PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(STUDI KASUS DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SIDOARJO)
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
WINNY PRAMUDITA CAHYANIARI B04212048
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
ABSTRAK
Winny Pramudita Cahyaniari, B04212048. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo). Skripsi Progam Studi Manajemen Dakwah Jurusan Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Para pelaku ekonomi maupun industry untuk saat ini banyak dituntut bagaimana membuat organisasi bisa secara responsive menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi. Adapun perubahan eksternal yang diikuti oleh perubahan internal organisasi, agar dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Sumber daya manusia merupakan factor penting dalam usaha pencapaian keberhasilan semacam ini.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya: 1) Adakah pengaruh yang signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan ? 2) Seberapa besar pengaruhnya komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan?. Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menggali data. Metode ini dipilih untuk memperkuat hasil analisis penelitian.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel X dan Y mempunyai hubungan korelasi yang kuat dengan nilai 0.761. Sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,000 yang membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. Yang berarti Ha diteima dan Ho ditolak sehingga hasil akhir menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1 dan Y.
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL PENELITIAN (SAMPUL DALAM) ...i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENTISITAS SKRIPSI ... v
ABSTRAK ...vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional ... 6
F. Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II : KERANGKA TEORI A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 9
B. Kerangka Teori ... 11
C. Paradigma Islam ... 22
D. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25
B. Lokasi Penelitian ... 26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 26
D. Variabel dan Indikator Penelitian ... 27
E. Tahap-tahap Penelitian ... 29
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian ... 31
H. Teknik Analisa Data ... 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 37
B. Penyajian Data ... 52
C. Pengujian Hipotesis ... 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 78
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 80
B. Saran dan Rekomendasi ... 81
C. Keterbatasan Penelitian ... 81 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Wadah tersebut harus mengelola berbagai dan rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju tercapainya tujuan organisasi bersangkutan. Yang mengisi wadah sekaligus melaksanakan rangkaian kegiatan suatu organisasi adalah manusia, pada hal manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai perilaku, maka dengan sendirinya kinerja manusia yang terdapat di dalam organisasi tersebut.1
Setiap perusahaan apapun bentuk bisnisnya, memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berfikir, bertindak serta terampil menghadapi persaingan bisnis. Untuk itu, perusahaan dituntut meningkatkan kualitas sumber daya sehingga terjadi peningkatan karyawan dan sekaligus dapat memberikan konstribusi bagi peningkatan perusahaan. Perbaikan kondisi internal ini juga dapat memperkuat peningkatan daya tahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi menjadi kebutuhan organisasi atau perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan cenderung berusaha menemukan dan memperoleh SDM berkualitas dan kompetitif untuk mengisi struktur organisasi yang telah ditetapkan, sehingga akan memperoleh hasil kerja yang diharapkan. Sumber daya manusia dalam satu organisasi memiliki peranan yang sangat penting,
1
2
karena tanpa didukung sumber daya manusia yang baik suatu organisasi akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi memandang manusia tidak lagi sebagai beban bagi organisasi melainkan asset untuk perusahaan. Ironisnya, untuk mendapatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan kompetitif bukan hal mudah.2
Tugas dari organisasi adalah berusaha untuk mengoptimalkan kinerja pekerjaan sumber daya manusia mereka untuk mencapai tingkat produktifitas efisiensi, efektivitas, dan kepuasan kerja. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah komitmen organisasi yang dimiliki karyawan tersebut. Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.3
Para ahli manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi menjelaskan konsep kinerja (performance) dengan menggunakan ungkapan bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda - beda, namun makna yang terkandung pada hakekatnya sama, yaitu kinerja adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama waktu periode waktu tertentu. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh bernandin dan russel yang mengemukakan bahwa, prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil – hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu
2
Mulyo, Ukudi. Pengaruh kualitas layanan, kepercayaan Dan komitmen terhadap loyalitas nasabah ( studi pada pd. Bpr bank pasar kendal) . Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). ( No.2, Vol. 14, 2007). Hal 98
3
3
atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.4 Sedangkan, menurut johns kinerja adalah suatu tingkat peranan anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.5 Peranan yang dimaksud adalah setiap kegiatan yang menghasilkan suatu akibat, pelaksanaan suatu tindakan, tingkatan penyelesaian suatu pekerjaan dan bagaimana karyawan bertindak dalam pekerjaan yang diberikan. Pernyataan ini juga sejalan dengan pernyatan mathis, dkk yang mengemukakan bahwa kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dan seberapa banyak mereka berkonstribusi kepada organisasi.
Fenomena yang sering muncul sekarang ini kurang tercapainya keektifitasan perusahaan disebabkan oleh tingkat turnover karyawan pada perusahaan yang tinggi, serta tingkat absen yang juga tinggi, mengindikasikan rendahnya tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan.
Karyawan dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki perbedaan sikap dibandingkan yang berkomitmen rendah. Komitmen organisasi yang tinggi menghasilkan performa kerja, rendahnya tingkat absen, dan rendahnya tingkat keluar-masuk (turnover) karyawan. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki produktivitas tinggi.Sebaliknya, komitmen karyawan yang rendah memiliki dampak negative. Setiap organisasi akan memiliki kesulitan jika komitmen karyawannya rendah. Karyawan dengan komitmen yang rendah tidak
4
Yenny Verawati dkk, 2011, Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Analisis Manajemen, Vol. 5 No.2 , hal 383.
