• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Konsolidasi | Semen Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Keuangan Konsolidasi | Semen Indonesia"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013, DAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/

AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013, AND

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(2)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN -

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2015, 2014 and

January 1, 2014/ December 31, 2013, and for the years ended December 31, 2015 and

2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

Daftar I : Informasi Investasi dalam Entitas

(3)
(4)
(5)
(6)

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 5 3.964.018.180 4.925.949.551 4.070.492.871 Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas yang Restricted cash and cash

dibatasi penggunaannya 5 25.469.712 13.696.811 37.599.156 equivalents Investasi jangka pendek 6 2.263.173 91.872.422 104.835.223 Short-term investments

Piutang usaha Trade receivables

- Pihak ketiga, setelah dikurangi - Third parties, net of allowance

cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of

Rp61.893.997 pada 31 Desember 2015, Rp61,893,997 at December 31, 2015

Rp52.350.448 pada 31 Desember 2014 Rp52,350,448 at December 31, 2014

dan Rp45.911.409 pada 1 Januari 2014 7 2.716.270.338 2.553.653.508 2.238.452.900 and Rp45,911,409 at January 1, 2014

- Pihak berelasi, setelah dikurangi - Related parties, net of allowance

cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of

Rp21.099.684 pada 31 Desember 2015 Rp21,099,684 at December 31, 2015

Rp20.190.311 pada 31 Desember 2014 Rp20,190,311 at December 31, 2014

dan Rp24.231.524 pada 1 Januari 2014 7,42 827.569.631 747.593.796 586.655.740 and Rp24,231,524 at January 1, 2014

Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga, setelah dikurangi - Third parties, net of allowance

cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of

Rp3.511.243 pada 31 Desember 2015 Rp3,511,243 at December 31, 2015

Rp10.968.743 pada 31 Desember 2014 Rp10,968,743 at December 31, 2014

dan Rp4.671.914 pada 1 Januari 2014 8 56.818.134 103.802.566 73.674.404 and Rp4,671,914 at January 1, 2014

- Pihak berelasi, setelah dikurangi - Related parties, net of allowance

cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of

Rp1.269.578 pada 31 Desember 2015 Rp1,269,578 at December 31, 2015

Rp427.104 pada 31 Desember 2014 Rp427,104 at December 31, 2014

dan Rp660.330 pada 1 Januari 2014 8,42 27.982.398 27.506.685 17.278.860 and Rp660,330 at January 1, 2014 Persediaan 9 2.408.974.072 2.811.704.405 2.645.892.517 Inventories

Uang muka 10 88.747.138 148.716.926 90.824.054 Advances Beban dibayar dimuka 11 38.530.615 52.786.968 48.622.460 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 12 382.060.519 171.261.037 57.782.185 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 10.538.703.910 11.648.544.675 9.972.110.370 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan 39 90.267.923 56.552.571 109.974.764 Deferred tax assets Investasi pada entitas asosiasi 13 223.952.239 146.980.208 127.509.500 Investments in associates Properti investasi 14 175.123.263 183.317.846 48.654.931 Investment properties

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi Fixed assets, net of accumulated

penyusutan dan deplesi sebesar depreciation and depletion of

Rp11.483.289.749 pada 31 Desember 2015 Rp11,483,289,749 at December 31, 2015

Rp10.117.480.338 pada 31 Desember 2014 Rp10,117,480,338 at December 31, 2014

dan Rp8.880.960.386 pada 1 Januari 2014 15 25.167.682.710 20.221.066.650 18.862.518.157 and Rp8,880,960,386 at January 1, 2014 Beban tangguhan 16 134.693.976 113.316.617 100.627.005 Deferred charges

Aset takberwujud 17 1.134.306.236 1.103.697.255 1.158.474.986 Intangible assets Uang muka investasi 18 328.280.118 531.935.259 214.473.111 Advances for investment Aset lain-lain 19 360.108.557 326.263.656 238.759.953 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 27.614.415.022 22.683.130.062 20.860.992.407 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 38.153.118.932 34.331.674.737 30.833.102.777 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)

(7)

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka pendek 20,42 138.603.568 81.808.678 320.926.026 Short-term borrowings

Utang usaha Trade payables

- Pihak ketiga 22 2.709.634.659 2.160.613.721 1.672.272.211 - Third parties - Pihak berelasi 22,42 1.073.611.340 870.893.891 829.461.699 - Related parties

