PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013, DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/
AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013, AND
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN -
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/ December 31, 2013, and for the years ended December 31, 2015 and
2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
Daftar I : Informasi Investasi dalam Entitas
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 5 3.964.018.180 4.925.949.551 4.070.492.871 Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas yang Restricted cash and cash
dibatasi penggunaannya 5 25.469.712 13.696.811 37.599.156 equivalents Investasi jangka pendek 6 2.263.173 91.872.422 104.835.223 Short-term investments
Piutang usaha Trade receivables
- Pihak ketiga, setelah dikurangi - Third parties, net of allowance
cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of
Rp61.893.997 pada 31 Desember 2015, Rp61,893,997 at December 31, 2015
Rp52.350.448 pada 31 Desember 2014 Rp52,350,448 at December 31, 2014
dan Rp45.911.409 pada 1 Januari 2014 7 2.716.270.338 2.553.653.508 2.238.452.900 and Rp45,911,409 at January 1, 2014
- Pihak berelasi, setelah dikurangi - Related parties, net of allowance
cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of
Rp21.099.684 pada 31 Desember 2015 Rp21,099,684 at December 31, 2015
Rp20.190.311 pada 31 Desember 2014 Rp20,190,311 at December 31, 2014
dan Rp24.231.524 pada 1 Januari 2014 7,42 827.569.631 747.593.796 586.655.740 and Rp24,231,524 at January 1, 2014
Piutang lain-lain Other receivables
- Pihak ketiga, setelah dikurangi - Third parties, net of allowance
cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of
Rp3.511.243 pada 31 Desember 2015 Rp3,511,243 at December 31, 2015
Rp10.968.743 pada 31 Desember 2014 Rp10,968,743 at December 31, 2014
dan Rp4.671.914 pada 1 Januari 2014 8 56.818.134 103.802.566 73.674.404 and Rp4,671,914 at January 1, 2014
- Pihak berelasi, setelah dikurangi - Related parties, net of allowance
cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of
Rp1.269.578 pada 31 Desember 2015 Rp1,269,578 at December 31, 2015
Rp427.104 pada 31 Desember 2014 Rp427,104 at December 31, 2014
dan Rp660.330 pada 1 Januari 2014 8,42 27.982.398 27.506.685 17.278.860 and Rp660,330 at January 1, 2014 Persediaan 9 2.408.974.072 2.811.704.405 2.645.892.517 Inventories
Uang muka 10 88.747.138 148.716.926 90.824.054 Advances Beban dibayar dimuka 11 38.530.615 52.786.968 48.622.460 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 12 382.060.519 171.261.037 57.782.185 Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar 10.538.703.910 11.648.544.675 9.972.110.370 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 39 90.267.923 56.552.571 109.974.764 Deferred tax assets Investasi pada entitas asosiasi 13 223.952.239 146.980.208 127.509.500 Investments in associates Properti investasi 14 175.123.263 183.317.846 48.654.931 Investment properties
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi Fixed assets, net of accumulated
penyusutan dan deplesi sebesar depreciation and depletion of
Rp11.483.289.749 pada 31 Desember 2015 Rp11,483,289,749 at December 31, 2015
Rp10.117.480.338 pada 31 Desember 2014 Rp10,117,480,338 at December 31, 2014
dan Rp8.880.960.386 pada 1 Januari 2014 15 25.167.682.710 20.221.066.650 18.862.518.157 and Rp8,880,960,386 at January 1, 2014 Beban tangguhan 16 134.693.976 113.316.617 100.627.005 Deferred charges
Aset takberwujud 17 1.134.306.236 1.103.697.255 1.158.474.986 Intangible assets Uang muka investasi 18 328.280.118 531.935.259 214.473.111 Advances for investment Aset lain-lain 19 360.108.557 326.263.656 238.759.953 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 27.614.415.022 22.683.130.062 20.860.992.407 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 38.153.118.932 34.331.674.737 30.833.102.777 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka pendek 20,42 138.603.568 81.808.678 320.926.026 Short-term borrowings
Utang usaha Trade payables
- Pihak ketiga 22 2.709.634.659 2.160.613.721 1.672.272.211 - Third parties - Pihak berelasi 22,42 1.073.611.340 870.893.891 829.461.699 - Related parties
Utang lain-lain Other payables