5
4
akan memberikan yang terbaik kepada organisasi dan dengan mudahnya keluar organisasi.
Di Bank Syariah Bukopin untuk melaksanakan tujuan memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, Bank Syariah Bukopin membutuhkan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tentu saja hal ini dapat tercapai apabila karyawan yang dimiliki Bank Syariah Bukopin memiliki komitmen organisasi yang tinggi sehingga meningkatkan kinerja karyawan perusahaan. Komitmne organisasi yang dapat ditunjukkan oleh karyawan Bank Syariah Bukopin seperti karyawan merasa senang bekerja dalam lingkungan serta merasa memiliki tanggung jawab pekerjaan terhadap Bank Syariah Bukopin.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul :
“PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yakni :
1. Adakah pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Bukopin cabang sidoarjo?
2. Seberapa pengaruhnya komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Bukopin cabang sidoarjo ?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Bukopin cabang sidoarjo.
2. Untuk mengetahui seberapa pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Bukopin cabang sidoarjo.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun pihak yang bersangkutan, diantaranya :
1. Bagi tempat penelitian, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja dan prestasi kerjakaryawan .
2. Bagi pihak akademis, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan refrensi dan bukti empiris yang diharapkan dapat menambah pengetahuan.
6
E.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberi arti atau menspesifikasi kegiatan atau memberi suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. 6 Devinisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Komitmen Organisasi
Robbins dan Judge, memberikan definisi bahwa ”Komitmen organisasi
adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam
organisasi tersebut.” terwujudnya situasi yang kondusif manakala karyawan dan
organisasi memiliki sinergi yang sama dalam orientasi pencapaian tujuan, berusaha keras mencapai target yang ditentukan adalah suatu kemestian ketika seorang karyawan memihak pada organisasi. Komitmen organisasi amat dibutuhkan dalam hal ini.7
Dimaksudkan bahwa komitmen organisasi adalah tingkatan dimana seseorang memposisikan dirinya pada organisasi dan kemauan untuk melanjutkan upaya pencapaian kepentingan organisasinya. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa komitmen organisasi adalah bagaimana seseorang menempatkan dirinya
6
Indriantoro dan Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan. Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE, hal 47.
7
7
dalam sebuah organisasi dan bagaimana seseorang memiliki kemauan untuk tetap mempertahankan dirinya dalam organisasi.
2. Kinerja Karyawan
kinerja berasal dari kata job performance atau actual perperformance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kepadanya.8
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang cukup jelas tentang penelitian ini maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi mengenai informasi materi serta hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sistematika penelitian tersebut adalah sebagai berikut:9 Pada bab pertama, Pendahuluan. Bab ini menguraikan sistematika .
Selanjutnya bab kedua, kajian teoritik. Pada bab ini membahas mengenai teori dan konsep, untuk menganalisis guna menjawab rumusan masalah, serta pengujian pada variabel independent dan dependent. Dalam penelitian diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian terdahulu yang releven, paradigma islam tentang penelitian.
Pada bab ketiga, Metode Penelitian. Di bab ini menguraikan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel, teknik sampling, variabel dan
8
Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung :PT Remaja Rosdakarya, hal 67.
9
8
indikator penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas instrumen penelitian serta teknik analisis data yang digunakan.
Tahap selanjutnya yaitu bab keempat, Hasil Penelitian. Menjelaskanmengenai penyajian gambaran umum obyek penelitian, penyajian data, pengujian hipotesis serta analisis data.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu
Skripsi oleh Purwo Pranoto ( 2012 ) dengan judul “ pengaruh kepuasan kerja
dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Sekawan karyatama
mandiri di sidoarjo”.10 Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kepuasan
kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Sekawan Karyatama Mandiri Sidoarjo. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan komitmen berpengaruh signifikan tetrhadap kinerja karyawan.
Persamaa antara skripsi diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti kinerja karyawan dan komitmenmen organisasi. Perbedaannya adalah pada objek penelitiannya, dimana penelitian diatas meneliti di PT. Sekawan Karyatama Mandiri Sidoarjo, sedangkan penelitian ini di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Variabel penelitian ini hanya satu sedangkan penelitian diatas menggunakan dua variabel.
Skripsi oleh Komang Joni Udayana (2015) dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Sekar Nusa Baruna
10
10
Cabang Singaraja” 11
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. Sekar Nusa Bruna Cabang Singaraja. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) affective berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, (2) continuance berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, (3) normative berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, (4) affective, continuance, dan normative secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh 0,554, hal ini berarti besar persentase pengaruh affective, continuance, dan normative terhadap prestasi kerja adalah 55,4 %.
Persamaa antara skripsi diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Perbedaannya adalah pada objek penelitiannya, dimana penelitian diatas meneliti di PT. Sekar Nusa Bruna Cabang Singaraja, sedangkan penelitian ini di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Variabel penelitian ini hanya satu sedangkan penelitian diatas menggunakan tiga variabel.