Utang lain-lain Other payables

- Pihak ketiga 23 151.290.680 182.704.936 295.622.862 - Third parties - Pihak berelasi 23,42 43.009.298 32.295.840 24.761.055 - Related parties Beban yang masih harus dibayar 24 633.616.432 445.434.118 438.205.233 Accrued expenses Utang pajak 25 275.833.026 271.687.005 398.536.742 Taxes payable

Short-term employee benefits Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 41 848.863.477 680.196.988 774.779.665 liabilities

Uang muka penjualan 26 17.645.606 30.224.619 23.752.035 Sales advances

Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of

jatuh tempo dalam satu tahun long-term liabilities

- Pinjaman bank 20,42 630.043.935 463.572.257 469.973.512 - Bank loans

- Liabilitas sewa pembiayaan 21 77.037.601 52.497.495 49.300.788 - Finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.599.189.622 5.271.929.548 5.297.591.828 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan 39 107.902.730 70.045.322 9.154.573 Deferred tax liabilities Long-term employee benefits Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 41 653.612.297 482.604.646 362.416.321 liabilities

Liabilitas jangka panjang -

setelah dikurangi yang jatuh tempo Long-term liabilities -

dalam satu tahun net of current maturities

- Pinjaman bank 20,42 2.996.680.899 3.183.156.388 3.129.289.131 - Bank loans

- Liabilitas sewa pembiayaan 21 158.934.642 131.988.819 113.093.127 - Finance lease liabilities Provisi jangka panjang 27 185.526.840 175.064.953 157.622.095 Long-term provisions Liabilitas jangka panjang lainnya 23 10.473.501 11.955.057 12.453.908 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.113.130.909 4.054.815.185 3.784.029.155 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 10.712.320.531 9.326.744.733 9.081.620.983 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity

kepada pemilik entitas induk: holders of the parent entity:

Modal saham - nilai nominal Share capital - par value of

Rp100 (angka penuh) per saham Rp100 (full amount) per share

Modal dasar - 20.000.000.000 saham Authorized - 20,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid

penuh - 5.931.520.000 saham 28 593.152.000 593.152.000 593.152.000 5,931,520,000 shares Tambahan modal disetor 29 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 553.155.266 475.228.790 403.959.446 Other components of equity

Saldo laba Retained earnings

- Ditentukan penggunaannya 253.338.000 253.338.000 253.338.000 - Appropriated - Belum ditentukan penggunaannya 23.561.638.624 21.266.487.985 18.123.197.076 - Unappropriated

Jumlah ekuitas yang dapat

diatribusikan kepada Total equity attributable to the

pemilik entitas induk 26.419.541.790 24.046.464.675 20.831.904.422 owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 31 1.021.256.611 958.465.329 919.577.372 Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 27.440.798.401 25.004.930.004 21.751.481.794 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 38.153.118.932 34.331.674.737 30.833.102.777 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)

(8)

BEBAN POKOK PENDAPATAN (16.302.008.098) 33 (15.408.157.860) COST OF REVENUE

LABA KOTOR 10.645.996.373 11.578.877.275 GROSS PROFIT

Beban penjualan (2.658.736.792) 34 (2.694.236.894) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (2.087.885.344) 35 (1.937.522.487) General and administration expenses Penghasilan operasi lainnya 46.157.493 36 195.060.184 Other operating income

Penghasilan keuangan 241.075.757 37 286.070.140 Finance income

Beban keuangan (370.004.717) 37 (382.919.122) Finance costs

Bagian laba bersih entitas asosiasi 34.320.727 13 31.946.912 Share in net profit of associates

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.850.923.497 7.077.276.008 PROFIT BEFORE INCOME TAX

Beban pajak penghasilan (1.325.482.459) 39 (1.509.616.169) Income tax expense

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 4.525.441.038 5.567.659.839 NET PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Pengukuran kembali atas Remeasurements of defined

liabilitas imbalan pasti (83.486.981) 38 80.088.812 benefit obligation Beban pajak penghasilan 22.485.951 38,39 (19.199.223) Income tax expense

Pengukuran kembali atas Remeasurements of defined

liabilitas imbalan pasti - setelah pajak (61.001.030) 60.889.589 benefit obligation - net of tax

Pos-pos yang akan Items that may be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:

