• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TENTANG TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH PADA MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI MEDIA WORD SQUARE DI KELAS II MI MUHAMMADIYAH 19 PACIRAN LAMONGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TENTANG TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH PADA MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI MEDIA WORD SQUARE DI KELAS II MI MUHAMMADIYAH 19 PACIRAN LAMONGAN."

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TENTANG TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH PADA MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI MEDIA WORD SQUARE DI KELAS II MI MUHAMMADIYAH 19 PACIRAN

LAMONGAN

SKRIPSI

Oleh:

NOVI HIKMATUS TSANI NIM. D07212025

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Novi Hikmatus Tsani

NIM : D07212025

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa PTK yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Novi Hikmatus Tsani, 2016. Peningkatan pemahaman materi tentang tata cara sholat berjamaah pada mata pelajaran Fiqih melalui media Word Square di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing, Irfan Tamwifi, M.Ag.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran Fiqih materi tata cara sholat berjamaah di kelas II MI Muhammadiyah Paciran Lamongan. Dari 16 siswa ada sebanyak 5 siswa (30%) yang mendapat nilai yang tuntas, dan 11 siswa (70%) yang belum tuntas. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut, peneliti menggunakan media word squre. Media ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui lembar kegiatan atau lembar kerja yang didalamnya berisi soal dan jawaban yang terdapat dalam kotak kata.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk: 1) Mengetahui penerapan media word square untuk meningkatkan pemahaman tentang materi tata cara sholat berjamaah di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan. 2) Mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang materi tata cara sholat berjamaah di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan melalui media word square.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model PTK Kurt Lewin. Subjek penelitian ini terdiri dari 16 siswa kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan. Tindakan ini menggunakan dua siklus (siklus I dan siklus II). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, penilaian Tes tulis, dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penerapan media word square pada mata pelajaran Fiqih dilakukan 2 siklus. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I 75 (cukup) dan meningkat pada siklus II 89,5 (baik). Sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I 65 (cukup) dan meningkat pada siklus II 82,4 (baik). 2) peningkatan pemahaman siswa melalui media word square mampu meningkatkan pemahaman siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 62,5 (cukup) dan siklus II meningkat menjadi 77,5 (baik). Peningkatan Prosentase ketuntasan belajar siswa siklus I diperoleh prosentase 43,75% (kurang) meningkat pada siklus II menjadi 87,5% (tinggi).

(7)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...vi

ABSTRAK ... vii

C. Tindakan yang Dipilih ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Lingkup Penelitian ... 6

F. Signifikan Penelitian ... 7

G. Penelitian Terdahulu ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Media Pembelajaran ... 11

1. PengertianMedia Pembelajaran ... 11

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 13

3. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

4. Jenis-jenis Media Pembeajaran ... 16

5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 17

B. Media Word Square ... 19

1. Pengertian Media Word Square ... 19

2. Langkah-langkah Media Word Square ... 20

3. Kelebihan Media Word Square ... 21

4. Kekurangan Media Word Square ... 22

5. Langkah-langkah Media Word Square ... 24

C. Pembelajaran Fiqih tentang Tata Cara Sholat Berjamaah ... .27

(8)

3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih ... .28

D. Ketentuan Tata Cara Sholat Berjamaah ... 29

1. Pengertian dan Hukum Sholat Berjamaah ... .29

2. Ketentuan Sholat Berjamaah ... .32

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 36

A. Metode Penelitian ... 36

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 41

C. Variabel yang Diteliti ... 43

D. Rencana Tindakan ... 44

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 50

F. Indikator Kinerja ... 55

G. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

1. Pra Siklus ... .59

3. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru ... .83

4. Peningkatan Pemahaman Siswa ... .85

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1Jenis Media Pembelajaran ... 17

3.8 kriteria ketetapan hasil observasi guru dan siswa ... 53

4.1Rekapitulasi Hasil Pra siklus ... 60

4.2 Rubik Penilaian Tes Tulis ... 62

4.3 Rekapitulasi Hasil siklus I ... 67

4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 68

4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 70

4.6 Rubik Penilian Tes Tulis ... 73

4.7 Rekapitulasi Hasil siklus II ... 76

4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 77

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fiqih (fiqhu) menurut bahasa, berarti paham atau tahu, atau pemahaman

yang mendalam yang membutuhkan pengarahan potensi akal.1Fiqih adalah salah

satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas tentang

persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik

kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan

Tuhannya. Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan

fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya

sebagai hamba Allah.2

Pembelajaran Fiqih adalah jalan yang dilakukan secara sadar, terarah dan

terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan perbuatan

mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah. Pembelajaran Fiqih bertujuan

agaranak didik mengetahui, memahami serta melaksanakan ibadah sehari-hari

dengan mengikuti tuntunan agama. Fiqih diajarkan kepada manusia dengan

tujuan untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia, dan menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,

1

Totok Jumantoro dan Samsul Munir, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, (Jakarta: Amza, 2005), hal. 64

(12)

2

etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun

sosial.

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian

mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan

hukum islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, serta penggunaan pengalaman.3Dengan adanya

pembelajaran Fiqih diharapkan siswa dapat menjadi manusia yang selalu

berupaya dalam menyempurnakan iman, taqwa, dan akhlak, serta aktif

membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam

memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada kelas II di

MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan pada mata pelajaran Fiqih tentang

tata cara sholat berjamaah. Siswa kelas II mengalami kesulitan dalam pelajaran

tersebut, yaitu dengan melihat nilai yang dibawah nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 65. Dari 16 siswa ada sebanyak 5 siswa

(30%) yang mendapat nilai di atas KKM, dan 11 siswa (70%) mendapat nilai di

bawah KKM, sehingga perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran.Rata-rata

3Muhaimin,

Strategi Belajar Mengajar (Penerapannya Dalam Pembelajaran Agama), (Surabaya :

(13)

3

kelas untuk Kompetensi Dasar tersebut 57,18 sedangkan Kriteria Ketuntasan

Minimal yang ditetapkan adalah 65.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata

pelajaran Fiqih, beliau menyampaikan bahwa pembelajaran Fiqih guru sering

menggunakan metode demonstrasi, ceramah dan penugasan, dan tidak adanya

media yang digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini dapat menjadikan

siswa mudah bosan dan tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.4 Ketidakaktifan siswa pada pembelajaran Fiqih ini dikarenakan

rendahnya daya pemahaman siswa dalam memahami bahasa atau istilah-istilah

dalam fiqih.

Karateristik siswa kelas II masih tergolong kelas yang rendah, sehingga

siswa mudah jenuh, bosan, ramai, sering bermain dengan teman sebangku, tidak

fokus pada pelajaran, hal ini sering kita jumpai dalam proses belajar mengajar di

kelas. Dengan demikian para pengajar atau guru dianjurkan untuk memilih

metode yang didukung dengan media yang tepat dan cocok yang bisa

mengaktifkan siswa dalam belajar serta membantu para siswa dalam

meningkatkan pemahaman siswa.