Skripsi oleh Anita Ayu Pangestu (2013), dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai Studi Pada BNI
11
11
KCU Semarang”.12
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai Studi Pada BNI KCU Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner. kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasional bernilai positif menandakan hubungan yang searah dengan hipotesis, dengan kata lain kepuasankerja dan komitmen organisasional akan meningkatkan kinerja pegawai BNI KCU Undip. Nilai koefisien deteriminasi menunjukkan angka sebesar 0,663,atau dengan kata lain variabel kinerja dipengaruhi oleh variabel kepuasan karyawan dan komitmen organisasional sebesar 66,3%.
B. Kerangka Teori
1. Komitmen Organisasi
Ivancevich, Konopasuke dan Matteson menjelaskan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi dengan tujuan organisasi, perasaan terlibat dalam tugas-tugas organisasi dan perasaan setia terhadap organisasi.13
Sedangkan menurut Robbin, komitmen organisasi merupakan derajat sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan –
12Anita Ayu Pangestu, “ Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organis
asional terhadap kinerja pegawai
studi pada BNI KCU semarang”, Skrips, Semarang: Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
2014.
13
12
tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.14 Komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasi tersebut. Berbagai studi penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang relative puas dengan pekerjaanya akan sedikit lebih berkomitmen terhadap organisasinya.
Komitmen organisasi adalah derajat di mana karyawan mengidentifikasi dengan organisasi dan ingin terus berpartisipasi secara aktif dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi merefleksikan keyakinan terhadap misi dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras, dan terus bekerja di organisasi tersebut15
Menurut Luthans, komitmen organisasi didefinisikan sebagai: keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, dan keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.16 Dengan kata lain, karyawan mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan terhadap organisai tersebut.
Mayer dan Allen mengelompokkan tiga bentuk komitmen organisasi. Yaitu continuance, affective, dan normative.17 Continuance commitment adalah keinginan hasrat karyawan untuk terus bekerja pada organisasi karena membutuhka pekerjaan
14
Robbins, P. Stephen dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Edisi Kedua Belas Buku 1.( Jakarta : Salemba Empat.2008).hal 80
15
Davis, keith dan johns W. newstorm, 1996, Perilaku Organisasi, Penerjemah agus dharma, Jakarta : Erlangga, hal 170
16
Luthans fred, 2006, Perilaku Organisasi Ed 10, Yogyakarta : Andi Hal 167
17
13
tersebut dan tidak dapat berbuat hal yang lain.18 Karyawan terikat dengan organisasi hanya karna factor seperti rencana pensiun dan senioritas, yang tidak dapat berlanjut apabila berhenti bekerja. Karyawan tidak memiliki identifikasi pribadi dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi.
a. Continuance commitment
Continuance commitment atau komitmen berkelanjutan ini dapat di Muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkn gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.19 Selain itu apabila karyawan telah lama bekerja dalam perusahaan dan telah merasa senior, rasa senioritas ini dapat menimbulkan komitmen berkelanjutan. Selain itu, karyawan dengan tipe komitmen ini juga tidak memiliki identifikasi pribadi dengan nilai perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi,20 sebagai berikut:
1. Keinginan tetap dalam organisasi adalah penilaian responden terhadap perasaanyang ingin selalu ada dalam organisasi tempatnya mengabdi.
2. Pertimbangan meninggalkan organisasi adalah penilaian responden terhadap segala hal yang mungkin terjadi jika meninggalkan organisasi. 3. Pertimbangan bekerja ditempat lain adalah penilaian responden segala hal yang mungkinakan diterima dan akan dirasakan jika bekerja ditempat lain.
18
Greenberg dan baron, 2000, perilaku organisasi, Jakarta: prentice, hal. 145
19
Robbins dan Judge, Perilaku organisasi, Yogyakarta :Andi.2009). hal 101
20
14
b. Affective commitment
Untuk komitmen yang kedua adalah affective commitment. Affective commitment adalah kekuatan karyawan untuk bekerja pada organisasi karena setuju dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi.21Affective commitment mengacu pada kekuatan emosional dan identifikasi karyawan dengan organisasi. Karyawan dengan affective commitment yang tinggi tetap ingin berada dalam organisasi karena mendukung tujuan organisasi dan ingin membantu misi tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi:22
1. Masa karir adalah penilaian responden terhadap organisasi bahwa organisasi merupakan pengembangan kemampuan diri dalam kehidupan karyawan.
2. Arti penting organisasi adalah penilaian responden terhadap organisasi bahwa organisasi merupakan bagian dalam kehidupan karyawan.
3. Perasaan terikat secara emosional dengan organisasi adalah penilaian responden terhadap apa yang dirasakan pada organisasi tempatnya bekerja.