Net changes in fair value of

Perubahan neto nilai wajar investasi available-for-sale investments in

efek tersedia untuk dijual 492.451 38 2.037.199 securities

Mutasi neto lindung nilai arus kas (1.101.102) 38 (3.883) Net movement on cash flow hedges

Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from translation

kegiatan usaha luar negeri 198.332.979 38 11.735.196 of foreign operation

Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income

tahun berjalan - setelah pajak 136.723.298 74.658.101 for the year - net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 4.662.164.336 5.642.317.940 FOR THE YEAR

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: PROFIT ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 4.521.490.578 40 5.559.902.041 Owners of parent entity Kepentingan nonpengendali 3.950.460 31 7.757.798 Non-controlling interests

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 4.525.441.038 5.567.659.839 NET PROFIT FOR THE YEAR

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 4.599.417.054 5.631.171.385 Owners of parent entity Kepentingan nonpengendali 62.747.282 11.146.555 Non-controlling interests

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 4.662.164.336 5.642.317.940 FOR THE YEAR

Laba per saham dasar Basic earnings per share

(dinyatakan dalam angka penuh (expressed in Rupiah full

Rupiah per saham) 762 40 937 amount per share)

*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)

(9)

(sebelum disajikan kembali) 593.152.000 1.458.257.900 (2.529.650) - 3.883 352.748.216 253.338.000 18.227.572.979 20.882.543.328 921.432.547 21.803.975.875 (as preivously reported)

Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan Adjustments of opening balance in relat

penerapan standar akuntansi baru 50 - - - 53.736.997 - - - (104.375.903) (50.638.906) (1.855.175) (52.494.081) the application of new accounting

Saldo per 1 Januari 2014*) 593.152.000 1.458.257.900 (2.529.650) 53.736.997 3.883 352.748.216 253.338.000 18.123.197.076 20.831.904.422 919.577.372 21.751.481.794 Balance as of January 1, 2014*) Laba tahun berjalan *) - - - - - - 5.559.902.041 5.559.902.041 7.757.798 5.567.659.839 Profit for the year *) Komponen ekuitas lainnya *) 38 - - 2.037.199 61.021.382 (3.883) 8.214.646 - - 71.269.344 3.388.757 74.658.101 Other components of equity *)

Bagian ekuitas kepentingan Share of non-controlling interests

nonpengendali atas pendirian in equity of newly established

entitas anak - - - - - - - - - 37.673.050 37.673.050 subsidiary Dividen 30 - - - - - - - (2.416.611.132) (2.416.611.132) (9.931.648) (2.426.542.780) Dividends

Saldo per 31 Desember 2014*) 593.152.000 1.458.257.900 (492.451) 114.758.379 - 360.962.862 253.338.000 21.266.487.985 24.046.464.675 958.465.329 25.004.930.004 Balance as of December 31, 2014* Laba tahun berjalan - - - - - - - 4.521.490.578 4.521.490.578 3.950.460 4.525.441.038 Profit for the year

Komponen ekuitas lainnya 38 - - 492.451 (60.298.148) (1.101.102) 138.833.275 - - 77.926.476 58.796.822 136.723.298 Other components of equity

Transaksi ekuitas dengan Equity transaction with

pihak nonpengendali - - - - - - - - - 10.000.000 10.000.000 non-controlling interests Dividen 30 - - - - - - - (2.226.339.939) (2.226.339.939) (9.956.000) (2.236.295.939) Dividends

Saldo per 31 Desember 2015 593.152.000 1.458.257.900 - 54.460.231 (1.101.102) 499.796.137 253.338.000 23.561.638.624 26.419.541.790 1.021.256.611 27.440.798.401 Balance as of December 31, 2015

*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

(10)

Pembayaran kepada karyawan (2.441.072.759) (2.379.058.070) Payments to employees

Penghasilan bunga yang diterima 241.075.757 286.070.140 Interest income received

Penarikan (penempatan)

kas dan setara kas Withdrawal (placement) of restricted

yang dibatasi penggunaannya (11.772.901) 23.902.345 cash and cash equivalents

Pembayaran pajak penghasilan (1.343.605.458) (1.540.546.571) Payment of income taxes

Pembayaran bunga dan beban keuangan (684.458.377) (858.248.188) Payment of interest and finance charges