Keberhasilan seorang guru di dalam kelas bukan hanya sekedar

tercapainya suatu tujuan belajar, akan tetapi keberhasilan guru juga ditentukan

sejauh mana mereka mengembangkan kecakapan siswanya, karena guru sebagai

4

Darajatul Ula, Guru Mata Pelajaran Fiqih, MI Muhammadiyah 19 Lamongan, wawancara pada hari

(14)

4

agent of change. Guru juga harus mengembangkan kreativitas para siswa

melalui kecakupan motivasi dengan kondisi belajar yang kondusif.5

Dari beberapa paparan diatas, peneliti memilih menggunankan media

word square sebagai langkah alternatif. Hal ini sebagaiupaya peningkatan

pemahaman materi tata cara sholat berjamaah pada matapelajaran Fiqih melalui

media word squaredi kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan.

Dengan diterapkannya media word square diharapkan mampu meningkatkan

pemahaman dan keaktifan siswa dalam belajar pada mata pelajaran Fiqih

tersebut.

Media word square adalah media pembelajaran yang memadukan antara

kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban

pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya

jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak

tambahan dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. salah satu dari

sekian banyak metode pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Media ini merupakan kegiatan belajar mengajar

dengan cara guru membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah

diajarkan.

5

Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP (Jakarta: Gaung Persada Press,

(15)

5

Alasan dipilihnya media word square adalah dengan adanya media word

square guru dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui lembar kegiatan

atau lembar kerja yang didalamnya berisi soal dan jawaban yang terdapat dalam

kotak kata. Pembelajaran ini membutuhkan suatu kejelian dan ketelitian dalam

mencari pilihan jawaban yang ada dengan tepat.

Dari sinilah, peneliti akan melakukan penelitian tentang “peningkatan

pemahamanmateri tata cara sholat berjamaah pada matapelajaran fiqih melalui

media word square di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada dua permasalahan yang

akan diajukan dalam penelitian ini.

1. Bagaimana penerapan media word square untuk meningkatkan pemahaman

materi tentang tata cara sholat berjamaah pada kelas II MI Muhammadiyah

19 Paciran Lamongan?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa tentang materi tata cara sholat

berjamaah pada kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan melalui

(16)

6

C. Tindakan yang dipilih

Tindakan yang dipilih untuk peningkatan pemahaman siswa pada mata

pelajaran fiqih materi tata cara sholat berjamaah tersebut adalah dengan

menggunakan media word square. Hal ini dikarenakan mampu membawa siswa

mencapai tujuan pembelajaran (penguasaan materi pembelajaran) yang

berkenaan atau relevan bagi mereka dan bermakna dalam kehidupannya.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, penulis akan merumuskan

penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan media word square untuk meningkatkan

pemahaman tentang materi tata cara sholat berjamaah di kelas II MI

Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang materi tata cara

sholat berjamaah di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan

melalui media word square?

E. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya

akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut dibawah

(17)

7

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran

Lamongan semester II tahun ajaran 2015/2016, karena kelas ini terdapat

kesulitan pada mata pelajaran Fiqih terutama pada peningkatan pemahaman

siswa pada mata pelajaran Fiqih materi tata cara sholat berjamaah

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Fiqih kelas II Semester II,

dengan Kompetensi Dasar 3.1. Menjelaskan ketentuan tata cara sholat

berjamaah.

F. Signifikansi Penelitian

Harapan penulis terhadap penelitian ini agar mempunyai manfaat :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini mampu memberikan pengalaman bagi penulis

dalam menyusun karya ilmiah, sehingga dapat menambah wawasan

dan pengetahuan bagi penulis dalam menganalisis permasalahan

terutama dalam dunia pendidikan.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi

setiap siswa agar dapat melaksanakan kewajibannya untuk

menjalankan perintah Allah SWT, terutama bagi siswa MI.

(18)

8

3. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi guru

untuk selalu bersemangat dalam mengarahkan siswa-siswinya, untuk

selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua

larangannya.

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini merupakan informasi bagi lembaga pendidikan,

khususnya bagi MI. Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan,

berkenaan dengan peranan Guru dalam mendidik Siswa Siswi nya

sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam agama Islam.

G. Peneliti Terdahulu

Guna melengkapi skripsi ini, penulis melakukan pengkajian terhadap

peneliti-peneliti yang relavan dengan penelitian ini, diantaranya:

1. Peneliti yang dilakukan oleh Dia Kurnia Lestari dengan skrisi yang berjudul

“Penerapan Model Word Square Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil

Belajar IPS Kelas III MI. Sunniyah Kisik Kalirejo Kabupaten Pasuruan”

tahun ajaran 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan

model word square pada pembelajaran IPS kelas III MI. Sunniyah Kisik

Kalirejo Kabupaten Pasuruan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal

(19)

9

model word square, test siklus I pertemuan I skornya 57,2 dan pertemuan II

skornya76,2, pada siklus II pertemuan I mendapatkan skor 77,2 dan

pertemuan II skornya 83,7. Saran yang disampaikan kepada guru yaitu bagi

siswa yang belum mencapai ketuntasan individu, perlu adanya tindakan

khusus dari guru untuk mendapatkan hasil yang optimal.6

2. Peneliti yang dilakukan oleh Gusmitawati Supandi dengan skripsi yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Social”

Tahun Ajaran 20127. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas IV B di

Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Bogor. Selain itu, bahwa penerapan

model pembelajaran ini dapat mengkatkan kualitas pelaksanaan

pembelajaran dikelas serta meningkatkan keaktifan, kerjasama siswadalam

proses pembelajaran.

3. Peneliti yang dilakukan oleh Budiyanto Skripsi dengan judul “Peningkatan

Hasil Belajar Akhidah Akhlak dengan menggunakan metode word square

pada kelas IV di MI AL-Barokah Purwokerto Kabupaten Wonogiri Tahun

6

Dia Kurnia Lestari,Penerapan Model Word Square Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Kelas III MI. Sunniyah Kisik Kalirejo Kabupaten Pasuruan, (Tahun ajaran 2012)

7

Gusmitawati Supandi, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square Untuk

(20)

10

Pelajaran 2011-20128. Hasil tidakan siklus I hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dari awalnya yang hanya 24% siswa yang hasil belajarnya

sesuai kriteria ketuntasan belajar menjadi 76% sedangkan pada tindakan

siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 90% siswa. Untuk itu

penggunaan metode word square mempunyai pengaruh besar dan dampak

positif terhadao kemajuan dunia pendidikan.