- Pihak ketiga 23 151.290.680 182.704.936 295.622.862 - Third parties - Pihak berelasi 23,42 43.009.298 32.295.840 24.761.055 - Related parties Beban yang masih harus dibayar 24 633.616.432 445.434.118 438.205.233 Accrued expenses Utang pajak 25 275.833.026 271.687.005 398.536.742 Taxes payable
Short-term employee benefits Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 41 848.863.477 680.196.988 774.779.665 liabilities
Uang muka penjualan 26 17.645.606 30.224.619 23.752.035 Sales advances
Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of
jatuh tempo dalam satu tahun long-term liabilities
- Pinjaman bank 20,42 630.043.935 463.572.257 469.973.512 - Bank loans
- Liabilitas sewa pembiayaan 21 77.037.601 52.497.495 49.300.788 - Finance lease liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.599.189.622 5.271.929.548 5.297.591.828 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan 39 107.902.730 70.045.322 9.154.573 Deferred tax liabilities Long-term employee benefits Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 41 653.612.297 482.604.646 362.416.321 liabilities
Liabilitas jangka panjang -
setelah dikurangi yang jatuh tempo Long-term liabilities -
dalam satu tahun net of current maturities
- Pinjaman bank 20,42 2.996.680.899 3.183.156.388 3.129.289.131 - Bank loans
- Liabilitas sewa pembiayaan 21 158.934.642 131.988.819 113.093.127 - Finance lease liabilities Provisi jangka panjang 27 185.526.840 175.064.953 157.622.095 Long-term provisions Liabilitas jangka panjang lainnya 23 10.473.501 11.955.057 12.453.908 Other non-current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.113.130.909 4.054.815.185 3.784.029.155 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 10.712.320.531 9.326.744.733 9.081.620.983 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity
kepada pemilik entitas induk: holders of the parent entity:
Modal saham - nilai nominal Share capital - par value of
Rp100 (angka penuh) per saham Rp100 (full amount) per share
Modal dasar - 20.000.000.000 saham Authorized - 20,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid
penuh - 5.931.520.000 saham 28 593.152.000 593.152.000 593.152.000 5,931,520,000 shares Tambahan modal disetor 29 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 553.155.266 475.228.790 403.959.446 Other components of equity
Saldo laba Retained earnings
- Ditentukan penggunaannya 253.338.000 253.338.000 253.338.000 - Appropriated - Belum ditentukan penggunaannya 23.561.638.624 21.266.487.985 18.123.197.076 - Unappropriated
Jumlah ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada Total equity attributable to the
pemilik entitas induk 26.419.541.790 24.046.464.675 20.831.904.422 owners of the parent entity
Kepentingan nonpengendali 31 1.021.256.611 958.465.329 919.577.372 Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas 27.440.798.401 25.004.930.004 21.751.481.794 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 38.153.118.932 34.331.674.737 30.833.102.777 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)
BEBAN POKOK PENDAPATAN (16.302.008.098) 33 (15.408.157.860) COST OF REVENUE
LABA KOTOR 10.645.996.373 11.578.877.275 GROSS PROFIT
Beban penjualan (2.658.736.792) 34 (2.694.236.894) Selling expenses
Beban umum dan administrasi (2.087.885.344) 35 (1.937.522.487) General and administration expenses Penghasilan operasi lainnya 46.157.493 36 195.060.184 Other operating income
Penghasilan keuangan 241.075.757 37 286.070.140 Finance income
Beban keuangan (370.004.717) 37 (382.919.122) Finance costs
Bagian laba bersih entitas asosiasi 34.320.727 13 31.946.912 Share in net profit of associates
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.850.923.497 7.077.276.008 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (1.325.482.459) 39 (1.509.616.169) Income tax expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 4.525.441.038 5.567.659.839 NET PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali atas Remeasurements of defined
liabilitas imbalan pasti (83.486.981) 38 80.088.812 benefit obligation Beban pajak penghasilan 22.485.951 38,39 (19.199.223) Income tax expense
Pengukuran kembali atas Remeasurements of defined
liabilitas imbalan pasti - setelah pajak (61.001.030) 60.889.589 benefit obligation - net of tax