Penerimaan lainnya - neto 92.639.567 154.633.907 Others receipts - net

Arus Kas Neto Yang Diperoleh Dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Operasi 7.288.586.537 6.245.841.812 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Aset tetap: Fixed Assets:

Pembelian aset tetap (5.168.034.789) (2.105.732.452) Acquisition of fixed assets

Hasil penjualan aset tetap 299.272 22.758.761 Proceeds from sales of fixed assets

Akuisisi entitas asosiasi (55.000.000) - Acquisition of an associate

Penerimaan dari saham entitas anak Proceeds from issuance of shares

yang dikeluarkan kepada kepentingan of subsidiary to a

non-pengendali 10.000.000 37.673.050 non-controlling interest

Uang muka investasi (450.141.500) (358.870.689) Advances for investment

Penambahan beban tangguhan (30.773.814) (28.212.733) Additions to deferred charges

Penambahan aset takberwujud (1.070.207) (984.886) Additions to intangible assets

Pencairan investasi jangka pendek - neto 90.101.698 15.000.000 Withdrawal of short-term investments - net

Dividen yang diterima 12.348.697 12.476.204 Dividends received

Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Net Cash Flows Used in

Aktivitas Investasi (5.592.270.643) (2.405.892.745) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pinjaman: Borrowings:

Pembayaran kembali pinjaman (1.175.180.918) (2.083.890.331) Repayment of borrowings

Penerimaan pinjaman 818.341.091 1.583.700.849 Proceeds from borrowings

Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (65.111.499) (57.760.125) Payment of finance lease liabilities

Pembayaran dividen: Payment of dividends:

Pemilik entitas induk (2.226.339.939) (2.416.611.132) Equity holders of parent entity

Kepentingan non-pengendali (9.956.000) (9.931.648) Non-controlling interest

Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Net Cash Flows Used in

Aktivitas Pendanaan (2.658.247.265) (2.984.492.387) Financing Activities

Kenaikan (penurunan) neto Net increase (decrease) in

kas dan setara kas (961.931.371) 855.456.680 cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 4.925.949.551 4.070.492.871 at the beginning of the year

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

PADA AKHIR TAHUN 3.964.018.180 4.925.949.551 AT THE END OF THE YEAR

Komponen kas setara kas terdiri dari: Components of cash and cash equivalents:

Kas 2.782.678 2.993.872 Cash on hand

Bank 523.303.043 448.390.013 Cash in banks

Deposito berjangka 3.437.932.459 4.474.565.666 Time deposits

3.964.018.180

4.925.949.551

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

(11)

- 8 -

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

(“Perseroan“) didirikan dengan nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953 dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi No. 41. Pada tanggal 17 April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961, kemudian berubah menjadi PT Semen Gresik (Persero) berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H. No. 81 tanggal 24 Oktober 1969.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

(the “Company”) was established on March 25, 1953 as NV Pabrik Semen Gresik based on Notarial Deed No. 41 of Raden Mr. Soewandi. On April 17, 1961, NV Pabrik Semen Gresik has become a state enterprise (Persero) based on Government Regulation No. 132 year 1961, and subsequently became PT Semen Gresik (Persero) by virtue of Notarial Deed No. 81 dated October 24, 1969 of J.N. Siregar, S.H.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir antara lain mengenai perubahan dewan direksi berdasarkan Akta No. 144 tanggal 17 April 2015 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent was concerning, among others, the change in the board of directors based on National Deed No. 144 dated April 17, 2015 of Leolin Jayayanti, SH, Notary in Jakarta. This amendment was reported to Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan menurut Anggaran Dasar adalah menjalankan usaha dalam bidang industri persemenan. Lokasi pabrik semen Perseroan dan Entitas Anak (“Grup“) berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan dan Quang Ninh di Vietnam. Hasil produksi Grup dipasarkan di dalam dan di luar negeri.

The scope of activities of the Company in accordance with its Articles of Association is to engage in the cement industry. The Company and its subsidiaries (“the Group”) cement plants are located in Gresik and Tuban in East Java, Indarung in West Sumatera, Pangkep in South Sulawesi and Quang Ninh in Vietnam.

The Group's products are marketed

domestically and internationally. Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat

di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 7 Agustus 1957.

The Company’s head office is located at Jl. Veteran, Gresik 61122, East Java. The Company commenced commercial operations on August 7, 1957.