Berdasarkan penelitian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul peningkatan pemahaman materi tata cara sholat

berjamaah pada matapelajaran fiqih melalui media word square pada siswa

kelas II MI Muhammadiyah 19 Lamongan. Penelitian yang penulis lakukan

memiliki kesamaan dan perbedaan yakni kesamaanya yakni dengan

penggunaan metodeword square, tetapi memiliki perbedaan pada materinya,

yaitu peneliti pertama, dan kedua pada mata pelajaran IPS dan yang ke tiga pada

mata pelajaran Akhidah Akhalak. Dalam hal ini penulis terfokus pada mata

pelajaran Fiqih guna untuk peningkatan pemahaman siswa.

8

Budiyanto Peningkatan Hasil Belajar Akhidah Akhlak Dengan Menggunakan Metode Word Square

(21)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian serta pembahasan mengenai penelitian tindakan kelas

dengan judul ”peningkatan pemahaman materi tentang tata cara sholat

berjamaah pada mata pelajaran fiqih melalui media word square di kelas II MI.

Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan” akan dipaparkan dalam bab ini. Dari

penelitian yang dilakukan, data yang dikumpulkan meliputi data hasil observasi

aktivitas guru, data hasil observasi aktivitas siswa selama proses belajar

mengajar, data hasil wawancara dan data penilaian tes tulis siswa pada setiap

siklusnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh data hasil

wawancara, data observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dan data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh dalam penerapan media word square

dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi tata cara sholat berjamaah

mata pelajaran Fiqih. Sementara hasil tes tulis digunakan untuk mengetahui hasil

ketuntasan belajar serta peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkannya

media word square dalam pelajaran Fiqih pada materi tata cara sholat

(22)

59

Adapun tahapan-tahapan penelitian tersebut akan dipaparkan sebagai

berikut:

1. Pra siklus

Pada tahap ini hal yang dilakukan peneliti adalah meminta izin

penelitian pada pihak sekolah, melakukan wawancara terhadap guru,

observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada

tahap awal peneliti meminta izin kepada pihak sekolah terutama kepala

sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas di kelas II MI.

Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan pada mata pelajaran Fiqih materi tata

cara sholat berjamaah. Setelah kepala sekolah memberikan izin, kemudian

peneliti melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran Fiqih kelas II.

Wawancara dilakukan guna untuk menemukan masalah yang ada dalam

pembelajaran di kelas, mengidentidikasi masalah, menentukan batasan

masalah dalam pembelajaran Fiqih dan selanjutnya adalah merumuskan serta

menentukan hipotesis tindakan sebagai pemecah masalah kemudian

merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis Penelitian

tindakan kelas (PTK).

Dari hasil wawancara dan observasi awal terhadap guru kelas II MI

Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan, yang dilakukan pada tanggal 18

Januari 2016 bahwa dengan rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran

(23)

60

dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran Fiqih, beliau menyampaikan

bahwa pembelajaran Fiqih guru sering menggunakan metode demonstrasi

ceramah dan penugasan, dan tidak adanya media yang digunakan dalam

proses pembelajaran, hal ini dapat menjadikan siswa mudah bosan dan tidak

terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih khususnya pada materi

tata cara sholat berjamaah cukup rendah, kriteria ketuntasan materi tersebut

berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru Fiqih adalah

minimal nilai 65 sedangkan hasil belajar siswa kelas II sebagian besar

dibawah nilai KKM. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian yang

diperoleh dari guru mata pelajaran Fiqih adalah sebagai berikut:

(24)

61

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

kelas II pada pelajaran Fiqih materi tata cara sholat berjamaah masih belum

mencapai hasil yang maksimal, hal ini dapat dilihat dari 19 siswa hanya 5

siswa yang nilainya tuntas sedangkan 11 siswa lainnya belum mencapai

ketuntasan atau masih dibawah KKM yang telah ditentukan sehingga dapat

dihitung prosentase ketuntasan belajar siswa pada kelas II pada materi ini

adalah 31,25%.46 Hasil ini belum dapat memenuhi prosentase yang telah

ditentukan oleh MI Muhammadiyah 19 yaitu nilai minimal 65 dengan

prosentase ketuntasan minimal 85%.

Adapun refleksi dari pra siklus khususnya pada peningkatan

pemahaman materi tentang tata cara sholat berjamaah pada mata pelajaran

fiqih melalui media word square di kelas II MI. Muhammadiyah 19 Paciran

Lamongan, bahwa pada pembelajaran Fiqih guru sering menggunakan

metode demonstrasi, ceramah dan penugasan, dan tidak adanya media yang

digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini dapat menjadikan siswa mudah

bosan dan tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Ketidakaktifan siswa pada pembelajaran Fiqih ini dikarenakan rendahnya

daya pemahaman siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan.

Dengan demikian para pengajar atau guru dianjurkan untuk memilih

metode yang didukung dengan media yang tepat dan cocok yang bisa

46

(25)

62

mengaktifkan siswa dalam belajar serta membantu para siswa dalam

meningkatkan pemahaman siswa.

2. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Pada perencanaan siklus I ini peneliti berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran untuk membahas permasalahan-permasalahan yang

muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Dari peermasalahan tersebut

selanjutnya dicarikan alternatif pemecahan masalahnya. Dari hasil

pengkajian terhadap beberapa metode dan media yang dianggap dapat

mengatasi permasalahan dalam kurangnya pemahaman siswa, maka

dipilihlah media yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

Media yang dipilih adalah media word square, dimana media

tersebut memiiki keunggulan diantaranya yaitu: dapat mendorong

pemahaman siswa, siswa dapat bersikap teliti dalam mengerjakan lembar

kerja word square, dan dapat merangsang siswa untuk berfikir secara

efiktif.

Dengan diterapkannya, media tersebut dalam pembelajaran Fiqih

pada materi tata cara shalat berjamaah, siswa diharapkan dapat

mempelajari materi tersebut dengan utuh dan tidak hanya sekedar

(26)

63

siswa, akan tetapi siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya

melalui teori dan pengalaman-pengalaman yang pernah siswa alami,

khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya pengalaman yang

dimaksudkan itu harus sesuai dengan materi yang dibahas, yaitu tata cara

sholat berjamaah.

