dalam penilaian kinerja, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan otonomi daerah; e. Sebagai bahan perencanaan dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

Pasal5

Setiap bidang urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), Pasal (4) dan Pasal (5) terdiri dari Sub Urusan yang tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal6

(1) Pemerintah Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangannya berpedoman kepada norma, standar, prosedur dan criteria yang ditetapkan oleh Pemerintah pusat.

(2) Penyelenggaraan pemerintahan daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

(3) Pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud ayat (2) berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

BAB III

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN Pasal7

(1) Pemerintah daerah dapat menerima penugasan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi berdasarkan asas tugas pembantuan;

(2) Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (3), (4) dan (5) yang menjadi kewenangan daerah, pemerintah Daerah dapat:

a. Menyelenggarakan sendiri; atau

(6)

(1) Penugasan oleh Daerah kepada Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal8

Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tasikmalaya dinyatakan tidak berlaku.

Pasal9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Ditetapkan di Singaparna pada tanggal 29 Agustus 2016

BUPATI TASIKMALAYA, ttd.

UU RUZHANUL ULUM Diundangkan di Singaparna

pada tanggal 29 Agustus 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA,

ttd.

H. ABDUL KODIR

NIP. 19611217 198305 1 001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016 NOMOR 3

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR (3/147/2016)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standar

(2) Dalam meneruskan kotak suara dari seluruh TPS kepada PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, PPS membuat surat pengantar penyampaian kotak suara tersegel yang

Pemerintah menjadikan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar terhadap urusan pemerintah di bidang Kesehatan sebagaimana diatur di dalam Pasal 12

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan tentang jadwal Kampanye rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Partai Politik

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

(2) Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi

(2) Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a angka 2 yang menjadi

(1) Perusahaan Industri dan/atau Perusahaan Kawasan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) wajib memiliki izin mempekerjakan Tenaga Kerja Industri Asing