Pemegang saham pengendali Perseroan

(12)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perseroan, Komite Audit, Kepala Internal Audit dan

Sekretaris Perusahaan pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, member of Audit Committee, Head of Internal Audit, and Corporate Secretary as at December 31, 2015 and 2014 were as follows:

31 Desember / 31 Desember /

December 31, December 31,

2015 2014

Dew an Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Mahendra Siregar Mahendra Siregar President Commissioner Komisaris Achmad Jazidie Achmad Jazidie Commissioner

Komisaris Marw anto Harjow irjono Marw anto Harjow irjono Commissioner Komisaris Wahyu Hidayat Wahyu Hidayat Commissioner

Komisaris Sony Subrata - Commissioner

Komisaris Independen Hadi Waluyo Hadi Waluyo Independent Commissioner Komisaris Independen - Farid Praw iranegara *) Independent Commissioner Komisaris Independen Muchammad Zaidun Muchammad Zaidun Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama Suparni Suparni **) President Director

Direktur Ahyanizzaman Ahyanizzaman Director

Direktur Rizkan Chandra Suparni Director

Direktur Amat Pria Darma Amat Pria Darma Director

Direktur Aunur Rosyidi Suharto Director

Direktur Gatot Kustyadji Gatot Kustyadji Director

Direktur Johan Samudra Johan Samudra Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua Hadi Waluyo Hadi Waluyo Chairman

Anggota Achmad Jazidie Achmad Jazidie Member

Anggota Sahat Pardede Sahat Pardede Member

Anggota - Farid Praw iranegara *) Member

Anggota Elok Tresnaningsih Elok Tresnaningsih Member

Kepala Internal Audit Ginarko Isnubroto Hera Milarti ***) Head of Internal Audit

Sekretaris Perusahaan Agung Wiharto Agung Wiharto Corporate Secretary

*) Meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014. *) Deceased on August 21, 2014.

**) Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama. **) Acting President Director (Plt).

***) Pelaksana tugas (Plt) Kepala Internal Audit. ***) Acting Head of Internal Audit (Plt).

Personil manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kompensasi imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada personil manajemen kunci Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 sebesar Rp91.632.377 (31 Desember 2014: Rp81.328.921). Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham.

Key management personnel are the Company’s Boards of Commissioners and Directors.

Short-term compensation paid to the key

management personnel of the Company for the period ended December 31, 2015 amounted to

Rp91,632,377 (December 31, 2014:

Rp81,328,921). There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits, and share-based payment.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup mempunyai masing-masing 6.981 dan 6.976 karyawan.

(13)

b. Entitas Anak b. Consolidated Subsidiaries

Kepemilikan saham Perseroan pada entitas

anak yang dikonsolidasi sebagai berikut: The Company’s ownership interests in consolidated subsidiaries are as follows:

Dimulainya kegiatan komersial/

Jenis usaha/ 31 Desember/ 31 Desember/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/

Entitas anak/ Domisili/ Nature of December 31, December 31, commercial December 31, December 31,

Subsidiaries Domicile business 2015 2014 operations 2015 2014**)

PT Semen Padang (“SP”) Indarung, Produsen semen/ 99,99% 99,99% 1913 7.393.030.784 5.908.276.533 Sumatera Barat/ Cement manufacturing

West Sumatera

PT Sepatim Batamtama Batam, Riau Pengantongan semen 97,00% 97,00% 1994 29.396.686 22.361.720

(“SB”) 97% saham dan distribusi/Cement

dimiliki SP/97% shares packing and distribution owned by SP

PT Bima Sepaja Abadi Tanjung Priok, Pengantongan semen 80,00% 80,00% 1996 182.661.386 193.656.094

(”BSA”) 80% saham Jakarta dan distribusi/Cement

dimiliki SP/80%shares packing and distribution owned by SP

PT Semen Tonasa (“ST”) Pangkep, Produsen semen/ 99,99% 99,99% 1968 8.367.129.198 8.241.179.491 Sulawesi Selatan/ Cement manufacturing

South Sulawesi

PT Semen Gresik (“SG”) Gresik, Produksi semen/ 99,96% 99,23% - 3.175.043.752 574.268.992 Jawa Timur/ Cement manufacturing

East Java

PT United Tractors Semen Tuban, Penambangan 55,00% 55,00% 1992 324.265.574 264.297.525