Karyawan dengan bentuk komitmen efektif memiliki kelekatan emosional yang lebih terhadap organisasi. Karyawan dengan bentuk komitmen ini biasanya akan menunjukkan sikap yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan dengan komitmen berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh kelekatan emosional yang dimiliki
21
Greenberg dan baron, perilaku organisasi, Jakarta: prentice, 2000, hal. 145
22
15
oleh karyawan tersebut. Sikap yang dimaksud seperti, karyawan ingin berada dalam organisasi karena keinginan sendiri, bukan karena fasilitas yang ditawarkan perusahaan, karyawan merasa senang berada dalam perusahaan, dan karyawan peduli dengan kelanngsungan perusahaan.
c. Normative commitment
Bentuk komitmen yang ketiga adalah normative commitment. Normative commitment adalah kekuatan hasrat karyawan untuk terus bekerja pada organisasi
karena merasa wajib untuk tetap tinggal dalam organisasi, hal ini karena tekanan dari orang lain.23 Normative commitment menyangkut pada merasa berkewajiban untuk tetap bekerja pada pemimpinnya. Perasaan tersebut timbul karena telah mendapatkan keuntungan dari pemimpin, seperti pembayaran kuliah atau pelatihan keterampilan khusus. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi :24
1. Perasaan setia terhadap organisasi adalah penilaian responden terhadap segala perasaan yang ditunjukan pada organisasi.
2. Perasaan bersalah adalah penilaian responden terhadap segala hal yang timbul akibat meninggal organisasi yang telah memberikan kesempatan untuk mengabdi.
3. Hutang budi pada organisasi adalah penilaian responden terhadap apa yang telah diberikan oleh organisasi selama masa karir karyawan masa lalu. 4) Kebutuhan latihan dan pengembangan Prestasi kerja yang buruk mungkin
23
Ibid hal 146
24
16
menunjukkan kebutuhan latihan, demikian juga, prestasi kerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
Karyawan dengan bentuk normative akan selalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain apanila karyawan tersebut meninggalkan perusahaan. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah memberikan fasilitas terhadap dirinya, sehingga menjadi suatu kewajiban apabila karyawan tersebut tetap berada dalam organisasi tersebut.
2.
Komitmen organisasi dalam Perspektif IslamAdopsi organisasi tergantung pada manusia yang ada di dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu organisasi sangat tergantung pada manusia. Manusia adalah penentu kesuksesan dan kegagalan. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi, sangat diperlukan adanya kerjasama antar anggota dengan komitmen yang telah mereka buat kepada organisasi yang mereka tempati. Dengan usaha keras dan tekad yang kuat, tujuan organisasi bisa tercapai secara maksimal, dan tentunya dengan membawa nilai tersendiri bagi tiap anggotanya. Pada saat kondisi apapun yang terjadi dengan organisasi, sikap anggota menjadi tolak ukur pembuktian ikrar janji komitmen yang dibuat untuk bertahan pada organisasi itu sendiri.
17
organisasi maupun dirinya sendiri sebagai wujud pertanggungjawaban sebagai khalifah.25
Menurut Mulyadi, seseorang tidak boleh bekerja dengan sembrono(seenaknya) dan acuh tak acuh, sebab akan berarti merendahkan makna
demi ridha Allah atau merendahkan Tuhan. Dalam Al Qur’an surat al-Kahfi ayat
110 :
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".26
Maksud dari kata mengerjakan amal shaleh dalam ayat di atas adalah bekerja dengan baik (bermutu), sedangkan kata janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya berarti tidak mengalihkan tujuan
25
A. Jamil. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap-sikap Pada Perubahan Organisasi;Komitmen Organisasi Sebagai Mediator.(Semarang: Tesis Program Study Magister Akutansi Universitas Diponogoro, 2007) hal. 32
26
18
pekerjaan selain kepada Tuhan (al Haq), yang menjadi sumber nilai instrinsik pekerjaan manusia.27
3. Kajian tentang kinerja karyawan
Mangkunegara berpendapat kinerja karyawan adalah prestasikerja hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.28
Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika.29
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu.kinerja (prestasi kerja) dapat diukur melalui pengukuran tertentu (standar) dimana kualitas adalah berkaitan
27
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu, Malang: UIN Press, 2010, hal 80.
28
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : PT Remaja Rusdakarya, 2007, Hal 98
29
19
dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kwantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan. Karakteristik yang membedakan kinerja auditor dengan kinerja manajer adalah pada output yang dihasilkan.
a. Efektifitas dan efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien.
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya.
c. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.30
4. Pengukuran Kinerja
Dharma menjelaskan untuk mengukur variabel kinerja karyawan digunakan dimensi kuantitas kerja dan kualitas kerja sebagai berikut:31
30
20
a. Quantity of work (kuantitas kerja), yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
b. Quality of work (kualitas kerja), yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
c. Timeliness (ketepatan waktu), kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan
5. Manfaat Penilaian Kinerja
Rivai dan Basri menerangkan ada 3 pihak yang mendapatkan manfaat dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut :32
a. Manfaat bagi karyawan yang dinilai
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan kinerja adalah antara lain:
1). Meningkatkan motivasi
2). Meningkatkan kepuasaan kerja
3). Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan mereka 4). Umpan balik dari kinerja lalu yang akurat dan konstruktif 5). Pengetahuan tentang kelemahan menjadi lebih besar b. Manfaat bagi penilai (supervisor/manajer/penyelia)
31
Dharma, Surya, Manajemen Kinerja, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Hal 35.