Hal-hal yang perlu disiapkan peneliti dalam perencanaan siklus I

adalah sebagai berikut:

1. RPP dengan menggunakan media word square (terlampir 4.10) 2. Instrumen observasi aktivitas siswa (terlampir 4.11)

3. Instrumen observasi aktivitas guru (terlampir 4.12)

4. Instrumen evaluasi berupa Lembar Kerja Individu (terlampir 4.13) 5. Lembar penilaian tes tulis (terlampir 4.14)

Adapun rubik penilaian hasil belajar siswa adalah Sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rubik Penilaian Tes Tulis

Soal no 1-10 Keterangan:

a. Jika jawaban benar : skor 10 b. Jika jawaban salah tapi diisi : skor 0

(27)

64

b. Pelaksanaan(Acting)

Pada kegiatan belajar pada siklus I dilksanakan pada hari Selasa

tanggal 08 Maret 2016 di kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran

Lamongan. Kelas ini memiliki jumlah siswa 16 yang terdiri dari 7

laki-laki dan 9 perempuan. Pelaksanaan siklus I berlangsung selama 2 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, materi yang akan

disampaikan adalah tata cara sholat berjamaah.

Pada penelitian ini, guru bertindak sebagai pengajar dengan

menggunakan media word square, sedangkan peneliti bertindak sebagai

observer yang memperhatikan perilaku dan sikap siswa selama kegiatan

belajar juga memperhatikan ketrampilan guru dalam mengelolah proses

belajar mengajar dikelas dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru

dan aktivitas siswa yang telah disiapkan sebelumnya.

Adapun kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada

RPP siklus I yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan tersebut meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang telah disusun

dengan menggunakan media word square.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam,

“Assalamu’alaikum Wr.Wb”, secara serentak siswa menjawab

“Wassalamu’alaikum Wr.Wb”. selanjutnya siswa dan guru berdo’a

(28)

65

Siswa serentak menyambut sapaan guru dengan bersemangat. Selanjutnya

guru melakukan apersepsi berdasarkan pengalam siswa dalam kehidupan

siswa sehari-hari.“ “Sholat termasuk rukun islam yang ke berapa ?“Apa

yang kalian ketahui tentang sholat berjamaah ?“apa hukumnya dari

sholat berjamaah?”,? dalam pemberian apersepsi hanya beberapa siswa

yang menjawab pertanyaan dari guru , selain itu guru juga menyampaikan

kompentensi, tujuan pembelajaran serta materi yang akan dipelajari. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui sebarapa besar pengetahuan yang telah

dimiliki siswa.

Pada kegiatan inti, selama 15 menit siswa mendengarkan

penjelasan yang diberikan guru tekait materi yang telah diajarkan oleh

guru, yaitu tata cara sholat berjamaah, dalam tahap ini hanya beberapa

siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru sedangkan terdapat

beberapa siswa yang bermain dengan teman sebangkunya. Setelah

menjelaskan guru bersama siswa melakukan tanya jawab, serta memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang belum

difahami, hal ini bertujuan sejauh mana siswa memahami materi yang

telah diajarkan, selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa, adapun

tugas yang harus diselesaikan adalah menjawab soal-soal dengan

menggunakan media word square secara individu, sebelum mengerjakan

(29)

66

mengerjakan lembar kerja tersebut, selesai mengerjakan soal, setiap siswa

mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan, kemudian dilanjutkan guru

memberikan penguatan atas jawaban dari pertanyaan tersebut. Pada awal

penggunaan media word square terdapat beberapa siswa yang masih

kebingungan dalam mencari jawaban, sehingga guru masih berperan

dalam mengerjakan lembar kerja tersebut.

Pada tahap penutupan dalam pembelajaran Fiqih dengan

menggunakan media word square guru melakukan refleksi dengan

memberikan pertanyaan tentang apa yang telah dipelajari hari ini?

Tentang kegiatan apa yang dilakukan ? dan apa manfaat mempelajari

materi tersebut?. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya yaitu Praktik Sholat Berjamaah.

Selanjutnya guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum

Warahmatullahhi Wabarokatuh”, dan siswa menjawab secara serentak

dengan mengucapkan “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

Adapun rekapitulasi hasil tes tulis dengan menggunakan media

(30)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penggunaan media word

squre pada materi tata cara sholat berjamaah pada mata pelajaran fiqih

belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari 16 siswa

hanya 7 siswa yang nilainya tuntas, sedangkan 9 siswa lainnya belum

mencapai ketuntasan atau masih berada dibawah KKM sehingga dapat

dihitung prosentase ketuntasan siswa kelas II pada materi tata cara sholat

bejamaah adalah sebersar 43,75%.47 Hasil ini belum dapat memenuhi

prosentase ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 65 atau dengan

prosentase ketuntasan minimal sebesar 80%. Oleh karena itu perlu

diadakan perbaikan siklus selanjutnya.

(31)

68

c. Pengamatan (Observing)

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang

dilakukan yaitu terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dengan

menggunakan media word square.

Adapun rekapitulasi hasil observasi aktivitas guru siklus I selama

pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Uraian Hasil observasi

aktivitas guru Siklus I

Dari hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan peneliti pada

siklus I dengan menggunakan media word square pada mata pelajaran

Fiqih materi tata cara sholat berjamaah, dapat diketahui bahwa jumlah

skor yang diperoleh adalah 36 dengan jumlah skor maksimal yaitu 48.

(32)

69

adalah 7548, yang berarti aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran

belum terlaksana secara maksimal, guru juga belum dapat menerapkan

RPP yang disusun secara sempurna.

Ketika dalam melakukan apersepsi guru kurang membangkitkan

semangat siswa sehingga siswa kurang bersemaangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, guru masih kesulitan dalam mengondisikan

siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, dalam menjelaskan materi

terdapat beberapa siswa terlihat bermain dengan teman sebangkunya,

sehingga ketika guru melontarkan pertanyaan kepada siswa, hanya

beberapa siswa yang merespon pertanyaan, diakhir pembelajaran guru

juga tidak memberikan penguatan secara verbal dan memberikan

dorongan pada siswa yang kurang aktif.

Sedangkan hasil rekapitulasi observasi aktivitas siswa selama

pembelajaran fiqih pada siklus I adalah sebagai berikut :

(33)

70

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Uraian Hasil observasi

aktivitas siswa Siklus I

Dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan peneliti pada

siklus I dengan menggunakan media word square pada mata pelajaran

Fiqih materi tata cara sholat berjamaah, dapat diketahui bahwa jumlah

skor yang diperoleh adalah 26 dengan jumlah skor maksimal yaitu 40.49

Dengan demikian jumlah nilai skor yang diperoleh secara

keselurah adalah 65, yang berarti aktivitas siswa selama kegiatan

pembalajaran dengan menggunakan media word square termasuk dalam

kategori “cukup” hal ini dapat dilihat ketika proses pembelajaran

berlangsung terdapat beberapa siswa yang mondar-mandir selama proses

pembelajaran dilakukan, hanya sedikit siswa yang mendengarkan

penjelasan guru dan terdapat beberapa siswa yang bermain dengan teman

sebangkunya, siswa masih kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja

(34)

71

siswa dan masih melibatkan guru dalam mengerjakan lembar kerja

tersebut, siswa kurang disiplin dalam hal waktu ketika menyelesaikan

tugas sehingga siswa dapat mengganggu dalam kegiatan selanjutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil dari data-data yang dijelasan diatas, adapun

hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar

melalui media word square pada meteri tata cara sholat berjamaah di

kelas II MI Muhammaduyah 19 Paciran Lamongan adalah sebagai

berikut:

1. Siswa sulit dikondisikan dalam mengikuti proses pembelajaran,

2. Siswa kurang mengkondisikan waktu dalam menyelesaikan

tugasnya, sehingga dapat mengganggu untuk kegitan selanjutnya.