Gresik (“UTSG”) Jawa Timur/ batu kapur dan tanah liat/

East Java Limestone and clay mining

PT Industri Kemasan Tuban, Produsen kantong semen/ 60,00% 60,00% 1994 236.139.375 228.436.937

Semen Gresik (“IKSG”) Jawa Timur/ Cement bag manufacturing East Java

PT Kawasan Industri Gresik, Pengembangan kawasan 65,00% 65,00% 1991 345.076.082 361.107.508

Gresik (“KIG”) Jawa Timur/ industri/Industrial real

East Java estate

PT SGG Energi Prima (”SEP”) Gresik, Pertambangan, perdagangan 97,00% 97,00% 2012 40.678.132 32.971.868 Jawa Timur/ dan pengangkutan Batubara/

East Java Mining, trade and coal transportations

PT SGG Prima Beton (”SPB”) Gresik, Produksi beton siap pakai/ 99,99% 99,99% 2012 554.984.487 362.233.724 Jawa Timur/ Production ready mix concrete

East Java

PT Krakatau Semen Cilegon, Produksi semen/ 50,00% 50,00% 2014 95.063.941 71.318.258

Indonesia ("KSI") Jawa Barat/ Cement manufacturing West Java

PT Sinergi Informatika Jakarta Selatan, Sistem Informasi/ 100,00% 100,00% 2014 48.773.225 19.123.811 Semen Indonesia ("SISI") DKI Jakarta Information system

Thang Long Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 70,00% 70,00% 2008 3.182.910.109 3.085.208.041

Stock Company (”TLCC”) Vietnam Cement manufacturing

Thang Long Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 69,57% 69,57% - 39.022.404 36.995.543

Stock Company 2 Vietnam Cement manufacturing

(”TLCC2”) 99,39% saham

dimiliki TLCC/99.39%shares owned by TLCC

An Phu Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 69,93% 69,93% - 59.867.825 53.266.400 *)

Stock Company (”APCC”) Vietnam Cement manufacturing

99,90% saham

dimiliki TLCC/99.90%shares owned by TLCC

*) Sebelum penyesuaian nilai wajar pada tanggal akuisisi *) Before fair value adjustments as at acquisition date

**) Disajikan kembali (Catatan 50) **) As restated (Note 50)

Persentase kepemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah aset sebelum eliminasi/

(14)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

Pada tanggal 9 Juni 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 27, Notaris Leolin Jayayanti, S.H, Perseroan mendirikan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No.AHU-12544.40.10.tahun 2014, tanggal 10 Juni 2014.

On June 9, 2014, based on Notarial Deed No. 27, Notary of Leolin Jayayanti, S.H, the Company established PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). The deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No.AHU-12544.40.10.tahun 2014, dated June 10, 2014.

Pada tanggal 24 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 63, Notaris Dr. Slamet Wahjudi S.H, M.Kn Perseroan mendirikan PT Semen Gresik (SG). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam surat keputusan

No.AHU-01530.AH.01.01.tahun 2014, tanggal December 31, 2015, SG has not yet started its commercial operation.

Pada tanggal 20 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 40, Notaris Jose Dima Satria S.H., M.Kn Perseroan dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mendirikan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam surat keputusan

No.AHU-04359.AH.01.01.tahun 2014, tanggal 3 Pebruari 2014.

On December 20, 2013, based on Notarial Deed No. 40, Notary of Jose Dima Satria S.H., M.Kn the Company and PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, established PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). The deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No.AHU-04359.AH.01.01.tahun 2014, dated February 3, 2014.

c. Penawaran Umum Efek Perseroan c. Public Offering of Shares of the Company

Perseroan mendapat persetujuan melalui

Keputusan Menteri Keuangan

No.859/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987, juncto Keputusan Menteri Keuangan No.1548/KMK.013/1990 tanggal 4 Desember 1990 untuk menawarkan saham kepada

masyarakat. Berdasarkan izin Menteri

Keuangan cq Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM -LK”) No. S-622.PM/1991 tanggal 17 Mei 1991 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat atas 40.000.000 saham dengan nominal per saham Rp1.000 (angka penuh) dengan harga perdana per saham sebesar Rp7.000 (angka penuh). Pada tanggal 4 Juli 1991, BAPEPAM-LK menyetujui pencatatan saham sebanyak 70.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).