Pos-pos yang akan Items that may be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Net changes in fair value of
Perubahan neto nilai wajar investasi available-for-sale investments in
efek tersedia untuk dijual 492.451 38 2.037.199 securities
Mutasi neto lindung nilai arus kas (1.101.102) 38 (3.883) Net movement on cash flow hedges
Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from translation
kegiatan usaha luar negeri 198.332.979 38 11.735.196 of foreign operation
Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income
tahun berjalan - setelah pajak 136.723.298 74.658.101 for the year - net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 4.662.164.336 5.642.317.940 FOR THE YEAR
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: PROFIT ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 4.521.490.578 40 5.559.902.041 Owners of parent entity Kepentingan nonpengendali 3.950.460 31 7.757.798 Non-controlling interests
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 4.525.441.038 5.567.659.839 NET PROFIT FOR THE YEAR
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 4.599.417.054 5.631.171.385 Owners of parent entity Kepentingan nonpengendali 62.747.282 11.146.555 Non-controlling interests
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 4.662.164.336 5.642.317.940 FOR THE YEAR
Laba per saham dasar Basic earnings per share
(dinyatakan dalam angka penuh (expressed in Rupiah full
Rupiah per saham) 762 40 937 amount per share)
*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)
(sebelum disajikan kembali) 593.152.000 1.458.257.900 (2.529.650) - 3.883 352.748.216 253.338.000 18.227.572.979 20.882.543.328 921.432.547 21.803.975.875 (as preivously reported)
Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan Adjustments of opening balance in relat
penerapan standar akuntansi baru 50 - - - 53.736.997 - - - (104.375.903) (50.638.906) (1.855.175) (52.494.081) the application of new accounting
Saldo per 1 Januari 2014*) 593.152.000 1.458.257.900 (2.529.650) 53.736.997 3.883 352.748.216 253.338.000 18.123.197.076 20.831.904.422 919.577.372 21.751.481.794 Balance as of January 1, 2014*) Laba tahun berjalan *) - - - - - - 5.559.902.041 5.559.902.041 7.757.798 5.567.659.839 Profit for the year *) Komponen ekuitas lainnya *) 38 - - 2.037.199 61.021.382 (3.883) 8.214.646 - - 71.269.344 3.388.757 74.658.101 Other components of equity *)
Bagian ekuitas kepentingan Share of non-controlling interests
nonpengendali atas pendirian in equity of newly established
entitas anak - - - - - - - - - 37.673.050 37.673.050 subsidiary Dividen 30 - - - - - - - (2.416.611.132) (2.416.611.132) (9.931.648) (2.426.542.780) Dividends
Saldo per 31 Desember 2014*) 593.152.000 1.458.257.900 (492.451) 114.758.379 - 360.962.862 253.338.000 21.266.487.985 24.046.464.675 958.465.329 25.004.930.004 Balance as of December 31, 2014* Laba tahun berjalan - - - - - - - 4.521.490.578 4.521.490.578 3.950.460 4.525.441.038 Profit for the year
Komponen ekuitas lainnya 38 - - 492.451 (60.298.148) (1.101.102) 138.833.275 - - 77.926.476 58.796.822 136.723.298 Other components of equity
Transaksi ekuitas dengan Equity transaction with
pihak nonpengendali - - - - - - - - - 10.000.000 10.000.000 non-controlling interests Dividen 30 - - - - - - - (2.226.339.939) (2.226.339.939) (9.956.000) (2.236.295.939) Dividends
Saldo per 31 Desember 2015 593.152.000 1.458.257.900 - 54.460.231 (1.101.102) 499.796.137 253.338.000 23.561.638.624 26.419.541.790 1.021.256.611 27.440.798.401 Balance as of December 31, 2015
*) Disajikan kembali (Catatan 50) *) As Restated (Note 50)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
Pembayaran kepada karyawan (2.441.072.759) (2.379.058.070) Payments to employees
Penghasilan bunga yang diterima 241.075.757 286.070.140 Interest income received
Penarikan (penempatan)
kas dan setara kas Withdrawal (placement) of restricted
yang dibatasi penggunaannya (11.772.901) 23.902.345 cash and cash equivalents
Pembayaran pajak penghasilan (1.343.605.458) (1.540.546.571) Payment of income taxes
Pembayaran bunga dan beban keuangan (684.458.377) (858.248.188) Payment of interest and finance charges
Penerimaan lainnya - neto 92.639.567 154.633.907 Others receipts - net