3. Siswa masih kebingungan dalam menyelesaikan tugas dengan

menggunakan media word square, sehingga masih melibatkan guru

dalam mengerjakan tugas tersebut.

4. Penggunaan media yang kurang maksimal.

5. Dari hasil pengamatan selama penelitian, peneliti dan guru

menyimpulkan bahwa pelaksanaantindakan selama siklus I masih

kurang maksimal sehingga perlu diadakannya perbaikan pada siklus

(35)

72

6. Berdasasarkan hasil tes tulis yang diakukan siswa, diperoleh nilai

rata-rata kelas sebesar 62,5. Dari 16 siswa siswa yang mencapai

KKM sebanyak 7 siswwa (43,75%) dan yang belum mencapai KKM

sebanyak 9 siswa (56,25%). Dari hasil beajar pada siklus I ini belum

dikatakan tuntas, karena masih belum mencapai kategori ketuntasan

yang telah ditetapkan oleh peneliti dari awal yakni 80%.

3. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Bardasarkan hasil refleksi dari siklus I yang masih terdapat

beberapa kekurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran,

peneliti bersama guru berupaya untuk memperbaiki dan mengatasi

kendala yang terdapat pada siklus I. Perencanaan dalam penelitian yang

dilakukan pada siklus II secara garis besar sama dengan perencanaan

yang dilakukan pada siklus I, akan tertapi terdapat beberapa perubahan

seperti lebih mengondisikan kelas, terdapat media yang bervariasi dalam

kegiatan belajar mengajar, pemberian pertanyaan yang menantang kepada

siswa, serta memberikan soal yang berbeda dari siklus I ke siklus II.

Adapun yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan siklus II adalah

(36)

73

Hal-hal yang disiapkan peneliti dalam perencnaan siklus I adalah

sebagai berikut:

1. RPP dengan menggunakan media word square (terlampir 4.17) 2. Instrumen observasi aktivitas siswa (terlampir 4.18)

3. Instrumen observasi aktivitas guru (terlampir 4.19)

4. Instrumen evaluasi berupa Lembar Kerja Individu (terlampir 4.20) 5. Lembar penilaian tes tulis (terlampir 4.21)

Adapun rubik penilaian hasil belajar siswa adalah Sebagai berikut:

Tabel 4.6

Rubik Penilaian Tes Tulis

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari selasa tanggal 15 Maret

2016. Subjek penelitiannya adaah siswa kelas II MI Muhammadiyah 19

Paciran Lamongan dengan jumlah siswa 16 yang terdiri dari 7 laki-laki

dan 9 perempuan. Pelaksanaan siklus II berlangsung selama 2 jam Soal no 1-10

Keterangan :

a. Jika jawaban benar : skor 10 b. Jika jawaban salah tapi diisi : skor 0

(37)

74

pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, materi yang akan

disampaikan adalah tata cara sholat berjamaah.

Kegitan pembelajaran pada siklus II ini dirancang untuk

memperbaiki pembelajaran yang sebelumnya, hal ini bertujuan agar

kualitas dalam pembelajaran meningkat dan pencapaian siswa dalam

memahai materi tata cara sholat berjamaah pada siklus II mengalami

peningkatan. Sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam rancangan RPP,

pelaksanaan tindakan pada siklus II dijalankan sesuai dengan apa yang

dirancang peneliti. Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam,

“Assalamu’alaikum Wr.Wb”, secara serentak siswa menjawab

“Wassalamu’alaikum Wr.Wb”. kemudian siswa dan guru berdo’a

besama-sama dengan menbaca surat Al-Fatihah dan dilanjut dengan

icebreaker dengan menyakan kabar (Apa kabar hari ini? Alhamdulillaah...

luar biasa...beeerrsemangat!!) Siswa serentak menyambut sapaan guru

dengan bersemangat. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan materi yang sudah dipelajari pada minggu

sebelumnya.“siapa yang memimpin makmum dalam sholat ?“disebut

apakah makmum yang terlambat dalam sholat ? dengan semangat siswa

menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan yaitu tata

(38)

75

melontarkan pertanyaan kepada siswa “orang yang memimpin sholat

disebut ?“Sebutkan salah satu syarat menjadi makmum?“makmum yang

terambat dalam sholat disebut?” guru menunjuk salah satu siswa untuk

menjawab pertanyaan tersebut, dengan bersemangat siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahai materi yang telah diajarkan yaitu tata cara

sholat berjamaah.

Pada tahap selanjutnya masing-masing siswa mendapat lembar

kerja siswa yang sudah disiapkan oleh guru, guru mmemberikan arahan

kepada siswa dalam mmengerjakan tugas (individu) agar siswa dapat

saling menghargai dalam mengerjakan lembar kerja tersebut, setelah

mengerjakan soal, masing-masing siswa mengumpulkan hasil kerja siswa

yang sudah dikerjakan. Melalui media word square secara bergantian

siswa maju kedepan untuk mengisi jawaban dari lembar kerja siswa yang

sudah disiapkan guru di papan tulis, guru memberikan penguatan

terhadap jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diujikan. Sebelum proses

pembelajaran diakhiri guru bersama siswa melakukan refleksi dengan

memberikan pertanyaan tentang apa yang telah dipelajari hari ini?

Tentang kegiatan apa yang dilakukan ? dan apa manfaat mempelajari

materi tersebut?. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan

(39)

76

Berjamaah.Selanjutnya guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum

Warahmatullahhi Wabarokatuh”, dan siswa menjawab secara serentak

dengan mengucapkan “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

Adapun rekapitulasi hasil tes tulis pada siklus II dengan

menggunakan media word square adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

word square pada mata pelajran Fiqih materi tata cara sholat berjamaah

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II. Nilai rata-rata kelas yang

semula hanya 62,5 pada siklus I meningkatmenjadi 77,5 pada siklus II.

Sedangkan jumlah siswa yang lulus jugamengalami peningkatan cukup

signifikan, dari 7 siswa menjadi 14 siswa.Itu berarti prosentase kelulusan

mengalami kenaikan 43,75% dari siklus sebelumnya yaitu siklus I.50

(40)

77

c. Observasi (Observing)

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus II. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang

dilakukan yaitu terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dengan

menggunakan media word square.