The Company obtained the approval of the Minister of Finance in his decision No. 859/KMK.01/1987 dated December 23,

1987, as amended by Decree

No. 1548/KMK.013/1990 dated December 4, 1990, to offer its shares to the public. Based on the approval of the Minister of Finance cq Head of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK") No.S-622.PM/1991 dated May 17, 1991, the Company conducted an Initial Public Offering of 40,000,000 shares with nominal Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesia Stock Exchange).

Pada tanggal 30 Mei 1995, Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan tambahan 78.288.000 saham Perseroan. Pada tanggal

20 Juli 1995, BAPEPAM-LK menyetujui

Penawaran Umum Terbatas sejumlah

444.864.000 saham biasa dengan dasar tiga saham baru untuk setiap saham yang beredar.

(15)

Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perseroan telah

melakukan pemecahan saham dengan

perbandingan 1:10. Jumlah lembar saham Perseroan yang beredar setelah pemecahan saham tersebut menjadi sebesar 5.931.520.000 lembar saham dengan harga pasar saham awal

setelah pelaksanaan pemecahan saham

tersebut adalah Rp5.000 (Rupiah penuh).

On August 7, 2007 the Company executed a stock split with a ratio of 1:10. Total issued shares after the stock split became 5,931,520,000 shares with an opening share price after exercising the stock split of Rp5,000 (full Rupiah amount).

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 5.931.520.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2015, all of the Company’s 5,931,520,000 outstanding shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) BARU DAN

REVISI PSAK SERTA INTERPRETASI STÁNDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun

Berjalan a. Effective Standards in the Current Year

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua PSAK baru dan revisi dan ISAK baru yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

In the current year, the Group has adopted all of the new and revised PSAKs and ISAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan

Keuangan  PSAK 1 (revised 2013), Presentation of  Financial Statements

Amandemen terhadap PSAK 1

memperkenalkan terminologi baru untuk

laporan laba rugi komprehensif.

Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain

dimana pos-pos dari penghasilan

komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

The amendments to PSAK 1 introduce new

terminology for the statement of

comprehensive income. Under the

(16)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.

The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.

Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen

menjelaskan bahwa laporan posisi

keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga. related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Grup telah menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait kecuali persyaratan pengungkapan dari PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan sebagaimana dirinci di bawah ini.

In the current year, the Group has applied a number of new and revised PSAK (see discussion below), which has resulted in material effects on the information in the consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Group has presented a consolidated third statement of financial position as of December 31, 2013 without the related notes except for the disclosure requirements of PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors as detailed below.

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan

Tersendiri   PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

(17)

 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama   PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada

Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas dimana investor memilki pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja   PSAK 24 (revised 2013), Employee

Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas

akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program.

Amandemen mensyaratkan pengakuan

perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika

amandemen terjadi, dan karenanya

menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui

dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian mencerminkan jumlah

keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan ekspektasi imbal hasil aset program yang

digunakan dalam PSAK 24 versi

sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.

Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (Catatan 50).

(18)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan   PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes Amandemen terhadap PSAK 46: (1)

menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi, akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.

The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property, will be recovered entirely through sale.

Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.

Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.

Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain reklasifikasi atas pajak penghasilan final ke dalam penghasilan operasional lainnya (Catatan 50).

The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements, except on the reclassification of final income tax to other

PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.

Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

 PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Penyajian   PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation

Amandemen terhadap PSAK 50

mengklarifikasi penerapan tentang

persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).

(19)

Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

 PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran   PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement

Amandemen terhadap PSAK 55

memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan

tertentu. Amandemen tersebut juga

mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai.

Selanjutnya, amandemen tersebut

mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.

The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category. pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

 PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengungkapan   PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures

Amandemen terhadap PSAK 60

menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan

berkelanjutan atas aset tersebut.

Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan

tidak merata sepanjang periode.

Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.

(20)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

Amandemen ini diterapkan secara

retrospektif. Grup tidak mempunyai

pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.

 PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian   PSAK 65, Consolidated Financial

Statements PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4

(Revisi 2009), Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian - Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4

(Revised 2009), Consolidated and

Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation - Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.

Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.

Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c)

kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk

mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.

PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai

kembali apakah investor tersebut

mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. Penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang

diakui dalam laporan keuangan

konsolidasian.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application. The application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.