Arus Kas Neto Yang Diperoleh Dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Operasi 7.288.586.537 6.245.841.812 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Aset tetap: Fixed Assets:
Pembelian aset tetap (5.168.034.789) (2.105.732.452) Acquisition of fixed assets
Hasil penjualan aset tetap 299.272 22.758.761 Proceeds from sales of fixed assets
Akuisisi entitas asosiasi (55.000.000) - Acquisition of an associate
Penerimaan dari saham entitas anak Proceeds from issuance of shares
yang dikeluarkan kepada kepentingan of subsidiary to a
non-pengendali 10.000.000 37.673.050 non-controlling interest
Uang muka investasi (450.141.500) (358.870.689) Advances for investment
Penambahan beban tangguhan (30.773.814) (28.212.733) Additions to deferred charges
Penambahan aset takberwujud (1.070.207) (984.886) Additions to intangible assets
Pencairan investasi jangka pendek - neto 90.101.698 15.000.000 Withdrawal of short-term investments - net
Dividen yang diterima 12.348.697 12.476.204 Dividends received
Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Investasi (5.592.270.643) (2.405.892.745) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pinjaman: Borrowings:
Pembayaran kembali pinjaman (1.175.180.918) (2.083.890.331) Repayment of borrowings
Penerimaan pinjaman 818.341.091 1.583.700.849 Proceeds from borrowings
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (65.111.499) (57.760.125) Payment of finance lease liabilities
Pembayaran dividen: Payment of dividends:
Pemilik entitas induk (2.226.339.939) (2.416.611.132) Equity holders of parent entity
Kepentingan non-pengendali (9.956.000) (9.931.648) Non-controlling interest
Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Pendanaan (2.658.247.265) (2.984.492.387) Financing Activities
Kenaikan (penurunan) neto Net increase (decrease) in
kas dan setara kas (961.931.371) 855.456.680 cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun 4.925.949.551 4.070.492.871 at the beginning of the year
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
PADA AKHIR TAHUN 3.964.018.180 4.925.949.551 AT THE END OF THE YEAR
Komponen kas setara kas terdiri dari: Components of cash and cash equivalents:
Kas 2.782.678 2.993.872 Cash on hand
Bank 523.303.043 448.390.013 Cash in banks
Deposito berjangka 3.437.932.459 4.474.565.666 Time deposits
3.964.018.180
4.925.949.551
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
- 8 -
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
(“Perseroan“) didirikan dengan nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953 dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi No. 41. Pada tanggal 17 April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961, kemudian berubah menjadi PT Semen Gresik (Persero) berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H. No. 81 tanggal 24 Oktober 1969.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
(the “Company”) was established on March 25, 1953 as NV Pabrik Semen Gresik based on Notarial Deed No. 41 of Raden Mr. Soewandi. On April 17, 1961, NV Pabrik Semen Gresik has become a state enterprise (Persero) based on Government Regulation No. 132 year 1961, and subsequently became PT Semen Gresik (Persero) by virtue of Notarial Deed No. 81 dated October 24, 1969 of J.N. Siregar, S.H.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir antara lain mengenai perubahan dewan direksi berdasarkan Akta No. 144 tanggal 17 April 2015 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent was concerning, among others, the change in the board of directors based on National Deed No. 144 dated April 17, 2015 of Leolin Jayayanti, SH, Notary in Jakarta. This amendment was reported to Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan menurut Anggaran Dasar adalah menjalankan usaha dalam bidang industri persemenan. Lokasi pabrik semen Perseroan dan Entitas Anak (“Grup“) berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan dan Quang Ninh di Vietnam. Hasil produksi Grup dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
The scope of activities of the Company in accordance with its Articles of Association is to engage in the cement industry. The Company and its subsidiaries (“the Group”) cement plants are located in Gresik and Tuban in East Java, Indarung in West Sumatera, Pangkep in South Sulawesi and Quang Ninh in Vietnam.