32
21
Manfaat pelaksanaan kinerja bagi penilai antara lain adalah sebagai berikut:
1). Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya
2). Kesempatan untuk mengembangkan pandangan umum tentang pekerjaan individu dan departemen yang lengkap
3). Memberikan peluang untuk mengembangkan suatu system pengawasan yang baik
c. Manfaat bagi perusahaan
Adapun manfaat bagi perusahaan adalah sebagai berikut : 1). Meningkatkan kualitas komunikasi
2). Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan
3). Meningkatakan keharmonisan hubungan dalan pencapaian tujuan perusahaan.
22
Artinya : Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)
pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. (QS. Al-Ahqaaf : 19)33
Dari ayat tersebut bahwasanya Allah pasti akan membalas setiap amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik pula bagi organisasinya maka orang tersebut akan mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi organisasinya.
C. Paradikma Penelitian
Paradigma penelitian adalah model berpikir yang dipakai untuk menjelaskan proses kesinambungan antara dua variabel atau lebih di dalam penelitian. Paradigma penelitian disusun untuk memudahkan pembacaan. Paradigma penelitian harus dibuat dalam bentuk gambar model. Gambar model mencantumkan rumusan pengolahan statistik untuk menggambarkan alur dan proses pelaksanaan penelitian.
Menurut Sugiyono, paradigma penelitian adalah pola hubungan antara varabel yang akan diteliti mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori untuk merumuskan,
33
23
jenis dan jumlah hipotesis serta teknik analisis statistik yang akan digunakan34. Paradigma penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar II.2 Hubungan antar variabel
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.35 Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban yang empirik.36 Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan di atas, maka diambil suatu hipotesis penelitian yang akan diuji dan dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan tujuan penelitian, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung ; Alfabeta, 2012) Hal 42
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014) hal. 64
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 64.
Kinerja Karyawan ( Y ) Komitmen
24
Ha : komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.37
Alasan peneliti menggunakan metode kuantitatif karena ingin mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini bermaksud menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan/ pengaruh anatara satu variabel dengan variabel lain.
Jenis penelitian asosiatif yang digunakan bertujuan untuk menggunakan hubungan antara dua variabel atau lebih.38
37
Juliansyah Noor, , Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Media .2012 hal. 38.
38
26
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo.
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya.39 Populasi adalah jumlah keseluruhan (satuan-satuan/individu) yang karakteristiknya hendak digunakan.40
Penelitian ini adalah kategori penelitian populasi, jadi tidak semua populasi dijadikan responden penelitian adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo yang berjumlah 30 responden dari 47 karyawan. Pihak bank meminta 30 responden dari 47 karyawan karena pada waktu penyebaran angket karyawan sedang sibuk mempersiapkan laporan akhir bulan.
39
Sugiyono , Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif., Bandung: Alfabeta, 2012, hal 80.
40
27
D. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel merupakan atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan nantinya untuk ditari kesimpulannya.41 Variabel dalam penelitian ini terdapat dua macam, yakni :
1. Variabel bebas (Independent), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain.42 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi (X).
2. Variabel terikat (Dependent), merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.43 Variabel terikat dalam penelitiaan ini adalah Kinerja karyawan (Y).
Untuk memudahkan dalam membuat instrument penelitian, ditentukan indikator yang akan diukur dari setiap variabel, dari indikator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.44 Berikut indikator-indikator dari kedua variabel diatas :
42
Nanang Martono, Statistik Sosial, Gava Media, Yogyakarta, , 2010 hal. 22
43
Ibid ,hal. 23
44
28
1. Komitmen Organisasi, terdiri dari 3 indikator.45 a. Affective Commitment
Keinginan karyawan untuk bekerja pada organisasi karena setuju dengan tujuan yang dimiliki organisasi.
b. Continuance Commitment
Keinginan karyawan untuk terus bekerja karena karyawan membutuhkan pekerjaan tersebut.
c. Normative Commitment
Hasrat karyawan untuk tetap bekerja pada organisasi karena tekanan dari orang lain.
2. Kinerja Karyawan, terdiri dari 3 indikator.46 a. Efektifitas dan efisiensi
Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar, sedangkan efisiensi adalah melakukan tugas melakukan tugas yang benar
b. Otoritas (wewenang)
Suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi yang dimiliki seseorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan konstribusinya.
45
Jajang Adiftiya, 2014, Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Site Kideco Jaya Agung.Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol.2, No.4 Hal 835
46
29
c. Inisiatif
Berkaitan dengan daya piker yang kreatif dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
E. Tahap – Tahap Penelitian
Ada beberapa tahap penelitian yang akan dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat, menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yang kemudian dilakukan pengecekkan oleh pembimbing terlebih dahulu.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Dalam tahap ini lokasi ditentukan dan menyelesaikan perizinan penelitian, menentukan jumlah sampel, melakukan pengumpulan data dengan alat ukur yang sudah dipersiapkan.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Penelitian melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.
30
c. Melakukan analisa data dengan metode statistik. d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.47 Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
Metode Kuesioner atau Angket
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.48 Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti disebarkan kepada responden yaitu karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengadopsi model Likert. Model Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
47
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta : Kencana Prenada Media .2012 hal. 138.