Adapun rekapitulasi hasil observasi aktivitas guru siklus II selama

pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Uraian Hasil observasi

aktivitas guru Siklus II

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa data hasil

observasi guru yang sudah dilakukan pada siklus II dengan mengunakan

media word square, skor yang diperoleh adalah 43 dengan jumlah skor

maksimal 48.51 Dengan demikian bahwa aktivitas guru selama kegiatan

(41)

78

pembelajaran dengan menggunakan media word square memperoleh

skor secara keseluruhan sebesar 89,5.

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada saat

proses belajar mengajar melalui media word square telah terjadi

peningkatan, seperti ketika guru memberikan apersepsi diawal pelajaran,

ketika guru melontarkan pertanyaan kepada siswa, hampir seluruh siswa

menjawab pertanyaan guru, dan dengan adanya media pembelajaran yang

bervariasi siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga

aktivitas pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Hal itu dibuktikan

dengan jumah skor dari kemampuan guru dalam mengajar telah

mencapai 89,5dan dikategorikan “baik” maka tidak perlu dilakukan kegiatan observasi lagi.

Sedangkan hasil rekapitulasi observasi aktivitas guru selama

pembelajaran fiqih pada siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Uraian Hasil observasi

aktivitas siswa Siklus II Nilai perolehan akhir observasi guru/ siswa

33 40

�= �

(42)

79

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa data hasil

observasi siswa yang sudah dilakukan pada siklus II dengan mengunakan

media word square, skor yang diperoleh adalah 33 dengan jumlah skor

maksimal 40.52 Dengan demikian bahwa aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan media word square memperoleh skor

secara keseluruhan sebesar 82,5.

Dalam pelaksanaan siklus II telah terjadi peningkatan, yaitu

seperti siswa sudah bisa dikondisikan, ketika mengerjakan lembar kerja,

siswa sudah paham dengan penerapan media word square dan tahu apa

yang harus mereka lakukan dan tidak bingung lagi sehingga tidak

melibatkan guru dalam mengerjakan lembar kerja tersebut, siswa

mendengarkan penjelasan dari guru dengan lebih baik dan tidak ramai

atau gaduh dengan teman sebangkunya. Hal tersebut berdasarkan pada

perolehan hasil observasi siswa yang memiliki rata-rata 82,5 dan

tergolong kategori “baik”.

d. Refleksi (Reflecting)

Adapun keberhasilan yang diperoleh dari KBM dalam hasil

belajar melalui media word square pada materi tata cara sholat berjamaah

(43)

80

di kelas II MI Muhammaduyah 19 Paciran Lamongan adalah sebagai

berikut:

1. Siswa sudah mampu dalam mengikuti proses pembelajaran, dan

lebih memperhatikan guru ketika guru memberikan penjelasan

terkait materi yang teah diajarkan.

2. Dalam menyelesaikan lembar kerja siswa, siswa sudah paham

dengan penerapan media word square dan tahu apa yang harus

mereka lalukakan sehingga tidak melibatkan guru dalam

mengerjakan lembar kerja tersebut.

3. Penggunaan media yang maksimal, dan melibatkan semua siswa

dalam penerapannya.

4. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan siklus

II dapat disimpulkan, bahwasannya dalam pelaksanaan tindakan

siklus II, guru dapat menerapkan media word square dengan baik

sehingga tidak perlu diadakan siklus yang selanjutnya.

5. Hasil belajar siswa melalui penerapan media word squre juga

mengalami peningkatan berdasarkan pada tes hasil belajar siswa

dengan prosentase ketuntasan yang sebelumnya sebesar 43,75%

(44)

81

B. Pembahasan 1. Siklus I

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I

dengan menggunakan media word square masih belum bisa dikatakan

berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil prosentase yang didapatkan

guru dan siswa ketika menerapkan media word square pada proses

pembelajaran. Hasil aktivitas guru diperoleh skor 75, sedangkan

aktivitas siswa diperoleh 65 dan keduanya tergolong kategori cukup.

Dari hasil tersebut masih belum bisa dikatakan tuntas karena jumlah

skor yang diperoleh belum mencapai skor yang telah ditetapkan yakni

80.

Pada proses pembelajaran siklus I, guru belum bisa

menerapkan media word square secara maksimal. Hal ini terlihat

ketika guru memberikan intruksi untuk menerapkan media tersebut,

siswa terlihat bingung dengan apa yang harus dilakukan karena

penjelasan yang disampaikan kurang jelas bagi siswa. Selain itu

belum pernah diterapkannya media word square membuat siswa

merasa bingung ketika mengerjakan lembar kerja siswa. Berdasarkan

RPP yang telah dibuat, guru sudah mampu menerapkannya cukup

(45)

82

dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan waktu yang digunakan ketika

proses pembelajaran belum di rancang dengan baik.

2. Siklus II

Pada tahap siklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan

sudah mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil

prosestase yang diperoleh guru dan siswa pada saat proses belajar

mengajar. Pada aktivitas guru diperoleh nilai skor sebesar 90,3,

sedangkan aktivitas siswa diperoleh nilai skor sebesar 82,5 dan

keduanya tergolong dalam kategori “baik”. Dari hasil tersebut dapat

diketahui bahwa penerapan media word square dalam proses

pembelajaran sudah berhasil dengan baik, karena hasil yang

didapatkan sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut dikarenakan adanya

perbaikan yang dilakukan terhadap kekurangan yang terdapat pada

siklus I.

Pada proses pembelajaran siklus II, peneliti yang bertindak

sebagai guru sudah mampu menerapkan media word square dengan

baik, hal ini terlihat ketika guru memberikan intruksi untuk

menerapkan model tersebut dan siswa mampu untuk melakukan

(46)

83

menerapkan langkah-langkah yang terdapat pada RPP dengan baik

karena waktu yang digunakan sudah direncanakan dengan baik,

sehingga proses pembelajaran pada siklus II berjalan dengan efektif

dan efisien.

3. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa a. Perbandingan Hasil Observasi Guru

Dari hasil observasi guru yang telah didapatkan pada

siklus I dan siklus II dalam penerapan media word square dapat

disimpulkan melalui diagram berikut ini :

Diagram 4.1

Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa aktivitas guru

pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I 0

20 40 60 80 100

(47)

84

perolehan skor mencapai 75 sedangkan siklus II perolehan skor

mencapai 89,5. Peningkatan pada siklus ini mencapai 14,5.

b. Perbandingan Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aktivitas siswa

pada siklus I dan II diperoleh hasil perbandingan yang dapat

disimpulkan pada diagram berikut ini :

Diagram 4.2

Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa

pada siklus 1 dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I

skor yang diperoleh sebesar 65, sedangkan siklus II skor

diperoleh sebesar 82,5. Sehingga peningkatan pada siklus ini

mencapai 23,75%. 0

20 40 60 80 100

(48)

85

Dilihat dari grafik di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa sesudah diterapkan media word square dapat membuat siswa

lebih aktif dalam pembelajaran Fiqih, siswa awalnya pasif kini

menjadi lebih aktif, saling menghargai dalam mengerjakan lembar

kerja siswa, berani bertanya kepada guru, tidak malu maju ke depan

dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini

juga dapat meningkatkan kualitas guru dalam mengelola

pembelajaran.