The Group's products are marketed
domestically and internationally. Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat
di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 7 Agustus 1957.
The Company’s head office is located at Jl. Veteran, Gresik 61122, East Java. The Company commenced commercial operations on August 7, 1957.
Pemegang saham pengendali Perseroan
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perseroan, Komite Audit, Kepala Internal Audit dan
Sekretaris Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, member of Audit Committee, Head of Internal Audit, and Corporate Secretary as at December 31, 2015 and 2014 were as follows:
31 Desember / 31 Desember /
December 31, December 31,
2015 2014
Dew an Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Mahendra Siregar Mahendra Siregar President Commissioner Komisaris Achmad Jazidie Achmad Jazidie Commissioner
Komisaris Marw anto Harjow irjono Marw anto Harjow irjono Commissioner Komisaris Wahyu Hidayat Wahyu Hidayat Commissioner
Komisaris Sony Subrata - Commissioner
Komisaris Independen Hadi Waluyo Hadi Waluyo Independent Commissioner Komisaris Independen - Farid Praw iranegara *) Independent Commissioner Komisaris Independen Muchammad Zaidun Muchammad Zaidun Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Suparni Suparni **) President Director
Direktur Ahyanizzaman Ahyanizzaman Director
Direktur Rizkan Chandra Suparni Director
Direktur Amat Pria Darma Amat Pria Darma Director
Direktur Aunur Rosyidi Suharto Director
Direktur Gatot Kustyadji Gatot Kustyadji Director
Direktur Johan Samudra Johan Samudra Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Hadi Waluyo Hadi Waluyo Chairman
Anggota Achmad Jazidie Achmad Jazidie Member
Anggota Sahat Pardede Sahat Pardede Member
Anggota - Farid Praw iranegara *) Member
Anggota Elok Tresnaningsih Elok Tresnaningsih Member
Kepala Internal Audit Ginarko Isnubroto Hera Milarti ***) Head of Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Agung Wiharto Agung Wiharto Corporate Secretary
*) Meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014. *) Deceased on August 21, 2014.
**) Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama. **) Acting President Director (Plt).
***) Pelaksana tugas (Plt) Kepala Internal Audit. ***) Acting Head of Internal Audit (Plt).
Personil manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kompensasi imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada personil manajemen kunci Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 sebesar Rp91.632.377 (31 Desember 2014: Rp81.328.921). Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham.