48
31
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor pada setiap butirnya, sebagai berikut:
a. Sangat Setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4
c. kurang setuju diberi skor 3 d. tidak setuju diberi skor 2 e. sangat tidak setuju diberi skor 1
Dari metode ini, peneliti akan membuat pengamatan untuk memperoleh data tentang kondisi atau situasi yang ada di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo, baik dari kondisi lapangan dan aktivitas yang dilakukan.
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
Proses analisis data merupakan salah satu metode untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dari rumusan yang diperoleh melalui obyek penelitian.49 Teknik analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu menggunakan cara perhitungan dengan menampilkan pengolahan data kedalam angka-angka.
Analisis data yang dimaksudkan adalah untuk mengkaji pengujian hipotesa yang diajukan oleh penulis. Tujuan analisis data adalah untuk mencari keabsahan data tersebut dan mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang
49
32
dilakukan. Adapun data yang dimaksud dengan data analisis statistik adalah teknik analisa yang digunakan untuk menganalisis data.
Data yang dibentuk angka-angka dan akan dibantu dengan menggunakan SPSS. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian maka, diperlukan pengujian, yaitu:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dengan tepat.50 Pengujian validitas pertanyaan yang diajukan adalah dengan menggunakan metode product moment dari Pearson. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dengan alpha 0,05 dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Kriteria pengambilan keputusan valid tidaknya suatu kuesioner menurut adalah:
a. Kalau r hitung > r tabel maka kuesioner tersebut valid. b. Kalau r hitung < r tabel maka kuesioner tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur
50
33
reliabilitas suatu instrumen penelitian, tergantung dari skala yang digunakan. Pengujuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach.
Teknik atau rumusan ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala 1-3, dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian atau sikap. Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu:
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
σ�2 = ��
2−( ��)2
� �
b. Menentukan nilai varians total
σ�2 = �
2−( �)2
� �
c. Menentukan realibilitas instrumen
�11 =
�
� −1 1−
σ�2
σ�2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
X1 = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
34
Σ2
t = Varians total
∑σ2
b = Jumlah varians butir
k = Jumlah butir pertanyaan
r11 = Koefisien realibilitas instrument
H.Teknik Analisis Data
Tahap analisis data merupakan tahap yang paling menentukan, sebab pada tahap inilah seorang peneliti harus mampu menelaah semua data yang diperoleh. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Karena hipotesis dalam penelitian menggunakan assosiatif, maka uji analisisnya juga menggunakan uji analisis assosiatif. Analisis assosiatif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian untuk mengguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasi atau tidak, apabila hipotesis (Ha) diterima, berarti hasil penelitian menyatakan ada hubungan antar variabel.51
51
35
Untuk korelasi menggunakan rank spearman karena penelitian ini bersifat assosiatif. Korelasi rank spearman merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal
(ranking).52 Nilai korelasi ini disimbolkan dengan “” (dibaca : rho). Untuk itu sebelum dilakukan pengolahan data, data kuantitatif yang akan dianalisis perlu disusun dalam bentuk ranking.
Nilai korelasi spearman berada diantara -1 ≤ ≤ 1. Bila nilai = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan antara variabel dependen dan
independen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara independen
dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel
independen dan variabel dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “ – ” menunjukkan arah hubungan diantara variabel yang sedang dioperasionalkan. Uji signifikasi spearman menggunakan Uji Z karena distribusi spearman mendekati distribusi normal. Kekuatan hubungan antar variabel ditunjukkan melalui nilai korelasi. Berikut adalah table nilai korelasi beserta makna nilai tersebut : 53
52
Nanang Martono, 2010, Statistik Sosial (Teori Dan Aplikasi Program Spss), Edisi Pertama, Jakarta, Gaya Media, Hal 224
53
36
Tabel III,1 :makna nilai korelasi Spearman
Nilai Makna
0,00 – 0,19 Sangat rendah / sangat lemah
0,20 – 0,39 Rendah / lemah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi / kuat
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran tentang Objek Penelitian
1. Profil Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo
PT BANK SYARIAH BUKOPIN (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank.
38
menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003. Dalam perkembangannya kemudian PT Bank Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk, maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008, kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009. Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.54 Lebih jelasnya akan ditampilkan dalam tabel berikut :
54
39
Subjek Keterangan
Nama Bank PT BANK SYARIAH
BUKOPIN
Alamat Jalan Salemba Raya Nomor 55
Salemba, Jakarta Pusat 10440 Telepon 021 – 2300912
Fax 021 – 3148401
Homepage www.syariahbukopin.co.id Email corsec@syariahbukopin.co.id Facebook Bank Syariah Bukopin
Twitter @BSyariahBukopin
Tanggal Berdiri 29 Juli 1990 Mulai Beroperasi 9 Desember 2008 Modal Dasar Rp 1.000.000.000.000 Modal Disetor Rp 650.370.000.000 Ekuitas Rp 501.282.000.000
Kantor Layanan 1 Kantor Pusat & Operasional 11 Kantor Cabang
7 Kantor Cabang Pembantu 4 Kantor Kas
1 Mobil Kas Keliling Layanan Syariah Bank 76 Layanan Syariah Bank Jaringan ATM Jaringan ATM Meliputi:
ATM Bank Syariah Bukopin ATM Bank Bukopin
ATM Prima/BCA Jumlah Pegawai 875 SDI
2. Visi dan Misi A. Visi
Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik.