4. Peningkatan Pemahaman Siswa

Adapun pembahasan hasil dari penelitian tentang

peningkatanpemahaman pada mata pelajaran Fiqih meteri tata cara

sholat berjamaah di MI. Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan.

Berdasarkan hasilpenelitian yang telah dijabarkan di atas, dapat

diketahui bahwa terjadipeningkatan pemahaman terhadap meteri tata

cara sholat berjamaah di MI. Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan,

setelah diterapkannya Media word square.Analisis hasil dari siklus I

dan siklus II menghasilkan nilai rata-rata kelas dan Prosentasen

(49)

86

Diagram 4.3 Nilai Rata-rata Kelas

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa Pada siklus I

sebesar 62,5 dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 77,5.

Diagram 4.4

Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa 0

20 40 60 80

Sikus I Siklus II

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

(50)

87

Prosentase ketuntasan dari hasil tes pada siklus I sebesar

43,75%siswa yang tuntas yaitu sebanyak 7 siswa, dan siklus II hasil

yang diraihsiswa semakin meningkat menjadi 87,5% siswa yang tuntas

(51)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan dalam kegiatan

pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yakni

menggunakan bentuk kolaboratif, yang mana guru merupakan mitra kerja

peneliti. Adapun unsur-unsur yang dapat dijadikan sasaran/objek PTK tersebut

adalah: (1) guru, (2) siswa, (3) materi pembelajaran, (4) peralatan atau sarana

pendidikan, (5) hasil pembelajaran, (6) lingkungan dan (7) pengelolaan.

Menurut Suharsimi Arikunto menjelaskan PTK dengan memisahkan

kata-kata dari penelitian – tindakan – kelas:

1 Penelitian adalah menunjukkan pada kegiatan mencermati suatu objek,

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

(52)

37

2 Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk peserta didik.

3 Kelas adalah dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam

waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Merupakan suatu bentuk penelitihan yang bersifat reflektif dengan melalukan

tindakan - tindakan tertentu agar memperbaiki dan atau meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan secara bersama dikelas secara

profesional.37

Adapun ciri-ciri khusus dari penelitihan tindakan kelas adalah sebagai

berikut :

1. Dalam penelitihan kelas ada komitmen pada peningkatan pendidikan.

2. Dalam penelitihan tindakan kelas, ada maksud yang jelas untuk melakukan

intervensi kedalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang serta

untuk meerina tanggung jawab dari dirinya sendiri.

3. Pada penelitihan tindakan kelas melekat yang berpengetahuan, berkomitmen

dan bermaksud. Tindakan dalam PTK direncanakan berdasarkan hasil

37

(53)

38

refleksi kritis terhadap prktik terkait berdasarkan nilai yang diyakini

kebenarannya.

4. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistematik untuk

menghasilkan data atau informasi yang valid.

5. Penelitian tindakan kelas melibatkan deskripsi autentik tentang tindakan.

6. Perlunya validasi. Dalam hal ini melibatkan : (a) Pembuatan pernyataan, (b)

Pemeriksaan kritis terhadap pernyataan lewat pencocokan dengan bukti, (c)

pelibatan pihak lain dalam proses validasi. Validasi terjadi dalam beberapa

tingkatan, yaitu : (a) Validasi diri, yaitu penjelasan yang diberikan peneliti

tentang praktik atau kegiatan yang telah dilaksanakan, (b) Validasi sejawat,

yaitu pemeriksan kritis terhadap bukti oleh teman sejawat. (c) validasi

publik yaitu upaya meyakinkan publik tentang kebenaran claim peneliti.38

PTK ini menggunakan model penelitihan tindakan dari Kurf Lewin,

yang berbentuk spiral dari siklus I ke siklus II. Dan setiap siklus, kegiatan yang

dilakukan meliputi planing (rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), reflektion (refleksi). Sebelum masuk pada siklus I dilakukan

tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan yang ada.

Alur PTK menurut Kurf Lewin, dapat dijelaskan sebagai berikut:

38Kunandar, Langkah Mudah Penelitan Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru

(54)

39

Gambar 3.1 : Alur PTK menurut Kurf Lewin

Secara keseluruhan, bagan tersebut mempunyai empat tahapan dalam

PTK yang membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral.

Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus.

Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan, yang mana siklus kedua,

dilaksanakan apabilah masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus

pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi

masalah, begitu juga siklus-siklus berikutnya.39

(55)

40

Untuk mengatasi masalah dan memperbaiki proses pembelajaran agar

lebih bermutu maka mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Tahapan-tahapan

dalam siklus tersebut meliputi:

1. Perencanaan (Planning).

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun

perencanaan (planning), yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan

menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Kedua, setelah

perencanaan tersusun dengan rapi dan matang,

2. Tindakan (Acting)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan yang telah dirumuskan pada

RPP pada situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.

3. Pengamatan (Observing)

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan (observing)

dikelas yang meliputi: 1) mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran; 2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar

siswa-siswi dalam kelompok; 3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak

terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai

(56)

41

4. Refleksi

Pada tahap ini, yang harus dilakukan peneliti adalah mencatat hasil

observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran,

mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan

rancangan siklus berikutnya, sampai tujuan PTK tercapai.40

B. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian ini meliputi beberapa hal yakni: tempat, waktu dan

objek penelitian tindakan kelas. Berikut perincian setting penelitian tidakan

kelas yang dipilih peneliti :

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas yang dipilih peneliti adalah MI

Muhammadiyah 19 Paciran Lamongan pada kelas II. MI ini berada di

kawasan pemukiman penduduk tepatnya di dusun Sidokumpul desa Weru

kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian ini termasuk

lingkungan pantura dimana penduduk yang ada disekitar MI ini sebagian

besar bekerja sebagai nelayan. MI. Muhammadiyah 19 Lamongan berdiri

pada tahun 1990-an tepatnya di Jl. Simpang Tiga Barat No.1 Dsn.

Sidokumpul, Kec. Paciran, Kab. Lamongan.