Key management personnel are the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Short-term compensation paid to the key
management personnel of the Company for the period ended December 31, 2015 amounted to
Rp91,632,377 (December 31, 2014:
Rp81,328,921). There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits, and share-based payment.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup mempunyai masing-masing 6.981 dan 6.976 karyawan.
b. Entitas Anak b. Consolidated Subsidiaries
Kepemilikan saham Perseroan pada entitas
anak yang dikonsolidasi sebagai berikut: The Company’s ownership interests in consolidated subsidiaries are as follows:
Dimulainya kegiatan komersial/
Jenis usaha/ 31 Desember/ 31 Desember/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/
Entitas anak/ Domisili/ Nature of December 31, December 31, commercial December 31, December 31,
Subsidiaries Domicile business 2015 2014 operations 2015 2014**)
PT Semen Padang (“SP”) Indarung, Produsen semen/ 99,99% 99,99% 1913 7.393.030.784 5.908.276.533 Sumatera Barat/ Cement manufacturing
West Sumatera
PT Sepatim Batamtama Batam, Riau Pengantongan semen 97,00% 97,00% 1994 29.396.686 22.361.720
(“SB”) 97% saham dan distribusi/Cement
dimiliki SP/97% shares packing and distribution owned by SP
PT Bima Sepaja Abadi Tanjung Priok, Pengantongan semen 80,00% 80,00% 1996 182.661.386 193.656.094
(”BSA”) 80% saham Jakarta dan distribusi/Cement
dimiliki SP/80%shares packing and distribution owned by SP
PT Semen Tonasa (“ST”) Pangkep, Produsen semen/ 99,99% 99,99% 1968 8.367.129.198 8.241.179.491 Sulawesi Selatan/ Cement manufacturing
South Sulawesi
PT Semen Gresik (“SG”) Gresik, Produksi semen/ 99,96% 99,23% - 3.175.043.752 574.268.992 Jawa Timur/ Cement manufacturing
East Java
PT United Tractors Semen Tuban, Penambangan 55,00% 55,00% 1992 324.265.574 264.297.525
Gresik (“UTSG”) Jawa Timur/ batu kapur dan tanah liat/
East Java Limestone and clay mining
PT Industri Kemasan Tuban, Produsen kantong semen/ 60,00% 60,00% 1994 236.139.375 228.436.937
Semen Gresik (“IKSG”) Jawa Timur/ Cement bag manufacturing East Java
PT Kawasan Industri Gresik, Pengembangan kawasan 65,00% 65,00% 1991 345.076.082 361.107.508
Gresik (“KIG”) Jawa Timur/ industri/Industrial real
East Java estate
PT SGG Energi Prima (”SEP”) Gresik, Pertambangan, perdagangan 97,00% 97,00% 2012 40.678.132 32.971.868 Jawa Timur/ dan pengangkutan Batubara/
East Java Mining, trade and coal transportations
PT SGG Prima Beton (”SPB”) Gresik, Produksi beton siap pakai/ 99,99% 99,99% 2012 554.984.487 362.233.724 Jawa Timur/ Production ready mix concrete
East Java
PT Krakatau Semen Cilegon, Produksi semen/ 50,00% 50,00% 2014 95.063.941 71.318.258
Indonesia ("KSI") Jawa Barat/ Cement manufacturing West Java
PT Sinergi Informatika Jakarta Selatan, Sistem Informasi/ 100,00% 100,00% 2014 48.773.225 19.123.811 Semen Indonesia ("SISI") DKI Jakarta Information system
Thang Long Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 70,00% 70,00% 2008 3.182.910.109 3.085.208.041
Stock Company (”TLCC”) Vietnam Cement manufacturing
Thang Long Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 69,57% 69,57% - 39.022.404 36.995.543
Stock Company 2 Vietnam Cement manufacturing
(”TLCC2”) 99,39% saham
dimiliki TLCC/99.39%shares owned by TLCC
An Phu Cement Joint Hanoi, Produksi semen/ 69,93% 69,93% - 59.867.825 53.266.400 *)
Stock Company (”APCC”) Vietnam Cement manufacturing
99,90% saham
dimiliki TLCC/99.90%shares owned by TLCC
*) Sebelum penyesuaian nilai wajar pada tanggal akuisisi *) Before fair value adjustments as at acquisition date
**) Disajikan kembali (Catatan 50) **) As restated (Note 50)
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Jumlah aset sebelum eliminasi/
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 9 Juni 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 27, Notaris Leolin Jayayanti, S.H, Perseroan mendirikan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No.AHU-12544.40.10.tahun 2014, tanggal 10 Juni 2014.