B. Misi
Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah
40
Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha
Mikro Kecil & Menengah)
Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder55
3. Nilai-nilai Perusahaan
Amanah
Integritas
Peduli
Kerjasama
Kualitas
4. Produk dan jasa a. Pendanaan
1) Tabungan iB Siaga
Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan secara sewaktu-waktu dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan.
2) Tabungan SimPel iB
Simpanan Pelajar iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi perbankan untuk mendorong budaya menabung sejak usia dini.
3) Tabungan iB Multiguna
55
41
Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis.
4) Tabungan iB Pendidikan
Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis.
5) Tabungan iB SiAga Bisnis
Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang dipersamakan dengan itu.
6) TabunganKu iB
42
7) Deposito iB
Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan pihak bank.
8) Deposito iB On Call
Deposito iB On Call adalah penempatan dana oleh nasabah dalam bentuk simpanan berjangka pendek (1 < bulan) dengan sistem bagi hasil yang penarikannya sesuai kesepakatan antara deposan dengan pihak Bank. 9) Giro iB
Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya. 10) Giro iB (Matic)
Fasilitas pemindah bukuan secara sistem dari Tabungan untuk memenuhi kekurangan dana pada rekening Giro iB serta pemindahbukuan dari rekening Giro iB ke rekening Tabungan iB atau sebaliknya untuk optimalisasi dana nasabah.
43
b.Pembiayaan 1). Murabahah
Murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual-beli antara bank dan nasabah. Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan Bank yang disepakati.
2). Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama 2 (dua) pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau karya/keahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan.
Akad yang digunakan adalah Musyarakah, yaitu kerjasama antara Bank dengan Nasabah untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati.
3). Mudharabah
44
Mudharabah, yaitu kerjasama antara Bank dengan nasabah, dimana pihak bank menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati. 4). Mudharabah Muqoyyadah
Adalah pembiayaan Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik dana. Ada 2 (dua) jenis Investasi Mudharabah Muqayyadah, yaitu :
a. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya ditanggung oleh Bank Syariah Bukopin, dalam hal ini Bank bertindak sebagai executing agent.
b. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya ditanggung oleh pemilik dana, dalam hal ini Bank bertindak sebagai channelling agent.
45
5). iB Pinjaman Qardh
Adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.
6). iB Istishna
Adalah pembiayaan suatu barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara Nasabah dan penjual atau pembuat barang.
Akad istishna adalah akad jual-beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli) dan penjual (pembuat).
7). iB Istishna Pararel
Adalah akad jual beli dimana bank (penjual) memesan barang kepada pihak lain (produsen) untuk menyediakan barang sesuai dengan kriteia dan persyaratan tertentu yang telah disepakati nasabah (pembeli) dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
46
8). iB Kepemilikan Mobil
Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati oleh penjual danpembeli. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.
9). iB Kepemilikan Rumah
Adalah pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian rumah susun/apartemen, rumah toko dan/atau rumah kantor. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.
10). Pembiayaan iB K3A
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan (kopkar), Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
47
11). Pembiayaan iB KKPA - Relending Syariah
Adalah pembiayaan dengan prinsip syariah dalam bentuk investasi dan modal kerja kepada koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan sumber dana berasal dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang dikelola oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).
12). iB Pembiayaan Pola Channeling
Ruang Lingkup Pembiayaan iB Pola Channeling Bank Syariah Bukopin, yaitu meliputi :
a) Pembiayaan iB Mobil Pola Channeling melalui Multifinance adalah pembiayaan pemilikan kendaraan kepada end user yang dilakukan melalui perusahaan Multifinance yang dapat dilakukan secara pembiayaan bersama (joint financing) atau pembiayaan penuh (full financing).
48
13). iB SiaGa Emas Gadai
Pembiayaan iB SiaGa Emas merupakan produk pembiayaan dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman berdasarkan prinsip Qardh kepada Nasabah dengan menjaminkan emas. Emas yang diagunkan tersebut akan disimpan dan dipelihara oleh Bank, dan atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa dengan prinsip ijarah.
14). iB Kepemilikan Emas
Adalah pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada Nasabah dengan menggunakan akad Murabahah dalam rangka membantu nasabah untuk memiliki emas.
Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.
15). iB SiAga Pendidikan
49
Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
16). iB SiAga Pensiun
Adalah fasilitas pembiayaan dengan prinsip murabahah yang diberikan oleh Bank kepada penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan dari Negara (APBN).
Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.
c. Jasa
1. Save Deposit Box
50
2. Transfer
Produk jasa yang disediakan Bank Syariah Bukopin untuk memindahkan sejumlah dana atas perintah si pemberi amanat dari Kantor Cabang Bank Syariah Bukopin kepada penerima transfer pada bank lain atau pemindahan dana dari bank lain untuk nasabah Bank Syariah Bukopin sebagai penerima.
3. Kliring
Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani tukar-menukar surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring, dimana anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia.