40

(57)

42

MI.Muhammadiyah 19 ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap

dintaranya yaitu: 9 ruang kelas yang terdiri dari : 6 ruang kelas, 1 ruang

guru, 1 ruang perpustakaan dan 1 lap computer. Selain ruang kelas sekolah

ini mempunyai kegiatan ekstrakulikuler, diantaranya yaitu : MADDIN

(Madrasah Dinniyah), ngaji kitab, muhadhoroh, drum band, ke Hw-an dan

tapak suci, kegiatan tersebut wajib diikuti semua siswa. MI Muhammadiyah

19 ini memiliki 19 tenaga pengajar yang rata-rata sudah sarjana dan

sebagian besar pengajar di MI Muhammadiyah ini merupakan penduduk asli

dusun Sidokumpul dan telah lama mengajar di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dilakukan pada 18 Januari 2016

sampai 15 Maret 2016 dengan pelaksanaan 2 siklus.

3. Subjek penelitian

Objek penelitian penelitian kelas ini adalah siswa kelas II MI

Muhammadiyah 19 Paciraan Lamongan pada tahun ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-laki. Di kelas

tersebut terdapat beberapa siswa yang memiliki kemampuan memahami

yang cukup rendah dan sering kali memiliki kesulitan dalam pembelajaran.

(58)

43

merupakan guru Fiqih di kelas II, beliau mengajar di MI tersebut sejak lulus

dari pendidikan tingkat menengah dan sekarang sudah bergelar sarjana

agama. Suasana ruang belajar kelas II tidak jauh berbeda dengan kelas yang

pada umumnya. Bangku yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan

kepasitas 2 orang perbangku, selain itu terdapat 2 buah kipas angin, 1 papan

tulis, 1 proyektor dan hiasan dinding yang merupakan hasil karya siswa.

C. Variabel yang Diteliti

Yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah “peningkatan pemahaman

materi tentang tata cara sholat berjamaah pada mata pelajaran fiqih melalui

media word square pada siswa kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran-

Lamongan

Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu:

a. Variabel input : Siswa kelas II MI Muhammadiyah 19 Paciran

Lamongan.

b. Variabel Proses : Media Word Square

c. Variabel output : Peningkatan pemahaman materi tata cara shoal

(59)

44

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini di rancang dengan menggunakan model siklus, dan

dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

tahap membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan

pemantauan atau observasi, mengadakan refleksi.

Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan

adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki

pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai. Jika

sampai pada siklus dua belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus

berikutnya.

Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti membuat rancangan RPP, menyusun fasilitas

atau sarana seperti media yang di perlukan dikelas, mempersiapkan

instrumen untuk menganalis data mengenai proses dan hasil tindakan yaitu :

lembar kerja, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

b. Pelaksanaan (Action)

Tahap ini peneliti (guru) melaksanakan pembelajaran dengan materi

Sholat Berjamaah dengan menggunaan mediaword square.

(60)

45

1) Guru menyiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai. Pelaksanaan

pembelajaran dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP,

yaitu:

Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam “Assalamulaikum Wr.Wb”

b) Guru mengajak siswa berdo’a bersama, dengan membaca

“Bismillahirahmanirrahim” secara bersama-sama

c) Guru menanyakan kabar “bagaimana kabarnya hari ini”. siswa

menjawab: Alhamdulilah, Luar biasa, Allahu Akbar... semangat

belajar, yess!!!

d) Guru mengecek kehadiran siswa-siswi.

e) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi yang sudah

dipelajari pada minggu sebelumnya.

f) menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

a) Siswa mendengarkan penjelasan terkait materi Tata Cara Sholat

Berjamaah yang dijelaskanoleh guru.

b) Guru melontarkan pertanyaan kepada siswa

c) Siswa menjawab pertanyaan dari guru

d) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang belum

(61)

46

e) Masing-masing siswa mendapat Lembar Kerja Siswa yang telah

diberikan oleh guru.

f) Siswa memperhatikan arahan guru, agar dapat saling menghargai

dalam mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru.

g) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang diberikanoleh guru.

h) Masing-masing siswa mengumpulkan hasil kerja siswa yang sudah

dikerjakan

i) Guru memberi penguatan terhadap jawaban-jawaban pertanyaan

dari setiap kelompok.

j) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang pertanyaan yang

belum mereka mengerti atau belum terjawab.

k) Siswadan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup

a) Siswa melakukan refleksi

b) Guru memberikan umpan balik terhadap apa yang sudah dilakukan

demi perbaikan selanjutnya

c) Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya tentang “Praktik Sholat Berjamaah”.

d) Guru dansiswa mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

(62)

47

e) Guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahhi

Wabarokatuh”.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini yang harus dilakukan peneliti adalah:

1. Mengamati perilaku siswa siswi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2. Memantau kegiatan siswa siswi selama proses kegiatan pembelajaran

3. Mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi

pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

Pengmatan pada tahap ini mengenai penerapan media word squre

dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen penelitian.

d. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini yang harus dilakukan peneliti adalah:

1. Mencatat hasil observasi: mencatat kendala yang telah terjadi selama

penerapan media word square

2. Mengevaluasi hasil observasi: mengevaluasi kendala yang telah terjadi

selama peneraapan media word square. Pada tahap ini peneliti bisa

(63)

48

tindakan yang dilkukan yang mencakup: evaluasi evisiensi dan waktu

dari setiap macam tindakan.

3. Menganalisis hasil pembelajaran: pada tahap ini peneliti menganalisis

hasil pembelajaran apakah sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan dalam RPP.

4. Menentukan kelemahan-kelemahan yang telah terjadi selama penerapan

media word square untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus

berikutnya.

5. Evaluasi tindakan pada siklus I

Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) berdasarkan refleksi

pada siklus I dan penetapan pemecahan masalah.

2. Pengembangan program tindakan dari siklus I.

b. Pelaksanaan(acting).

Melakukan pembelajaran fiqih materi tata cara sholat berjamaah

dengan menggunakan mediaword square sesuai dengan Rencana

Gambar

Tabel
Gambar
 Tabel 4.1
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan karunia-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Sikap Terhadap Peringatan Risiko Kesehatan Pada Bungkus Rokok Dengan

Untuk memahami petunjuk-petunjuk tersebut dengan benar, maka diperlukannya berbagai macam ilmu yang membahas/mengkaji Al-Quran itu yaitu Ulumul Quran, didalamnya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada kompetensi dasar pesawat sederhana melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, aktivitas fisik, aktivitas kognitif, dan interaksi sosial

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran bersama.Yukl (1989) memandang bahwa

Tidak lupa juga pada generasi lebih senior pasti pernah meminati lagu duet dendangan Anita Sarawak dan arwah Sudirman Haji Arshad yang diterbitkan pada tahun 1989, “Bercanda di

Pada siklus II akan dilakukan perbaikan atas kelemahan pada siklus I yaitu pembelajaran menggunakan model Cooperative Tipe Jigsaw yang sesuai dengan RPP pada