On June 9, 2014, based on Notarial Deed No. 27, Notary of Leolin Jayayanti, S.H, the Company established PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). The deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No.AHU-12544.40.10.tahun 2014, dated June 10, 2014.
Pada tanggal 24 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 63, Notaris Dr. Slamet Wahjudi S.H, M.Kn Perseroan mendirikan PT Semen Gresik (SG). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusan
No.AHU-01530.AH.01.01.tahun 2014, tanggal December 31, 2015, SG has not yet started its commercial operation.
Pada tanggal 20 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 40, Notaris Jose Dima Satria S.H., M.Kn Perseroan dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mendirikan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusan
No.AHU-04359.AH.01.01.tahun 2014, tanggal 3 Pebruari 2014.
On December 20, 2013, based on Notarial Deed No. 40, Notary of Jose Dima Satria S.H., M.Kn the Company and PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, established PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). The deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No.AHU-04359.AH.01.01.tahun 2014, dated February 3, 2014.
c. Penawaran Umum Efek Perseroan c. Public Offering of Shares of the Company
Perseroan mendapat persetujuan melalui
Keputusan Menteri Keuangan
No.859/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987, juncto Keputusan Menteri Keuangan No.1548/KMK.013/1990 tanggal 4 Desember 1990 untuk menawarkan saham kepada
masyarakat. Berdasarkan izin Menteri
Keuangan cq Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM -LK”) No. S-622.PM/1991 tanggal 17 Mei 1991 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat atas 40.000.000 saham dengan nominal per saham Rp1.000 (angka penuh) dengan harga perdana per saham sebesar Rp7.000 (angka penuh). Pada tanggal 4 Juli 1991, BAPEPAM-LK menyetujui pencatatan saham sebanyak 70.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
The Company obtained the approval of the Minister of Finance in his decision No. 859/KMK.01/1987 dated December 23,
1987, as amended by Decree
No. 1548/KMK.013/1990 dated December 4, 1990, to offer its shares to the public. Based on the approval of the Minister of Finance cq Head of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK") No.S-622.PM/1991 dated May 17, 1991, the Company conducted an Initial Public Offering of 40,000,000 shares with nominal Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesia Stock Exchange).
Pada tanggal 30 Mei 1995, Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan tambahan 78.288.000 saham Perseroan. Pada tanggal
20 Juli 1995, BAPEPAM-LK menyetujui
Penawaran Umum Terbatas sejumlah
444.864.000 saham biasa dengan dasar tiga saham baru untuk setiap saham yang beredar.
Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perseroan telah
melakukan pemecahan saham dengan
perbandingan 1:10. Jumlah lembar saham Perseroan yang beredar setelah pemecahan saham tersebut menjadi sebesar 5.931.520.000 lembar saham dengan harga pasar saham awal
setelah pelaksanaan pemecahan saham
tersebut adalah Rp5.000 (Rupiah penuh).
On August 7, 2007 the Company executed a stock split with a ratio of 1:10. Total issued shares after the stock split became 5,931,520,000 shares with an opening share price after exercising the stock split of Rp5,000 (full Rupiah amount).
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 5.931.520.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015, all of the Company’s 5,931,520,000 outstanding shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) BARU DAN
REVISI PSAK SERTA INTERPRETASI STÁNDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
OF PSAK (“ISAK”)
a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun
Berjalan a. Effective Standards in the Current Year
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua PSAK baru dan revisi dan ISAK baru yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Group has adopted all of the new and revised PSAKs and ISAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1
memperkenalkan terminologi baru untuk
laporan laba rugi komprehensif.
Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain
dimana pos-pos dari penghasilan
komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new
terminology for the statement of
comprehensive income. Under the
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen
menjelaskan bahwa laporan posisi
keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga. related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Grup telah menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait kecuali persyaratan pengungkapan dari PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan sebagaimana dirinci di bawah ini.