4. Inkaso
Inkaso iB atau Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara mengirimkan dokumen kepada Bank dengan maksud mendapatkan pembayaran atau akseptasi atau berdasarkan syarat-syarat lainnya. Jenis Inkaso iB ada 2 yaitu Clean Collection dan Documentary Collection, yaitu: a) Clean Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara hanya
51
b) Documentary Collection adalah suatu cara penagihan yang dilengkapi dengan cara mengirimkan dokumen finansial dan dokumen komersial kepada Bank dengan maksud mendapatkan pembayaran atau akseptasi.
Penyelenggaran Inkaso iB adalah Wakalah Al-Muqayyadah dimana Nasabah memberikan kuasa terbatas kepada Bank untuk mewakili Nasabah melakukan perkerjaan atau urusan tertentu (melakukan transfer dana sesuai permohonan Nasabah). Atas pemberian jasa penagihan tersebut, Bank mendapat imbalan berupa upah (ujrah) dari Nasabah.
5. RTGS
Adalah suatu sistem transfer dana dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta per transaksi secara individual, dimana sistem BI-RTGS diselenggarakan Bank Indonesia. Peserta RTGS diantaranya :
Seluruh Bank dan Pihak Selain Bank, yang dibedakan menjadi
Peserta Langsung dan Peserta Tidak Langsung.
Peserta Langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi
52
dan pengiriman dana lebih aman, dengan jaminan keamanan sistem penyelenggaraan.
6. SKBDN iB
Adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk :
Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya atau
mengaksepnya dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;
Memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada penerima atau ordernya atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima atau;
Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang
ditarik oleh penerima.56
B. Penyajian Data
1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Jumlah sampel yang telah ditentukan adalah sebanyak 30 orang. Data yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan beberapa golongan, yakni berdasarkan jenis kelamin, tempat tinggal, usia.
56
53
a. Jenis Kelamin
Identitas responden menurut jenis kelamin dapat dilihat dari tampilan chart berikut ini :
Gambar IV. 1 Jenis kelamin responden
Sumber : Data yang telah diolah (2016)
Berdasarkan tampilan chart diatas, dapat diketahui bahwa dari 30 responden terdapat 41% atau 12 orang responden laki-laki, sedangkan untuk responden perempuan prosentasenya sebesar 59% atau 18 orang responden.
b. Usia Responden
Usia responden dalam penelitian ini ada pada interval umur 22-50 tahun, dari interval umur tersebut peneliti mengganggap bahwa responden mampu mengisi kuesioner dengan baik dan benar. Berikut ini prosentase usia responden yang telah ikut serta mengisi lembar kuesioner :
laki-laki 41% perempuan
54
Gambar IV. 2 Usia responden
Sumber : Data yang telah diolah (2016)
Berdasarkan gambar chart diatas, dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden, paling banyak adalah 56% atau 15 orang yang berusia antara 20-30 tahun yang mengisi kuesioner, selanjutnya 26% atau 7 orang berusia diantara 31-40 tahun, sebanyak 18% atau 5 orang yang berusia antara 40-50.
c. Tempat Tinggal
Karakteristik prosentase tempat tinggal seluruh responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
56% 26%
18%
20-30
31-40
55
Gambar IV. 3 Tempat tinggal responden
Sumber : Data yang telah diolah (2016)
Berdasarkan tempat tinggal dari 30 responden, terdapat 50% atau 15 orang yang tinggal di Sidoarjo, 23% atau 7 orang tinggal di Surabaya, 17% atau 5 orang dari lain-lain dan terakhir sebesar 10% atau 3 orang tinggal di gresik.
23%
50% 10%
17%
56
2. Karakteristik Jawaban Responden
a. Komitmen Organisasi
Deskripsi jawaban tiap item pertanyaan disini pada dasarnya digunakan untuk melihat jumlah jawaban yang telah diisi responden
Tabel IV. 1
1 Karyawan merasa senang
bekerja dalam perusahaan 21 9 0 0 0 30
5 Karyawan bangga bekerja
11 Karyawan tidak tertarik
untuk bekerja dtempat lain 17 13 0 0 0 30
12 Karyawan tidak ingin
17 Karyawan bangga akan
visi misi perusahaan 7 8 14 1 0 30
( Sumber: Data yang telah diolah 2016 )
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 30 responden, untuk item
karyawan di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo sangat merasa
senang bekerja di perusahaan, langsung dan akurat, 21 responden menyatakan sangat setuju, 9 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
59
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo sangat menikmati pekerjaannya dalam perusahaan, 20 responden menyatakan sangat setuju, 10 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo menunjukan asa meiliki terhadap perusahaan, 18 responden menyatakan sangat setuju, 12 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo bangga bekerja di perusahaan, 19 responden menyatakan sangat setuju, 11 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo memiliki rasa senang beridentitas bekerja dalam perusahaan, 19 responden menyatakan sangat setuju, 11 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
60
responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo merasa ikut terkena dampak jika perusahaan mempunyai masalah, 20 responden menyatakan sangat setuju, 10 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo memiliki tanggung jawab terhadap masalah yang terjadi pada
perusahaan, 19 responden menyatakan sangat setuju, 11 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
Untuk item Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjomerasa tidak memiliki alternative kerja ditempat lain yang
lebih menarik, 20 responden menyatakan sangat setuju, 10 responden menyatakan setuju, tidak ada responden menyatakan ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.