 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain   PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.

(21)

Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang

lebih luas atas laporan keuangan

konsolidasian lihat Catatan 1b, 13 dan 31.

In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1b, 13 and 31.

 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar   PSAK 68, Fair Value Measurements

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau be measured or disclosed at fair value. PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar,

menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.

Ruang Lingkup PSAK 68 berlaku pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos-pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.

The scope of PSAK 68 applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements

and disclosures about fair value

measurements, except in specified

circumstances. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara

prospektif sejak 1 Januari 2015. PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015. Selain itu, ketentuan transisi khusus

diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang

disediakan untuk periode sebelum

penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak

membuat pengungkapan baru yang

disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 47 untuk pengungkapan tahun 2015). Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period (see Note 47 for the 2015 disclosures). Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

PSAK dan ISAK baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah:

The other new PSAK and ISAK that did not have significant impact on presentation and amounts reported in consolidated financial statements are as follows:

 PSAK 66 Pengaturan Bersama

 ISAK 26 Penilain Kembali Derivatif Melekat

 PSAK 66 Joint Arrangements

 ISAK 26 Reassessment of Embedded

(22)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

b. Standar dan Interpretasi telah Diterbitkan tapi

Belum Diterapkan b. Standards and Interpretation in Issue Not Yet Adopted

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1

Januari 2016, dengan penerapan dini

diperkenankan yaitu:

Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:

 PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk. PSAK 110 (revised 2015): Accounting for

Sukuk,

Penyesuaian Improvements

 PSAK 5: Segmen Operasi,  PSAK 5: Operating Segments,

 PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi,  PSAK 7: Related Party Disclosures,

 PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 13: Investments Property,

 PSAK 16: Aset Tetap,  PSAK 16: Property, Plant and

Equipment,

 PSAK 19: PSAK Aset Takberwujud,  PSAK 19: Intangible Assets,

 PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 22: Business Combination,

 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

 PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,  PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham

dan  PSAK 53: Share-based Payments, and

 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 68: Fair Value Measurement.

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:

 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

 PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

 PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

 PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,  PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program

Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,  PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

 PSAK 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

 PSAK 65: Consolidation Financial

Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan

Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan

 PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

 ISAK 30: Pungutan.  ISAK 30: Levies.

Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:

The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:

 PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

 PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable

Methods of Depreciation and

(23)

 PSAK 19: Aset Takberwujud tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan

 PSAK 19: Intangible Asset about

Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and  PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang

Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

 PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. Manajemen telah mengantisipasi standar dan

intrepetasi yang akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode buku yang dimulai pada 1 Januari 2016, 2017 dan 2018.

The Management had anticipated that these standards and intrepetation which will be adopted in the Group’s consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2016, 2017 and 2018.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(24)

kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun

menggunakan dasar akrual. Dasar

pengukurannya menggunakan biaya historis,

kecuali beberapa akun tertentu yang

menggunakan dasar pengukuran lain

sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan

dalam laporan keuangan konsolidasian

ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.

Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:

In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:

 Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

 Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;  Input Level 2 adalah input, selain harga

kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

  Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

 Input Level 3 adalah input yang tidak dapat

Gambar

Tabel berikut menunjukkan distribusi dari aset konsolidasian, pengeluaran modal dan pendapatan Grup berdasarkan segmen geografis:
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati

Referensi

Dokumen terkait

Kombinasi persilangan Genotipe IPB C-2 x IPB C-3 (produksi 639.04 g per tanaman) menghasilkan hibrida terbaik karena memiliki DGK yang tinggi dan nilai heterosis

[r]

by combining thick-film, thin-film and polymer- film sensor elements with a signal processing ASIC within a single package, which should be useful for all sensor types.. T he

……… (10) Sistem fuzzy yang terbentuk akan dihitung tingkat keakurasian dan nilai error , sistem fuzzy dengan tingkat keakurasian tinggi dan error kecil maka sistem

Penelitian ini disampaikan atas dasar pengalaman para peneliti sebagai bagian dari Tim Polimedia sebagai wujud kontribusi evaluasi atas pelaksanaan manajemen

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201701 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen yang

Raya Padang

HASIL PENILAIAN SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2016 PT PENGUSUL: UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA. NO NO PESERTA NAMA PT PENGUSUL/PTPS SESI STATUS