In the current year, the Group has applied a number of new and revised PSAK (see discussion below), which has resulted in material effects on the information in the consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Group has presented a consolidated third statement of financial position as of December 31, 2013 without the related notes except for the disclosure requirements of PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors as detailed below.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada
Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas dimana investor memilki pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas
akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan
perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika
amandemen terjadi, dan karenanya
menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui
dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian mencerminkan jumlah
keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan ekspektasi imbal hasil aset program yang
digunakan dalam PSAK 24 versi
sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (Catatan 50).
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes Amandemen terhadap PSAK 46: (1)
menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi, akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property, will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain reklasifikasi atas pajak penghasilan final ke dalam penghasilan operasional lainnya (Catatan 50).
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements, except on the reclassification of final income tax to other
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Penyajian PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation
Amandemen terhadap PSAK 50
mengklarifikasi penerapan tentang
persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55
memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan
tertentu. Amandemen tersebut juga
mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai.
Selanjutnya, amandemen tersebut
mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category. pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengungkapan PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
Amandemen terhadap PSAK 60
menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan
berkelanjutan atas aset tersebut.
Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan
tidak merata sepanjang periode.
Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
Amandemen ini diterapkan secara
retrospektif. Grup tidak mempunyai
pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65, Consolidated Financial
Statements PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4
(Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian - Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4
(Revised 2009), Consolidated and
Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation - Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c)
kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai
kembali apakah investor tersebut
mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. Penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application. The application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang
lebih luas atas laporan keuangan
konsolidasian lihat Catatan 1b, 13 dan 31.
In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1b, 13 and 31.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau be measured or disclosed at fair value. PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar,
menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.
Ruang Lingkup PSAK 68 berlaku pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos-pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements
and disclosures about fair value
measurements, except in specified
circumstances. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara
prospektif sejak 1 Januari 2015. PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015. Selain itu, ketentuan transisi khusus
diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang
disediakan untuk periode sebelum
penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak
membuat pengungkapan baru yang
disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 47 untuk pengungkapan tahun 2015). Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period (see Note 47 for the 2015 disclosures). Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK dan ISAK baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah:
The other new PSAK and ISAK that did not have significant impact on presentation and amounts reported in consolidated financial statements are as follows:
PSAK 66 Pengaturan Bersama
ISAK 26 Penilain Kembali Derivatif Melekat
PSAK 66 Joint Arrangements
ISAK 26 Reassessment of Embedded
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
b. Standar dan Interpretasi telah Diterbitkan tapi
Belum Diterapkan b. Standards and Interpretation in Issue Not Yet Adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk. PSAK 110 (revised 2015): Accounting for
Sukuk,
Penyesuaian Improvements
PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 5: Operating Segments,
PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi, PSAK 7: Related Party Disclosures,
PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 13: Investments Property,
PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 16: Property, Plant and
Equipment,
PSAK 19: PSAK Aset Takberwujud, PSAK 19: Intangible Assets,
PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 22: Business Combination,
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
dan PSAK 53: Share-based Payments, and
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,
PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program
Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,
PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 65: Consolidation Financial
Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan
PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and
ISAK 30: Pungutan. ISAK 30: Levies.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable
Methods of Depreciation and
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan
PSAK 19: Intangible Asset about
Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang
Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. Manajemen telah mengantisipasi standar dan
intrepetasi yang akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode buku yang dimulai pada 1 Januari 2016, 2017 dan 2018.
The Management had anticipated that these standards and intrepetation which will be adopted in the Group’s consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2016, 2017 and 2018.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) unless otherwise stated) (Continued)
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun
menggunakan dasar akrual. Dasar
pengukurannya menggunakan biaya historis,
kecuali beberapa akun tertentu yang
menggunakan dasar pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan
dalam laporan keuangan konsolidasian
ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date; Input Level 2 adalah input, selain harga
kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat